Download - Laporan Pr the Blues vs the Gunners
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Krisis dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, pada siapa saja. Krisis
tidak pernah memandang bulu ataupun pilih-pilih kasih. Krisis bisa datang tanpa
menunggu kesiapan kita. Dan ketika krisis yang tidak pernah diperhitungkan
terjadi, semua menjadi bingung, tanpa arah, dan kehilangan kendali. Begitu pula
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Ketika terjadi krisis, maka seluruh
aktivitas organisasi bisa menjadi lumpuh. Terutama jika krisis yang terjadi adalah
krisis dalam skala yang cukup besar. Semua komponen dalam suatu perusahaan
merasakan akan dampaknya. Mengingat organisasi sebagai suatu system, yang
tidak bisa terlepas begitu saja dari lingkungannya. Adapun lingkungan pembentuk
organisasi ada 2 (dua) yakni internal dan eksternal. Lingkungan eksternal
merupakan lingkungan diluar organisasi yang turut berperan dalam pembentukan
organisasi tersebut. Kemajuan organisasi, perkembangan organisasi tidak terlepas
dari lingkungan eksternalnya. Sementara lingkungan dalam organisasi adalah
komponen yang sangat dekat dengan organisasi. Mereka inilah yang mensupport
organisasi siang dan malam, bekerja tanpa leltih untuk kemajuan organisasi.
Lingkungan-lingkungan ini yang menjadi public dalam organisasi, public inilah
yang sangat dekat dengan Public Relations.
Public Relations sendiri, belumlah menjadi pilihan utama bagi organisasi.
Public Relations masih hadir dan menjadi pilihan dari beberapa pilihan lainnya,
bahkan terkadang tidak dipilih, karena dianggap merugikan perusahaan jika ada
tambahan komponen lain yang belum tentu mendatangkan manfaat yangbesar
bagi organisasi. Tetapi apakah hal ini benar? belum tentu juga. Public Relations
hadir dalam organisasi bukan suatu kebetulan, tetapi ia hadir sebagai suatu
kebutuhan. Kebutuhan yang terkadang diabaikan dan seperti yang saya katakan
sebelumnya, tidak menjadi pilihan. Tetapi, ketika krisis terjadi, ketika datang
masalah, misalnya media yang memblow up berita perusahaan tersebut di Koran
lokal dan nasional tentang salah satu produk unggulan perusahaan yang
dihubungkan dengan kematian konsumen, atau ada demonstrasi pekerja terkait
kebijakan perusahaan, ada krisis yang besar misal kecelakaan pesawat terbang
yang menewaskan ratusan orang, bencana alam, eksploitasi produksi pabrik dalam
skala besar yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, surat pembaca yang
“mengharu biru“ yang isinya memusuhi perusahaan dan produknya, kekecewaan
karyawan yang pensiun karena dana pensiun yang diperoleh tidak sesuai
kesepakatan, demonstrasi warga sekitar karena limbah industri perusahaan yang
membawa penyakit bagi warga, keresahan warga sekitar karena perusahaan yang
tidak memperkerjakan komunitas sekitar sebagai karyawan lapangan, dosen yang
resah karena gaji belum disesuaikan sesuai janji dari Universitas yang akibatnya
mutu perguruan tinggi itu menjadi menurun karena dosen yang berkurang
komitemen mengajar dan mengabdi. Bencana banjir, tsunami didaerah lokasi
pabrik /opersional perusahaan, dan sederet krisis lainnya, membuat perusahaan
pontang-panting mencari Public Relations, yang dianggap sebagai solusi.
Ada yang menempuh cara menggunakan jasa konsultan PR, ada yang
menggunakan tim PR “dadakan” dari internal organisasi, ada pula yang yang
mengganggap Marketing sebagai PR dan ada yang langsung membuka lowongan
mencari staf PR. Sungguh suatu upaya yang sia-sia. Seolah-olah Public Relations
bukanlah suatu profesi yang memiliki kode etik tersendiri, profesi yang ditekuni
setelah melampaui jenjang pendidikan tertentu. Profesi yang menuntut ketajaman
analisis dan daya kreativitas yang tinggi. PR hanya dipandang sebagai pelengkap
penderita ketika terjadi krisis. Padahal Public Relations adalah suatu proses.
Bukan dilakukan mendadak, bukan dilakukan tanpa perencanaan, bukan
dilakukan dalam semalam. Public Relations hadir sebagai suatu kebutuhan,
kebutuhan untuk menjembatani organisasi dengan para pemangku kepentingan
(stakeholders) dan bahkan lebih jauh lagi dengan para investor dan shareholders.
Jembatan yang dibangun PR bukanlah jembatan keledai, tetapi jembatan yang
sungguh-sungguh kokoh, berdiri atas dasar Trust, Honest dan Credibility. Public
Relations ada,karena ada Kepercayaan. Artinya masyarakat percaya pada
organisasi dan organisasi percaya pada masyarakat atas dasar saling pengertian
dan win-win solution. PR membangun citra dan reputasi organisasi lewat opini
public yang menguntungkan (favourable) melalui kaca mata public yang
memotret aktivitas organisasi di media massa. Lewat citra dan reputasi, organisasi
tetap dapat berdiri kokoh dalam ranah kompetisi yang sangat tajam merebut
pangsa pasar dan konsumen yang loyal pada produk dan servis dari organisasi.
Sekali lagi, Public Relations adalah potret dari organisasi. Ia menjadi mata, telinga
sekaligus corong bagi organisasi. Ketika organisasi goyah, PR yang maju
kedepan, ketika organisasi berada dalam posisi aman-aman saja, ia tetap tekun
melakukan riset dan analisis, ketika perusahaan maju, ia berdiri dibelakang,
mensupport semua aktivitas dan program yang mendukung organisasi. Dengan
kata lain, Public Relations is a must.
Termasuk dalam hal ini yaitu krisis yang menimpa perusahaan jamu lokal
dimana hal tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada kelangsungan hidup
perusahaan. Perlu diketahui, hingga saat ini dunia masih mengakui bahwa produk
jamu yang berbahan alami masih menjadi andalan untuk merawat dan menjaga
kesehatan. Di Indonesia sendiri, hampir 60 persen penduduknya mengkonsumsi
jamu, bahkan untuk pengobatan suatu penyakit. Ini tampaknya membuat kalangan
produsen jamu tumbuh pesat di Indonesia.
Namun akhir-akhir ini muncul kasus di tengah masyarakat yaitu
beredarnya jamu Palsu, yaitu produk jamu dari berbagai brand jamu terkemuka di
Indonesia yang dipalsukan oleh oknum tertentu, dan produk jamu yang diproduksi
oleh pengusaha jamu skala kecil dan menengah tanpa memalsukan merk tertentu
namun tak terdaftar pada BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang
kesemuanya itu menggunakan bahan-bahan kimia yang seharusnya tidak terdapat
pada jamu, bahkan bahan-bahan lain yang tidak selayaknya dikonsumsi oleh
manusia.
Produk Jamu dan Obat tradisional palsu tersebut telah beredar luas di
tengah masyarakat dan cukup mendapat tempat di hati masyarakat dikarenakan
selain karena harganya terjangkau oleh masyarakat kelas bawah, dengan
mengkonsumsi jamu kimia, khasiatnya langsung terasa. Dalam hal ini konsumen
justru terjebak oleh proses penyembuhan dari jamu kimia tersebut dikarenakan
mengkonsumsi bahan kimia seperti steroid atau parasetamol dalam jangka
panjang akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.
Bahkan beberapa waktu yang lalu muncul kasus yang hampir mirip,
namun kali ini terjadi di Malaysia. Beberapa oknum pengusaha jamu di negara itu
terbukti memalsukan produk jamu dari beberapa merk produsen jamu terkemuka
di Indonesia dengan mencampurkannya dengan bahan-bahan kimia dan untuk
kemudian memasarkannya di negara tersebut.
Dengan berbagai fenomena yang muncul di tengah masyarakat tersebut
selain menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat tentunya akan menjadi
suatu gangguan yang serius terhadap perusahaan jamu tradisional yang benar-
benar memproduksi jamu dengan menggunakan bahan-bahan alami.
Dari sinilah peran Public Relations (PR) dari suatu perusahaan melalui
management of crysis (manajemen krisis) benar-benar diperlukan guna mengatasi
masalah tersebut dengan menjaga ataupun memperbaiki citra perusahaan di mata
masyarakat demi kelangsungan hidup dan pengembangan perusahaan di masa
mendatang.
I. RUMUSAN MASALAH
Dari Latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1) Bagaimana management Public Relations dalam PT. Djarum?
2) Bagaimana konsep CSR PT. Djarum Kudus?
3) Program apa dilakukan oleh PT. Djarum dalam pelaksanaan CSR ?
4) Apa kesulitan PT. Djarum dalam melaksanakan CSR ?
II. TUJUAN
Tujuan dari dilaksanakannya mini riset mengenai Corporate Social
Responsibility PT. Djarum adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui manajemen Public Relations dalam PT. Djarum
2) Mengetahui konsep CSR PT. Djarum Kudus
3) Mengetahui program-program yang dilakukan oleh PT. Djarum
dalam pelaksanaan CSR
4) Mengetahui hambatan yang dihadapi PT. Djarum dalam
melaksanakan CSR
5) Memperkaya referensi peneliti mengenai CSR
III. TINJAUAN TEORI
Perkembangan ilmu public relations dewasa ini sangatlah pesat, para ahli
telah mendefinisikan public relations sesuai dengan argumentasi masing-
masing. The institute of public relations in England mendefinisikan public
relations sebagai sebuah usaha yang terencana dan terkendali untuk
mmembentuk dan mempertahankan goodwill (niat baik) dan saling
pengertian antara organisasi dengan publiknya.
Mexico statement memberikan definisi yang berbeda tentang public
relations. Menurut mexico statement, public relations adalah suatu seni
dan ilmu sosial dalam menganalisis tren, memperkirakan konsekuensinya,
memberikan saran kepada kepemimpinan organisasi dan menerapkan
program tindakan yang telah direncanakan yang manfaatnya bias dirasakan
baik oleh organisasi itu sendiri dan juga kepentingan publik.
Menurut IPRA, public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang
terencana dan berkelanjutan melalui organisasi lembaga swasta, ataupun
publik untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka
yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik
diantara mereka.
The public relations society of America menyatakan bahwa public relations
membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi secara
menguntungkan. Public relations adalah usaha organisasi untuk
memperoleh kerjasama dari sekelompok orang. Public relations membantu
organisasi berintreraksi secara efektif dan berkomunikasi dengan publik
utama.
Public Relations didefinisikan sebagai usaha yang direncanakan secara terus
menerus dengan sengaja guna membangun dan mempertahankan.
Pengertian timabl balik antara organisasi dan masyarakatnya (Collin
Coulson – Thomas, 1993:3). Pengertian timbal balik tersebut menuntut
penghargaan terhadap kekuatan kelemahan, peluang sasaran masalah-
masalah yang dihadapi organisasi juga menuntut pengakuan atau
penerimaan terhadap kebutuhan setiap kelompok yang mempunyai
kepentingan didalamnya.
Profesi Public Relations Dewasa ini telah dikelompokkan kedalam berbagai
bidang, seperti Public Relations Keuangan, Public Relations Pemerintah,
Public Relations Asosiasi, Public Relations Industri, dan Public Relations
perusahaan.
Public Relations dewasa ini berkembang sangat pesat dan keberadaannya
sangat vital bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Public Relations
merupakan boundary spanning dimana Public Relations sebagai perentang
batas, peredam adaptor dan mediator. Public Relations juga berperan
sebagai Social Respocibility environtment care, atau dapat pula disebut
sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).
Adapun definisi umum dari CSR seperti yang dimaksudkan di atas adalah
suatu strategi dari perusahaan atau corporate untuk dapat mendekati
publiknya yang biasanya berupa progam atau kegiatan. Antara Corporate
Social Responsibility dengan Tools Public Relations sangat berkaitan. Dalam
kegiatan CSR sudah pasti ada tools Public Relations sebagai pendukung
kegiatan.
Pada artikel How Should civil Society (And the government) respond to
corporate social responsibility “?”, hamann dan acutt tahun 2003 menelaah
terdapat utama kalangan bisnis menerima konsep CSR. Pertama,
akomodasi, yaitu ebijakan bisnis yang hanya bersifat kosmetik, seperti
superficial dan partial. CSR dilakukan untuk member citra pada korporasi
yang tanggap terhadap kepentingan sosial. Singkatnya, realisasi CSR yang
bersifat akomodatif tidak melibatkan perubahan mendasar dalam kebijakan
bisnis korporasi yang sesungguhnya. Kedua, legitimasi, yaitu motivasi yang
bertujuan untuk mempengaruhi wacana. Dengan semikian dapat dikatakan
bahwa motivasi ini berargumentasi wcana CSR mampu memenuhi fungsi
utama yang memberikan keabsahan pada sistem kapitalis dan lebih khusus
kiprah pada korporasi rakssasa.
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. SEJARAH PT. DJARUM
Rokok kretek adalah sebuah produk yang racikannya ditemukan oleh H. Djamhari
(kebangsaan Indonesia) pada tahun 1880 di Kota Kudus. Saat itu H. Djamhari
adalah seorang perokok berat dan ia sering merasa sesak nafas. Saat ia
menderita sesak, ia menggunakan minyak cengkeh untuk mengobati
penyakitnya. Hingga suatu ketika, ia mencoba meracik daun tembakau dan
bunga cengkeh untuk rokoknya. Alhasil, percobaan tersebut membuahkan hasil
dan rokok tersebut disebut kretek karena letupan api yang membakar cengkeh
menghasilkan bunyi tek tek tek.
Djarum merupakan pabrik rokok kretek pertama yang berproduksi pada tahun
1905. Tahun 1908 terdaftar dikantor perdagangan Hindia Belanda dengan merk
“Bal Tiga”. Pada saat itu, Djarum masih diprakarsai oleh M. Nitisemito. Terbukti
pasar untuk produk ini sangat pesat. Hal ini dibuktikan engan M. Nitisemito yang
ingin membuat lantai kamarnya dengan uang Gulden. Hal ini membuat
Pemerintah Belanda tersinggung. Tapi, dengan diplomatis Pemerintah
mengungkapkan bahwa beliau dapat melanjutkan niatannya asal posisi uag
gulden tersebut berdiri. Rokok Merek “Bal Tiga” kemudian berubah menjadi
perusahaan perseorangan pada tanggal 21 April 1951 dengan pendirinya Oei Wie
Gwan. Tahun 1983 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT.
Djarum yang berkembang hingga sekarang. Lahan untuk pendirian PT. Djarum
dibeli dari H. M. Sirodz, yaitu pemilik NV. Murup. Lambang jarum yang digunakan
oleh perusahaan ini adalah jarum gramaphone. Hingga saat ini PT. Djarum lebih
dikenal masyarakat dengan sebutan PT. Djarum Kudus, karena kota Kudus adalah
pusat produksi bagi perusahaan ini.
B. VISI DAN MISI PT. DJARUM
PT. Djarum segabagai sebuah organisasi formal, mempunyai visi dan misi
sebagai grand design dari gerakan perusahaan. Adapun Visi dan Misi dari
Perusahaan PT. Djarum adalah sebagai berikut :
Visi : MENJADI YANG TERBESAR DALAM NILAI PENJUALAN DAN
PROFITABILITAS DI INDUSTRI ROKOK DI INDONESIA
Misi : KAMI HADIR UNTUK MEMUASKAN KEBUTUHAN MEROKOK PARA
PEROKOK
Dari Visi dan Misi tersebut, dapat ditafsirkan bahwa PT. Djarum
mempunyai sikap visioner dalam menjalankan roda perusahaannya. Visi
dari PT. Djarum menunujukkan dengan jelas, bahwa PT. Djarum sebagai
organisasi profit, mengusahakan untuk menjadi yang terdepan dalam instri
rokok nasional.
Titik tekan dari Visi tersebut terletak pada nilai penjualan dan profitabilitas
perusahaan. Nilai penjualan dapat dimaknai sebagai ukuran keterterimaan
produk yang dikeluarkan terhadap konsumen dan masyarakat secara
umum. Produk yang dikeluarkan oleh PT. Djarum diharapkan dapat
mempunyai nilai tinggi di mata pelanggan dan masyarakat.
Point kedua yang menjadi penekanan adalah profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas merupakan sebuah kemampuan untuk dapat meraih
keuntungan. Profitabilitas perusahaan dapat diartikan sebagai kemampuan
perusahaan mengelola geraknya guna mencapai keuntungan tertinggi. Dari
visi PT. Djarum, terlihat bahwa gerak mereka diarahkan menuju tingkat
profitabilitas tertinggi dalam industri rokok nasional.
Turunan dari Visi tersebut tercantum dalam Misi perusahaan PT. Djarum.
Perokok sebagai pelanggan tetap PT. Djarum merupakan objek utama
penjualan produk perusahaan. Perokok secara behavioral telah mengubah
persepsi dalam benak mereka bahwa rokok bukan merupakan sebuah
keinginan namun sebuah kebutuhan, sehingga wajib untuk selalu dipenuhi.
Perokok dijadikan sebagai objek utama dikarenakan tidak bisa dipungkiri
bahwa didalam landasan kontitusi negara ini, telah banyak mengatur
batasan-batasan produksi, distribusi dan konsumsi rokok, sehingga hanya
perokok lah yang menjadi konsumen bebas kekangan anturan.
Dengan melihat hal tersebut, PT. Djarum mengusahakan gerakan mereka
untuk selalu memuaskan pelanggan. Selera pelanggan yang bermacam-
macam patut untuk dipenuhi guna menjaga Kepuasan pelanggan itu
sendiri.
C. PRODUK PT. DJARUM
Dalam perkembangannya pT. Djarum Kudus telah memproduksi 2 jenis
rokok kretek, yaitu :
1. Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Merupakan produk rokok tanpa filter yang dibuat dengan tangan
atau tenaga manusia. Bahan-bahannya terdiri dari campuran
tembakau, cengkeh, dan saus yang kemudian menjadi temabakau
campur. Setelah proses ini, dibungkus dengan kertas sigaret dan
direkatkan dengan lem tapioka.
2. Sigaret Kretek Mesin (SKM)
Merupakan produk rokok dengan filter yang dibuat dengan
menggunakan mesin yang mampu menghasilkan rokok beberapa
kali daripada SKT. Bahan dasarnya hamper sama dengan SKT, yaitu
campuran temabkau, cengkeh, dan saus. Pembedanya terletak
pada pembungkusnya yang menggunakan kertas sigaret filter,
tripping paperbaru kemudian direkatkan dengan lem.
Adapun produk rokok yang dihasilkan SKT antara lain Djarum 76 dan Djarum
coklat. Sedangkan SKM memproduksi antara lain :
LA Lights
Djarum Black
Djarum Black Capuccino
Djarum Black Tea
Djarum Black Slimz
Djarum Super
Djarum Super Mezzo
dll
Selain pangsa pasar dalam negeri, PT. Djarum Kudus juga mengekspor rokok ke
Brazil, Malaysia, Brunei Darussalam, Austria, Polandia, Prancis, Spanyol, Portugal,
Turki, Yunani, Belgia, Inggris, Belanda, Jerman, Timor Leste, Singapura, Jepang,
Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Peru, Suriname, dan
Austtralia. Dsri kesekian sasaran ekspor tersebut, masing-masing Negara sudah
pasti memiliki selera rokok yang berbeda-beda dan PT. Djarum Kudus sangat
menyadari hal tersebut, oleh karenanya diciptakan beberapa produk untuk
memenuhinya seperti Djarum Original, Djarum Super, Djarum Black, Djarum
Ligghts, Djarum Deluxe, Djarum Splash, Djarum Special, Djarum Vanilla, Djarum
Cherry, Djarum Menthol, Cigarillos, Bali Hai, Gold Seal, Dos Hermanos, Churchill,
Dos Hermanos Robusto, Dos Hermanos Toro, dan Dos Hermanos Torito.
PT. Djarum Kudus sebagai perusahaan rokok yang bertaraf internasional,
senantiasa menjaga kualitas produknya. Dalam mempersiapkan produk baru,
perusahaan melakukan tes pada konsumen dengan focus group discussion
sehingga perusahaan bisa mengetahui kebutuhan apa yang muncul di konsumen.
Pada dasarnya, perusahaan tidak melakukan segmentasi pada produknya, tapi
konsumenlah yang memilih mereka sendiri.
D. TUJUAN PT. DJARUM
PT. Djarum merupakan sebuah perusahaan yang telah lama berdiri dan
menorehkan prestasi bagus dalam industri rokok nasional. Dengan kematangan
perusahaan yang telah teruji, tentunya PT. Djarum mempunyai tujuan yang
selalu berkembang seuai dengan kondisi yang ada. Adapun tujuan dari PT.
Djarum dapat kita lihat melalui tuna dari Visi dan Misi PT. Djarum hingga tahap
konsep perusahaan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, Visi dan Misi PT. Djarum menekankan nilai
penjualan, Profitabilitas perusahaan dengan berfokus pada kepuasan pelanggan
(perokok). Dengan melihat Visi dan Misi tersebut, kita dapat membaca bahwa
tujuan dari PT. Djarum adalah dalam tiga aspek penting perusahaan, yaitu
Penjualan, keuntungan, dan kepuasan pelanggan.
Penjualan merupakan faktor kunci keberhasilan sebuah perusahaan yang
brorientasikan profit. Semakin tinggi nilai penjualan produk perusahaan, maka
tingkat kepercayaan dan keterterimaan produk dalam masyarakat akan semakin
tinggi pula. Nilai penjualan disini bergaris lurus dengan tingkat keuntungan
perusahaan. Jika nilai penjualan perusahaan tinggi, maka keuntungan yang
didapat juga semakin tinggi. Dari nilai penjualan profitabilitas tersebut, terdapat
satu aktor penting dalam mensukseskan sebuah perusahaan. Aktor tersebut
ialah pelanggan (perokok) yang menggunakan rokok sebagai sebuah kebutuhan,
tidak hanya sebagai sebuah keinginan. Perokok telah menjadi objek utama
perusahaan PT. Djarum. Untuk itulah PT. Djarum, memberi perhatian untuk
memuaskan pelanggannya.
Dari pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa tujuan PT. Djarum adalah
Mencapai nilai penjualan yang tinggi, memperoleh keuntungan yang besar, dan
mampu memuaskan pelanggan.
BAB III Public Relations dalam PT. Djarum
A. PUBLIC RELATIONS PT. DJARUM
PT. Djarum Kudus sebagai perusahaan rokok yang bertaraf internasional
sudah pasti mempunyai struktur organisasi yang jelas. Organisasi tersebut
memiliki divisi-divisi seperti divisi produksi, divisi pemasaran, divisi
marketing, divisi Public Relations, dll. Kedudukan divisi Public Relations
pada PT. Djarum Kudus sudah terpisah dengan divisi marketing, sehingga
dalam melaksanakan tugasnya, dapat diklasifikasikan menurut kepentingan
masing-masing. Fungsi dari divisi marketing berkaitan penuh dengan
produk yang dihasilkan PT. Djarum Kudus. Public Relations pada PT. Djarum
Kudus berperan untuk membuat program dan mengadakan kegiatan
dimana didalamnya terdapat beberapa tools Public Relations sebagai
pendukungnya. Adapun kegiatan tersebut terbagi menjadi dua macam.
Pertama adalah profit oriented dan kedua adalah non-profit oriented
Perlunya keberadaan Public Relations pada PT. Djarum Kudus tercermin
dalam lima nilai inti yang diterapkan dalam perusahaannya yakni :
a. Fokus Pada Pelanggan
Pelanggan merupakan obyek utama yang sepatutnya mendapat
perhatian lebih dari sebuah perusahaan. PT. Djarum yang
merupakan perusahaan rokok terkemuka, member perhatian
lebih pada aspek ini. PT. Djarum berusaha member pelayanan
terbaik kepada pelanggan. Selera pelanggan berusaha untuk
selalu dipenuhi oleh PT. Djarum. Produk-produk baru yang
diluncurkan PT. Djarum merupakan salah satu bentuk fokus pada
pelanggan. Pasar yang semakin meluas, baik pada faktor usia,
srata sosial ataupun jenis kelamin, merupakan tantangan
tersendiri dari PT. Djarum. Dibutuhkan analisa pasar yang
memadai untuk memuaskan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
Aspek nilai fokus pada pelanggan sepatutnya ditanamkan pada
seluruh elemen dalam tubuh PT. Djarum
b. Profesionalisme
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan kompleksitas perusahaan
yang cukup tinggi, maka personel dalam perusahaan dituntut
professional dalam mengerjakan tugasnya. Dengan
mempertimbangkan hal tersebut, PT. Djarum sangat menjunjung
tinggi profesionalisme personel perusahaannya guna terciptanya
iklikm kerja yang dinamis dan progresif. Kedisiplinan merupakan
salah satu faktor kunci dalam mengukur profesionalisme personel
perusahaan. Peningkatan kualitas produk ataupun jasa
perusahaan PT. Djarum sangat dipengaruhi oleh penanaman nilai
profesionalisme terhadap seluruh personel perusahaannya.
c. Organisasi yang saling belajar
PT. Djarum sebagai sebuah organisasi, tentunya membutuhkan
partner pembanding guna menjadi referensi bagi perusahaan
untuk meningkatkan kualitasnya. Sikap keterbukaan terhadap
organisasi eksternal merupakan faktor penting untuk menjaga
ritme perusahaan. Membangun Kemitraan dan dan menciptakan
iklim kompetitif yang positif antar perusahaan adalah salah satu
tujuan dari penanaman nilai ini. Semakin banyak input yang
masuk, maka referensi perusahaan Djarum akan semakin banyak,
sehingga dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis akan
lebih cepat, tepat dan mudah.
d. Satu Keluarga
Guna menumbuhkan rasa kebersamaan antar individu dalam
perusahaan, maka perlu ditanamkan nilai-nilai kekeluargaan
didalamnya. Untuk itulah PT. Djarum berusaha menjunjung tinggi
nilai kekeluargaan guna menjaga ritme kerja antar divisi ataupun
antar individu. Kesolidan personel PT. Djarum akan memberikan
dampak positif pada kualitas produk dan jasa yang dihasilkan.
e. Tanggungjawab Sosial.
Tanggungjawab social perusahaan kepada lingkungan sekitar dan
masyarakat umum merupakan upaya positif guna menumbuhkan
citra baik perusahaan. Walaupun secara bentuk, PT. Djarum
merupakan organisasi profit, namun fungsi-fungsi sosial
kemayarakatan tidak untuk dilupakan. Berbagai kegiatan, seperti
pemberian beasiswa, pengiriman relawan bencana, pendirian
pusat pelatihan bulutangkis, dan berbagai kegiatan lain telah
dilakukan oleh PT. Djarum sebagai bentuk tanggungjawab sosial
kepada lingkungan sekitar.
Public Relations dalam PT. Djarum berperan penting dalam membangun
citra positif perusahaan. Bila dilihat lebih dalam dari kelima nilai inti yang
diterapkan dalam perusahaan ini, maka PT. Djarum berusaha untuk selalu
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan. Sebagai
sebuah Perusahaan bertaraf Internasioanal, Public Relations dalam PT.
Djarum berusaha untuk menjaga kemitraan dengan kolega-kolega
perusahaannya guna menjaga nama baik perusahaan dan mengembangkan
hubungan kerjasama yang lebih erat.
B. TUJUAN PUBLIC RELATION PT. DJARUM
Sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia yang telah
bertaraf internasional, PT. Djarum Kudus membutuhkan media yang tepat
dalam membangun citra perusahaan dalam upaya pembentukan citra
perusahaan tersebut, peran public relations sangatlah signifikan. Public
relations diperlukan untuk menggunakan tools public relations sebagai
sarana penunjang kinerja perusahaan. Berdasarkan hal itulah PT. Djarum
Kudus membutuhkan public relations untuk membentuk citra positif
perusahaan baik di mata lingkungan internal maupun eksternal perusahaan
melalui tools public relationsnya.
C. FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. DJARUM
Sebagaimana fungsi umum public relations pada perusahaan, divisi public
relations PT. djarum menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan baik internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan sekaligus menganalisa
ancaman dan peluang (analisa SWOT)
b. Memastikan arus informasi yang efektif bagi pelanggan media
informasi perusahaan seperti surat kabar, radio, televisi, brosur,
dan lain-lain harus dioptimalkan. Sehingga segala informasi yang
dimiliki oleh perusahaan dapat dituangkan ke dalam media-media
tersebut.
c. Membentuk komisi-komisi riset untuk proyek-proyek yang akan
dilaksanakan.
d. Merencanakan dan memanajemen kegiatan-kegiatan perusahaan
seperti pameran, kunjungan, pertemuan dan lain sebagainya.
e. Memastikan seluruh elemen organisasi tidak melakukan suatu
tindakan yang dapat mencemarkan nama baik perusahaan.
DIREKSIC.E.OCompany Executive Officer
C.O.O.Corporate Operating Officer
Coporate Communication
Coporate Affairs/P.R.
D. STRUKTUR PUBLIC RELATIONS PT. DJARUM
PT. Djarum memiliki suatu divisi Public Relations bernama Corporate Affairs
Department yang berkerja dalam kegiatan di luar perusahaan maupun
kegiatan di dalam perusahaan khususnya mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan masalah krisis manajemen. Corporate Affairs Deaprtment di PT.
DJARUM berperan penting menjadi penghubung yang aktif dan akurat bagi
internal dan eksternal stake holder dengan berlandaskan pada pendekatan
fungsional dan pendekatan informal untuk kepuasan semua stake holder.
Corporate Affairs Department di PT. DJARUM terletak dibawah Chief
Operating Officer (CCO) yang merupakan tempat yang ideal bagi sebuah
Corporate Affairs Deapartement ini bertujuan agar Corporate Affairs
Department dapat mengetahui informasi-informasi yang ter-update bagi
seluruh kepentingan stakeholder. Secara tidak langsung juga memiliki
kekuatan/kehormatan untuk mempermudah kerja Corporate Affairs
Department dikarenakan kita merupakan bagian dari orang intern/dalam
dalam sebuah perusahaan. Untuk lebih jelas lihatlah bagan dibawah ini
Bagan Struktur Organisasi Public Relations PT. DJARUM
Struktur PR di dalam PT. DJARUM itu terbagi menjadi dua yaitu
1. Corporate Communication
Bagian ini bertanggung jawab atas komunikasi antar instansi di dalam PT.
DJARUM. Corporate Communication adalah badan yang bertugas untuk
membuat kebijakan-kebijakan umum yang terkait dengan komunikasi dengan
stakeholder perusahaan. Badan ini ada supaya fungsi sebagai “ boundary
spanning” yang menjadi alat komunikasi antar instansi dalam sebuah
perusahaan atau kelompok yang bisa mempererat hubungan. Bagian ini lebih
cenderung untuk mengkomunikasikan segala hal yang berkaitan dengan PT.
DJARUM kepada internal dan eksternal stakeholder berlandaskan
pendekatan fungsional dan pendekatan informal untuk kepuasan semua
stakeholder.
2. Corporate Affairs
Corporate Affairs merupakan bagian dari Corporate Communication.
Corporate Affairs berfungsi untuk menerjemahkan kebijakan-kebijakan
umum yang telah dibuat oleh Corporate Communication. Kebijakan umum
dalam hal pencitraan dan kegiatan komunikasi dengan stakeholder
diterjemahkan ke dalam konsep yang lebih konkret oleh bagian ini. Pemetaan
stakeholder beserta derajat kepentingannya juga menjadi tugas dari
Corporate Affairs.
E. KEGIATAN PUBLIC RELATIONS PT. DJARUM
Public Relations pada PT. Djarum Kudus berperan untuk membuat untuk
membuat program dan mengadakan kegiatan dimana didalamnya terdapat
tools Public Relations sebagai pendukungnya. Kegiatan tersebut dapat
berbentuk profit oriented maupun non-profit oriented. Adapun kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan PT. Djarum Kudus adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan PT. Djarum yang berorientasi pada profit
Kegaitan yang berorientasi keuntungan ini, dilakukan oleh divisi
marketing dari PT. Djarum Kudus. Bentuk kegiatan yang biasa
dilakukan oleh marketing berhubungan dengan brand produk,
seperti mensponsori program olahraga, even music, dsb.
PT. Djarum Kudus menjadi sponsor pada acara pertandingan di
televisi-televisi swasta nasional, seperti pada Liga Djarum, Djarum
Super 4x4 challenge series, dan Djarum Black Motodify.
Selain menjadi sponsor pada program acara di televisi, PT. Djarum
Kudus juga melakukan test produk (free sampling product).
Kegiatan ini berkaitan dengan tools public relations melalui taktik
interpersonal communications. Didalam melakukan tes produk,
tidak secara gamblang ditunjukkan oleh PT. Djarum Kudus karena
kegiatan tersebut dilarang oleh pemerintah. Kegiatan ini dilakukan
melalui focuss group discussion dimana pesertanya dipilih dari
segmen-segmen msyarakat yang dianggap paling berkompeten
untuk membeli produk yang akan di luncurkan. Dengan adanya
Focus group discussion, dapat diketahui tentang kebutuhan
masyarakat, bagaimana selera masyarakat terhadap produk
rokok, serta untuk mengetahui celah pemasaran produk PT.
Djarum Kudus dalam masyarakat.
b. Kegiatan PT. Djarum yang berorientasi pada non-profit
Bentuk kegiatan non-profit oriented inilah yang dilakukan oleh
divisi Public Relations PT. Djarum Kudus. Kegiatan yang dilakukan
bertujuan untuk membentuk citra perusahaan serta menjalin
hubungan baik dengan lingkungan eksternal, yaitu publik yang
berada diluar perusahaan seperti masyarakat dan pemerintah.
Kegiatan non-profit Oriented yang diselenggarakan oleh PT.
Djarum Kudus antara lain adalah sebagai berikut :
i. Bakti Lingkungan
ii. Bakti Sosial Budaya
iii. Bakti Pendidikan
iv. Bakti Olahraga
v. Bakti Agama
vi. Bakti Kemitraan
vii. Bakti Kesehatan
Kegiatan non-profit PT. Djarum merupakan bentuk Corporate Social
Responsibility. Kepedulian terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan
mendapat tempat yang memadai dalam PT. Djarum. Berbagai kegiatan
pengabdian seperti Donor Darah, Pemberian Beasiswa, Pendirian Pusat
Pelatian Oleharaga, Penyuluhan, Penghijauan, dan berbagai kegiatan
lainnya merupakan beberapa contoh pelaksnaan program Corporate
Social Responsibility dari sebuah perusahaan.
BAB IV ANALISA CSR PT. DJARUM
A. ANALISA CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY (CSR) PT. DJARUM
a) Bakti Lingkungan
Dalam bidang pelestarian lingkungan, PT. djarum Kudus
melaksanakan program-program antara lain penghijauan dan
greenhouse, pembibitan, pengolahan air limbah, dan temu mitra
anak lingkungan.
- Pemrakarsa awal berdirinya penghijauan PT. Djarum adalah
Ir. Julius Hadinata, beliau mengajak Bupati Kudus dan
segenap jajarannya untuk mengadakan penghijauan di
Kudus. Alokasi dana untuk penghijauan adalah Rp. 250 juta.
Penghijauan PT. Djarum Kudus sering disebut juga dengan
program “Konsorsium Muria Hijau”, yaitu sebuah program
khusus yang bertujuan untuk menghijaukan lereng gunung
muria yang beberapa tahun terakhir mulai terlihat
gersang.setelah program ini berjalan, lereng gunung muria
mulai terlihat menghijau lagi. “Konsorsium Muria Hijau”
dimulai sejak tahun 1977. Pada tahun tersebut, sumber air di
gunung muria mulai berkurang. Sebelum tahun 1977,
terdapat 9 sumber mata air, tetapi berkurang menjadi 3
sumber mata air. Atas dasar permasalahan itulah PT. Djarum
Kudus berinisiatif melakukan penghijauan demi menciptakan
sumber mata air yang baru.
- Selain di lereng gunung Muria, mulai awal tahun 2004,
penghijauan juga dilakukan di 3 kecamatan di Kudus yakni
Gebog, Dawe, dan Jekulo. Pt. Djarum Kudus memberi
bantuan sebanyak 11.200 batang aneka jenis bibit di 500
hektar lahan di daerah tersebut. PT. Djarum Kudus juga
berpartisipasi dalam penghijauan di dukuh Krangit Desa
Terban, Kecamatan Jekulo dengan menanami pohon jati dan
aneka tanaman buah.
- PT. Djarum Kudus mempunyai pusat pembibitan tanaman. Di
pusat pembbibitan tanaman ini pikak pengelola
mengusahakan dan membudidayakan tanaman terutama
bibit tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi peneduh
kota, tanaman yang memiliki nilai ekonomis bagi
masyarakat, serta tanaman-tanaman yang dikategorikan
langka (di ambang kepunahan). Bibit-bibit ini didistribusikan
pada daerah-daerah yang membuthkannya terutama lingkup
Jateng, DIY dan sekitarnya. Salah satu fokus tujuan dari
pembibitan ini ialah mencegah terjadinya luapan air
bengawan Solo dengan menanam Bibit tanaman di bantaran
sungai bengawan Solo. Selain itu pembibitan ini dilakukan
guna menyelamatkan tanah-tanah gersang. Masyarakat
dapat memanfaatkan program ini secara gratis. Hal ini
merupakan salah satu bentuk dari kepedulian PT. Djarum
terhadap lingkungan.
- PT. Djarum Kudus memiliki instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) untuk mengolah limbah buangan pabrik agar tidak
menggangu kebersihan lingkungan sekitar serta untuk
menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Dari
pengolahan limbah, perusahaan berhasil mengolah limbah
padat menjadi pupuk kompos untuk penghijauan. Pupuk ini
tidak diperjualbelikan, tetapi diberikan secara cuma-cuma
kepada setiap orang yang meminta / mengajukan
permohonan. Sedangkan limbah cair dapat digunakan
kembali oleh warga untuk irigasi setelah dilakukan berbagai
tahapan proses pengolahan limbah. Menurut Teguh
Waspada, limbah cair yang telah bersih tadi diujicobakan ke
ikan mas. Ikan mas termasuk jenis ikan paling sensitif jika
terkena pencemaran. Jika ikan mas tidak mati, ,aka air
tersebut aman digunakan warga untuk irigasi.
- Temu Mitra Anak Lingkungan merupakan program
kepedulian lingkunagan sosial kemasyarakatan. Program ini
pertama kali diselenggarakan pada tahun 1989 di Kota
Kudus. Program ini bertujuan untuk melibatkan para
generasi muda, utamanya para pelajar dan mahasiswa agar
turut berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan.
Program ini diantaranya telah sukses dalam rangka
penyelamatan ekosistem pantai dengan menanam bibit
tanaman bakau di pantai Kendal. PT. Djarum mengadakan
kegiatan ini rutin setiap tahun dengan peserta yang berbeda-
beda. Kegiatan ini dilakukan oleh PT. Djarum Kudus dengan
harapan dapat menanamkan kecintaan generasi muda pada
alam dan lingkungan hidup.
b) Bakti Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, PT. Djarum Kudus mengabdi pada 2
pihak yaitu karyawan dan masyarakat luas. Bakti social untuk
karyawan, adalah adanya koperasi karyawan yang mempunyai
anggota sebanyak 46.537 orang dengan volume perputaran uang
sejumlah Rp. 59,35 milyar. Selain itu ada pula pemberian kredit
kepemilikan rumah (KPR). KPR terdiri dari berbagai macam tipe,
yaitu :
Rumah tipe 21 sebanyak 23 unit
Rumah tipe 36 sebanyak 127 unit
Rumah tipe 40 sebanyak 52 unit
Rumah tipe 49 sebanyak 40 unit
Rumah tipe 70 sebanyak 47 unit
Rumah sangat sederhana sebanyak 195 unit
Sedangkan bakti sosial untuk masyarakat, PT. Djarum Kudus
menyediakan fasilitas pemadam kebakaran milik perusahaan yang
bias dimanfaatkan masyarakat secara gratis. Pemadam kebakaran
tersebut total berjumlah sebanyak 10 unit. Pengadaan fasilitas
pemadaman tersebut dirasa perlu karena Kota Kudus adalah
kawasan industri yang rawan adanya kebakaran.
c) Bakti Pendidikan
PT. Djarum Kudus sangat memperhatikan permasalahan
pendidiakan di negeri ini, khususnya di wilayah kudus. Hal ini
terbukti dengan pemberian komputer gratis untuk SMU se
kabupaten Kudus pada tahun 1986 hingga tahun 1998. Selain
pemberian komputer, PT. Djarum Kudus juga mengadakan
kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi melalui program
pemberian Beasiswa. Pemberian Beasiswa terbagi menjadi dua
yaitu, Beasiswa Intern (untuk anak karyawan PT. Djarum Kudus)
yang dilaksanakan sejak tahun 1980 dan Beasiswa Ekstern (untuk
mahasiswa PTN dan PTS) sejak tahun 1984. Sampai saat ini telah
tercatat sejumlah 71 PTN/PTS dengan mahasiswa sebanyak 5886
penerima beasiswa yang tersebar di 23 propinsi di seluruh
Indonesia. Para penerima Beasiswa tergabung dalam komunitas
Beswan Djarum yang didirikan pada tahun 1995. Para Beswan ini
menerima dana tunai setiap bulan sebesar Rp. 500.000,- selama
satu tahun. Disamping memberikan dana, PT. Djarum Kudus juga
mengadakan kegiatan internal dan eksternal beswan Djarum.
Kegiatan internal beswan salah satunya adalah pelatihan softskills
mahasiswa. Adapun kegiatan eksternal yang dilakukan oleh beswan
Djarum adalah bakti sosial. Disamping itu PT. Djarum Kudus juga
mengadakan kegiatan terutama yang berkaitan dengan perusahaan,
seperti mengunjungi kota Kudus, mengikuti kegiatan produksi,
mengunjungi pabrik rokok, mengunjungi museum kretek,
mengunjung Persatuan Bulutangkis Djarum (PB Djarum) dan serta
sentra penghijauan milik PT. Djarum Kudus.
Para beswan juga diajarkan bagaiman menjalin relasi dengan
perusahaan, dan lain-lain.
d) Bakti Olahraga
PT. Djarum Kudus yang memproduksi rokok juga sangat
memperhatikan masalah kesehatan. Meskipun hal ini sangat
kontradiktif dengan peringatan dari pemerintah tentang “Merokok
dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan
gangguan kehamilan dan janin”. Tetapi tetap saja PT. Djarum Kudus
berupaya untuk menepis hal tersebut. Hal ini terbukti dengan
dimilikinya yayasan olahraga yang didalamnya terdapat berbagai
kegiatan olahraga lengkap dengan sarananya. Yayasan olahraga
milik Djarum Kudus memiliki Gedung Olah Raga (GOR) Jati dan GOR
Kaliputu. GOR Jati adalah GOR Bulutangkis yang dibangun di desa
Jatiwetan, Jalan Raya Kudus-Purwodadi Km. 3, Kudus Jawa Tengah.
Gedung yang berarsitektur minimalis itu dibangun diatas tanah
seluas 29.450 m2. Dari Keseluruhan lahan 53.207 m2. GOR itu
diresmikan oleh Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
(PBSI) pada 27 Mei 2006. GOR yang menelan biaya 30 Milyar
tersebut disebut-sebut sebagai GOR yang termegah di Asia
Tenggara, dan bahkan lebih megah disbanding Pelatnas Cipayung.
Fasilitas yang di miliki di antaranya berisi 16 lapangan, 2 tribun
penonton dipusat bangunan, ruang fitness, kantor pengelola, toilet,
ruang P3K dan gudang. Adapula bangunan penunjang yakni,
entrance hall, aula serba guna, perpustakaan, ruang pertemuan,
kantor Persatuan Olah Raga (POR) Djarum dan ruang makan.
Gedung Bulutangkis inipun dilengkapi dengan asrama atlet untuk
putra dan putri dengan lahan seluas 1834 m2 (40 kamar) dan
asrama pelatih seluas 312 m2. Sedangkan GOR Kaliputu dibangun
pada tahun 1982 dengan 11 lapangan. Hingga saat ini GOR tersebut
tetap dipertahankan dan diserahkan kepada Pengurus Cabang
(Pengcab) PBSI Kudus sebagai asarana pembinaan pemain muda.
GOR Kaliputu juga dimanfaatkan sebagai sarana olahraga untuk
bermain basket, futsal dan tenis. Yayasan Olahraga PT. Djarum telah
memberikan Bakti Prestasi negara dibidang Bulutangkis sejak tahun
1969 serta telah melahirkan beberapa atlet berprestasi seperti Liem
Swie King, Kartono, Christian hadinata, Hastomo Arbi, Hardyanto,
Haryanto, dan Hadi bowo. Yayasan olahraga PT. Djarum Kudus juga
memiliki sekolah sepakbola yang didirikan sejak tahun 1974.
e) Bakti Agama
PT. Djarum Kudus dalam bidang agama telah melakukan renovasi
masjid besar Kudus pada tahun 1991. Disamping itu PT. Djarum
Kudus juga sering mengadakan acara bakti sosial di Pondok-pondok
Pesantren serta menjadi sponsor Musabaqah Tilawatil Qur’an
(MTQ). Disamping itu, PT. Djarum Kudus juga selalu menjaga
hubungan baik dengan para tokoh agama.
Dalam bidang keagamaan sempat mengalami beberapa hambatan.
PT. Djarum Kudus beberapa tahun lalu sempat di isukan produk
rokoknya mengandung minyak babi, sehingga dianggap haram oleh
para tokoh agama. Permasalahan lain yang pernah melanda PT.
Djarum adalah dikeluarkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
yang menyatakan bahwa rokok merupakan barang haram. Namun
pihak PT. Djarum kudus berusaha mengatasi permasalahan ini
dengan mengunjungi para tokoh agama sebagai ajang silaturahmi
sekligus diskusi antara pihak Djarum Kudus dengan tokoh Agama.
f) Bakti Kemitraan
Program Bakti Kemitraan dari PT. Djarum Kudus merupakan sarana
untuk menjalin hubungan baik dengan mitra kerja perusahaan yang
dalam hal ini adalah petani tembakau. Petani tembakau yang
notabene merupakan unsur penting dalam dalam kegiatan produksi
rokok Djarum, diberikan penghargaan tinggi oleh pihak PT. Djarum
yang diwujudkan dengan megadakan program Bakti Mitra Petani
Tembakau. Program yang dirintis sejak tahun 1975 ini mengusung
missi 3B, yaitu Better Farming, better Business, dan Better Living.
Melalui misi ini PT. Djarum mengambil langkah nyata dengan
memberikan program penyuluhan pertanian kepada para petani
tembakau. PT. Djarum Kudus juga memberikan bantuan kepada
petani sejak mulai menanam bibit, mengawasi pengelolaan
tanaman tembakau, dan membantu mengatasi permasalahan yang
dihadapi oleh petani tembakau sehingga para petani dapat
menyediakan tembakau dengan kualitas unggul untuk produksi
rokok PT. Djarum. PT. Djarum pun memberikan harga yang pantas
pada petani yang menjual hasil pertanian tembakaunya. Dalam
program Bakti Mitra Petani Tembakau, tidak ada paksaan bagi para
petani untuk harus menjual hasil panen mereka kepada PT. djarum.
PT. Djarum pun tidak pernah melakukan praktek ijon yaitu membeli
tembakau yang belum siap panen. Dengan adanya program Mitra
Kemitraan Petani Tembakau ini, diharapkan akan dapat
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan para petani tembakau.
g) Bakti Kesehatan
PT. Djarum sebagai perusahaan rokok, seringkali dibenturkan
dengan pernyatan dan aturan kesehatan yang mengatakan bahwa
rokok mengandung racun atau sat-sat yang dapat membahayakan
kesehatan manusia. Meskipun begitu, PT. Djarum tidak menjadi
kesehatan sebagai “musuh”-nya. PT. Djarum justru berusaha
melakukan kegiatan pendukung bidang kesehatan, berdiskusi
dengan para tokoh kesehatan, dana mengabdi untuk kesehatan
masyarakat pada umumnya. Kegiatan tersebut dikemas dalam
program bakti kesehatan. PT. Djarum mengadakan kegiatan Donor
Darah rutin tiap tiga bulan sekali sebagai bukti kepedulian
terhadapa kesehatan masyarakat. Bahkan pada tahun 2005, PT.
Djrum Kudus berhasil membukukan rekor MURI dengan
mengadakan kegiatan Donor Darah Massal yang berhasil
mengumpulkan 4793 kantong darah dalam sehari. Bentuk lain
kepedulian dari PT. Djarum Kudus adalah dengan membuka ruang
diskusi mengenai kesehatan kepada masyarakat umum. PT. Djarum
Kudus selalu berusaha mengirimkan wakilnya dalam seminar,
diskusi public, ataupun penyuluhan mengenai kesehatan.
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
A. KESIMPULAN
Public Relations adalah sebuah konsep managemen yang berkembang
dengan pesat dewasa ini. Dalam konsep Puyblic Relations, terdapat tanggunga
jawab social yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan guna menimbulkan
citra positif di mata masyarakat, sekaligus sebagai bentuk antisipatif dampak
negative yang ditimbulkan dari operasional sebuah perusahaan/industry. Dalam
mini Riset yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa PT. Djarum Kudus telah
melaksanakan Corporate Social Responsibility. Adapun kegiatan-kegiatan CSR
yang telah dilakukan oleh PT. Djarum Kudus ialah :
a) Bakti Lingkungan dengan kegiatan penghijauan, pengolahan air
limbah, Greenhouse, Anak Mitra Lingkungan, dan pembibitan.
b) Bakti Sosial Budaya, yang diturunkan dalam kegiatan-kegiatan bakti
social, pendirian koperasi, Kresit Pemilikan Rumah (KPR) dan
pengadaan 10 unit kendaraan pemadam kebakaran.
c) Bakti Pendidikan, yang diimplementasikan dalam kegiatan
pengadaan computer bagi pelajar SMU se Kudus dan pemberian
beasiswa pada mahasiswa dalam lingkup nasional.
d) Bakti Olahraga, yang diwujudkan dengan pendirian Pusat Pelatihan
Olahraga, Pembangunan GOR Jati dan GOR Kaliputu sebagai sarana
pelatihan olahraga.
e) Bakti Agama, dengan memrenovasi Masjid Besar Kudus dan
pengadaan Kegiatan MTQ. Selain itu juga mengadakan kerjasama
dengan pondok=pondok pesantren untuk mendukung kegiatan
keagamaan.
f) Bakti Kemitraan, dengan program Mitra Petani Tembakau sebagai
unsure penting dalam produksi rokok.
g) Bakti Kesehatan, dengan mengadakan donordarah rutin tiap 3 bulan
sekali, bahkan pada tahun 2006 berhasil membukukan rekor MURI
dengan berhasil mengumpulkan 4736 kantong darah dalam sehari
saat mengadakan acara donor darah massal.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Corporate Social Responsibility PT.
Djarum Kudus, peneliti dapat menyarankan agara PT. Djarum Kudus tetap
memlihara dan mengembangkan Konsep dan aplikasi dari CSR yang selama
ini telah berjalan. Selain itu semakin mebuka lebar ruang-ruang komunikasi
dengan masyarakat sekitar ataupun masyarakat secara umum. Hal ini
diharapkan dapat memperkukuh eksistensi PT. Djarum Kudus sebagai
perusahaan yang telah matang dan mempunyai kepedualian social yang
tinggi.