LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI UPT LABORATORIUM KESEHATAN KOTA SURAKARTA
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam
Menyelesaikan Program Pendidikan Sebagai
Ahli Madya Farmasi Dan Makanan
Oleh :
Nur Laila (28161391C)
Adriana Pasaribu (28161406C)
Joni Ardi Atma (28161413C)
DIII ANALISA FARMASI DAN MAKANAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
ii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI UPT LABORATORIUM KESEHATAN KOTA SURAKARTA
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam
Menyelesaikan Program Pendidikan Sebagai
Ahli Madya Farmasi Dan Makanan
Oleh :
Nur Laila (28161391C)
Adriana Pasaribu (28161406C)
Joni Ardi Atma (28161413C)
DIII ANALISA FARMASI DAN MAKANAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIABUDI
SURAKARTA
2019
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan praktek kerja lapangan (PKL) di UPT Laboratorium Kesehatan
Kota Surakarta telah diselesaikan dan disahkan :
Hari / tanggal :
Tempat : UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta
Menyetujui,
Dosen Pembimbing PKL Kepala UPT Laboratorium Kesehatan
Kota Surakarta
(Desi Purwaningsih, S.Pd.,M.Si) (dr. Guntur Lawu Wibowo)
Mengetahui,
Ketua Program Studi
DIII Analis Farmasi dan Makanan
(Mamik Ponco Rahayu., M.Si.,Apt)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
karena telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan dapat menyusun Laporan Praktek Kerja
Lapangan dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat guna memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan program studi DIII Analis Farmasi dan Makanan
Universitas Setia Budi Surakarta.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
selesainya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari dukungan serta
bimbingan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih antara lain kepada :
1. Dinas Kesehatan Kota Surakarta, yang telah memberikan kesempatan
kepada Penulis untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
bagian UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta.
2. Bapak dr. Guntur Lawu Wibowo, selaku kepala UPT Laboratorium
Kesehatan Kota Surakarta yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan kepada penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) hingga menyusun laporan.
3. Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt selaku Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta.
v
4. Ibu Mamik Ponco Rahayu, M.Si.,Apt selaku ketua Program Studi DIII
Analis Farmasi dan Makanan Universitas Setia Budi Surakarta.
5. Ibu Desi Purwaningsih, S.Pd.,M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian UPT
Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta.
6. Segenap staf di UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta yang
telah banyak memberikan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dengan baik.
7. Tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait lain yang telah banyak membantu baik itu untuk pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) maupun dalam penyelesaian laporan
praktek kerja lapangan.
Penulis menyadari bahwa laporan yang telah penulis susun ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu saran serta nasihat yang membangun sangat
penulis perlukan guna memperbaiki laporan ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan
umumnya dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
Surakarta, April 2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan Praktek kerja Lapangan ........................................................................ 2
1. Tujuan umum ............................................................................................ 2
2. Tujuan khusus............................................................................................ 2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan...................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
A. Dasar hukum ..................................................................................................... 4
B. Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja ............................................. 5
1. Penjabaran tugas pokok dan fungsi ........................................................... 5
2. Tata kerja ................................................................................................... 9
C. Unit Pelaksanaan Teknis Laboratorium Kesehatan ....................................... 10
1. Visi dan Misi ........................................................................................... 11
2. Tugas dan fungsi UPT Laboraorium Kesehatan ..................................... 10
3. Susunan Organisasi ................................................................................. 15
4. Kelompok jabatan fungsional .................................................................. 16
5. Jenis-jenis pemeriksaan di UPT Laboratorium Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota Surakarta ....................................................................... 16
BAB III PELAKSANAAN PKL ........................................................................... 20
A. Waktu dan tempat Praktik Kerja Lapangan.................................................... 20
1. Waktu ...................................................................................................... 20
2. Tempat ..................................................................................................... 20
B. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan ............................................... 21
1. Prosedur penerimaan dan pemeriksaan sampel ....................................... 21
2. Pembuatan media .................................................................................... 20
3. Sterilisasi ................................................................................................. 23
4. Pemeriksaan fisika dan kimia air............................................................. 24
5. Pemeriksaan bakteriologis ....................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 32
A. Hasil Praktek Kerja Lapangan ........................................................................ 32
B. Pembahasan .................................................................................................... 34
1. Makanan dan Minuman ........................................................................... 34
2. Bakteriologis Air ..................................................................................... 35
3. Usap ......................................................................................................... 36
4. Fisika dan Kimia Air ............................................................................... 36
5. Air Limbah .............................................................................................. 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 39
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 39
B. Saran ............................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang tertentu sangat
dibutuhkan dalam lingkungan kerja. Keahlian-keahlian tersebut dapat diperoleh
dengan pendidikan formal maupun nonformal. Setiap keahlian haruslah dimbangi
dengan keterampilan dan pengalaman yang dapat meningkatkan daya saing
dalam dunia kerja yang sesuai dengan keahlian. Pemberlakuan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) atau pasar bebas ASEAN 2015 tentu meningkatkan
persaingan dunia kerja di Indonesia maupun seluruh ASEAN. Mahasiswa sebagai
salah satu calon tenaga kerja harus siap untuk bersaing sebagai tenaga ahli di
bidangnya baik didalam negeri maupun diluar negeri. Guna menyiapkan diri
dalam persaingan dunia kerja salah satunya dapat dilakukan dengan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu gambaran yang dapat
membentuk mental dan menambah wawasan mahasiswa tenang dunia kerja yang
sesungguhnya. Setiap mahasiswa sangatlah perlu melakukan praktek kerja
lapangan sehingga sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya
mahasiswa telah memiliki pengalaman dan bekal yang cukup. Kegiatan yang
dilakukan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini meliputi penelitian serta ikut
berpartisipasi secara langsung bagaimana prosedur kerja yang diterapkan dalam
sebuah instalasi.
2
Universitas Setia Budi sebagai salah satu perguruan tinggi di Surakarta
yang mempunyai program studi keahlian Analis Farmasi dan Makanan dengan
materi atau pokok ajaran dengan menganalisis produk pangan dan produk
kefarmasian. Dengan adanya materi atau pokok ajaran ini diharapkan mahasiswa
diploma Universitas Setia Budi dapat turut serta membantu dalam bidang
kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang analisa bahan pangan dan
kefarmasian yang aman bagi konsumen atau masyarakat.
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Tujuan Umum
1.1. Menambah dan meningkatkan keterampilan dan pengalaman
mahasiswa.
1.2. Menambah wawasan mahasiswa tentang lingkungan kerja dan
permasalahan yang terjadi.
1.3. Memberi bekal mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.
1.4. Mewujudkan terjalinnya kerja sama yang baik antara dunia
pendidikan dengan dunia kesehatan sebagai lahan prektek.
2. Tujuan Khusus
2.1. Menambah pengetahuan tentang pengambilan sampel dan
pemeriksaan sampel sesuai dengan prosedur yang diterapkakn dalam
suatu instalasi.
2.2. Menambah pengetahuan pemeriksaan sampel dengan tenologi baru
yang tidak terdapat di universitas.
3
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat bermanfaat
kepada pihak yang terlibat yaitu mahasiswa dan UPT Laboratorium Kesehatan
Kota Surakarta. Manfaat yang diharapkan adalah Mahasiswa dapat melatih
keterampilan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan yang
sesui dengan bidang keahlian dan diterapkan dalam dunia kerja. Mengenal dan
mengetahui dunia kerja yang sebenarnya serta melatih kerjasama atau teamwork
dengan lingkungan kerja sehingga dapat memaksimalkan kinerja.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Hukum
Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta ditetapkan
berdasarkan : Peraturan Walikota Surakarta nomor 20-K tahun 2009 tentang
Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Kesehatan. Dengan Tugas Pokok dan Fungsi didasarkan pada : Peraturan
Walikota Surakarta nomor 12 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kota Surakarta. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik Yang Baik. Dalam melakukan pelayanan pemeriksaan
laboratorium dengan jenis dan tarif mengacu pada:
1. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun
2011 Tentang Retribusi Daerah.
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
5
B. Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
1. Penjabaran tugas pokok dan fungsi
Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 12 Tahun 2008 Pasal 2.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi daerah
dan tugas pembantuan.
Pasal 3. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai
berikut: (a). penyelenggaraan kesekretariatan dinas; (b). penyusunan
rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan; (c).
penyelenggaraan promosi kesehatan; (d). pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan; (e). penyelenggaraan upaya kesehatan; (f).
penyelenggaraan bina kesehatan; (g). penyelenggaraan dan pembinaan
teknis rumah sakit dan kesehatan khusus; (h). pengawasan dan
pengendalian kefarmasian, makanan, minuman dan obat tradisional; (i).
penyelenggaraan regristasi, akreditasi dan ijin praktek; (j). pencegahan dan
pemberantasan penyakit; (k). meningkatan kesehatan masyarakat dan
lingkungan; (l). peningkatan kesehatan ibu dan anak; (m). pembinaan
kesehatan remaja dan usia lanjut; (n). penyelenggaraan sosialisasi; (o).
pembinaan jabatan fungsional; (p). pengelolaan Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD).
Pasal 4, Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.
6
Pasal 5, Kepala Dinas, membawahkan :
1.1. Sekretariat
1.2. Bidang Promosi Kesehatan
1.3. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
1.4. Bidang Upaya Kesehatan
1.5. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
1.6. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
1.7. Kelompok Jabatan Fungsional.
1.7.1. Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin
oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
1.7.2. Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
1.7.3. UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh
seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
1.7.4. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional
Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
7
Pasal 6, Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan,
umum dan kepegawaian.
Pasal 7, Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6, Sekretariat mempunyai fungsi : (a). penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan; (b). penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
keuangan; (c). penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian; (d).
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 8, Sekretariat membawahkan :
a. Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
b. Sub bagian Keuangan;
c. Sub bagian Umum Dan Kepegawaian.
8
Sub - sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-
masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub bagian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 9, Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara
terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan,
evaluasi dan pelaporan, meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di lingkungan Dinas.
Pasal 10, Sub bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi : pengelolaan
keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas.
Pasal 11, Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi
: pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan
tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan
Dinas.
9
2. Tata kerja
Pasal 38 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
bagian, dan Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang
ditetapkan oleh Walikota.
Pasal 39 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
bagian, dan Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya memperhatikan
prinsip-prinsip manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing.
Pasal 40, dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Sekretaris,
Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi, dan Pejabat Fungsional
wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara
vertikal maupun horisontal baik ke dalam maupun antar satuan organisasi
dalam lingkungan Pemerintahan Daerah serta instansi lain sesuai dengan
tugas pokoknya masing-masing.
Pasal 41 (1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
bagian, dan Kepala Seksi bertanggung jawab dalam memimpin,
mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk
bagi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing. (2) Kepala Dinas,
Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, dan Kepala Seksi wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk - petunjuk dan bertanggung jawab pada
atasan masing-masing serta rnenyampaikan laporan tepat pada waktunya.
10
(3) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan,
tembusan laporan dapat disampaikan kepada satuan organisasi lain di
lingkungan Dinas yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (4)
Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala
Bidang, Kepala Sub bagian, dan Kepala Seksi dari bawahan wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan
dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal 42 Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPT dan Pejabat
Fungsional menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas dan berdasarkan
hal tersebut Sekretaris menyusun laporan berkala Kepala Dinas kepada
Walikota melalui Sekda.
C. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan
Laboratorium kesehatan merupakan UPT Laboratorium Kesehatan Kota
Surakarta yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 20-
K Tahun 2009 Tentang Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural Unit
Pelaksanan Teknis Pada Dinas Kesehatan.
Dengan Tugas Pokok dan Fungsi didasarkan pada : Peraturan Walikota
Surakarta nomor 12 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta.
11
1. Visi dan Misi
a. Visi :
“Menjadi Laboratorium Kesehatan rujukan di kota Surakarta yang
bermutu dan terjangkau“
b. Misi :
1) Meningkatkan pelayanan dengan sarana yang berkualitas dan
pemeliharaan berkala.
2) Memberkan kepuasan pelanggan dengan mengutamakan keramahan,
kenyamanan dan kepercayaan.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya mnusia dengan pelatihan-
pelatihan dan pendidikan.
4) Melaksanakan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja seesuai
dengan peraturan yang berlaku.
2. Tugas dan fungsi UPT Laboraorium Kesehatan
Pasal 7, (1). Kepala UPT Laboratorium Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang
Dinas di bidang pelayanan laboratorium kesehatan sesuai dengan kebijakan teknis
yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. (2) Sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja UPT Laboratorium Kesehatan berdasarkan
rencana strategis Dinas.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
12
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan Laboratorium
Kesehatan.
e. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan Laboratorium Kesehatan.
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk pengendalian
pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja UPT Laboratorium
Kesehatan.
g. Melaksanakan evaluasi dan analisis hasil kerja guna pengembangan
rencana strategis dan rencana kerja UPT Laboratorium Kesehatan.
h. Melaksanakan pengelolaan kegiatan pengambilan dan pengiriman
sampel untuk pemeriksaan parameter-parameter kesehatan
masyarakat.
i. Melaksanakan analisa hasil pemeriksaan parameter kesehatan
masyarakat.
j. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan klinis.
k. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan laboratorium non klinis yang
berhubungan dengan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
l. Melaksanakan identifikasi yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakat yang diakibatkan oleh kejadian luar biasa (KLB).
m. Melaksanakan pembinaan teknis pelayanan laboratorium kesehatan
kepada UPT Puskesmas.
13
n. Melaksanakan perencanaan kebutuhan reagensia serta sarana dan
prasarana laboratorium lainnya untuk UPT Dinas Kesehatan.
o. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan mengenai jumlah pasien,
ketersedian dan penggunaan reagensia serta sarana dan prasarana
laboratorium lainnya.
p. Melaksanakan pemungutan retribusi daerah di lingkungan UPT
Laboratorium Kesehatan.
q. Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja
penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan.
r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja,
LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD UPT Laboratorium Kesehatan.
s. Melaksanakan sosialisasi pelayanan laboratorium kesehatan.
t. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
u. Memberikan usul dan saran kepada atasan.
v. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
w. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Melaksanakan
pemeriksaan laboratorium kualitas air bersih dan air minum, makanan,
minuman dan kualitas lingkungan serta penyakit.
Pasal 8, (1) Kepala Sub bagian Tata Usaha UPT Laboratorium Kesehatan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, kepegawaian,
keuangan, ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, evaluasi dan pelaporan.
(2) Sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut :
14
a. Menyusun rencana kerja berdasarkan rencana strategis UPT
Laboratorium Kesehatan.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan.
e. Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk
menyusun rencana strategis, rencana kerja dan penetapan kinerja UPT
Laboratorium Kesehatan.
f. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk
pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja UPT
Laboratorium Kesehatan.
g. Menyiapkan bahan evaluasi dan analisis hasil kerja guna
pengembangan rencana strategis dan rencana kerja UPT Laboratorium
Kesehatan.
h. Menyiapkan bahan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja,
LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD UPT Laboratorium Kesehatan.
i. Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam bentuk
Rencana Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan rencana strategis dan
rencana kerja Dinas.
15
j. Melakukan pengawasan laporan administrasi keuangan bendahara.
k. Menyiapkan bahan usulan perubahan anggaran.
l. Menyiapkan bahan perhitungan anggaran.
m. Melakukan administrasi pembukuan, pertanggungjawaban dan laporan
keuangan.
n. Mengelola administrasi surat menyurat, peralatan dan perlengkapan
kantor, rumah tangga, dokumentasi dan informasi hukum, kearsipan
dan perpustakaan.
o. Malakukan pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor.
p. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai.
q. Menyiapkan bahan usulan yang meliputi pengangkatan, kenaikan
pangkat, perpindahan, pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji berkala
dan tunjangan.
r. Mengelola data dan dokumentasi pegawai.
s. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan
pelatihan, calon peserta pendidikan dan pelatihan serta calon peserta
ujian dinas pegawai.
t. Mengusulkan permohonan izin dan tugas belajar.
u. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK).
v. Menyiapkan bahan permohonan cuti, dan mengusulkan permohonan
kartu pegawai, kartu isteri atau kartu suami, kartu tabungan asuransi
pensiun, kartu asuransi kesehatan dan tabungan perumahan
(BAPERTARUM).
16
w. Menyiapkan bahan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
Pegawai dan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P).
x. Menyiapkan bahan laporan perkawinan, izin perkawinan dan perceraian.
y. Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan/tanda jasa dan
sanksi.
z. Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai.
aa. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
bb. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
cc. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
dd. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
ee. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
ff. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
gg. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Susunan organisasi
Kepala UPT Laboratorium Kesehatan : dr. Guntur Lawu Wibowo
Ka Subbag Tata Usaha : Neni, SKM,MM
17
4. Kelompok jabatan fungsional:
Tabel 1. Jabatan Fungsional susunan organisasi UPT Laboratorium Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota Surakarta
No. Nama Jabatan
1. Heru Purnama, A.Md.AK Koord Laboratorium Klinik
2. Heru Purnama, A.Md.AK Kimia
3. Heru Purnama, A.Md.AK Mikroskopis TB
4. Fatayati Dwi K, A.Md.AK Hematologi
5. Mawaddah N, A.Md.AK Imunoserologi
6. Ida Ratna Sari, A.Md.AK Phlebotomi
7. Sri Slamet, A.Md.AK Koord Laboratorium Kesehatan Masyarakat
8. Irma Murwanti, A.Md.AK Bakteriologis
9. Sri Slamet, A.Md.AK Limbah
10. Susilawati, A.Md.AK Fisika Kimia
11. Retno Dwi Rahayu, A.Md.AK BTP
12. Iskha Septian Dwi R, A.Md.AK Steril
13. Retno Dwi Rahayu, A.Md.AK Bendahara Pengeluaran Pembantu
14. Heru Purnama, A.Md.AK Pengurus Barang
15. Fatayati Dwi K, A.Md.AK Bendahara penerima Pembantu
16. Mawaddah N, A.Md.AK Penyimpanan Barang
17. Fatayati Dwi K, A.Md.AK Pengadministrasi RM dan Informasi
18. Benny Swastika Pengadministrasi Surat dan Kepegawaian
19. Bintari Umi, A.Md Administrasi Keuangan
20. Sudarno Penjaga Keamanan
21. Nanda Pambudi Herlambang Pramu Kebersihan
5. Jenis-jenis Pemeriksaan di UPT Laboratorium Kesehatan Kota
Surakarta
5.1. Jenis pemeriksaan non klinik
5.1.1. Pemeriksaan bakteriologis air
5.1.2. Pemeriksaan fisika air
18
5.1.3. Pemeriksaan kimia air
5.1.4. Pemeriksaan limbah
5.1.5. Pemeriksaan makanan dan minuman
5.2. Jenis pemeriksaan klinik
5.2.1. Hematologi
5.2.2. Gula darah
5.2.3. Lemak darah
5.2.4. Fungsi ginjal
5.2.5. Fungsi hati
5.2.6. Urine
5.2.7. Serologi
5.2.8. Lain-lain
Menurut Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 5 Tahun 2016
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011
Tentang Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang
penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah. Saat ini
pemungutan Retribusi di Kota Surakarta dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah. Seiring
dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan dan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang
Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, serta perubahan pengelolaan Rumah Sakit
19
Umum Daerah Kota Surakarta dan Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Surakarta
pada Tahun 2014 yang tadinya merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) serta untuk
menindaklanjuti Pemindahtanganan Bangunan Balai Peristirahatan Maliawan dari
Aset Milik Pemerintah Kota Surakarta, maka keberadaan Peraturan Daerah Kota
Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah perlu disempurnakan
sesuai dengan kebutuhan hukum saat ini. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas,
maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah.
20
BAB III
PELAKSANAAN PKL
A. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan
1. Waktu
Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) dimulai pada tanggal 01
April 2019 dan berakhir tanggal 30 April 2019.
2. Tempat
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertempat di UPT
Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta, yang beralamat di Jl. Jamsaren
No. 39, Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dimulai dari hari Senin – Kamis pukul 07:30 -
14:30 WIB, sedangkan pada hari Ju’mat pukul 07:30 - 11.30 WIB dan
pada hari Sabtu pukul 07:30 - 13:00 WIB. Praktik kerja lapangan ini
berlangsung selama 1 bulan. Pemeriksaan yang dilakukan pada praktik
kerja lapangan yaitu pemeriksaan Bakteriologis Air, Fisika Air, Kimia Air,
Limbah serta pemeriksaan Makanan dan Minuman. Semua kegiatan dalam
pemeriksaan yang dilakukan mahasiswa masih dalam pengawasan dari
petugas laboratorium.
21
B. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan
1. Prosedur penerimaan dan pemeriksaan sampel
Prosedur penerimaan sampel, sampel diterima dari pelanggan atau
petugas lapangan baik dari DKK maupun puskesmas lewat loket sampel,
kemudian sampel diperiksa kondisinya dan dilakukan pencatatan data pada
label sampel serta pemberian nomor sampel dan sampel dibawa kedalam
laboratorium dan dilakukan pemisahan sampel sesuai jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan.
Sampel yang sering diterima berasal dari program-program bidang
P2PL dan bidang Yankes, Puskesmas, PDAM, Rumah sakit, sarana
kesehatan swasta, perusahaan-perusahaan seperti DAMIU, industri Rumah
Tangga (Makanan-Minuman), jasa boga, limbah dan lain-lain.
2. Pembuatan media
Pembuatan media perlu dilakukan penimbangan bahan media yang
sesuai dengan prosedur pembuatan media. Ada beberapa media yang
sering gunakan dalam pemeriksaan, seperti Media LB (Lactosa Broth)
merupakan media selektif untuk memeriksa benda cair. LB digunakan
untuk menumbuhkan bakteri coliform dari makanan, air, dan hasil ternak,
Media Brilliant Green Lactosa Bile Broth (BGLB) yang sering digunakan
pada uji penegasan pemeriksaan jumlah bakteri Coliform, Media EA
digunakan untuk pemeriksaan jumlah bakteri Coli tinja, Media Brain-hert
infusion (BHI) yang digunakan sebagai media penyubur pada pemeriksaan
22
identifikasi kuman secara umum. Media Alkalin pepton water (APW) yang
digunakan sebagai penyubur bakteri vibrio pada pemeriksaan identifikasi
kuman secara umum, Media Sulfide indole moyolity (SIM), Media gula-
gula (glukosa, laktosa, maltosa, manitol, dan sukrosa), Tripel Sugar Iron
Agar (TSIA), Urea, MR/VP, Citrat yang digunakan pada uji biokimia
untuk pemeriksaan bakteri.
Media plate juga dibuat dengan prosedur yang sudah digunakan hanya
saja setelah sterilisasi media dituang pada cawan petri yang sudah dalam
keadaan steril. Media plate antara lain Nutrien agar (NA) untuk
pemeriksaan ALT, media Endo Agar (EA) digunakan sebagai media
selektif pada pemeriksaan identifikasi kuman secara umum, Media Potato
Dextrose Agar (PDA) untuk pertumbuhan jamur, media Blood Agar Plate
(BAP) digunakan sebagai media universal pertumbuhan bakteri pada
pemeriksaan kuman secara umum, media Thisulphate Citrate Bile Salts
Sucrose Agar (TCBS) untuk media selektif bakteri vibrio pada
pemeriksaan secara umum. Media yang biasanya digunakan pada UPT
Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta antara lain:
a. LBS ( Lactosa Broth Single )
LBS ( Lactosa Broth Single) merupakan media selektif untuk
memeriksa benda cair. LBS ( Lactosa Broth Single ) digunakan untuk
menumbuhkan bakteri colliform dari makanan dan minuman. Dibuat
dengan menimbang serbuk Lactosa Broth Single sesuai dengan
23
perhitungan, menambahkan aquades yang telah diukur kemudian aduk
sampai larut. Lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi.
b. LBD ( Lactosa Broth Double)
LBD ( Lactosa Broth Double) merupakan media selektif sama
seperti LBS ( Lactosa Broth Single ) yang digunakan untuk
menumbuhkan bakteri colliform bedanya ml yang dimasukkan
kedalam tabung reaksi yang digunakan.
c. BGLB ( Briliant Green Lactosa Broth )
Media BGLB ( Briliant Green Lactosa Broth ) berfungsi sebagai
penghambat pertumbuhan flora mikroba yang tidak diharapkan, media
ini merupakan media yang berwarna hijau metalik terdapat fermentasi
denagn media. Cara pembuatan dengan menimbang serbuk sesuai
dengan perhitungan kemudian dilarutkan dengan menggunakan
aquades sesuai dengan ukuran setelah larut dimasukkan kedalam
tabung reaksi yang telah disediakan.
d. Media NA ( Natrium agar )
Media NA (Natrium agar) merupakan media yang digunakan
untuk pertumbuhan mayoritas dan mikroorganisme yang tidak selektif
dalam artian mikroorganisme heterotof. Cara pembuatan media NA
yaitu menimbang serbuk NA sesuai dengan perhitungan kemudian
dimasukkan kedalam erlemeyer lalu menambahkan aquades yang
telah diukur sesuai degan perhitungan kemudian dilaritkan dengan
cara diaduk-aduk sampai larut sambil dipanaskan, setelah larut
24
sempurna tutup dengan kapas kemudian disterilisasi didalam autoclaf
dengan suhu 115˚C atau 121˚C selama 15 menit
3. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan salah satu proses pembebasan suatu bahan dari
semua bentuk kehidupan. Prinsipnya dengan mekanik, fisik, dan kimiawi.
Sterilisasi secara mekanik untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misalnya larutan enzim dan antibiotik. Sterilisasi fisik dapat dilakukan
dengan pemanasan dan penyinaran, pemanasan dengan pemijaran api
(secara langsung), panas kering (sterilisasi oven 60˚C - 180˚C).
a. Sterilisasi bersih
Dilakukan dengan alat (Autoclave), media yang akan disterilkan
diletakkan pada wadah yang dibawah sudah berisikan air 1,500 L
pasang tutup dengan kuat, atur tombol listrik, kemudian biarkan
hingga mendidih uap akan keluar dari keran udara biarkan selama 5
menit, kemudian tutup keran udara, bila tekanan sudah naik mencapai
115˚C sterilisasi mulai dihitung 15 menit.
b. Sterilisasi alat
Sterilisasi alat menggunakan oven. Oven adalah alat sterilasasi
kering dengan suhu 180˚C. Menggunakan alat ini sangat mudah
karena sudah terdapat aturan tombolnya sehingga mudah untuk
dilakukan. Memasukkan alat kedalam oven kemudian tutup lalu
jalankan tombol sesuai dengan arahannya.
25
4. Pemeriksaan fisika dan kimia air
a. Prosedur pemeriksaan kekeruhan metode turbidimetri
Dalam pelaksanaan metode ini, dilakukan dengan berdasarkan
perbandingan intensitas cahaya dan efek Tyndall (penghamburan
cahaya) yang terjadi. Untuk memperoleh hasil dari pengukuran akurat
dengan metode ini harus diperhatikan metode pengukuran dengan
benar terutama dalam meminimalkan variasi instrumen, prosedur yang
terlebih dahulu dilakukan yaitu kalibrasi alat dengan larutan standar
yang sudah tersedia dan alat akan memproses serta meminta sendiri
standar yang digunakan. Larutan standar yang digunakan 20, 100, 800
dan dilakukan verifikasi dengan kelarutan standar 10 NTU, setelah
dilakukan verifikasi, pengukuran kekeruhaan sampel dilakukan sesuai
dengan permintaan proses dari alat yag digunakan sehingga
pengukuran dapat terlaksanakan.
b. Pemeriksaan pH
Pemeriksaan pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter
yang dilengkapi dengan pengatur suhu, elektoda gelas elektroda
referensi, dimulai dengan menekan tombol (on) kemudian dilakukan
kalibrasi terlebih dahulu catat hasil kemudian dilakukan pada sampel.
26
c. Pemeriksaan TDS ( Total Disulfit Solid)
Pemeriksaan TDS ini dilakukan dengan menggunakan pH
meter. Dimulai dengan menekan tombol (on) pada alat, kemudian
mencelupkan alat pada sampel tunggu beberapa menit hingga hasil
terlihat. Kemudian hasil TDS dicatat pada buku agar mudah
ditemukan dalam pendataan.
d. Prosedur pemeriksaan Flourida (F)
Dalam metode ini, flour akan bereaksi dengan suatu zat warna
zirconium. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer. Standar reagen yang digunakan adalah baku standar
flour yang telah terprogram pada alat spektrofotometer dengan
pereaksi reagen yang digunakan SPANDS. Cara kerja yaitu membilas
kuvet dengan aquades, memipet 5,0 ml sampel air lalu dimasukkan
dalam Erlenmeyer, tambahkan 2,0 ml reagen F-1 dan 1 sendok reagen
F-2. Aduk hingga larut dan inkubasi selama 5 menit dengan
menggunakan mesin waktu (alarm) kemudian di baca dengan kuvet 10
mm, periksa pada alat spektroquant Nova 60.
e. Prosedur pemeriksaan kesadahan sebagai CaCO3
Dilakukan pemeriksaan kesadahan ini dengan prinsip bila
kedalam Ca2+
dan Mg+ ditambahkan Etilen Diamin Tetra Asetat
(EDTA) maka akan membentuk senyawa kompleks khelat yang
mudah larut. Sejumlah kecil indikator logam seperti Eriochrome
Black T (EBT) atau calmagite ditambahkan pada larutan tersebut,
27
maka Ca+ pada pH 10,00 kurang lebih 0,1. Maka larutan menjadi
berwarna merah anggur (ungu) dan apabila EDTA ditambahkan
kedalam larutan, maka Ca2+
dan Mg2+ akan menjadi senyawa
kompleks dan larutan akan berubah menjadi biru. Cara kerja
kesadahan ini adalah memipet sampel 50 ml masukkan kedalam
erlemeyer, tambahkan 2 ml larutan buffer pH 10 sedikit indikator
serbut EBT. Kemudian dikocok sampai homogen dan dititrasi dengan
menggunakan larutan Na2EDTA sampai berubah warna menjadi biru.
f. Prosedur pemeriksaan Besi (Fe)
Pada prosedur pemeriksaan besi menggunakan spektroquant
Nova 60. Tujuan pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar
besi pada sampel air secara fotometri. Cara kerjanya, yaitu dengan
memipet 10,0 ml sampel masukkan kedalam Erlenmeyer tambahkan 6
tetes reagen Fe, lalu diinkubasi selama 3 menit dan dibaca dengan
kuvet putih 50 ml pada alat spektroquant Nova 60.
g. Pemeriksaan Mangan (Mn)
Pemeriksaan mangan dengan menggunakan spektroquant Nova
60. Tujuannya untuk mengetahui kadar mangan pada sampel air
secara fotometri. Cara kerjanya, yaitu dengan memipet sampel 10,0
ml, tambahkan 8 tetes reagen Mn-1 dan 4 tetes reagen Mn-2, lalu
diinkubasi selama 2 menit dan dibaca pada alat spektroquant Nova 60.
28
h. Pemeriksaan Nitrit (NO2)
Pada pemeriksaan nitrit dilakukan dengan menggunakan alat
spektroquant Nova 60. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui kadar nitrit pada sampel air secara fotometri. Cara
kerjanya, yaitu dengan memipet sampel 5,0 ml masukkan kedalam
Erlenmeyer, tambahkan 1 sendok NO2 lalu diinkkubasi selma 10
menit dan dibaca pada alat spektroquant Nova 60.
i. Prosedur pemeriksaan Nitrat (NO3)
Pada pemeriksaan nitrat dilakukan dengan menggunakan alat
spektroquant Nova 60. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui kadar nitrat pada sampel air secara fotometri. Cara
kerjanya, yaitu dengan memipet sampel 0,50 ml dimasukkan dalam
Erlenmeyer, tambahkan 4,0 ml reagen NO3-1 dan 0,50 ml reagen
NO3-2 dan inkubasi selama 10 menit dengan menggunakan mesin
waktu (alarm) kemudian di baca dengan kuvet 20 mm, periksa pada
alat spektroquant Nova 60.
j. Pemeriksaan Tembaga (Cu)
Pemeriksaan tembaga dengan menggunakan spektroquant Nova
60. Tujuannya untuk mengetahui kadar tembaga pada sampel air
secara fotometri. Cara kerjanya, yaitu dengan memipet sampel 5,0 ml,
tambahkan 1 sendok reagen Cu-1 dan 5 tetes reagen Cu-2, lalu
diinkubasi selama 5 menit dan dibaca dengan kuvet kuvet hitam 50
mm, periksaa pada alat spektroquant Nova 60.
29
k. Pemeriksaan Cadmium (Cd)
Pemeriksaan cadmium dengan menggunakan spektroquant Nova
60. Tujuannya untuk mengetahui kadar Cd pada sampel air secara
fotometri. Cara kerjanya, yaitu dengan memipet sampel 10,0 ml,
tambahkan 1 ml reagen Cd-1 dan 200 µl reagen Cd-2 serta 1 takar
reagen Cd-3, lalu diinkubasi selama 5 menit dan dibaca dengan kuvet
putih 50 mm, periksaa pada alat spektroquant Nova 60.
l. Pemeriksaan Kromium (Cr)
Pemeriksaan Kromium dengan menggunakan spektroquant
Nova 60. Tujuannya untuk mengetahui kadar Cr pada sampel air
secara fotometri. Cara kerjanya, yaitu dengan memipet sampel 5,0 ml,
tambahkan 1 takar reagen Cr-1 dan 6 ml tetes Cr-2, lalu diinkubasi
selama 1 menit dan dibaca dengan kuvet hitam 50 mm, periksa pada
alat spektroquant Nova 60.
m. Pemeriksaan Klorida (Cl)
Pemeriksaan Klorida dengan menggunakan spektroquant Nova
60. Tujuannya untuk mengetahui kadar Cl pada sampel air secara
fotometri. Cara kerjanya, yaitu dengan memipet sampel 5,0 ml,
tambahkan 2,5 ml reagen Cl-1 dan 0,50 ml reagen Cl-2, lalu
diinkubasi selama 1 menit dan dibaca dengan kuvet putih 10 mm,
periksa pada alat spektroquant Nova 60.
30
n. Pemeriksaan Cyanida (CN)
Pemeriksaan Cyanida dengan menggunakan spektroquant Nova
60. Tujuannya untuk mengetahui kadar CN pada sampel air secara
fotometri. Cara kerjanya, yaitu dengan memipet sampel 5,0 ml,
tambahkan 1 sendok reagen CN-3 dan 1 sendok reagen CN-4, lalu
diinkubasi selama 10 menit dan dibaca dengan kuvet hitam 50 mm,
periksa pada alat spektroquant Nova 60.
5. Pemeriksaan bakteriologis
Pemeriksaan bakteriologis pada air biasanya dilakukan pada air
minum, air bersih, air kolam renang, air sungai. Pada makanan dan usap
(usap alat makan, usap linen, usap dinding, usap lantai serta usap alat
kesehatan).
a. Pemeriksaan Mikrobiologi Air bersih dan Air minum
Sampel biasanya lansung dari program-program bidang P2PL
dan bidang Yankes, Puskesmas, PDAM, Rumah sakit, sarana
kesehatan swasta, perusahaan-perusahaan seperti DAMIU, industri
Rumah Tangga (Makanan-Minuman), jasa boga, limbah dan lain-lain.
Tetapi semelum mengajukan pemeriksaan biasanya H-1 datang ke
laboratorium kesehatan kota Surakarta mengambil botol steril untuk
menampung air yang akan di periksa. Selanjutnya sampel dilakukan
pemeriksaan mikrobiologi berupa pemeriksaan jumlah bakteri
coliform dan E.colli dengan prosedur yang telah ditetapkan pada
standar operasional UPT Laboratorium Kesehatan Kota
31
Surakarta. Setelah ditetapkan hasil pemeriksaan, hasil tersebut dicatat
pada buku hasil pemeriksaan untuk disimpulkan hasilnya yang
berdasarkan pada nilai rujukan. Dalam hal ini nilai rujukan yang
digunakan yaitu Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 416/MENKES/IX/1990 tentang persyaratan Air Bersih dan
Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Kesimpulan hasil dari pemeriksaan, dilaporkan pada blanko hasil
pemeriksaan untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan oleh
kepala UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta sebelum di
berikan kepada pelanggan.
b. Pemeriksaan Mikrobilogi pada sampel makanan
Pemeriksaan mikrobiologi pada sampel makanan berasal dari
industri Rumah Tangga ( IRT), Rumah makan, Rumah sakit, Dll.
Pelanggan datang langsung ke UPT Laboratorium Kesehatan Kota
Surakarta untuk menyerahkan sampel kepada petugas Laboratorium
melalui Loket penerimaan sampel. Sampel diterima oleh petugas dan
dicatat identitas dan keterangan parameter uji yang dikehendaki dari
sampel tersebut pada buku penerimaan sampel dan blanko penerimaan
sampel. Selanjutnya sampel dilakukan pemeriksaan mikrobiologi
berupa pemeriksaan bakteri coliform dan E.colli dengan prosedur
yang telah ditetapkan pada standar operasional di UPT Laboratorium
Kesehatan Kota Surakarta. Setelah diperoleh hasil, hasil dicatat dan
32
disimpulkan berdasarkan nilai rujukan yang digunakan yaitu peraturan
Badan Pengawas Obat dan makanan Republik Indonesia
Nomer.HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Kesimpulan dari hasil
dilaporkan pada blanko hasil pemeriksaan untuk mendapat
persetujuan dan pengesahan oleh kepala UPT Laboratorium
Kesehatan Kota Surakarta sebelum di berikan kepada pelanggan.
c. Pemeriksaan Lingkungan Rumah Sakit
Sampel dari pemeriksaan rumah sakit berupa sampel usap lantai,
usap dinding, pemeriksaan peralatan bedah, pemeriksaan Linen dan
pemeriksaan peralatan makan pasien. Pengambilan sampel tersebut
dilakukan secara berkala selama 6 bulan sekali dan dilakukan dengan
cara pengambilan langsung pada sarana pelayanan kesehatan oleh
petugas.
Setelah sampel diterima oleh petugas laboratorium Kesehatan
Kota Surakarta dilakukan pencatatan identitas sampel dan selanjutnya
dilakukan pemeriksaan mikrobiologi berupa pemeriksaan jumlah
angka kuman, Identifikasi bakteri Staphylococcus, bakteri E.Colli dan
bakteri Streptococcus prosedur pemeriksaan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan dan sesuai dengan standar operasional yang ada
di UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan di UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta,
tanggal 1 – 30 April 2019. Mahasiswa melaksanakan praktek penerimaan
sampel, melaksanakan praktek pemeriksaan pemeriksaan mikrobiologi,
pemeriksaan fisika-kimia pada air bersih dan air minum, pemeriksaan makanan
serta pemeriksaan kualitas lingkungan di Sarana Pelayanan Kesehatan berupa
pemeriksaan kualitas lantai, dinding, peralatan kesehatan serta peralatan
makanan, dan pemeriksaan limbah rumah sakit. Sampel air minum diperoleh
dari DAMIU ( Depot Air Minum Isi Ulang) wilayah Kota Surakarta. Sampel
air bersih diperoleh dari masyarakat baik yang dikirim oleh puskesmas, LKM (
Lembaga Kesejahteraan Masyarakat), maupun perorangan. Sampel makanan dan
minuman didapatkan dari industri rumah tangga, dalam rangka perijinan yang
dikirim oleh puskesmas, pemilik industri rumah tangga maupun petugas.
Tabel 2 Pemeriksaan Sampel Pada Bulan April 2019
No Jenis Pemeriksaan Jenis Sampel Jumlah
1
Mikrobiologi
Air Minum 125
2 Air Bersih 96
3 Air Limbah 8
4 Ident. Makanan 58
5 Ident. Minuman 7
6 Kimia
Air Minum 18
7 Air Bersih 29
34
B. Pembahasan
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan di
UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta, mahasiswa melakukan penerimaan
sampel, pemeriksaan sampel mikrobiologi maupun kimia dan pembacaan hasil
sampel. Prosedur penerimaan sampel yang telah ditetapkan di UPT
Laboratotirium Kesehatan Kota Surakarta dilakukan dengan mendaftarkan sampel
dibagian pendaftaran dan menyelesaikan administrasi yang telah ditetapkan sesuai
dengan Peraturan Daerah Kota Surkarta Nomor 5 Tahun 2016. Kemudian sampel
akan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan pelanggan/kebutuhan
pemeriksaan. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan pembuatan hasil yang
nantinya akan diserahkan kepada konsumen kembali, namun sebelum diserahkan
dibuat arsip untuk UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta dan disahkan
oleh Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta. Parameter
pemeriksaan yang dilakukan di UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta
antara lain:
1. Makanan dan Minuman
1.1. Bakteriologis
1.2. Formalin
1.3. Boraks
1.4. Pewarna
1.5. Identifikasi Bakteri
1.5.1. E.Cooli
1.5.2. Salmonella sp
35
1.5.3. Shigella sp
1.5.4. Vibrio cholerae
1.5.5. Staphylococcus sp
1.5.6. Streptococcus sp
Pemeriksaan makanan dan minuman secara mikrobiologi adalah
pemeriksaan untuk mengetahui kualitas makanan dan minuman.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui ada tidaknya mikroorganisme
patogen di dalam makanan dan minuman dengan metode MPN,
Angka Kuman, Identifikasi kuman. Hasil yang diperoleh ternyata dari
sekian banyak sampel yang diperiksa masih ada sampel makanan dan
minuman yang mengandung kuman.
2. Bakteriologis Air
2.1. Air Bersih
2.2. Air Minum
2.3. Air Kolam Renang
2.4. Air Badan Air
Pemeriksaan air secara mikrobiologi adalah pemeriksaan yang
dapat dijadikan sebagai indikator untuk mendeteksi keberadaan
mikroorganisme patogen yang berada didalam air. Tujuannya yaitu
untuk mengetahui ada tidaknya mikroorganisme patogen didalam air
dengan metode MPN. Sesuai hasil pemeriksaan kebanyakan Air
Bersih masih mengandung mikroorganisme patogen
36
sedangkan pada Air Minum hanya beberapa saja yang masih
mengandung mikroorganisme patogen.
3. Usap
3.1. Usap Alat
3.2. Usap Linen
3.3. Usap Lantai
3.4. Usap Dinding
3.5. Usap Tangan
3.6. Usap Dubur
Pemeriksaan Usap adalah suatu cara pengujian untuk
mengetahui jumlah koloni yang terhitung pada media serta membantu
mencegah pencemaran atau kontaminsai pada makanan yang
dikonsumsi. Tujuannya yaitu untuk mengetahui angka kuman dan
kuman Eschericia colli yang terdapat pada suatu alat makan/masak.
Sesuai hasil pemeriksaan ada beberapa sampel masih mengandung
kuman dan kuman Eschericia colli.
4. Fisika dan Kimia Air
4.1. Fisika (Bau, Rasa, Suhu, Warna)
4.2. TDS (Zat Padat Terlarut)
4.3. pH (Derajat Keasaman)
4.4. Fe (Kadar Besi)
4.5. Mn (Kadar Mangan)
4.6. NO2 (Kadar Nitrit)
37
4.7. NO3 (Kadar Nitrat)
4.8. F (Kadar Flourida)
4.9. Cl (Kadar Chlorida)
4.10. CaCO3 (Kadar Kesadahan)
4.11. KMnO4 (Zat Organik)
4.12. CN (Kadar Sianida)
4.13. Cd (Kadar Cadmium)
4.14. CU (Kadar Tembaga)
4.15. Sisa Klor
4.16. SO4 (Sulfat)
Pemeriksaan Fisika dan Kimia Air adalah pemeriksaan yang
dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui zat-zat organik
yang terdapat didalam air bersih atau air minum. Tujuannya yaitu
untuk mengetahui sifat Fisiska (Bau, Rasa, Suhu dan Warna) serta
dapat mengetahui kadar logam berat dari air tersebut. Sesuai hasil
pemeriksaan masih ada air yang memiliki logam berat.
5. Air Limbah
5.1. BOD
5.2. COD
5.3. TSS
5.4. pH
Pemeriksaan Air Limbah adalah pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui kesadahan serta parameter yang lain. Tujuannya
38
yaitu untuk mengetahui nilai BOD, COD, TSS serta pH pada sampel
air tersebut. Sesuai hasil pemeriksaan masih ada air yang memiliki
nilain BOD, COD, TSS serta pH yang tidak sesuai dengan aturan
yang berlaku.
Pemeriksaan yang dilakukan di UPT Laboratorium Kesehatan Kota
Surakarta berdasarkan permintaan pelanggan/kebutuhan pemeriksaan, namun ada
beberapa parameter yang tidak bisa dilakukan karena reagen yang dibutuhkan
tidak ada di UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan pada 01 – 30 April 2019 di
UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta memberikan banyak pelajaran
untuk penulis untuk dapat menjadi seorang analis yang profesional saat bekerja.
Pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya dapat penulis dapatkan saat
Praktek Kerja Lapangan ini. Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini
penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta dapat memberikan pedoman
tentang standar prosedur operasional yang digunakan dalam pengerjaan
sampel mikrobiologi dan kimia
2. UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta dapat memberikan contoh
dan pengajaran menjadi seorang tenaga analis yang profesional.
3. UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta dapat membantu mahasiswa
mengaplikasikan kemampuan praktik yang diperoleh di perkuliahan ke
dunia kerja.
B. Saran
1. Perlunya adanya penambahan personil di UPT Laboratorium Kesehatan
Kota Surakarta agar kinerjanya dapat lebih maksimal.
2. Perlu peningkatan kebersihan lingkungan di UPT Laboratorium Kesehatan
Kota Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Dinas Kota Surakarta. (online) http://dinkes.Surakartakab.go.id/.
Diakses April 2018.
Permenpan. 2012. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012
Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Walikota Surakarta. 2008. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 12 Tahun 2008
Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Surakarta. Surakarta: Walikota Surakarta
Walikota Surakarta. 2018. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 3 Tahun 2018
Tentang Peembentukan Unit Pelaksnaan Teknis Daerah. Surakarta:
Walikota Surakarta
Lampiran 1 Kegiatan di UPT Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kota
Surakarta dan Foto Bersama
Gambar 1 Menyiapkan Alat untuk di Sterilisasi Gambar 2 Pengerjaan Sampel Mikrobiologi
Gambar 3 Pengerjaan Identifikasi Bakteri Pada Sampe Makanan
Gambar 4 Foto Bersama Petugas
Lampiran 2 Alat Sterilisasi dan Inkubator di UPT Laboratorium Kesehatan Kota
Surakarta
Gambar 1 Autoclove Gambar 2 Oven
Gambar 1 Autoclove
Lampiran 3 Jenis Sampel
Gambar 1 Sampel Makanan dan Minuman Gambar 2 Sampel Air Limbah
Gambar 1 Sampel Kimia Fisika
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Kimia Sampel air minum dan air bersih di UPT Laboratorium Kesehatan Kota Surakarta pada tanggal
1-30 April 2019
Kode
Sampel
Pemeriksaan
Su
hu
Warna pH TDS Fe Mn NO2 CaCO3 NO3 F Cl KMnO4 CN Cd SO4 Sisa
Cl
Cu
105 /
1343
30,7 ≤1 5,21 30 0,008 ≤0,010 0,035 30 1,6 0,16 - 0,79 ≤0,002 ≤0,0020 0 - -
106 /
1344
30,7 ≤1 5,05 59 0,051 ≤0,010 0,024 50 - - - - - - - - -
107 /
1345
30,4 ≤1 5,63 42 0,035 ≤0,010 0,032 30 - - - - - - - - -
108 /
1350
30,3 ≤1 5,13 18 0,019 ≤0,010 0,021 10 ≤0,9 0,11 6,1 0,79 ≤0,002 ≤0,0020 0 0 0,02
109 /
1351
30,2 ≤1 6,05 182 ≤0,00
5
≤0,010 0,035 108 6,9 ≤0,10 - 1,11 ≤0,002 ≤0,0020 21 - -
110 /
1357
28,8 ≤1 6,67 304 0,046 ≤0,010 0,083 235 - - - - - - - - -
111 /
1394
30,9 ≤1 6,34 294 0,100 ≤0,010 0,029 215 2,8 ≤0,10 - 2,84 ≤0,002 ≤0,0020 31 - -
112 /
1397
29,5 ≤1 6,89 301 ≤0,00
5
≤0,010 0,036 195 - - - - - - - - -
113 /
1416
29,1 ≤1 7,03 265 0,058 ≤0,010 0,032 250 - - - - - - - - -
114 /
1425
28,3 ≤1 6,93 295 ≤0,00
5
≤0,010 0,040 245 - - - - - - - - -
115 /
1427
28,3 ≤1 7,13 346 0,044 ≤0,010 0,024 170 - - - - - - - - -
116 /
1453
27,6 ≤1 4,97 92 0,098 ≤0,010 0,024 75 - - - - - - - - -
117 /
1455
27,6 ≤1 6,72 141 ≤0,00
5
≤0,010 0,019 130 3,0 ≤0,1
0
41 1,58 ≤0,002 ≤0,0020 0 0 ≤0,0
2
118 /
1460
27,6 ≤1 6,44 361 0,078 ≤0,010 0,037 320 2,6 ≤0,1
0
- 2,84 ≤0,002 ≤0,0020 34 - -
119 /
1473
27,6 ≤1 6,81 288 ≤0,00
5
≤0,010 0,020 305 ≤0,9 ≤0,1
0
- 4,89 ≤0,002 ≤0,0020 32 - -
120 /
1480
27,2 ≤1 7,04 118 ≤0,00
5
≤0,010 0,024 80 - - - - - - - - -
121 /
1474
- - 6,78 - - - - - - - - - - - - - -
122 /
1475
28,3 ≤1 -- 17 ≤0,00
5
≤0,010 0,022 25 ≤0,9 ≤0,1
0
≤2,5 2,69 ≤0,002 ≤0,0020 0 0 ≤0,0
2
123 /
1519
29,1 - - - - - - - - - - 1,1 - - - - -
124 /
1520
- - - - - - - - - - - 2,45 - - - - -
125 /
1521
- - - - - - - - - - - 1,05 - - - - -
126 /
1522
29,0 ≤1 6,98 92 ≤0,00
5
≤0,010 0,029 105 4,7 0,13 - 1,58 ≤0,002 ≤0,0020 0 - -
127 /
1524
28,3 ≤1 6,36 227 ≤0,00
5
≤0,010 0,032 165 1,2 ≤0,1
0
- 1,78 ≤0,002 ≤0,0020 14 - -
128 /
1527
28,9 ≤1 7,0 228 0,730 ≤0,010 0,027 170 ≤0,9 ≤0,1
0
- 2,21 ≤0,002 ≤0,0020 7 - -
129 /
1529
29,7 ≤1 6,94 - ≤0,05
0
≤0,010 0,040 140 ≤0,9 ≤0,1
0
33,9 8,69 ≤0,002 - - - 0,04
130 /
1548
29,1 ≤1 - - ≤0,010 - - - - - - - - - - -
131 /
1549
29,6 ≤1 - - ≤0,010 - - - - - - - - - - -
132 /
1551
28,4 ≤1 6,43 55 ≤0,00
5
≤0,010 0,021 95 2,0 ≤0,1
0
6,6 1,89 ≤0,002 ≤0,0020 3 0 ≤0,0
2
133 /
1553
28,3 ≤1 7,92 408 ≤0,00
5
≤0,010 0,022 80 5,3 ≤0,1
0
49 2,84 ≤0,002 ≤0,0020 19 0 ≤0,0
2
134 /
1561
28,5 ≤1 4,90 27 ≤0,00
5
≤0,010 0,047 10 ≤0,9 ≤0,1
0
519 3,79 ≤0,002 ≤0,0020 0 0 ≤0,0
2
135 /
1580
29,5 ≤1 6,97 391 ≤0,00
5
≤0,010 0,152 280 8,2 ≤0,1
0
- 3,63 ≤0,002 2 - -
136 /
1598
29,1 ≤1 6,68 377 ≤0,00
5
≤0,010 0,006
0
290 6,5 ≤0,1
0
- 4,42 ≤0,002 ≤0,002 5 - -
137 /
1609
29,8 ≤1 6,89 104 0,080 ≤0,010 0,049 450 - - - - - - - - -
138 /
1611
26,3 ≤1 6,65 144 ≤0,00
5
≤0,010 0,047 125 4,6 ≤0,1
0
11,2 2,69 ≤0,002 ≤0,0020 1 0 ≤0,0
2
139 /
1615
30,5 ≤1 6,53 258 ≤0,00
5
≤0,010 0,039 215 - - - - - - - - -
140 /
1616
30,1 ≤1 6,62 280 0,053 ≤0,010 0,103 230 - - - - - - - - -
141 /
1659
29,7 ≤1 6,64 300 ≤0,00
5
≤0,010 0,033 225 9,6 ≤0,1
0
- 6,8 ≤0,002 ≤0,0020 26 - -
142 /
1671
29,5 ≤1 6,66 206 0,042 ≤0,010 0,040 180 - - - - - - - - -
143 /
1714
29,2 ≤1 6,91 040 0,015 ≤0,010 0,049 30 2,0 ≤0,1
0
3,3 1,48 ≤0,002 ≤0,0020 1 0 ≤0,0
2
144 /
1715
29,4 ≤1 6,59 033 ≤0,00
5
≤0,010 0,045 25 3,7 ≤0,1
0
≤2,5 1,68 ≤0,002 ≤0,0020 1 0 ≤0,0
2
145 /
1716
29,3 ≤1 6,77 035 0,034 ≤0,010 0,051 25 1,4 ≤0,1
0
6,8 1,68 ≤0,002 ≤0,0020 1 0 ≤0,0
2
146 /
1727
29,5 ≤1 7,51 104 ≤0,00
5
≤0,010 0,067 75 2,8 0,15 60,3 1,88 ≤0,002 ≤0,0020 0 0 ≤0,0
2
147 /
1728
28,8 ≤1 7,04 209 0,077 ≤0,010 0,054 160 2,0 ≤0,1
0
- 4,49 ≤0,002 0,0128 26 - -
148 /
1743
29 ≤1 7,02 363 0,082 ≤0,010 0,043 240 11,5 0,20 - 4,89 ≤0,002 ≤0,0020 24 - -
149 /
1744
28 ≤1 6,67 265 0,441 ≤0,010 0,058 255 ≤0,9 ≤0,1
0
- 4,29 ≤0,002 ≤0,0020 41 - -
150 /
1748
29,2 ≤1 6,96 174 ≤0,010 280 1,48 5 - -
151 /
1757
30,9 ≤1 7,05 296 ≤0,010 140 3,49 8 - -
Lampiran 5 Jadwal kegiatan PKL di UPT Laboratorium Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota Surakarta pada tanggal 1-30 April 2019
No Hari/Tanggal Pendaftaran Mikro Kimia
1. Senin, 01 April 2019 Nur Laila Adriana Joni Ardi Atma
2. Selasa, 02 April 2019 Nur Laila Adriana Joni Ardi Atma
3. Kamis, 04 April 2019 Nur Laila Adriana Joni Ardi Atma
4. Jumat, 05 April 2019 Nur Laila Adriana Joni Ardi Atma
5. Sabtu, 06 April 2019 Nur Laila Adriana Joni Ardi Atma
6. Senin, 08 April 2019 Adriana Joni Ardi Atma Nur Laila
7. Selasa, 09 April 2019 Adriana Joni Ardi Atma Nur Laila
8. Rabu, 10 April 2019 Adriana Joni Ardi Atma Nur Laila
9. Kamis, 11 April 2019 Adriana Joni Ardi Atma Nur Laila
10. Jumat, 12 April 2019 Adriana Joni Ardi Atma Nur Laila
11. Sabtu, 13 April 2019 Joni Ardi Atma Nur Laila Adriana
12. Senin, 15 April 2019 Joni Ardi Atma Nur Laila Adriana
13. Selasa, 16 April 2019 Joni Ardi Atma Nur Laila Adriana
15. Kamis, 18 April 2019 Joni Ardi Atma Nur Laila Adriana
16. Sabtu, 20 April 2019 Joni Ardi Atma Nur Laila Adriana
17. Senin, 22 April 2019 Adriana Nur Laila Joni Ardi Atma
18. Selasa, 23 April 2019 Joni Ardi Atma Adriana Nur Laila
19. Rabu, 24 April 2019 Nur Laila Joni Ardi Atma Adriana
20. Kamis, 25 April 2019 Adriana Nur Laila Joni Ardi Atma
21. Jumat, 26 April 2019 Joni Ardi Atma Adriana Nur Laila
22. Sabtu, 27 April 2019 Nur Laila Joni Ardi Atma Adriana
23. Senin, 29 April 2019 Adriana Nur Laila Joni Ardi Atma
24. Selasa, 30 April 2019 Joni Ardi Atma Adriana Nur Laila