LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN
USAHA UD. SUMBER LESTARI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
LAILI MUNJIDAH
NIM. 12401173291
Dosen Pembimbing Lapangan :
Dr. Syafrudin Arif Marah Manunggal, M.S.I.
NIP. 19770423 200912 1 001
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah
di setujui dan disahkan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 03 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dalam Meningkatkan
Pendapatan Usaha UD. Sumber Lestari
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, MM.
NIDN. 20150668402
i
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berjudul “Peran Kredit
Usaha Rakyat (KUR) Dalam Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan
Usaha UD. Sumber Lestari” dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Sholawat serta salampun saya haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah memberikan tauladan
baik sehingga akal dan fikiran penulis mampu menyelesaikan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini. Semoga kita termasuk umatnya yang kelak
mendapatkan syafa’at dalam menuntut ilmu.
Tujuan saya menulis laporan ini adalah sebagai bukti tentang kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah saya lakukan selama kurun waktu
1 (satu) bulan.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) diantaranya :
1. Alloh SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat
terselesaikannya tugas Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
2. Bapak Prof. Dr. Maftukin, M.Ag, selaku Rekto IAIN Tulungagung
3. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag ,selaku Dekan IAIN Tulungagung
4. Bapak Muhammad Aqim Adlan, M.E.I., selaku kepala jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
5. Bapak Siswahyudianto, M.M, selaku Ketua Laboratorium Fakultas Ekonomi
dan Bisnis yang telah memberikan arahan umum serta memberikan izin untuk
melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) .
6. Bapak Dr. Syafrudin Arif Marah Manunggal, M.S.I. , selaku dosen
pembimbing kami yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya
untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan.
7. Bapak Mutaji selaku pemilik UD Sumber Lestari yang telah memberikan izin
kepada saya untuk melaksanakan PPL di Lembaga ini.
ii
8. Kepada keluarga yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
9. Teman-teman bimbingan yang selalu memberi motivasi dan juga saran demi
selesainya laporan ini dan seluruh pihak yang terkait dalam proes pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan baik pihak Lembaga, kampusnmaupun lembaga
keuangan terkait.
Saya menyadari bahwan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
masih jauh dari kata sempurna. Namun, Saya sangat berharap laporan ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
proses pembuatan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam laporan ini terdapat kekurangan baik
dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan laporan yang telah saya susun.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi saya pribadi dan dapat dipahami oleh
pembaca.
Trenggalek, 27 Agustus 2020
LAILI MUNJIDAH
NIM. 12401173291
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran.............................................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan..................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................................... 3
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga............................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik di UD. Sumber Lestari.................................................. 5
C. Permasalahan di Lapangan............................................................................ 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik.......................................... 6
BAB III : PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI.
A. Kredit Usaha Rakyart (KUR)
1. Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR).................................................. 7
2. Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).................................................. 8
3. Tujuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)....................................................... 9
4. Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)................................. 10
B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Pembibitan
1. Pengertian UMKM................................................................................. 12
2. Kriteria UMKM..................................................................................... 13
3. Usaha Pembibitan.................................................................................. 14
C. Produktivitas
1. Pengertian Produktivitas...................................................................... 15
2. Indikator yang Mempengaruhi Produktivitas...................................... 16
D. Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan........................................................................ 17
2. Macam-Macam Pendapatan................................................................ 17
iv
3. Sumber Pendapatan............................................................................. 18
4. Indikator yang Mempengaruhi Pendapatan........................................ 18
E. Peran KUR dalam Meningkatkan Produktivitas
dan Pendapatan UD Sumber Lestari......................................................... 19
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................... 21
B. Saran-saran............................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha disemua sektor ekonomi.
Diakui, bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran
yang sangat penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
dinegara berkembang dan di negara maju. UMKM juga sangat berperan
penting, khususnya dari prespektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan
bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan,
serta pembangunan ekonomi pedesaan. Di Indonesia, UMKM sangat penting
terutama sebagai sumber pertumbuhan kesempatan kerja dan pendapatan.
Fakta ini menunjukkan bahwa kesempatan kerja yang diciptakan oleh
kelompok usaha tersebut jauh lebih banyak dibandingkan tenaga kerja yang
bisa diserap oleh usaha besar. Karena itu, UMKM sangat diharapkan untuk
bisa terus berperan optimal dalam menanggulangi pengangguran yang
jumlahnya cenderung meningkat setiap tahunnya. Dengan banyaknya
penyerapan tenaga kerja, berarti UMKM mempunyai peran strategis dalam
upaya pemerintah mengurangi kemiskinan di negri ini.1
Indonesia merupakan negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani. agribisnis merupakan salah satu sektor
yang memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian di
Indonesia. Pada sektor pertanian terdapat beberapa output yang memilik
banyak peluang dalam meningkatkan pendapatan. Diantaranya adalahusaha
pembibitan. Meskipun demikian sektor pertanian masih menghadapi banyak
permasalahan, diantaranya adalah keterbatasan modal yang menjadikan para
petani kebingungan dalam membeli pupuk, pestisida, dan upah tenaga kerja.
Hal ini mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan guna
membantu permodalan para petani agar mampu meningkatkan produksi, salah
1 Tulus Tambuhan,Usaha Mikro Kecil dan Menengahdi Indinesia (Jakarta:LP3ES, 2012),
hal 1
satu upaya untuk menghadapi permasalah tersebut adalah kredit. Untuk
mengatasi masalah permodalan usaha tani pemerintah mencanangkan
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang di luncurkan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada tanggal 5 November 2007 dengan didukung oleh
Intruksi Presiden Nomor 5 tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi
untuk menjamin percepatan penyaluran kredit. KUR adalah
kredit/pembiayaan UMKM dalam bentuk pemberian modal kerja dan
investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif yang
usaha penyaluranya melalui bank namun sumber dananya berasal sepenuhnya
dari pemerintah dengan plafon sampai dengan Rp. 500.000.000 per debitur.
KUR ini di tujukan untuk pelaku UMKM, karena pelaku UMKM
dianggap mampu menyediakan lapangan pekerjaan baru. Oleh karena itu
UMKM memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi karena tingkat
penyerapan tenaga kerja yang tinggi dan menggunakan Sumber Daya Alam
sepertipertanian. 2
Seperti halnya di usaha UD. Sumber Lestari ini memanfaatkan KUR
untuk meningkatkan peoduktifitas dan pendapatannya. Berdasarkan uraian
tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui peran KUR dalam
meningkatkan produktifitas dan pendapatan usaha di UD Sumber Lestari
yang bergerak di usaha pertaninan mengenai pembibitan. Dengan demikian
maka melalui laporan penulisan Tugas Praktik Pengalaman Lapangan ini
penulis mengambil judul “Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam
Meingkatkan Produktifitas dan Pendapatan Usaha UD. Sumber
Lestari”.
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan
Sesuai dengan dasar pemikiran diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam laporan ini adalah untuk menejlaskan mengenai pengaruh
KUR terhadap peningkatan usaha di UD. Sumber Lestari. Dengan
melakukan praktik pengalaman lapangan ini mahasiswa memiliki
2 Kurnia Indah Sari, dkk, “Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap
Pendapatan Petani Bawang Merah di Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang”, Journal Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sriwijaya
kesempatan untuk melihat dan belajar langsung dari lapangan atau
tempat praktik pengalaman lapangan ini dilakukan. Sehingga apabila
sudah terjun langsung di dunia kerja, mahasiswa akan siap untuk menjadi
tenaga kerja yang terampil dan memiliki kedisiplinan serta kemandirian
melaluli pemahaman mengenai proses langsung yang ada di tempat kerja
dalam mengemban tugas.
2. Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa
Dengan diadakannya praktik pengalaman lapangan ini
berguna bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman praktik
tentang peran bank untuk UMKM khususnya di UD Sumber
Lestari, selain itu juga untuk mengetahui penerapan teori dan
praktik yang didapatkan mahasiswa ditempat perkuliahan dengan
fakta sebenarnya dilapangan, dan dapat mengetahui bagaimana
pengaruh bank dalam memberikan KUR untuk meningkatkan
produktivitas dan pendapatan usaha di UD Sumber Lestari.
b. Bagi UD. Sumber Lestari
Sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam penyaluran
Kredit Usaha Rakyat, agar nantinya program tersebut dapat
berjalan lebih baik dari pelaksanaan sebelumnya.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan akan mejadi bahan rujukan dan
kajian ilmiah bagi penelitian-penelitian selanjutnya dan juga untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenahi masalah yang
sama.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program
Sarjana I Perbankan Syariah Gelombang II IAIN Tulungagung
dilaksanakan mulai hari Sabtu Tanggal 01 Agustus 2020 sampai dengan
hari Senin Tanggal 31 Agustus 2020. Waktu pelaksanan praktik
dilakukakn secara kondisional dikarenakan adanya Covid 19 ini
menjadikan beberapa kegiatan dilakukan secara virtual dan ketempat
lokasi sebanyak 4 kali.
b. Tempat Pelaksanaan
Adapaun Tempat pelaksanaa Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) Program Sarjana I Perbankan Syariah Gelombang II IAIN
Tulungagung, yaitu di UD. Sumber Lestari, yang berlokasi di RT/RW
01/01, Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan,Kabupaten
Tulungagung.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
UD. Sumber Lestari merupakan usaha mikro kecil yang bergerak
dibidang pertanian yakni pembibitan tumbuhan hutan dan buah. Usaha ini
merupakan usaha milik salah satu warga di Desa Kedunglurah, RT/RW 01/01
yang merupakan usaha milik sendiri. Awal mulai merintis usaha ini berdiri
pada tahun 2010, usaha ini di dirikan oleh Bapak Mutaji , alasan merintis
usaha ini yakni untuk menambah pendapatan ekonomi dalam keluarganya.
Selain itu , usaha pembibitan ini juga berawal adanya perimintaan bibit yang
banyak oleh masyarakat serta bekerjasama dengan CV dan Perhutani.
Untuk karyawan di UD Sumber Lestari ini di ambil dari
masyarakat sekitar rumah Bapak Mutaji (UD. Sumber Lestari) sebanyak 8
orang. Karyawan tersebut membantu Bapak Mutaji mulai dari pengisian
tanah, penanaman tumbuhan, pemberian pupuk, penyiraman, hingga proses
pendistribusian bibit tanaman tersebut.
Bibit tanaman yang diproduksi di UD Sumber Lestari ini yakni :
1. Durian
2. Kayu Putih
3. Alpukat
4. Cengkeh
B. Pelaksanaan Praktik pengalaman lapangan
Waktu pelaksanaan : 01 Agustus sampai 31 Agustus 2020
Tempat Pelaksanaan : UD. Sumber Lestari Kedunglurah
Bentuk kegiatan selama PPL berlangsung :
• Memahami buku pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
• Merivew hasil dari pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
• Mewawancarai pemilik UD. Sumber Lestari untuk mengetahui
informasi mengenai usahanya.
• Mengikuti kegiatan yang ada di UD. Sumber Lestari.
• Membuat laporan hasil dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
C. Pemasalahan Di Lapangan
Masalah merupakan hal yang ada dalam setiap aktivitas yang dilakukan
oleh manusia. Permasalahan tidak akan luput selama kita melakukan aktivitas
di dunia. Setelah melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
UD. Sumber Lestari Kedunglurah saya menemukan suatu permasalahan yaitu
dalam proses produksi harus selalu memerlukan modal yang cukup banyak
untuk memproduksi bibit tersebut, tetapi karena modal awal yang dimiliki
tidak cukup untuk bisa memproduksi yang banyak akhirnya pemilik UD
Sumber Lestari meminjam modal ke Bank, sehingga UD Sumber Lestari
sangat bergantung dengan program KUR tersebut.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
UD Sumber Lestari dalam mengelola pinjaman dari Bank dengan
mengikuti program KUR tersebut harus selalu digunakan sesuai dengan
kebutuhan usaha tersebut, karena dalam setiap produksi harus mengeluarkan
modal yang cukup besar. Jadi, pemilik UD. Sumber Lestari sangat berhati-
hati dalam mengelola pengeluaran untuk memproduksi bibit tersebut, agar
dapat sinkron dalam memperoleh pendapatanya dari hasil penjualan bibit.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
1. Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Pengertian Kredit menurut UU No.10 tahun 1998, “kredit adalah
penyaluran uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.3
Berdasarkan jangka waktunya, maka kredit terdiri dari berbagai
jenis, yaitu:
a. Kredit Jangka Pendek
Kredit ini memiliki jangka waktu selama satu tahun atau maksimum
satu tahun. Penggunaan kredit ini misalnya dipergunakan oleh mereka
yang bercocok tanam yang usia pertanamannya adalah dalam kurun
waktu satu tahun.
b. Kredit jangka menengah
Kredit ini memiliki jangka waktu antara satu tahun sampai dengan tiga
tahun. Debitur biasanya menggunakan kredit ini untuk keperluan yang
menyangkut working kapital yaitu seperti membeli bahan baku,
membayar upah buruh, membeli suku cadang dan lainlainya.
c. Kredit jangka panjang
Kredit ini memiliki jangka waktu yang lebih dari tiga tahun. Debitur
biasanya mengajukan dan mempergunakan dana dari hasil kredit ini
untuk keperluan investasi, penambahan produksi, atau juga karena
produk bisnis yang yang ditekuninya sudah memasuki pasar luar
negeri (international trade).4
3 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2002), hal 92 4 Buchari Alma & Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah Edisi Revisi,
(Bandung: Alfabeta, 2016), hal 280.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Kredit
Usaha rakyat merupakan jenis kredit jangka pendek. Karena pembiayaan
nya dilakukan dalam jangka waktu satu tahun.
Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah
kredit/ pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi
(UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang
didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. 5KUR adalah
program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya
berasal sepenuhnya dari dana bank (www.smecda.com).
2. Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri
Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit
Usaha Rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.
10/PMK.05/2009.6 Beberapa ketentuan yang dipersyaratkan oleh
pemerintah dalam penyaluran KUR adalah sebagai berikut (Suplemen 4,
Serba-Serbi Kredit Usaha Rakyat, Bank Indonesia) :
a. UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha
produktif yang feasible namun belum bankable dengan ketentuan :
1. Merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat kredit/
pembiayaan dari perbankan yang dibuktikan dengan melalui
Sistem Informasi Debitur (SID) pada saat Permohonan
Kredit/Pembiayaan diajukan dan/ atau belum pernah memperoleh
fasilitas Kredit Program dari Pemerintah
2. Khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal Nota
Kesepakatan Bersama (MoU) Penjaminan KUR dan sebelum
addendum I (tanggal 9 Oktober 2007 s.d. 14 Mei 2008), maka
fasilitas penjaminan dapat diberikan kepada debitur yang belum
pernah mendapatkan pembiayaan kredit program lainnya
5 Dewi Anggraini dan Syahrir Hakim Nasution: Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
bagi Pengembangan UMKM Di Kota Medan (Studi Kasus Bank BRI)Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Vol. 1, No. 3, Februari 2013 diakses pada tanggal 27 Agustus 2020 pada
https://jurnal.usu.ac.id 6 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK. 05/2009 tentang ketentuan Kredit Usaha
Rakyat (KUR)
3. KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan UMKM-
K yang bersangkutan.
b. KUR disalurkan kepada UMKM-K untuk modal kerja dan investasi
dengan ketentuan:
1. Untuk kredit sampai dengan Rp. 5.000.000 , tingkat bunga kredit
atau margin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar atau
setara 20-21% efektif pertahun
2. Untuk kredit di atas Rp. 5.000.000 rupiah sampai dengan Rp.
500.000.000 , tingkat bunga kredit atau margin pembiayaan yang
dikenakan maksimal sebesar atau setara 12- 13% efektif pertahun.
c. Bank pelaksana memutuskan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
berdasarkan penilaian terhadap kelayakan usaha sesuai dengan asas-
asas perkreditan yang sehat, serta dengan memperhatikan ketentuan
yang berlaku. 7
3. Tujuan KUR
Tujuan program KUR adalah untuk mempercepat pengembangan
sektor-sektor primer dan pemberdayaan usaha skala kecil, untuk
meningkatkan aksebilitas terhadap kredit dan lembaga-lembaga keuangan,
mengurangi tingkat kemiskinan, dan memperluas kesempatan kerja. Pada
dasarnya, KUR merupakan modal kerja dan kredit invesatsi yang
disediakan secara khusus untuk unit usaha prduktif melalui program
pinjaman kredit perseorangan, kelompok atau koperasi dapat mengakses
program ini dengan kredit maksimum Rp 500 juta. Sumber dana berasal
dari bank yang ditunjuk dengan tingkat bunga maksimum 12 persen per
tahun. Presentase kredit yang dijamin adalah 70 persen ari alokasi total
kredit yang disediakan oleh bank tersebut. Masa pinjam kredit untuk
7 Dewi Anggraini dan Syahrir Hakim Nasution: Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
bagi Pengembangan UMKM Di Kota Medan (Studi Kasus Bank BRI),Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Vol. 1, No. 3, Februari 2013 diakses pada tanggal 27 Agustus 2020 pada
https://jurnal.usu.ac.id
modal kerja maksimum 3 tahun dan 5 tahun untuk investasi (Komite
Kebijakan KUR,2010). 8
4. Prosedur Pemberian KUR
Proses pemberian KUR adalah salah satu ketentuan standar
dalammemberikan kredit kepada nasabah untuk mendapatkan bantuan
pembiayaan dengan persyaratan yang diberikan bank pelaksana. Petani
calon penerima KUR dapat mengajukan Kredit atau pembiayaan KUR
pada Bank pelaksana yang dapat ke kantor unit pelayanan (cabang
pembantu) yang ada. Bank pelaksana melakukan evaluasi terhadap usulan
kredit atau pembiayaan yang diajukan petani calon penerima. Jangka
waktu KUR tidak melebihi tiga tahun untuk modal kerja dan lima tahun
untuk investasi. Keputusan pemberian KUR terhadap pemohon
sepenuhnya menjadi kewenangan Bank pelaksana.
Proses pengajuan pinjaman di bank BRI sebagai salah satu bank
pelaksana terbilang mudah dibandingkan dengan mengajukan di
bankbanklainya. Selain itu bunganya terbilang cukup rendah. Proosedur
pemberian KUR bagi petani oleh bank BRI menurut Peraturan Menteri
Keuangan No.135/PMK.05/2008 yaitu:
a. Calon nasabah akan diberikan pilihan KUR dengan cara berapa kali
angsuran berikut bunga dan jumlah nominal pinjaman pokok yang harus
dilunasi nantinya.
b. Apabila sudah memutuskan hal tersebut, calon nasabah peminjam bisa
langsung ke customer service (CS) untuk mendaftarkan pengajuan
pinjaman nya dengan membawa berkas-berkas yang diperlukan.
c. CS akan membuatkan customer information file (CIF) namun sebelumnya
terlebih dahulu CS akan mengecek indentitas nasabah untuk menghindari
terjadinya pemilikan CIF ganda. apabila nasabah telah memiliki CIF,
maka CS hanya perlu membuatkanya rekening baru dengan catatan
nasabah belum memiliki rekening. Rekening berfungsi
8 Rahayu Widiastuti, dan Maria Rio Rita, “Apakah Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Berdampak pada Kinerja Usaha?(Studi pada UMKM Makanan Ringan Di Kota Salatiga), Jurnal
Visi Manajemen Vol 2 No 2 , 2017, hal 104, diakses tanggal 27 Agustus 2020
http://stiepari.greenfrog-ts.co.id
sebagai identitas nasabah.
d. CS akan melakukan pencatatan mengenai berkas nasabah yang
bersangkutan kedalam buku 35B.
e. Berkas calon nasabah peminjam akan diserahkan kepada menteri sesuai
kapasitas wewenang yang dimiliki masing-masing menteri misalnya,
pinjaman dengan kisaran nomina Rp.25 Juta kebawah akan diserahkan
kepada menteri KUR.
f. Begitu berkas masuk pada menteri langkah berikutnya adalah menteri
akan menganalisi berkas tersebut dan kemudian dilakukan survei atau
pengecekan mengenai kebenaran berkas calon nasabah yang bersangkutan.
Survei yang dilakukan meliputi hal seperti letak lokasi dan kondisi
usahanya.
g. Apabila melalui survei tersebut terbukti kebenaranya maka data data yang
diserahkan adalah valid dan sah maka kemudian menteri akan
menganalisisi sekali lagi berkas tersebut dan memperhitungkan berapa
besar nominal yang kiranya sesuai dengan pendapatan perbulan dan
jaminan jaminan yang diagunkan oleh nasabah yang bersangkutan.
h. Langkah selanjutnya ialah menteri mmberikan laporan sekaligus usulan
kepada unit mengenai nasabah peminjam tersebut.
i. Unit memiliki wewenang (terbatas) untuk melakukan flat terhadap
sejumlah pinjaman yang diajukan. Wewenang yang dimiliki kepala unit
untuk memberikan flat adalah Rp. 50 juta kebawah. Sedangkan untuk
pinjaman di atas nominal tersebut, flat sudah merupaka wewenang
pimpinan cabang (PINCA).
j. Setelah mendapatkan flat, maka berkas akan diserahkan kembali kepada
menteri yang berwenang yang menangani dan menyerahkan berkas
sebelumnya.
k. CS memberikan kuitansi kredit untuk memberikan surat pengakuanhutang
kepada nasabah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.135/PMK.05.2016
tentang fasilitas fasilitas penjaminan Kredit Usaha Rakyat berdasarkan
suku bunga kredit untuk KUR adalah 9% pertahun atau setara dengan 0,
41% flat perbulan. Sesuai dengan tujuan KUR adalah kredit yang
disalurkan pola penjaminan dan kredit ini diperuntukan bagi pengusaha
mikro dan kecil yang tidak memiliki agunan tetapi memiliki usaha yang
layak di biayai bank, pemerintah mensubsidi KUR dengan tujuan
memberdayakan UMKM yang ada di Indonesia. Berdasarkan penjelasan
mengenai tingkat bunga KUR penulis menyimpulkan bahwa bunga yang
diberiikan kepada peminjam kredit atau kreditur merupakan agunan yang
disubsidikan dari pemerintah yang tingkat bunga yang rendah sehingga
tidak memberatkan nasabah pengambilan KUR.9
B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Pembibitan
1. Pengertian UMKM
Menurut UUD 1945 kemuadian dikuatkan melalui TAP MPR
NO.XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi
Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan sebagai
bagian integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan
potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang
makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan. Selanjutnya dibuatklah
pengertian UMKM melalui UU No.9 Tahun 1999 dan karena keadaan
perkembangan yang semakin dinamis dirubah ke Undang-Undang No.20
Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka
pengertian UMKM adalah sebagai berikut:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
9 Peraturan Menteri Keuangan No. 135. PMK/05. 2016 Tentang Fasilitas-Fasilitas Kredit
Usaha Rakyat.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
4) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha
nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
5) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan
Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan
berdomisili di Indonesia.
2. Kriteria UMKM
Menurut Pasal 6 UU No.20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM dalam
bentuk permodalan adalah sebagai berikut:
1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
➢ memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
➢ memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
➢ memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
➢ memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
➢ memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau i
➢ memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).10
3. Usaha Pembibitan
Sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam
pembangunan ekonomi nasional. Karena Indonesia tergolong kedalam
Negara sedang berkembang dan pertanian memberikan kontribusi yang
besar bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Widodo (2008:1) yaitu “pertanian memberikan
kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi sebagai kontribusi
produksi, kontribusi pasar, kontribusi faktor produksi dan kontribusi
devisa”. Besarnya kontribusi yang disumbang sektor pertanian begitu saja
dari perekonomian nasional, tapi justru sebaliknya sektor pertanian akan
diberikan perhatian yang besar oleh pemerintah dengan menerapkan
berbagai kebijakan, baik kebijakan dibidang produksi, pemasaran, begitu
juga dengan bidang-bidang lainnya.
Pembibitan merupakan usaha untuk memperbanyak tanaman baik
secara generatif (biji) maupun secara vegetatif (stek, cangkok, okulasi,
sambung) agar memperoleh bahan tanaman yang baru menggantikan
tanaman yang tua atau rusak. Pembibitan tanaman merupakan salah satu
usaha di sektor pertanian yang bergerak di bidang produksi sampai kepada
pemasaran bibit tanaman. Pentingnya bibit dalam usaha pertanian sudah
tidak diragukan lagi. Bagi Negara-negara yang industri pembibitannya
maju, mereka dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang bermutu
tinggi dan berdaya saing tinggi. Hal ini berkaitan erat dengan penguasaan
10 Yuli Rahmini Suci, Perkembangan Umkm (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah) Di
Indonesia, Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017, hal 54 diakses pada 27
Agustus 2020 pada https://e-journal.upp.ac.id/
teknologi pemuliaan serta pengawasan mutu bibit dan bibit yang baik
(Winarno, 1990: 15).
Usaha pembibitan harus didasarkan dengan memproduksi bibit
tanaman yang mempunyai kualitas baik, agar apabila ditanam di lapangan
secara luas akan mengahasilkan produksi yang baik pula. Pengawasan
mutu bibit dan bibit yang baik diperlukan dalam suatu usahatani agar
kegiatan usahatani terlaksana dengan baik. Bibit merupakan salah satu
penentu keberhasilan budidaya tanaman. Budidaya tanaman dimulai sejak
memilih bibit tanaman yang baik. Hal ini dikarenakan bibit merupakan
obyek utama yang akan dikembangkan dalam proses budidaya selanjutnya.
Dengan demikian, untuk memperoleh tanaman yang memiliki sifat
tertentu, dapat diperoleh dengan memilih bibit yang memiliki sifat seperti
yang diinginkan, misalnya untuk mendapat tanaman alpukat yang
memiliki sifat buah besar dan manis, maka hanya dapat diperoleh dengan
menanam bibit varietas umggul (Nusmawarhaeni, 2001: 75).11
C. Produktifitas
1. Pengertian Produktifitas
Produktifitas Kerja berasal dari kata produktif artinya segala
kegiatan yang menimbulkan kegunaan (utility).11 Produktifitas menurut
Ibnu Sukotjo mengandung arti, Sebuah Konsep yang menggambarkan
hubungan antara hasil (Jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan
sumber (Jumlah tenaga kerja, modal, tanah, dan sebagainya) yang dipakai
untuk menghasilkan hasil tersebut.12
Menurut piagam Oslo 1984, dikemukakan bahwa “Produktifitas
adalah didasarkan pada pendekatan multi disiplin yang secara efektif
merumuskan tujuan, rencana pengembangan, dan pelaksanaan cara-cara
produktif dengan menggunakan sumber-sumber daya secara efisien namun
tetap menjaga kualitas”.
11 Supristi Wendi dan Yulia Safni, “Analisis Finansial Usaha Pembibitan Lampoh Bijeh
di Kota Langsa”, Jurnal Penelitian Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017, hal 49 diakses pada tanggal
28 Agustus 2020 pada https://e-journalunsam,id/ 12 Basu Swastha & Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern: Pengantar Ekonomi
Perusahaan Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2007), 281.
Produktifitas pertanian sangat dipengaruhi oleh input dan output
dari pertanian. Input dari pertanian meliputi tenaga kerja, lahan
pertanian,teknologi, dan modal, sedangkan output meliputi hasil pertanian
yang dikelola misal tanaman buah dan hutan seperti durian,
kayuputih,alpukat, dan lainlain, selain itu produktifitas di bidang pertanian
juga tidak lepas dari faktor sosial ekonomi yang ada disekitar. Faktor
Ekonomi dalam hal ini meliputi pemanfaatan teknologi. Teknologi diukur
melalui penggunaan bibit, penggunaan pupuk, pestisida, serta peralatan
pertanian yang digunakan. Pemanfaatan teknologi ini harus diseimbangkan
dengan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia karena SDM
merupakan komponen penting dalam meningkatkan produksi, karena
keberhasilan kinerja individu petani sangat berpengaruh terhadap hasil
kerja pertanian.13
2. Indikator yang mempengaruhi Produktifitas
Konsep produktifitas dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi
individu dan dimensi organisasi. Dimensi individu melihat produktifitas
dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu
yang muncul dalam bentuk sikap mental yang mengandung makna
keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha meningkatkan kualitas
hidupnya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktifitas dalam
kerangka hubungan teknis antara input dan output.14
Produktifitas pertanian dipengaruhi oleh suatu kombinasi dari
banyak faktor antara lain kualitas bibit, pupuk, jenis teknologi yang
digunakan. Adapun indikator-indikator yang mempengaruhi produktifitas
di usaha pembibitan ini adalah sebagai berikut:
a) Bibit
Bibit yang bermutu adalah bibit yang telah dinyatakan sebagai bibit
yang berkualitas tinggi dengan jenis tanaman unggul. Bibit atau benih
13 Mira Narfitriyanti, Skripsi “Analisis Pendapatan Petani Jagung Batang Biyu di Nagari
Lingkung Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat” (Sumatera Barat : STKIP PGRI,
2018) , hal 8. 14 Sofyan Husain, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas Usaha Tani
dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Petani” (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
2009) hal 38.
merupakan salah satu faktor produksi yang habis dalam satu kali pakai
proses produksi. Oleh sebab itu harus sangat berhati-hati dalam
memilih bibit tanaman.
b) Pupuk
Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau
nutrisi bagi tanamana untuk menopang tumbuh kembang tanaman.
Pemberian pupuk sesuai takaran dan pemilahan pupuk yang cocok bagi
tanaman akan mempengaruhi kesuburan tanah. Dan dampak nya akan
berpengaruh pada hasil produksi.
c) Teknologi
Teknologi yang dimaksut di sini adalah alat yang digunakan untuk
membantu memudahkan dalam pengelolaan yang meliputi
pemeliharaan tanaman, penyediaan benih dan sampai penyalurannya.
d) Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja yang dimaksud disini adalah
orang yang membantu pemilik usaha dalam memproduksi bibit.
D. Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja.
Sedangkan Sadono Sukirno mendefinisikan pendapatan adalah jumlah
penhasilan yang diterima oleh penduduk atas kerja selama periode tertentu,
baik harian, mingguan, bulanan, dan bahkan tahunan.
Pendapatan pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu
pendapatan bersih dan pendapatan kotor. Pendapatan kotor adalah
pendapatan yang berasal dari penjualan hasil produksi yaitu dengan cara
harga jual dikalikan hasil produksi usaha. Sementara pendapatan bersih
adalah penerimaan yang berasal dari penjualan hasil produksi setelah
dikurangi dengan biaya total usaha.15
15 Heru Santosa, “Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pada
Usaha Tani Padi Studi Kasus Karsani Kecamatan Minggir”, (Yogyakarta: Universitas Santa
Dharma 2009) hal 21.
2. Macam-Macam Pendapatan
Macam-macam pendapatan ditinjau dari bentuknya ada tiga yaitu:
a. Pendapatan berupa uang, yaitu segala penghasilan berupa uang yang
biasanya diterima sebagai balas jasa prestasi sumber-sumber utamanya
yaitu gaji atau upah.
b. Pendapatan berupa barang dan jasa, yaitu segala penghasilan yang
bersifat reguler dan biasa. Akan tetapi tidak selalu berbentukbalas jasa
dan diterima dalam bentuk barang.
c. Pendapatan selain penerimaan uang dan barang, yaitu segala penerimaan
yang bersifat transer redistribusi dan biasanya membawa perubahan
dalam keuangan dalam keuangan rumah tangga
3. Sumber Pendapatan
Menurut Boediono income seseorang ditentukan oleh jumlah faktor-faktor
produksi yang ia miliki yang bersumber pada hasil-hasil tabunganya di
tahun-tahun yang lalu dan warisan (pemberian) dan harga per unit dari
masing-masing faktor produksi. Penawaran dan permintaan dari masing-
masing produksi ditentukan oleh faktor-faktor yang berbeda yaitu:
1. Permintaan dan Penawaran Tanah
Tanah dan kekayaan yang ada di dalamnya mempunyai penawaran yang
dianggap tidak akan bertambah lagi.
2. Permintaan dan Penawaran Modal
Modal mempunyai penawaran yang lebih elastis karena dari waktu ke
waktu warga masyarakat menyisihkan sebagian dari penghasilannya
untuk ditabung saving dan kemudian sektor produksi akan menggunakan
dana tabungan tersebut untuk digunakan di pabrik-pabrik baru, seperti
membeli mesin-mesin yaitu investasi.
3. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja
Tenaga kerja mempunyai penawaran yang cenderung terus menerus naik
sehingga ada kecenderungan upah yang semakin menurun.16
4. Indikator yang mempengaruhi pendapatan
16 Richard G Lipsey, Pengantar Ekonomi Makro, (Jakarta: Erlangga, 1993), hal 74
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani adalah Luas lahan,
Benih, Pupuk, Tenaga Kerja, dan Harga Output.
1) Luas Lahan
Luas lahan adalah jumlah seluruh tanah yang ada dalam usaha tani
termasuk sawah, tegal, dan pekarangan. Tanah merupakan faktor
produksi terpenting dalam usaha pembibitan di UD Sumber Lestari ini
karena tanah merupakan tempat dimana usaha pembibitan dapat
dilakukan dan tempat hasill produksi dikeluarkan karena tanah tempat
tumbuh tanaman serta tempat peletakkan pembibitan tanaman. Tanah
memiliki sifat sama dengan faktor produksi lain yaitu luas relatif tetap
dan permintaan akan lahan semakin meningkat sehingga sifatnya
langka.
2) Modal
Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang
bersama-sama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja
menghasilkan barang baru. Di UD Sumber Lestari ini modal bisa
didaptkan dari modal sendiri dan pinjaman dari KUR.
E. Peran KUR dalam Meningkatakan Produktivitas dan Pendapatan UD
Sumber Lestari
Peran pertanian untuk negara yang sebagian besar penduduknya adalah
petani sangatlah besar. Salah satu bentuk pertanian adalah pembibitan. Salah
satunya adalah usaha pembibitan UD Sumber Lestari ini. Namun pada
kenyataanya sektor pembibitan masih menghadapi berbagai macam
permasalahan dalam meningkatkan pendapatan dan jumlah produksi bahan
bibit, hal ini dikarenakan terbatasnya modal yang menghambat laju perekomian
dan kesejahteraan hidup.Hingga pada Desember 2007 masalah tersebut
terpecahkan dengan adanya KUR (Kredit Usaha Rakyat). Lantas bagaimana
Peran KUR dalam meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Usaha UD
Sumber Lestari ?
Berikut adalah hasil wawancara yang saya lakukan dengan Bpak Mutaji
selaku pemilik UD Sumber Lestari. Menurut bapak Mutaji dengan adanya
KUR ini masalah permodalan di usahanya dapat teratasi. Sebelumnya Bapak
Mutaji dalam permodalnya menggunkan modal sendiri. Bapak Mutaji mulai
mengikuti program KUR pada tahun 2016 dengan kredit sebanyak Rp
20.000.000 juta yang diambil dengan jangka waktu selama tiga tahun dengan
angsuran Rp 400.000 per bulan.
Menurut Bapak Mutaji KUR berperan positif dalam meningkatkan
produktifitas dan pendapatan UD Sumber Lestari. Hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya tingkat kesejahteraan ekonomi Bapak Mutaji selaku pemilik UD
Sumber Lestari. Hal ini dibuktikan dengan memilik modal yang cukup
membuat Bapak Mutaji dapat memproduksi lebih banyak sehingga dapat
mengimbangi jumlah permintaan yang banyak. Selain itu juga dapat
mengembangkan usahanya tersebut, sehingga dengan adanya permintaan
produksi yang banyak membuat pendapatan juga meningkat.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dalam
Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Usaha UD Sumber Lestari,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha disemua sektor ekonomi. Diakui,
bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran yang
sangat penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
2. Dalam mengembankan sebuah usaha dapat dilakukan jika memiliki modal
yang mencukupi untuk meningkatkan usaha. Maka dari itu untuk
memperolah modal yang dibutuhkan tersebut dapat mengambil peran dari
bank.
3. Peran bank dengan adanya salah satu program Kredit Usaha Rakyat
(KUR) ini dapat mempercepat pengembangan sektor-sektor primer dan
pemberdayaan usaha skala kecil, untuk meningkatkan aksebilitas terhadap
kredit dan lembaga-lembaga keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan,
dan memperluas kesempatan kerja. Pada dasarnya, KUR merupakan
modal kerja dan kredit invesatsi yang disediakan secara khusus untuk unit
usaha prduktif melalui program pinjaman kredit perseorangan maupun
kelompok.
4. UD Sumber Lestari dengan mengikuti progam Kredit Usaha Rakyat
(KUR) ini sangat berdampak positif untuk pengembangan usahanya.
Dengan berkembangnya usahanya , menjadikan produksi bertambah
ssehingga memberikan peluang pekerjaan ke masyarakat sekitar dan
menjadikan pendapatan ekonominya meningkat.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Diharapkan untuk kedepannya Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam dapat
menyusun program dengan lebih baik. Dan memberikan informasin yang
jelas terkait pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
2. Untuk Instansi Atau Lembaga Tempat Praktik
Diharapkan pihak UD Sumber Lestari dapat menjaga produktivitas , dan
diharapkan dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini bisa
menciptakan hubungan baik antara pihak UD Sumber Lestari, kampus, dan
mahasiswa.
3. Untuk Mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
serta mengetahui secara langsung bagaimana dunia kerja itu dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma ,Buchari & Priansa , Donni Juni.2016. Manajemen Bisnis Syariah Edisi
Revisi.Bandung: Alfabeta.
Anggraini , Dewi dan Syahrir Hakim Nasution.201. Peranan Kredit Usaha Rakyat
(KUR) bagi Pengembangan UMKM Di Kota Medan (Studi Kasus Bank
BRI) dalam Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 3 diakses pada
tanggal 27 Agustus 2020 pada https://jurnal.usu.ac.id.
Husain, Sofyan.2009.“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas
Usaha Tanidan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Petani” (Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Kasmir.2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Lipsey, Richard G.1993.Pengantar Ekonomi Makro.Jakarta: Erlangga.
Narfitriyanti, Mira.2018. Skripsi “Analisis Pendapatan Petani Jagung Batang Biyu
di Nagari Lingkung Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman
Barat” Sumatera Barat : STKIP PGRI.
Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK. 05/2009 tentang ketentuan Kredit
Usaha Rakyat (KUR).
Santosa, Heru.2009.“Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan
Pendapatan Pada Usaha Tani Padi Studi Kasus Karsani Kecamatan
Minggir”, Yogyakarta: Universitas Santa Dharma.
Sari, Kurnia Indah, dkk, “Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Terhadap Pendapatan Petani Bawang Merah di Kecamatan Baraka
Kabupaten Enrekang”, Journal Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sriwijaya.
Suci, Yuli Rahmini, Perkembangan Umkm (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah)
Di Indonesia dalam Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari
halaman 5 diakses pada 27 Agustus 2020 pada https://e-journal.upp.ac.id/
Swastha, Basu & Ibnu Sukotjo.2007.Pengantar Bisnis Modern: Pengantar
EkonomiPerusahaan Modern.Yogyakarta: Liberty.
Tambuhan,Tulus.2012.Usaha Mikro Kecil dan Menengahdi Indinesia
Jakarta:LP3ES .
Wendi,Supristi dan Yulia Safni.2017.“Analisis Finansial Usaha Pembibitan
Lampoh Bijeh di Kota Langsa” dalam Jurnal Penelitian Vol. 4 No. 2 Juli-
Desember, halaman 49 diakses pada tanggal 28 Agustus 2020 pada
https://e-journalunsam,id/.
Widiastuti, Rahayu, dan Maria Rio Rita.2017.Apakah Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Berdampak pada Kinerja Usaha? (Studi pada UMKM Makanan
Ringan Di Kota Salatiga) dalam Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 .
Halaman 104 diakses tanggal 27 Agustus 2020 http://stiepari.greenfrog-
ts.co.id .
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL)
GELOMBANG II TAHUN 2020
BERITA ACARA HARIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) JURUSAN PERBANKAN
SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 Sampai tanggal 31 bulan Agustus Tahun 2020 bertempat di UD
Sumber Lestari telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Laili Munjidah
NIM : 12401173291
Jurusan : Perbankan Syariah
• Pada Minggu pertama tanggal 01 – 09 Agustus 2020
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Sabtu/ 01 Agustus 2020 09.00 - 11.00 Memahami buku
pedoman PPL untuk
mengetahui apa saja
yang akan dilakukan
dalam melaksanakan
PPL.
2 Minggu/ 02 Agustus 2020 10.00 - 12.00 Meresume hasil dari
mengikuti
pendalaman PPL.
3 Senin/ 03 Agustus 2020 14.00 – 15.00 Berdiskusi dengan
teman satu
bimbingan mengenai
kegiatan PPL.
4 Selasa/ 04 Agustus 2020 09.000 – 11.00 Melakukan survei ke
tempat PPL untuk
berdiskusi dan
membuat janji
berapa kali ke
tempat PPL karena
dengan kondisi
adanya covid 19 ini.
5 Rabu/ 05 Agustus 2020 19.00 – 21.00 Membuat rancangan
pertanyaan yang
akan di gunakan
untuk mewawancari
narasumber
6 Kamis/ 06 Agustus 2020 10.00- 12.00 Melanjutkan
meresume hasil
pendalaman materi
PPL.
7 Jumat/07 Agustus 2020 14.00 – 14.30 Mewawancarai
narasumber via
sosial media
(watsapp) untuk
mengetahui sejarah
berdirinya usaha
tersebut.
8 Sabtu /08 Agustus 2020 19.00 – 21.30 Mencatat hasil
wawancara yang
dilakukan mengenai
awal berdirinya
usaha tersebut untuk
memudahkan
nantinya dalam
memasukkan ke
laporan PPL.
9 Minggu/ 09 Agustus 2020 19.00 – 21.30 Mencari infomasi
mengenai UMKM di
internet sebagai
bahan bahsan
tentang tema PPL
tersebut.
• Pada Minggu kedua tanggal 10 – 16 Agustus 2020
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Senin/ 10 Agustus 2020 10.00 – 12.00 Berkunjung ke
UMKM yang kedua
kali untuk
melakukan kegiatan
wawancara dengan
pemilik usaha
dengan membahas
mengenai peran
Bank terhadap UD.
Sumber Lestari.
2 Selasa/11 Agustus 2020 09.00 – 11.00 Mencatat hasil
wawancara dengan
mendengarkan
rekaman selama
wawancara yang
dilakukan
sebelumnya untuk
memudahkann
dalam menyusun
laporan PPL.
3 Rabu/12 Agustus 2020 19.00 – 20.30 Mencari referensi
judul di internet,
jurnal , dan
laboratorium Febi
untuk menyusun
judul laporan PPL .
4 Kamis/13 Agustus 2020 09.00 – 12.00 Mengikuti webinar
“Peran dan
Tantangan Bank
Sentral dalam Era
Digital” yang
diadakan oleh FEBI
IAIN Tulungagung
dan BI
5 Jumat/ 14 Agustus 2020 10.00 – 10.15 Mengkonsultasikan
judul ke Dosen
Pembimbing
Lapangan melalui
media sosial
whatsapp..
6 Sabtu/ 15 Agustus 2020 19.30 – 21.30 Mecatat hasil dari
kegiatan konsultasi
pada Berita Acara
Konsultasi.
7 Minggu/ 16 Agustus 2020 09.00 – 11.30 Mengerjakan laporan
PPL pada bagian
Halaman Judul,
Halaman
Pengesahan, Kata
Pengantar.
• Pada minggu ketiga tanggal 17- 23 Agustus 2020
1 Senin/17 Agustus 2020 14.15 – 16.00 Melanjutkan
mengerjakan laporan
PPL pada bagian
Daftar Isi, Bab I
Pendahuluan tentang
dasar pemikiran .
2 Selasa/18 Agustus 2020 10.00 – 12.00 Melanjutkan
mengerjakan laporan
PPL pada bagian
tujuan dan kegunaan
serta waktu dan
tempat pelaksanaan
PPL.
3 Rabu/19 Agustus 2020 10.00 – 12.00 Mengikuti Webinar
“ Optimalisasi
UMKM Indonesia
Untuk Kedaulatan
Ekonomi & Pangan”
.
4 Kamis/20 Agustus 2020 13.30 – 13.45 Melakukan janji
dengan pemilik
usaha untuk
melakkan observasi
ketiga melalui
whatsapp .
5 Jumat/21 Agustus 2020 10.00 – 12.30 Berkunjung ke
tempat PPL untuk
mengikuti beberapa
kegitan yang ada di
UD Sumber Lestari
dan melakukan
wawancara dengan
pemilik usaha.
6 Sabtu/22 Agustus 2020 09.00 – 11.00 Mencatat hasil
wawancara dengan
mendengarkan
rekaman hasil
wawancara.
7 Minggu/23 Agustus 2020 18.30 – 21.00 Melanjutkan
mengerjakan laporan
pada BAB II
mengenai sub bab
profil lembaga dan
pelaksanaan praktik.
• Pada Minggu keempat 24 – 31 Agustus 2020
1 Senin/24 Agustus 2020 13.30 – 16.00 Melanjutkan
mengerjakan laporan
PPL pada sub bab
permasalahan di
lapangan serta
tanggapan dari pihak
lembaga tempat
praktik.
2 Selasa/25 Agustus 2020 08.00 – 08.15 Konsultasi ke Dosen
Pembimbing Lapangan
mengenai BAB III.
3 Rabu/26 Agustus 2020 19.00 – 21.00 Mencari referensi
jurnal, buku di internet
untuk mencari beberapi
teori yang digunakan
untuk laporan PPL.
4 Kamis/27 Agustus 2020 18.30 – 21.30 Melanjutkan
mengerjakan laporan
PPL BAB III dengan
memasukkan beberap
teori pendukung.
5 Jumat/28 Agustus 2020 14.00 – 14,15 melakukan wawancara
dengan pemilik UD.
Sumber Lestari melalui
whatsapp.
6 Sabtu/29 Agustus 2020 10.00 – 11.30 Berkunjung ke tempat
PPL .
7 Minggu/30 Agustus 2020 09.00 – 10.00 Sharing dengan teman
satu bimbingan
mengenai laporan PPL.
8 Senin/31 Agustus 2020 19.00 – 22.00 Mengerjakan dan
menyelesaikan laporan
PPL.
Trenggalek, 03 September 2020
Laili Munjidah
NIM. 12401173291
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Laili Munjidah
NIM : 12401173291
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Dr. Syafrudin Arif Marah Manunggal, M.S.I
Tempat PPL : UD. Sumber Lestari
Judul Laporan : Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dalam Meningkatkan
Produktivitas dan Pendapatan Usaha UD. Sumber Lestari
Lampiran Foto Kegiatan PPL
Bersama Bapak Mutaji Selaku Pemilik UD. Sumber Lestari
Melakukan Wawancara
Proses Penanaman Bibit Dan Pemberian Pupuk Didalam Polibek
Proses Pembersihan Dari Tanaman Yang Mejalar
Proses Penyiraman Tanaman