Download - Laporan Rang Alrm Sntuh
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
Judul percobaan yang dilakukan adalah “Rangkaian Saklar Sentuh Berbasis IC
555”
B. Latar Belakang
Dalam dunia elektro sudah banyak dan akan semakin banyak benda benda pakai
berbasis elektronika yang telah tercipta baik itu hasil dari temuan atau hasil dari
penyempurnaan dan inovasi dari produk produk elektronika sebelumnya, sehingga akan
semakin banyak peralatan elektronika yang akan bermunculan dan semakin canggih dari
yang sebelumnya hal itu karena ada para profesor, inovator dan para pemikir di bidang
elektronika yang akan selalu menciptakan temuan-temuan baru yang akan lebih baik dari
sebelumnya, dari sinilah kita akan termotivasi untuk menjadi inovator atau setidaknya
sebagai pemikir untuk berkarya dangan ide dan kekreatifan kita karena di sini kita tidak di
tuntut bersaing namun hanya untuk menuangkan pemikiran dalam bentuk karya sehingga kita
bisa membuat hal-hal yang unik dengan karya kita tersebut.
Dalam dunia elektro itu bukan rumus-rumus lagi yang terpenting namun kreatifitas
dan ke tekunan’ dalam mempelajari elektronika sebagai pemula kita jangan dulu melangkah
ke tahap yang rumit dulu mulailah dari yang ringan, sedang, hingga yang rumit sehinnga kita
akan mampu mencernanya dan tidak akan langsung membuat kita pusing dan akhirnya tidak
suka, mulailah dengan mengenal komponen dulu dan cara kerjanya jangan langsung
berfikiran untuk membuat komputer atau benda benda yang rumit lainya’ mulailah dari yang
sederhana misalnya bereksprimen dengen transistor dulu dengan membuat rangkaian flip-flop
untuk lampu berkedip setelah itu lanjut dengan yang lebih banyak lagi misalnya rangkaian
amplifer sederhana atau catu daya yang memakai transistor, dari situ imajinasi kita akan
berkembang dan akan tambah bersemangat mempelajarinya lebih mendalam sehinnga kita
akan mencoba yang lebih rumit dikit dengan menggunakan IC dan mengarah pada
microcontroller yang serba otomatis’ dan dengan ide kreatif kita, kita akan mulai berfikir
bagaimana dan di mana kita akan menggunakanya sehinnga apa yang kita pelajari tadi bisa
bermanfaat sekaligus bisa di terapakan di dalam kehidupan sehari hari tinggal memilih mau
buat apa dan untuk apa kegunaanya’ sebagai contoh seandainya kita sering kelupaan
mematikan lampu halaman rumah kita di siang hari maka hal itu bisa kita akali dengan
membuatkanya sebuah saklar otomatis dengan memanfaatkan cahaya (sensor cahaya),dan
1
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
yang terpenting dari itu semua maka daya imajinasi kita akan terus berkembang sehingga kita
tidak pernah puas dalam berkarya dan menjadi inovator bahkan penemu suatu saat
nanti,dengan pemikiran kita sendiri maka kita bisa membuat apa yang belum pernah di
gunakan atau di buat orang sebelumnya tergantung dari imajinasi kita masing-masing di
mana dan untuk apa kita menggunakan atau mengaplikasikanya.
Zaman metropolitan sekarang ini, semakin banyak pula barang-barang mewah dan
sebagian besar kehidupan masyarakat yang serba elit, ternyata banyak mengundang perhatian
para pencuri alias tangan jahil, sehingga seringkali kita mendengar berita di berbagai media
massa tentang kasus pencurian. Dari fakta tersebut, sangat penting bagi kita untuk merakit
sebuah alat sebagai pengaman rumah-rumah kita dari pencuri dengan memanfaatkan sebuah
alarm rahasia. Penanganan dalam dunia elektro, banyak sekali yang bisa kita rakit, salah
satunya adalah saklar sentuh.
Oleh karena itu produktivitas kerja yang dikaji dalam percobaan ini adalah
“Rangkaian Saklar Sentuh Berbasis IC 555”.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari percobaan ini adalah :
1. Bagaimanakah prinsip kerja pada rangkaian saklar sentuh berbasis IC 555?
2. Komponen-komponen apa yang sangat berperan aktif dalam rangkaian saklar
sentuh berbasis IC 555?
3. Bagaimana memahami dan membuat rangkaian saklar sentuh berbasis IC 555?
D. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk memahami prinsip kerja pada rangkaian saklar sentuh berbasis IC 555?
2. Untuk mengetahui komponen-komponen apa yang sangat berperan aktif dalam
rangkaian saklar sentuh berbasis IC 555?
3. Mampu memahami dan membuat rangkaian saklar sentuh berbasis IC 555.
2
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Saklar Sentuh Berbasis IC 555
Saklar sentuh atau touch switch adalah rangkaian elektronik yang menggunakan
sentuhan tangan telanjang sebagai input untuk menggerakkan output. Hal ini merupakan
sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pengganti saklar. Pada era modern ini
apa yang namanya digital sudah tidak asing lagi bagi kita.
Rangkaian ini menggunakan komponen utama sebuah IC (integrated circuit) NE555
dan beberapa komponen tambahan seperti Transistor, resistor dan kondensator.
Gambar 2.1: Rangkaian Saklar sentuh berbasis IC 555
Rangkaian saklar sentuh pada gambar diatas dibuat menggunakan IC NE555 yang
diset sebagai timer dengan eksekutor berupa relay yang dikendalikan oleh transistor T1
2N3904. Relay pada rangkaian saklar sentuh ini dapat digunakan untuk menyalakan alarm
DC maupun AC sesuai dengan alarm yang digunakan atau dapat juga digunakan untuk
mengaktifkan sistem indikator yang lain sperti lampu atau alat perekam.
Sirkuit ini idealnya berguna untuk membuat sentuhan dioperasikan bel pintu, buzzers,
mainan dll yang bila disentuh pada pelat sentuh mengoperasikan relay untuk waktu tertentu
dan ternyata mati secara otomatis.
Fungsi saklar sentuh ini adalah untuk memberikan indikator apabila ada orang yang
menyentuh kunci pintu lokasi tersebut
Dengan menggunakan IC NE555 sebagai otak dari pengendali ini, kita dapat
mengendalikan relay 12 VDC untuk mengendalikan beban-beban yang lebih besar misalnya
alarm, lampu AC 220V dan sebagainya dengan cara menyentuh plat logam pada bagian plate.
3
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
Relay akan bekerja jika pelat logam kita sentuh, dan akan non aktif kembali jika logam tidak
kita sentuh.
Untuk setup sirkuit terhubung ke power supply dan menyesuaikan R1 sambil menjaga
menyentuh pada pelat sentuh. Berhenti pada titik di mana estafet aktif jika relay dalam
keadaan aktif awalnya kemudian melakukan hal yang sama sampai relay dinonaktifkan.
Rangkaian saklar sentuh ini bisa kita aplikasikan sebagai :
Saklar di walkie
Saklar untuk pompa air
Saklar lampu
saklar kendaraan
saklar pintu rumah
dan masih banyak yang lainnya
B. Prinsip Kerja Kaki (pin) IC
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronika yang dibuat dari bahan
semi konduktor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor,
Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk
chip kecil dan mempunyai kaki banyak, IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan
peralatan elektronika agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil
dan efisien.
IC (IC NE555 yang mempunyai 8 pin (kaki) ini merupakan salah satu komponen
elektronika yang cukup terkenal, sederhana, dan serba guna dengan ukurannya yang kurang
dari 1/2 cm3.
Pada dasarnya aplikasi utama IC NE555 ini digunakan sebagai Timer (Pewaktu)
dengan operasi rangkaian monostable dan Pulse Generator (Pembangkit Pulsa) dengan
operasi rangkaian astable. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai Time Delay Generator
dan Sequential Timing.
Gambar 2.2: IC NE555
4
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
Gambar di atasadalah gambar IC 555, adapun fungsi masing-masing kaki (pin) IC 555
1. Ground, adalah pin input dari sumber tegangan DC negatif
2. Trigger, input negatif dari pembanding yang lebih rendah (komparator B) yang
menjaga osilasi tegangan kapasitor terendah 1/3 Vcc dan mengatur RS flip-flop.
3. Output, pin output dari IC 555.
4. Reset, pin yang berfungsi untuk me-reset kait di dalam IC akan berpengaruh untuk
me-reset pekerjaan IC. Pin ini terhubung ke PNP-jenis gerbang transistor,
sehingga transistor akan aktif jika diberi logika rendah. Biasanya pin ini
dihubungkan langsung dengan Vcc untuk mencegah ulang.
5. Kontrol tegangan, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan referensi
input negatif (komparator A). Pin ini bisa dibiarkan digantung, tetapi untuk
menjamin kestabilan referensi komparator A, biasanya dihubungkan dengan
kapasitor sekitar 10nF ke pin groun berorde.
6. Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan me-reset
RS flip-flop ketika tegangan pada kapasitor dari melebihi 2/3 Vc.
7. Discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor Q1 tersambung ke tanah
emitternya. Switching transistor berfungsi untuk menjepit node yang sesuai ke
ground pada waktu tertentu.
8. Vcc, pin ini untuk menerima pasokan tegangan DC. Biasanya akan bekerja
optimal jika diberi 5-15V. pasokan saat ini dapat dilihat di datasheet, yaitu sekitar
10-15mA.
Internal IC NE555 yang kecil ini terdiri dari: 2 buah komparator (Pembanding
tegangan), 3 buah Resistor sebagai pembagi tengangan, 2 buah Transistor (dalam praktek dan
analisis kerjanya, transistor yang terhubung pada pin 4 biasanya langsung dihubungkan ke
Vcc), 1 buah Flip-flop S-R yang akan mengatur output pada keadaan logika tertentu, dan 1
buah inverter.
Gambar 2.3: IC NE555 dan bagian-bagiannya
Gambar 2.3: IC NE555 dan bagian-bagiannya
Dengan melihat Gambar dan keterangan diatas, secara umum cara kerja internal IC ini
dapat dijelaskan bahwa, ketika pin 4 sebagai reset diberi tegangan 0V atau logika low (0),
5
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
maka ouput pada pin 3 pasti akan berlogika low juga. Hanya ketika pin 4 (reset) yang diberi
sinyal atau logika high (1), maka output NE555 ini akan berubah sesuai dengan tegangan
threshold (pin 6) dan tegangan trigger (pin 2) yang diberikan.
Ketika tegangan threshold pada pin 6 melebihi 2/3 dari supply voltage (Vcc) dan
logika output pada pin 3 berlogika high (1), maka transistor internal (Tr) akan turn-on
sehingga akan menurunkan tegangan threshold menjadi kurang dari 1/3 dari supply voltage.
Selama interval waktu ini, output pada pin 3 akan berlogika low (0).
Setelah itu, ketika sinyal input atau trigger pada pin 2 yang berlogika low (0) mulai
berubah dan mencapai 1/3 dari Vcc, maka transistor internal (Tr) akan turn-off. Switching
transistor yang turn-off ini akan menaikkan tegangan threshod sehingga output IC NE555 ini
yang semula berlogika low (0) akan kembali berlogika high (1).
Sebetulnya cara kerja dasar IC NE555 merupakan full kombinasi dan tidak terlepas
dari semua komponen internalnya yang terdiri dari 3 buah resistor, 2 buah komparator, 2
buah transistor, 1 buah flip-flop dan 1 buah inverter, yang kesemuanya itu akan di bahas pada
kesempatan lain. Sekaligus dengan rangkaian/komponen external yang mendukungnya.
C. Prinsip Kerja Rangkaian Saklar Sentuh berbasis IC 555
Rangkaian alarm ini memanfaatkan suatu rangkaian monostable sebagai penahan aktif
rangkaian beban. Monostable mode adalah dalam mode ini, IC 555 berfungsi sebagai “shot
satu”. Aplikasi ini termasuk timer deteksi nadi, bouncefre switch, swiftch sentuh, pembagi
frekuensi, pengukuran kapasitansi , modulasi lebar pulsa (PWM), dll.Sehingga ketika
rangkaian ini mendapatkan inputan beban dari sentuhan tubuh manusia rangkaian ini akan
mulai bekerja. Inputan beban dari tubuh manusia akan di transfer ke IC 555 melewati
transistor BC547 yang berfungsi untuk menguatkan arus dari inputan, kemudian arus inputan
akan masuk ke IC melalui pin 2 untuk menyulut, yang artinya rangkaian bekerja dimulai
ketika timer 555 menerima sinyal pada masukan pemicu yang jatuh di bawah sepertiga dari
pasokan tegangan.
Lebardari pulsa output ditentukan oleh waktu konstan jaringan RC, yang terdiri dari
kapasitor (C) dan resistor (R). Pulsa keluaran berakhir ketika muatan pada C sama dengan
2/3 dari tegangan suplai. Lebar pulsa output dapat diperpanjang atau dipersingkat dengan
kebutuhan aplikasi tertentu dengan menyesuaikan nilai-nilai R dan C. Arus disini kemudian
akan dikeluarkan melalui pin 3 yang sebagai outputan pada IC 555 dan diteruskan ke
transistor BC547 untuk menguatkan arus sehingga dapat menggerakkan relay. Relay akan
bekerja dan mengatifkan alarm sebagai outputan.
6
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
time
Gambar 2.4: Hubungan dari sinyal pemicu, tegangan pada C dan lebar pulsa dalam mode
monostable
Transistor BC547 merupakan transistor jenis NPN berfungsi sebagai penguat sinyal
atau arus dari IC 555 untuk dteruskan ke relay 1. Rangkaian ini menggunakan 2 buah plat
logam senagai media sentuhnya, MP1 (Metal Plate 1) dan MP2 (Metal Plate 2). Rangkaian
touch switch ini dilengkapi LED indikator visual untuk status relay (beban yang diaktikan).
Untuk mengaktifkan (Relay ON) dapat dilakukan dengan menyentuh permukaan MP1 dan
untuk mematikannya dengan menyentuh permukaan MP2.
7
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
BAB III
METODOLOGI EKSPERIMEN
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Alat
a. IC NE555 1 buah
b. Papan PCB 1 buah
c. Kabel Penghubung secukupnya
2. Bahan
a. R1 = 3.3M ¼ Watt 1 buah
b. R2 = 3.3M ¼ Watt 1 buah
c. R3 = 10K 1 buah
d. R4 = 1K 1 buah
e. C1 = 10nF-63V 1 buah
f. D1 = 1N4007 1 buah
g. D2 = Red LED 1 buah
h. Q1 = BC547 1 buah
i. RL1 = 12V Relay 1 buah
j. Sensor 1 dan 2/Plat logam 2 buah
B. Prosedur Kerja
1. Merangkai rangkaian seperti pada gambar dibawah ini:
8
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
Atau
Gambar 3.1 : Rangkaian saklar sentuh berbasis IC 555
2. Hubungkan inputan tegangan pada tegangan 9V DC
3. Hubungkan kabel inputan ke plat sentuh dengan benar,
4. Memasang /merangkai semua alat bahan yang menjadi sebuah rangkaian saklar
sentuh berbasis IC 555.
5. LED indikator visual untuk status relay (beban diaktikan). Untuk mengaktifkan
(Relay ON) dapat dilakukan dengan menyentuh permukaan MP1(ON) dan untuk
mematikannya dengan menyentuh permukaan MP2(OFF). MP1 dan MP2 pada
touch switch ini dapat menggunakan lempengan tembaga yang kecil (diameter
5mm) sudah cukup.
9
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
6. Pada relay dipasang dioda yang diparalel secara reverse bias, dioda ini berfungsi
untuk menyerap tegangan induksi dari induktor relay pada saat dihidupkan dan
dimatikan sehingga tidak mempengaruhi sistem kelistrikan rangkaian timer
menggunakan IC 555 ini.
7. Jika alarm plat sentuh tidak dapat menyala , periksa kembali apakah kabel power
inputan dan kabel inputan ke plat telah tersambung dengan benar
8. Jika alarm plat sentuh tidak menghasilkan suara, periksa apakah input dari
sumber telah tersambung ke perangkat, dan periksa kabel output yang
menghubungkan rangkaian alrm dengan buzzer
10
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Saklar sentuh elektronik diatas dapat berfungsi sebagai ON/OFF digital, dengan
komponen yang cukup sederhana, Transistor BC547 merupakan transistor jenis NPN
berfungsi sebagai penguat sinyal atau arus dari IC 555 untuk dteruskan ke relay 1. Sensor 1
yang terdiri dari plat logam bila kita sentuh maka ON dan sebaliknya apabila sensor 2 yang
kita sentuh maka OFF.
Gambar 4.1: Rangkaian saklar sentuh berbasis IC 555
Rangkaian ini menggunakan 2 buah plat logam sebagai media sentuhnya, MP1
(Metal Plate 1) dan MP2 (Metal Plate 2). Rangkaian touch switch ini dilengkapi LED
indikator visual untuk status relay (beban yang diaktikan). Untuk mengaktifkan (Relay ON)
dapat dilakukan dengan menyentuh permukaan MP1 dan untuk mematikannya dengan
menyentuh permukaan MP2. MP1 dan MP2 pada touch switch ini dapat menggunakan
lempengan tembaga yang kecil (diameter 5mm) sudah cukup.
Output IC no 3 akan mengeluarkan tegangan positif jika pelat ON disentuh dan akan
mengeluarkan tegangan nol saat pelat OFF kita sentuh.
Rangkaian timer menggunakan IC 555 terdiri dari bagian pemberi triger, penentu
waktu hidup matinya timer dan bagian beban (relay) atau inteface ke perangkat yang
dikontrol. Fungsi dan prinsip kerja dari bagian timer menggunakan IC 555 pada gambar
diatas adalah sebagai berikut. Bagian pemberi triger, adalah konfigurasi antara R100K
dengan Sensor yang berfungsi untuk memberikan triger ke IC 555 sebagai tanda proses
timing dimulai.
11
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
Bagian penentu waktu timing, merupakan konfigurasi antara VR 1MOhm dan
kapasitor 10 uF yang berfungsi untuk menentukan waktu atau lamanya timer akan ON atau
OF. Dimana lamanya waktu ON atau OFF nya timer ditentukan oleh waktu proses pengisian
kapasitor C 10 uF yang ditentukan oleh nilai kapasitansi kapasitor 10 uF dan nilai resistansi
VR 1 MOhm tersebut. Bagian beban, adalah relay yang berfungsi untuk menghubungkan
antara relay dengan perangkat yang dikontrol. Relay ini juga berfungsi sebagai isolator antara
kelistrikan timer dengan kelistrikan perangkat yang dikontrol Timer dengan IC 555 ini. Pada
relay dipasang dioda yang diparalel secara reverse bias, dioda ini berfungsi untuk menyerap
tegangan induksi dari induktor relay pada saat dihidupkan dan dimatikan sehingga tidak
mempengaruhi sistem kelistrikan rangkaian timer menggunakan IC 555 ini.
Timer IC NE555 ini diaktifkan dengan sinyal triger yang dihubungkan ke pelat logam
pada kunci pintu. Sinyal triger tersebut berasal dari elektro statis pada tubuh manusia yang
menyentuh pelat logam pada kunci yang terhubung ke rangkaian saklar sentuh ini. Apabila
kunci disentuh menggunakan jari maka akan memberikan triger ke rangkaian timer IC NE555
sehingga timer ON dan mengaktifkan relay yang digunakan untuk menyalakan alarm
sehingga alarm menyala selama beberapa saat. Cara instalasi rangkaian saklar sentuh ini
cukup mudah yaitu dengan menghubungkan jalur triger ke plat logam pada kunci pintu
seperti pada gambar diatas dan menghubungkan alarm ke rangkaian saklar sentuh ini.
kemudian sumber tegangan untuk rangkaian saklar sentuh ini dapat diberikan tegangan DC
+12 volt yang diambil dari batere atau power supply 12 volt DC
12
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Rangkaian touch switch atau saklar sentuh ini dibangun dengan IC NE555,
rangkaian touch switch ini dapat digunakan untuk mengaktifkan lampu, alarm atau
peralatan elektronik lainnya. Transistor BC547 merupakan transistor jenis NPN
berfungsi sebagai penguat sinyal atau arus dari IC 555 untuk dteruskan ke relay 1.
Rangkaian ini menggunakan 2 buah plat logam senagai media sentuhnya, MP1
(Metal Plate 1) dan MP2 (Metal Plate 2). Rangkaian touch switch ini dilengkapi LED
indikator visual untuk status relay (beban yang diaktikan). Untuk mengaktifkan
(Relay ON) dapat dilakukan dengan menyentuh permukaan MP1 dan untuk
mematikannya dengan menyentuh permukaan MP2
2. Komponen yang berperan aktif yaitu IC 555 dan transistor.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan dalam percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Agar lebih mengerti lagi dalam pemanfaatan rangkaian saklar sentuh berbasis IC 555,
sebaiknya lebih mempelajari lebih detail lagi dan mencari info di berbagai sumber
2. Sebelum memulai suatu rangkaian, maka terlebih dahulu pilihlah judul percobaan
yang efisien penggunaannya dan alat dan bahannya mudah dijangkau.
3. Sebaiknya sebelum merangkai suatu rangkaian,maka terlebih dahulu perhatikan
gambar rangkaiannya agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan rangkaian.
13
RANGKAIAN ELEKTRONIKA [RANGKAIAN SAKLAR SENTUH BERBASIS IC 555]
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, Abdul Haris dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar: Badan Penerbit UNM.
http://ahmadrizal2010.files.wordpress.com/2011/03/user-manual-alarm-sentuh-syamsul-taufik.pdf
http://elektroarea.blogspot.com/2009/08/rangkaian-saklar-sentuh.html
http://hamdi88.wordpress.com/2008/07/24/mengenal-ic-timer-555/
http://micronelc.blogspot.com/2012/12/prinsip-kerja-ic-555.html
http://waoneelektronika.blogspot.com/2012/03/rangkaian-saklar-sentuh-berbasis-ic-555.html
Rusmadi, Dedi. 1999. Mengenal Teknik Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.
Rusmadi, Dedy.1994. Mengenal Teknik Elektronika. Cimahi: Pionir Jaya.
Rusmadi, Dedy.2004. Aneka Hobi Elektronika. Cimahi: Pionir Jaya.
Tim Penyusun. 2007. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar II. Makassar: Laboratorium Fisika UIN Alauddin.
14