KEMENTERIAN
BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
PT. PELAYARAN NASIONAL
INDONESIA (PT. PELNI)
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN TAMBAHAN
DANA PENYERTAAN MODAL NEGARA (PMN)
TRIWULAN – I 2016
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA
JAKARTA, APRIL 2016
3
DAFTAR ISI
SURAT PENGANTAR ....................................................................................1
SURAT PERNYATAAN .................................................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................4
A. Nama Perusahaan .................................................................................4
B. Alamat Perusahaan................................................................................4
C. Sekilas Perusahaan Perseroan (Persero)
PT. Pelayaran Nasional Indonesia ........................................................4
D. Proporsi Kepemilikan Negara ..............................................................6
E. Bidang Usaha .................................................................................................... 6
F. Susunan Manajemen .......................................................................................... 7
G. Jumlah Karyawan ............................................................................................... 8
BAB II REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA
TAMBAHAN PMN .............................................................................9
A. Laporan Realisasi Penggunaan Tambahan Dana PMN .........................9
BAB III PROGRESS PENGGUNAAN TAMBAHAN DANA
PMN PERKEGIATAN / PROYEK .............................................10
1. Kegiatan Pengadaan Kapal...............................................................10
2. Kendala.............................................................................................10
3. Tindak Lanjut ...................................................................................11
BAB IV LAMPIRAN .....................................................................................12
1. Laporan Progres ...............................................................................13
2. Time Frame Lelang Pengadaan Kapal .............................................14
3. Foto Kegiatan ..................................................................................15
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Nama Perusahaan
Nama Perusahaan yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia
B. Alamat
PT Pelayaran Nasional Indonesia terletak di Jl. Gajah Mada Nomor 14, Jakarta Pusat
C. Sekilas Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau yang lebih dikenal dengan PT Pelni berdiri
pada tanggal 28 April 1952 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor M2/1/2 tanggal 28 April 1952 dan Nomor A2/1/1 tanggal 19 April 1952
dengan nama PT Pelayaran Nasional Indonesia serta dituangkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 20 Juni 1952.
Keputusan Pemerintah untuk mendirikan perusahaan pelayaran nasional
dimaksudkan sebagai upaya menunjang kegiatan angkutan laut nasional yang
pada waktu itu jaringan angkutan laut masih dikuasai oleh Koninklijke Paketvaart
Maatschappij (KPM), salah satu perusahaan pelayaran milik Kerajaan Belanda
yang masih beroperasi di perairan Indonesia setelah kemerdekaan.
Bentuk badan hukum sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) sesuai dengan
Undang-undang No. 9 tahun 1969 ditetapkan melalui Anggaran Dasar Perusahaan
yang dituangkan dalam Akta Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH No. 31 tanggal
30 Oktober 1975 dan disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No.:
Y.A.5/281/1 tanggal 17 Mei 1976. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami
perubahan sesuai Akta Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret 1998 tentang
Anggaran Dasar PT. Pelayaran Nasional Indonesia yang diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan Berita
Negara Nomor 2203, beserta perubahan terakhir dalam Akta Pernyataan
Persetujuan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang
Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Nomor : 01 tanggal 16 Januari 2013 yang
dibuat di hadapan Nanda Fauz, SH, MKn, Notaris di Jakarta yang dimuat dalam
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-
02312.AH.01.02 Tahun 2013 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan tanggal 23 Juni 2013.
5
PT Pelni (Persero) mengoperasikan 30 (tiga puluh) kapal dengan berbagai tipe
hingga saat ini, sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini :
No. Nama Kapal Tahun Tipe
Tipe Caraka Jaya Niaga
1 KM. Caraka Jaya Niaga III-4 1988 Cargo Carrier 2 KM. Caraka Jaya Niaga III-22 1986 Cargo Carrier
3 KM. Caraka Jaya Niaga III-32 1993 Cargo Carrier
Tipe Pax 500
4 KM. Pangrango 1996 Passenger Carrier 5 KM. Sangiang 1998 Passenger Carrier
6 KM. Wilis 1999 Passenger Carrier
Tipe Pax 1000
7 KM. Kelimutu 1985 Passenger Carrier 8 KM. Lawit 1986 Passenger Carrier
9 KM. Tatamailau 1990 Passenger Carrier
10 KM. Sirimau 1990 Passenger Carrier
11 KM. Awu 1991 Passenger Carrier 12 KM. Leuser 1993 Passenger Carrier
13 KM. Binaiya 1994 Passenger Carrier
14 KM. Bukit Raya 1994 Passenger Carrier
15 KM. Tilong Kabila 1994 Passenger Carrier Tipe Pax 2000
16 KM. Umsini 1985 Passenger Carrier
17 KM. Tidar 1988 Passenger Carrier
18 KM. Bukit Siguntang 1996 Passenger Carrier 19 KM. Lambelu 1996 Passenger Carrier
20 KM. Sinabung 1997 Passenger Carrier
21 KM. Kelud 1998 Passenger Carrier
22 KM. Dorolonda 2000 Passenger Carrier 23 KM. Nggapulu 2001 Passenger Carrier
24 KM. Gunung Dempo 2008 Passenger Carrier
Tipe Pax 3000
25 KM. Labobar 2004 Passenger Carrier Tipe Ro-Ro
26 KM. Dobonsolo 1992 Ro-Ro/Passenger
27 KM. Ciremai 1992 Ro-Ro/Passenger
28 KM. Ganda Dewata 1978 Ro-Ro/Passenger 29 KM. Egon 1991 Ro-Ro/Passenger
Tipe High Speed Vessel
30 KFC Jet Liner 1996 Passenger Carrier
6
Selain pengoperasian armada kapal untuk menunjang usaha inti perusahaan, PT Pelni
(Persero) memiliki 46 (empat puluh enam) cabang yang tersebar di seluruh pelosok
Indonesia. Cabang-cabang tersebut adalah sebagai berikut :
D. Proporsi Kepemilikan Negara
Pemegang Saham Lembar
Saham
Nilai Nominal
per Lembar
Saham
%
Kepemilikan
Jumlah Nilai
Saham
Modal Dasar 13.000.000 1.000.000 100 13.000.000.000.000
Modal ditempatkan dan disetor 7.065.092 1.000.000 100 7.065.092.000.000
E. Bidang Usaha
a. Bidang Usaha Perkapalan
Sebagai sebuah badan usaha, PT. Pelni (Persero) menjalankan kegiatan usaha yang
selama ini menjadi kompetensi inti perusahaan yakni penyedia jasa angkutan laut
penumpang dan barang dengan jaringan nasional terbesar yang menyinggahi lebih
dari 90 pelabuhan di Indonesia.
b. Bidang Usaha Non Perkapalan
PT. Pelni (Persero) memiliki beberapa usaha non perkapalan yang mendukung bisnis
utama perusahaan yakni sebagai berikut :
Usaha keagenan umum dalam dan luar negeri, usaha terminal canvassing cargo,
crewing, freight, forwarder, pergudangan, reede transport, bongkar muat,
charter, dan broker kapal ;
Usaha Galangan Surya melakukan kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan
pengedokan kapal ;
Usaha sewa kantor dan ruang kapal ; dan
Usaha perhotelan
7
F. Susunan Manajemen
1. Dewan Komisaris
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor SK-232/MBU/11/2015
tanggal 17 November 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pelayaran Nasional
Indonesia yang telah dinyatakan dalam Akta Notaris Nomor. 2 Tanggal 3 Desember
2015 Tentang Akta Pernyataan Persetujuan Menteri Badan Usaha Milik Negara
selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran
Nasional Indonesia dibuat dihadapan Notaris Ida Adiningsih., SH, di Jakarta,
sehingga susunan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pelayaran
Nasional Indonesia adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Leon Muhammad
Komisaris : Drs. Omo Dahlan
Komisaris : Satya Bakti Parikesit
Komisaris : Sudarto
Komisaris : Wolter B. Hesegem, S.Sos
Komisaris : Raldi Hendro Koestoer
2. Dewan Direksi
Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan pencapaian target yang telah
ditetapkan, dilakukan perubahan susunan Direksi berdasarkan Keputusan Menteri
Negara BUMN Nomor SK-148/MBU/08/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang
Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pelayaran
Nasional Indonesia yang telah dinyatakan dalam Akta Notaris Nomor. 1 Tanggal
2 September 2015 Tentang Akta Pernyataan Persetujuan Menteri Badan Usaha Milik
Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Pelayaran Nasional Indonesia dibuat dihadapan Notaris Ida Adiningsih., SH, di
Jakarta, sehingga susunan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pelayaran
Nasional Indonesia adalah sebagai berikut :
Direktur Utama : Ir. Elfien Goentoro, MBA
Direktur Komersial : Harry Boediarto
Direktur Operasi : Capt. Daniel E. Bangonan, M. Mar.
Direktur Armada dan Teknik : Olih Masolich Sodikin, M. Mar.
Direktur Keuangan : Wibisono, SE, MM
Direktur SDM dan Umum : Dr. Datep Purwa Saputra
8
G. Jumlah Karyawan
Posisi pegawai per 31 Maret 2016 sebanyak 4.672 orang yang terdiri dari :
Kantor Pusat sebanyak 561 pegawai
Kantor Cabang sebanyak 504 pegawai
Kapal sebanyak 2.842 pegawai
Anak perusahaan sebanyak 713 pegawai
Strategic Business Unit sebanyak 52 pegawai
9
BAB II
REKAPITULASI PENGGUNAAN TAMBAHAN DANA PMN
A. Laporan Realisasi Penggunaan Tambahan dana PMN
Dalam pelaksanaan penggunaan tambahan dana PMN tahun 2015 PT. Pelni
(Persero) diperuntukkan untuk kegiatan pengadaan 6 (enam) unit kapal barang
dengan nilai dana PMN sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus milyar rupiah) yang
telah dicairkan pada tanggal 31 Desember 2015. Realisasi penggunaan tambahan
dana PMN pada triwulan I 2016 masih belum ada realisasi dana PMN
dikarenakan PT. Pelni (Persero) masih melakukan kegiatan pelelangan pengadaan
kapal sehingga dana tambahan PMN masih belum terealisasikan dan masih tetap
sebesar Rp. 500.000.000,- dengan dengan penempatan pada deposito yang dapat
memperoleh penghasilan bunga deposito atas tambahan dana PMN sebesar
Rp. 5.725 Juta. Kegiatan pengadaan 6 (enam) unit kapal direncanakan akan
selesai sesuai feasibility study selama 6 bulan setelah pencairan dana PMN yaitu
pada akhir Bulan Juni 2016.
10
BAB III
PROGRESS PENGGUNAAN TAMBAHAN DANA PMN
PER KEGIATAN/PROYEK
A. Kegiatan Pengadaan Kapal
1. Total investasi yang diperlukan sebesar Rp. 500.000.000,-
2. Total tambahan dana PMN yang dialokasikan sebesar Rp. 500.000.000.-
3. Penjelasan Progress penggunaan dana, kendala dan rencana tindak lanjutnya :
a. Proses pengadaan Kapal
- Penetapan SOP untuk kegiatan Pengadaan Armada Kapal sesuai SK
Direksi No.03.04/2/SK/HKO.01/2016 tentang Pedoman Pengadaan
Armada Kapal di PT. Pelni (Persero)
- Persiapan berkas dokumen pengadaan (FS, KAK, Ijin Prinsip dll)
- Proses pengajuan HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
- Proses pengajuan RKS (Rencana Kerja & Syarat-syarat)
- Review persiapan Pengadaan Kapal dengan tim BPKP untuk mendapatkan
masukan hasil review mengenai Pedoman Pengadaan, HPS dan RKS
- Pembahasan RKS mengenai Jenis-jenis perpajakan pembelian oleh bagian
perpajakan yang kemudian untuk di review tahap persiapan pengadaan
kapal bersama BPKP dan selesai tanggal 22 April 2016 (sesuai TOR).
B. Kendala
PT. Pelni sudah lama tidak melakukan pengadaan kapal khususnya kapal
second condition (kapal bekas) sehingga diperlukan kehati-hatian dalam
proses pengadaan kapal. Beberapa kendala yang dihadapi oleh PT. Pelni
(Persero) sampai dengan Triwulan I 2016 yaitu :
1. PT. Pelni selama ini belum memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pengadaan Kapal, dan baru pada awal bulan Maret 2016 ditetapkan
Pedoman Pengadaan Kapal. Namun demikian, pedoman ini juga belum
dilakukan trial error sehingga pengadaan kapal khususnya kapal bekas
tetap memerlukan kehati-hatian dari semua pihak yang terkait.
2. Spesifikasi kapal untuk pengadaan kapal bekas ditetapkan bahwa kapasitas
kapal adalah 350 teus dan 500 teus. Sebagaimana informasi yang diperoleh
baik dari broker maupun melalui website jual/beli kapal, bahwa kapal
dengan kapasitas sebagaimana spesifikasi dimaksud sangat sulit
didapatkan di pasaran internasional.
3. Kementerian Perhubungan menghendaki bahwa untuk penugasan Program
Tol Laut agar dapat memenuhi 6 (enam) trayek yang telah ditetapkan.
11
4. Perhitungan Perpajakan, dimana PT. Pelni (Persero) berhubungan dengan
pihak eksternal (luar negeri) sehingga masih diperlukan penyesuaian
aturan-aturan yang berlaku khususnya masalah perpajakan.
5. Hukum dan legalitas, PT Pelni (Persero) masih mencari informasi terkait
dengan hukum dan ketentuan-ketentuan terkait legal dalam hal pembelian
kapal dari luar negeri.
C. Tindak Lanjut
Tindaklanjut yang telah dilakukan oleh PT. Pelni atas kendala tersebut diatas
yaitu :
1. PT. Pelni bekerjasama dengan Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah
(BPKP) untuk membuat dan mereview SOP Pengadaan Kapal. SOP
Pengadaan Kapal telah ditetapkan sesuai SK Direksi Nomor : 03.04/2/SK/
HKO.01/2016 tentang Pedoman Pengadaan Armada Kapal di PT. Pelni
(Persero) tanggal 4 Maret 2016.
2. PT. Pelni bekerjasama dengan Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah
(BPKP) untuk melakukan reviu terhadap tahap persiapan sebelum
pelaksanaan lelang pengadaan armada kapal bekas. Pada tahap ini, PT.
Pelni (Persero) bersama-sama dengan BPKP akan mereviu dokumen
lelang sebelum diluncurkan.
3. Sehubungan dengan Kementerian Perhubungan menghendaki bahwa
penugasan Program Tol Laut agar dapat memenuhi 6 (enam) trayek yang
telah ditetapkan, sedangkan PT. Pelni hanya memiliki 3 (tiga) unit kapal
barang dan pengadaan kapal bekas belum terlaksana sehingga tindaklanjut
yang akan dilakukan yaitu dengan tindakan alternatif yaitu melakukan
time charter kapal dan saat ini telah dilakukan charter 1 (satu) unit kapal.
12
BAB IV
LAMPIRAN
A. LAPORAN PROGRESS
1. Progress Pengadaan Kapal
2. Time Frame Lelang Pengadaan Kapal
3. Foto Kegiatan
B. Foto – Foto Kegiatan
13
Lampiran Progress Pengadaan Kapal
14
Lampiran Time Frame Lelang Pengadaan Kapal
15
Lampiran Foto Kegiatan (Kapal yang dicharter)