LAPORAN
REFORMASI BIROKRASIBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
TAHUN 2018
SASARAN RB
1. Birokrasi yang bersih danakuntabel
2. Birokrasi yang efektif dan efisien
3. Birokrasi yang memiliki pelayananpublik berkualitas
Perpres 81/2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025Visi: Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia
B A D A N P E N G A W A S O B A T D A N M A K A N A N
T A H U N 2 0 1 9
Laporan RB BPOM Tahun 2018 i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. DASAR HUKUM ......................................................................................... 1
B. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 2
C. TUJUAN ..................................................................................................... 3
BAB II RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BPOM TAHUN 2018 .................... 4
A. GAMBARAN UMUM BPOM ......................................................................... 4
B. RENCANA AKSI RB BPOM TAHUN 2018 .................................................... 6
BAB III PELAKSANAAN RB BPOM TAHUN 2018 ................................................... 16
A. KOMPONEN PENGUNGKIT ...................................................................... 16
1. Manajemen Perubahan ......................................................................... 16
2. Penguatan Pengawasan ........................................................................ 17
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja .......................................................... 18
4. Penguatan Kelembagaan ...................................................................... 19
5. Penguatan Tata Laksana ...................................................................... 20
6. Penguatan Sistem Manajemen Aparatur ............................................... 23
7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan ......................................... 24
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ............................................... 25
9. Quick Wins ........................................................................................... 26
B. KOMPONEN HASIL .................................................................................. 27
1. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi ................................... 27
2. Pemerintah Yang Bersih dan Bebas KKN .............................................. 28
3. Kualitas Pelayanan Publik. ................................................................... 29
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 30
Laporan RB BPOM Tahun 2018 ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Organisasi BPOM ................................................................. 4
Gambar 2 Subsite RB BPOM ........................................................................... 16
Gambar 3 Anugerah Piala Anggakara Birawa bagi BPOM sebagai Top 10
Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik tahun 2018 .......................
18
Gambar 4 Piagam Penghargaan Level 3 Tingkat Maturitas SPIP BPOM Tahun
2018 ...............................................................................................
18
Gambar 5 BPOM Command Center .................................................................. 19
Gambar 6 Grafik Radar Hasil Evaluasi Kelembagaan Tingkatan Tertinggi
Organisasi BPOM ............................................................................
20
Gambar 7 Sertifikasi ISO 9001:2015 Terhadap BPOM, 28 Unit Kerja Pusat dan
32 UPT Balai Besar/Balai POM .......................................................
21
Gambar 8 Subsite QMS BPOM ........................................................................ 21
Gambar 9 Peta Proses Bisnis BPOM ................................................................ 22
Gambar 10 Indeks SPBE BPOM ........................................................................ 22
Gambar 11 Penerimaan 1.064 CPNS BPOM TA 2018 ....................................... 23
Gambar 12 Subsite JDIH BPOM ....................................................................... 24
Gambar 13 Grafik Radar Rata-rata Indeks UPP BPOM ..................................... 25
Gambar 14 Indeks Kepuasan Masyarakat BPOM ............................................. 26
Gambar 15 Nilai AKIP BPOM Tahun 2018 ........................................................ 28
Laporan RB BPOM Tahun 2018 iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 UPT di Lingkungan BPOM .................................................................. 5
Tabel 2 Rencana Aksi RB BPOM Tahun 2018 .................................................. 6
Tabel 3 Rekapitulasi Proses Bisnis BPOM ....................................................... 21
Tabel 4 Quick Wins BPOM Tahun 2018 ........................................................... 27
Laporan RB BPOM Tahun 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
Dasar hukum pelaksanaan RB BPOM Tahun 2018 terdiri atas:
1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025;
2. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat
dan Makanan;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Quick Wins;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi
Birokrasi Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30
Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
2015-2019;
6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 Tahun 2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan;
7. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Badan Pengawas Obat dan Makanan;
8. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.04.124.08.15.4097 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2015-2019;
9. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.04.01.1.82.02.18.0922 Tahun 2018 tentang Penetapan Quick Wins
Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2018;
10. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.04.2.82.02.18.1101 Tahun 2018 tentang Penetapan Agen Perubahan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan;
Laporan RB BPOM Tahun 2018 2
11. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.04.1.22.03.18.1314 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Reformasi
Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan.
B. LATAR BELAKANG
Guna mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang
efektif dan efisien, dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas
dengan terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
lembaga/instansi pemerintah melaksanakan Reformasi Birokrasi (RB) sesuai
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menteri PANRB Nomor 11 Tahun 2015
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019. Badan Pengawas Obat dan
Makanan (disingkat BPOM) sebagai lembaga pemerintah nonkementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan
Makanan dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden,
berkewajiban dan berkomitmen untuk melaksanakan RB seperti instansi
lainnya.
Pelaksanaan RB BPOM mengacu Road Map RB BPOM Tahun 2015-2019
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala BPOM Nomor
HK.04.1.24.08.15.4097 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
BPOM Tahun 2015-2019. Road Map RB BPOM memuat Rencana Aksi dari 9
(sembilan) program terkait 8 (delapan) area perubahan, meliputi manajemen
perubahan, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja,
penguatan kelembagaan, penguatan tata laksana, penguatan sistem manajemen
SDM aparatur, penguatan peraturan perundang-undangan, peningkatan
kualitas pelayanan publik, dan quick wins.
Dalam pelaksanaan RB, BPOM melakukan monitoring dan evaluasi secara
berkala setiap triwulan dan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) yang dilakukan setiap tahun. Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi dapat memberikan gambaran capaian pelaksanaan RB pada setiap area
perubahan dan kendala/hambatan yang dihadapi serta rencana aksi untuk
mengatasi kendala/hambatan.
Hasil monitoring dan evaluasi perlu dituangkan dalam Laporan RB BPOM
Tahun 2018 yang diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dalam
penyusunan rencana kerja RB tahap berikutnya secara berkesinambungan.
Laporan RB BPOM Tahun 2018 3
C. TUJUAN
Penyusunan Laporan RB BPOM Tahun 2018 bertujuan untuk memberikan
gambaran secara komprehensif capaian program dan kegiatan pelaksanaan RB
serta kendala/hambatan yang dihadapi dan rencana aksi untuk mengatasi
kendala/hambatan pada setiap area perubahan. Laporan ini digunakan sebagai
bahan acuan dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan RB di lingkungan
BPOM.
Laporan RB BPOM Tahun 2018 4
BAB II
RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BPOM TAHUN 2018
A. GAMBARAN UMUM BPOM
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan, BPOM adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan Obat dan Makanan. BPOM berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden melalui menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang kesehatan.
BPOM mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang
pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Obat dan Makanan dimaksud terdiri atas obat, bahan
obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen
kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan. Susunan organisasi BPOM sebagai
berikut:
Gambar 1
Bagan Organisasi BPOM
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Inspektorat Utama Sekretariat Utama
Inspektorat I Inspektorat II
Pusat Data dan InformasiObat dan Makanan
Pusat Pengembangan SDM Pengawasan Obat dan Makanan
Pusat Pengembangan PengujianObat dan Makanan Nasional
Pusat Riset dan KajianObat dan Makanan
Biro Perencanaan
dan Keuangan
Biro Hukumdan Organisasi
Biro Kerja SamaBiro Umum dan
Sumber DayaManusia
Biro HubunganMasyarakat dan
Dukungan StrategisPimpinan
Deputi Bidang PengawasanObat, Narkotika, Psikotropika,
Prekursor, dan Zat Adiktif
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, SuplemenKesehatan, dan Kosmetik
Deputi Bidang Pengawasan Pangan
Olahan
DeputiBidang Penindakan
Direktorat StandardisasiObat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, danZat Adiktif
DirektoratRegistrasi Obat
Direktorat PengawasanProduksi Obat, Narkotika,
Psikotropika,dan Prekursor
Direktorat PengawasanDistribusi Obat, Narkotika,
Psikotropika,dan Prekursor
Direktorat PengawasanKeamanan, Mutu, dan Ekspor
Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat
Adiktif
Direktorat StandardisasiObat Tradisional, Suplemen
Kesehatan, dan Kosmetik
Direktorat Registrasi ObatTradisional, Suplemen
Kesehatan, dan Kosmetik
Direktorat PengawasanObat Tradisional danSuplemen Kesehatan
DirektoratPengawasan Kosmetik
Direktorat StandardisasiPangan Olahan
DirektoratRegistrasi Pangan Olahan
Direktorat PengawasanPangan Risiko Rendah dan
Sedang
Direktorat PengawasanPangan Risiko Tinggi dan
Teknologi Baru
DirektoratPemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha
DirektoratPengamanan
DirektoratIntelijen Obat dan Makanan
DirektoratPenyidikan Obat dan
Makanan
Unit PelaksanaTeknis
Laporan RB BPOM Tahun 2018 5
Untuk melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas
teknis penunjang tertentu di bidang pengawasan Obat dan Makanan, BPOM
mempunyai 73 (tujuh puluh tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah sebagai
berikut:
Tabel 1
UPT di Lingkungan BPOM
No Klasifikasi Tipologi Lokasi
1 Balai Besar
POM
(Eselon II)
- 1. Banda Aceh
2. Medan
3. Padang
4. Pekanbaru
5. Palembang
6. Bandar Lampung
7. Jakarta
8. Bandung
9. Semarang
10. Yogyakarta
11. Surabaya
12. Serang
13. Denpasar
14. Mataram
15. Pontianak
16. Palangka Raya
17. Banjarmasin
18. Samarinda
19. Manado
20. Makassar
21. Jayapura
2 Balai POM
(Eselon III)
Tipe A 1. Jambi
2. Bengkulu
3. Batam
4. Kupang
5. Palu
6. Kendari
7. Ambon
3 Balai POM
(Eselon III)
Tipe B 1. Pangkal Pinang
2. Gorontalo
3. Mamuju
4. Sofifi
5. Manokwari
4 Loka POM
(Eselon IV)
- 1. Aceh Tengah
2. Aceh Selatan
3. Tanjungbalai
4. Toba Samosir
5. Payakumbuh
6. Dharmasraya
7. Dumai
8. Indragiri Hilir
9. Sungai Penuh
10. Lubuklinggau
11. Rejang Lebong
12. Tulangbawang
13. Belitung
14. Tanjungpinang
15. Tasikmalaya
16. Bogor
17. Banyumas
18. Surakarta
19. Kediri
20. Jember
21. Tangerang
22. Buleleng
23. Bima
24. Ende
25. Manggarai Barat
26. Sanggau
27. Kotawaringin Barat
28. Hulu Sungai Utara
29. Tanah Bumbu
30. Balikpapan
31. Tarakan
32. Kepulauan Sangihe
33. Banggai
34. Palopo
35. Baubau
36. Maluku Tenggara Barat
37. Pulau Morotai
38. Sorong
39. Merauke
40. Mimika
Laporan RB BPOM Tahun 2018 6
B. RENCANA AKSI RB BPOM TAHUN 2018
Pelaksanaan RB BPOM tahun 2018 mengacu Rencana Aksi RB BPOM
Tahun 2018 sesuai Road Map RB BPOM Tahun 2015-2019. Rencana Aksi RB
BPOM Tahun 2018 terdiri atas 9 (sembilan) program terkait 8 (delapan) area
perubahan, meliputi manajemen perubahan, penguatan pengawasan,
penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan kelembagaan, penguatan tata
laksana, penguatan sistem manajemen SDM aparatur, penguatan peraturan
perundang-undangan, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan quick wins.
Tabel 2
Rencana Aksi RB BPOM Tahun 2018
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
1 Manajemen
Perubahan
1. Meningkatnya
kepuasan
masyarakat/ publik
atas pelayanan
pegawai ASN
Survei Kepuasan
Pelanggan/ indeks
kepuasan masyarakat
Monitoring
pelaksanaan budaya
integritas, budaya
kinerja dan budaya
melayani
2. Meningkatnya
kinerja seluruh
pegawai BPOM
Capaian indikator
pegawai ASN yang
berkinerja baik
Melakukan survei
untuk mengukur
indeks kepuasan
masyarakat
3. Meningkatnya
profesionalitas
pegawai ASN
BPOM
Survei Integritas
Sektor Pelayanan
Publik yang dinilai
oleh KPK
2 Penguatan
Pengawasan
1. Laporan Keuangan
BPOM disusun
dengan andal
Opini WTP Mempertahankan
Opini WTP
2. Peningkatan
kapasitas
manajemen
pengawasan
Peningkatan level
Kapabilitas APIP
Inspektorat
Level 3 Kapabilitas
APIP Inspektorat
3. Implementasi
program anti KKN
1. Implementasi
whistle-blowing
system
Sosialisasi WBS
2. Penanganan
gratifikasi
a. Sosialisasi
Gratifikasi
b. Pelaporan
Gratifikasi
c. SE Gratifikasi
3. Pengaturan konflik
kepentingan
Sosialisasi Benturan
Kepentingan
4. Terciptanya
Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi
Bersih dan
Melayani (WBBM)
Pembangunan ZI:
a. WBK 12 unit kerja
b. WBBM 3 unit kerja
Laporan RB BPOM Tahun 2018 7
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
4. Penguatan Sistem
Pengawasan Intern
Pemerintah (SPIP)
Penerapan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) di
seluruh unit kerja
a. Evaluasi efektifitas
pengendalian
Intern tingkat
entitas (EPITE)
b. Evaluasi
Pengendalian
Utama
3 Penguatan
Akuntabilitas
Kinerja
1. Meningkatnya
kualitas penerapan
sistem
akuntabilitas
keuangan dan
kinerja yang
terintegrasi
2. Meningkatnya
kualitas penerapan
sistem pengadaan
barang dan jasa
yang adil,
transparan, dan
profesional
3. Meningkatnya
akuntabilitas
aparatur
1. Renstra unit kerja
(Pusat dan Balai
Besar/Balai POM)
sejalan dengan
Renstra BPOM
2. Renstra BPOM
menjadi acuan
dalam
perencanaan dan
penganggaran
program/ kegiatan
tahunan
Review kesesuaian
dokumen
perencanaan dan
penganggaran
tahunan dengan
Renstra BPOM dan
Renstra Unit Kerja
3. Renstra BPOM
dipantau
capaiannya secara
berkala
4. Perjanjian Kinerja
dipantau
capaiannya secara
berkala
Pemantauan per
triwulan
5. Terdapat
mekanisme
Pemantauan dan
Evaluasi kinerja
(termasuk IKU)
a. Pelaksanaan
pemantauan dan
evaluasi kinerja
b. Penyusunan
laporan kinerja
triwulanan
6. Penyusunan/
pengembangan
sistem manajemen
kinerja yang
terintegrasi
a. Implementasi e-
performance BPOM
b. Penyempurnaan e-
performance BPOM
c. Evaluasi
implementasi e-
performance BPOM
d. Implementasi data
spasial
pengawasan Obat
dan Makanan
e. Evaluasi
implementasi data
spasial
pengawasan Obat
dan Makanan
Laporan RB BPOM Tahun 2018 8
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
7. Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja BPOM
bernilai minimal
Baik
a. Review pedoman
penyusunan LAKIP
di lingkungan
BPOM
b. Evaluasi
akuntabilitas
kinerja unit kerja
BPOM
8. Laporan keuangan
sesuai dengan
standar akuntansi
pemerintah
a. Pendampingan
penyusunan
laporan keuangan
Satker
b. Bimtek
penyusunan
laporan keuangan
c. Pelatihan
bendahara
9. Evaluasi
akuntabilitas
dilakukan oleh
SDM yang
berkompeten
10. Pelaksana SAKIP
memiliki
kompetensi yang
dibutuhkan
4 Penguatan
Kelembagaan
1. Meningkatnya
ketepatan ukuran,
ketepatan fungsi
dan sinergisme/
kesinergisan
kelembagaan
Organisasi BPOM
yang tepat fungsi dan
tepat ukuran
Evaluasi kelembagaan
BPOM
2. Menurunnya
tumpang tindih
tugas dan fungsi
5 Penguatan
Tata Laksana
1. Meningkatnya
penerapan sistem,
proses dan
prosedur kerja
yang jelas, efektif,
efisien, cepat,
terukur sederhana,
transparan,
partisipatif, dan
berbasis
e-Government
1. Seluruh
Organisasi BPOM
menerapkan
sistem manajemen
mutu ISO 9001
secara konsisten
a. Penerapan SOP
oleh seluruh unit
organisasi
b. Evaluasi terhadap
efisiensi dan
efektivitas peta
proses bisnis dan
SOP secara berkala
dan
tindaklanjutnya:
1) Audit Mutu
Internal
2) Tindakan
perbaikan dan
manajemen
risiko
3) Tinjauan
Manajemen
Laporan RB BPOM Tahun 2018 9
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
c. Surveilan QMS ISO
9001:2008
d. Sertifikasi QMS
ISO 9001:2015
2. Indeks
e-Government
a. Pelayanan Publik
(continuous
improvement)
b. E-Registrasi
(continuous
improvement)
c. Notifikasi Kosmetik
(continuous
improvement)
d. Layanan
Pembayaran PNBP
e-payment
Sertifikasi GMP
e. Layanan SKI
Pengembangan
SKE Obat
f. Pelayanan di
Lingkungan BPOM
(Internal), Layanan
SIPT:
Continuous
improvement
g. Penguatan
Infrastruktur TIK
Mendukung ISO
27001
a. “Cloud
Computing”
b. “No one leave
behind”
2. Meningkatnya
penerapan
keterbukaan
informasi publik
Ditindaklanjutinya
permintaan informasi
publik sesuai timeline
a. Penerapan
kebijakan
keterbukaan
informasi publik
(kemudahan akses
seluruh informasi
publik BPOM)
b. Monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
kebijakan
keterbukaan
informasi publik
dilakukan secara
berkala
Laporan RB BPOM Tahun 2018 10
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
3. Meningkatnya
penerapan sistem
pengadaan barang
dan jasa secara
elektronik
Pelaksanaan
pengadaan barang
dan jasa secara
transparan dan
akuntabel melalui
layanan LPSE
Peningkatan kualitas
software dan
hardware untuk
menunjang
pelaksanaan
pengadaan secara
elektronik
4. Meningkatnya
penerapan
manajemen
kearsipan yang
andal
Akreditasi Unit
Kearsipan di BPOM
Pusat dan Daerah
a. Monitoring dan
evaluasi
pengelolaan arsip
aktif dan inaktif di
unit kerja
b. Pengembangan
sistem kearsipan
(e-archives)
c. Pelaksanaan
Pemusnahan arsip
di beberapa unit
kerja sesuai JRA
d. Penyelamatan
arsip organisasi
dan arsip vital
BPOM
e. Penyerahan arsip
statis ke ANRI
6 Penguatan
Sistem
Manajemen
Aparatur
1. Meningkatnya
kemampuan unit
yang mengelola
SDM ASN untuk
mewujudkan SDM
aparatur yang
kompeten dan
kompetitif
2. Meningkatnya
kepatuhan instansi
untuk penerapan
manajemen SDM
aparatur yang
berbasis merit
Perencanaan
kebutuhan pegawai
sesuai dengan
kebutuhan organisasi
a. Melakukan dan
review Analisis
Jabatan dan
perhitungan
kebutuhan
pegawai melalui
Analisis Beban
Kerja
b. Menyusun dan
menetapkan
perhitungan
formasi jabatan
Proses penerimaan
pegawai transparan,
objektif, akuntabel,
dan bebas KKN
3. Meningkatnya
jumlah instansi
yang mampu
menerapkan
manajemen kinerja
individu untuk
mengidentifikasi
dan meningkatkan
kompetensi SDM
aparatur
Pengembangan
Pegawai Berbasis
Kompetensi
a. Melakukan
asessment/
penilaian
kompetensi
pegawai
Laporan RB BPOM Tahun 2018 11
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
b. Melakukan
evaluasi dan
pengolahan data
mapping
kompetensi
pegawai
c. Membentuk Talent
Pool
d. Membangun
Center of Excellent
(Assesment Center
an Pusdiklat)
e. Penerapan
Standar
Kompetensi
Jabatan (Soft
Competency)
f. Menyusun Standar
Kompetensi
Jabatan Teknis
(Jabatan
Fungsional PFM di
bidang
KIE/Komunikasi
Informasi dan
Edukasi)
g. Melakukan uji
coba pelaksanaan
Diklat Jabatan
Fungsional PFM
h. Menyusun
rencana dan
melakukan
pengembangan
kompetensi
melalui
Pendidikan
Lanjutan S1, S2,
dan S3.
i. Menyusun
rencana dan
melakukan
pengembangan
kompetensi
melalui Pelatihan
Teknis dan
Manajemen
Laporan RB BPOM Tahun 2018 12
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
j. Melakukan
monitoring dan
evaluasi
Pengembangan
Pegawai berbasis
kompetensi
4. Meningkatnya
jumlah instansi
untuk membentuk
talent pool
(kelompok suksesi)
untuk
pengembangan
karier pegawai di
lingkungannya
Promosi Jabatan
dilakukan secara
terbuka.
a. Melakukan review
dan menyusun
Informasi Faktor
Jabatan.
b. Melakukan
pembaruan data
Peta Jabatan unit
kerja
c. Melakukan
evaluasi
Penempatan dalam
Jabatan.
5. Meningkatnya
jumlah instansi
yang mampu
mewujudkan
sistem informasi
manajemen SDM
yang terintegrasi di
lingkungannya
Penetapan Kinerja
Individu
6. Meningkatnya
penerapan sistem
pengembangan
kepemimpinan
untuk perubahan
Penegakan aturan
Disiplin/ Kode Etik/
Kode Perilaku
Pegawai.
7. Meningkatnya
pengendalian
penerapan sistem
merit dalam
Manajamen SDM
aparatur
Pelaksanaan evaluasi
jabatan
8. Meningkatnya
profesionalisme
aparatur
Sistem informasi
kepegawaian
7 Penguatan
Peraturan
Perundang-
undangan
1. Meningkatnya
keterlibatan publik
dalam proses
perumusan
kebijakan
Meningkatnya
efektivitas penerapan
Peraturan Perundang-
undangan
a. Melaksanakan
pengkajian dan
penyusunan
rancangan teknis
dengan
mengundang tim
ahli (bila perlu)
Laporan RB BPOM Tahun 2018 13
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
b. Melakukan
pertemuan
konsultasi dalam
setiap proses
penyusunan
peraturan
c. Pengunggahan ke
subsite
jdih.pom.go.id/
pengiriman
rancangan
peraturan ke
stakeholder
2. Meningkatnya
kualitas Peraturan
Perundang-
undangan yang
melindungi,
berpihak pada
publik, harmonis,
tidak tumpang
tindih dan
mendorong iklim
kondusif bagi
publik
Meningkatnya
partisipasi publik
dalam penyusunan
peraturan perundang-
undangan
a. Melaksanakan
evaluasi secara
berkala berbagai
peraturan
perundang-
undangan setiap 1
tahun sekali yang
sedang
diberlakukan
b. Melakukan revisi
peraturan
perundang-
undangan yang
tidak relevan lagi,
tumpang tindih
atau disharmonis
dengan peraturan
perundang-
undangan lain
c. Melakukan
deregulasi
peraturan
perundang-
undangan yang
dipandang
menghambat
pelayanan.
d. Melaksanakan
sosialisasi
peraturan
perundang-
undangan baik
internal maupun
eksternal atau
stakeholder
Laporan RB BPOM Tahun 2018 14
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
8 Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
1. Meningkatkan
kualitas pelayanan
publik:
a. Standar
Pelayanan
b. Budaya
Pelayanan
Prima
c. Pengelolaan
Pengaduan
d. Penilaian
kepuasan
terhadap
pelayanan
e. Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Hasil survei kepuasan
masyarakat:
1. Jumlah inovasi
pelayanan
2. Hasil evaluasi
kinerja
penyelenggara
pelayanan publik
3. Indeks integritas
pelayanan publik
tingkat kepatuhan
K/L/P dalam
pelaksanaan UU
25/2009 tentang
Pelayanan Publik
4. Tindak lanjut
pengaduan
pelayanan publik
a. Melaksanakan
kebijakan survei
kepuasan
masyarakat secara
berkala
b. Evaluasi kebijakan
survei kepuasan
masyarakat secara
berkala
c. Tindak lanjut
terhadap seluruh
hasil evaluasi
survei kepuasan
masyarakat secara
berkala
d. Hasil survei
terintegrasi dalam
subsite RB BPOM
e. Penyempurnaan
media pengaduan
pelayanan
f. Evaluasi integrasi
subsite pengaduan
pelayanan publik
secara menyeluruh
dari semua unit
pelayanan publik
BPOM
2. Meningkatkan
kapasitas
manajemen
penyelenggaraan
pelayanan publik
Public Service Index a. Tindak lanjut
keseluruhan
pengaduan
pelayanan publik
b. Evaluasi
pengelolaan
pengaduan
c. Peningkatan
kecepatan
merespon
pengaduan
masyarakat
d. Peningkatan soft
competency dalam
upaya penerapan
pelayanan prima
e. Peningkatan
kemudahan akses
informasi terkait
pelayanan
Laporan RB BPOM Tahun 2018 15
No Program Hasil yang
Diharapkan
Ukuran Keberhasilan Kegiatan 2018
f. Penyempurnaan
sistem reward and
punishment bagi
petugas pelayanan
g. Implementasi dan
evaluasi sistem
reward and
punishment bagi
petugas pelayanan
h. Implementasi
sistem kompensasi
bagi penerima
layanan
i. Pengembangan
inovasi pelayanan
j. Pengembangan
dan
penyempurnaan
sistem elektonik
(antara lain
simplifikasi dan
notifikasi)
pelayanan publik
k. Penyempurnaan
sistem
pembelajaran
online dalam
rangka
peningkatan
pengelolaan
kinerja
9 Quick Wins Peningkatan kualitas
pelayanan publik
Percepatan Pelayanan a. Digital signature e-
registrasi Pangan
b. e-SKE (Surat
Keterangan
Ekspor) Pangan
c. Respon Cepat
terkait Isu Obat
dan Makanan
Laporan RB BPOM Tahun 2018 16
BAB III
PELAKSANAAN RB BPOM TAHUN 2018
A. KOMPONEN PENGUNGKIT
1. Manajemen Perubahan
Dalam rangka mewujudkan peningkatan komitmen pimpinan dan
pegawai dalam pelaksanaan RB, perubahan pola pikir dan budaya kerja,
dan penurunan risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya
resistensi terhadap perubahan, BPOM telah melakukan berbagai upaya di
antaranya melalui:
a. Pembentukan Tim RB BPOM melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor
HK.04.1.22.03.18.1314 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim
Reformasi Birokrasi BPOM. Tim RB BPOM ini menggantikan Tim RB
BPOM sebelumnya yang mengalami penyesuaian berdasarkan
perubahan struktur organisasi dan kebutuhan organisasi.
b. Penetapan dan pelatihan agen perubahan RB berdasarkan Keputusan
Kepala BPOM Nomor HK.04.2.82.02.18.1101 Tahun 2018 tentang
Penetapan Agen Perubahan Reformasi Birokrasi di Lingkungan BPOM.
c. Pengembangan dan pemutakhiran data subsite rb.pom.go.id sebagai
salah satu media informasi dalam rangka internalisasi RB yang dapat
menjangkau unit kerja dan pegawai di lingkungan BPOM secara
menyeluruh.
Gambar 2
Subsite RB BPOM
Laporan RB BPOM Tahun 2018 17
2. Penguatan Pengawasan
Dalam rangka mewujudkan peningkatan kepatuhan, efektivitas
pengelolaan, dan status opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap
pengelolaan keuangan negara, serta penurunan tingkat penyalahgunaan
wewenang, BPOM telah melakukan berbagai upaya di antaranya melalui:
a. Bimbingan Teknis bagi Unit Pengendalian Gratifikasi di lingkungan
BPOM.
b. Sosialisasi Gratifikasi melalui publik campaign (e-money, buku
peraturan terkait gratifikasi, banner kampanye gratifikasi).
c. Monitoring dan evaluasi pengendalian gratifikasi berdasarkan Peraturan
BPOM Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan BPOM. Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi
pengendalian gratifikasi di lingkungan BPOM mendapatkan apresiasi
dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
d. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) sesuai
Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.01.23.02.18.0879 Tahun 2018
tentang Penyampaian LHKPN dan LHKASN di Lingkungan BPOM,
dengan pencapaian:
1) 100% dari 1.100 penyelenggara negara atau wajib lapor LHKPN.
Berdasarkan pencapaian ini, BPOM termasuk dalam 5 (lima) besar
K/L yang menyampaikan LHKPN tepat waktu sesuai penilaian
kepatuhan penyampaian LHKPN oleh KPK.
2) 99,47% dari 2.070 penyelenggara negara atau wajib lapor LHKASN.
e. Integrasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan
penyelenggaraan manajemen risiko dan penerapan Quality Management
System (QMS) ISO 9001:2015 pada seluruh unit kerja di lingkungan
BPOM.
f. Penilaian Mandiri Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM-
EPITE) pada seluruh unit kerja di lingkungan BPOM.
g. Survei kepemimpinan 360 derajat tingkat eselon I, II, III, dan IV pada
seluruh unit kerja di lingkungan BPOM.
h. Penetapan BPOM oleh Menteri PANRB sebagai salah satu dari 10
instansi terbaik (Top 10) pengelola pengaduan pelayanan publik tahun
2018.
Laporan RB BPOM Tahun 2018 18
Gambar 3
Anugerah Piala Anggakara Birawa bagi BPOM sebagai Top 10
Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik tahun 2018
i. Perolehan Piagam Penghargaan Level 3 (terdefinisi) untuk tingkat
maturitas SPIP BPOM Tahun 2018.
Gambar 4
Piagam Penghargaan Level 3 Tingkat Maturitas SPIP BPOM Tahun 2018
j. Monitoring dan evaluasi whistle blowing system.
k. Monitoring dan evaluasi penanganan benturan kepentingan.
l. Penandatanganan Ikrar dan Komitmen Bersama Budaya Antikorupsi
Tahun 2018.
m. Penetapan Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.01.1.22.08.18.4119
Tahun 2018 tentang Pedoman Audit Kinerja dan Keputusan Kepala
BPOM Nomor HK.04.01.1.72.12.18.5571 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Satuan Tugas Penjamin Mutu Hasil Pengawasan Internal
di Lingkungan BPOM.
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Dalam rangka mewujudkan peningkatan kinerja dan akuntabilitas
instansi pemerintah, BPOM telah melakukan berbagai upaya di antaranya
melalui:
Laporan RB BPOM Tahun 2018 19
a. Pengembangan aplikasi e-performance BPOM.
b. Pembangunan BPOM Command Center.
Gambar 5
BPOM Command Center
4. Penguatan Kelembagaan
Dalam rangka mewujudkan organisasi yang tepat fungsi dan tepat
ukuran, BPOM telah melakukan berbagai upaya di antaranya melalui:
a. Penyusunan kriteria klasifikasi UPT di lingkungan BPOM melalui
Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2018 tentang Kriteria Klasifikasi UPT
di lingkungan BPOM.
b. Evaluasi dan penataan seluruh 33 (tiga puluh tiga) UPT di lingkungan
BPOM dengan hasil peningkatan klasifikasi 3 (tiga) UPT Balai
Besar/Balai POM dan penambahan pembentukan 40 (empat puluh) UPT
Loka POM di Kabupaten/Kota melalui Peraturan BPOM Nomor 12
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT di Lingkungan
BPOM.
c. Evaluasi kelembagaan sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 20
Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi
Pemerintah, dilakukan terhadap dimensi struktur organisasi
(subdimensi kompleksitas, formalisasi, sentralisasi) dan dimensi proses
organisasi (keselarasan, tata kelola dan kepatuhan, perbaikan dan
peningkatan proses, manajemen risiko, teknologi informasi).
Laporan RB BPOM Tahun 2018 20
Gambar 6
Grafik Radar Hasil Evaluasi Kelembagaan
Tingkatan Tertinggi Organisasi BPOM
d. Berdasarkan hasil evaluasi kelembagaan yang dilaksanakan pada
tingkatan tertinggi organisasi BPOM dan 6 (enam) unit kerja eselon I,
diperoleh skor rata-rata 83,37 atau termasuk dalam peringkat komposit
5 (P-5). Hal ini mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses,
organisasi BPOM dinilai tergolong sangat efektif. Struktur dan proses
organisasi yang ada dinilai mempunyai kemampuan sangat tinggi untuk
mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan sangat mampu
beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal
organisasi.
5. Penguatan Tata Laksana
Dalam rangka mewujudkan peningkatan penggunaan teknologi
informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan,
efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan, kinerja
organisasi, dan kualitas pengelolaan arsip, BPOM telah melakukan berbagai
upaya di antaranya melalui:
a. Tinjau ulang peta proses bisnis BPOM mengacu Peraturan Menteri
PANRB Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis
Instansi Pemerintah. Rekapitulasi proses bisnis BPOM berdasarkan
hasil tinjau ulang terdiri atas:
DIMENSI
Kompleksitas
Formalisasi
Sentralisasi
Alignment
Governance and Compliance
Perbaikan dan Peningkatan Proses
Manajemen Risiko
Teknologi Organisasi IT
P-1 0 Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong tidak baik. Struktur dan proses organisasi yang ada dinilai tidak efektif dan tidak mampu mengakomodir kebutuhan internal organisasi serta tidak mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi. Di samping itu, struktur dan proses organisasi dinilai memiliki banyak faktor kelemahan yang sangat serius, baik faktor kelemahan yang bersifat parsial dan berdiri sendiri maupun faktor kelemahan yang bersifat terkait satu sama lain dan pengaruh negatifnya bersifat simultan. Berbagai kelemahan ini apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang bersifat total (perombakan total struktur organisasi dan proses organisasi) berpotensi membahayakan kelangsungan organisasi.
P-2 20 Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong kurang baik. Struktur dan proses organisasi yang ada dinilai kurang mampu mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan kurang mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi. Di samping itu, struktur dan proses organisasi dinilai memiliki berberapa faktor kelemahan serius, baik faktor kelemahan yang bersifat parsial dan berdiri sendiri maupun yang bersifat terkait satu sama lain dan pengaruh negatifnya bersifat simultan. Berbagai kelemahan ini apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi memperburuk peringkat organisasi sampai ke kondisi terburuk.
P-3 40 Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong cukup efektif. Struktur dan proses organisasi yang ada dinilai cukup mampu mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan cukup mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi. Namun struktur dan proses organisasi memiliki berbagai kelemahan yang dapat menyebabkan peringkatnya menurun apabila organisasi tidak segera melakukan tindakan korektif secara sistematik.
P-4 60 Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong efektif. Struktur dan proses organisasi yang ada dinilai mampu mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi. Namun struktur dan proses organisasi masih memiliki beberapa kelemahan minor yang dapat segera diatasi segera apabila diadakan perbaikan melalui tindakan rutin yang bersifat marjinal.
P-5 80 Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong sangat efektif. Struktur dan proses organisasi yang ada dinilai mempunyai kemampuan sangat tinggi untuk mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan sangat mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kompleksitas
Formalisasi
Sentralisasi
Alignment
Governance and Compliance
Perbaikan dan Peningkatan Proses
Manajemen Risiko
Teknologi Organisasi IT
GRAFIK RADAR
Laporan RB BPOM Tahun 2018 21
Tabel 3
Rekapitulasi Proses Bisnis BPOM
Tata Laksana Jumlah
Peta Proses Bisnis 16
Peta Subproses Bisnis 36
Peta Lintas Fungsi 57
SOP Makro 77
b. Penerapan proses bisnis bersertifikasi ISO 9001:2015 pada entitas
BPOM, 28 (dua puluh delapan) Unit Kerja Pusat, dan 32 (tiga puluh dua)
UPT Balai Besar/Balai POM sesuai Keputusan Kepala BPOM Nomor
HK.04.01.1.22.06.18.3135 Tahun 2018 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Mutu (Quality Management System) ISO 9001:2015 BPOM.
Gambar 7
Sertifikasi ISO 9001:2015 Terhadap BPOM,
28 Unit Kerja Pusat dan 32 UPT Balai Besar/Balai POM
c. Pengembangan dan pemutakhiran data subsite sistem informasi
manajemen mutu qms.pom.go.id.
Gambar 8
Subsite QMS BPOM
Laporan RB BPOM Tahun 2018 22
Gambar 9
Peta Proses Bisnis BPOM
d. Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara
terintegrasi. Berdasarkan hasil evaluasi SPBE tahun 2018 oleh
Kementerian PANRB, BPOM memperoleh Indeks SPBE 2,44 dalam skala
5. Indeks SPBE BPOM tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan indeks
rata-rata nasional 1,98.
Gambar 10
Indeks SPBE BPOM
Laporan RB BPOM Tahun 2018 23
e. Penerapan serta monitoring dan evaluasi kebijakan keterbukaan
informasi publik dengan perolehan peringkat 25 Besar Keterbukaan
Badan Publik Tahun 2018 dengan kategori menuju Informatif (skor
80,0–89,9) berdasarkan penilaian Komisi Informasi Pusat melakukan.
6. Penguatan Sistem Manajemen Aparatur
Dalam rangka mewujudkan peningkatan ketaatan terhadap
pengelolaan SDM aparatur, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
SDM aparatur, disiplin SDM aparatur, efektivitas manajemen SDM
aparatur, dan profesionalisme SDM aparatur, BPOM telah melakukan
berbagai upaya di antaranya melalui:
a. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi
dan proses penerimaan 1.064 CPNS BPOM Tahun Anggaran 2018 secara
transparan, objektif, akuntabel, dan bebas KKN.
Gambar 11
Penerimaan 1.064 CPNS BPOM TA 2018
b. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi melalui penetapan
Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.04.01.1.82.12.18.5642 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan dan Keputusan
Kepala BPOM Nomor HK.04.1.22.12.18.5812 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pengembangan Kompetensi PNS di Lingkungan BPOM.
c. Promosi jabatan dilakukan secara terbuka melalui pengumuman hasil
seleksi terbuka dan pelantikan pejabat diumumkan melalui website
www.pom.go.id.
d. Penetapan kinerja individu dan penilaian prestasi kerja pegawai secara
berkala setiap triwulan sebagai dasar pemberian tunjangan kinerja
pegawai di lingkungan BPOM melalui e-SKP dalam subsite
siasn.pom.go.id.
Laporan RB BPOM Tahun 2018 24
e. Pengendalian hukuman disiplin pegawai sesuai Peraturan BPOM Nomor
35 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan BPOM.
f. Evaluasi jabatan dalam rangka penyesuaian peta jabatan BPOM
berdasarkan perubahan Organisasi dan Tata Kerja BPOM.
g. Pengembangan sistem informasi kepegawaian siasn.pom.go.id yang
meliputi SKP, pengajuan cuti, pelaporan LHKASN, dosir pegawai, Sistem
Informasi Jabatan Fungsional (SISFO), pemberian penghargaan, dan
pengembangan kompetensi.
7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
Dalam rangka mewujudkan harmonisasi peraturan perundang-
undangan dan peningkatan efektivitas pengelolaan peraturan perundang-
undangan, BPOM telah melakukan berbagai upaya di antaranya melalui:
a. Tinjau ulang SOP Makro pada proses bisnis pengelolaan kebijakan dan
peraturan perundang-undangan.
b. Pengembangan subsite Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
(JDIH) BPOM.
Gambar 12
Subsite JDIH BPOM
c. Penguatan regulasi melalui penyusunan Naskah Akademis Rancangan
Undang-Undang tentang Pengawasan Obat dan Makanan serta
penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
Laporan RB BPOM Tahun 2018 25
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan publik
secara lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau,
serta peningkatan jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi
pelayanan internasional, dan indeks kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggara pelayanan publik, BPOM telah melakukan berbagai upaya di
antaranya melalui:
a. Penerapan budaya pelayanan prima melalui perumusan dan penerapan
inovasi pelayanan publik.
b. Tinjau ulang standar pelayanan publik melalui penetapan Peraturan
BPOM Nomor 27 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Publik di
Lingkungan BPOM.
c. Penilaian kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik (UPP) sesuai
Peraturan Menteri PANRB Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, meliputi
kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana prasarana, sistem
informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan serta inovasi.
Berdasarkan penilaian kinerja UPP tahun 2018 terhadap 13 (tiga belas)
unit kerja BPOM pusat dan seluruh 33 (tiga puluh tiga) UPT Balai
Besar/Balai POM diperoleh rata-rata indeks pelayanan publik UPP di
lingkungan BPOM sebesar 3,33 dalam skala 5 (kategori B- atau “Baik
dengan catatan”).
Gambar 13
Grafik Radar Rata-rata Indeks UPP BPOM
d. Penetapan BPOM oleh Menteri PANRB sebagai 10 instansi terbaik
pengelolaan pengaduan pelayanan publik tahun 2018.
Laporan RB BPOM Tahun 2018 26
e. Penilaian kepuasan terhadap pelayanan melalui Survei Kepuasan
Masyarakat dan tindak lanjutnya terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik BPOM, diperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tahun 2018
sebesar 81,32 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya
dengan IKM 76,56.
Gambar 14
Indeks Kepuasan Masyarakat BPOM
f. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan publik melalui
subsite infopublik.pom.go.id.
9. Quick Wins
Pencapaian sasaran RB dapat dilakukan melalui program quick wins
yang memberikan dampak positif jangka pendek yang dapat dirasakan oleh
masyarakat. Berkaitan hal tersebut, BPOM memilih quick wins yang sejalan
dengan bidang tugas utamanya, terutama yang berkaitan dengan pelayanan
masyarakat, sehingga masyarakat dapat langsung merasakan perubahan
yang sedang dilakukan.
Quick Wins BPOM ditetapkan melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor
HK.04.01.1.82.02.18.0922 Tahun 2018 tentang Penetapan Quick Wins
BPOM Tahun 2018. Penetapan quick wins BPOM disesuaikan dengan
kriteria perumusan quick wins serta dilakukan monitoring dan evaluasi
implementasi quick wins sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 13 Tahun
2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Quick Wins, sebagai berikut:
Laporan RB BPOM Tahun 2018 27
Tabel 4
Quick Wins BPOM Tahun 2018
No. Quick Wins Monitoring dan Evaluasi
1 Digital Signature e-
registrasi Pangan
Digital Signature e-registrasi Pangan
diimplementasikan untuk 31.008 Nomor Izin Edar
2 e-SKE (Surat
Keterangan Ekspor)
Pangan
a. Diimplementasikan di BPOM Pusat dan
diujicobakan di 6 (enam) Balai Besar/Balai POM
(Bandung, Surabaya, Medan, Makassar,
Semarang, dan Batam
b. Perluasan uji coba di 6 (enam) Balai Besar POM
(Padang, Manado, Bandar Lampung, Palembang,
Denpasar, dan Pekanbaru)
3 Respon Cepat terkait
Isu Obat dan Makanan
Pembangunan aplikasi versi web, masih perlu
pengembangan aplikasi versi mobile
B. KOMPONEN HASIL
BPOM dalam melaksanakan 9 (sembilan) program RB yang merupakan
komponen pengungkit sebagaimana diuraikan di atas dimaksudkan untuk
mewujudkan sasaran RB melalui komponen hasil meliputi kapasitas dan
akuntabilitas kinerja organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, dan
kualitas pelayanan publik. Seluruh hasil pelaksanaan RB dibuktikan oleh
pemangku kepentingan melalui survei internal dan eksternal. Keberhasilan
BPOM dalam mewujudkan sasaran RB dapat dilihat dari pengukuran atas
komponen hasil dalam pencapaian sasaran RB, sebagaimana uraian berikut:
1. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi, dengan menggunakan
ukuran:
a. Nilai Akuntabilitas Kinerja
Nilai akuntabilitas kinerja diperoleh dari evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Berdasarkan hasil evaluasi atas
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
tahun 2018 oleh Kementerian PANRB, BPOM memperoleh nilai AKIP
76,77 atau predikat BB (akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem
manajemen kinerja yang andal). Penilaian tersebut menunjukkan
tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan
dengan capaian kinerjanya, kualitas pembangunan budaya kinerja
birokrasi, dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi hasil
pada BPOM menunjukkan hasil yang “Sangat Baik” namun perlu
dilakukan perbaikan lebih lanjut.
Laporan RB BPOM Tahun 2018 28
Gambar 15
Nilai AKIP BPOM Tahun 2018
b. Nilai Kapasitas Organisasi
Nilai kapasitas organisasi diperoleh dari survei internal yang
menggambarkan persepsi para pegawai di lingkungan BPOM terkait
integritas organisasi dan integritas jabatan. Pada tahun 2018 indeks
integritas organisasi BPOM adalah 3,46 dalam skala 4, naik jika
dibandingkan dengan nilai tahun 2017, sebesar 3,41. Hal ini
menandakan pemahaman tentang RB sudah mulai berkembang, namun
masih perlu ditingkatkan kembali pada seluruh pegawai BPOM.
Berdasarkan hasil survei integritas jabatan terhadap pegawai BPOM
tahun 2018 diketahui bahwa 19,42% responden telah memahami tugas
dan fungsi yang harus dilaksanakan dan ukuran keberhasilan
pelaksanaan tugasnya. Terdapat 54,37% responden telah memahami
tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan namun tidak memahami
ukuran keberhasilan pelaksanaan tugasnya. Sejumlah 26,21%
responden belum memahami tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan
dan ukuran keberhasilan pelaksanaan tugasnya.
2. Pemerintah Yang Bersih dan Bebas KKN, dengan menggunakan ukuran:
a. Nilai Persepsi Korupsi
Nilai persepsi korupsi diukur berdasarkan survei eksternal persepsi
korupsi yang merupakan gambaran atas integritas pemberi layanan.
Hasil survei persepsi korupsi BPOM tahun 2018 menunjukkan indeks
3,55 dalam skala 4. Apabila dibandingkan dengan hasil survei pada
tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,49, maka terdapat kenaikan persepsi
pemangku kepentingan terhadap pembangunan antikorupsi di BPOM.
Indeks persepsi korupsi BPOM tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan
dengan rata-rata indeksi K/L sebesar 3,32.
No Komponen Yang Dinilai BobotNilai
2017 2018
1 Perencanaan Kinerja 30 23,74 22,91
2 Pengukuran Kinerja 25 16,99 19,38
3 Pelaporan Kinerja 15 11,22 11,69
4 Evaluasi Internal 10 7,52 7,83
5 Capaian Kinerja 20 14,90 14,96
Nilai Hasil Evaluasi 100 74,37 76,77
Tingkat Akuntabilitas Kinerja BB BB
Laporan RB BPOM Tahun 2018 29
b. Opini BPK
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaaan Atas Laporan Keuangan
BPOM Tahun 2018 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPOM
memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sehingga terwujud
opini WTP lestari selama 5 (lima) tahun berturut-turut dari tahun 2014
s.d. 2018. BPOM terus berkomitmen dalam pengelolaan kekayaan
negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan terus memperbaiki,
membenahi, menjaga, dan memaksimalkan pengelolaan keuangan
negara sebagai wujud pertanggungjawaban kepada negara dan
masyarakat.
3. Kualitas Pelayanan Publik, dengan menggunakan ukuran survei eksternal
nilai persepsi kualitas pelayanan. Hasil survei persepsi pelayanan BPOM
menunjukkan indeks 3,28 dalam skala 4. Hasil survei persepsi pelayanan
pada tahun sebelumnya adalah 3,21 sehingga terdapat kenaikan kepuasan
pemangku kepentingan terhadap pelayanan yang diberikan oleh BPOM.
Indeks persepsi pelayanan BPOM tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan
dengan rata-rata indeks K/L sebesar 3,17.
Laporan RB BPOM Tahun 2018 30
BAB IV
PENUTUP
1. BPOM pada tahun 2018 telah melaksanakan program reformasi birokrasi yang
mencakup 9 (sembilan) program terkait 8 (delapan) area perubahan, terdiri atas
manajemen perubahan, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas
kinerja, penguatan kelembagaan, penguatan tata laksana, penguatan sistem
manajemen SDM aparatur, penguatan peraturan perundang-undangan,
peningkatan kualitas pelayanan publik sesuai Keputusan Kepala BPOM Nomor
HK.04.1.24.08.15.4097 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
BPOM Tahun 2015-2019.
2. Pelaksanaan RB di lingkungan BPOM mengalami peningkatan dibandingkan
tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada perolehan Indeks RB BPOM tahun
2018 sebesar 77,65 atau predikat BB (Sangat Baik) lebih tinggi dibandingkan
tahun 2017 dengan indeks 76,36.
3. Diperlukan komitmen dan upaya pimpinan dan pegawai pada seluruh unit kerja
baik di BPOM pusat maupun UPT BPOM di daerah untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan RB secara konsisten dan berkelanjutan dalam
mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan
efisien, dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.