PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI
LAPORAN
TATA KELOLA
TAHUN 2018
Jl. Wibawa Mukti No. 19, Jatiluhur, Jatiasih Kota Bekasi 17425
Telp. 021 - 82438629 – 82438630 Fax. 021- 82438629 Email : [email protected]
Website: www.bprsirayakaryabakti.com
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 1
D A F T A R I S I
Halaman A. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola ……………………………………………………………………………. 3
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi ………………………………………………………… 3
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris ……………………………………….. 6
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite ………………………………………….. 8
B. Kepemilikan Saham Anggota Direksi ………………………………………………………………………………. 8
C. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi Dengan Anggota
Dewan Komisaris, Anggota Direksi Lain dan/atau Pemegang Saham BPR. …………………….. 9
D. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris ……………………………………………………………… 9
E. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dengan
Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR. ……….. 9
F. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan Komisaris ………… 9
G. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah …………………………………………………………………………. 10
H. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris ………………………………………………………………………………… 10
I. Jumlah Penyimpangan Intern ……………………………………………………………………………………….. 11
J. Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian oleh BPR …………………………………. 11
K. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan …………………………………………………….. 11
L. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik ……………………..………….......... 12
M. Hasil Penilaian (Self Assesment) dan Kesimpulan Umum ………………………………………………. 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi
2. Hasil Penilaian sendiri (Self Assessment )
3. Kesimpulan Self Assessment.
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 2
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI
TAHUN 2018
Dewasa ini perkembangan industri keuangan dan perbankan sangat pesat khususnya menyangkut infrastruktur dan teknologi yang membuat industri ini menjadi sangat kompleks. Perkembangan teknologi keuangan dan perbankan yang sangat pesat membuat persaingan dalam industri ini makin ketat dan makin kompleks. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan dewasa ini, pihak otoritas seperti Otoritas Jasa Keuangan senantiasa berupaya menjadikan industri keuangan dan perbankan tumbuh dengan sehat dan berdaya saing dengan mengeluarkan berbagai peraturan antara lain terkait dengan tata kelola yang baik (GCG). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai lembaga keuangan perbankan yang merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan untuk masyarakat, maka penerapan tata kelola yang baik sudah menjadi suatu keharusan bagi BPR. Otoritas Jasa Keuangan telah mengeluarkan peraturan nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat pada tahun 2015, yang mewajibkan BPR menerapkan prinsip-prinsip tata kelola sebagai berikut:
Transparansi (Transparancy),
Akuntabilitas (Accountability),
Pertanggungjawaban (Responsibility),
Independensi (Independency), dan
Kewajaran (Fairness). Manajemen PT. BPR Siraya Karya Bakti berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip tersebut mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Tata Kelola, namun masih dibutuhkan waktu dan pentahapan di dalam penyiapan struktur dan infrastrukturnya. Laporan pelaksanaan tata kelola di PT. BPR Siraya Karya Bakti disusun selaras dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. Berikut adalah pokok-pokok laporan penerapan tata kelola selama tahun 2018:
A. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite
B. Kepemilikan Saham Anggota Direksi C. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi Dengan Anggota
Dewan Komisaris, Anggota Direksi Lain dan/atau Pemegang Saham BPR D. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris E. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dengan
Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 3
F. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan Komisaris G. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah H. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris I. Jumlah Penyimpangan Intern J. Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian oleh BPR K. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan L. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik, Baik Nominal Maupun
Penerima Dana M. Hasil Penilaian (Self Assesment) dan Kesimpulan Umum.
A. PENGUNGKAPAN PENERAPAN TATA KELOLA
1. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Perseroan diurus dan dipimpin oleh 2 (dua) orang Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi berjumlah 2 (dua) orang telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat. Pengangkatan Direktur Utama berdasarkan Akta Pernyataan Para Pemegang Saham nomor 13 yang dibuat di hadapan Bapak Nawang Andi Kusuma, SH., MH., Notaris di Bekasi, pada tanggal 08 November 2016, yang telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dan telah diterima berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. BPR Siraya Karya Bakti nomor AHU-AH.01.03-0102588 tanggal 26 November 2016. Pengangkatan Direktur berdasarkan Akta Pernyataan Para Pemegang Saham nomor 9 yang dibuat di hadapan Bapak Nawang Andi Kusuma, SH., MH., Notaris di Bekasi, pada tanggal 7 Agustus 2017, yang telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dan telah diterima berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. BPR Siraya Karya Bakti nomor AHU-AH.01.03-0160308 tanggal 8 Agustus 2017. Masa jabatan anggota Direksi adalah 5 (lima) tahun dan untuk periode ini akan berakhir pada tahun 2021. Sampai akhir tahun 2018 tidak ada perubahan susunan Direksi, sehingga susunan Direksi selengkapnya adalah sebagai berikut :
No N a m a J a b a t a n M a s a J a b a t a n
1 Drs. Zimmerlin Tao Hasiholan Simbolon Direktur Utama 19/10/2016 – 19/10/2021
2 Ramsius Simamora, SE. Direktur 21/07/2017 – 19/10/2021
Seluruh Anggota Direksi telah memiliki sertifikat kompetensi sebagai Direktur BPR yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) LKM Certif dan masih berlaku.
Sdr. Ramsius Simamora, SE. ditunjuk sebagai sebagai Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan berdasarkan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 21 Juli 2017 dan telah mengikuti Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (PKK) oleh OJK dan telah mendapat
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 4
persetujuan OJK berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-101/KR.02/2017 dan ditetapkan dalam RUPS pada tanggal 14 Februari 2018.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi telah melaksanakan Tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar BPR, antara lain : a. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR. b. Mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar BPR dan peraturan perundang-undangan. c. Menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi. d. Menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan:
1) Fungsi audit intern; 2) Fungsi manajemen risiko; dan 3) Fungsi kepatuhan
e. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern BPR, auditor ekstern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau otoritas lainnya.
f. Memastikan terpenuhinya jumlah sumber daya manusia yang memadai, antara lain dengan adanya: 1) pemisahan tugas dan tanggung jawab antara satuan atau unit kerja yang
menangani pembukuan, operasional, dan kegiatan penunjang operasional; dan
2) penunjukan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern, dan independen terhadap unit kerja lain.
g. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
h. Mengungkapkan kebijakan BPR yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai.
i. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
Anggota Direksi telah melakukan pembelajaran secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya. Training dan/atau seminar yang diikuti oleh Direksi pada tahun 2018 adalah sebagai berikut : 1. Worshop Implementasi Kebijakan Manajemen Risiko, Januari 2018 2. Workshop Penyusunan Realisasi Rencana Bisnis BPR, Juli 2018
Tindak Lanjut Terhadap Rekomendasi Dewan Komisaris
Direksi telah berupaya melaksanakan rekomendasi Dewan Komisaris sbb: 1. Evaluasi penanganan kredit bermasalah.
Direksi melakukan evaluasi terhadap petugas penanganan kredit bermasalah, meningkatkan pengawasan dan memantau dalam pelaksanaan tugasnya. Dalam upaya
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 5
menurunkan NPL, dilakukan dengan mengintensifkan penagihan, meningkatkan kehati-hatian dalam pemberian kredit, penjualan agunan yang ditarik atau diserahkan nasabah dan restrukturisasi.
2. Evaluasi Rencana Bisnis BPR: Direksi telah melakukan penyesuaian RBB BPR tahun 2018 dan telah menyampaikan kepada OJK tanggal 29 Juni 2018. Penyesuaian RBB dilakukan berdasarkan evaluasi dan pencapaian BPR hingga triwulan I tahun 2018 dan atas masukan dari hasil penelitian OJK terhadap RBB BPR berdasarkan surat OJK nomor S-153/KR.0213/2018 tanggal 24 April 2018.
3. Evaluasi kinerja Marketing dan langkah-langkah pencapaian target ekspansi kredit dan laba: Direksi melakukan evaluasi terhadap petugas Marketing terkait pencapaian kinerja dan tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Dari hasil evaluasi kinerja yang kurang baik pada semester I tahun 2018, Direksi telah mengenakan sanksi menonaktifkan Kabag Kredit pada tanggal 17 Juli 2018 setelah sebelumnya diberikan surat peringatan sesuai ketentuan. Selanjutnya berdasarkan evaluasi bahwa yang bersangkutan tidak menunjukkan perbaikan kinerja dan tanggung jawab kerja, maka pada tanggal 5 November 2018 Direksi melakukan pemutusan hubungan kerja kepada yang bersangkutan. Terkait upaya untuk mencapai target ekspansi kredit, disamping melakukan pemantauan dan pengawasan yang intensif, BPR menambah 1 orang tenaga marketing pada bulan November 2018.
4. Penyelesaian AYDA:
Direksi terus mengupayakan penjualan AYDA sebesar Rp. 139.025.000,- yaitu berupa
sebuah rumah tinggal di Bojong Kulur Bogor namun hingga kini belum terjual. AYDA
tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2018. Upaya pemasaran yang
dilakukan yaitu menawarkan secara langsung dan menempelkan pamphlet jual di
rumah tersebut.
5. Menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan OJK tahun 2018:
Direksi telah menindaklanjuti sebagian besar temuan hasil pemeriksaan OJK sesuai komitmen yang dilakukan pada bulan Oktober 2018. Temuan hasil pemeriksaan OJK yang telah ditindaklanjuti adalah: a. Kebijakan dan ketentuan masing-masing jenis kredit dan syarat pengikatan aset
tetap dan barang bergerak. b. Deposito yang melebihi bunga penjaminan LPS. Deposan yang depositonya
melebihi suku bunga penjaminan LPS telah membuat surat pernyataan bahwa depositonya tidak dijamin LPS sesuai ketentuan.
c. Sistem informasi BPR. Saat ini core banking BPR sudah dalam tahap uji coba.
d. Pemisahan ruang teller dari ruang operasional.
6. Menindaklanjuti pembuatan core banking system/CBS BPR Pembuatan CBS BPR sudah dimulai sejak bulan Agustus 2017 namun hingga saat ini belum bisa diterapkan karena terkendala pada migrasi data dimana selama ini
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 6
operasional BPR masih manual. Saat ini core banking telah dilakukan uji coba secara paralel dengan manual. Dari hasil uji coba pada umumnya core bangking telah sesuai dengan hasil manual namun terkadang masih ditemukan kendala/selisih bila ada transaksi baru/yang sifatnya tidak rutin sehingga belum dilakukan peralihan secara penuh dari manual ke core bangking system.
7. Terkait penerapan program APU & PPT, Direksi memantau pelaksanaan penerapan
program APU & PPT dan menindaklanjuti pemenuhan laporan-laporan yang
diwajibkan serta pelatihan berkelanjutan bagi SDM BPR. Hampir semua karyawan BPR
sudah mengikuti pelatihan APU & PPT kecuali 1 orang karyawan baru, dan saat ini
menunggu ada jadwal pelatihan.
8. Persiapan SDM dan perangkat yang diperlukan dalam pelaporan dan permintaan informasi debitur melalui SLIK. Terkait dengan ditetapkannya BPR Siraya Karya Bakti sebagai pelapor SLIK, maka persiapan terus dilakukan baik sarana/perangkat dan SDM yang diperlukan. BPR telah mengajukan permintaan user administrator SLIK kepada OJK dan telah memperoleh user administrator. Mengenai perangkat komputer yang diperlukan, BPR telah menyiapkan sesuai spesifikasi yang disyaratkan. Terkait persiapan data, BPR telah melakukan koordinasi dengan pihak vendor core banking. Hingga bulan April 2019 BPR belum dapat melaporkan informasi debitur melalui SLIK sesuai ketentuan. Kendala yang dihadapi yaitu belum tersedianya data sesuai format yang ditentukan karena saat ini core banking BPR belum live dan data-data belum sepenuhnya terinput dengan lengkap.
9. Terkait pencapaian target sesuai rencana bisnis tahun 2019.
Untuk mencapai target sesuai Rencana Bisnis BPR tahun 2019, dilakukan dengan
menambah tenaga marketing dan mengintensifkan pemasaran serta pengawasan
kepada tenaga marketing dan/atau tenaga penanganan kredit bermasalah.
2. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 2(dua) orang Anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris berjumlah 2(dua) orang telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat. Pengangkatan Dewan Komisaris berdasarkan Akta Pernyataan Para Pemegang Saham nomor 13 yang dibuat di hadapan Bapak Nawang Andi Kusuma, SH., MH., Notaris di Bekasi, pada tanggal 08 November 2016, yang telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dan telah diterima berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. BPR Siraya Karya Bakti nomor AHU-AH.01.03-0102588 tanggal 26 November 2016. Masa jabatan Anggota Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dan untuk periode ini akan berakhir pada tahun 2021.
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 7
Pada tahun 2018 ada perubahan Anggota Dewan Komisaris karena Komisaris Utama atas nama DR. Ir. Marham Simbolon, MBA. mengundurkan diri. BPR telah mengangkat dan menetapkan Partogi Simbolon, ST.,MS. sebagai Komisaris Utama berdasarkan RUPS tanggal 14 Februari 2019 sehingga susunan Anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
Sebelum pergantian:
Setelah pergantian:
Sal
Seluruh Anggota Komisaris telah memiliki sertifikat kompetensi Komisaris BPR yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) LKM Certif dan masih berlaku serta lulus UKK yang dilaksanakan oleh OJK.
Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan pada Bank lain.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah melaksanakan Tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar BPR, antara lain : a. Memastikan terselenggaranya penerapan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR
di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
serta memberikan nasihat kepada Direksi. c. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf b), Dewan
Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
d. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf b), Dewan Komisaris dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan operasional BPR, kecuali terkait dengan: 1) penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana ketentuan yang mengatur
mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR; dan 2) hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
e. Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern BPR, auditor ekstern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau otoritas lainnya.
f. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan: 1) Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan;
dan/atau 2) Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha
BPR;
No N a m a J a b a t a n M a s a J a b a t a n
1 DR. Ir. Marham Simbolon, MBA. Komisaris Utama 19/10/2016 – 19/10/2021
2 Ir. Pandaporan Purba Komisaris 19/10/2016 – 19/10/2021
No N a m a J a b a t a n M a s a J a b a t a n
1 Partogi Simbolon, ST., MS. Komisaris Utama 14/02/2018 – 19/10/2021
2 Ir. Pandaporan Purba Komisaris 19/10/2016 – 19/10/2021
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 8
Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi
Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris, pada tahun 2018 Dewan Komisaris memberikan rekomendasi kepada Direksi sbb:
1. Agar mengevaluasi penanganan kredit bermasalah baik sistem maupun karyawan yang
ditugaskan untuk menangani kredit bermasalah.
2. Mengevaluasi rencana bisnis dan melakukan penyesuaian bila diperlukan.
3. Mengevaluasi kinerja marketing dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai
target ekspansi dan laba.
4. Agar mengupayakan penjualan dan penyelesaian AYDA yang jatuh tempo tanggal 31
Agustus 2018.
5. Menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan OJK.
6. Agar mengevaluasi pembuatan core banking system dan mengupayakan agar segera
bisa diimplementasikan.
7. Memantau penerapan program APU & PPT dalam operasional BPR.
8. Menyiapkan SDM dan perangkat yang diperlukan agar pelaporan SLIK dapat dijalankan
sesuai ketentuan terkait SLIK.
9. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai target dalam Rencana
Bisnis BPR tahun 2019.
3. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE
Sesuai dengan klasifikasi BPR dengan modal inti kurang dari Rp. 50 milyar, BPR tidak
membentuk komite-komite. Untuk memenuhi struktur sesuai POJK BPR telah mengangkat
Pejabat Eksekutif dan Kepala Bagian yaitu : Kabag. Operasional, Kabag. Kredit, PE Audit
Internal, PE APU & PPT, Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Saat ini terjadi kekosongan
Kabag. Kredit dan Kabag. Operasional karena BPR memberhentikan Kabag. Kredit pada
tanggal 5 November 2018, sementara Kabag. Operasional mengundurkan diri atas
permintaan sendiri pada tanggal 21 Desember 2018.
Pengangkatan pejabat eksekutif telah sesuai dengan ketentuan baik secara fungsi dan
kompetensi yang dibutuhkan. Dengan demikian terdapat pemisahan tugas antara unit-
unit kerja operasional dan unit kerja bisnis, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas
secara independen.
B. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI
Nama Anggota Direksi Kepemilikan Saham
PT. BPR Siraya Karya Bakti Perusahaan Lain
Drs. Zimmerlin TH. Simbolon 1,03% nihil
Ramsius Simamora, SE. Nihil nihil
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 9
C. HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, ANGGOTA DIREKSI LAIN DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM BPR
Seluruh Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota Direksi lainnya,
anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham.
Seluruh Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Direksi lainnya, anggota
Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham.
D. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Nama Anggota Dewan Komisaris
Kepemilikan Saham
PT. BPR Siraya Karya Bakti BPR Lain Perusahaan Lain
Partogi Simbolon, ST., MS. Nihil Nihil Nihil
Ir. Pandaporan Purba 645 / 30,31% Nihil 99% (**)
(**) PT. Galang Selaksa Karya (Perusahaan non aktif)
E. HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAIN, ANGGOTA DIREKSI DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM BPR
Komisaris Utama mempunyai hubungan keluarga dengan Pemegang saham :
- Nyonya Dumaria Tampubolon, saham 11,80%, adalah ibu dari Komisaris Utama.
- Tuan Sahat Simbolon, saham 0,70%, adalah saudara/adik dari Komisaris Utama.
- Tuan Amen Mangihut Basa Simbolon, saham 1,36%, adalah saudara/adik dari
Komisaris Utama
- Nyonya dr. Tiur Farida Iriani Simbolon, saham 0,56%, adalah saudara/adik dari
Komisaris Utama
Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dengan Anggota
Dewan Komisaris lainnya dan dengan anggota Direksi.
F. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Berdasarkan hasil RUPS tanggal 22 Februari 2017 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direksi no. 001/SKB/KEP/DIR/II/INT/2017 tanggal 27 Februari 2017 efektif tanggal 1 Maret
2017, remunerasi dan fasilitas lain yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi
ditetapkan sebagai berikut :
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Bulan (Rupiah)
Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur
Gaji / Honorarium 9.000.000,- 7.000.000,- 11.000.000,- 9.000.000,-
Tunjangan Jabatan - - 2.000.000,- 1.000.000,-
Tunjangan Operasional / Fungsional
1.000.000,- 500.000,- 500.000,- 400.000,-
Kompensasi berbasis saham nihil nihil nihil Nihil
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 10
Perjalanan dinas per hari dalam kota (*)
400.000,- 400.000,- 500.000,- 400.000,-
Fasilitas lain yang diterima tidak dalam bentuk uang, antara lain perumahan, transportasi, dan asuransi kesehatan
nihil
nihil
Nihil
nihil
(*) Perjalanan Dinas ke Luar Provinsi Jawa Barat, DKI dan Banten, besarnya 2 (dua) kali lipat perjalanan dinas
dalam kota.
G. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH
Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari BPR kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya Berikut adalah rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan :
a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 4,5 : 3,5
b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah = 11 : 9
c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah = 9 : 7
d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi = 11 : 9
e) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi = 11 : 4,5
H. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris melaksanakan rapat secara rutin setiap triwulan, sehingga dalam
setahun Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit 4 (empat) kali.
Semua pelaksanaan rapat dilakukan dengan kehadiran langsung dan bertempat di kantor
BPR Siraya Karya Bakti. Rapat Dewan Komisaris membahas tentang perkembangan BPR
dan pencapaian kinerja serta evaluasi terhadap tugas-tugas Direksi. Dalam mengambil
keputusan rapat, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan rapat dan pada umumnya
dilakukan dengan musyawarah mufakat. Setiap rapat dibuat risalah rapat dan hasil-hasil
rapat didokumentasikan dengan baik.
Rapat-rapat Dewan Komisaris pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
No Materi Rapat Tanggal Peserta Rapat
I 1. Pencapaian Kinerja PT. BPR Siraya Karya Bakti Triwulan I tahun 2018.
2. Kredit bermasalah dan penanganannya.
18 April 2018
Dewan Komisaris
II 1. Evaluasi pencapaian kinerja PT. BPR Siraya Karya Bakti Triwulan II tahun 2018
11 Juli 2018
Dewan
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 11
2. Kredit bermasalah, AYDA dan penanganannya. Komisaris
III 1. Evaluasi pencapaian kinerja PT. BPR Siraya Karya Bakti
Triwulan III tahun 2018
2. Hasil pemeriksaan OJK tahun 2018 terhadap BPR.
3. Evaluasi pencapaian ekspansi kredit dan penanganan
kredit bermasalah.
31 Oktober 2018
Dewan Komisaris
IV 1. Evaluasi Pencapaian Kinerja PT. BPR Siraya Karya Bakti
triwulan IV tahun 2018.
2. Penerapan program APU & PPT dan SLIK.
3. Rencana Bisnin BPR tahun 2019.
10 Januari 2019
Dewan Komisaris
Jumlah rapat 4 Kali
I. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERN (INTERNAL FRAUD) YANG TERJADI DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BPR
Internal Fraud dalam 1 tahun
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Direksi Dewan
Komisaris Pegawai
Tetap Pegawai Tidak
Tetap
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
Total Fraud - - - - 2 - - -
Telah Diselesaikan - - 2 - -
Dalam proses penyelesaian internal BPR
- - - - - - - -
Belum diupayakan penyelesaiannya - - - - - - - -
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
- - - -
J. JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BPR
Permasalahan Hukum Jumlah
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Nihil Nihil
Dalam proses penyelesaian Nihil Nihil
Total - -
Pada tahun 2018 BPR tidak terdapat permasalahan hukum.
K. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
Tabel berikut ini menunjukkan pemberian kredit kepada pihak terkait:
No
Nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki
Benturan Kepentingan
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (Juta Rupiah)
Keterangan
- - - - - -
Pada tahun 2018 tidak terdapat benturan kepentingan.
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 12
L. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK, BAIK NOMINAL MAUPUN PENERIMA DANA
NO. TANGGAL NAMA PENERIMA DANA JUMLAH (RP.)
1. 29-01-2018 Relawan / Peduli lingkungan (stiker) 20.000,-
2. 12-04-2018 BPR Arsham Sejahtera / Papan bunga HUT. 180.000,-
3. 24-04-2018 Forkabi / Partisipasi kegitan milad ke 17 150.000,-
4. 31-05-2018 Kelurahan Jatiluhur / Bantuan dana Piket Hari Raya 150.000,-
5. 11-06-2018 Ramoty (Karyawan) / Papan bunga dukacita untuk
orang tua Ramoty.
450.000,-
6. 11-06-2018 Ramoty (karyawan) / Sumbangan duka. 400.000,-
7. 29-08-2018 Rizky (karyawan) / Parcel kunjungan sakit. 150.000,-
8. 03-09-2018 HKBP Karnolong / Sumbangan dana pencetakan buku
rohani.
1.400.000,-
M. HASIL PENILAIAN (SELF ASSESMENT)
Memenuhi ketentuan pasal 77 POJK nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, PT. BPR Siraya Karya Bakti melakukan self assessment pertama kalinya untuk periode yang berakhir pada 31 Des 2018. Kertas kerja dan kesimpulan self assessment dilampirkan dalam laporan ini. Berikut adalah ringkasan hasil perhitungan nilai komposit self assessment untuk periode
2018:
No Faktor yang dinilai Bobot (B) Peringkat Nilai
1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20% 1.34 0.30
2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 15% 1.41 0.24
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite (bagi BPR yang memiliki modal inti paling sedikit Rp80.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah)
0% 0.00 -
4 Penanganan Benturan Kepentingan 10% 3.50 0.39
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan 10% 2.73 0.30
6 Penerapan Fungsi Audit Intern 10% 2.25 0.25
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern (bagi BPR dengan total aset paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
0% 0.00 -
8 Penerapan Manajemen Risiko, Termasuk Sistem Pengendalian Intern*)
0% 0.00 -
9 Batas Maksimum Pemberian Kredit 7,5% 1.00 0.08
10 Rencana Bisnis BPR 7,5% 1.37 0.11
11 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan 10% 2.00 0.22
Nilai Komposit 90% 1.89
Peringkat Komposit B a i k
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 13
*) diperhitungkan sesuai pentahapan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai manajemen risiko BPR. Dengan demikian, total penyebut sebelum pentahapan penerapan manajemen risiko adalah 90.
Tabel Peringkat Komposit
Secara umum hasil self assessment menunjukkan penerapan tata kelola memiliki peringkat Baik, dengan nilai komposit 1,89. Bekasi, 29 April 2019 Direksi dan Dewan Komisaris PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI
DRS. ZIMMERLIN THS. PARTOGI SIMBOLON, ST.,MS. Direktur Utama Komisaris Utama
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN Memo Internal ( Rekomendasi Dewan Komsaris kepada Direksi )
Hasil Penilaian sendiri ( Self Assessment )
Kesimpulan Self Assessment
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 15
M E M O I N T E R N A L Nomor 01/SKB/KOM/IV/2018
Kepada : Direksi PT. BPR Siraya Karya Bakti
Dari : Dewan Komisaris
Perihal : Penanganan kredit bermasalah dan Rencana Bisnis BPR tahun 2018.
Berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris pada Tanggal 18 April 2018 tentang Pencapaian Kinerja
BPR Siraya Karya Bakti triwulan I tahun 2018 dan Kredit bermasalah, maka dengan ini Dewan
Komisaris PT. BPR Siraya Karya Bakti merekomendasikan kepada Direksi agar;
1. mengevaluasi penanganan kredit bermasalah baik sistem maupun karyawan yang
ditugaskan untuk menangani kredit bermasalah;
2. mengevaluasi Rencana Bisnis BPR dan melakukan penyesuaian bila diperlukan.
Demikian rekomendasi Dewan Komisaris ini untuk menjadi perhatian Direksi.
Bekasi, 18 April 2018
Dewan Komisaris,
Partogi Simbolon, ST., MS. Komisaris Utama
Cc. Arsip
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 16
M E M O I N T E R N A L Nomor 02/SKB/KOM/VII/2018
Kepada : Direksi PT. BPR Siraya Karya Bakti
Dari : Dewan Komisaris
Perihal : Evaluasi kinerja Marketing dan pencapaian target ekspansi kredit.
Berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris pada Tanggal 11 Juli 2018 tentang Pencapaian Kinerja
BPR Siraya Karya Bakti triwulan II tahun 2018, Kredit bermasalah dan penyelesaian AYDA, maka
dengan ini Dewan Komisaris PT. BPR Siraya Karya Bakti merekomendasikan kepada Direksi agar;
1. mengevaluasi kinerja Marketing dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai target
ekspansi kredit dan laba;
2. mengupayakan penjualan dan penyelesaian AYDA yang akan jatuh tempo tanggal 31
Agustus 2018.
Demikian rekomendasi Dewan Komisaris ini untuk menjadi perhatian Direksi.
Bekasi, 11 Juli 2018
Dewan Komisaris,
Partogi Simbolon, ST., MS. Komisaris Utama
Cc. Arsip
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 17
M E M O I N T E R N A L Nomor 03/SKB/KOM/X/2018
Kepada : Direksi PT. BPR Siraya Karya Bakti
Dari : Dewan Komisaris
Perihal : Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan OJK dan Core Banking.
Berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris pada Tanggal 31 Oktober 2018 tentang Evaluasi
Pencapaian Kinerja BPR Siraya Karya Bakti triwulan III tahun 2018, pemeriksaan OJK tahun 2018,
pencapaian ekspansi kredit dan penanganan kredit bermasalah, maka dengan ini Dewan
Komisaris PT. BPR Siraya Karya Bakti merekomendasikan kepada Direksi agar;
1. menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan OJK tahun 2018;
2. mengevaluasi pembuatan core banking system BPR dan mengupayakan agar segera bisa
diimplementasikan (live).
Demikian rekomendasi Dewan Komisaris ini untuk menjadi perhatian Direksi.
Bekasi, 31 Juli 2018
Dewan Komisaris,
Partogi Simbolon, ST., MS. Komisaris Utama Cc. Arsip
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 18
M E M O I N T E R N A L Nomor 04/SKB/KOM/I/2019
Kepada : Direksi PT. BPR Siraya Karya Bakti
Dari : Dewan Komisaris
Perihal : Penerapan program APU & PPT, Pelaporan SLIK dan Rencana Bisnis BPR 2019.
Berdasarkan hasil rapat Dewan Komisaris pada Tanggal 10 Januari 2019 tentang Evaluasi
Pencapaian Kinerja BPR Siraya Karya Bakti triwulan IV tahun 2018, penerapan program APU &
PPT, Pelaporan SLIK dan Rencana Bisnis BPR tahun 2019, maka dengan ini Dewan Komisaris PT.
BPR Siraya Karya Bakti merekomendasikan kepada Direksi agar;
1. terus memantau penerapan program APU & PPT dalam operasional BPR sehari-hari;
2. menyiapkan SDM dan perangkat yang diperlukan agar pelaporan SLIK dapat dijalankan
sesuai ketentuan terkait SLIK;
3. mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai target dalam Rencana Bisnis
BPR tahun 2019.
Demikian rekomendasi Dewan Komisaris ini untuk menjadi perhatian Direksi.
Bekasi, 10 Januari 2019
Dewan Komisaris,
Partogi Simbolon, ST., MS. Komisaris Utama Cc. Arsip
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 19
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Penerapan Tata Kelola BPR
Profil BPR
Nama BPR PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI
Alamat BPR Jl. Wibawa Mukti No. 19, Kp. Pedurenan,
Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi
Posisi Laporan Desember, 2018
Modal Inti BPR Rp 3,019,861,000
Total Aset BPR Rp 7,902,160,000
Bobot Faktor BPR A
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 20
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50M: Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3
(tiga) orang, dan salah satu anggota
Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
v
-
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50 M: Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2
(dua) orang, dan salah satu anggota
Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama,
atau kota/kabupaten yang berbeda pada
provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di provinsi lain yang
berbatasan langsung dengan
kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
1 Direksi bertempat tinggal di luar
Provinsi kantor
pusat BPR.
3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank
dan/atau lembaga lain (partai politik
atau organisasi kemasyarakatan). v
Tidak ada Direksi yang merangkap
jabatan pada
perusahaan/lembag
a lain
4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki
hubungan keluarga atau semenda
sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris.
v
-
5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa
profesional sebagai konsultan kecuali
memenuhi persyaratan yaitu untuk
proyek yang bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya
membutuhkan adanya konsultan; telah
didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab,
produk yang dihasilkan, dan jangka
waktu pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa
profesional adalah pihak independen
yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.
v
Direksi tidak menggunakan
Penasihat
perorangan/penyedi
a jasa professional, kecuali untuk
pembuatan Core
Banking System BPR dari PT.
Modern Polaris
Teknologi
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 21
6) Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah
diangkat melalui RUPS termasuk
perpanjangan masa jabatan Direksi telah ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir
masa jabatannya.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 5 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 8
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 6 1.33
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.67
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
7) Direksi melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara independen dan tidak memberikan kuasa umum
yang dapat mengakibatkan pengalihan
tugas dan wewenang tanpa batas.
v
-
8) Direksi menindaklanjuti temuan audit
dan rekomendasi dari Pejabat Eksekutif
yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil
pengawasan otoritas lain.
v
Temuan Audit
sebagian besar
sudah ditindaklanjuti.
9) Direksi menyediakan data dan informasi
yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat
waktu kepada Dewan Komisaris. v
-
10
) Pengambilan keputusan rapat Direksi
yang bersifat strategis dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat,
suara terbanyak dalam hal tidak tercapai
musyawarah mufakat, atau sesuai
ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion jika
terdapat perbedaan pendapat.
v
Pengambilan
keputusan rapat Direksi secara
musyawarah/mufak
at.
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 22
11
) Direksi tidak menggunakan BPR untuk
kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan BPR, serta tidak
mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain
remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditetapkan RUPS.
v
Direksi tidak pernah
melakukan penyimpangan
untuk kepentingan
pribadi.
12)
Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan
dalam rangka peningkatan pengetahuan
tentang perbankan dan perkembangan
terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan keikutsertaan
pegawai BPR dalam
pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu.
v
Pelatihan dilakukan secara memadai
sesuai kepentingan
tugas masing-
masing.
13)
Anggota Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang
dimilikinya dalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawabnya, antara lain
pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.
v
-
14)
Direksi memiliki dan melaksanakan
pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit
mencantumkan etika kerja, waktu kerja,
dan peraturan rapat.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1
b x 2
c x 3
d x 4
e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 5 6 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 11
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 8 1.375
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.55
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
15
) Direksi mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang
saham melalui RUPS. v
-
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 23
16
) Direksi mengkomunikasikan kepada
seluruh pegawai mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian.
v
-
17)
Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan
dengan baik, termasuk pengungkapan
secara jelas dissenting opinions yang
terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi.
v
-
18)
Terdapat peningkatan pengetahuan,
keahlian, dan kemampuan anggota
Direksi dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan
antara lain dengan peningkatan kinerja
BPR, penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil
sesuai ekspektasi stakeholders.
v
-
19)
Direksi menyampaikan laporan
penerapan Tata Kelola pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di
Indonesia, dan 1 (satu) kantor media
atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.
v
Belum
menyampaikan Laporan Tata kelola
seperti dimaksud.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 3 2 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 8
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 5 1.60
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.16
Penjumlahan S + P + H 1.38
Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan
dengan bobot Faktor 1 0.31
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah anggota Dewan
Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.
v
Jumlah Dewan Komisaris 2 orang.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50 M: Jumlah anggota Dewan Komisaris paling
sedikit 2 (dua) orang.
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 24
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak
melampaui jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan.
v
Jumlah Direksi 2
orang.
3) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan
dan telah diangkat melalui RUPS. Dalam
hal BPR memperpanjang masa jabatan
anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan perpanjangan masa jabatan
anggota Dewan Komisaris dilakukan
sebelum berakhirnya masa jabatan.
v
-
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di provinsi
yang sama atau di kota/kabupaten pada
provinsi lain yang berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Salah satu anggota Komisaris
bertempat tinggal di
Kota/Kabupaten yang berbatasan
langsung dengan
Provinsi kantor pusat BPR.
5) BPR memiliki Komisaris Independen: a. Untuk BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp80.000.000.000,00 (delapan
puluh milyar rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota
Dewan Komisaris adalah Komisaris
Independen. b. Untuk BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah) dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh
milyar rupiah), paling sedikit satu
anggota Dewan Komisaris merupakan
Komisaris Independen.
v
Sesuai petunjuk pengisian kertas
kerja PPTK no. 15
6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan
tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
v
Komisaris memiliki
tata tertib kerja
7) Dewan Komisaris tidak merangkap
jabatan sebagai anggota Dewan
Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi
atau pejabat eksekutif pada BPR, BPRS
dan/atau Bank Umum.
v
Tidak ada Komisaris
yang merangkap
jabatan pada BPR lain.
8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua
dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.
v
-
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 25
9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada
yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1 b x 2
c x 3
d x 4
e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 7 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 11
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 9 1.22
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.61
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
10)
Dewan Komisaris telah melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain
pemberian rekomendasi atau nasihat
tertulis terkait dengan pemenuhan
ketentuan BPR termasuk prinsip kehati-hatian.
v
-
11)
Dalam rangka melakukan tugas
pengawasan, Komisaris mengarahkan,
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
v
-
12)
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional BPR, kecuali dalam hal
penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan
mengenai batas maksimum pemberian
kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan
perundangan dalam rangka
melaksanakan fungsi pengawasan.
v
-
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 26
13
) Dewan Komisaris memastikan bahwa
Direksi menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil
pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta Direksi untuk
menyampaikan dokumen hasil tindak
lanjut temuan.
v
-
14)
Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya secara optimal
dan menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris.
v
-
15)
Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat strategis telah
dilakukan berdasarkan musyawarah
mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat,
atau sesuai ketentuan yang berlaku
dengan mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan
pendapat.
v
-
16)
Anggota Dewan Komisaris tidak
memanfaatkan BPR untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi
keuntungan BPR, serta tidak mengambil
dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas
lainnya yang ditetapkan RUPS.
v
-
17)
Anggota Dewan Komisaris melakukan
pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi.
v
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan
2 12 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 14
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 8 1.75
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.70
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 27
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
18)
Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat dan
didokumentasikan dengan baik dan
jelas, termasuk dissenting opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan pendapat,
serta dibagikan kepada seluruh anggota
Dewan Komisaris.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1 b x 2
c x 3
d x 4
e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 1
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.10
Penjumlahan S + P + H 1.41
Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2 0.24
No
Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau
Fungsi Komite bagi BPR yang memiliki
modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000 (delapan puluh milyar
rupiah)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR telah memiliki Komite Audit dan
Komite Pemantau Risiko dengan anggota
Komite sesuai ketentuan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 0
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.00
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 28
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi audit intern.
-
3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi
manajemen risiko.
-
4) Dewan Komisaris memastikan bahwa
Komite yang dibentuk menjalankan
tugasnya secara efektif antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib
kerja.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1 b x 2
c x 3
d x 4
e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 3 0
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit intern dan fungsi
manajemen risiko kepada Dewan
Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 0
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.00
Penjumlahan S + P + H 0.00
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan
dengan bobot Faktor 3 0.00
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 29
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
4 Penanganan Benturan Kepentingan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan
prosedur penyelesaian mengenai
benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR
termasuk administrasi, dokumentasi dan
pengungkapan benturan kepentingan
dimaksud dalam Risalah Rapat.
V
Belum ada SPO
Benturan
Kepentingan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 5
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 5
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 5.00
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 2.50
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak
mengambil tindakan yang dapat
merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau tidak mengeksekusi transaksi
yang memiliki benturan kepentingan
tersebut.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1 b x 2
c x 3
d x 4
e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi
keuntungan BPR diungkapkan dalam
setiap keputusan dan telah
terdokumentasi dengan baik.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 30
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 2
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.20
Penjumlahan S + P + H 3.50
Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan
dengan bobot Faktor 4 0.39
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
memenuhi persyaratan paling sedikit
untuk: a. tidak merangkap sebagai Direktur
Utama;
b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan
penyaluran dana; dan
c. mampu bekerja secara independen.
v
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah): Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan tidak
menangani penyaluran dana.
2) Anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan memahami peraturan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang
berkaitan dengan perbankan.
v
Direktur yang
membawahkan
fungsi kepatuhan memahami sebagian
besar POJK dan
perundang-undangan
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 31
3) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan
dengan membentuk satuan kerja kepatuhan yang independen terhadap
satuan kerja atau fungsi operasional.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan
dengan menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan
independen terhadap satuan kerja atau
fungsi operasional.
v
4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat
Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan menyusun dan/atau
mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan
prosedur kepatuhan.
v
PE Kepatuhan
belum membuat pedoman kerja,
sistem dan prosedur
kepatuhan.
5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab
bagi satuan kerja kepatuhan atau
Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan.
v
BPR belum memiliki ketentuan intern.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 2 2 0 4 5
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 13
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 2.6
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.00
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 32
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
6) Anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan menetapkan langkah-
langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi
seluruh peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain termasuk penyampaian
laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan otoritas lainnya.
v
-
7) Anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan melakukan upaya untuk mendorong terciptanya budaya
kepatuhan BPR antara lain melalui
sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.
v
Sebagian sudah
dilakukan
8) Anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan memantau dan
menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR
kepada Otoritas Jasa Keuangan
termasuk melakukan tindakan pencegahan apabila terdapat kebijakan
dan/atau keputusan Direksi BPR yang
menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan.
v
Sebagian sudah
dilakukan
9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi
kepatuhan memastikan bahwa seluruh
kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan BPR telah sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
v
Belum sepenuhnya, dilaksanakan.
1
0)
Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat
Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu dan/atau
merekomendasikan pengkinian dan
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki
oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan.
v
Sebagian sudah
dilakukan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1 b x 2
c x 3
d x 4
e x 5
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 33
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 15 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 15
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 5 3
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 1.20
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
11)
BPR berhasil menurunkan tingkat
pelanggaran terhadap ketentuan. v -
12)
Anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara berkala kepada Direktur
Utama dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
adalah Direktur Utama, laporan
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
v
13)
Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan
laporan khusus kepada Otoritas Jasa
Keuangan apabila terdapat kebijakan atau keputusan Direksi yang
menyimpang dari peraturan Otoritas
Jasa Keuangan dan/atau peraturan perundang-undangan lain, sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Tidak ada kebijakan Direksi yang
menyimpang dari
POJK dan/atau peraturan lain.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 4 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 7
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 3 2.33
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.23
Penjumlahan S + P + H 2.73
Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan
dengan bobot Faktor 5 0.30
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 34
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah): BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern
(SKAI).
v
-
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern.
2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah
memiliki dan mengkinikan pedoman
kerja serta sistem dan prosedur untuk melaksanakan tugas bagi auditor intern
sesuai peraturan perundang-undangan
dan telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
v
Belum mengkinikan
pedoman kerja audit intern.
3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern independen terhadap satuan kerja
operasional (satuan kerja terkait dengan
penghimpunan dan penyaluran dana).
v
-
4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
v
PE. Audit intern bertanggung jawab
kepada Direktur
Utama.
5) BPR memiliki program rekrutmen dan
pengembangan sumber daya manusia
yang melaksanakan fungsi audit intern. v
Pengembangan SDM
Audit intern
dilakukan dengan mengikutsertakan
pada pelatihan-
pelatihan sesuai fungsinya.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 3 2 0 0 5
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 10
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 5 2.00
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 35
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan ketentuan pedoman audit
intern yang telah disusun oleh BPR pada
seluruh aspek dan unsur kegiatan yang
secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan BPR dan
masyarakat.
v
BPR belum memiliki Pedoman
kerja audit intern.
7) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah):
BPR menugaskan pihak ekstern untuk
melakukan kaji ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas
kepatuhan terhadap standar
pelaksanaan fungsi audit intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan
yang mungkin dilakukan.
v
Sesuai petunjuk pengisian PPTK no.
16
8) Pelaksanaan fungsi audit intern
(kegiatan audit) dilaksanakan secara memadai dan independen yang
mencakup persiapan audit, penyusunan
program audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak lanjut
hasil audit.
v
-
9) BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia
secara berkala dan berkelanjutan terkait
dengan penerapan fungsi audit intern. v
Pelatihan memadai.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 6 0 0 5
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 11
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 4 2.75
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 1.10
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 36
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
10
) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern telah
menyampaikan laporan pelaksanaan
audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan
kepada anggota Direksi yang
membawahkan fungsi Kepatuhan.
v
Laporan audit sudah disampaikan kepada
para pihak.
11)
BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil
audit intern dan laporan khusus (apabila
ada penyimpangan) kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
BPR telah menyampaikan
laporan audit intern
kepada OJK.
12)
BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan hasil kaji
ulang oleh pihak ekstern kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v
Sesuai petunjuk
pengisian PPTK 16 no. 16
13)
BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan
pengangkatan atau pemberhentian Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
v
Laporan pengangkatan PE.
Audit intern sudah
disampaikan kepada
OJK tanggal 15 Maret 2017.
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah): BPR menyampaikan laporan
pengangkatan atau pemberhentian
Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit
intern kepada Otoritas Jasa Keuangan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1
b x 2
c x 3
d x 4
e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
6
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 37
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 4 1.50
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.15
Penjumlahan S + P + H 2.25
Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot Faktor 6 0.25
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) Penugasan audit kepada Akuntan Publik
dan Kantor Akuntan Publik (KAP) memenuhi aspek-aspek legalitas
perjanjian kerja, ruang lingkup audit,
standar profesional akuntan publik, dan komunikasi antara Otoritas Jasa
Keuangan dengan KAP dimaksud.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 0
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Dalam pelaksanaan audit laporan
keuangan BPR, BPR menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan serta memperoleh
persetujuan RUPS berdasarkan usulan Dewan Komisaris.
-
3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP
dan Management Letter kepada Otoritas
Jasa Keuangan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 38
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan permasalahan BPR dan
disampaikan secara tepat waktu kepada
BPR oleh KAP yang ditunjuk.
-
5) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai
dengan ruang lingkup audit sebagaimana
diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 0
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.00
Penjumlahan S + P + H 0.00
Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan
dengan bobot Faktor 7 0.00
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
8
Penerapan Manajemen Risiko termasuk
Sistem Pengendalian Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):
BPR telah membentuk Komite
Manajemen Risiko dan satuan kerja Manajemen Risiko;
-
BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah) dan kurang dari
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):
BPR telah membentuk satuan kerja
Manajemen Risiko
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 39
BPR dengan modal inti kurang dari
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
BPR telah menunjuk satu orang Pejabat
Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap penerapan fungsi Manajemen
Risiko.
2) BPR memiliki kebijakan Manajemen
Risiko, prosedur Manajemen Risiko, dan penetapan limit Risiko.
-
3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis mengenai pengelolaan
risiko yang melekat pada produk dan
aktivitas baru sesuai ketentuan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 3 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.00
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
8
Penerapan Manajemen Risiko termasuk
Sistem Pengendalian Intern
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Direksi:
a. menyusun kebijakan dan pedoman
penerapan Manajemen Risiko secara tertulis, dan
b. mengevaluasi dan memutuskan
transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi.
-
5) Dewan Komisaris:
a. menyetujui dan mengevaluasi
kebijakan Manajemen Risiko, b. mengevaluasi pertanggungjawaban
Direksi atas pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko, dan c. mengevaluasi dan memutuskan
permohonan Direksi yang berkaitan
dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
-
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 40
6) BPR melakukan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko terhadap seluruh
faktor Risiko yang bersifat material.
-
7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
-
8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko yang diwajibkan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
-
9) BPR memiliki sistem informasi yang
memadai yaitu sistem informasi
manajemen yang mampu menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat,
kini, dan utuh.
-
10)
Direksi telah melakukan pengembangan budaya manajemen risiko pada seluruh
jenjang organisasi dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia antara
lain melalui pelatihan dan/atau sosialisasi mengenai manajemen risiko.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 7 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
11)
BPR menyusun laporan profil risiko dan
profil risiko lain (jika ada) yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
-
12)
BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang dilaporkan kepada
Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 0
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.00
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 41
Penjumlahan S + P + H 0.00
Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot Faktor 8 0.00
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
9 Batas Maksimum Pemberian Kredit
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan
prosedur tertulis yang memadai terkait dengan BMPK termasuk pemberian
kredit kepada pihak terkait, debitur grup,
dan/atau debitur besar, berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya
sebagai bagian atau bagian terpisah dari
pedoman kebijakan perkreditan BPR.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 1
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.50
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) BPR secara berkala mengevaluasi dan
mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan. v
-
3) Proses pemberian kredit oleh BPR
kepada pihak terkait dan/atau
pemberian kredit besar telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
tentang BMPK dan memperhatikan
prinsip kehati-hatian maupun peraturan
perundang-undangan.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 2 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 1
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 42
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.40
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4)
Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau pemberian
kredit yang melanggar dan/atau
melampaui BMPK telah disampaikan
secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar dan tepat waktu
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
-
5)
BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v -
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1
b x 2
c x 3
d x 4
e
x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 2 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.10
Penjumlahan S + P + H 1.00
Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan
bobot Faktor 9 0.08
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
SB B CB KB T
B 1 2 3 4 5
1
0 Rencana Bisnis BPR
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1)
Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan
Komisaris sesuai dengan visi dan misi
BPR.
v
-
2)
Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis jangka panjang dan
rencana bisnis tahunan termasuk
rencana penyelesaian permasalahan BPR yang signifikan dengan cakupan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
-
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 43
3
)
Rencana bisnis BPR didukung
sepenuhnya oleh pemegang saham dalam rangka memperkuat permodalan dan
infrastruktur yang memadai antara lain
sumber daya manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan, dan
prosedur.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e
x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 3 1.33
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.67
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4
)
Rencana bisnis BPR disusun dengan
mempertimbangkan paling sedikit: a. faktor eksternal dan internal yang
dapat mempengaruhi kelangsungan
usaha BPR;
b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian; dan
c. penerapan manajemen risiko.
v
-
5
)
Dewan Komisaris melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan rencana bisnis BPR.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1
b x 2
c x 3
d x 4
e
x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 1 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 3
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 2 1.5
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.60
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
6
)
Rencana bisnis termasuk perubahan
rencana bisnis disampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan. v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e
x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 0 0 0 0
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 44
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 1
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 1
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.10
Penjumlahan S + P + H 1.37
Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan
dengan bobot Faktor 10 0.11
N
o Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan
SB B CB KB T
B
1 2 3 4 5
1
1
Transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan, serta pelaporan internal
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola
(S)
1
)
Tersedianya sistem pelaporan keuangan
dan non keuangan yang didukung oleh
sistem informasi manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk
sumber daya manusia yang kompeten
untuk menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.
v
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e
x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 3
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 3.00
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.50
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2
)
BPR menyusun laporan keuangan
publikasi setiap triwulanan dengan materi paling sedikit memuat laporan keuangan,
informasi lainnya, susunan pengurus dan
komposisi pemegang saham sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan publikasi
dibuat sesuai ketentuan.
3)
BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling sedikit memuat informasi
umum, laporan keuangan, opini dari
akuntan publik atas laporan keuangan tahunan BPR (apabila ada), seluruh aspek
transparansi dan informasi, serta seluruh
aspek pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan tahunan BPR dibuat sesuai
ketentuan.
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 45
4
)
BPR melaksanakan transparansi
informasi mengenai produk, layanan dan/atau penggunaan data nasabah BPR
dengan berpedoman pada persyaratan
dan tata cara sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Informasi produk dan
layanan dilakukan secara transparan
sesuai ketentuan.
5
)
BPR menyusun dan menyajikan laporan
dengan tata cara, jenis dan cakupan
sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Pelaporan dibuat
menurut tata cara
sesuai ketentuan OJK.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e x
5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 4 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 4 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.40
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
6
)
Laporan tahunan dan laporan keuangan
publikasi ditandatangani paling sedikit oleh 1 (satu) anggota Direksi dengan
mencantumkan nama secara jelas serta
disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau dipublikasikan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan tahunan dan
laporan publikasi ditanda tangani oleh
Direktur Utama.
7)
Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan, dan laporan
pengaduan dan tindak lanjut pelayanan
dan penyelesaian pengaduan disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.
v
Laporan pengaduan nasabah disampaikan
sesuai ketentuan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x
1
b x
2
c x
3
d x
4
e
x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing
Skala Penerapan 2 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.10
Penjumlahan S + P + H 2.00
Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan
dengan bobot Faktor 11 0.22
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 46
Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR
Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai
Komposit
Total Penilaian
Faktor
0.30
0.24
-
0.39
0.30
0.25
-
-
0.08
0.11
0.22
1.89
Predikat Komposit Baik
KESIMPULAN UMUM HASIL PENERAPAN TATA KELOLA BPR
NAMA BPR : PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI
POSISI : DESEMBER 2018
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola
Nilai Komposit
Peringkat Komposit
1,89
B a i k
K e s i m p u l a n
Secara umum penerapan Tata Kelola pada PT.BPR Siraya Karya Bakti sudah baik sesuai
dengan klassifikasi permodalan yang dimiliki BPR (BPRKU1).
Faktor 1: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi :
Baik struktur, proses dan hasil penerapan tata kelola pada faktor 1 telah dipenuhi sesuai
dengan POJK terkait. Jumlah Direksi 2 orang dan memenuhi persyaratan baik dari
kompetensi (sertifikasi dan PKK), rangkap jabatan, keterkaitan keuangan dan hubungan
keluarga dengan direksi dan komisaris. Dalam pelaksanaan tugas, Direksi bertindak
independen dan tidak melakukan perbuatan melanggar ketentuan serta tidak
menggunakan penasehat professional dan memberi kuasa tanpa batas. Direksi
melaksanankan tugas berdasarkan rencana bisnis dan rencana kerja, serta
mempertanggung-jawabkan tugasnya kepada Pemegang Saham dan RUPS. Untuk
meningkatkan kompetensinya, Direksi melakukan pembelajaran berkelanjutan melalui
seminar, pelatihan atau workshop sesuai bidang yang dibutuhkan untuk mendukung
pelaksanaan tugas-tugas dana/atau memenuhi ketentuan-ketentuan otoritas.
Hal-hal yang masih harus mendapat perhatian Direksi yaitu terkait pemenuhan kebijakan,
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 47
ketentuan dan SOP yang masih harus dilengkapi terkait kredit, operasional, manajemen
risiko dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.
Faktor 2: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris :
Secara stuktur, proses dan hasil penerapan tata kelola sebagian besar telah dipenuhi sesuai
dengan POJK terkait. Jumlah Dewan Komisaris 2 orang, sesuai ketentuan tidak melebihi
jumlah Direksi. Seluruh Dewan Komisaris memiliki sertifikat komisaris yang masih berlaku
dan lulus PKK yang dilaksanakan oleh OJK. Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan
Komisaris memberi arahan dan rekomendasi yang diperlukan namun tidak mengintervensi
dalam masalah opersional, kecuali dalam penyediaan dan untuk pihak terkait.
Dewan Komisaris secara rutin melaksanaakan rapat komisaris menyangkut perkembangan
pencapaian BPR dan isu-isu penting yang perlu disikapi. Hasil-hasil rapat
didokumentasikan dengan baik. Dewan komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk
kepentingan pribadi yang merugikan BPR dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar
ketentuan.
Faktor 3: Kelengkapan dan pelaksanaan tugas / fungsi Komite
BPR tidak melakukan self assessment faktor ini, karena modal inti dibawah 10 milyar.
Untuk pemenuhan struktur yang menggambarkan adanya pemisahan tugas, BPR telah
mengangkat Pejabat Eksekutif sesuai ketentuan, namun pada akhir tahun 2018, terdapat
kekosongan Kabag. Kredit dan Kabag Operasioanal karena Kabag. Kredit diPHK dan Kabag
Operasional mengundurkan diri.
Faktor 4: Penanganan Benturan Kepentingan
Secara umum BPR selama ini tidak mengalami benturan kepentingan dan tidak pernah
mengambil suatu keputusan dalam kondisi terdapat benturan kepentingan. Namun
demikian ke depan BPR akan mengantisipasi dengan melengkapi kebijakan dan ketentuan
dalam hal terjadi benturan kepentingan.
Faktor 5: Penerapan Fungsi Kepatuhan
Dalam pelaksanaan kepatuhan, BPR telah mengangkat Pejabat Eksekutif (PE) fungsi
kepatuhan dan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Selama ini BPR terus
berupaya untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan BPR sehingga dapat
menurunkan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan. Terkait kepatuhan BPR belum
memiliki pedoman kerja, sistem dan prosedur kepatuhan serta ketentuan intern mengenai
tugas, wewenang dan tanggungjawab PE kepatuhan.
Faktor 6: Penerapan Fungsi Audit Intern
Sebagian penerapan fungsi audit intern telah dilakukan BPR, namun masih memerlukan
perbaikan baik stuktur, proses dan hasil penerapan audit intern seperti kelengkapan
pedoman kerja dan SPO audit intern. Dalam hal hasil penerapan audit intern BPR masih
PT. BPR SIRAYA KARYA BAKTI Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2018
Halaman 48
perlu menyediakan laporan-laporan karena penyampaian laporan belum sepenuhnya
dilakukan dikarenakan keterbatasan SDM.
Faktor 7: Penerapan Fungsi Audit Ekstern
BPR tidak melakukan self assessment faktor ini, sesuai klassifikasi BPRKU1.
Faktor 8: Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern
Pada periode ini BPR tidak melakukan self assessment faktor ini, sesuai pentahapan.
Faktor 9: Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Terkait BMPK, BPR sepenuhnya mengikuti peraturan dan ketentuan yang mengatur
tentang BMPK. BPR tidak melakukan pelanggaran terhadap BMPK dan menyampaikan
laporan terkait BMPK sesuai ketentuan.
Faktor 10: Rencana Bisnis
BPR telah membuat dan melaksanakan rencana bisnis sesuai ketentuan. Pada periode ini,
BPR melakukan penyesuaian atas rencana bisnis atas rekomendasi hasil penelitian OJK
terhadapa rencana bisnis BPR. Kegiatan BPR dilakukan sesuai dengan rencana bisnis dan
didukung oleh pemegang saham serta dalam pelaksanaannya diawasi oleh Dewan
Komisaris. Namun terkait penerapan teknologi informasi masih terus diuji coba dan
disempurnakan.
Faktor 11: Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Terkait dengan transparansi keuangan dan non keuangan, BPR sepenuhnya telah
melaksakan sesuai peraturan dan ketentuan. Laporan-laporan terkait keuangan dan non
keuangan disampaikan secara lengkap sesuai ketentuan dan waktu penyampaiannya.
Demikian hasil penilaian (self assessment) Penerapan Tata Kelola BPR ini disampaikan
secara benar sesuai keadaan saat penilaian. Bila dikemudian hari ada hal-hal yang
memerlukan perbaikan, kami bersedia mengoreksi dan menyampaikannya kembali.