Download - Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
1/43
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat meyusun laporan tutorial
ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
aporan ini merupakan tugas hasil kegiatan tutorial pertama dalam blok !!
Pendidikan "okter #mum $akultas Kedokteran #ni%ersitas &riwijaya tahun '(!). "i sini
kami membahas sebuah kasus kemudian dipecahkan secara kelompok berdasarkan
sistematikanya mulai dari klari*ikasi istilah, identi*ikasi masalah, menganalisis, meninjau
ulang dan menyusun keterkaitan antar masalah, serta mengidenti*ikasi topik pembelajaran.
+ahan laporan ini kami dapatkan dari hasil diskusi antar anggota kelompok dan bahan
ajar dari dosen-dosen pembimbing.
khir kata, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, orang tua, tutor dr. Manah amah, M.Kes, &pParK dan para anggotakelompok yang telah mendukung baik moril maupun materil dalam pembuatan laporan ini.
Kami mengakui dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kekurangan. /leh karena itu,
kami memohon maa* dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi kesempurnaan
laporan kami di kesempatan mendatang. &emoga laporan ini dapat berman*aat bagi para
pembaca. Terima kasih.
Palembang, /ktober '(!)
Penulis
1
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
2/43
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. !
"a*tar 0si ........................................................................................................................... '
0. Petugas Kelompok .......................................................................................... )
00. &kenario .......................................................................................................... )
000. Klari*ikasi 0stilah ............................................................................................ 1
02. 0denti*ikasi Masalah ....................................................................................... 3
2. nalisis Masalah ............................................................................................ 3
20. Keterkaitan ntarmasalah............................................................................... '1
200. earning 0ssue................................................................................................. '3
2000. &intesis Masalah.............................................................................................. '3
04. Kerangka Konsep............................................................................................ 15
4. &impulan.......................................................................................................... 16
40. "a*tar Pustaka................................................................................................. 16
2
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
3/43
TUTORIAL BLOK 11
I. Petugas Kelompok
Tutor !r. "a#$a% &am#a%' ".Kes' SpParK
"o!erator Khairunnisa
Sekretar(s 7rna aryanti
A$ggota !. 0ntan priliana
'. 8eska *riyanti
). M. $adhil /kta%ian 7
1. M. &alman l*arisi
3. Yudi Kartasasmita
9. le:andro Mulia
;. 0ntan
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
4/43
'. Muntah @ keluar kembali makanan atau minuman,
dan sebagainya yang telah masuk ke dalam mulut atau
perut
). &ensorium compos mentis @ keadaan pada indi%idu
dengan kesadaran atau kesiagaan mental sepenuhnya
1. iperemis @ pembengkakan atau ekses darah pada
bagian tubuh tertentu
3. Tremor @ gemetar atau menggigil yang in%olunter
9. Defans muscular @ nyeri tekan seluruh lapangan
abdomen yang menunjukan adanya rangsangan
;. &chu**ner @ garis yang dimulai dari titik lengkung
arcus costae kiri dari umbilicus sampai ke spina iliaca
anterios superior kanan. =aris tersebut dibagi menjadi 5,
dari &! sampai &55. 7" @ salah satu pemeriksaan rutin untuk darah yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat peradangan di dalam
tubuh
6. Didal titer @ at antibodi terhadap kuman salmonella
menunjukkan bahwa seseorang pernah terin*eksi kuman
salmonella dengan tipe tertentu
I+. I!e$t(*(kas( "asala%
No "asala% ,o$-er$
!. Tn.& , usia !; tahun, beralamat di kelurahan Tangga +untung,
datang ke 08" 8&M dengan keluhan utama demam tinggi dan
meningkat perlahan-lahan pada sore hingga malam, disertai sakit
kepala, mual dan muntah serta tidak na*su makan sejak !
minggu lalu.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
5/43
selaput, kotor di tengah, hiperemis di pinggir dan ujung serta
tremor.
eher@ dalam batas normal
bdomen@ de*ans muscular A-B, hepar teraba ! jari di bawah
arcus costae, lien teraba &chu**ner !
3. Pemer(ksaa$ Pe$u$)a$g
b@ !( grC, D+
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
6/43
*os*olipase- ' yang selanjutnya akan melepaskan asam arakhidonat dar i membran
*os*olipid dan kemudian oleh enim siklooksi genase-' akan diubah menjadi P=7'.
"i dalam pusat pengendalian suhu tubuh pirogen endogen menimbulkan
perubahan metabolik, antara lain sintesis prostaglandin 7' AP=7'B yang
mempengaruhi pusat pengendalian suhu tubuh sehingga set point untuk suhu tersebut
ditingkatkan untuk suatu suhu tubuh yang lebih tinggi. Pusat ini kemudian
mengirimkan impuls ke pusat produksi panas untuk meningkatkan akti%itasnya dan
ke pusat pelepasan panas untuk mengurangi akti%itasnya dengan %asokontriksi
pembuluh darah kulit seh ingga suhu tubuh meningkat atau terjadi demam.
b. pa saja pola dan klasi*ikasi demamF
!. "emam remiten
"emam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai
normal dengan *luktuasi melebihi (,3o< per '1 jam. Pola ini merupakan tipe
demam yang paling sering ditemukan dalam praktek pediatri dan tidak spesi*ik
untuk penyakit tertentu. 2ariasi diurnal biasanya terjadi, khususnya bila
demam disebabkan oleh proses in*eksi.
'. "emam intermitten
Pada demam intermiten suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi
hari, dan puncaknya pada siang hari. Pola ini merupakan jenis demam
terbanyak kedua yang ditemukan di praktek klinis.
6
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
7/43
). "emam kontinyu
"emam kontinyu atau sustained fever ditandai oleh peningkatan suhu tubuh
yang menetap dengan *luktuasi maksimal (,1o< selama periode '1 jam.
$luktuasi diurnal suhu normal biasanya tidak terjadi atau tidak signi*ikan.
1. "emam septik Pada demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.
&ering disertai menggigil dan berkeringat.
3. "emam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang
diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti
oleh kenaikan suhu seperti semula.
c. Mengapa demam bisa bertahan sampai ! mingguF
Masa tunas S. Typhii berlangsung selama !(-'( hari, yang tersingkat 1 hari
jika in*eksi terjadi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang
terlama )( hari. &elama masa inkubasi bakteri ini bersarang di limpa dan
berkembang biak di dalam limpa sampai ia dapat mengin*eksi bagian lain dalam
tubuh. =ambaran klinis yang biasa ditemukan ialah demam. Pada kasus yang khas
demam berlangsung ) minggu, bersi*at *ebris remitten dan suhu tinggi sekali.
&elama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari,
biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari.
"alam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam, pada minggu
ketiga suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga. Pada
kasus ini demam terjadi selama ' minggu terus menerus yaitu disebabkan oleh
S.Typhii yang terus menerus mengalami perkembangan di dalam tubuh sehingga
timbul demam sebagai mekanisme pertahanan tubuh.
d. +agaimana cara anamnesis pada Tn. &F
7
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
8/43
&esuai dengan langkah-langkah anamnesis umum, hal-hal yang perlu diketahui
dari pasien adalah sebagai berikut.
!. 0dentitas Anama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat tempat tinggalB
'. Keluhan utama yaitu alasan kenapa pasien datang ke klinik
). Keluhan tambahan
1. Kualitas, kuantitas dan *actor pemberat dari semua keluhan
3. 8iwayat penyakit terdahulu
9. /bat-obatan yang belakangan ini dikonsumsi
e. +agaimana hubungan antar keluhanF
8
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
9/43
*. Mengapa demam yang dialami Tn. & meningkat perlahan-lahan pada sore hingga
malam hariF
Pada kasus ini demam terjadi terutama pada sore dan malam hari, hal ini berhubungan dengan irama circadian pasien, karena pada waktu tersebut
metabolisme tubuh telah menurun sehingga suhu tubuh ikut menurun. &aat
metabolisme tubuh menurun akti%itas metabolisme Salmonella thypi meningkat.
al ini merangsang hipotalamus untuk meningkatkan set point sehingga timbul
demam.
g. pa hubungan jenis kelamin, usia, dan daerah tempat tinggal dengan keluhan yang
dialamiF
Pada demam thypoid tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki - laki atau
perempuan. #mumnya penyakit tersebut lebih sering diderita anak-anak. /rang
dewasa sering mengalami dengan gejala yang tidak khas, kemudian menghilang
atau sembuh sendiri.
+erikut ini persentase penderita dengan usia di atas !' tahun@
!' - '6 tahun @ ;( - 5( C
)( - )6 tahun @ !( - '( C
G 1( tahun @ 3 - !( C
9
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
10/43
'. Penderita juga mengeluh nyeri di perut kanan bawah diserta sulit buang air besar sejak
1 hari yang lalu.
a. +agaimana pembagian region abdomenF
Pembagian regio abdomen terdiri dari 6 regio dan 1 regio.
!. Pembagian abdomen 6 regio
/rgan yang terdapat pada 6 regio@
a. ypochondriac kanan dan ypochondriac kiri terdapat hati
b. 7pigastric terdapat hati dan pancreas
c. umbar Kanan terdapat scending
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
11/43
0n*eksi &almonella typhii menyerang jaringan dan organ lim*oid termasuk
jaringan lim*oid di usus kecil yaitu Plak Peyeri makro*ag hiperakti* di Plak
Peyeri 8eaksi hiperplasi jaringan ASalmonella typhii intra makro*ag
menginduksi reaksi hipersensiti%itas tipe lambat hiperplasia jaringan dan nekrosis
organB hiperplasia jaringan usus penyempitan lumen usus gangguan
pergerakan makanan dalam usus konstipasi
). Tiga hari sebelum sakit penderita mengaku makan siang di warung pinggir jalan yang
dekat dengan tempat pengumpulan sampah sementara.
a. pa saja resiko yang mungkin terjadi saat makan di warung dekat tempat
pengumpulan sampah sementaraF
Makan di tempat dekat dengan TP& sangat beresiko terkena in*eksi
mikroorganisme. "i sekitar TP& terdapat banyak serangga. &erangga ini contohnya
kecoa dan lalat. alat berguna untuk perngurai limbah?sampah-sampah, karena itu
TP& adalah lingkungan yang cocok untuk serangga seperti lalat. alat merupakan
%ector yang cukup dominan untuk penyebaran kuman.
Penyebaran yang dilakukan dapat dibagi menjadi dua, yaitu secara mekanik
dan secara biologis. Penyebaran kuman secara mekanik adalah penyebaran oleh
%ector hanya dengan memindahkan kuman baik mikroorganisme, cacing, atau telur
cacing ke hospes melalaui makanan, kulit, dsb. Penyebaran kuman secara biologis
yaitu penybaran dengan %aktor sebagai salah satu tempat siklus hidup dari kuman
tersebut contohny adalah dengue yang %ektornya nyamuk aedes.
b. pa kaitan riwayat makan siang di warung pinggir jalan yang dekat tempat
pengumpulan sampah sementara ) hari yang lalu dengan keluhan yang dialamiF
"i tempat makan yang berada di sekitar tempat sampah terdapat banyak lalat yang
merupakan %ektor mekanik, mikroorganisme bisa menempel di kaki lalat lalu
tertinggal di makanan saat lalat hinggap. Makanan tersebut merupakan sumber
mikroorganisme penyebab penyakit, yaitu Salmonella typhii. Makanan atauminuman yang tidak higenis merupakan pintu masuk mikroorganisme yang
kemudian masuk ke saluran cerna kemudian ke aliran darah dan selanjutnya
membuat peradangan pada usus halus dan usus besar.
1. Pemeriksaan *isik@
Keadaan umum tampak sakit sedang, sensorium compos mentis, tekanan darah !!(?;(
mmg, nadi 5( :?menit, *rekuensi napas '1 :?menit, suhu 1((<
Kepala@ konjungti%a pucat A-B, sklera ikterik A-B, lidah tampak selaput, kotor di tengah,
hiperemis di pinggir dan ujung serta tremor.
11
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
12/43
eher@ dalam batas normal
bdomen@ de*ans muscular A-B, hepar teraba ! jari di bawah arcus costae, lien teraba
&chu**ner !
a. +agaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan *isikF
- Keadaan umum dan %ital sign
Pemer(ksaa$ &as(l Normal I$terpretas(
Tingkat kesehatan &akit sedang &ehat Kurang baik
Tingkat kesadaran
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
13/43
mencapai hati melalui sirkulasi portal. Perkembangbiakan di ruang
sinusoid hati akan menyebabkan hepatomegali.
• ien teraba schu**ner !@ splenomegali
Mikroorganisme di usus halus mengalami in%asi ke sel epitel dan tinggal di
lamina propria. Mikroorganisme tersebut melepas endotoksin. "i lamina
propria, mikroorganisme tersebut di *agositosis dan berada di dalam sel
mononuklear. alu, mikroorganisme yang berada di dalam sel mononuklear
masuk ke *olikel lim*oid intestin atau peyer patch dan mengadakan
multiplikasi. &elanjutnya, sel yang sudah terin*eksi masuk ke sirkulasi
sistemik dan menyebar serta mengin*eksi sistem retikuloendotelial di hati
dan limpa. Proli*erasi sel endotel yang berasal dari sel 87& menyebabkan
hepar dan lien membesar.
b. +agaimana cara pemeriksaan keadaaan umumF
• Keadaan gii dan habitus
abitus @
- tletikus ++ dan bentuk badan ideal
- stenikus pasien yang kurus
- Piknikus pasien yang gemuk
Keadaan gii kurang, cukup atau berlebih.
• Tingkat kesadaran @
o Kompos mentis@ &adar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap
lingkungan.
o patis@ Pasien tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.
o "elirium@ Penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik. =aduh gelisah,
kacau, disorientasi, meronta-ronta.
o &omnolen@ Mengantuk yang masih pulih bila dirangsang. Tidur kembali bila
rangsangan berhenti.
o &opor AstuporB@ Keadaan mengantuk yang dalam. "apat bangun dgn
rangsangan yg kuat. Tidak dapat memberi jawaban %erbal yang baik.
o Koma@ Penurunan kesadaran berat. Tidak ada gerakan spontan. Tidak adarespons terhadap rangsangan nyeri.
c. +agaimana cara pemeriksaan %ital signF
Pemeriksaan tanda %ital meliputi pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, nadi, dan
*rekuensi pernapasan.
!. Pengukuran suhu tubuh
Pemeriksaan suhu tubuh menggunakan termometer yang dapat diukur pada
daerah-daerah tertentu misalnya mulut, a:illa, serta rektal.
- Mengukur suhu di mulut AoralB
13
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
14/43
Termometer diletakkan dibawah lidah, sejajar dengan gusi bawah selama
!( menit. &uhu oral normal adalah )9,5 o < I (,) o < A65,) ($ I (,3o $B.
- Mengukur suhu di rektal
&uhu rektal normal );,' (< I (,)o< A66,( o$ I (,3o$B. '-3 menit pada
dewasa dan 3 menit pada pasien anak.
- Mengukur suhu a:illa
Normalnya (,9o< A!( $B lebih rendah dari suhu tubuh oral. &yarat sebelum
pengukuran adalah keringkan a:illa terlebih dahulu. "iukur selama !3
menit.
'. Mengukur pernapasan
$rekuensi pernapasan adalah jumlah inspirasi dalam satu menit, nilai
normalnya yaitu !9-'1:?menit, harus dihitung semenit penuh untuk
mengurangi kesalahan. Pemeriksa bisa melihat gerakan dada atau perut pasien,
untuk memudahkan dapat juga melihat gerakan baju yang turun naik. &elain
*rekuensi yang dilihat perhatikan juga %olume, usaha bernapas, dan pola
pernapasan. pabila terlihat ada otot bantu pernapasan yang digunakan,
menandakan bahwa pasien sulit bernapas AsesakB, selain itu terlihat pernapasan
cuping hidung, sianosis, retraksi suprasternal.
+ila *rekuensi kurang dari !94?menit disebut bradipnea. &edangkan jika lebih
dari '14?menit disebut takipnea.
). Mengukur nadi
"okter berada disebalah kanan pasien, tangan dokter menggenggam dengan
gentle tangan pasien yang ingin diperiksa. Pemeriksaan nadi umumnya
dilakukan dengan mengukur denyut arteri radialis. +ila dianggap perlu dapat
dilakukan pada . +rachialis di *ossa kubiti, .poplitea di *ossa poplitea, .
"orsalis pedis di dorsum pedis. Pemeriksaan dilakukan selama satu menit
penuh. al yang perlu diperiksa adalah *rekuensi nadi, irama nadi, isi nadi,
kualitas nadi, dan dinding arteri. $rekuensi nadi normal 9(-!((4?Menit. +ila
lebih dari !((4 disebut takikardi, dan bila kurang dari 9( disebut bradikardi.
0rama nadi apakah teratur apa tidak teratur. 0si nadi apakan normal, kecil,
maupun besar. 0si nadi juga menggambarkan kualitas nadi.
1. Mengukur tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk dengan
siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan menghadap
ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung . +eberapa langkah yang
dilakukan pada pemeriksaan tekanan darah menggunakan s*igmomanometer
air raksa @
14
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
15/43
!. Pasanglah manset pada lengan atas , dengan batas bawah manset ' - ) cm
dari lipat siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan tepat
di atas denyutan arteri di lipat siku A arteri brakialisB
'. etakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis
). 8abalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan Aarteri radialisB
1. Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai )( mmg setelah
pulsasi arteri radialis menghilang.
3. +ukalah katup manset dan tekanan manset dibirkan menurun perlahan
dengan kecepatan '-) mmg?detik
9. +ila bunyi pertama terdengar , ingatlah dan catatlah sebagai tekanan
sistolik.
;. +unyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolik.
5. Turunkan tekanan manset sampai ( mmg, kemudian lepaskan manset.
d. +agaimana cara pemeriksaan *isik kepala dan leherF!. Pemeriksaan Kepala
Pemeriksaan kepala dan leher dimulai dengan inspeksi kepala. Penemuan-
penemuan dipastikan dengan palpasi. Perhatikanlah tujuh ciri berikut ini@
kon*igurasi umum, simetri, penonjolan tulang, distribusi rambut, ciri-ciri kulit,
ekspresi muka, dan kontak mata. &ecara singkat periksalah tekstur rambut dan
turgor kulit.
Penemuan #mum@ Perkembangan otak, pembentukan tulang, dan *actor-*aktor
lain menetukan bentuk tengkorak. idrose*alus dan mikrose*alus merupakan
contoh dramatis dari respon tengkorak terhadapa pertumbuhan otak. 7kspresi
wajah dan kontak mata memberi petunjuk tentang keadaan emosional pasien.
Jangan mengabaikan penemuan-penemuan penting ini.
a. Mata
0nspeksi dan penilaian *ungsi mata merupakan dua unsur penting tiap
pemeriksaan mata.
- 0nspeksi /rbita dan etak Mata
- 0nspeksi Kelopak Mata
- 0nspeksi 0ris, &klera dan Kornea b. Telinga
Perhatikan posisi telinga di kepala. Pangkal heliks harus berada pada
garis horiontal dengan sudut mata. Telinga yang terletak rendah sering
menyertai kelainan congenital di tempat lain.
- Chvostek Sign
Pemeriksaan ini patognomonis pada tetani, yaitu dengan melakukan
ketokan ringan pada cabang ner%us *asialis dalam kelenjar parotis,
tepat atau sedikit di bawah arkus igomatikus Adi depan liangtelinga luarB, yang akan menimbulkan kontraksi atau spasme otot-
15
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
16/43
otot *asialis Asudut mulut, ala nasi sampai seluruh mukaB pada sisi
yang sama. 0ni disebabkan kepekaan berlebihan dari ner%us *asialis.
c. idung
idung sebaiknya diperiksa dengan speculum hidung dan sumber
cahaya yang kuat yang diarahkan dengan cermin kepala. #ntuk
pemeriksaan di sisi tempat tidur, speculum besar pendek pada otoskop
sudah cukup memadai. 0ngatlah bahwa sumbu saluran hidung tegak
lurus dengan muka, tidak sejajar dengan batang hidung. &aat
pemeriksaan jangan lupa untuk menginspeksi hidung dengan
memperhatikan permukaan hidung, ada atau tidak asimetri, de*ormitas
atau in*lamasi.
d. Mulut dan $aring- 0npeksilah bagian bibir, mukosa oral, gusi dan gigi, langit-langit
mulut, lidah dan *aring.
- Perhatikan warna, kelembaban, pembengkakan dan ulserasi atau
pecah-pecah pada bibir.
- "alam menginspeksi mukosa oral mintalah pasien untuk membuka
mulut. "engan percahayaan yang baik dan bantuan tongue spatel
inspeksi mukosa oral. Perhatikan warna mukosa, pigmentasi, ulserasi
dan nodul. +ercak-bercak pigmentasi normal pada kulit hitam.- "alam menginspeksi gusi dan gigi perhatikan in*lamasi,
pembengkakan, perdarahan, retraksi atau perubahan warna gusi.
- "alam menginspeksi langit-langit mulut dan lidah perhatikanlah
bentuk dan warnanya. Terutama bagi lidah perhatikan juga papilla.
pakah ada bercak atau tidak.
- "alam memeriksa *aring mintalah pasien untuk membuka mulut,
dengan bantuan tongue blade lidah kita tekan pada bagian tengah.
Mintalah pasien mengucapkan ahL. Perhatikan warna atau eksudat.
'. Pemeriksaan eher
0nspeksi pada leher untuk melihat adanya asimetris, denyutan abnormal, tumor
maupun keterbatasan dalam 8ange o* Moion A8/MB maupun pembesaran
kelenjar lim*e dan tiroid.
Pemeriksaan palpasi pada tulang hyoid, tulang rawan tiroid, kelenjar tiroid,
pembuluh karotis dan kelenjar lim*e. +ila terjadi pembesaran tiroid,
pemeriksaan palpasi dilakukan dengan meletakkan ujung jari kedua tangan dikelenjar dengan posisi pemeriksa di belakang penderita, kemudian
16
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
17/43
penderitadiminta menelan sehingga ujung jari pemeriksa ikut gerakan menelan.
Kemudia dilakukan auskultasi di tiroid dan dapat didengar bising sistolik yang
mengarahkan adanya penyakit gra%es.
Pemeriksaan pada leher untuk melihat %ena jugularis dapat memberikan
gambaran tentang akti*itas jantung. Perubahan akti*itas jantung dapat
memberikan gambaran pada %ena dengan cara memyebabkan perubahan
tekanan %ena-%ena tepi, bendungan pada %ena-%ena tepi dan perubahan pada
bentuk pul%us %ena.
Pada palpasi trakea perhatikan setiap adanya de%iasi pada trakea.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
18/43
'. etakkan tangan kiri anda pada torak posterior kira-kira pada tulang rusuk
ke !! atau !'.
). Tekankan tangan kiri tersebut keatas sehingga sedikit mengangkat dinding
dada.
1. etakkan tangan kanan pada atas bawah tulang rusuk sisi kanan dengan
membentuk sudut kira-kira 13( dengan otot rektus abdominal dengan jari-
jari kearah tulang rusuk.
3. &ementara pasien ekhalasi, lakukan penekanan sedalam 1-3 kearah bawah
pada batas bawah tulang rusuk.
9. Jaga posisi tangan anda dan suruh pasien inhalasi ? menarik na*as dalam.
;. &ementara pasien inhalasi, rasakan batas hepar bergerak menentang
tangan anda yang secara normal terasa dengan kontur regular. +ila hepar
tak terasa?teraba dengan jelas, maka suruh pasien untuk menarik na*as
dalam, sementara anda tetap mempertahankan posisi tangan ataumemberikan tekanan sedikit lebih dalam. kesulitan dalam merasakan
hepar ini sering dialami pada pasien obesitas.
5. +ila hepar membesar, maka lakukan palpasi di batas bawah tulang rusuk
kanan.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
19/43
b@ !( grC, D+
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
20/43
Pada penderita demam ti*oid bisa didapatkan anemia, jumlah leukosit
normal, bisa menurun atau meningkat, mungkin didapatkan
trombositopenia dan hitung jenis biasanya normal atau sedikit bergeser ke
kiri, mungkin didapatkan aneosino*ilia dan lim*ositosis relati*, terutama
pada *ase lanjut.
a. +4 &Y&M74 K4'! dan +4 M0
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
21/43
diperlukan untuk uji serologis ini adalah !-) m yang diinokulasikan ke
dalam tabung tanpa antikoagulan.
- #ji Didal
#ji Didal merupakan suatu metode serologi baku dan rutin digunakan
sejak tahun !569. Prinsip uji Didal adalah memeriksa reaksi antara
antibodi aglutinin dalam serum penderita yang telah mengalami
pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik A/B dan *lagela
AB yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi
aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi
menunjukkan titer antibodi dalam serum.
- Tes T#+74
Tes T#+74 merupakan tes aglutinasi kompetiti* semi kuantitati* yang
sederhana dan cepat Akurang lebih ' menitB dengan menggunakan
partikel yang berwarna untuk meningkatkan sensiti%itas. &pesi*isitas
ditingkatkan dengan menggunakan antigen /6 yang benar-benar
spesi*ik yang hanya ditemukan pada &almonella serogrup ". Tes ini
sangat akurat dalam diagnosis in*eksi akut karena hanya mendeteksi
adanya antibodi 0gM dan tidak mendeteksi antibodi 0g= dalam waktu
beberapa menit.
- Metode 7nyme 0mmunoassay A70B "ot
- Metode 7nyme-inked 0mmunosorbent ssay A70&B
- Pemeriksaan "ipstik
). 0denti*ikasi Kuman &ecara Molekuler
Metode lain untuk identi*ikasi bakteri S. typhi yang akurat adalah
mendeteksi "N Aasam nukleatB gen *lagellin bakteri S. typhi dalam darah
dengan teknik hibridisasi asam nukleat atau ampli*ikasi "N dengan cara
polymerase chain reaction AP
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
22/43
+II. Lear$($g Issue
No LI2%at I
k$o32%at I !o$4t k$o3
2%at I
%a5e to
pro5e
&o3 I
Lear$
!. Teknik namnesis dan
penerapannya pada
kasus
"e*inisi &istematika Tujuan
Prinsip
0nternet,
jurnal, te:t
book,
pakar
'. Pemeriksaan $isik@a. Keadaan
umum dan
%ital sign
b. Kepala dan
leher
c. bdomen
"e*inisi Teknik Pemeriksaan Tujuan
). "emam tipoid "e*inisi 7tiologi
7pidemiologi
=ejala klinisKomplikasi
Patogenesis
1. Salmonella typhii "e*inisi Mor*ologi
+III.S($tes(s "asala%
1. Tek$(k A$am$es(s !a$ pe$erapa$$6a pa!a kasus
namnesis adalah menanyakan keadaan penyakit, yang diperlukan untuk
pembedaan sindrom. namnesis merupakan wawancara terarah antara dokter dan
pasien. namnesis adalah salah satu cara untuk menegakkan diagnosis dilanjutkandengan pemeriksaan *isik. *orisme dalam kedokteran, bahwa 5(C kasus diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis, dalam !(C berdasarkan pemeriksaan *isis, dan
hanya !(C kasus yang diagnosisnya
Pr($s(p A$am$es(s
Prinsip utama anamnesis adalah membiarkan pasien mengutarakan
penyakitnya dalam kata-katanya sendiri.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
23/43
mendengar saja dulu, jangan menyela dan memotong pembicaraannya. tau bisa juga
dengan meyakinkan dan memberi tanggapan positi*.
da Peraturan Lima Huruf yang keras dan cepat untuk diingat dalam
melakukan suatu wawancara anamnesis, mengatakan bahwa anamnesis yang lebih
baik mengandung unsur-unsur audition AujianB, evaluation, inguiry ApenyelidikanB,
observation, dan understanding AmengertiB.
7e$(s A$am$es(s
da dua jenis anamnesis yang biasa dilakukan, yaitu utoanamnesis dan
lloanamnesis atau eteroanamnesis. utoanamnesis yaitu anamnesis langsung
dengan pasiennya. lloanamnesis?heteroanamnesis adalah anamnesis yang dilakukan
terhadap keluarga dan kerabat dekat pasien. lloanamnesis dilakukan jika pasien yang
bersangkutan tidak memungkinkan kondisinya untuk dianamnesis. Misanya pasien
adalah bayi, balita, atau pasien mengalami bisu-tuli dan cacat mental.
S(stemat(ka A$am$es(s
"alam melakukan anamnesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
seorang dokter, antara lain @
!. Tempat dan suasana
'. Penampilan dokter
). Periksa kartu dan data pasien
1. "orongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya
3. =unakan bahasa?istilah yang dapat dimengerti
9. +uat catatan;. Perhatikan pasiennya
5. =unakan metode yang sistematis
&ebuah anamnesis yang baik haruslah mengikuti suatu metode atau sistematika
yang baku sehingga mudah diikuti. Tujuannya adalah agar selama melakukan
anamnesis seorang dokter tidak kehilangan arah, agar tidak ada pertanyaan atau
in*ormasi yang terlewat. &istematika ini juga berguna dalam pembuatan status pasien
agar memudahkan siapa saja yang membacanya. &istematika tersebut terdiri dari@
!. "ata umum pasien
a. Nama pasien b. Jenis kelamin
c. #mur
d. lamat
e. Pekerjaan
*. Perkawinan
g. gama
h. &uku bangsa
'. Keluhan #tama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan atau yang paling berat
sehingga mendorong pasien datang berobat atau mencari pertolongan medis.
23
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
24/43
Pertanyaan diarahkan untuk makin menguatkan diagnosis yang dipikirkan atau
menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan diagnosis banding.
). 8iwayat Penyakit &ekarang
Terdapat 1 unsur utama dalam anamnesis riwayat penyakit sekarang, yakni @
A!B kronologi atau perjalanan penyakit, A'B gambaran atau deskripsi keluhan
utama, A)B keluhan atau gejala penyerta, dan A1B usaha berobat. &elama
melakukan anamnesis keempat unsur ini harus ditanyakan secara detail dan
lengkap.
1. 8iwayat Penyakit dahulu
3. 8iwayat penyakit Keluarga
9. 8iwayat Kebiasaan?&osial
;. namnesis &istem
namnesis sistem adalah semacam re%iew dimana seorang dokter secara
singkat dan sistematis menanyakan keluhan-keluhan lain yang mungkin ada
dan belum disebutkan oleh pasien. Keluhan ini mungkin saja tidak berhubugan
dengan penyakit yang sekarang diderita tapi mungkin juga merupakan
in*ormasi berharga yang terlewatkan.
Kes(mpula$ A$am$es(s
Pada akhir anamnesis seorang dokter harus dapat membuat kesimpulan dari anamnesis
yang dilakukan. Kesimpulan tersebut berupa perkiraan diagnosis yang dapat berupa
diagnosis tunggal atau diagnosis banding dari beberapa penyakit. Kesimpulan yang
dibuat haruslah logis dan sesuai dengan keluhan utama pasien.
8. Pemer(ksaa$ F(s(k
a. Kea!aa$ umum !a$ 5(tal s(g$
Kea!aa$ Umum
Tindakan yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan *isik. Kondisi
pasien dapat dilihat dari ekspresi wajah, gaya berjalan, dan tanda spesi*ik lain,
misal terlihat pasien parkinsonisme dan sebagainya. Keadaan umum pasien
menentukan apakah pasien dalam keadaan darurat atau tidak.al lain yang dapat dilihat adalah keadaan gii dan habitus. pakah
pasien mengalami kekurangan, kelebihan, atau cukup gii. abitus pasien juga
dinilai, pasien dengan berat badan dan bentuk badan yang ideal disebut atletikus.
Pasien yang kurus memiliki habitus astenikus, sedangkan pasien yang gemuk
memeiliki habitus piknikus.
0ndeks massa tubuh pasien juga diukur dengan cara @
0MT !5,3-'3 @ ++ ideal
24
+erat badan AKgB
Tinggi badan' AmB
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
25/43
Q!5,3 @ ++ kurang
G'3 @ ++ lebih
G)( @ /besitas
Keadaan sakit pasien bisa dilihat dari ekspresi, tingkat kesadaran, dan juga
tanda-tanda tidak normal lain yang ditunjukkan. "ikategorikan menjadi @
a. Pasien tidak sakit b. Pasien sakit ringan
c. Pasien sakit sedang
d. Pasien sakit berat
Kesadaran
a. Kompos mentis @ sadar sepenuhnya, dapat menjawab pertanyaan
tentang keadaan disekelilingnya dan merespon dengan baik.
b. patis @ pasien tanpak segan dan acuh tak acuh terhadap
lingkungannya.
c. "ellirium @ penurunan kesadaran disertai kekacauam motorik dan
siklus tidur bangun yang terganggu. Pasien tampak gelisah, kacau,
disorientasi, dan meronta-ronta.
d. &omnolen @ keadaan mengantuk yang masih dapat pulih penuh
bila dirangsang, namun bika rangsanga berhenti kembali tertidur.
e. &opor @ keadaan mengantuk yang dalam. Pasien masih dapat
terbangun jika diberi rangsang yang sangat kuat seperti nyeri, tapi pasien
tidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban %erbal
dengan baik.
*. &emi koma AringanB @ penurunan keasadaran, tidak ada respon pada
rangsang %erbal, tidak dapat dibangunkan sama sekali, tapi respon pupil
masih baik. 8espon terhadap nyeri tidak adekuat.
g. Koma @ penurunan kesadaran yang sangat dalam,tidak ada
gerakan spontan dan tidak ada respon nyeri.
Vital signs
!. &uhu
&uhu tubuh diukur menggunakan termometer, tempat pengukuran yaitu di
rektal, a:illa, maupun mulut AoralB.
&tadium penaikkan suhu tubuh dari suatu penyakit disebut stadium
prodormal, sedangkan stadium penurunan suhu tubuh disebut
rekon%alensensi.
'. Tekanan darah
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota
tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - !'( ?5( mmg. Nomor atas A!'(B
25
http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantung
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
26/43
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan
disebut tekanan sistole. Nomor bawah A5(B menunjukkan tekanan saat
jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. &aat
yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat nda istirahat
dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang ber%ariasi secara alami.
+ayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh akti%itas *isik,
dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan akti%itas dan lebih rendah
ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbedaO paling tinggi
di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. "ipengaruhi
oleh usia, jenis kelamin, jenis kegiatan, berat badan dan kondisi kesehatan.
&eseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnyaadalah@
ipertensi rendah @ !1( - !36? 6(-66 mmg
ipertensi sedang @ !9( - !96?!((-!(6 mmg
ipertensi berat @ !5( - '(6?!!(-!!6 mmg
). Nadi
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah
arteri yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung. "enyut nadi adalah
jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. #kuran
kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri
radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri
karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis
atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan
dengan bantuan stetoskop. "enyut nadi dapat meningkat pada saat
berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi.
Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah@
- +ayi baru lahir @ !1( kali per menit- #mur di bawah umur ! bulan @ !!( kali per menit
- #mur ! - 9 bulan @ !)( kali per menit
- #mur 9 - !' bulan @ !!3 kali per menit
- #mur ! - ' tahun @ !!( kali per menit
- #mur ' - 9 tahun @ !(3 kali per menit
- #mur 9 - !( tahun @ 63 kali per menit
- #mur !( - !1 tahun @ 53 kali per menit
- #mur !1 - !5 tahun @ 5' kali per menit
- #mur di atas !5 tahun @ 9( - !(( kali per menit
- #sia anjut @ 9( -;( kali per menit
Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut bradicardi.
26
http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diastole&action=edit&redlink=1http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_radialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_radialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_brachialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lengan_atas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_karotis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_karotis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_poplitea&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_dorsalis_pedis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_tibialis_posterior&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Stetoskophttp://id.wikipedia.org/wiki/Stetoskophttp://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistole&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diastole&action=edit&redlink=1http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_radialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_radialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_brachialis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lengan_atas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_karotis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_karotis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_poplitea&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_dorsalis_pedis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteri_tibialis_posterior&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Stetoskophttp://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
27/43
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.
Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah@
- teri radalis @ Pada pergelangan tangan
- rteri temporalis @ Pada tulang pelipis
- rteri caratis @ Pada leher
- rteri *emoralis @ Pada lipatan paha
- rteri dorsalis pedis @ Pada punggung kaki- rteri politela @Pada lipatan lutut
- rteri bracialis @ Pada lipatan siku
- 0ctus cordis @ Pada dinding iga, 3 E ;
1. Pernapasan
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses
pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Menilai *rekuensi,
irama, kedalaman dan tipe atau pola pernapasan. Tingkat respirasi atau
respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per menit. Tingkat
respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya
melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung
berapa kali dada meningkat. 8espirasi dapat meningkat pada saat demam,
berolahraga, emosi. Ketika memeriksa pernapasan, adalah penting untuk juga
diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan bernapas.
Jumlah pernapasan seseorang adalah@
- +ayi @ )( - 1( kali per menit
- nak @ '( - 3( kali per menit
- "ewasa @ !9 - '1 kali per menit
. Kepala !a$ le%er
#mumnya pemeriksaan kepala adalah dengan inspeksi dan palpasi.
- 7kspresi wajah @ menunjukan watak dan emosi, keadaan kesakitan.
- &imetri muka @ asimetri biasa tampak pada pasien dengan paresis N.200
- Nyeri tekan sinus *rontalis, maksilaris @ diperiksa ada? tidaknya nyeri.
Pertumu%a$ Ramut
8ambut rontok di seluruh badan ataupun setempat Aalopesia areata. "apat
dijumpai pada penyakit in*eksi berat A demam ti*oid B atau penyakit endokrin
A diabetes, mellitus, miksedemaB.
• Pemulu% !ara% temporal penebalan, aneurisma. Pada auskultasi dapat
terdengar bising pada aneurisma.
• N6er( teka$O ditempat keluarnya sara*-sara* supra dan in*raorbita.
• De*orm(tas @ akromegali, penyakit paget, tumor, trauma.
"ata
Pemeriksaan mata biasanya dengan inspeksi, palpasi dan juga dengan
alat-alat seperti pen!light" *unduskopi dan peta Snellen.
27
http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
28/43
• Ekso*talmus@ bola mata yang menonjol keluar, karena *isura palpebral yang
melebar ditandai dengan terlihatnya kornea yang tampak seluruhnya dan
dikelilingi sclera. "apat dijumpai pada tirotoksikosis, thrombosis sinus
ka%ernosus.
• E$o*talmus@ bola mata yang tertarik ke dalam, misalnya pada keadaan
dehidrasi, sindron horner.
• Teka$a$ ola mata@ naik A glaucoma B , turun AdehidrasiB
• Geraka$@ strabismus AjulingB adalah keadaan dimana kedudukan bola mata
abnormal, karena sumbu bola mata berkedudukan demikian rupa sehingga
proyeksi rangsang optic di kedua mata tidak sesuai. &trabismus konkomitan
disebabkan kerusakan sara*-sara* penggerak mata, sedangkan strabismus
paresis ? paralisis disebabkan oleh kelumpuhan sara*-sara* penggerak mata.
&trabismus di%ergen adalah keadaan dimana mata cenderung melihat kelateral, sebaliknya dengan &trabismus kon%ergen.
• De5(at(o$ -o$)uge@ keadaan bola mata yang keduanya selalu melihat ke satu
jurusan dan tidak dilirikan kea rah lain, secara pasi* ataupun dengan kemauan
sendiri.
• N(stagmus@ gerakan bola mata yang berjalan secara ritmis, mula-mula
dengan lambat bergerak ke satu arah, kemudian dengan cepat kembali ke
arah posisi semula. Keadaan ini dihubungkan dengan gangguan susunan
%estibular.• N(stagmus yang tidak ritmis ApendularB adalah nistagmus tanpa komponen
gerak cepat atau lambat, biasanya didapatkan pada orang yang hampir buat
atau buta seluruhnya.
Kelopak
• Ptos(s @ kelopak mata tampak jatuh, fissure palpebral menyempit. Terlihat
seperti bengkak muka pada penyakit ginjal. Terjadi karena kelumpuhan m.
ele%ator palpebrae yang disara*i sara* otak 000.• 9a$telasma @ bercak kekuningan pada kulit kelopak mata. "ihubungkan de
ngan peninggalan kadar lemak dalam darah.
• Ble*ar(t(s @ radang pada kelopak mata
• E!ema @ kelopak mata membengkak, kadang-kadang mata hampir tertutup
• Per!ara%a$ @ akibat trauma dan sebagainya.
Pup(l !(per(ksa e$tuk !a$ lear$6a
• Isokor kedua pupil sama besar dan bentuknya
• "(os(s pupil yang mengecil, kadang-kadang amat kecil, dijumpai misalnya
pada intoksikasi mor*in
28
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
29/43
• "(!r(as(s pupil yang dilatasi misalnya pada kerusakan sara* otak 000
8e*le: pupil terhadap cahaya diperiksa dengan meminta pasien melihat
obyek yang jauh, kemudian diberi rangsangan cahaya.
Ko$)u$gt(5a
• P($guekula bercak putih kekuningan, terdiri atas jaringan ikat, berjalan
pada kedua sisi kornea. +iasanya akibat hyperlipidemia.
• Fl(kte$ nodul kecil, banyak satu atau lebih, warna abu-abu agak kuning,
pada beberapa bagian konjungti%a dan kornea.
• Ber-ak (tot bercak segitiga pada kedua sisi kornea, warna pucat keabu-
abuan, berisi epitel yang kasar dan kering kadang juga mikroorganisme.
"idapatkan pada a%itaminosis .
• Ra!a$g ditandai dengan adanya warna merah, mengeluarkan air mata dan
kadang-kadang mukopurulen.
• A$em(a warna pucat, kadang-kadang amat pucat pada anemia berat.
Kor$ea
• 9ero*talm(a keadaan lanjut akibat a%itaminosis . kornea menjadi kering,
kesannya menjadi lunak
• Arkus a$$ulus0 garis lengkung putih keabu-abuan yang melingkari
kornea. +iasanya terdapat pada usia tua Aarkus senilisB
• Ulkus terdapat perselubungan seperti awan disertai tanda-tanda radang.
Pasien biasanya mengeluh silau , bila melihat cahaya terang
Le$sa
• Katarak lensa yang keruh seperti awan, dijumpai pada orang tua dan
diabetes mellitus.
• Sklera diperiksa icterus tidaknya.
• Fu$!us ret($opat( pa!a !(aetes' %(perte$s( 0 e!ema pap(l' atau
%emorag(. Ket(ga %al ($( %a$6a !apat !(te$tuka$ !e$ga$ *u$!uskop(.
"ulut !a$ Te$ggorok
Pemeriksaan dilakukan dengan inspeksi, mencium bau napas, dan dengan
bantuan alat Aspatula lidahB.
• B((r@ pucat, sianosis, *isura.
Kelitis@ tanda-tanda radang pada bibir.
erpes@ lesi dapat ditemukan pula pada hidung, dagu dan pipi. +iasanya
berupa %esikula sebesar jarum pentul, yang akan kering dalam beberapa jam
dan meninggalkan krusta.
29
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
30/43
• Selaput le$!(r@
&tomatitis@ akibat in*eksi.
*te@ lesi kecil-kecil A!-!( mmB pada selaput lendir, mula-mula sebagai
%esikel kemudian timbul in*eksi sekunder, membentuk ulkus yang dangkal.
eukoplakia@ bercak keputihan akibat epitel yang menebal dengan *isura dan
likeni*ikasi.
• L(!a%@ diperiksa adakah berselaput Ademam ti*oidB, bergetar AtremorB, basah
atau kering AdehidrasiB, papil jelas atro*i. "iperiksa pula adakah *isura,
de%iasi leukoplakia, glositis, kanula Akista kelenjar ludah atau kelenjar
mukosa yang tertutup, terjadi di dasar mulut, dekat *renulum lidahB.
LE&ER
Pemeriksaan leher berorientasi kepada beberapa hal@
• M. sternocleidomastoideus
• Trakea
• Manubrium sterni
• /rgan-organ arteri?%ena? kelenjar yang terdapat di sekitar leher, seperti arteri
karotis, %ena jugularis, kelenjar tiroid dan kelenjar parotis.
Pada inspeksi leher tentukan adakah@
• As(metr( kare$a peme$gkaka$. Pembengkakan dapat disebabkan oleh
aneurisma arteri karotis, pembengkakan terdapat pada satu sisi dan dapat
diraba pulsasi arteri pada daerah tersebut.
• Pulsas( 6a$g a$ormal. +endungan %ena, bila terdapat bendungan aliran
darah ke %ena torakalisO %ena-%ena jugularis akan tampak menonjol. al ini
tampak pada tumor intratorakal Asindrom %ena jugularisB, gagal jantung
kanan.
• Teratas$6a geraka$ le%er yang dapat disebabkan adanya pembengkakan
leher. Kekakua$ pada leher, misalnya kaku-kuduk pada meningitis, tetanus.
• Tumor, misalnya lim*oma Abiasanya unilateralB, tumor kista brakialis,
pembesaran kelenjar tiroid.
• Tort(kol(s@ pada keadaan ini leher miring pada arah yang sakit dan sukar
digerakkan karena rasa nyeri. Misalnya pada in*eksi m.
sternokleidomastoideus atau m. trapeius, tuberculosis %ertebra ser%ikalis.
• Kele$)ar l(m*e@ pembesaran kelenjar lim*e dapat dijumpai pada tuberculosis
kelenjar, leukemia, lim*oma malignum. +ila didapati, dituliskan besarnya,
konsistensinya, serta nyeri tekan. Mungkin pula didapati *istula.
30
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
31/43
• Kele$)ar t(ro(! struma0@ dinyatakan besar dan bentuknya Anormal, di*usa,
nodularB, konsistensi Akenyal, keras, kistaB, dan ada tidaknya bising
auskultasi.
Cara memeriksa pasien dengan kelainan kelenjar tiroid ialah dengan inspeksi
kemudian dilakukan palpasi. Pasien membelakangi pemeriksa, kemudian
dengan kedua tangan pemeriksa dari belakang meraba kelenjar tiroid. Pasien
juga disuruh menelan ludahnya, agar dapat dinilai apakah benjolan yang
terdapat akan ber*gerak pada pernapasan.
#uskultasi dilakukan pada tiroid yang membesar, untuk mengetahui adakah
bruits pada kelenjar tiroid tersebut, yang cenderung untuk suatu keadaan
%askularisasi yang bertambah misalnya pada suatu keganasan, titotoksikosis.
uskultasi dilakukan dari arah depan.
• Trakea@ diperiksa letaknya Aterdorong, tertarikB
-. A!ome$
Pemeriksaan *isik abdomen dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan
abdomen pada pasien. Pemeriksaan *isik abdomen prosedurnya diawali.
Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan.
Penderita dipersiklahkan untuk membuka baju seperlunya dan meminta
berbaring dengan posisi pemeriksa disebelah kanan pasien. Penderita dibuatrileks dengan menekuk lutut dan mengajak berbicara. Penderita diminta untuk
memberikan respon terhadap pemeriksaan Arasa sakitB dll.
Prinsip pemeriksaan abdomen yakni@ 0nspeksi-uskultasi-Perkusi-Palpasi.
0nspeksi dengan posisi berdiri Akulit tidak tampak %ena melebar Amelebar
sindroma
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
32/43
Perkusi dilakukan sebagai orientasi pada keempat kuadran abdomen
dominan suara timpani Aada *eses? cairan redupB, di kandung kemih
Atimpani?redupB. Perkusi dilakukan pada dada bagian bawah antara paru dan
arkus costa Asuara redup dikanan karena ada hepar, suara timpani di kiri karena
adanya *leksura splenikus kolonB kalo keduanya redup asites AditandaiB.
Normalnya suara hepar adalah pekak karena adanya tekanan intrabdominal yang
hampir negati* yang mengakibatkan organ menempel pada perioteneum,
sehingga bila ada udara pekaknya menghilang.
Palpasi super*icial dilakukan untuk melihat ada ketegangan otot, nyeri
tekan lepas atau tidak Aprinsipnya dilakukan pada area yang diduga tidak
nyeri?normal duluB, masa dengan ujung jari bersamaan dengan lembut semua
kuadran. Nyeri pada abdomen ada yang si*atnya %isceral Ahilang timbul, tidak
bisa ditunjuk dengan jelasB, ada yang somatik Abisa ditunjuk dengan jelasB.
Kelainan pada dinding ditandai dengan hilangnya nyeri apabila ada ketegangan
perut jika masih nyeri berarti ada kelainan dari dalam dinding perut.
Palpasi adanya masa, dilihat konsistensinya apakah padat keras Aseperti
tulangB, padat kenyal Aseperti meraba hidungB, lunak Aseperti pangkal pertemuan
jempol dan telunjukB, atau kista Aditekan mudah berpindah seperti balon berisi
air, berisi cairanB. danya tumor pada abdomen diperkirakan dari 6 regio
anatominya. #kuran massa ditentukan dengan pasti yakni dengan
meteran?jangka sorong mengenai panjang, lebar, tebal Akalau tidak ada peralatan,
bisa dengan ukuran jari penderitaB.
Pada palpasi selain memikirkan organ didalam, dipikirkan pula pembuluh
darah di abdomen. bdomen ditekan kuat-kuat bagian atas sedikit ke sebelah kiri
untuk merasakan pulsasi aorta Atumor abdomen bisa keliru dengan aneurisma
aortaB. neurisma aorta ditandai ada pulsasi ke segala arah sedangkan tumor
hanya pada ! arah. Palpasi organ intraperitoneal si*atnya mobile, sedangkan
organ retroperitoneal si*atnya *i:ed Aseperti ginjal yang kalau ternyata mobile
pada wandering kidneyB.
#ntuk pemeriksaan ascites abdomen prosedur tambahannya@ A!B
Melakukan perkusi dengan Tes suara redup berpindah@ &etelah menandai batas
suara timpani dan redup, minta penderita miring ke salah satu sisi tubuh
dilakukan perkusi lagi APada ascites batasnya tidak berubahBO A'B Melakukan
palpasi dengan Tes #ndulasi@ Minta asisten menekan kedua tangan pada midline
abdomennya Akanan kiriB. Ketuklah satu sisi abdomen dengan jari dan rasakan
32
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
33/43
pada sisi yang lain dengan tangan yang lain, adanya getaran yang diteruskan
cairan asites.
#ntuk pemeriksaan hepar prosedur tambahannya yaitu dengan perkusi
batas bawah hepar@ Mulai dari bawah umbilikus di mcl kanan perkusi dari bawah
ke atas sampai suara redup Atidak ada pergeseran ke bawah? /bstruksi paru
kronikB. "ilanjutkan perkusi batas atas hepar@ daerah paru ke bawah sampai
suara redup. Tinggi antara daerah redup Atidak ada pembesaran heparB diukur.
Palpasi hepar dilakukan dengan meletakkan tangan kiri dibelang penderita
menyangga costa ke-!!?!' sejajar, minta penderita rileks. epar didorong ke
depan, diraba dari depan dengan tangan kanan Abimanual palpasiB. Tangan kanan
ditempatkan pada lateral otot rektus kanan, jari di batas bawah hepar dan tekan
lembut ke arah atas. Pasien diminta berna*as dalam sehingga terasa sentuhan
hepar bergerak ke bawah Atangan dikendorkan agar hepar meluncur dibawah jarisehingga meraba permukaan yang lunak tidak berbenjol, tepi tegas?tajam, tidak
ada pembesaranB.
#ntuk pemeriksaan lien prosedur tambahannya dengan perkusi daerah ics
terbawa di linea a:illaris anterior kiri AtimpaniB. Pasien diminta menarik na*as
panjang lakukan perkusi lagi Akalau redup berarti pembesaran lim*e atau bisa
normal *alse positi%e splenic percussion signB. Perkusi dilakukan pada daerah
redup dari berbagai arah Aredup meluas berarti pembesaran limpaB perlu
dilakukan palpasi untuk memastikan.
Palpasi lien dilakukan dengan meletakkan tangan kiri menyangga dan
mengangkat costa bagian bawah kiri sebelah penderita. Tangan kanan diletakkan
di bawah arcus aorta kemudian tekan ke arah lien. Penderita diminta berna*as
dalam-dalam merasakan lien dengan ujung jari Alien membesar atau tidakB.
Pemeriksaan Apalpasi dan perkusiB diulangi pada posisi pasien miring ke kanan
dengan tungkai paha dan lutut *le:i agar lien mudah teraba. Jarak letak lien
diperkirakan dengan costa kiri terbawah.#ntuk pemeriksaan ginjal abdomen prosedur tambahannya dengan
melakukan palpasi =injal Kanan@ Posisi di sebelah kanan pasien. Tangan kiri
diletakkan di belakang penderita, paralel pada costa ke-!', ujung cari menyentuh
sudut costo%ertebral Aangkat untuk mendorong ginjal ke depanB. Tangan kanan
diletakkan dengan lembut pada kuadran kanan atas di lateral otot rectus, minta
pasien menarik na*as dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam-
dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan
Atentukan ukuran, nyeri tekan gaB. Pasien diminta membuang na*as dan berhenti
33
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
34/43
napas, lepaskan tangan kanan, dan rasakan bagaimana ginjal kembali waktu
ekspirasi. "ilanjutkan dengan palpasi =injal Kiri@ Pindah di sebelah kiri
penderita, Tangan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari belakan. Tangan
kiri diletakkan dengan lembut pada kuadran kiri atas di lateral otot rectus, minta
pasien menarik na*as dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan kiri dalam-
dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan
Anormalnya jarang terabaB
#ntuk pemeriksaan ketok ginjal prosedur tambahannya dengan
memperlsilahkan penderita untuk duduk menghadap ke salah satu sisi, dan
pemeriksa berdiri di belakang penderita. &atu tangan diletakkan pada sudut
kosto%ertebra kanan setinggi %ertebra torakalis !' dan lumbal ! dan memukul
dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan Aginjal kananB. &atu tangan diletakkan
pada sudut kosto%ertebra kanan setinggi %ertebra torakalis !' dan lumbal ! dan
memukul dengan sisi ulnar dengan kepalan tangan Aginjal kiriB. Penderita
diminta untuk memberiksan respons terhadap pemeriksaan bila ada rasa sakit.
Pemeriksaan abdomen dapat diakhiri dengan colok dubur Asi*atnya kurang
menyenangkan sehingga ditaruh paling akhirB. Pemeriksaan ini dapat dilakukan
pada pasien dalam posisi miring AsymposisiB, lithotomi, maupun knee-chest.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan satu tangan maupun dua tangan Abimanual,
satu tangannya di atas pel%isB.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
35/43
Kuman ini tumbuh dalam suasana aerob dan *akultati* anaerob. Kuman ini
mati pada suhu 39R< dan pada keadaan kering. "i dalam air dapat bertahan hidup
selama 1 minggu dan hidup subur pada medium yang mengandung garam empedu.!
b. 7pidemiologi "emam Typhoid
&ur%eilans "epartemen Kesehatan 80, *rekuensi kejadian demam ti*oid di
0ndonesia pada tahun !66( sebesar 6,' dan pada tahun !661 terjadi peningkatan
*rekuensi menjadi !3,1 per !(.((( penduduk. "ari sur%ey berbagai rumah sakit di
0ndonesia dari tahun !65! sampai dengan !659 memperlihatkan peningkatan jumlah
penderita sekitar )3,5C yaitu dari !6.369 menjadi '9.9(9 kasus.
0nsidens demam ti*oid ber%ariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan
sanitasi lingkunganO di daerah rural AJawa +aratB !3; kasus per !((.((( penduduk,
sedangkan di daerah urban ditemukan ;9(-5!( per !((.((( penduduk. Perbedaan
insisdens du perkotaan bekum memadai serta sanitasi lingkungan dengan
pembuangan sampah yang kurang memenuhi syatat kesehatan lingkungan.
Case fatality rate A
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
36/43
c. Patogenesis "emam Typhoid
"emam typhoid disebabkan oleh bakteri basil gram negati%e, Salmonella
typhii. Penularan ke manusia dapat melalui makanan dan minuman yang tercemar
*eses manusia. +akteri akan masuk ke saluran pencernaan. "i lambung sebagian
bakteri akan dimusnahkan oleh asam lambung. +akteri yang masih bertahan akan
masuk ke usus halus dan mengin%asi jaringan lymphoid pla%ue peyeri yang
merupakan tempat predileksi untuk berkembang biak. Melalui saluran lim*e
mesenteric bakteri masuk aliran darah sistemikA bakterimia 0B dan mencapai sel-sel
retikuloendothelial hati dan limpa. $ase ini dianggap sebagai masa inkubasiA;-!1
hariB. Kemudian bakteri akan masuk ke sirkulasi sistemikAbakterimia 00B melalui
duktus torasikus dan mencapai organ-organ tubuh terutama limpa, usus halus dan
kandung empedu.+akteri Salmonella typhii menghasilkan endotoksin yang merupakan kompleks
lipopolisakarida dan dianggap penting dalam pathogenesis demam typhoid.
7ndoktoksin berperan pirogenik serta memperbesar reaksi peradangan dimana
bakteri berkembang. &elain itu merupakan stimulator yang kuat untuk memproduksi
sitokin oleh sel-sel makro*ag dan demam djala toksemiaA proinflamatory. /leh
karena basil Salmonella bersi*at intraseluler maka semua bagian tubuh dapat
terserang dan kadang-kadang pada jaringan yang terin*eksi dapat timbul *okal-*okal
in*eksi.
Kelainan patologis utama tedapat di usus halus terutama di ileum bagian distal
dimana terdapat kelanjar pla%ue peyeri. Pada minggu pertama dapat terjadi
hyperplasia plaHue peyeri berlanjut pada minggu kedua menjadi nekrosis. Pada
minggu ketiga terjadi ulserasi hingga terbentuk ulkus. #lkus ini dapat sembuh dan
menimbulkan sikratik pada minggu ke empat. #lkus dapat menyebabkan perdarahan
dan per*orasi y.ang merupakan komplikasi yang berbahaya. &elain itu hepar dan
membesar karena terjadi in*iltrasi sel-sel lim*osit dan sel mononuclear lainnya sertanekrosis *okal. "emikian juga proses ini terjadi pada jaringan retikuloendotelial
lainnya seperti limpa dan kelenjar mesenterika. Kelainan patologis yang sama juga
dapat ditemukan pada organ tubuh lain seperti tulang, usus, ginjal, jantung dan
selaput otak. Pada pemeriksaan klinis sering ditemukan, proses radang dan abses
pada organ, sehingga dapat menimbulkan bronchitis, arthritis septic, pielone*ritis,
meningitis dll. Kandung empedu merupakan tempat yang disenangi bakteri ini. +ila
penyembuhan tidak sempurna, bakteri dapat tahan di kandung empedu, mengalir ke
dalam usus sehingga menyebabkan karier intestinal. "emikian juga ginjal dapat
36
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
37/43
mengandung bakteri tahan lama sehingga menimbulkan karier $urinary carrier.
dapun tempat-tempat yang mengandung bakteri ini dapat menyebabkan
kekambuhan.
=ejala Klinis "emam Typhoid
=ambaran klinis demam typhoid sangat ber%ariasi, dari gejala yang sangat
ringan sekali Asehingga tidak terdiagnosisB dan dengan gejala yang khasAsindrom
demam typhoidB sampai dengan gejala klinis yang berat yang disertai dengan
komplikasi. =ambaran klinis juga dapat ber%ariasi berdasarkan daerah dan negara
serta waktu. =ambaran klinis pada anak-anak cenderung tak khas. Makin kecil anak,
gambaran klinis makin tak khas. Kebanyakan perjalan penyakit berlangsung dalam
waktu pendek dan jarang menetap lebih dari ' minggu.
Kumpulan gejala klinis typhoid sering disebut sindrom demam typhoid.
+eberapa gejala klinis yang sering terjadi@a."emam
"emam atau panas adalah gejala utama typhoid. Pada awal sakit demam
kebanyakan samar-samar saja, selanjutnya suhu tubuh sering turun naik. Pagi hari
lebih rendah atau normal, sore dan malam lebih tinggiAdemam intermittenB. "ari hari
ke hari intensitas demam makin anokresia, mual dan muntah. Pada minggu kedua
intensitas demam makin tinggi dan kadang terus-menerusAdemam kontinyuB. +ila
pasien membaik pada minggu ketiga suhu badan kembali turun dan dapat normal
pada akhir minggu ketiga. Perlu diperhatikan bahwa laporan demam khas pada
typhoid tidak selalu ada. Tipe demam menjadi tidak beraturan. al ini kemungkinan
terjadi karena inter%ensi pengobatan atau komplikasi yang hadir lebih awal. Pada
anak, khususnya balita, demam dapat menyebabkan kejang.
b.=angguan &aluran Pencernaan
Pada keadaan ini dapat ditemukan bau mulut yang tidak enak karena demam
yang lama. +ibir kering dan pecah-pecah. idah kelihatan kotor dan ditutupi selaput
putih. #jung dan tepi lidah kemerahan dan tremorAcoated tongue dan pada
penderita anak jarang ditemukan. Pada umumnya penderita sering mengeluh nyeri
perut terutama region epigastrikAnyeri ulu hatiB disertai mual dan muntah. Pada awal
sakit sering meteorismus dan konstipasi. Pada minggu selanjutnya kadang timbul
diare.
c.=angguan Kesadaran
#mumnya terjadi gangguan kesadaran, berupa penurunan kesadaran ringan.
&ering didapatkan kesadaran apatis dengan kesadaran seperti berkabutAtyphoidB.
Pada klinis berat tak jarang penderita mengalami somnolen sampai koma atau
37
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
38/43
dengan gejala psychosis$organic brain syndrome.Pada penderita dengan toksik,
delirium lebih menonjol.
d.epatosplenomegali
ati dan limpa ditemukan sering membesar. ati tersa kenyal dan terdapat
nyeri tekan.
e.+radikardia relati* dan gejala lain
+radikardia relati* jarang ditemukan, mungkin karena teknis pemeriksaan yang
sulit dilakukan. +radikardi relati* adalah peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti
peningkatan denyut nadi. Patokan yang sering dipakai adalah bahwa setiap
peningkatanm suhu !(< tidak diikuti peningkatan *rekuensi nadi 5 denyut dalam !
menit. =ejala-gejala lain yang dapat ditemukan pada demam typhoid adalah rose
spot yang biasanya ditemukan di region abdomen atas,serta sudamina serta gejala-
gejala klinis yang berhubungan dengan komplikasi yang terjadi. 8ose spot jarang
ditemukan pada anak lebih sering epitaksis.
Kompl(kas( T6p%o(!
Pada minggu kedua atau lebih sering timbul komplikasi mulai yang ringan
sampai berat bahkan kematian. +eberapa komplikasi yang sering terjadi adalah
sebagai berikut@
a.Typhoid toksikATyphoid 7nse*alopatiB
"idapatkan gangguan atau penurunan kesadaran akut dengan gejala delirium
sampai koma yang disertai atau tanpa gejala neurologis lainnya. nalisa cairan otak
biasanya dalam batas-batas normal.
b.&yok &eptik
&yok septik adalah akibat lanjut dari respon in*lamasi sistemik, karena
bakteremia Salmonella typhii. "isamping gejala-gejala diatas penderita jatuh ke
dalam *ase kegagalan %askulerAsyokB. Tensi turun, nadi cepat dan halus, berkeringat
serta akral dingin. Keadaan menjadi berbahaya apabila syok bersi*at irreversible.
!.Perdarahan dan Per*orasi 0ntestinal
Perdarahan dan per*orasi intestinal terjadi pada minggu kedua demam atau
setelah itu. Perdarahan dengan gejala berak berdarahAhematoskheiaB atau dideteksidengan tes perdarahan tersembunyiAoccult blood test B. Per*orasi intestinal ditandai
dengan nyeri abdomen akut,tegang, nyeri tekan yang paling nyata di kuadaran kanan
bawah abdomen. &uhu tiba-tiba menurun dengan peningkatan *rekuensi nadi dan
berakhir syok. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan tanda-tanda ileus, bising usus
melemah dan pekak hati menghilang. Per*orasi dapat dipastikan dengan pemeriksaan
*oto polos abdomen ) posisi. Per*orasi intestinaldalah komplikasi typhoid yang
serius karena sering menimbulkan kematian.
'.Peritonitis
38
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
39/43
Peritonitis biasanya menyertai per*orasi, tetapi dapat terjadi tanpa per*orasi.
"itemukan gejala-gejala abdomen akutyakni nyeri perut hebat,kembung serta nyeri
penekanan. Nyeri lepas lebih khas pada peritonitis.
).epatitis Ti*osa
"emam typhoid yang disertai gejala-gejala ikterus,hepatomegali,dan kelainan
test *ungsi hati dimana didapatkan peningkatan &=PT, &=/T dan bilirubin
darah.Pada histopatologi didapatkan nodul ti*oid dan hiperplasi sel-sel ku**er.
1.Pankreatitis Ti*osa
Pankreatitis ti*osa merupakan komplikasi yang jarang terjadi,gejala-
gejalanya sama dengan pancreatitis. Penderita nyeri perut hebat yang disertai mual
dan muntah warna kehijauan, meteorismus dan bising usus menurun. 7nim amilase
dan lipase meningkat.
3.Pneumonia
Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri basil Salmonella atau koin*eksi
dengan mikroba lain yang sering menimbulkan pneumonia. Pada pemeriksaan
didapatkan gejala-gejala klinis pneumonia serta gambaran khas pneumonia pada *oto
polos thoraks.
9.Komplikasi ain
+asil Salmonella bersi*at intramakro*ag dan dapat beredar ke seluruh bagian
tubuh, maka dapat mengenai banyak organ yang menimbulkan in*eksi yang bersi*at
*okal, diantaranya@
!. /steomielitis, arthritis
'. Miokarditis, perikarditis dan endokarditis
). Pielone*ritis, orkhitis
1. &erta peradangan-peradangan di tempat lain
4. Salmonella typhii
S. typhi merupakan bakteri batang gram negati* dan tidak membentuk spora,
serta memiliki kapsul. +akteri ini juga bersi*at *akultati*, dan sering disebut sebagai
facultative intra!cellular parasites. "inding selnya terdiri atas murein, lipoprotein,
fosfolipid" protein, dan lipopolisakarida AP&B dan tersusun sebagai lapisan-lapisan
A"en, '(()B.
#kuran panjangnya ber%ariasi, dan sebagian besar memiliki peritrichous
flagella sehingga bersi*at motil. S. typhi membentuk asam dan gas dari glukosa dan
mannosa. /rganisme ini juga menghasilkan gas '&, namun hanya sedikit ADinn,
'((9B. +akteri ini tahan hidup dalam air yang membeku untuk waktu yang lama
A+rooks, '((3B.
39
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
40/43
S. typhi yang mengin*eksi manusia dan menyebabkan demam enterik, yakni
demam ti*oid. Jumlah organisme dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi
menentukan infection rate.
ntigen 2i dari serotip S. typhi merupakan bentuk antigen K. &ejumlah
penelitian menunjukkan bahwa 2i mempunyai si*at antiopsonik dan anti*agositik,
mengurangi sekresi TN$S terhadap S enterica ser. thypi oleh makro*ag inang,
meningkatkan resistensi bakteri terhadap o&idative killing ADain, '((3B. ntigen 2i
meningkat in*ekti%itas dari S. thypi dan keparahan penyakitnya.
ntigen / menurunkan kepekaan bakteri terhadap protein komplemen, host
cationic proteins, dan interaksi dengan makro*ag. ntigen / memberikan
perlindungan dari serum normal karena adanya complement!activating # dan LPS core polysaccharides. &elain itu, antigen / juga mencegah akti%asi dan deposisi *aktor
komplemen A"en, '(()B.
Plasmid %irulensi untuk Salmonella hanya ditemukan pada beberapa serotip
dari subgrup 0 saja, salah satunya S. typhi. Plasmid %irulensi ini penting untuk
multiplikasi bakteri di sistem retikuloendotelial. Namun, beberapa mengatakan bahwa
plasmid tidak menentukan keparahan dari in%asi bakteri karena perannya yang hanya
bekerja di luar sel-sel intestinal. +erdasarkan penelitian, plasmid ini hanya membantu
replikasi bakteri di makro*ag A8otger, !666B.
S. typhi juga diduga memiliki adhesion yang berasal dari 'uter (embrane
Protein A/MPB dengan berat molekul sekitar )9k"a, yang kemudian dikenal sebagai
dh()9. dh()9 ini bersi*at imunogenik dan mampu menginduksi respon imun
mucosal dengan terbentuknya &0s protekti* pada mencit A"en, '(()B.
&eperti halnya semua bakteri basil enterik, S. typhi juga menghasilkan
endotoksin. 7ndotoksin merupakan senyawa lipopolisakarida AP&B yang dihasilkan
dari lisisnya sel bakteri. "i peradaran darah, endotoksin ini akan berikatan dengan
40
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
41/43
protein tertentu kemudian berinteraksi dengan reseptor yang ada pada makro*ag dan
monosit serta sel-sel 87&, maka akan dihasilkan 0-!, TN$, dan sitokin lainnya. &elain
itu, S. typhi juga menghasilkan sitotoksin, namun hanya sedikit sekali A"en, '(()B
S. enterica memiliki region "N yang berhubungan dengan patogenitasnya
dan dimiliki oleh semua serotipnya. )egion ini disebut sebagai Salmonella
Patogenicity *sland sering disingkat dengan &P0 A8etamal, '(!(B. &P0 ber*ungsi dalam
menambah *ungsi %irulensi yang kompleks oleh bakteri terhadap inang yang
diin*eksinya A&aroj, '((5B. ensel A'((1B,
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
42/43
"alam satu sampai tiga minggu bakteri akan menyebar ke organ tersebut. +akteri ini
akan mengin*eksi empedu, kemudian jaringan lim*oid dari usus halus, terutamanya
ileum. 0n%asi bakteri ke mukosa akan memicu sel epitel untuk menghasilkan berbagai
sitokin seperti 0-!, 0-9, 0-5, TN$-U, 0N$, =M-
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Blok 11 Kel.9
43/43
9. S(mpula$
Tn. &, !; tahun, menderita demam typhoid karena terin*eksi Salmonella typhii" hal
ini diperkuat dengan gejala khas yang timbul dan hasil pemeriksaan penunjang.
9I. Da*tar Pustaka
+uku jar 0lmu Pernyakit "alam Jilid 000 7d.2 hal. ';6;-';66+urnside-Mc=lynn. !66(. #dam,s Diagnosis -isisk disis /0. Jakarta@ 7=<
Markum, .M.&. '(((. Penuntun #namnesis dan Pemeriksaan -isis. Jakarta@ 0nterna
Publishing
&udoyo, ru.D, et all. '((6. 1uku #+ar *lmu Penyakit Dalam edisi V 2ilid * . Jakarta@ 0nterna
Maulana 8ai. '((5. http@??raimaulana.wordpress.com?'((5?!'?('?anamnesis? diakses pada
tanggal ' /ktober '(!) pukul !3.!( D0+
Publishing
&wart, Mark . '((1. 1uku #+ar Diagnostik -isik . Jakarta@ 7=