Beritanya Warga Sardonoharjo
I/Maret/2017
Edisi Perdana
Laporan Khusus
UPACARA BEDHOL SONGSONG
Laporan Utama
Musrenbang DesaSardonoharjo tahun 2016
Opini
PTP dan HATINYA PKK
Peringati Hari Jadi Desa Sardonoharjo Ke-70
Layanan PublikPembaharuan Layanan Sleman
E-KTP Seumur hidup
Salam Guyup Rukun. Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terbit pertama koran desa Sardonoharjo ini. Ucapan terimakasih kami haturkan
kepada bapak Kepala Desa Sardonoharjo, bapak Harjuno, yang telah menjadi pemprakarsa lahirnya koran desa ini. Kami ucapkan terimakasih juga bagi pihak-pihak yang mendukung serta bekerjasama dalam penyusunan hingga penerbitan koran desa ini.
Isi yang kami muat dalam edisi pertama ini mungkin masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami segenap tim memohon masukan dan saran yang membangun demi kebermanfaatan koran desa ini dengan baik dan menyeluruh. Semoga untuk ke depannya isi dan tampilan yang kami sajikan akan lebih baik dan berkualitas. Atas kurangnya kami segenap tim redaksi mohon maaf. Selamat menikmati persembahan perdana kami ini.
A. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa (38,85%) : Rp. 1.475.240.000
B. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa (43,70%): Rp. 1.659.395.500
a. Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa : Rp. 749.967.000
b. Operasional Perkantoran Desa : Rp. 179.105.000
c. Operasiomal dan Tunjangan BPD : Rp. 95. 137.000
d. Insentif RT dan RW : RP. 62.400.000
Jumlah : Rp. 3.571.985.000 (28,62%)
e. Kegiatan Intensifikasi Pajak dan Intensifikasi PBB : Rp. 153.680.000
f. Pembinaan Perangkat Desa : Rp. 17.975.000
g. Pengelolaan Perpustakaan, Kearsipan dan Aset Desa : Rp. 19.245.000
h. Penyusunan Siklus Tahunan Desa : Rp. 23.822.500
I. Sarpras Desa dan Peningkatan Kapasitas Aparat Desa : Rp. 20.475.00
j.Pelayanan dan Pendataan : Rp. 64.443.500
k.Penyelenggaraan Musdes : Rp. 45.510.000
l. Pengangkatan Perangkat Desa : Rp. 45.510.000
Jumlah : Rp. 388.631.000 (10,24%)
a. PembangunanKantor Desa : Rp. 602.533.000
b. Pembangunan Balai Pedukuhan : Rp. 19.963.000
c. Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan : Rp. 288.788.500
d. Pembangunan Gorong- gorong : Rp. 22.707.000
e. Pembangunan Talud Jalan : Rp. 375.205.000
f. Pembangunan Irigasi : Rp. 49.615.000
g. Pembangunan Gedung, Kesehatan dan Pasar : Rp. 77.868.000
h. Pembangunan Makam dan Tempat Ibadah : Rp. 75.551.000
I. Pembangunan Pos Ronda : Rp. 33.504.000
j. Pembangunan Sumur Resepan : Rp. 32.088.000
k. Pembangunan Dreanasi : Rp. 81.573.000
A. Pendapatan Asli Desa : Rp. 140.765.000
B. Pendapatan Tranfer
a. Dana Desa : Rp. 757.459.000
b. Bag. Dari hasil pajak dan retrebusi daerah : Rp. 659.615.000
c. Alokasi Dana Desa : Rp. 1.734.146.000
d. Bantuan Keuangan Khusus : Rp. 250.000.000
C. Pendapatan Lain- lain :Rp. 30.000.000
Jumlah : Rp. 3.571.985.000
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 2
Info Desa
Salam Redaksi
INFO APBD SARDONOHARJOTAHUN 2017
Pendapatan Desa Sardonoharjo 2017 Belanja Desa Sardonoharjo 2017
C. Bidang Pembinaan Masyarakat (11,91%) : Rp. 452.285.000
a. Pembinaan PKK : Rp. 64.730.000
b. Pembinaan LPMD : Rp. 36.885.000
c. Pembinaan Karang Taruna : Rp. 21.950.000
d. Pembinaan RT dan RW : Rp. 30.490.000
e. Pembinaan Limnas dan Kamling : Rp. 24.620.000
f. Pembinaan Rois, Takmir dan PHBI : Rp. 41.899.500
g. Pembinaan Satgas Bencana : Rp. 18.205.000
h. Peringatan Hari Jadi dan Lomba Desa : Rp. 64.130.000
I. Pelaksanaan Gelar Seni Budaya : Rp. 58.960.000
j. Pengelolaan Pos Kesehatan dan Posyandu : Rp. 42.357.500
k. Pembinaan dan Pelatihan Usaha Mikro : Rp. 48.058.000
D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat (5,14%): Rp. 195.100.000
a. Pembinaan dan Pemberian Bantuan Kelompok Masyarakat : Rp. 131.555.000
b. Pendataan dan Pelatihan Masyarakat Miskin serta Difabel : Rp. 32.905.000
c. Peningkatan Pendidikan dan Fasilitas PMKS : Rp. 30.640.000
E. Bidang Tak Terduga (0,40%): Rp. 15.000.000
a. Bencana Alam : Rp. 5.000.000
b. Bencana Sosial : Rp. 5.000.000
c. Kejadian Luar Biasa : Rp. 5.000.000
Susunan Redaksi Warta Sardonoharjo | Penanggung Jawab : Harjuno Wiwoho, S.E (Kepala Desa Sardonoharjo) | Penasihat :Drs. H. Tejo Susanto dan H. Suroto, S.Pd | Pimpinan Redaksi : Drs. Sigit Triana,S.Pd.,MM, dan Waluyo | Redaksi Pelaksana : Susi Farid | Editor : Muhammad Tibyan | Reporter : Husnan Budiman, Firdha, Wulan, Zainal | Lay Out : Nur Sahid
MusrenbangdesSardonoharjo tahun 2016
aktu menunjukkan
Wpukul 19.30 WIB.
P a r a p e s e r t a
M u s y a w a r a h P e m b a n g u n a n D e s a
(Musrenbangdes) satu demi satu mulai
memenuhi Ruang Serbaguna Desa, kantor
Lurah Desa Sardonoharjo, Kecamatan
Ngaglik, Sleman. Beberapa peserta yang
sudah hadir tampak menyempatkan
berdiskusi kecil dengan kawan sebelahnya
sambil, menunggu dimulainya acara.
Tepat pukul 19.45 WIB acara
Musrenbang Desa Sardonoharjo dimulai,
d i p i m p i n o l e h K e t u a B P D D e s a
Sardonoharjo. Seperti halnya desa-desa
yang lain di Indonesia, desa Sardonoharjo
tampak semakin antusias menjalankan
Musrenbangdes. Semenjak diterapannya UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU
Desa), semangat membangun kemandirian
desa semakin semarak. Kalau dahulu,
Musrenbangdes hanya wacana dan sekadar
membuat usulan, sekarang desa dapat
menetapkan usulan pembangunan menjadi
p r o g r a m d a n k e g i a t a n d e s a y a n g
direncanakan dan dilaksanakan sendiri oleh
desa melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja (APBDesa). Musrenbang kali ini
adalah untuk Penetapan Peraturan Desa
(Perdes) tentang Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) Desa tahun 2017 dan usulan ke tingkat
Kabupaten untuk APBD 2018.
Musrenbangdes Sardonoharjo
selain dihadiri oleh warga dan perangkat
desa, juga dihadiri oleh Pejabat Muspika,
antara lain Camat Ngaglik, bapak Anggoro
Sunaryono, yang didampingi oleh Sekretaris
Camat (sekcam) dan para Kasi, Danramil
Ngaglik, dan Kapolsek Ngaglik. Juga hadir
dari Pukesmas dan Dinas Pertanian.
Musrenbangdes adalah salah satu
b e n t u k m u s y a w a r a h d e s a u n t u k
menetapkan rencana pembangunan desa.
M u s r e n b a n g d e s m e n j a d i w a h a n a
pertemuan antara warga, organisasi
kemasyarakatan , organ isas i warga ,
Pemerintahan Desa, dan BPD. Menurut UU
Desa, setiap keputusan yang bersifat
strategis, maka desa wajib menggelar
musyawarah. Rencana pembangunan desa
adalah salah satu keputusan strategis desa
yang wajib diputuskan melalui musyawarah
desa. Sesuai Permendesa-PDTT No. 2/2015
t e n t a n g Pe d o m a n Ta t a Te r t i b d a n
Mekanisme Pengembilan Keputusan
Musyawarah Desa dan Permendagri No.
114/2014 tentang Pembangunan Desa,
Musyawarah Desa hendaknya dipimpin BPD
atau yang ditunjuk. Proses Musrenbang
difasilitasi oleh Pemerintah Desa melalui pos
anggaran dalam APB Desa.
Kurang lebih satu minggu sebelum
Musrenbangdes, pada tanggal 11 Januari
2017, Desa Sardonoharjo telah melakukan
Pra Musrenbangdes, membahas Rancangan
RKP Desa. Dalam Pra Musrenbangdes
tersebut, tim melakukan sinkronisasi hasil
dari Musrenbangdus di setiap Padukuhan,
hasil evaluasi pelaksanaan RPJM Desa dan
Pembangunan sebelumnya, serta beberapa
usulan dari organisasi kemasyarakatan.
Sinkronisasi program pembangunan desa
penting dilakukan supaya pembangunan
desa lebih efektif dan tidak tumpang tindih.
Dari desa hadir Lurah Desa, Seluruh
Perangkat Desa, LPMD, Dukuh, Organisasi
Kemasyarakatan seperti PKK, Karang Taruna,
G a p o k t a n d a n p a r a t o k o h D e s a
Sardonoharjo, maupun dari RT dan RW.
Dalam sambutannya, Lurah Desa,
bapak Harjuno Wiwoho menyampaikan
beberapa poin penting untuk kemajuan
desa, antara lain penguatan kapasitas dan
kelembagaan di Pedukuhan. “LPMD
pedukuhan harus lebih kuat lagi karena ada
p e r u b a h a n p e l a k s a n a a n d a l a m
pembangunan desa,” jelasnya. Program
yang tersusun dalam RKP Desa juga harus
tersosialisasi ke masyarakat. “Mohon pak
D u k u h , ke t u a R T, ke t u a R W t u r u t
menyampaikan ke masyaratat sehingga ada
pemahaman yang sama dan ada partisipasi
sehingga RKP Desa dapat dilaksanakan
100%,” harapnya.
Oleh : Farid Hadi Rahman
Laporan Utama
....bersambung hal. 11>>>
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 3
BEDHOL SONGSONG,Peringati Hari Jadi Desa Sardonoharjo ke-69Oleh : Sigit Triana,S.Pd.,MM
emperingati hari jadi Desa MSardonoharjo yang ke-69,
p a d a h a r i J u m ' a t , 9
Desember 2016, pemerintah desa
mengadakan upacara Bedhol Songsong
yang bertempat di plataran rumah salah
satu lurah yang terkenal dengan sebutan
Candi Lama (Kalurahan Lawas ). Tercatat
ada 18 Bregada (prajurit berpakaian Jawa)
dari 18 dusun se-kelurahan Sardonoharjo
yang menjadi peserta upacara Bedhol
Songsong tersebut. Selesai upacara,
dilanjutkan kegiatan kirab budaya dengan
Manggala Yudo Kirap, Kaur Pemerintahan,
bapak Cahyo Wening. Kirab budaya ini
mendapat perhatian dan antusias dari
masyarakat yang memadati disetiap jalan
yang dilewati.
Kegiatan yang baru pertama kali
dilaksanakan ini juga dimeriahkan dengan
menggelar beraneka potensi desa berupa
hasil produksi, hasil olahan pangan,
kera j inan, paka ian, minuman dan
penampilan seni budaya yang berada di
wilayah Sardonoharjo. Menurut salah satu
warga yang dipercaya sebagai pengatur
upacara, Drs. Agus Istiyadi M.Pd, kegiatan
ini mengangkat tema Mbah Karyo
(Manunungkul ing Panembah, Temen ing
Karya, Memetri ing Budaya). Bupati
Sleman, Bapak Drs. Sri Purnama, MSi, hadir
sebaga i Pembina upacara Bedho l
Songsong ini. Hadir pula kesempatan ini
Camat Ngaglik, Lurah Desa Sardonoharjo
beserta seluruh perangkat desa, anggota
BPD, Angota LPMD, tokoh masyarakat,
budayawan, para seniman dan ratusan
warga masyarakat. Bedhol Songsong ini
membawa songsong pradipta dan pusaka
untuk memperingati pindahnya kantor
D e s a S a rd o n o h a r j o ya n g s a at i t u
bertempat di dusun Candi Lama . Hal ini
sesuai dengan Maklumat Gubernur tahun
1948 yang isinya tentang penggabungan 4
desa lama menjadi satu.
Kegiatan ini diharapkan dapat
mengangkat budaya, seni dan ekonomi
masyarakat desa Sardonoharjo karena
masyarakat di wilayah desa Sardonoharjo
memiliki potensi yang sangat besar. Oleh
karena itu perekonomian, seni dan budaya
dari warga dapat berkembang dengan
baik.
Kirab budaya yang menggugah
perhatian warga dan para seniman,
budayawan di wilayah Sardonoharjo ini
diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa-
desa yang lain. Kegiatan yang mengangkat
tema “Mbah Karyo” yang bermakna
Manungkul ing Panembah, Temen ing
Karya, dan Memetri Budaya, merupakan
harapan yang luhur agar generasi muda
khususnya warga Sardonoharjo bisa
menjadi warga yang 'berbudaya'.
Kirab prajurit dan gelar potensi
diawali dari dusun Candi sebagai kantor
kelurahan lama, menuju kantor desa yang
baru di dusun Ngebelgedhe yang berjarak
kurang lebih 3,5 kilometer. Selain itu, juga
d i m e r i a h ka n d e n ga n a ra k- a ra ka n
Gunungan Narakisma dan Gunungan Poci
untuk diperebutkan oleh masyarakat.
Disebarkan juga udhik-udhik yang menjadi
lambang kemakmuran.
Rangkaian peringatan hari jadi desa
Sardonoharjo yang ke-69 ini diawali pada
hari Jumat, 9 Desember 2016, dengan
acara pembukaan gelar potensi, pameran
potensi produksi desa, pentas seni hadroh
dari dusun Clumprit, Drono, Gondangan,
Jetis dan Rejosari. Tampil juga kesenian
campursari, tari goyang, ketoprak dan
penampilan seni yang lain.
K e g i a t a n B e d h o l S o n g s o n g
dilanjutkan pada hari Sabtu, 10 Desember
2016, dengan kegiatan pameran gelar
potensi produk desa yang dimeriahkan
dengan seni Jathilan dari dusun Ngalangan,
Badui dari Candi Karang, Santi Suara, tari
Kipas dan tari Bondan, dan pengajian
Maulid Nabi. Puncak acara dari rangkaian
peringatan hari jadi desa ini berupa
pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki
Rusmadi Hadi Sugito dari Wates, yang
membawakan lakon Bima Kala Jaya.
Dimeriahkan juga oleh bintang tamu,
Joned dan Gareng Rakasiwi.[]
Laporan Khusus
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 4
erap sekali dalam PKK kita Kmendengar istilah PTP dan
H A T I N Y A P K K . A p a
sebenarnya kepanjangan dari PTP dan
Hatinya PKK? Tidak banyak yang tahu,
bahkan ibu-ibu anggota PKK pun tidak
semua mengetahui istilah-istilah yang
digunakan dalam penerapan 10 program
pokok PKK untuk mengembangkan serta
memanfaatkan potensi dan sumberdaya
keluarga seperti PTP dan Hatinya PKK. PTP
adalah singkatan dari Pemanfaatan Tanah
Pekarangan, merupakan salah satu program
dari pemerintah yang bertujuan untuk
m e m i c u m a s y a r a k a t d e s a u n t u k
membangun desa. Program ini dalam PKK
menjadi HATINYA PKK, yang merupakan
singkatan dari Halaman, Asri, Teratur, Indah,
dan Nyaman.
D a l a m h a l i n i p e m e r i n t a h
mempunyai prioritas program diantaranya
pangan, sandang, dan tata laksana rumah
tangga. Pangan merupakan kebutuhan
dasar manusia yang harus diupayakan untuk
tercukupinya dan tersedianya bahan
makan. Oleh karena itu, penanganan
masalah pangan betul-betul dilakukan
secara intensif baik melalui teknologi tepat
guna maupun tradis ional . Gerakan
“HATINYA PKK” dalam program pangan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
pangan keluarga dengan mengoptimalkan
lahan pekarangan untuk ditanami tanaman
pangan dan tanaman produktif yang
bernilai ekonomi bagi keluarga, serta dapat
juga digunakan sebagai Tabungan .
Mengingat harga kebutuhan pangan di
pasaran harganya semakin melambung
yang menyebabkan lemahnya daya beli
masyarakat dan mendorong terjadinya
inflasi.
Banyak manfaat yang akan dipetik
m e l a l u i g e r a k a n H A T I N Y A P K K
i n i . D i a n t a r a n y a a d a l a h p e r t a m a ,
menghemat pengeluaran harian rumah
tangga. Setiap hari satu rumah tangga akan
memproduksi makanan sebagai sumber
energi anggota keluarga melalui memasak.
Memasak tentu membutuhkan bahan
masakan dan bumbu penyedap makanan.
Untuk pengadaan bumbu dan bahan
m a s a k a n t e r s e b u t t e n t u m e n j a d i
pengeluaran rumah tangga, sebutlah untuk
membeli cabe, tomat, seledri, bawang dan
lain sebagainya. Untuk itu, paling tidak
dibutuhkan biaya pengadaannya lebih
kurang Rp.15.000,- (lima belas ribu rupiah),
angka itu diluar bahan pokok makanan.
j ika semuanya d ibe l i , maka
s e o r a n g i b u r u m a h t a n g g a h a r u s
mengalokasikan nominal uang diatas agar
masakan bisa dibuat dan dihidangkan. Nah,
apabila bahan-bahan bumbu dapur tadi
tersedia di pekarangan, maka uang sebesar
itu bisa dihemat dan ditabung untuk
kebutuhan keluarga yang lain. Bisa kita
bayangkan jika satu hari satu rumah tangga
bisa menghemat Rp.15.000,-, maka satu
bulan nilai penghematan adalah Rp.15.000
x 30 = Rp. 450.000,-. Dalam satu tahun, nilai
pengematannya adalah Rp. 450.000 x 12 =
5.400.000,- (lima juta empat ratus ribu
rupiah).
Jika ditarik pada skala masyarakat
satu desa, misalnya desa Sardonoharjo yang
memiliki kurang lebih 15.000 KK, maka nilai
penghematan warga Desa Sardonoharjo
dalam satu tahun adalah Rp.5.400.000 x
15.000 KK = Rp. 81.000.000.000,- (delapan
puluh satu milyar rupiah). Begitu fantastik
kan nilainya? Bayangkan nilai penghematan
yang bisa dicapai dalam skala yang lebih
luas, apalagi dalam skala kecamatan atau
kota/kabupaten.
Kedua, mendorong terciptanya
pola hidup dan pola makan sehat. Bahan
makanan yang kita ambil dari pekarangan
sendiri jelas terjamin kadar kesehatannya.
Kita tidak perlu khawatir dengan bahaya
pestisida berlebihan atau zat berbahaya
lainnya pada tanaman tersebut, karena
kitalah yang memeliharanya. Dewasa ini ada
kekhawatiran sebagian orang terkait bahan
makanan yang beredar d ipasaran .
Disamping pemakaian pestisida berlebihan,
penggunaan bahan pengawet dan zat kimia
berbahaya lainnya sudah lama ramai
diperbincangkan di berbagai media.
Beberapa kasus temuan formalin, boraks
dan sejenisnya pada bahan makanan
m e m b u at k i ta ta ku t b a h ka n n ge r i
mengkonsumsi makanan diluar produksi
kita sendiri. Oleh karena itu, tidak ada yang
lebih baik dalam mendapatkan suplai bahan
Ketiga, menjaga tradisi negara
Indonesia sebagai negara agraris. Indonesia
sejak lama disebut negara agraris dengan
kesuburan tanah dan kekayaan alamnya
yang berlimpah. makanan selain dari lahan
yang kita tanam sendiri.
Opini
EISA RASTRA DEWI , S.S.T.Keb
HATINYA PKKPTP &
....bersambung hal. 7>>>
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 5
K a r a n g Ta r u n a ( K T ) D e s a
Sardonoharjo Ngaglik melakukan kegiatan
sosial untuk masyarakat Desa Sardonoharjo
yang kurang mampu dengan memberikan
sedikit sembako dari para donatur. Program
sosial Karang taruna yang bernama
# G e r a k a n J u m a t B e r b a g i i n i a k a n
dilaksanakan setiap hari Jumat dan
dilakukan sebelum sholat jumat.
Kegiatan ini pertama kalinya
dilakukan pada Jumat (24/2), dirumah
Bapak Manto atau sering di sebut Mbah
Manto (80), warga dukuh Candi Karang RT
04 Sardonoharjo Ngaglik Sleman. Mbah
Manto dulunya adalah seorang pedang tape
keliling. Namun sekarang beliau lebih
banyak berbaring di tempat tidur.
. Bagi masyarakat yang ingin
berpartisipasi dengan Karang Taruna Desa
Sardonoharjo dalam kegiatan sosial ini bisa
m e n g h u b u n g i k e s e k r e t a r i a t K T
Sardonoharjo, via telepon, sms atau WA ke
nomor 081903757666.[]
Reporter : Asih Wulan Sari
Karang Taruna Sardonoharjo Programkan Gerakan Jumat Berbagi
Dalam rangka menyemarakkan
hari jadi ke-18, pada hari Minggu (19/2),
Persatuan Pemuda-Pemudi Kampoeng 02
Candi Karang mengadakan Jalan Sehat dan
Colour Fun Gebyar HUT ke-18. Kegiatan ini
disambut antusias oleh masyarakat Candi
Karang dan sekitarnya. Terlihat
mulai pagi hari ratusan warga
Candi Karang dan beberapa
perwakilan organisasi pemuda se-
Desa Sardonoharjo memenuhi
Lapangan Gelora Sor Sukun Candi
Karang.
Pe s e r t a j a l a n s e h a t
diberangkatkan secara langsung
oleh kepala dusun Candi Karang,
bapak Jumaryadi, yang hadir
bersama keluarganya. Tidak hanya
sekedar membuka kegiatan, orang nomor
satu di Candi Karang ini juga menyempatkan
diri bertegur sapa penuh keakraban dengan
warganya.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh kepala
desa Sardonoharjo, bapak Harjuno
Wiwoho. Dalam sambutannya, beliau
menyampaikan kekaguman kepada
pemuda-pemudi Kampoeng 02 Candi
Karang yang selalu kompak dan eksis
membuat program dan acara yang
bermanfaat untuk warga. Pada kesempatan
tersebut beliau juga berpesan kepada
seluruh warga untuk selalu menjaga
kesehatan dengan banyak berolahraga serta
menjaga kebersihan lingkungan sekitar
dengan selalu membuang sampah pada
tempatnya.
Acara semakin spesial dengan
hiburan dari penyanyi-penyanyi dangdut
p e r s e m b a h a n d a r i M o ko P r o d a n
penampilan Flash Mob dari pemuda-
pemudi Kampoeng 02 yang kemudian
bersama-sama diikuti oleh warga yang
mayoritas mengenakan kaos berwarna
putih. Taburan tepung warna warni
semakin menambah keseruan dan
kemeriahan acara yang seluruhnya
disponsori oleh Kampoeng Apparel, unit
usaha Persatuan Pemuda-Pemudi
Kampoeng 02 dan warga Candi Karang.
W a r g a y a n g b e r u n t u n g
mendapatkan hadiah utama mesin cuci saat
pengundian doorprize adalah Ibu Rojiyah,
warga Dusun Turen Sardonoharjo.[]
Reporter : Andy Ahmad Akbar Z
Sardonoharjo Jurnalism
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 6
Jalan Sehat dan Color Fun ala Warga Candi Karang
Saya melihat masih banyak warga usia kerja atau produktif, tetapi tidak bekerja, bagaimana upaya Pemerintah Desa terhadap
permasalahan tersebut?
1.Permasalahan ketimpangan permintaan dan penawaran kerja adalah problem klasik yang selalu terjadi, ada mindset
dan orientasi berpikir yang salah dari sebagian usia kerja bahwa bekerja harus di kantor/ PNS atau menjadi karyawan
perusahaan. Pemerintah Desa berupaya mengupayakan program-program yang berkaitan dengan enterpreneurship
dan skill bagi warga agar mereka berwirausaha dan bahkan menciptakan lapangan kerja, mengacu pada kondisi
wilayah yang masih berbasis pada pertanian, peternakan, perikanan, ada juga ekonomi kreatif.
2.Membuat regulasi dan kesepakatan warga bahwa pelaku-pelaku usaha di Sardonoharjo harus menyertakan warga
Sardonoharjo sebagai tenaga kerja minimal 50 % tetapi tetap sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi.
3.Pemerintah Desa berusaha mengakses lowongan-lowongan kerja dan mengakomodasi warga yang belum bekerja
untuk bisa mendapatkan pekerjaan.
Kata orang, tongkat ditanampun
tumbuh menjadi tanaman. Begitu
perumpamaan kesuburan tanah air
Indonesia. Jadi sangat sayang jika karunia
luar biasa i tu dis ia-s iakan dengan
membiarkan bumi Indonesia ini kosong
dan tidak produktif.
K e e m p a t , m e m b a n t u p r o g r a m
p e n g h i j a u a n y a n g d i c a n a n g k a n
pemerintah. Pekarangan yang hijau tentu
akan menciptakan lingkungan yang sejuk
dan asri. Sebagai paru-paru dunia,
I n d o n e s i a d i h a r a p k a n m a m p u
melestarikan tanah dan lingkungannya
agar tetap hijau. Oleh karena itu, program
HATINYA PKK secara tidak langsung telah
membantu pemerintah dalam rangka
menjaga dan memelihara alam Indonesia.
Selain itu, masih banyak manfaat
lain yang bisa dipetik melalui gerakan
HATINYA PKK ini. Pemerintah wajib
m e m b e r i k a n p e n y u l u h a n ke p a d a
masyarakat mengenai program ini
sehingga tercipta HATINYA PKK dalam
peningkatan kesadaran masyarakat agar
mau memanfaatkan tanah pekarangannya
untuk menanam berbagai jenis tanaman.
Tanah pekarangan dapat ditanami dengan
tanaman obat (TOGA) seperti kunyit, jahe,
jeruk nipis dan tanaman empon-empon
lainnya. Bisa juga dengan tanaman hias
yang berfungsi untuk keindahan dan
kenyamanan rumah atau kebun sehat
seperti tanaman cabai, bayam, kangkung,
sawi, dan sebagainya.
Selain itu, tanah pekarangan yang
masih kosong juga dapat dimanfaatkan
untuk memelihara ikan lele, baik kolam
terpal, kolam galian tanah, ataupun kolam
beton permanen. Sehingga masyarakat
bisa mengkonsumsi makanan yang
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA), mengkonsumsi sumber protein
(Gemar Ikan) berbasis sumber daya lokal
masyarakat dan potensi daerah.
B e s a r a ta u ke c i l nya l a h a n
pekarangan tidak menjadi persoalan.
Medium tanahnya pun tidak menjadi
masalah. Jika lahan terbatas dan medium
tanah pekarangan tidak ada, maka bisa
memanfaatkan medium plastik polibek,
atau bahan daur ulang semisal plastik
bekas minyak goreng, kaleng cat bekas,
peralon bekas, ember bekas, botol bekas
minuman air mineral, dan lainnya.
Hatinya PKK adalah sebuah
gerakan yang sederhana dengan manfaat
yang luar biasa. Mari kita sukseskan
HATINYA PKK![]
Dimas – Jetis Baran
Opini
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 7
WARGA BERTANYA, DESA MENJAWAB Tanya Desa
Bagi segenap warga yang memiliki pertanyaan seputar desa, pelayanan publik dan pemerintahan desa, silahkan dikirimkan ke e-mail : [email protected]
TANYA :
JAWAB :
IklanWarung Ngalap BerkahMelayani : Paket Ayam Goreng Ingkung & Bebek Goreng IngkungCocok untuk acara Syukuran, Ater-Ater, Selamatan, Oleh-oleh, Rapat, dan lainnya.
Harga :-Paket Ayam Kota Rp. 70.000,--Paket Ayam Merah Rp. 80.000,--Paket Ayam Kampung Rp. 100.000,--Paket Bebek Ingkung Rp. 100.000,-
Menu Lain:>Spesial Rica-Rica Ayam Dan Entok>Ayam Kremes>Nasi Goreng>Bakmi Jawa
Monggo Mampir Ke Warung Ngalap Berkah Di Jalan Kaliurang KM 12,5
HP: 085228730750
Prokasih, Untuk Kehidupandan Lingkungan yang Lebih Baik
Pada hari Minggu (5/2), Persatuan
P e m u d a P e m u d i D u s u n N g a n g k r u k
(PEPPENK) mengadakan kegiatan Prokasih
(Program Kal i Bers ih) . Kegiatan in i
dilaksanakan di Sungai Klanduan yang
berada di barat Dusun Ngangkruk. Kegiatan
bersih kali ini dimulai dari jembatan yang
menghubungkan Dusun Ngangkruk dengan
Dusun Candirejo, lalu ke utara menyusuri
sungai dan berakhir di Dusun Bonjotan.
Program Kali Bersih (Prokasih)
s e n d i r i m e r u p a k a n p r o g r a m y a n g
dicanangkan oleh Pemkab Sleman. Sehingga
tujuan dari kegiatan ini sendiri ialah untuk
mengajak seluruh pihak mengendalikan
pencemaran lingkungan di daerah aliran
sungai dan sebagai upaya merealisasikan
program Pemkab Sleman. Kondisi Sungai
Klanduan yang terdapat banyak limbah yang
berasal dari rumah tangga dan sudah
menumpuk membuat sungai menjadi
tercemar. Selain itu, juga banyak terjadi
penambangan pasir ilegal oleh oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab, yang
membuat kua l i tas a i r sunga i t idak
memenuhi fungsi sesuai peruntukkannya.
Kegiatan Prokasih ini diikuti oleh
sekitar 100 lebih orang yang terdiri dari
seluruh Pemuda Pemudi dan Warga Dusun
Ngangkruk, Pemuda Pemudi dan Warga
D u s u n C a n d i r e j o , K a r a n g t a r u n a
Sardonoharjo dan beberapa relawan yang
peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Bapak Harjuno Wiwoho, selaku Kepala Desa
Sardonoharjo juga ikut terjun langsung
dalam kegiatan bersih kali ini.
Kegiatan bersih kali ini dimulai
pukul 08:00 WIB dengan diawali sambutan
dari Bapak Harjuno Wiwoho selaku Kepala
Desa Sardonoharjo. Kemudian dilanjutkan
dengan sosialisasi yang disampaikan oleh Ibu
Reni Wibowo, selaku Kasi Pengendalian
Pencemaran Sungai, dari Badan Lingkungan
Hidup (BLH) DIY dan di lanjutkan oleh Bapak
Udin, dari Komunitas Tangan Rakyat Untuk
Bumi (Tarub).
Setelah itu seluruh warga yang
terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa,
semua ikut terjun langsung ke sungai untuk
mengambil sampah yang berada di sekitar
aliran sungai. Sampah yang diambil meliputi
sampah plastik, ranting-ranting pohon, dll.
Selain itu, warga juga merapikan batu-batu
kali agar aliran sungai lancar. Sampah yang
sudah terkumpul kemudian di serahkan ke
bank sampah untuk penanganan lebih
lanjut.[]
Reporter : Anis Kurli
Pengertian LPMDLPMD merupakan singkatan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, yaitu lembaga masyarakat yang ditetapkan dengan peraturan desa. Dalam kiprahnya LPMD mempunyai tugas yaitu membantu pemerintahan desa dan mempunyai hubungabn kerja yang bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif
Tujuan LPMDL P M D m e m p u n y a i t u j u a n u n t u k m e m p e r c e p a t t e r w u j u d n y a kesejahteraabn masyarakat melalui:1.Peningkatan pelayanan masyarakat2.Peningkatan peran serta masyarakat
dalampembangunan3.Pengembangan kemitraan4.Pemberdayaan masyarakat; dan5.Pengembangan kegiatan lain sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
Tugas dan Fungsi LPMDTugas LPMD meliputi :1.Menyusun rencana pembangunan
secara partisipatif2 .Melaksanakan, mengendal ikan,
memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipasif.
3.Menumbuhkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat
4 .Menumbuhkembangkan kondis i dinamis masyarakat dalam rangka pembberdayaan masyarakat.
Fungsi LPMD meliputi:1.Penampungan dan penyaluran aspirasi
masyarakat dalam pembangunan2.Penanaman dan pemupukan rasa
persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Pe n i n g ka t a n ku a l i t a s d a n
percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat
4.Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil- hasil pembangunan secara partisipatif
5.Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat
6.Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga dan
7.Pemberdayaan hak politik masyarakat.
Pengurus LPMDP e n g u r u s L P M D d i p i l i h s e c a r a musyawarah dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam ppemberdayaan masyarakat . Susunan dan jumlah pengurus disesuaikan dengan kebutuhan.
(Sumber : Peraturan Pemerintah RI.No.72 Th 2005. Tentang : Desa)
Mengenal LPMD (1)
Sardonoharjo Jurnalism
Tentang Desa
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 8
Merti Dusun ke-6, dusun Dayakan & Tegal Mindi
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 9
Prestasi Desa
Galeri
Desa Sardonoharjo memiliki banyak
organisasi pemuda ditingkat desa mulai
dari Karang Taruna, Pusat Informasi dan
Konseling Remaja (PIK R) serta kelompok-
kelompok pemuda lainnya. Keberadaan
organisasi pemuda cukup penting bagi
pembinaan dan sebagai wadah bagi remaja
dan pemuda untuk menyalurkan bakat dan
minat mereka.
Pada tahun 2016 yang lalu, Karang Taruna
desa Sardonoharjo menjadi Karang Taruna
yang berprestasi se-kabupaten Sleman dan
menjadi yang terbaik nomor tiga ditingkat
Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini
menjadi sebuah potensi yang baik untuk
kemajuan desa Sardonoharjo kedepannya.
Selain itu, pada tahun ini dibulan Februari,
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
desa Sardonoharjo juga mengikuti seleksi
pemi l ihan PIK R berprestas i t ingkat
Kabupaten Sleman, syukur alhamdulillah
dipertengahan bulan Maret ini akan kembali
diseleksi di babak final untuk menjadi
perwakilan kabupaten Sleman ditingkat
Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Nasional.
Dengan dukungan dan bantuan dar i
pemerintah desa dan juga warga masyarakat
desa Sardonoharjo, kami yakin organisasi
remaja maupun pemuda dapat terus
berprestasi dan mengharumkan serta
mengangkat nama baik Desa Sardonoharjo.[]
Karang Taruna Sardonoharjo, terbaik di Kabupaten Sleman
Memayu hayuning Bawana .
Slogan sudah bertahun-tahun menjadi
tema kegiatan Merti Dusun Warga RW 036
Dayakan dan Tegal Mindi. Tradisi ini
merupakan salah satu bentuk syukur warga
masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan limpahan berkat
serta rezeki.
Acara merti dusun di diadakan
setiap bulan Sapar (Jawa), dimulai dengan
tradisi pengambilan air dari 3 sumber mata
air tertua di lingkungan RW 036 oleh
beberapa tokoh masyarakat. Setelah acara
pengambilan air selesai, dilanjutkan
dengan acara tadarus yang dilakukan oleh
b e b e r a p a p e m u k a a g a m a , t o ko h
masyarakat dan santri setempat. Malam
harinya dilakukan Khataman Al-quran dan
Pengajian "Hikmah Merti Dusun" oleh
Da'i/ustadz pilihan.
Hari kedua, dilakukan Kirab
Budaya Merti Dusun. Dalam kirab budaya
ini ditampilkan lemper raksasa dan gunungan
hasil bumi yang akan diarak berkeliling dusun
oleh warga masyarakat dengan diiringi
gamelan dan drumband. Lemper raksasa
merupakan ciri khas kegiatan merti dusun di
lingkungan RW 036, yang mempunyai arti
khusus untuk menjaga keharmonisan
hubungan antar warga. Sementara itu,
gunungan hasil bumi yang berisi sayuran dan
buah-buahan merupakan simbol rasa syukur
warga atas limpahan rezeki dari Tuhan Yang
Maha Kuasa. Gunungan hasil bumi dipilih
karena sebagian besar masyarakat RW 036
mengandalkan hasil bumi sebagai sumber
mata pencaharian.
Rangkaian puncak kirab dititik
finish, gunungan diletakkan ditengah arena
untuk kemudian diperebutkan oleh seluruh
warga (rayahan) .Sebelum gunungan
diperebutkan,di lakukan pemotongan lemper
raksasa yang kemudian dibagikan keseluruh
peserta kirab dan pengunjung. Kemudian
kendi yang berisi air dari tiga sumber yang
diambil sehari sebelumnya diserahkan
kepada tokoh mayarakat yang kemudian
dipecah ditengah arena Merti Dusun.
A c a r a m e r t i d u s u n j u g a
menampilkan berbagai pagelaran seni
budaya, yaitu kesenian Kuda Lumping Satrio
Utomo dari Dusun Dayakan, pentas kesenian
wayang kulit, serta pentas Kethoprak yang
seluruh pemainnya adalah warga dari wilayah
RW 036.
Harapan warga Rw 036, acara merti
dusun ini akan selalu berjalan di tengah era
modern saat ini, guna mempertahankan
budaya leluhur yang semakin terkikis oleh
kemajuan jaman. Dan yang paling utama
adalah kita tidak lupa untuk selalu bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkat dan rezeki yang telah diberikan.[]
Repoter : Arry Wibowo
Sardonoharjo Jurnalism
MPM DTPPFM, Pembaruan Data Program Pelayanan Sosial Kabupaten Sleman
ada tahun 2017 ini, dalam Pr a n g k a p e n i n g k a t a n p e l a y a n a n u n t u k D a t a
Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM), Dinas Sosial Kabupaten Sleman m e m p e r s e m b a h k a n M e k a n i s m e Pemutakhiran Mandiri (MPM). Apa itu MPM DTPPFM ?
MPM merupakan kerangka kerja pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) dalam Program PPFM yang memuat spesifikasi, standar dan aturan proses sebagai syarat untuk melakukan kegiatan B DT te rs e b u t . Ka b u p ate n S l e m a n menyesuaikan MPM dengan proses kegiatan updating pendataan kemiskinan yang sudah berjalan dari tahun 2015, dengan memanfaatkan SIM Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) yang sudah terkoneksi dengan TNP2K.
Kegiatan ini berlandasan hukum pada UU Nomor 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Misikin pasal 9 ayat (1) (2) dan pasal 10 ayat (1), Peraturan Presiden Nomor 166 tahun 2014 tentang Program Percepatan Penganggulangan Kemiskinan pasal 3 ayat (1) pasal 2, PP
Nomor 63 tahun 2013 tentang upaya penanganan fakir miskin, dan Peraturan Menteri Sosial Nomor 16 tahun 2016 tentang Mekanisme Menggunakan Data Terpadu Program Fakir Miskin pasal 2.
Adapun alurnya sebagai berikut : Pendaftaran oleh Fasilitator SLRT/Puskesos (mendatangi) menunjukkan KTP dan KK Identifikasi awal (mencocokkan/ men-screening bagi data baru) Verifikasi Rumah Tangga (dengan indikator PBDT) berkas dikirim ke Dinas Sosial, diterima dan dikirim oleh Pokja Pengolahan Data Terpadu PPFM Penentuan kriteria oleh kementrian/ lembaga.
Keuntungan program ini antara lain :
1. Lebih cepat memberikan kepastian
tentang kesejahteraan masyarakat
2. Tidak menunggu data namun cepat
update
3. Biaya lebih murah
Selain program diatas, pemerintah juga menerapkan Jaminan Pengamanan Sosial (JPS). Merupakan jaminan tidak terencana berupa uang yang diperuntukkan kepada penduduk dengan status sosial ekonomi
sebagai keluarga miskin atau renta miskin, peserta Jamkes daerah yang be lum terintegrasi, tidak memiliki tabungan berharga atau modal dan dinyatakan memenuhi kriteria oleh tim verifikator.
Ruang lingkup pelayanan yaitu bidang kesehatan, pendidikan dan sosial. Bidang kesehatan meliputi : rawat jalan dan tindakan, rawat inap, persalinan, bayi baru lahir dari ibu yang menerima bantuan program ini dan program tindak kekerasan (kebutuhan visum). Bantuan yang diberikan bidang kesehatan paling banyak sejumlah Rp. 5.000.000,- termasuk biaya pendaftaran, bidang pendidikan sejumlah Rp. 3.000.000,- dan bidang sosial Rp. 500.000,- (gelandangan dan pengemis); Rp. 300.000,- (disabilitas berat); Rp. 200.000,- (lanjut usia); Rp. 1.000.000,- (biaya pemakaman bagi orang yang terlantar).
Adapun alurnya sebagai berikut :Surat permohonan ke Dinas Sosial paling
lama 14 hari (beserta berkas) Diproses tim verifikator Keputusan Penyelesaian dan penyampaian keputusan.[]
Penulis : Nila Firdausi N.
Layanan Publik
source : tempo.co
KTP Elektronik Berlaku Seumur Hidup
Sekarang�!!!!
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 10
D a l a m m u s r e n b a n g d e s
Sardonoharjo kali ini, selain dibahas final
dokumen RKP 2017, juga dibahas program
yang akan diusulkan untuk didanai dana dari
Pagu Usulan Partisipatif Masyarakat (PUPM)
Kecamaran Ngaglik yang masuk dalam
program Kabupaten Tahun 2018.
Ketua LPMD dalam sambutannya
menyampaikan bahwa hasil musrenbangdus
telah digodog beberapa kali dan sudah
disempurnakan. “Dengan proses tersebut
mestinya RKPD Desa 2017 tidak terlalu
banyak masalah, namun demikian silahkan
disampaikan jika masih ada pertanyaan,”
katanya. Ketua LPMD juga mengingatkan
bahwa tiap pedukuhan harus mulai mencatat
program Tahun 2018 maupun yang belum
masuk dapam RPJM Desa. Sehingga ketika
nanti ada revisi RPJM Desa dapat langsung
dikerjakan.
Camat Ngaglik, Anggoro Sunaryono,
dalam arahannya mewanti-wanti bahwa RPK
Desa ini harus menjadi landasan menyusun
APB Desa dan dapat selesai bulan Januari ini.
Setelah RAPB Desa disusun maka akan
dibahas bersama BPD, diperiksa kecamatan,
dan dikirim ke kabupaten. Baru ditetapkan
menjadi Perdes APB Desa untuk dilaksanakan
Pemerintah Desa. Dalam catatan Camat,
Pagu Dana Desa dari APBN tahun 2017 ada
peningkatan lebih besar dari tahun 2016.
“Mohon diperhatikan dan disesuiakan,”
ingatnya. Sedangkan Alokasi Dana Desa
(ADD) 2017 dari Kabupaten Sleman sudah
ditetapkan sekitar 800-900 juta.
Disamping sumber pendapatan
desa, diinformasikan bahwa kecamatan
Ngaglik akan mendapat PUPM 2018 sebanyak
2,591 Milyar Rupiah. Dana ini nantinya akan
digunakan untuk membiayai program desa
y a n g d i u s u l k a n k e K a b u p a t e n .
Musrenbangcam akan dilaksanakan pada
tanggal 2 Februari 2017. Terakhir Camat
m e n g i n g a t k a n , b a h w a d e s a p e r l u
mempersiapkan sumber pendapatan aslinya.
Perlu ada program unggulan untuk menjadi
sumber pendapatan desa. “Sesuai amanah
UU Desa, diharapkan desa memiliki BUM
Desa,” tegasnya. Usahanya dapat macam-
macam, seperti usaha sampah, pasar desa,
dan lain-lain sesuai potensi desa.
Melanjutkan penjelasan Camat, Ibu
Ning menjelaskan bahwa pagu PUPM adalah
u n t u k m e l a k s a n a k a n k e w e n a n g a n
Kabupaten, diantaranya 20% untuk kegiatan
non fisik. Desa juga wajib mengalokasikan
untuk kegiatan update profil desa. “Rencana
ini yang saya belum membaca dalam RKP
Desa 2017,” jelasnya. Ditegaskan sekarang
profil desa menjadi tugas yang harus
dilaksanakan oleh desa. Desa nanti wajib
melakukan evaluasi mandiri dan akan masuk
dalam sistem informasi kecamatan. Khusus
dana PKK 2018 akan dibahas pada bulan
Maret 2017, rencana untuk pembangunan
PAUD.
Kasi Pemerintahan lebih jelas
menguraikan tentang pentingnya evaluasi
mandiri desa yang akan mulai dilaksanakan
tahun ini, sesuai Permendagri No. 81 Tahun
2016 tentang Evaluasi Perkembangan Desa
dan Kelurahan. Diantaranya, bagaimana desa
sudah memedomani siklus tahunan desa,
d a l a m R PJ M D e s a a p a k a h s u d a h
merencanakan tahun 1,2 dst, dan dituangkan
dalam RKP Desa setiap tahun. Ditambahkan,
bahwa RPJM Desa harus mengacu para Visi
dan Misi Kepala Desa terpilih. Sehingga
semua perangkat harus ikut mengusung visi
dan misi Lurah Desa. Dalam evaluasi kinerja
desa, kecamatan sudah akan membawa
instrument dan dokumen. Tujuannya adalah
untuk membantu desa mengawal visi, misi,
dan programnya.
K a b a g P e m b a n g u n a n D e s a
Sardonoharjo, Bapak Anang memaparkan
RKPDesa 2017 dan rencana usulan untuk
APBD Kabupaten 2018. Program dan kegiaran
dalam RPK Desa 2017 adalah melaksanakan
k e w e n a n g a n k a b u p a t e n m e l i p u t i
penyelenggaraan pemerintahan desa,
p e m b a n g u n a n d e s a , p e m b i n a a n
kemasyarakaran, dan pemberdayaan
masyarakat.
Bidan Pembangunan desa akan
m e l a ks a n a ka n ke g i ata n a nta ra l a i n
Pembangunan Gedung Kantor Desa,
P e m b a n g u n a n B a l a i P e d u k u h a n ,
Pembangunan Drainase, Ja lan Desa,
Renovasi Pasar, Makam, TK Desa, Puskesdes
dan Polondes, Gardu Siskampling, dan Sumur
Resapan.
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
akan dilakukan program pembinaan PKK,
RT/RW, Siskampling, Kerukunan Umat
Beragama, dan gelar seni budaya. Sedangkan
Bidang Pemberdayaan Masyarakat akan
memberikan dana stimulan untuk PUEP,
program Pakan Ternak, Benih Padi, Pupuk,
Salawatan, dan kesenian jatilan dan ketoprak.
Sementara usulan untuk PUPM
2018 dan Kabupaten juga sudah dibahas
d a l a m p ra m u s re n b a n g a nta ra l a i n
Pemeliharan Jalan Kabupaten yang berada di
Sardonoharjo, Talud Jalan Kabupaten,
Drainase di Candi, saluran irigasi timur kali
Boyong. Program non fisik Pembinaan kami
usulkan untuk mendukung industri kecil,
limbah, ternak, makanan ternak, gelar
budaya, dan pelatihan budidaya pertanian
dan perkebunan.
Saat sesi tanya jawab, tidak satupun
peserta yang bertanya. Maka Musrenbang
desa Sardonoharjo dinyatakan cukup dan
selanjutnya akan ditetapkan menjadi
Peraturan Desa tentang RKP Desa. Untuk
memperkuat hasil musrenbangdes, akan
ditandatangani Berita Acara Pengesahan RKP
Desa oleh Lurah Desa Sardonoharjo, BPD, dan
LPMD.[]
>>>Sambungan Hal 2... Laporan Utama
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 11
Harjuno Wiwoho, S.E
iang itu mendung menggelayut menasbihkan anomali cuaca yang sudah setahun lebih terjadi Smusim hujan di bumi Indonesia, ketika tim reporter dari Warta Sardonoharjo “ameng-ameng”
kepada Kepala Desa di Balai Desa Sardonoharjo guna mengisi rubrik “obrolan”. Kami berencana
melakukan beberapa sesi wawancara dengan Kepala Desa Sardonoharjo, Harjuno Wiwoho, SE yang
pernah menimba ilmu di FIB atau Fakultas Ilmu Budaya UGM dan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Yogyakarta. Wawancara sederhana dengan Harjuno Wiwoho, tentang beberapa hal seperti pendidik-
an, Pemerintah Desa, keluarga, kebudayaan, dan lain-lain yang akan kami sajikan dalam edisi satu
sampai tiga Warta Sardonoharjo. Berikut kami sampaikan obrolan ringan antara reporter Warta
Sardonoharjo (WS) dengan Harjuno Wiwoho (HW).
WS : “Bapak sudah berkeluarga, nggih? Bagaimana perspektif Bapak Kades tentang
membangun keluarga yang baik dan juga pendidikan kepada anak-anak yang baik juga?”
HW : “Nggih, Mas, saya sudah berkeluarga, istri saya namanya Eisa Rastra Dewi
dan anak saya sudah dua, Chelsea Olivia Azzahra (7 th) dan Raya Adrian
Abimanyu (1,5 th).
Bagi saya upaya membangun sebuah keluarga yang baik, harmonis itu
hal mendasar, elemen dalam sebuah keluarga yaitu suami, istri, anak,
saudara-saudara dan sebagainya harus memahami fungsi dan peran
masing-masing dan juga memahami dan respek satu sama lain.
Seorang psikolog mengatakan “The Men Are From Mars and Women Are From Venus” itu memang menggambarkan bahwa cara berpikir
antara laki-laki (dibaca suami) dan perempuan (dibaca istri) itu sangat berbeda, seorang istri atau perempuan membutuhkan perhatian,
pengertian, perlindungan, kesetiaan (komitmen) sedang yang dibutuhkan oleh seorang laki-laki atau suami adalah respek dan kepercayaan,
ini cara berpikir yang tentu sangat jauh berbeda. Maka masing-masing harus memahami cara dan kodrat berpikir pasangan kita. Kita harus
sadar betul bahwa pasangan kita berasal dari “planet lain” yang meski struktur otak sama tetapi cara berpikir sangat jauh berbeda. Untuk
membangun sebuah keluarga yang harmonis dan berkualitas mengacu pada hal di atas tentu yang dibutuhkan adalah menerapkan agama dan
“roh agama” sebagai pondasi keluarga dan harus terus menerus belajar meningkatkan pengetahuan, karena perkembangan dan dinamika
yang sangat cepat maka bekal yang paling ampuh dan bisa save adalah keluarga harus beragama yang baik (dibaca religius) dan mempunyai
ilmu, agama dan ilmu menjadi pondasi dasar yang kuat dalam sebuah keluarga.”
WS : “Bagaimana dengan pendidikan untuk anak-anak kita, Pak?”
HW : ”Esensi tertinggi dari pendidikan adalah bagaimana manusia mengetahui tentang dirinya sendiri untuk bisa “ubudiyyah” mengabdi
kepada Tuhannya, sehingga pada akhirnya manusia bisa “memanusiakan” manusia dan semua yang ada di bumi menjadi “sarana” menuju
kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.”
“Saya banyak membaca tentang metode dan budaya pendidikan di beberapa Negara Eropa, sistem dan budaya pendidikan mereka sangat
bagus karena orientasi utama adalah pembentukan dan pembangunan akhlak dan karakter manusia, salah satu contoh kecil, bagaimana anak
dididik tentang harus memungut sampah yang ada di sekitarnya dan dimasukkan ke tempat sampah, anak diajari tentang budaya antri, antri
itu pembelajaran yang luar biasa, pelajaran bagaimana respek dan memahami orang lain, pelajaran tentang kesabaran, pembelajaran
tentang manajemen waktu, dan masih banyak lagi. Pendidikan dasar mereka agak “menafikan” ilmu pengetahuan, karena belajar tentang
ilmu tertentu seperti matematika misalnya bisa dua atau tiga hari sudah bisa, tetapi pembangunan karakter tentang budaya antri tadi bisa
berbulan bahkan bertahun-tahun, karena “antri” tadi sangat banyak melahirkan aspek-aspek lain yang sangat luas, juga sikap dan perilaku
terhadap sampah, ini tidak sederhana, perlakuan terhadap sampah atau memungut sampah itu adalah budi pekerti, itu adalah akhlak.
“Dalam banyak hal ini berbanding terbalik dengan sistem pendidikan kita, di mana anak-anak harus dijejali dengan “ambisi” orang tua, harus
menjadi rangking satu dan sebagainya akhirnya menimbulkan stres yang luar biasa pada anak, sangat mungkin terjadi adanya permasalahan-
permasalahan sosial pada anak-anak dan remaja kita seperti tawuran, tindak kekerasan, klitih, dan sebagainya adalah efek dan produk dari
sistem pendidikan kita yang Cuma mementingkan ilmu dan menisbikan akhlak, budi pekerti dan esensi ketuhanan, mungkin yang sangat perlu
dilakukan sekarang adalah bahwa pemerintah dalah hal ini Departemen Pendidikan melihat kembali sistem budaya, kurikulum pendidikan
kita, termasuk juga semua masyarakat.”
“Kita harus mulai “puasa” dan “sholat” karena puasa itu pendidikan radikal (revolusi) dan shalat itu pendidikan kultural (evolusi). Kenapa
pendidikan, karena “nama” Tuhan yang paling utama itu Robbun, yang dari situ kita mengenal kata Tarbiyah, jadi seluruh esensi pendidikan
kita nanti (seharusnya) menuju pada Allah, menyatu dengan Allah, supaya menjadi Manungsa Manjing Ing Gusti, Gusti Manjing Mring
Manungsa , kita harus Makrifat man arrafa nafsahu, faqad arrafa robbahu. Barang siapa yang telah memahami jiwanya sendiri (nafsu) maka
dia akan arif tentang Rabb-nya.”
WS : “wah... terima kasih penjelasannya Pak Kades, ini sudah menjelang sore Pak, kita akhiri ngobrolnya, nggih.”
HW : “Nggih, Mas, kapan-kapan kita sambung lagi.”
Jam menunjukkan pukul 15.45 WIB ketika itu reporter Warta Sardonoharjo mengakhiri obrolan dengan Pak Harjuno, di luar hujan sudah turun
dengan derasny, seolah membawa permenungan dan sangat banyak tanya tentang pendidikan kita.
Obrolan
Warta Sardonoharjo/edisi I/Maret 2017 12
“Hobi berkuda ini sudah tumbuh sejak Harjuno
masih kecil”
Keluarga & Pendidikan Anak