Download - Lapres Porfiri Andro
LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi
Endapan Porfiri
Nama : Aloysius Andrianto Saputro
NIM : 39406
No. Peraga : I 6
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Abu-abu
2. Tipe Alterasi Batuan Potassik
3. Host Rock Diorit Kuarsa
4. Pemerian Urat/Gangue
Tekstur dan geometri urat:
Tekstur urat: -
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat: D (Pirit)
5. Mineralogi (deskripsi)
Mineral asli :
1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 25%
2.Kuarsa, warna putih, kilap kaca,ukuran 0,2-0,8 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 20%
Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Biotit, warna hitam, kilap kaca,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk lamelar, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 10%
Mineral-mineral tambahan:
1. Klorit, warna hijau , kilap lemak, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati,
kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika (Mineral lempung). Kelimpahan 5 %
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran 0,1-0,7 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 30%
mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 10%
6. Tipe endapan Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)
7. Genesa Terbentuk dari kondensasi fluida yang terbentuk pada saat proses kristalisasi magma sumber yang terletak pada pertengahan kerak benua/samudera dengan kedalaman 8-10 km, fluida tersebut akan bergerak naik ke permukaan menuju lingkungan intrusi sub vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.
8. Kondisi Lingkungan Terdapat struktur regional yang mengontrol penempatan intrusi batuan beku pada sepanjang daerah struktur dengan kondisi fluida pH netral tetapi kandungan aCa+/aH+ relatif tinggi dan suhu pembentukan 250°C. Alterasi potasium silikat terjadi akibat penggantian mineral plagioklas dan silikat mafik pada kisaran temperatur 450 – 600°C. Bentuk alterasi terkadang terbentuk sebelum proses kristalisasi magma selesai sehingga terkadang dijumpai urat-urat yang terputus. Terjadi pada kedalaman yang cukup bervariasi dan umumnyaa lebih dari beberapa ratus meter. Proses pembentukan biotit sekunder dapat terjadi akibat adanya larutan hidrotermal yang mengalami kontak dengan mineral-mineral mafik
seperti hornblende. Atau juga bisa akibat adanya reaksi antara mineral piroksen dengan larutan hidrotermal yang kemudian membentuk Ortoklas.
9. Foto
10. Sketsa
11. Daftar Pustaka Asisten Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. Yogyakarta : Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan
Pirit
Klorit
Biotit
Kuarsa
Mineral Mafik
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems : structure, alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi
Endapan Porfiri
Nama : Aloysius Andrianto Saputro
NIM : 39406
No. Peraga : 4 A
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Abu-abu Kehitaman
2. Tipe Alterasi Batuan Potassik
3. Host Rock Diorit
4. Pemerian Urat/Gangue
Tekstur dan geometri urat:
Tekstur urat: -
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat: D (Pirit)
5. Mineralogi (deskripsi)
Mineral asli :
1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak, ukuran <0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 10%
2. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak, ukuran 0,1-0,3 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 5%
Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Ortoklas, warna coklat , kilap lemak, ukuran 0,1-0,6 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk prismatik, belahan 2 arah dan pecahan uneven , kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silikat. Kelimpahan 15%
Mineral-mineral tambahan:
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran 0,1-0,3 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 20%
2. Bornit , warna biru keemasan, kilap logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 20%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam : -
mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 30%
6. Tipe endapan Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)
7. Genesa Terbentuk dari kondensasi fluida yang terbentuk pada saat proses kristalisasi magma sumber yang terletak pada pertengahan kerak benua/samudera dengan kedalaman 8-10 km, fluida tersebut akan bergerak naik ke permukaan menuju lingkungan intrusi sub vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.
8. Kondisi Lingkungan Terdapat struktur regional yang mengontrol penempatan intrusi batuan beku pada sepanjang daerah struktur dengan kondisi fluida pH netral tetapi kandungan aCa+/aH+ relatif tinggi dan suhu pembentukan 250°C. Alterasi potasium silikat terjadi akibat penggantian mineral plagioklas dan silikat mafik pada kisaran temperatur 450
– 600°C. Bentuk alterasi terkadang terbentuk sebelum proses kristalisasi magma selesai sehingga terkadang dijumpai urat-urat yang terputus. Terjadi pada kedalaman yang cukup bervariasi dan umumnyaa lebih dari beberapa ratus meter. Proses pembentukan biotit sekunder dapat terjadi akibat adanya larutan hidrotermal yang mengalami kontak dengan mineral-mineral mafik seperti hornblende. Atau juga bisa akibat adanya reaksi antara mineral piroksen dengan larutan hidrotermal yang kemudian membentuk Ortoklas.
9. Foto
Feldspar
Ortoklas
Kuarsa
Bornit
Mineral Mafik
Pirirt
10. Sketsa
11. Daftar Pustaka Asisten Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. Yogyakarta : Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems : structure, alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi
Endapan Porfiri
Nama : Aloysius Andrianto Saputro
NIM : 39406
No. Peraga : I 3
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Hitam
2. Tipe Alterasi Batuan Serisitik/Filik
3. Host Rock Diorit
4. Pemerian Urat/Gangue
Tekstur dan geometri urat:
Tekstur urat: Stockworked
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
B (Kuarsa)
5. Mineralogi (deskripsi)
Mineral asli :
1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak, ukuran <0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 45%
Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1.Serisit, warna putih, kilap lemak,ukuran <0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat putih, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silikat. Kelimpahan 5%
2.Klorit, warna hijau , kilap lemak, ukuran 0,1-0,2 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika (Mineral lempung). Kelimpahan 10 %
3. Biotit, warna hitam, kilap kaca,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk lamelar, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 10%
4.Epidot, warna hijau kekuningan , kilap lemak, ukuran 0,1-0,5mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 5%
Mineral-mineral tambahan:
1. Gossan, warna coklat kemerahan , kilap tanah, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika (Mineral lempung). Kelimpahan 10%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran 0,1-0,5 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 15%
mineral logam (bijih) : -
6. Tipe endapan Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)
7. Genesa Terbentuk akibat adanya tubuh batuan beku plutonik asam yang diintrusi oleh magma intermediet. Atau Secara partikular memiliki tubuh batuan induk yang diintrusi oleh magma dengan tubuh batuan induk berupa batuan intermediet-basa.
8. Kondisi Lingkungan Terbentuk pada proses hidrogen metasomatis yang merupakan dasar dari alterasi serisit yang menyebabkan mineral feldspar yang stabil menjadi rusak dan teralterasi menjadi serisit dengan penambahan unsur H+, menjadi mineral phylosilikat atau kuarsa. Terbentuk pada temperatur sedang-tinggi (230°-400°C), fluida asam-netral, salinitas beragam, pada zona permeabel, dan pada batas dengan urat.Terbentuk pada zona yang jauh dari pusat intrusi serta berasosiasi dengan rekahan pada batuan sehingga larutan dengan mudah mengisinya dan mengkristal pada rekahan tersebut.
9. Foto
10. Sketsa
11. Daftar Pustaka Asisten Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. Yogyakarta : Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems : structure, alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
Klorit
Epidot
Biotit
Gossan
Serisit
Mineral MafikKuarsa
LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi
Endapan Porfiri
Nama : Aloysius Andrianto Saputro
NIM : 39406
No. Peraga : I 14
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Abu-abu
2. Tipe Alterasi Batuan Serisitik
3. Host Rock Andesit
4. Pemerian Urat/Gangue
Tekstur dan geometri urat:
Tekstur urat: -
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat: -
5. Mineralogi (deskripsi)
Mineral asli :
1. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak, ukuran < 0,1 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 20%
Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1.Serisit, warna putih, kilap lemak,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan tidak teramati, cerat putih, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silikat. Kelimpahan 25%
2. Klorit, warna hijau , kilap lemak, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika (Mineral lempung). Kelimpahan 25 %
Mineral-mineral tambahan:
1. Sulfur, warna kuning, kilap tanah,ukuran <0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat kuning, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral native elements. Kelimpahan 15%
2. Gossan, warna coklat kemerahan , kilap tanah, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika (Mineral lempung). Kelimpahan 15%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam : -
mineral logam (bijih) :-
6. Tipe endapan Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)
7. Genesa Terbentuk akibat adanya tubuh batuan beku plutonik asam yang diintrusi oleh magma intermediet. Atau Secara partikular memiliki tubuh batuan induk yang diintrusi oleh magma dengan tubuh batuan induk berupa batuan intermediet-basa.
8. Kondisi Lingkungan Terbentuk pada proses hidrogen metasomatis yang merupakan dasar dari alterasi serisit yang menyebabkan mineral feldspar yang stabil menjadi rusak dan teralterasi menjadi serisit dengan penambahan unsur H+, menjadi mineral phylosilikat atau kuarsa. Terbentuk pada temperatur sedang-tinggi (230°-400°C), fluida asam-netral, salinitas beragam, pada zona permeabel, dan pada batas dengan urat.Terbentuk pada zona yang jauh dari pusat intrusi serta berasosiasi dengan rekahan pada batuan sehingga larutan dengan mudah mengisinya dan mengkristal pada rekahan tersebut.
9. Foto
10. Sketsa
11. Daftar Pustaka Asisten Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. Yogyakarta : Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems : structure, alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
Serisit
Klorit
Sulfur
Plagioklas Gossan
LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi
Endapan Porfiri
Nama : Aloysius Andrianto Saputro
NIM : 39406
No. Peraga : I 18
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Abu-abu Kehijauan
2. Tipe Alterasi Batuan Potassik
3. Host Rock Diorit
4. Pemerian Urat/Gangue
Tekstur dan geometri urat:
Tekstur urat: Stockwork
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
D (Pirit)
5. Mineralogi (deskripsi)
Mineral asli :
1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 10%
2. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak, ukuran 0,1-0,3 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 10%
Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1.Ortoklas, warna coklat , kilap lemak, ukuran 0,1-0,5 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk prismatik, belahan 2 arah dan pecahan uneven , kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silikat. Kelimpahan 30%
2. Biotit, warna hitam, kilap kaca,ukuran 0,1-0,3mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak
teramati, struktur kristalin, bentuk lamelar, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 15%
Mineral-mineral tambahan:
1. Malchite, warna hijau , kilap lemak, ukuran < 0,1 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 5%
2.Krisopras, warna hijau, kilap kaca,ukuran 0,1-0,5mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk bladed dan granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 5%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran 0,1-0,2 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 5%
mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 18%
2. Kalkopirit, warna coklat keemasan, kilap logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 2%
6. Tipe endapan Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)
7. Genesa Terbentuk dari kondensasi fluida yang terbentuk pada saat proses kristalisasi magma sumber yang terletak pada
pertengahan kerak benua/samudera dengan kedalaman 8-10 km, fluida tersebut akan bergerak naik ke permukaan menuju lingkungan intrusi sub vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.
8. Kondisi Lingkungan Terdapat struktur regional yang mengontrol penempatan intrusi batuan beku pada sepanjang daerah struktur dengan kondisi fluida pH netral tetapi kandungan aCa+/aH+ relatif tinggi dan suhu pembentukan 250°C. Alterasi potasium silikat terjadi akibat penggantian mineral plagioklas dan silikat mafik pada kisaran temperatur 450 – 600°C. Bentuk alterasi terkadang terbentuk sebelum proses kristalisasi magma selesai sehingga terkadang dijumpai urat-urat yang terputus. Terjadi pada kedalaman yang cukup bervariasi dan umumnyaa lebih dari beberapa ratus meter. Proses pembentukan biotit sekunder dapat terjadi akibat adanya larutan hidrotermal yang mengalami kontak dengan mineral-mineral mafik seperti hornblende. Atau juga bisa akibat adanya reaksi antara mineral piroksen dengan larutan hidrotermal yang kemudian membentuk Ortoklas.
9. Foto
10. Sketsa
Ortoklas Biotit Sekunder
Pirit Kalkopirit Malachite
Kuarsa
Krisopras
Plagioklas
Mineral
Mafik
11. Daftar Pustaka Asisten Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. Yogyakarta : Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems : structure, alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi
Endapan Porfiri
Nama : Aloysius Andrianto Saputro
NIM : 39406
No. Peraga : I 13
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Coklat Kehitaman
2. Tipe Alterasi Batuan Potassik
3. Host Rock Diorit
4. Pemerian Urat/Gangue
Tekstur dan geometri urat:
Tekstur urat: Stockwork
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
D (Pirit)
5. Mineralogi (deskripsi)
Mineral asli :
1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin,
bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 10%
2. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak, ukuran <0,1 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 10%
3.Ortoklas, warna coklat , kilap lemak, ukuran 0,1-0,5 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk prismatik, belahan 2 arah dan pecahan uneven , kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silikat. Kelimpahan 30%
Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Biotit, warna hitam, kilap kaca,ukuran 0,1-0,3mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk lamelar, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 20%
Mineral-mineral tambahan:
1. Mineral lempung, warna coklat , kilap tanah,ukuran <0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat putih, struktur amorf, bentuk amorf, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silikat. Kelimpahan 5%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran 0,1-0,5 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 10%
mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap logam,ukuran 0,1-5 mm, kekerasan 5-6, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk
tabular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 15%
6. Tipe endapan Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)
7. Genesa Terbentuk dari kondensasi fluida yang terbentuk pada saat proses kristalisasi magma sumber yang terletak pada pertengahan kerak benua/samudera dengan kedalaman 8-10 km, fluida tersebut akan bergerak naik ke permukaan menuju lingkungan intrusi sub vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.
8. Kondisi Lingkungan Terdapat struktur regional yang mengontrol penempatan intrusi batuan beku pada sepanjang daerah struktur dengan kondisi fluida pH netral tetapi kandungan aCa+/aH+ relatif tinggi dan suhu pembentukan 250°C. Alterasi potasium silikat terjadi akibat penggantian mineral plagioklas dan silikat mafik pada kisaran temperatur 450 – 600°C. Bentuk alterasi terkadang terbentuk sebelum proses kristalisasi magma selesai sehingga terkadang dijumpai urat-urat yang terputus. Terjadi pada kedalaman yang cukup bervariasi dan umumnyaa lebih dari beberapa ratus meter. Proses pembentukan biotit sekunder dapat terjadi akibat adanya larutan hidrotermal yang mengalami kontak dengan mineral-mineral mafik seperti hornblende. Atau juga bisa akibat adanya reaksi antara mineral piroksen dengan larutan hidrotermal yang kemudian membentuk Ortoklas.
9. Foto
10. Sketsa
11. Daftar Pustaka Asisten Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. Yogyakarta : Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems : structure, alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
Biotit
Kuarsa
Pirit
Mineral
Lempung
Ortoklas
Plagioklas
Mineral Mafik
LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi
Endapan Porfiri
Nama : Aloysius Andrianto Saputro
NIM : 39406
No. Peraga : P B 16
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Hitam Kehijauan
2. Tipe Alterasi Batuan Serisitik
3. Host Rock Diorit
4. Pemerian Urat/Gangue
Tekstur dan geometri urat:
Tekstur urat: Stockwork
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
C (Kuarsa + Kalkopirit)
5. Mineralogi (deskripsi)
Mineral asli :
1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 30%
2. Plagioklas, warna abu-abu , kilap lemak, ukuran 0,1-0,3 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk prismatik, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 10%
Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Serisit, warna putih, kilap lemak,ukuran 0,1-0,3mm, kekerasan tidak teramati, cerat putih, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silikat. Kelimpahan 20%
Mineral-mineral tambahan:
1. Malchite, warna hijau kebiruan , kilap lemak, ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 10%
2.Krisopras, warna hijau, kilap kaca,ukuran 0,1-0,5mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk bladed dan granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 10%
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran 0,3-0,5 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 10%
mineral logam (bijih) :
1. Pirit, warna kuning keemasan, kilap logam,ukuran 0,1-0,3mm, kekerasan 5-6, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 10%
6. Tipe endapan Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)
7. Genesa Terbentuk akibat adanya tubuh batuan beku plutonik asam yang diintrusi oleh magma intermediet. Atau Secara partikular memiliki tubuh batuan induk yang diintrusi oleh magma dengan tubuh batuan induk berupa batuan intermediet-basa.
8. Kondisi Lingkungan Terbentuk pada proses hidrogen metasomatis yang merupakan dasar dari alterasi serisit yang menyebabkan mineral feldspar yang stabil menjadi rusak dan teralterasi menjadi serisit dengan penambahan unsur H+, menjadi mineral phylosilikat atau kuarsa. Terbentuk pada temperatur sedang-tinggi (230°-400°C), fluida asam-netral, salinitas
beragam, pada zona permeabel, dan pada batas dengan urat.Terbentuk pada zona yang jauh dari pusat intrusi serta berasosiasi dengan rekahan pada batuan sehingga larutan dengan mudah mengisinya dan mengkristal pada rekahan tersebut.
9. Foto
10. Sketsa
11. Daftar Pustaka Asisten Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. Yogyakarta : Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems :
Serisit Malachite
Mineral MafikKuarsa
Pirit
Plagioklas
Krisopras
structure, alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
LABORATORIUM GEOLOGI SUMBER DAYA MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI, UNIVERSITAS GADJAH MADA
Laporan Resmi
Endapan Porfiri
Nama : Aloysius Andrianto Saputro
NIM : 39406
No. Peraga : GSDM 8
Komponen pengamatan Keterangan
1. Warna batuan Hijau Tua
2. Tipe Alterasi Batuan Propilitik
3. Host Rock Basalt
4. Pemerian Urat/Gangue
Tekstur dan geometri urat:
Tekstur urat: -
Geometri urat: Massive vein (Sillitoe, 1993)
Hubungan overprinting antar urat:
C (Kuarsa + Kalkopirit)
5. Mineralogi (deskripsi)
Mineral asli :
1.Mineral Mafik, warna hitam , kilap lemak, ukuran < 0,1mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 20%
Mineral Sekunder : -
Mineral-mineral kunci/ penciri alterasi :
1. Epidot, warna hijau kekuningan , kilap lemak, ukuran 0,1-0,3mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika. Kelimpahan 20%
2. Klorit, warna hijau , kilap lemak, ukuran
0,1-0,3 mm, kekerasan tidak teramati, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral silika (Mineral lempung). Kelimpahan 40 %
Mineral-mineral tambahan:
Mineral-mineral pengisi tubuh urat/gangue :
mineral non-logam :
1. Kuarsa, warna colorless, kilap kaca,ukuran 0,1-0,2 mm, kekerasan 6-7, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk granular, belahan tidak ada, dan pecahan uneven, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya translucent, golongan mineral silikat. Kelimpahan 15%
mineral logam (bijih) :
1.Kalkopirit, warna coklat keemasan, kilap logam,ukuran 0,1-0,2mm, kekerasan 5-6, cerat tidak teramati, struktur kristalin, bentuk tabular, belahan dan pecahan tidak teramati, kemagnetan diamagnetik, ketembusan cahaya opak, golongan mineral sulfida. Kelimpahan 5%
6. Tipe endapan Endapan Porfiri (Corbett dan Leach, 1995)
7. Genesa Terbentuk dari kondensasi fluida yang terbentuk pada saat proses kristalisasi magma sumber yang terletak pada pertengahan kerak benua/samudera dengan kedalaman 8-10 km, fluida tersebut akan bergerak naik ke permukaan menuju lingkungan intrusi sub vulkanik dangkal pada kedalaman 1-4 km.
8. Kondisi Lingkungan Terbentuk oleh fluida kaya klorida, pH mendekati netral, bertemperatur tinggi (>300°C), yang dicirikan oleh kehadiran epidot, aktinolit, klorit, dan ilit. Ummnya menunjukkan zona alterasi seperti pada sistem porfiri.
9. Foto
10. Sketsa
11. Daftar Pustaka Asisten Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. 2011. Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral. Yogyakarta : Laboratorium Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.
Corbett, G,J., T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold/copper systems : structure, alteration, and mineralization. A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
Mineral
Mafik
Epidot
Klorit
Kuarsa Pirit
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM SUMBERDAYA MINERAL
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GEOLOGI SUMBERDAYA MINERAL
ACARA: ENDAPAN PORFIRI
DISUSUN OLEH:
ALOYSIUS ANDRIANTO SAPUTRO
(12/330223/TK/39406)
ASISTEN ACARA:
EGY ERZAGIAN
SILSILIA
ULFI FAUZIA
ASISTEN PENDAMPING:
ARNISSYA OLDESTYA DIAMANTHA
YOGYAKARTA
MEI
2015