BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) sesuai dengan amanat Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004, bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis
(Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, dimana pada periode ketiga RPJMN tersebut
mematapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan
keunggulan kompetitip perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam yang tersedia,
Sumber Daya Manusia yang berkualitas serta kemampuan Ilmu pengetahuan dan teknologi,
sejalan dengan visi Gubernur Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 yaitu “Sulawesi Tengah
Yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing”. Melalui misi kelima yaitu “Meningkatkan Kualitas
Sumber daya Manusia Yang Berdaya Saing Dan Berbudaya”, maka Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah menyusun Rencana strategis Tahun 2016-2021 sebagai dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang
akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan untuk menjadi acuan dalam penyusunan
perencanaan tahunan.
Pembangunan kesehatan pada periode 2016-2021 adalah Program Indonesia Sehat yang di
fokuskan pada 3 (tiga) pilar yaitu: 1) Paradigma Sehat, 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan
3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sebagaimana diatur dalam RPJMN dan RPJMD maka pokok-pokok isi Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah mencakup misi dan visi Pembangunan Kesehatan,
prioritas pembangunan kesehatan yang memuat program dan kegiatan dalam kerangka
regulasi dan anggaran dengan jangkauan 5 (lima) tahun namun tetap mensinergikan dengan
dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021.
Hubungan antara Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dengan
dokumen perencanaan lain ditingkat provinsi dan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM)
RPJP Nasional telah disahkan dalam Undang-undang no 17 tahun 2007 sehingga Rencana
Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ini mengacu kepada dokumen
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 1 ~
perencanaan jangka panjang nasional tersebut. Sementara RPJM (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah) Nasional dan RPJM Provinsi Sulawesi Tengah merupakan dokumen
perencanaan berwawasan 5 tahun di tingkat nasional dan Provinsi Sulawesi Tengah yang
menjadi acuan utama dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah.
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan merupakan penjabaran teknis bidang kesehatan
atas RPJM nasional. Dokumen perencanaan tersebut merupakan dokumen perecanaan teknis
bidang kesehatan yang memuat arah kebijakan pembangunan kesehatan dan indikasi rencana
program kegiatan bidang kesehatan di setiap fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5
tahunan. Dokumen Renstra tersebut juga menjadi rujukan acuan bagi penyusunan Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2016-2021.
RPJMD tahun 2016-2021 Provinsi Sulawesi Tengah merupakan dokumen perencanaan
berwawasan 5 tahun di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang akan menjadi acuan utama
dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Dinas Kesehatan Provins Sulawesi Tengah dan KL (Kementerian Lembaga) Kementerian Kesehatan RI
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah merupakan dokumen perencanaan tahunan yang disusun sebagai derivasi
Rencana Strategis dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahunan yang dilengkapi
dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pendanaan beberapa
tahun ke depan.
Dikaitkan dengan sistem perencanaan pembangunan maka keberadaan Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ini merupakan bagian yang utuh dari manajemen
kerja pembangunan kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan dalam menjalankan agenda
pembangunan kesehatan yang telah tertuang dalam dokumen-dokumen perencanaan.
Gambaran tentang hubungan antara Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam
kaitannya dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan adalah
sebagai berikut
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 2 ~
Gambar 1.1. Sistem Perencanaan Pembangunan
1.2 LANDASAN HUKUM
1.2.1. Landasan Hukum
Landasan yang digunakan yaitu Pancasila
1.2.2. Landasan Konstitusional
1.2.2.1 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
1.2.2.2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 ;
1.2.2.3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah ;
1.2.2.4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rumusan Pembangunan Daerah;
1.2.2.5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438;
1.2.2.6 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
1.2.2.7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ;
1.2.2.8 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 3 ~
1.2.2.9 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
1.2.2.10 Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
1.2.2.11 Permendagri 54 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;
1.2.2.12 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
1.2.2.13 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
1.2.2.14 Peraturan Pemerintah Nomor. 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan;
1.2.2.15 Peraturan Pemerintah Nomor. 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 5887);
1.2.2.16 Peraturan Pemerintah Nomor. 65 Tahun 2005 Tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 5885);
1.2.2.17 Permenkes R.I. No : 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan dengan 12 Indikator
1.2.2.18 Peraturan Pemerintah Nomor. 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 5887);
1.2.2.19 Peraturan Pemerintah Nomor. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional ;
1.2.2.20 Peraturan Presiden Nomor. 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi ;
1.2.2.21 Peraturan Presiden Nomor. 32 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan
Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah ;
1.2.2.22 Peraturan Presiden Nomor. 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
1.2.2.23 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 4 ~
1.2.2.24 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan dana
Kapitasi Jaminan Pelayanan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan
dan Dukungan Biaya Operasional pada fasilitas kesehatan tingkat pertama milik
pemerintah Daerah.
1.2.2.25 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 06 tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2009 Nomor 6 Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor );
1.2.2.26 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 06 Tahun 2016 Tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Provinsi Sulawesi Tengah (Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah No.86 TLD No 72) ;
1.2.2.27 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Provinsi Sulawesi Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008 No.06) ;
1.2.2.28 Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Tengah 2016-2021.
1.2.2.29 Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Kedudukan
dan Susunan Organisasi Dinas Daerah ;.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Dokumen Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 difungsikan sebagai pedoman resmi bagi SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan berbagai kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dalam kurun waktu lima tahun.
Diharapkan dengan adanya Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah disamping itu difungsikan sebagai pedoman sektor kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah juga dapat dipergunakan oleh berbagai lembaga pemerintah dan swasta di sektor kesehatan.
Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kesehatan (Musrenbangkes). Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah disusun dengan maksud sebagai berikut :
1.2.1. Menyediakan satu acuan resmi bagi pembuat kebijakan dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah dalam menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan tahunan yang akan didanai dari berbagai sumber pendanaan baik dari APBD, APBN maupun sumber-sumber lainnya.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 5 ~
1.2.2. Menyediakan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah.
1.2.3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah saat ini sekaligus memahami arah dan tujuan yang akan dicapai dalam rangka mewujudkan Visi-Misi.
Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bertujuan untuk menjabarkan arah kebijakan pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi acuan penyusunan rencana kerja tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB. 1 PENDAHULUAN
Mengemukakan secara ringkas tentang Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah, fungsi renstra dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan
renstra Dinas Kesehatan, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan renja
SKPD. Memaparkan mengenai latar belakang penyusunan Rencana Strategis/Renstra
SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah yang memberikan detail dasar
pemikiran dan dasar hukum penyusunannya. Di Bagian ini juga dijelaskan mengenai
maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis serta hubungan dengan dokumen
perencanaan lainnya.
BAB . 2 GAMBARAN PELAYANAN SKPD KESEHATAN
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting
yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya,
mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang
masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini. Menguraikan mengenai
analisa situasi kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah jika ditinjau dari aspek yang terkait
erat dengan kesehatan yaitu geografis, ekonomi dan sosial budaya. Aspek geografis
disajikan dari mulai administrasi sampai dengan permasalahan klimatologi. Bagian
ekonomi menjelaskan mengenai kemampuan fiskal sampai dengan permasalahan
lapangan kerja.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 6 ~
BAB. 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan berdasarkan analisis
gambaran Pelayanan SKPD. Selanjutnya disampaikan tentang Visi, Misi, dan Program
Kepala daerah dan wakil kepala daerah (yang mengemukakan apa tugas dan fungsi SKPD
yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah),
serta telaan terhadap Renstra K/L dan Renstra.
BAB.4 VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN
Pada bagian ini disampaikan tentang rumusan pernyataan visi dan misi, tujuan dan
sasaran jangka menengah serta strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah dalam lima tahun mendatang.
BAB.5 PROGRAM PEMBANGUNAN PELAYANAN KESEHATAN RENCANA PROGRAM DAN
KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN DIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif sebagaimana dihasilkan dari C.1.12. (Perumusan
rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
indikatif). Bagian ini merupakan pokok dari Renstra yang menguraikan mengenai hasil
rumusan visi, misi, nilai, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan.
BAB.6 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 7 ~
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD KESEHATAN
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Adapun uraian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:
I. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan di
Bidang Kesehatan dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas mempunyai
fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bina
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bina Pelayanan Kesehatan, Bina
Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bina Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bina Pelayanan Kesehatan, dan Bina
Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bina
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bina Pelayanan Kesehatan, dan
Bina Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
d. pelaksanaan administrasi Dinas di Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Bina
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bina Pelayanan Kesehatan, dan
Bina Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
e. pelaksanaan administrasi Dinas; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.
II. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT
(1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi, program,
keuangan, aset, kepegawaian, umum dan Korpri di lingkungan Dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris
mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan rencana kerja, pengelolaan administrasi
keuangan, aset, kepegawaian dan umum;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 8 ~
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan
keuangan, aset, kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan,
aset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan, aset, kepegawaian,
rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan urusan pengelolaan
keuangan, aset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan
dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala Dinas terkait sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
A. Uraian dan Fungsi Sub Bagian Program
(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis, pengumpulan
data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi dalam rangka
penyiapan bahan penyusunan program, dan melakukan penyiapan bahan monitoring,
evaluasi dan pelaporan.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. menyusunan rencana kegiatan sub bagian Program;
b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi
dan pelaporan;
c. melaksanakan penyiapan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,
prosedur, dan kriteria serta petunjuk operasional penyusunan program dan
kegiatan;
d. melaksanakan sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan
program dengan pihak terkait;
e. melaksanakan pengumpulan data, analisis data, identifikasi masalah, penentuan
prioritas masalah dan perumusan kegiatan prioritas;
f. menyusun rencana strategis, rencana kerja tahunan dan penetapan kinerja di
lingkungan dinas
g. melaksanakan analisis usulan kegiatan program;
h. melaksankan penyusunan anggran (RKA, RKAKL, Emusrembang, E-Renggar, E-
Planning)
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 9 ~
i. melaksanakan penyusunan RENJA, LAKIP, LKPJ, LPPD, RPJMD dan Renstra di
lingkungan Dinas;
j. melaksanakan monitoring, evaluasi pelaksanaan Program dan kegiatan di
lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten/kota;
k. melaksanakan penyusunan laporan kinerja dan anggaran baik bulanan, triwulan,
semester dan tahunan
l. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bagian Program
serta Dinas; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
B. Uraian dan Fungsi Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
(1) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
teknis pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga, umum, kehumasan, hukum,
organisasi, pengaduaan masyarakat dan surat menyurat.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun rencana kerja Sub Bagian
Kepegawaian dan Umum;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga, umum,
kehumasan, hukum, organisasi, pengaduaan masyarakat; dan Korpri;
c. melakukan koordinasi dan pembinaan urusan Korpri di lingkungan Dinas;
d. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pengelolaan urusan kepegawaian dan
umum;
e. melaksanakan/menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
penetapan status kepegawaian, pembuatan Kartu Pegawai, Kartu BPJS, TASPEN,
Kartu Suami/Isteri, SKP, persuratan, kehumasan, dokumentasi, arsip,
perpustakaan, dan hukum;
f. melaksanakan/mengelola Angka Kredit Jabatan Fungsional Tertentu;
g. melaksanakan penyusunan Nominatif dan Daftar Urut Kepangkatan serta
mengelola Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian;
h. melaksanakan urusan rumah tangga, penyiapan pelaksanaan upacara, rapat,
penerimaan tamu, kebersihan dan keamanan di lingkungan kantor;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 10 ~
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil penyelenggaraan kegiatan Sub Bidang
Kepegawaian dan Umum;
j. melaksanakan peyiapan bahan monitoring, evaluasi dan menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bagian Kepegawaian
dan Umum serta Dinas; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan.
C. Uraian dan Fungsi Sub Bagian Keuangan dan Aset
(1) Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis
administrasi, pengelolaan keuangan dan aset;
(2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan dan Aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja Sub
Bagian Keuangan dan Aset;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan keuangan dan
aset dengan pihak lain dan unit kerja terkait;
d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan dan
aset;
e. melakukan urusan perbendaharaan, verifikasi dan administrasi pengelolaan
keuangan dan aset;
f. melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan, aset dan penyiapan pembayaran
gaji pegawai;
g. melaksanakan administrasi dan penyetoran penerimaan bukan pajak daerah;
h. melaksanakan pemeliharaan barang milik daerah;
i. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan keuangan dan aset;
j. melaksanakan peyiapan bahan monitoring, evaluasi dan menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Sub Bagian Keuangan
dan Aset serta Dinas; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
III. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG BINA KESEHATAN MASYARAKAT
(1) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan
kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 11 ~
penyelenggaraan fungsi Bimdal Kesehatan Keluarga, Bimdal Gizi Masyarakat dan Bimdal
Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat, mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Bimdal Kesehatan Keluarga,
Bimdal Gizi Masyarakat, dan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di Bidang Bimdal Kesehatan Keluarga,
Bimdal Gizi Masyarakat, dan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;
c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di Bidang Bimdal Kesehatan Keluarga,
Bimdal Gizi Masyarakat, dan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas di Bidang Bimdal
Kesehatan Keluarga, Bimdal Gizi Masyarakat, dan Bimdal Kesehatan Kerja dan
Kesehatan Olahraga;
e. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan
pelaksanaan tugas Bidang Bina Kesehatan Masyarakat.
A. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga
(1) Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Kesehatan Keluarga.
(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja Seksi
Bimdal Kesehatan Keluarga;
b. melaksanakan penyiapan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan
bimdal kesehatan keluarga;
c. melaksanakan penyiapan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan
bimdal kesehatan keluarga dengan unit kerja terkait;
d. meyelenggarakan program kegiatan Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga sesuai
dengan perencanaan dan petunjuk pimpinan;
e. melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Seksi
Bimdal Kesehatan Keluarga untuk melakukan penilaian hasil kerja sesuai prosedur
dan ketentuan yang berlaku;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 12 ~
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
g. melaksanakan penyiapan bahan dan data, serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Kesehatan Keluarga.
B. Uraian Tugas Seksi Bimdal Gizi Masyarakat
C. Seksi Bimdal Gizi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Gizi Masyarakat.
D. Uraian tugas Seksi Bimdal Gizi Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Bimdal Gizi Masyarakat;
b. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan bimdal gizi
masyarakat;
c. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan bimdal gizi
masyarakat dengan instansi terkait;
d. melaksanakan kegiatan teknis Seksi Bimdal Gizi Masyarakat sesuai dengan rencana
kerja yang telah disusun;
e. melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan Seksi
Bimdal Gizi Masyarakat untuk melakukan penilaian hasil kerja sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku;
f. menyelenggarakan pemantauan dan penanggulangan masalah gizi masyarakat;
g. melaksanakan bimbingan dan pengendalian masalah gizi pada daearah terpencil,
kepulauan dan perbatasan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Gizi Masyarakat.
E. Uraian Tugas Seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
(1) Seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan,
fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal
Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 13 ~
(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Bimdal Kesehatan
Kerja dan Kesehatan Olahraga;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan dan meyiapkan pedoman, petunjuk
teknis pelaksanaan kegiatan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;
c. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan kegiatan Bimdal Kesehatan Kerja
dan Kesehatan Olahraga;
d. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan
Olahraga.
e. melakukan bimbingan teknis Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga;
f. melaksanakan kegiatan teknis Seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan
Olahraga sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun;
g. melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan seksi
Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga untuk melakukan penilaian hasil
kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas seksi Bimdal Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.
IV. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG BINA PENGENDALIAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
(1) Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas
penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta
pelaporan terhadap penyelenggaraan fungsi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan
Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza, dan
Bimdal Penyehatan Lingkungan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Bimdal Pengendalian Penyakit
Menular dan Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa
dan Napza, dan Bimdal Penyehatan Lingkungan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di Bidang Bimdal Pengendalian Penyakit
Menular dan Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa
dan Napza, dan Bimdal Penyehatan Lingkungan;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 14 ~
c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di Bidang Bimdal Pengendalian
Penyakit Menular dan Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular,
Kesehatan Jiwa dan Napza, dan Bimdal Penyehatan Lingkungan;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas di Bidang Bimdal
Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak
Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza, dan Bimdal Penyehatan Lingkungan;
e. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan
pelaksanaan tugas bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
A. Uraian Tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi
B. Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Pengendalian
Penyakit Menular dan Imunisasi.
C. Uraian tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. mengelola adminstrasi dan menyusun program kerja seksi Bimdal Pengendalian
Penyakit Menular dan Imunisasi;
b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;
c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;
d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;
e. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan teknis kegiatan
Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi;
f. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan Bimdal
Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi dengan unit kerja terkait;
g. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Bimdal Pengendalian Penyakit Menular
dan Imunisasi;
h. melakukan Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi;
i. melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di lingkungan seksi
Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi untuk melakukan penilaian hasil
kerja sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 15 ~
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Menular dan
Imunisasi.
D. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa
dan Napza
(1) Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi,
pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
kegiatan Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza.
(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan
Napza sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. mengelola adminstrasi dan menyusun program kerja seksi Bimdal Pengendalian
Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza;
b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;
c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;
d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;
e. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan Bimdal
Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza dengan unit kerja
terkait;
f. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak
Menular, Kesehatan Jiwa dan Napza;
g. pembinaan dan bimbingan teknis Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular,
Kesehatan Jiwa dan Napza;
h. melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian penyakit tidak menular,
Kesehatan Jiwa dan Napza;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Pengendalian Penyakit Tidak Menular,
Kesehatan Jiwa dan Napza.
E. Uraian Tugas Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan
(1). Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan
evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Penyehatan Lingkungan.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 16 ~
(2). Uraian Tugas Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi :
a. mengelola adminstrasi dan menyusun program kerja Seksi Bimdal Penyehatan
Lingkungan;
b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;
c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;
d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;
e. melakukan dan menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan
kegiatan Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan dengan unit kerja terkait;
f. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan;
g. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan;
h. melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan pembinaan dan bimbingan teknis Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Penyehatan Lingkungan.
V. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN
(1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan
kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap
penyelenggaraan fungsi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer, Bimdal Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Jaminan Kesehatan serta Bimdal Kesehatan Tradisional dan
Pelayanan Transfusi Darah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Bimdal Pelayanan Kesehatan
Primer, Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Bimdal Kesehatan Tradisional
dan Pelayanan Transfusi Darah;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di Bidang Bimdal Pelayanan Kesehatan
Primer, Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Bimdal Kesehatan Tradisional
dan Pelayanan Transfusi Darah;
c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di Bidang Bimdal Pelayanan
Kesehatan Primer, Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Bimdal Kesehatan
Tradisional dan Pelayanan Transfusi Darah;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 17 ~
d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di Bidang Bimdal Pelayanan
Kesehatan Primer, Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Bimdal Kesehatan
Tradisional dan Pelayanan Transfusi Darah;
e. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan
pelaksanaan tugas bidang Pelayanan Kesehatan.
A. Uraian Tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer
(1) Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta
monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Pelayanan
Kesehatan Primer.
(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi :
a. mengelola adminstrasi dan menyusun program kerja Seksi Bimdal Pelayanan
Kesehatan Primer;
b. melakukan dan menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan
kegiatan Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer dengan unit kerja terkait;
c. melakukan pembinaan kegiatan bimdal pelayanan kesehatan primer;
d. melakukan pemantauan dan pembinaan mutu fasilitas pelayanan kesehatan
primer;
e. melaksanakan kebijakan pada kegiatan Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan
Primer;
f. melaksanakan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan pada daerah
perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan skala Provinsi;
g. melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan pembinaan dan bimbingan teknis di lingkungan Seksi Bimdal Pelayanan
Kesehatan Primer;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Primer.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 18 ~
B. Uraian Tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan
(1) Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta
monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Pelayanan
Kesehatan Rujukan serta penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan
pembiayaan Kesehatan.
(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi Bimdal Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Jaminan Kesehatan;
b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;
c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;
d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;
e. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan Pembinaan Bimdal Pelayanan
Kesehatan Rujukan, Jaminan Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan dengan unit
kerja terkait;
f. melaksanakan pembinaan mutu pelayanan kesehatan rujukan;
g. memfasilitasi mutu layanan kesehatan rujukan;
h. melaksanakan sistem informasi kesehatan rujukan;
i. mengelola/menyelenggarakan bimbingan, pengendalian jaminan pemeliharaan
kesehatan skala provinsi;
j. melaksanakan pembimbingan dan pengendalian jaminan pemeliharaan
kesehatan nasional (tugas pembantuan);
k. melakukan pembinaan tehnis pelaksanaan jaminan pemeliharaan kesehatan dan
pengembangan sitem pembiayaan kesehatan di kabupaten/kota;
l. mengevaluasi kegiatan Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
n. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Rujukan.
C. Uraian Tugas Seksi Bimdal Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan
Transfusi Darah
(1) Seksi Bimdal Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Transfusi Darah mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan,
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 19 ~
fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan Kesehatan
Tradisional, dan komplementer dan Pelayanan Transfusi Darah;.
(2) Uraian tugas Seksi Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Transfusi Darah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi Kesehatan Tradisional
dan Pelayanan Transfusi Darah;
b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;
c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;
d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;
e. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan pembinaan Kesehatan Tradisional,
kesehatan komplementer dan Pelayanan Transfusi Darah dengan unit kerja terkait;
f. melaksanakan kegiatan Kesehatan Tradisional, kesehatan komplementer dan
Pelayanan Transfusi Darah;
g. melaksanakan pemantauan dan pembinaan teknis pelayanan kesehatan
tradisional, kesehatan komplementer dan pelayanan Transfusi Darah
h. mengevaluasi hasil kegiatan Kesehatan Tradisional, kesehatan komplementer dan
Pelayanan Transfusi Darah;
i. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Tradisional, Kesehatan Komplementer
dan Pelayanan Transfusi Darah.
VI. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BIDANG BINA KEFARMASIAN, ALAT KESEHATAN DAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
(1) Bidang Bina Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan
mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi,
fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan fungsi Bimdal Kefarmasian,
Bimdal Alat Kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Bina
Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Bimdal Kefarmasian, Bimdal
Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber Daya
Manusia Kesehatan;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 20 ~
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Bimdal Kefarmasian, Bimdal Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber Daya
Manusia Kesehatan;
c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di bidang Bimdal Kefarmasian, Bimdal
Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber Daya
Manusia Kesehatan;
d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang Bimdal Kefarmasian,
Bimdal Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Bimdal Sumber
Daya Manusia Kesehatan;
e. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya; dan
f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan
pelaksanaan tugas bidang Bina Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
A. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Bimdal Kefarmasian
1. Seksi Bimdal Kefarmasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan peyusunan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan kegiatan Bimdal Kefarmasian.
2. Uraian tugas Seksi Bimdal Kefarmasian sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi :
mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi Bimdal Kefarmasian;
a. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;
b. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;
c. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;
d. melakukan analisis koordinasi penyusunan perencanaan kebutuhan obat publik,
reagensia dan vaksin lainnya serta analisis kebutuhan buffer stock obat provinsi,
reagensia dan vaksin lainnya skala provinsi;
e. melakukan monitoring, evaluasi, bimbingan teknis, dan pelaporan kebutuhan obat
publik, reagenisa dan vaksin skala provinsi;
f. melakukan sertifikasi sarana produksi dan distribusi alat kesehatan;
g. memfasilitasi pemberian rekomendasi izin industri komoditi kesehatan, Pedagang
Besar Farmasi (PBF), PBF Cabang, Industri Obat Tardisional (IOT), Industri Ekstrak
Bahan Alam (IEAB), Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Penyalur Alat Kesehatan
(PAK) dan Cabang PAK;
h. melaksanakan sistem informasi kefarmasian;
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 21 ~
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Kefarmasian.
b. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga
(1) Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan,
fasilitasi, serta monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Bidang Bimdal Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi :
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi bimdal alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;
c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;
d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;
e. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dengan unit kerja terkait;
f. melaksanakan rencana kegiatan teknis operasional Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;
g. mengevaluasi hasil kegiatan seksi bimdal alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga.
c. Uraian Tugas dan Fungsi Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
(1) Seksi Bimdal Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan peyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, serta
monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap penyelenggaraan kegiatan Bimdal Sumber
Daya Manusia Kesehatan yaitu perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan,
pengembangan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan berkelanjutan.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 22 ~
(2) Uraian tugas Seksi Bimdal Sumber Daya Manusia Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. mengelola administrasi dan menyusun program kerja seksi bimdal sumber daya
manusia kesehatan;
b. membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok;
c. membimbing bawahan berdasarkan tugas pokok;
d. memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan tugas pokok;
e. melakukan koordinasi dan menyiapkan bahan pembinaan bimdal sumber daya
manusia kesehatan dengan unit kerja terkait;
f. melaksanakan rencana kegiatan teknis operasional seksi bimdal sumber daya
manusia kesehatan;
g. melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan seksi bimdal sumber daya
manusia kesehatan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimdal Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Kelompok Jabatan Fungsional
Uraian tugas, fungsi dan tata kerja kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan menurut jenis dan jenjang Jabatan Fungsional.
2.2 SUMBER DAYA SKPD
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya tenaga kesehatan yang bekerja pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah termasuk UPT sebanyak 297 orang terdiri dari laki-laki 123 orang dan
perempuan 174 orang. Tenaga tersebut berasal dari berbagai disiplin ilmu dan tingkat
pendidikan serta ditempatkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Beserta UPT
antara laki-laki dan perempuan
No Unit/UPT Jumlah Jenis KelaminLaki-laki Perempuan
Dinas Kesehatan & UPT 297 123 174
Distribusi tenaga Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bila dilihat berdasarkan tempat bekerja di Dinas induk dan UPT dapat dilihat pada gambar berikut :
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 23 ~
Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng
No Unit/UPT Jumlah Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1 Dinkes Prov 194 83 1112 Laboratorium Kes 28 9 193 UPT. Promkes 17 7 104 UPT. Krisis & Kes. Matra 14 9 55 UPT. Surdatin 19 7 126 UPT.Pelatihan Pendidikan Nakes &
Pemberdayaan Masyarakat 25 8 17
7 Bapelkes 32 114 18
Jumlah 297 123 174
Dari jumlah pegawai yang ada bila dilihat dari jenjang pendidikan dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.3 Distribusi Data ASN Menurut Pendidikan dan Persentase Ketersediaan
No Tingkat Pendidikan Jumlah %
1. SD 2 0,672. SMP 1 0,333. SMA sederajat 62 20,874. Diploma 50 16,835. Strata satu (S1) 133 44,786. Strata Dua (S2) 49 16,49
Jumlah 297 100
Selanjutnya diskripsi pegawai menurut jabatannya dibagi menjadi beberapa kategori.
Dari jumlah pegawai yang ada maka jumlah pegawai menurut jabatan adalah jabatan
struktural sebanyak 35 orang, jabatan fungsional umum sebanyak 320 orang dan
jabatan fungsional tertentu sebanyak 127 orang. Distribusi pegawai di lingkungan Dinas
Kesehatan menurut jabatan dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 2.4. Distribusi Data ASN Menurut Jabatan
No Jabatan Strukturan Jabatan Fungsional
Tertentu
Jabatan Fungsional Umum
Esl II A Esl. III A Esl. IV A
1 10 27 65 194
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 24 ~
2.2.2 Gambaran Sarana dan Prasarana
Sebagai penunjang semua program kesehatan, sarana dan prasarana yang berada di
bawah Dinas Kesehatan Provinis Sulawesi Tengah adalah:
1. Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sumberdaya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Penyelenggaraan kesehatan dirumah sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks, berbagai jenis tenaga kesehatan
dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat, yang harus
diikuti dengan tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
membuat semakin kompleknya permasalahan dalam rumah sakit.
Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari berbagai jenis dan tingkat pelayanan
yaitu dari pelayanan yang sederhana sampai yang canggih sesuai kemampuan dan
kelas rumah sakit, mengacuh pada UU nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
dan Permenkes 56 tahun 2014 tentang perizinan dan klasifikasi rumah sakit, maka
pembanugan kelas rumah sakit umum pemerintah terdiri dari kelas A, B, C, D dan D
Pratama.
Tabel 1.1 Perkembangan Rumah Sakit Umum dan Khusus Berdasarkan Kepemilikan
Pengelola/Kepemilikan Jumlah/Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Pemerintah Daerah :a. RS Umum 12 14 14 16 16b. RS Khusus 1 1 1 1 1
TNI/POLRI 2 2 2 2 2Swasta (Umum & Khusus) 5 5 5 5 5Jumlah 20 22 22 24 24
Tabel 1.2 Perkembangan Rumah Sakit Berdasarkan Klasifikasi
Klasifikasi Rumah Sakit Jumlah/Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
a. RS Kelas B 2 2 2 2 2b. RS Kelas C 9 9 9 12 13c. RS Kelas D 9 11 11 10 9d. RS Kelas D Pratama - - - - -
Jumlah 20 22 22 24 24
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 25 ~
2. Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, yang lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya masing-masing.
Dengan adanya pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di tingkat puskesmas
bertujuan untuk :
a. Mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat.
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Tabel 2.1 Puskesmas Per Kabupaten se Provinsi Sulawesi Tengah
Kabupaten Jumlah 1. Kota Palu 142. Donggala 153. Poso 214. Banggai 245. ToliToli 146. Buol 117. Banggai Kepulauan 138. Tojo Una-Una 139. Parigi Moutong 2110. Sigi 1911. Morowali 912. Morowali Utara 1213. Banggai Laut 5
Jumlah 191
3. Tanah
Data mengenai tanah yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah secara
keseluruhan adalah 4 Bidang dengan luas 41.350 m2. Luas tersebut terdiri dari Dinas
Induk seluas 21.700 m2, UPT Diklat Nakerkes seluas 17.894 m2, UPT. Balai
Laboratorium Kesehatan seluas 1.758m2,
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 26 ~
4. Kendaraan
Kendaraan Dinas dan UPT di Dinas Kesehatan Provinnsi Sulawesi Tengah keadaan
tahun 2012 berjumlah 78 unit terdiri dari kendaraan roda 4 (mobil) sebanyak 24 buah
dan kendaraan roda 2 (sepeda motor) sejumlah 53 buah.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 27 ~
2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD
Kinerja pencapaian pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah selama kurun waktu 2011-2016 baru dapat dievaluasi hingga tahun ke-5 dapat tersajikan dalam bentuk tabel berikut :
Tabel 2.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2016
NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lain nya
Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SPM KESEHATAN (PERMENKES NO.741/MENKES/PER/VII/2008
A. Pelayanan Kesehatan Dasar1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 (%). 95 69.85 78.16 74.37 71.05 75.89 73,52 82.27 78.28 74,79 79.88
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani (%)
80 54.01 44.58 57.21 57.29 69.08 67,51 55,72 71.51 71.61 76,71
3. Cakupan Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompotensi kebidanan (%)
90 65.60 66.88 74.40 72.94 70.29 72,88 73.31 82.67 81,05 78,1
4. Cakupan pelayanan nifas (%) 90 77.88 85.47 75.09 74.02 79.53 86,53 96,07 83,44 82,24 88,365. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
ditangani (%)80 48.19 50.26 45.37 52.50 70,29 60.23 62,82 55,71 66,62 86,86
6. Cakupan kunjungan bayi (%) 90 66.83 83.03 71.81 71.93 93.55 74,25 92,25 79,78 79,92 103
7. Cakupan Desa UCI (%) 100 62.72 73.89 70 57.10 80.30 62.72 73,89 70 57,10 80,30
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita (%) 100 44.20 60.60 57.68 58.02 78,97 44.20 60.60 57.68 58.02 78,979. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI
pada usia 6-24 bulan keluarga miskin 100 53.23 56.49 55.60 65.18 76.80 53.23 56.49 55.60 65.18 76.80
10. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (%)
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
11. Cakupan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat (%)
100 62.06 66.55 70.71 76.24 158 62.06 66.55 70.71 76.24 158
12. Cakupan peserta KB aktif (%) 100 55.05 62.92 50.62 50.70 56.04 55.05 62.92 50.62 50.70 56.04
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 28 ~
NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lain nya
Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Penyakit (%)13. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun (%)
14. Penemuan penderita Pnemonia Balita (%) 100 36.52 40.89 30.13 33.21 62.48 36.52 40.89 30.13 33.21 62.48
15. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif (%) 100 48.17 51.03 64.93 44.41 56.60 48.17 51.03 64.93 44.41 56.60
16. Penderita DBD yang ditangani (%) 100 81.82 97.27 81.82 81.82 90.91 81.82 97.27 81.82 81.82 90.91
17. Penemuan Penderita diare (%) 100 51.12 61.14 58.74 57.02 71.38 51.12 61.14 58.74 57.02 71.3818. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat Miskin (%)55.65 48.91 47.15 46.81 60.16 55.65 48.91 47.15 46.81 60.16
B Pelayanan Kesehatan Rujukan 1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin 100 36.52 40.89 30.13 33.21 62.48 36.52 40.89 30.13 33.21 62.48
2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota (%)
100 48.17 51.03 64.93 44.41 52.60 48.17 51.03 64.93 44.41 52.60
C. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam (%)
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
D Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatCakupan Desa Siaga Aktif 80 42.44 56.12 55.50 54.18 71.36 53,05 70,15 69,87 67,72 89,2
II. STANDAR IKK (PP NO. 6 TAHUN 2008)A Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1. Kesejahteraan sosial
1. Angka Kelansungan Bayi (AKB)
2. Angka Usia Harapan Hidup (Tahun)
3. Persentase Balita Gizi BurukB. Aspek Pelayanan Umum
1. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu, per satuan penduduk
2. Rasio dokter per satuan penduduk III. RENSTRA DINKES PROV. SULAWESI TENGAH
1. Ketersediaan obat, vaksin & perbekalan kesehatan (%)
85 85 90 90 100 66,25 83,3 95 105 103 77,94 98 105 116 103
2. Persentase tingkat kecukupan obat, vaksin & 70 70 75 75 100 100 100 95,5 94,4 100 142 142 127 94,4 100
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 29 ~
NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lain nya
Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
perbekalan kesehatan (%) 3. RS melayani pasien masyarakat Miskin peserta
jamkesmas100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4. Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1) (%) 86% 88% 89% 90% 90% 91,67 70,70 86,1 75,2 106 80,34 96,74 83,555. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap 82% 84% 86% 88% 88% 92,20 92,15 87,4 76,02 69,61 113 109 101 86,36 79.106. Cakupan Kesehatan Bayi 85% 86% 87% 90% 90% 76,61 78,95 79,8 77,2 73 90,12 91,80 91,72 88,86 81,117. Cakupan pelayanan Kesehatan Anak Balita 80% 81% 83% 85% 85% 67,5 67,5 49,03 56,6 67 84,37 83,33 59,07 66,58 78,828. Cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi 65% 70% 75% 80% 80% 98,46 98,46 39,73 59,3 151 140 52,97 74,129. Cakupan SD/MI yang melaksanakan penjaringan
kesehatan siswa kelas satu SD90% 92% 94% 95% 95% 62,53 56,09 32,39 86,3
10. Persentase kab/kota yang memiliki minimal 4 Puskesmas mampu laksanakan PKPR
60% 70% 80% 90% 90% 45 116,88 102,25 100 75 166 127 111
11. Persentase kab/kota yang memiliki minimal 2 Puskesmas yang mampu tatatlaksana KTA
4 8 16 22 22 159 200 275 13
12. Cakupan Pertelongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
77% 77% 80% 85% 87% 94,3 90,49 90 66 122 117 112 77,64
13. ibu hamil mendapat ANC (K1) 96% 97% 98% 99% 99% 90,4 98,48 84 77 94,16 101 87,5 77,7714. Bumil yang mendapat pelayanan antenatal (K4) 88% 90% 93% 95% 95% 82,6 82,89 76 66 93,86 92,1 81,72 69,4715. Ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes di fasilitas
kesehatan52% 55% 57% 60% 60% 72,3 83,13 114 57 139 151 200 95
16. Ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan 86% 88% 89% 90% 90% 86,2 83,13 55 65 100,23 94,46 61,79 72,2217. Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas yang
mendapat penanganan komplikasi kebidanan (CPR)
63% 67% 72% 75% 75% 100 84,47 67 42 158 126 120 56
18. Persentase pasangan usia subur yang menjadi KB Aktif (CPR)
62% 63% 64% 65% 65% 100 80,89 90 64 161 128 140 98,46
19. Persentase Puskesmas rawat inap mampu PKRE terpadu
60% 62% 65% 70% 70% 30 78,61 57 79 50 126 87,69 112
20. Persentase fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai Standar
100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100
21. Puskesmas PONED yang melaksanakan sistem manajemen mutu
6 9 12 15 18 6 10 10 10 10 100 111 83,33 66,66 55,55
21. Jumlah Kab / Kota yang memiliki RS tipe B 1 2 3 4 5 1 2 1 1 1 100 100 33,33 25 2022. RS yang melaksanakan SIRS baik online
maupun manual70% 75% 80% 90% 100% 116 116 100 80 165 154 125 88,88
23. RS yang dengan pengelolaan keuangan BLU 35% 40% 50% 60% 100% 57 50 80 50 162 125 160 83,3324. RS yang melaksanakan Ponek 80% 85% 85% 95% 100% 75 70,59 83,33 68 93,75 83,04 98,03 71,5725. RS yang siap melaksanakan pencegahan &
pengendalian penyakit infeksi (PPI) (%)100% 100% 100% 100% 100% 100 100 61,11 100 100 100 61,11 100
26. RS yang melaksanakan pelayanan darurat (%) 70% 80% 90% 100% 100% 60 71,43 100 70 85,71 89,28 111 70
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 30 ~
NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lain nya
Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
27. RS yang Terakredirasi 70% 85% 100% 100% 100% 72 100 85 70 102 117 85 7028. RS yang Menerapkan MPKP (%) 20% 205% 85% 90% 100% 75 100 50 35 375 48,78 58,82 7029. Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 10030. Balita Ditimbang berat badannya 65% 70% 75% 80% 80% 67,14 62,9 68,8 95,91 78,62 8631. Bayi Usia 0-6 Bulan ditimbang berat badannya 50% 60% 65% 70% 70% 81,24 95,06 90,6 78,6 88 162 158 139 112 12532. RT yang mengkonsumsi garam beryodium 77% 80% 85% 90% 90% 0 109,41 99,233. Balilta 6-59 Bulan mendapat Vitaman A 90% 90% 90% 90% 90% 81,24 96,06 90,6 90 104 90,26 106 100,6 100 11534. Ibu Hamil mendapat 90 Tablet FE 75% 78% 81% 85% 85% 67,83 64 70,3 67,1 94 90,44 85,05 86,79 78,94 11035. Kab/Kota melaksanakan Survelens Gizi 70% 80% 90% 95% 95% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 10036. Prevelensi rate penderita Shistomiasis 4% 3% 2% 1% < 1 55 38 85 100 87 1,37 1,26 4,25 1037. Angka Penemuan kasus malaria < 1 < 1 < 1 < 1 < 1 55 38 85 101 8738. % angka kasus baru TB Paru BTA Posistif 40% 45% 50% 60% 70% 101 114 109 92,1 40,6 252 253 218 153 5839. % Penderita ODHA yang mendapatkan ART 100% 100% 100% 100% 100% 47,06 69,3 26,9 47,06 69,3 26,940. % Penangganan bencana di Kabupaten/Kota <
24 Jam100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100 100 100 100
41. % angka kesakitan penyakit KLB (Malaria, Diare) di lokasi transmigrasi)
<25 <20 <15 <10 <5 48 39,2
42. Cakupan akses air minum dan sanitasi dasar 62.5%
63% 63.5%
67% 75% 91,84 99 704 102 148 157
43. Cakupan air minum yang berkualitas 90% 92% 93% 94% 95% 91,84 97,7444. Cakupan keluarga dengan jamban sehat 64% 67% 69% 72% 75% 111,4 116,72 99,37 76,3845. Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan 60% 65% 70% 75% 85% 114 118 99 10246. Cakupan rumah sehat 75% 79% 82% 85% 90% 88,5 100 99,39 88,2347. Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 79% 80% 82% 85% 90% 90,6 105,5 99 99,4148. RS yang memenuhi syarat kesling 25% 50% 62.5
%75% 85% 72,8 100 82,13
49. Kab/Kota yang melaksanakan Kab/Kota sehat 18% 36% 55% 75% 85% 50 100 100 66,6650. Rumah Sakit Kabupaten minimal memiliki 4
dokter spesialis dasar4 RS 5 RS 6 RS 7 RS 8 RS 100 60 50 57
51. Setiap Rumah Sakit Kab/Kota Minimal Memiliki 4 dr Spesialis Dasar dan 4 dr. Spesialis Penunjang
2 RS 2 RS 3 RS 3 RS 4 RS 0 0 100 60%
52. RS yang memiliki D4 mitra dokter spesialis sesuai keberadaan dokter spesialis
3 RS 3 RS 4 RS 5 RS 6 RS 0 25 50 80%
53. RS telah memiliki tenaga teknik Elektromedik dan rekam medik
10 RS
10 RS
11 RS
12 RS
13 RS
90 72,73 72,7 72,7
54. Desa Memilki Tenaga Bidan 65% 70% 75% 80% 85% 96,03 112 112 82,3655. Pusk. Memiliki tenaga minimal sesuai dengan
standar27
Pusk54
Pusk81
Pusk108 Pusk
135 Pusk
29,63 37,03 37,03 46
56. UTD/UTD-RS yang memiliki transfursi darah 4 4 5 6 7 25 40 85,7 85,7
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 31 ~
NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lain nya
Target Renstra SKPD Tahun ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Razio Capaian pada Tahun ke
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UTD UTD UTD UTD UTD 57. Tenaga kesehatan tertentu telah teregistrasi 100% 100% 100% 100% 100% 100 55,1 55,1 55,158. Tersedianya Dokumen Perencanaan dan
penganggaran5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 5 Dok 100 100 100% 100 100 100 100 100 100
59. Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS 55% 60% 65% 70% 80% 51,53 108 44,960. Desa Siaga Aktif 30% 35% 40% 45% 50% 100 180 44,961. Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan 20% 25% 30% 40% 45% 100 172 -62. Kebijakan teknis promosi kesehatan yang
terintegrasi dlm upaya pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
2 3 4 5 7 100 125 100
63. Kab/kota yang menetapkan kebijakan yg berwawasan Kesehatan
2 4 6 8 11 100 183 137
64. Posyandu Purnama dan Mandiri 30% 35% 40% 45% 50% 56,34 66 61,7665. Tercapaianya pemeriksaan sampel (Sampel) 20.000 21.000 23.000 25.000 27.000 110 110 104,3766. AFP rate < 15 Tahun > 2 > 2 > 2 > 2 > 2 4,37 3,5767. Jumlah sistem survelens epidemiologi
terlaksana3 4 5 5 5 125 5 100
68. Ketersediaan Masterplan SIKDA (Dokumen) 2 4 6 8 11 17% 12,569. Provinsi memiliki profil kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 10070. Mempunyai Bank Data 4
web.4 web 9
web11
web11
web16,67
71. Sistem Informasi Terintegrasi 2 4 6 6 6 50%72. Data Terpilah 20% 40% 60% 80% 100% 10073. Laporan Mingguan (SKPD KLB Pusk. RS) 35% 40% 45% 50% 55% 105,3374. Buletin survelns epidemiologi yang terbit setiap
bulan1 1 1 1 1 75 100
75. Penerbitan Buletin SKD 24 48 52 52 52 92,30
ANGGARAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 32 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Pendapatan Daerah
Pendapatan Asli Daerah
- - Hasil pajak daerah
- - Hasil retribusi daerah
307.
440.
000
1.05
7440
.00 0
- - Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
- - Lain-lain PAD yang sah
Dana Perimbangan
- - Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak
- - Dana alokasi umum
65.5
05.1
41.9
27
65.3
83.3
23.1
96
68.3
36.7
73.0
84
81.3
26.5
28.2
84
64.1
06.0
01.9
76
62.8
49.2
29.9
77
67.5
71.4
09.8
11
75.3
73.9
81.9
65
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 33 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
- - Dana Alokasi Khusus
71.0
67.4
58.5
71
78.5
70.5
78.8
24
78.7
22.3
55.2
09
111.
068.
538.
778
695.
841.
714.
000
65.9
54.9
80.7
83
72.2
55.5
96.9
78
67.9
34.7
39.2
37
101.
024.
632.
155
593.
932.
470.
473
92,80 91,96 86,30 90,95 85,35 55,23% 18,02%
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
- - Pendapatan Hibah
- - Dana Darurat
- - Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya
- - Dana penyesuaian dan otonomi khusus
- - Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya
- BELANJA DAERAH
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 34 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
- Belanja tidak lansung 13
.882
.875
.859
14.5
59.7
93.0
83
14.9
29.6
26.1
57
21.2
94.8
33.2
80
23.1
45.5
53.9
13
14.1
69.2
75.7
6
14.5
83.4
04.1
91
21.0
51.7
99.9
87
21.9
74.6
73.3
45
- Belanja pegawai
13.8
82.8
75.8
59
14.5
59.7
93.0
83
14.9
29.6
26.1
57
21.2
94.8
33.2
80
23.1
45.5
53.9
13
14.1
69.2
75.7
6
14.5
83.4
04.1
91
21.0
51.7
99.9
87
21.9
74.6
73.3
45
-
- Belanja bunga
- Belanja Subsidi
- Belanja Hibah
- Belanja Bantuan Sosial
- Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintah Desa
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 35 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
- Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
39.3
87.1
72.1
93
50.9
45.3
48.8
44
50.4
53.6
97.0
39
47.1
25.7
39.8
04
58.1
80.9
74.3
71
49.9
36.7
26.2
16
48.2
65.8
25.7
86
46.5
19.6
09.8
24
53.3
99.3
.08.
620
- Belanja pegawai
2.58
3.88
7.75
0 4.21
8.64
6.00 0
3.80
2.10
8.60 0
3.26
9.77
5.00 0
2.35
7.70
0.00 0
4.14
1.16
0.00 0
3.76
2.86
9.10 0
3.25
3.77
5.00 0
3.15
8.01
0.00
0
2.Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran Dinkes
137.
280.
000
433.
316.
000
396.
288.
000
564.
500.
000
444.
000.
000
420.
800.
000
370.
416.
000
553.
500.
000
444.
000.
000
4.Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinkes
0 254.
400.
000
246.
000.
000
6.Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Pengelolaan keuangan dan Asset 13
9.76
0.00
0 176.
850.
00 0
154.
800.
00 0
106.
800.
00 0
176.
850.
00 0
149.
282.
50 0
106.
800.
000
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 36 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
8.Kegiatan Manajemen Pembangunan Kesehatan
49.3
00.0
00
102.
150.
000
45.0
00.0
00
51.0
00.0
00
93.9
00.0
00
95.1
50.0
00
45.0
00.0
00
51.0
00.0
00
93.9
00.0
00
10. Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Kepegawaian dan Umum 33
.750
.000
52.7
50.0
00
95.3
00.0
00
18.3
00.0
00
93.6
00.0
00
12. Kegiatan Pengembangan Kapasitas Administrasi Hukum dan Humas Kesehatan 15
.900
.000
22.9
00.0
00
33.9
00.0
00
78.6
50.0
00
22.9
00.0
00
33.9
00.0
00
78
.650
.000
14. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 17
.300
.000
38.5
00.0
00
48.5
00.0
00
66.6
00.0
00
81.6
00.0
00
38.5
00.0
00
48.5
00.0
00
66.6
00.0
00
81.6
00.0
00
16. Kegiatan Peningkatan Fungsi dan Kelayakan Sarana dan Prasarana Peralatan Kesehatan 10
.900
.000
32.0
00.0
00
12.6
00.0
00
33.0
00.0
00
24.0
50.0
00
32.0
00.0
00
12.6
00.0
00
33.0
00.0
00
24.0
50.0
00
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 37 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
18. Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Gakin 33
.520
.000
61.0
00.0
00
106.
600.
000
45.0
00.0
00
58.2
00.0
00
59.7
50.0
00
106.
600.
000
45.0
00.0
00
58.2
00.0
00
20. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
31.4
00.0
00
109.
650.
000
43.2
00.0
00
45.0
00.0
00
10.2
00.0
00
109.
650.
000
43.2
00.0
00
45.0
00.0
00
10
.200
.000
22. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Khusus dan PMI
33.0
00.0
00 55
.500
.00 0
46.2
00.0
0 0
18.0
00.0
0 0
34.2
00.0
0 0
55.5
00.0
0 0
46.2
00.0
0 0
18.0
00.0
0 0
34.2
00.0
00
24. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 58
.380
.000
105.
450.
00 0
32.9
00.0
00
48.9
50.0
00
44.4
00.0
00
104.
400.
00 0
32.9
00.0
00
48.9
50.0
00
44.4
00.0
00
26. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usila
6.60
0.00
0
19.9
15.0
00
4.80
0.00
0
15.0
00.0
00
20.4
00.0
00
19.9
15.0
00
4.80
0.00
0
15.0
00.0
00
20.4
00.0
00
28. Kegiatan Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 57
.550
.000
113.
100.
00 0
96.0
00.0
00
67.5
00.0
00
73.7
00.0
00
34.5
00.0
00
96.0
00.0
00
67.5
00.0
00
73.7
00.0
00
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 38 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
30. Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Rujukan dan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Perorangan 10
9.85
0.00
0
319.
800.
000
166.
200.
000
304.
200.
000
36.0
00.0
00
65.4
00.0
00
166.
200.
000
304.
200.
000
3
6.00
0.00
0
32. Kegiatan PAB dan Sanitasi Dasar, Pengawasan Kualitas Kesling, Pengendalian Penc. Lingkungan dan Pengemb. Wilayah Sehat 69
.100
.000 78
.000
.000
57.2
50.0
00
66.0
00.0
00
70.8
00.0
00
74.0
00.0
00
57.2
50.0
00
66.0
00.0
00
70.5
60.0
00
34. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 12
3.71
0.00
0 285.
150.
00 0
253.
861.
60 0
155.
100.
00 0
217.
500.
00 0
284.
650.
00 0
253.
861.
60 0
155.
100.
00 0
217.
500.
000
36. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 18
.750
.000
80.8
00.0
00
99.0
00.0
00
131.
400.
00 0
8.70
0.00
0
80.8
00.0
00
99.0
00.0
00
130.
800.
000
38. Kegiatan Pemenuhan Tenaga Kesehatan
124.
160.
000
284.
225.
000
172.
700.
000
18.0
00.0
00
55.5
00.0
00
125.
495.
000
172.
200.
000
18.0
00.0
00
55.
500.
000
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 39 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
40. Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
517.
070.
000
715.
000.
000
886.
050.
000
612.
800.
000
716.
4000
00
715.
000.
000
886.
050.
000
612.
800.
000
716
.400
.000
42. Kegiatan Registrasi dan Akreditasi Tenaga Kesehatan
58.4
00.0
00
77.1
50.0
00
189.
600.
000
66.2
50.0
00
60.0
00.0
00
36.3
50.0
00
189.
600.
000
66.2
50.0
00
60.
000.
000
44. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Labkes
30.6
00.0
00
32.4
00.0
00
75.0
00.0
00
32.4
00.0
00
75.0
00.0
00
46. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana UPT Labkes
6.70
0.00
0
9.02
0.00
0
9.02
0.00
048. Kegiatan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Laboratorium
174.
820.
000
185.
770.
000
238.
800.
000
219.
000.
000
170.
200.
000
185.
770.
000
234.
600.
000
219.
000.
000
168.
350.
000
50. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Promkes 0 14
8.86
4.00 0
156.
000.
00 0
128.
400.
00 0
148.
864.
00 0
156.
000.
00 0
128.
400.
000
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 40 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
52. Kegiatan Pengembangan Promkes dan Teknologi Komunikasi dan Edukasi UPT Promkes 22
7.74
5.00
0
231.
720.
000
71.5
50.0
00
3.40
0.00
0
1.60
0.00
0
229.
888.
000
71.5
50.0
00
3.40
0.00
0
1.6
00.0
00
54. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat UKBM UPT Promkes 64
.990
.000
39.2
50.0
00
39.3
50.0
00
1.65
0.00
0
39.2
50.0
00
39.3
50.0
00
1.65
0.00
0
56. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Surdatin 55
.380
.000
66.0
00.0
00
66.0
00.0
00
69.0
00.0
00
72.0
00.0
00
66.0
00.0
00
66.0
00.0
00
69.0
00.0
00
72.0
00.0
00
58. Kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Respon KLB UPT Surdatin
74.4
02.7
50
108.
100.
000
128.
950.
000
93.9
00.0
00
89.2
50.0
00
108.
100.
000
128.
950.
000
93.9
00.0
00
89.2
50.0
00
60. Kegiatan Updating Data, Analisis dan Penyebarluasan Informasi UPT Surdatin 7.
250.
000
10.3
25.0
00
20.9
25.0
00
18.4
25.0
00
34.0
00.0
00
10.3
25.0
00
20.9
25.0
00
18.4
25.0
00
34.
000.
000
62. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Krisis dan Matra 0
9.00
0.00
0
70.2
00.0
00
67.0
00.0
00
239.
950.
00 0
9.00
0.00
0
70.2
00.0
00
67.0
00.0
00
239.
950.
000
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 41 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
64. Kegiatan Penanggulnagn Krisis Kesehatan UPT Krisis dan Matra 0 36
.050
.000
10.9
00.0
00
26.2
00.0
00
36.0
50.0
00
9.45
0.00
0
26.2
00.0
00
66. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Matra UPT Krisis dan Matra
0 99.4
75.0
00
14.1
00.0
00
99.4
75.0
00
14.1
00.0
00
68. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Diklat Nakes dan PM 0 36
5.00
0.00 0
15.0
00.0
00
360.
000.
00 0
15.0
00.0
00
70. Kegiatan Optimalisasi/Peningkatan SDK UPT Diklat Nakes dan PM 64
.395
.000
4.20
0.00
0
2.10
0.00
0
- Belanja barang dan jasa
27.0
05.4
37.0
43
35.8
23.6
09.6
02
39.9
20.0
20.4
45
37.8
03.1
78.6
45
30.5
85.0
94.6
00
35.0
08.0
26.4
18
37.9
56.2
34.4
86
37.2
54.8
84.5
25
3
9.70
0.42
0.38
1
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 42 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
2. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran Dinkes
690.
233.
000
1.66
1.43
6.02
3
2.27
3.86
7.77
9
1.51
0.89
5.92
8
1.54
6.29
0.50
0
1.58
2.17
8.30
7
2.12
7.89
6.33
3
1.49
9.85
6.88
7
1.53
8.30
7.51
5
4. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinkes
0
991.
915.
792
343.
084.
000
636.
244.
000
955.
308.
835
313.
632.
500
627.
294.
000
6. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinkes
716.
740.
500
949.
608.
374
2.38
1.61
1.79
8
1.46
2.75
8.20
4
989.
412.
000
923.
293.
764
2.34
1.31
9.29
1
1.46
1.72
9.00
0
9
77.1
13.8
00
8. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Dinkes
0
402.
500.
00 0
103.
290.
00 0
235.
736.
00 0
150.
000.
00 0
389.
893.
68 4
96.1
86.0
00
234.
687.
00 0
149.
740.
000
10. Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Pengelolaan keuangan dan Asset
1.28
9.62
5.00
0
1.60
9.27
7.90
0
1.40
1.02
1.00
0
1.45
4.11
5.88
3
1.56
2.91
9.30
0
1.55
0.13
9.89
0
1.37
6.61
9.44
0
1.42
8.44
5.68
3
1.
554.
818.
600
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 43 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
12. Kegiatan Manajemen Pembangunan Kesehatan
1.65
9.86
4.00
0
1.59
1.96
2.46
0
1.25
5.19
5.75
0
1.64
2.07
8.94
0
2.81
6.12
0.00
0
1.46
0.73
1.76
0
1.24
2.08
7.80
0
1.63
6.59
5.20
0
2.8
10.1
84.4
50
14. Kegiatan Manajemen Kepegawaian dan Umum
992.
459.
080
1.30
2.15
0.20
0
909.
268.
275
655.
597.
433
799.
025.
000
1.23
2.39
1.80
9
887.
734.
375
654.
534.
900
7
96.7
01.9
00
16. Kegiatan Pengembangan Kapasitas Administrasi Hukum dan Humas Kesehatan
128.
104.
000
137.
591.
125
234.
750.
000
194.
111.
691
676.
882.
000
135.
269.
025
233.
023.
600
187.
758.
300
664.
840.
500
18. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 60
8.99
9.00
0
1.18
3.76
8.23
5
1.14
6.50
0.00
0
2.06
7.93
2.72
5
1.81
8.31
3.00
0
1.17
4.30
4.24
2
1.10
6.17
1.04
2
1.97
0.42
5.25
3
1.7
88.5
29.0
53
20. Kegiatan Peningkatan Fungsi dan Kelayakan Sarana dan Prasarana Peralatan Kesehatan 36
1.18
5.60 0
343.
571.
64 5
178.
800.
80 0
483.
434.
00 0
949.
315.
00 0
331.
050.
25 0
174.
848.
10 0
469.
150.
76 3
912.
099.
890
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 44 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
22. Kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Gakin
3.91
0.42
4.71
0
6.31
9.15
1.34
5
8.96
0.23
5.56
5
3.90
0.41
8.56
0
3.53
2.13
2.00
0
6.31
8.58
5.37
2
7.57
3.85
3.52
4
3.89
8.91
5.52
1
3.5
30.7
35.5
00
24. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
923.
566.
000
1.43
1.50
8.49
0
1.18
8.79
2.00
0
977.
755.
446
1.05
9.56
9.00
0
1.40
6.08
0.09
0
1.17
6.52
1.10
0
960.
909.
500
1.0
52.4
46.5
25
26. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Khusus dan PMI
694.
961.
400
634.
927.
021
637.
800.
000
853.
845.
600
760.
810.
000
634.
727.
021
630.
167.
800
798.
419.
700
758
.663
.000
28. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 69
2.62
9.00
0
891.
444.
585
1.22
1.05
1.00
0
952.
349.
140
735.
405.
000
848.
832.
935
1.20
9.33
9.25
0
936.
307.
770
733.
984.
250
30. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usila
78.9
06.0
00
227.
983.
600
307.
700.
000
566.
408.
400
520.
814.
000
227.
983.
600
304.
066.
200
564.
355.
400
509
.437
.600
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 45 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
32. Kegiatan Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 95
2.80
7.00
0
1.29
9.36
2.40
0
1.28
7.05
0.00
0
1.18
8.06
7.42
0
880.
269.
800
1.28
7.47
8.14
0
1.19
9.66
4.60
0
1.18
4.35
2.82
0
844
.249
.799
34. Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Rujukan dan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Perorangan 1.
301.
572.
850
840.
529.
475
811.
697.
000
1.06
6.07
7.70
0
791.
833.
000
821.
434.
442
804.
880.
100
1.00
0.58
3.50
0
75
8.13
0.88
0
36. Kegiatan PAB dan Sanitasi Dasar, Pengawasan Kualitas Kesling, Pengendalian Penc. Lingkungan dan Pengemb. Wilayah Sehat
735.
442.
000
949.
475.
630
566.
591.
000
648.
128.
040
2.03
6.89
8.00
0
927.
463.
050
521.
772.
550
646.
974.
800
2.00
7.76
3.95
0
38. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1.89
8.61
5.62
7
2.26
2.45
7.90
0
2.70
1.86
2.60
0
2.87
2.14
7.54
1
2.87
4.64
5.00
0
2.25
7.11
5.10
0
2.69
5.83
4.58
4
2.87
0.41
9.86
0
2.8
73.8
00.1
00
40. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
0
506.
360.
826
1.16
5.10
7.00
2
1.82
9.74
0.28
0
1.96
8.67
8.00
0
342.
871.
500
1.15
6.00
8.50
0
1.81
5.87
6.48
0
1.93
3.55
7.80
0
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 46 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
42. Kegiatan Pemenuhan Tenaga Kesehatan
1.76
7.00
3.00
0
2.70
7.51
2.13
9
4.10
7.13
2.80
0
1.31
4.11
7.00
0
1.99
1.62
0.00
0
2.68
0.96
8.13
5
4.07
0.48
8.10
0
1.31
1.82
3.70
0
1.98
8.95
1.27
4
44. Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
536.
618.
000
950.
120.
000
1.62
4.86
4.80
0
875.
106.
020
893.
573.
000
949.
752.
500
1.62
4.86
4.80
0
859.
993.
678
893
.046
.411
23. Kegiatan Registrasi dan Akreditasi Tenaga Kesehatan
146.
984.
000
327.
786.
350
458.
371.
000
319.
513.
500
594.
327.
000
327.
691.
350
458.
371.
000
319.
513.
450
594.
326.
904
25. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Administrasi Perkantoran UPT Labkes
243.
432.
600
144.
600.
000
169.
380.
000
186.
991.
000
258.
113.
000
138.
378.
575
167.
484.
307
186.
426.
396
255.
572.
351
27. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana UPT Labkes
102.
250.
000
55.0
00.0
00
94.4
80.0
00
55.0
00.0
00
94.4
80.0
00
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 47 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
29. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPT Labkes
345.
500.
000
124.
000.
000
65.0
00.0
00
111.
814.
000
376.
594.
500
121.
817.
579
64.6
11.3
22
110.
473.
845
369
.104
.332
31. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Laboratorium
702.
140.
000
715.
442.
037
691.
420.
000
1.61
9.70
5.59
3
1.65
7.81
3.50
0
713.
344.
000
687.
126.
555
1.59
0.67
3.46
0
1.60
6.99
4.86
4
46. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Promkes
0
120.
000.
000
179.
784.
829
39.5
01.9
90
99.3
70.0
00
117.
861.
243
179.
421.
023
39.5
01.0
18
99.3
60.9
50
48. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPT Promkes
97.1
98.0
00
80.0
00.0
00
63.8
21.5
00
98.1
78.1
20
159.
600.
000
80.0
00.0
00
63.7
41.5
00
98.1
78.0
00
158
.189
.768
50. Kegiatan Pengembangan Promkes dan Teknologi Komunikasi dan Edukasi UPT Promkes 2.
253.
449.
426
1.56
1.81
2.50
0
914.
433.
779
1.73
4.38
0.16
0
1.33
2.38
1.00
0
1.54
1.67
1.22
0
913.
047.
779
1.73
3.88
2.76
0
1.33
1.64
0.00
0
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 48 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
52. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat UKBM UPT Promkes 37
9.33
7.00
0
410.
750.
000
511.
795.
892
981.
731.
140
704.
882.
000
409.
074.
400
509.
336.
821
981.
664.
000
704.
882.
000
54. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Surdatin 58
.114
.500
156.
002.
200
103.
852.
.085
72.5
78.3
34
117.
338.
358
153.
686.
250
101.
904.
362
70.6
93.7
74
117.
337.
528
56. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Surdatin
26.0
12.0
00
30.0
00.0
00
33.1
00.0
00
49.4
92.8
48
59.3
92.8
40
30.0
00.0
00
31.9
00.0
00
48.6
60.4
00
57.9
58.3
00
58. Kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Respon KLB UPT Surdatin 57
5.69
1.75 0
763.
537.
60 0
509.
137.
04 1
382.
955.
00 0
300.
552.
00 0
760.
832.
50 0
501.
260.
78 3
379.
027.
60 0
293.
598.
900
60. Kegiatan Updating Data, Analisis dan Penyebarluasan Informasi UPT Surdatin 48
6.47
9.00 0
446.
035.
20 0
412.
710.
15 0
680.
387.
00 0
541.
154.
00 0
442.
312.
40 0
387.
261.
95 0
679.
319.
20 0
539.
636.
230
62. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Krisis dan Matra
0
64.3
38.4
50
120.
736.
55 6
18.5
61.9
00
64.3
38.4
50
119.
536.
55 5
18.5
61.9
00
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 49 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
64. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPT Krisis dan Matra
0
38.6
30.0
00
70.0
51.5
17
38.6
30.0
00
70.0
47.7
90
66. Kegiatan Penanggulangan Krisis Kesehatan UPT Krisis dan Matra
0
528.
753.
700
402.
692.
145
459.
715.
809
608.
975.
000
526.
513.
200
398.
296.
945
454.
136.
209
604.
477.
090
68. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Matra UPT Krisis dan Matra
0
1.10
0.93
6.40
0
725.
116.
299
407.
679.
120
564.
633.
000
1.08
8.54
1.80
0
725.
106.
495
407.
659.
120
561
.870
.800
70. Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran UPT Diklat Nakes dan PM 18
0.44
4.00 0
355.
050.
50 0
697.
029.
80 0
329.
118.
60 5
693.
755.
754
72. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Diklat Nakes dan PM 69
.080
.000
1.22
8.22
0.00
0
768.
620.
000
1.22
5.49
6.90
0
763.
218.
850
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 50 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
74. Kegiatan Optimalisasi/Peningkatan SDK UPT Diklat Nakes dan PM 61
0.86
8.00
0
1.69
4.21
1.68
0
954.
431.
200
1.60
8.66
9.67
3
924.
104.
045
- Belanja Modal
9.79
7.84
7.40
0
10.9
03.0
93.2
42
6.73
1.56
7.99
4
6.05
2.78
6.15
9
9.99
2.56
5.06
7
10.7
87.5
39.7
98
6.54
6.72
2.20
0
6.01
0.95
0.29
9
1
0.54
0.87
8.23
9
2. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinkes
411.
934.
000
1.30
6.91
0.70
9
2.63
8.67
5.25
0
4.62
4.84
9.62
3
9.46
9.56
5.06
7
1.29
7.88
5.40
0
2.55
8.39
0.85
0
4.60
4.94
9.00
0
5.11
5.06
3.85
0
4. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 0 71
.131
.255
70.5
70.0
006. Kegiatan Peningkatan
Kesehatan Masyarakat
500.
000.
000
100.
000.
000
16.
000.
000
59.
999.
940
19.
000.
000
98.
994.
000
15.9
00.0
00
59.
600.
000
18.
900.
000
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 51 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
8. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Khusus dan PMI
25.6
70.0
00
18.0
00.0
00
17.8
00.0
00
10. Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 38
0.46
0.00
0 443.
300.
000 20
7.00
0.00
0 440.
788.
000 18
6.00
.000
12. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usila
0 9.00
0.00
0
9.00
0.00
0
14. Kegiatan Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 0 14
2.65
0.00
0 142.
650.
000
16. Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Rujukan dan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Perorangan 55
4.34
6.40
0
160.
000.
000
25.
000.
000
159.
600.
000
10.
000.
000
18. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 57
0.90
0.00
0 305.
873.
400 31
5.07
5.80
0 148.
532.
500 18
9.00
0.00
0 304.
699.
589 30
6.30
0.00
0 148.
441.
000 18
7.60
0.00
0
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 52 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
20. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
0 557.
375.
000
1.33
1.00
0.02
0
400.
000.
000
315.
000.
000
555.
109.
224
1.29
6.21
3.00
0
397.
962.
000
314.
177.
000
22. Kegiatan Pemenuhan Tenaga Kesehatan
649.
000.
000
403.
400.
000
1.90
6.80
6.20
0
400.
616.
900
1.87
0.02
8.00
0
24. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Labkes
348.
000.
000
36
2.70
0.00
0
106
.900
.000
4
6.99
0.00
0
4.01
3.09
3.58
9
36
0.70
0.00
0
104.
450.
000
4
6.96
5.00
0
4.0
04.1
98.3
89
26. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Promkes
133.
600.
000
89.8
52.0
99
12.0
00.0
00
30.0
00.0
00
93.3
25.0
00
88.7
00.0
00
11.5
00.0
00
28.7
00.0
00
93.
275.
000
28. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Surdatin
136.
032.
000
23.
111.
908
198.
110.
724
134.
919.
942
90.
240.
000
23.
056.
908
197.
440.
350
134.
371.
900
89.
224.
000
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 53 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
30. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Krisis dan Matra 0 4
2.39
7.50
0
109.
143.
899 8
1.28
0.00
0
42.3
97.5
00
109.
143.
899 8
0.16
0.00
0
32. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur UPT Diklat Nakes dan PM 91
.745
.000
402.
219.
000 64
1.20
0.00
0 400.
247.
500 63
8.28
0.00
0
- PEMBIAYAAN
- Penerimaan Pembiayaan
- Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya
1.39
9.13
9.95
1
849.
163.
273
1.39
9.13
9.95
1
849.
163.
273
- Pencapaian dana cadangan
- Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
- Penerimaan pinjaman daerah
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 54 ~
UraianAnggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Angg
ara
n
Real
isas
i
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
- Penerimaan kembali pemberian pinjaman
- Penerimaan piutang daerah
- Pengeluaran Pembiayaan
- Pembentukan Dana Cadangan
- Penyertaan Modal (Investasi Pemerintah Daerah)
- Pembayaran pokok utang
- Pemberian Pinjaman Daerah
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 55 ~
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD
NO Indikator Kinerja
Capaian Sasaran Renstra SKPD Provinsi
Sasaran Pada Rentra Dinkes Kabupaten
Sasaran Pada Renstra KL
1. Ketersediaan obat, vaksin & perbekalan kesehatan (%)
83,63% Miningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan lingkungannya melalui pendekatan paradigma sehat dengan memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyebuhan, dan pemulihan
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
2. Persentase tingkat kecukupan obat, vaksin & perbekalan kesehatan (%)
100% Menigkatnya pengetahuan dan kesadaraan masyarakat yang diindikasikan dengan meningkatnya pemanfaatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk responsif terhadap pencegahan penyakit tidak menular dan penyakit menular
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit
3. RS melayani pasien masyarakat Miskin peserta jamkesmas
84% Meningkatnya pemerataan jangkauan pelayanan
3. Meningkatnya Akses Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 56 ~
kesehatan masyarakat yang dibarengi dengan meningkatnya mutu pelayanan kesehatan dan sarana prasarana kesehatan serta ketersediaan obat-obatan
4. Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1) (%)
68,72 Miningkatnya kualitas kesehatan masyarakat yang diindikasikan dengan menurunnya angka kematian ibu, bayi dan balita, menurunnya bayi dengan BBLR dan menurunya angka kesakitan dan meningkatnya angka usia harapan hidup masyarakat
4. Meningkatnya Akses Kemandirian, dan Mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan
5. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap
77,68 5. Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan.
6. Cakupan Kesehatan Bayi
70,50 6. Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga
7. Cakupan pelayanan Kesehatan Anak Balita
68,57 7. Meningkatnya daya guna kemitraan
8. Cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi
43,30 8. Meningkatnya intergrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan evaluasi
9. Cakupan SD/MI yang melaksanakan penjaringan kesehatan siswa
71,96 9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 57 ~
kelas satu SD kesehatan10. Persentase
kab/kota yang memiliki minimal 4 Puskesmas mampu laksanakan PKPR
76,92% 10. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
11. Persentase kab/kota yang memiliki minimal 2 Puskesmas yang mampu tata laksana KTA
26 PKM 11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur
12. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
64,64% 12. Meningkatnya system informasi kesehatan integrasi
13. ibu hamil mendapat ANC (K1)
66,51%
14. Bumil yang mendapat pelayanan antenatal (K4)
56,87%
15. Ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes di fasilitas kesehatan
76,79
16. Ibu nifas yang mendapat pealayanan kesehatan
75,35
17. Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas yang mendapat penanganan komplikasi kebidanan (CPR)
64,67
18. Persentase pasangan usia subur yang menjadi KB Aktif (CPR)
64,64
19. Persentase Puskesmas rawat inap mampu PKRE terpadu
80,76
20. Persentase fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai Standar
100
21. Puskesmas PONED yang melaksanakan sistem manajemen
75 PKM
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 58 ~
mutu22. Jumlah Kab / Kota
yang memiliki RS tipe B
1 RS
23. RS yang melaksanakan SIRS baik online maupun manual
25 %
24. RS yang dengan pengelolaan keuangan BLU
60%
25. RS yang melaksanakan Ponek
90%
26. RS yang siap melaksanakan pencegahan & pengendalian penyakit infeksi (PPI) (%)
100%
27. RS yang melaksanakan pelayanan darurat (%)
100%
28. RS yang Terakredirasi
10%
29. RS yang Menerapkan MPKP (%)
21%
30. Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100%
31. Balita Ditimbang berat badannya
90,87%
32. Bayi Usia 0-6 Bulan ditimbang berat badannya
82,57%
33. Balita 6-59 Bulan mendapat Vitamin A
100%
34. Ibu Hamil mendapat 90 Tablet FE
85,05%
35. Kab/Kota melaksanakan Survelens Gizi
100%
36. Prevelensi rate penderita Shistomiasis
91,9%
37. Angka Penemuan kasus malaria
138
38. % angka kasus baru TB Paru BTA
76,8%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 59 ~
Posistif39. % Penderita ODHA
yang mendapatkan ART
37,7%
40. % Penangganan bencana di Kabupaten/Kota < 24 Jam
100%
41. % angka kesakitan penyakit KLB (Malaria, Diare) di lokasi transmigrasi)
100%
42. Cakupan akses air minum dan sanitasi dasar
88%
43. Cakupan air minum yang berkualitas
79%
44. Cakupan keluarga dengan jamban sehat
82%
45. Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan
82%
46. Cakupan rumah sehat
78%
47. Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan
84%
48. Rumah Sakit Kabupaten minimal memiliki 4 dokter spesialis dasar
10 RS
49. Setiap Rumah Sakit Kab/Kota Minimal Memiliki 4 dr Spesialis Dasar dan 4 dr. Spesialis Penunjang
2 RS
50. RS yang memiliki D4 mitra dokter spesialis sesuai keberadaan dokter spesialis
2 RS
51. Desa Mimilki Tenaga Bidan
73,45%
52. Pusk. Memeliki tenaga minimal sesuai dengan standar
59 pusk
53. Tenaga kesehatan tertentu telah teregistrasi
66%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 60 ~
54. Tersedianya Dokumen Perencanaan dan penggaran
5 Dok
55. Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS
39,4%
56. Desa Siaga Aktif 87,04%
57. Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan
45,96%
58. Kebijakan teknis promosi kesehatan yang terintegrasi dlm upaya pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
100%
59. Kab/kota yang menetapkan kebijakan yg berwawasan Kesehatan
100%
60. Posyandu Purnama dan Mandiri
32,25%
61. Tercapainya pemeriksaan sampel (Sampel)
38,26%
62. AFP rate < 15 Tahun
2,1 per 100.00
63. Jumlah sistem survelens epidemiologi terlaksana
5 Sistem
64. Ketersediaan Masterplan SIKDA (Dokumen)
11 Dok
65. Provinsi memiliki profil kesehatan
100%
66. Laporan Mingguan (SKPD KLB Pusk. RS)
90%
67. Buletin survelns epidemiologi yang terbit setiap bulan
12 Buletin
68. Penerbitan Buletin SKD
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 61 ~
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD.1. Akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas belum merata.
Dimana faktor-foktor yang mempengaruhi tentang akses pelayanan kesehatan di
Provinsi Sulawesi Tengah adalah terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan serta
ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia kesehatan yang masih rendah, belum
lagi keterbatasan dukungan pembiayaan/anggaran dalam peningkatan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat.
2. Akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas belum merata
Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi adalah system jejaring rujukan yang
terstruktur dan berjenjang melalui pengembangan regionalisasi system rujukan belum
terbangun sesuai yang diharapkan dimana regional tersebut antara lain :
a. Regional Barat ada RSU Anutapura dengan wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan
Kabupaten Donggala.
b. Regional Tengah ada RSUD Anuntaloko dengan wilayah Kabupaten Parigi Moutong
dan Kabupaten Poso.
c. Regional Timur ada RSUD Luwuk dengan wilayah Kabupaten Banggai, Kabupaten
Tojo Una-Una, Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kabupaten Banggai Laut.
d. Regional Tenggara ada RSU Morowali dengan wilayah Kabupaten Morowali dan
Kabupaten Morowali Utara
e. Regional Utara ada RSU Mokopido dengan wilayah Kabupaten Toli-Toli dan
Kabupaten Buol
3. Mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan dasar & lanjutan belum merata hal ini
disebabkan oleh belum maksimalnya pencapaian kesehatan yang menyeluruh, terpadu
dan sustainable sementara upaya kesehatan yang berbasis masyarakat belum banyak
yang berperan, disatu sisi faktor dari tuntutan kesetaraan mutu semakin tinggi di
masyarakat
4. Kinerja tenaga kesehatan belum optimal hal ini dipengaruhi oleh faktor proporsi
tenaga kesehatan yang belum merata, faktor tenaga kesehatan yang profesional masih
kurang, kesempatan untuk meningkatkan pendidikan masih terbatas belum lagi faktor
pembiayaan kesehatan yang belum proporsional
5. Penyebaran/distribusi jumlah tenaga kesehatan belum merata hal ini disebabkan oleh
faktor adanya keterbatasan jumlah tenaga kesehatan tertentu sehingga belum bisa
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 62 ~
untuk memenuhi di pelayanan sarana kesehatan secaara merata, namun faktor lain
yang mempengaruhi adalah faktor kebijakan yang seakan mengabaikan distribusi
pemerataan tenaga kesehatan sehingga terjadi penumpukkan tenaga kesehatan
disuatu tempat terutama penumpukan terjadi di perkotaan.
6. Pembiayaan kesehatan belum proporsional
Pengembangan sistem pembiayaan kesehatan belum optimal, berdasarkan hasil
evaluasi pelaksanaan di lapangan, hanya ada beberapa kabupaten / kota yang
mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan melalui penyusunan dokumen District
Health Account (DHA) secara kontinyu setiap tahun dan sebagian besar kabupaten
pernah melakukan DHA namun tidak rutin dan tidak berkesinambungan sehingga sulit
di analisis tentang proporsi pembiayaan kesehatan yang sesuai atau belum dengan
regulasi yang berlaku saat ini. Hasil analisis DHA merupakan potret / gambaran sistem
pembiayaan kesehatan pada suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Berdasarkan
Undang Undang No.36 tahun 2009 diamanatkan bahwa nilai minimal proporsi alokasi
pembiayaan kesehatan terhadap total APBD dan total alokasi APBN yakni alokasi
pembiayaan kesehatan terhadap total APBD sesuai amanat regulasi adalah 10%, dan
5% terhadap total APBN. Berdasarkan analisis dokumen District Health Account (DHA)
yang telah dilakukan di sebagian kabupaten / kota di Sulawesi Tengah diperoleh
informasi bahwa sebagian besar kabupaten / kota belum memiliki alokasi pembiayaan
kesehatan yang besarannya sesuai dengan amanat UU tersebut. Pada beberapa
kabupaten alokasinya besar namun itu termasuk alokasi gaji pegawai yang selalu
menyerap alokasi dana yang relatif besar.
7. Koordinasi dan komunikasi lintas program yang masih kurang, sebagai penyebabnya
adalah mekanisme koordinasi dan Komunikasi yang baik tidak terbentuk secara
terstruktur hal ini terkait dengan dengan ketidakjelasan leading sector sedangkan
standarisasi proses pekerjaan merupakan mekanisme yang dominan dilakukan oleh
semua bidang dalam melaksanakan program maupun kegiatan, menggunakan
petunjuk teknis untuk tugas masing-masing. Oleh sebab itu evaluasi terhadap
pelaksanaan koordinasi ini penting agar dapat ditingkatkan strategi koordinasi dalam
pencapaian seluruh program pembangunan kesehatan dimasa-masa yang akan.
8. Lingkungan sehat yang belum menjadi prioritas penyebabnya adalah Keterjangkauan
(Aksesibility), angggaran pelaksanaan program Penyehatan Lingkungan di
Kabupaten/Kota termasuk di puskesmas masih sangat terbatas, penyediaan tenaga
sanitasi dan juga sanitasi bagi sebahagian besar masyarakat belum menjadikan suatu
kebutuhan yang mendesak dan menganggap membuat suatu jamban menggunakan
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 63 ~
biaya mahal dan sulit untuk dilakakukan, sehngga hal ini perlu untuk melakukan
pengkajian melalui survey, menentukan urutan masalah, prioritas masalah , dicari
penyebab masalah, perilaku yang dibuat, lingkungan yang harus diperbaiki,
merencanakan intervensinya, cara dukungan berbagai pihak terkait
9. Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
Berbagai fakta menyadarkan kita bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata itu masih jauh dari harapan masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah sehingga sebagai tuntutan masyarakat adalah ingin mendapatkan suatu
pelayanan yang bermutu dengan upaya yang sesungguh-sungguhnya. Banyak hal yang
menjadi penyebab antara lain adalah distribusi ditingkat ketenagaan yang tidak
merata, terkadang pelayanan tenaga kesehatan melakukan fungsinya secara
professional belum maksimal, distribusi ketanggapan (responsiveness) system
kesehatan ditinjau dari harapan masyarakat, distribusi sarana dan prasarana,
distribusi pembiayaan kesehatan di tinjau dari penghasilan masyarakat, juga sebagai
tuntutan masyakat adalah sebagai pengguna pelayanan kesehatan yang berkaitan
dengan non medis yaitu seperti keramahan para petugas, waktu tunggu, kerahasiaan
dan bebas memilih fasilitas yang ada, dan masih banyak faktor-faktor penyebab lain.
Semoga kedepan menjadi prortas perhatian pemerintah dalam merespon terhadap
tentutan masyarakat.
10. Masih adanya masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan sebagai penyebabnya yang
paling berdampak antara lain adalah :
a. Pengangguran
Semakin banyak pengangguran, semakin banyak pula orang-orang miskin yang ada
di sekitar. Karena pengangguran atau orang yang menganggur tidak bisa
mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal
kebutuhan setiap manusia itu semakin hari semakin bertambah. Selain itu
pengangguran juga menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat, yaitu
pengangguran dapat menjadikan orang biasa menjadi pencuri, perampok, dan
pengemis yang akan meresahkan masyarakat sekitar.
b. Tingkat pendidikan yang rendah
Tidak adanya keterampilan, ilmu pengetahuan, dan wawasan yang lebih,
masyarakat tidak akan mampu memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik. Karena
dengan pendidikan masyarakat bisa mengerti dan memahami bagaimana cara
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 64 ~
Dengan belajar, orang yang semula tidak bisa menjadi bisa, salah menjadi benar,
dsb. Maka dengan tingkat pendidikan yang rendah masyarakat akan dekat dengan
kemiskinan.
c. Bencana Alam
Banjir, tanah longsor, menyebabkan gagalnya panen para petani, sehingga tidak
ada bahan makanan untuk dikonsumsi dan dijual kepada penadah atau koperasi.
Kesulitan bahan makanan dan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari tidak dapat terpenuhi.
11. Perilaku masyarakat akan kesehatan masih rendah, hal ini disebabkan oleh perilaku
hidup bersih dan sehat pada masyarakat masih membutuhkan dukungan komunikasi
informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran media dan ke
depan program keluarga sehat merupakan program unggulan kementerian kesehatan
dengan membutuhkan dukungan upaya promotif dan preventif kususnya dalam
pengembangan Uapaya Kesehatan berbasis Masyarakat
12. Masih adanya daerah endemis penyakit tertentu seperti :
a. Penyakit Schistosomiasis yang ada di dua Kabupaten di Sulawesi Tengah yaitu
Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi dan ini merupakan penyakit spesifik yang
hanya ada di Indonesia. Sebagai penyebabnya adanya peningkatan prevalensi
Schistosomiasis ini yaitu karena kurangnya intervensi terhadap daerah focus
keong, peran lintas sector terkait dalam pengendalian Schistosomiasis belum
maksimal, keterbatasan anggaran dalam pengendalian Schistosomiasis dan juga
ada faktor dari masyarakat sendiri yang ada didaerah focus kurang berpartisipasi
mengumpulkan tinja
b. Penyakit malaria, mencermati situasi dan kondisi kinerja program malaria ,
terlihat dengan jelas bahwa pencapaian indikator program masih belum seperti
yang diharapkan, dimana masih cukup banyak kasus klinis yang tidak
terkonfirmasi laboratorium/mikroskopist, hal ini disebabkan oleh :
1. Kurangnya dukungan mikroskop maupun mikroskopist pada hampir setiap
Kabupaten maupun puskesmas.
2. Masih banyak kasus malaria yang belum diberikan pengobatan
ACT/Artemisinin Combination Therapy, karena mobilitas petugas kesehatan (
dokter dan paramedis yang sudah dilatih pindah tugas ) , petugas kesehatan
belum berani memberikan obat ACT hal ini terjadi karena jumlah tablet yang
dikonsumsi terlalu banyak dan khawatir akan efek samping obat.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 65 ~
c. Penyakit filariasis, di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan provinsi terbesar di
pulau Sulawesi, dengan luas wilayah daratan 68.033 km², pada tahun 2016, secara
administrative wilayah Sulawesi Tengah terdiri dari 13 wilayah kabupaten/Kota
dimana terdapat 9 Kabupaten yang telah dinyatakan endemis kasus filariasis
dimana terdapat penderita kasus kronis filariasis terutama di Kabupaten Sigi
sebesar 46 kasus, Donggala10 kasus, Parigi Moutong 24 kasus, Poso 37 kasus,
TojoUna-Una 28 kasus, Morowali 8 kasus, Banggai 1 kasus, Bangkep 2 kasus, Toli-
Toli 3 kasus, Buol 4 kasus, banggai laut dengan 6 kasus, kabuapten Morowali
Utara dan kota Palu, tidak terdapat penderita Filariasis. Jadi total penderita
Filariasis untuk Tahun 2015 sebanyak 169 kasus. Untuk penyebabnya adalah oleh
cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut berada
di kelenjar getah bening, terutama di daerah pangkal paha dan ketiak serta
kelenjar getah bening besar lainnya.
d. Satu lagi penyakit endemis lainnya adalah DBD, di Provinsi Sulawesi Tengah kasus
DBD ber fluktuasi setiap tahunnya dan cenderung semakin meningkat angka
kesakitannya dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin luas sedangkan angka
kematiannya masih dapat ditekan dibawah 1 %.KLB DBD terjadi hampir setiap
tahun di beberapa Kabupaten dan kejadiannya sulit di duga.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah sbb :
1. Kurang aktifnya pokjanal dari 13 Kabupaten/Kota hanya ada 2 Kabupaten
yang aktif Pokjanal DBD yaitu Kabupaten Banggai dan Kabupaten Poso.
2. Pemeriksaan jentik berkala belum berjalan sesuai dengan prosedur.
3. Perubahan iklim (Climate Change) global
4. Ketersediaan air bersih yang masih terbatas sehingga masyarakat tidak
melakukan Pemberantasa Sarang Nyamuk (PSN).
5. Kepadatan penduduk, mobilitas penduduk dan urbanisasi yang semakin
meningkat.
Sehubungan hal tersebut diatas dipandang perlu untuk melakukan upaya
pengendalian daerah endemis secara komprehensif dan intensif dengan melibatkan
berbagai stake holder yang tidak hanya focus pada sector kesehatan.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 66 ~
3.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah terkait dengan visi, misi dan
program Gubernur Sulawesi Tengah. Dimana visi Dinas Kesehatan yang terkait adalah
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Prima, yang dilekatkan dengan faktor Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing sebagaimana visi pembangunan Sulawesi Tengah 2016-2021 “Sulawesi
Tengah yang Maju, Mandiri Dan Berdaya Saing “ adapun misi Dinas Kesehatan mengacu
pada misi ke 5 (lima) dari RPJMD yaitu Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang
Berdaya Saing dan Berbudaya.
Sedangkan kaitannya dengan agenda prioritas dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih adalah dimana Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah masuk dalam
agenda ke 10 (sepuluh) dari 10 agenda kepala daerah yaitu mewujudkan pelayanan
kesehatan prima bagi masyarakat yang terjangkau dan berkualitas sedangkan programnya
adalah masuk pada program ke 34 dari 36 program kepala daerah, program ke 34 tersebut
adalah optimalisasi upaya kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sarana prasarana
serta pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kepada masyarakat.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi pemasalahan pelayanan OPD ada faktor penghambat
dan faktor pendorong pelayanan OPD yang sangat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah termasuk untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan prima bagi masyarakat sebagai berikut :
Faktor pendorong
1. Faktor Ketersediaan pengalokasian anggaran kesehatan minimal 10% berdasarkan
undang-undang no 36 tahun 2009
2. Faktor tersedianya institusi pendidikan tenaga kesehatan yang ada di Provinsi Sulawesi
Tengah
3. Faktor Ketersediaan jumlah tenaga kesehatan yang professional yang menunjang
pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu dan sarana kesehatan
lainnya.
4. Faktor Ketanggapan petugas, ini berhubungan dengan aspek kesigapan dari petugas
dalam memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang dinginkan.
5 Faktor Kehandalan petugas sangat berhubungan dengan tingkat kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki petugas dalam menyelenggarakan dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 67 ~
6 Faktor Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas kesehatan merupakan sarana bantu bagi
instansi dan tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan prima kepada
masyarakat. Keadaan fasilitas yang memadai akan membantu terhadap
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
Penghambat
1. Faktor keterbatasan anggaran yang belum sepenuhnya terpenuhi sesuai dengan amanat
undang-undang yang ada dan ketidaktepatan waktu dari proses perencanaan,
penganggaran sampai pada pelaksanaan yang sering terlambat.
2. Faktor pendistribusian Sumber Daya Manusia Kesehatan yang tidak merata dan
terkadang pengambil kebijakan mengabaikan aturan penempatan tenaga kesehatan
sendiri sehingga terjadi penumpukkan tenaga kesehatan diperkotaan, belum lagi ada
banyak wilayah di Sulawesi Tengah yang kurang diminati oleh tenaga kesehatan
sehingga ini sangat menghambat pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
3. Kualitas lulusan tenaga kesehatan yang masih perlu upaya peningkatan mutu
keterampilan pada setiap pelayanan di sarana kesehatan
4. Faktor tingkat kemampuan dan keterampilan yang kurang dari tenaga kesehatan
tentunya akan memberikan pelayanan yang kurang memenuhi kepuasan kepada
masyarakat sebagai standar penilaian terhadap mutu pelayanan kesehatan yang prima.
5. Faktor tingkat kemampuan dan keterampilan yang kurang dari tenaga kesehatan
tentunya akan memberikan pelayanan yang kurang memenuhi kepuasan masyakat
sebagai standar penilaian terhadap mutu pelayanan yang prima, sehingga ini sangat-
sangat menghambat.
3.3 TELAAH RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD
3.3.1. Faktor-faktor penghambat pelayanan
1. Faktor input meliputi keterbatas sumberdaya kesehatan antara lain : Sumberdaya
Manusia kesehatan, sarana prasarana, dukungan pembiayaan yang relative belum
memadai dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan kesehatan
2. Faktor proses yaitu sinkronisasi antara program, kegiatan dan indikator dalam
dokumen dengan perencanaan dan anggaran yang tertuang dalam dokumen
RPJMD 2016 – 2021 belum sepenuhnya relevan dengan yang akan dijabarkn
dalam tatalaksana pengelolaan program pada masing-masing kegiatan di
lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 68 ~
3. Faktor Output
Pencapaian Indikator renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bila
dibandingkan dengan indikator kementerian Kesehatan sebagian belum tercapai
dikarenakan antara lain pelayanan K4, Komplikasi yang ditangani KN, Kunjungan
Bayi dan Pelayanan anak balita. Hal ini dikarenakan pemenuhan standar
puskesmas yang mencakup tenaga termasuk standar tenaga yang mampu PONED
maupun sarana, prasarana serta dukungan pembiayaan dan partisipasi
masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan. Cakupan UCI tidak mencapai
target dikarenakan adanya perubahan Definisi operasional yaitu sebelumnya
Cakupan imunisasi lengkap 85% menjadi cakupan Hb0 80%. Hal ini terkait
dengan keberadaan bidan desa di desa dan kemampuan bidan desa dalam
memberikan imunisasi Hb0 pada bayi baru lahir. Penemuan dan penangganan
penderita Pnemonia, TB BTA Positif dan Diare belum mencapai
3.3.2. Faktor-faktor pendorong pelayanan
1 Adanya program Indonesia Sehat melalui pendekatan pendekatan keluarga (PIS-PK)
2 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas
3 Adanya kebijakan pengalokasian anggaran bidang kesehatan minimal 5% dari total APBN dan minimal 10% dari total APBD sesuai amanat undang-undang nomor 36 tahun 2009.
4 Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
5 Tersedianya sumber daya kesehatan
6 Institusi pendidikan kesehatan yang memadai
7 Adanya desentralisasi bidang kesehatan
8 Masyarakat yang berdaya saing
3.4 TELAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 08 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 – 2033,
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah berupayah mengsinkronkan penyusunan
perencanaan pembangunan kesehatan berdasarkan RT/RW dimaksud dalam rangka
pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah
yakni standar infrastruktur minimal yang dimiliki Pusat Kegiatan Nasional (PKN) adalah
pengembangan Rumah Sakit Umum Tipe A dan Standar Inprastuktur minimal yang
dimiliki Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah pengembangan Rumah Sakit Umum Tipe
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 69 ~
B dan standar infrastruktur minimal yang dimiliki Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah
pengembangan Rumah Sakit Umum Tipe C.
Analisis terhadap dukumen hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dimaksudkan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wialayah .
Dari hasil analisis terhadap dokumen KLHS Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
telah menyusun KLHS tentang sarana kesehatan lebih berfokus pada peningkatan
pelayanan ditingkat puskesmas, pustu dan polindes Sehungan dengan hal tersebut maka
rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tidak terkait secara lansung
dengan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah, tidak dapat terlepas dari berbagai isu penting dan strategis yang berkembang
baik pada tatanan pemerintah Pusat maupun tatanan Daerah.
Isu-isu pokok dan atau strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Tengah masih cukup rendah jika dibandingkan dengan beberapa wilayah di kawasan timur Indonesia.
2. Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita
3. Status Gizi Masyarakat
4. Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular
5. Potensi Endemisitas Penyakit Menular
6. Kapasitas SDM Kesehatan untuk fasilitas pelayanan dasar dan rujukan
7. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan dasar dan rujukan
8. Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan
9. Jaminan dan Pembiayaan Kesehatan
10. Kasus Shistosomiasis dibawah 1 % serta peran lintas sector terkait belum optimal (Shistosomiasis spesifik daerah)
11. Penguatan upaya Preventif dan promotif dengan melibatkan UKBM
12. Bencana, wabah dan kecelakaan
13. Lemahnya Sistem informasi kesehatan
Selanjutnya Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah memandang perlu untuk
melakukan langkah-langkah responsif terhadap isu-isu tersebut, selain memperhatikan
arah kebijakan pembangunan secara umum. Implementasi dari responsif tersebut
selanjutnya dituangkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah periode
2016-2021.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 70 ~
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
4.1. VISI DAN MISI SKPD4.1.1. Visi
Mengacu pada visi RPJMD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2016-2021,
“SULAWESI TENGAH YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING” telah ditetapkan
Visi Pembangunan kesehatan yang akan dicapai selama lima tahun mendatang (2016-
2021), yaitu:
“MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMA MENUJU SULAWESI TENGAH YANG
MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING ”
Pembangunan kesehatan yang Berdaya Saing dimaksudkan bahwa pembangunan
kesehatan yang dikembangkan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah ditingkatkan dengan
Pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah bertujuan untuk mendukung
terciptanya status kesehatan Sulawesi Tengah yang bermutu dan berdaya saing
dimaksudkan bahwa Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah berupaya mewujudkan derajat
kesehatan tidak hanya dalam batas-batas kawasan timur indonesa saja, akan tetapi
memiliki kesetaraan di tataran Nasional.
4.1.2. Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan Visi.
Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan organisasi.
Sesuai dengan misi pembangunan Sulawesi Tengah 2016-2021 khususnya misi 5.
Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Berdaya Saing Dan Berbudaya,
telah ditetapkan misi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2016-2021 sebagai
berikut :
4.1.2.1 Menjamin akses masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan
4.1.2.1 Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif
4.1.2.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumberdaya kesehatan
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 71 ~
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD 4.2.1. Tujuan
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, maka yang akan dicapai adalah mencegah meningkatnya resiko penyakit dan masalah kesehatan, melalui pelayanan promotif dan preventif dengan peningkatan akses, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan serta penyediaan sumber daya kesehatan yang cukup, merata dan bermutu yang bisa sejajar dengan Provinsi Maju di Kawasan Timur Indonesia.
Tabel 4.1. Tujuan dan sasaran jangka menengah
Tujuan Sasaran Indikator SasaranTarget Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-
1(2017)
2(2018)
3(2019)
4(2020)
5(2021)
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu bagi masyarakat
Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat
1. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya melalui Pelatihan, magang, bintek, sosialisasi (IKU)
2.658 Orang
3.108 3.508 3.898 3.898
2. Persentase Puskesmas Yang Memiliki Tenaga Kesehatan Sesuai Standar : (IKU)a. Rasio dokter spesialis per
satuan penduduk. b. Rasio dokter umum per
satuan penduduk c. Rasio dokter gigi per satuan
penduduk d. Rasio tenaga medis (perawat)
per satuan penduduk e. Rasio tenaga medis (bidan)
per satuan penduduk
45% 50% 55% 60% 75%
3. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi (IKU),- Rasio puskesmas per satuan
penduduk - Rasio puskesmas pembantu
(pustu) per satuan penduduk- Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani - Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)
- Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (%)
- Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
- Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%)
- Rasio posyandu persatuan balita
- Jumlah posyandu
25%
69,9%
76,7%
50%
71%
79%
70%
72,5%
82%
80%
73,9%
86%
100%
75%
90%
4. Persentase Rumah Sakit yang terakreditasi (IKU) :
- Rasio rumah sakit per satuan penduduk
25% 50% 70% 80% 100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 72 ~
4.3. ANALISIS STRATEGI Penentuan alternative strategi menggunakan analis SWOT yang disajikan dalam table berikut :
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor Ekternal
Fakto Internal 1 Adanya program Indonesia Sehat melalui pendekatan pendekatan kelaurga (PIS-PK)
2 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas
3 Adanya kebijakan pengalokasian anggaran bidang kesehatan minimal 5% dari total APBN dan minimal 10% dari total APBD sesuai amanat undang-undang nomor 36 tahun 2009.
4 Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
5 Tersedianya sumber daya kesehatan namun
6 Institusi pendidikan kesehatan yang memadai
7 Adanya desentralisasi bidang kesehatan
8 Masyarakat yang berdaya saing
1. Kinerja tenaga kesehatan belum optimal
2. Distribusi jumlah tenaga kesehatan belum merata
3. Pembiayaan kesehatan belum proporsional
4. Koordinasi lintas program yang masih kurang
5. Lingkungan sehat yang belum menjadi prioritas
Peluang (0) :
1. Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah timur Indonesia yang berpotensi kekayaan sumber daya alam yang tinggi, baik hasil bumi antara lain berupa material / bahan galian C, pertambangan, pertanian, kelautan dan perikanan
2. Komitmen Pemda terhadap pembangunan kesehatan daerah
3. Dukungan lintas program dan lintas sektor
Strategi S.O
Upaya – upaya untuk memanfaatkan peluang yang ada, melalui :
1. Peningkatan sosialisasi dan advokasi kepada stakeholder tentang pembangunan kesehatan daerah.
2. Intensifikasi koordinasi lintas program dan lintas sektor untuk sinkronisasi dan kerjasama implementasi berbagai program/ kegiatan dilapangan.
3. Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan daerah.
Strategi O.W
Upaya mengatasi kelemahan adalah kinerja tenaga kesehatan yang belum optimal, proporsi tenaga kesehatan yang tidak merata, pembiayaan kesehatan yang belum proporsional, masih kurangnya koordinasi lintas program serta lingkungan sehat yang belum menjadi prioritas diatasi dengan memanfaatkan peluang yang ada
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 73 ~
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T1. Adanya globalisasi yang
menuntut kuslitas SDM
disamping persaingan dalam
penyediaan tenaga dan
pelayanan kesehatan.
2. Masih adanya sosial budaya/
kebiasaan yang belum
mendukung terciptanya
perilaku hidup sehat
3. Adanya transisi epidemiologi
yang mengakibatkan
multiple borden (beban yang
bertubi-tubi) dalam
penanggulangan masalah
kesehatan.
4. Kondisi giografis yang rawan
bencana.
5. Rumah tangga yang
memanfaatkan upaya
kesehatan bersumber
masyarakat (UKBM) masih
rendah.
6. Peredaran narkotika dan zat
adiktif yang semakin merasuk
sampai ke pelosok-polosok
daerah terpencil.
7. Perubahan iklim juga menjadi
isu yang penting dalam
pelaksanaan pembangunan
dibidang kesehatan.
1. Meningkatkan promosi
kesehatan dalam berprilaku
hidup yang bersih dan sehat.
2. Meningkatkan kemampuan
kelembagaan dalam upaya
memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi
perencanaan antar program
4. Meningkatkan capacity building
kelembagaan pembangunan
dibidang kesehatan.
5. Meningkatkan sistem surveilans
di setiap wilayah kab/kota.
1. Meningkatkan kualitas
dan mutu sarana
pelayanan kesehatan.
2. Menyiapkan tenaga
kesehatan yang
berkualitas diseluruh
jenjang pelayanan
kesehatan.
3. Membangun sistem
informasi kesehatan
disetiap kabupaten/kota.
4. Membangun sistem
perencanaan yang
berbasis evidence based
dengan prinsip
transparan dan
akuntabel.
4.4. STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD
4.4.1 Mengembangkan ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan yang merata baik
jumlah, jenis serta kompetens di sarana pelayanan kesehatan melalui pelatihan
nakes dengan kebijakan :
4.4.1.1. Peningkatan kerjasama pemerintah pusat, daerah dengan perguruan tinggi
dalam penerapan pendidikan.
4.4.1.2. Peningkatan akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit serta penyediaan
sarana, prasana dan alat kesehatan.
4.4.2. Pemerataan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan melalui kebijakan
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 74 ~
Peningkatan akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit serta penyediaan sarana,
prasana dan alat kesehatan khususnya diwilayah perbatasan, terpencil dan
kepulauan.
4.4.3. Peningkatan mutu gizi perorangan dan masyarakat melalui kebijakan perbaikan gizi
masyarakat yang dilaksanakan secara sinergis, komprehensif dan bermutu yang
fokus pada wilayah bermasalah kesehatan.
4.4.4 Mengurangi risiko akibat penyakit Menular dan penyakit tidak menular di
Masyarakat melalui kebijakan pengendalian dan pencegahan penyakit menular
maupun penyakit tidak menular yang sinergis, komprehensif dan bermutu serta
didukung dengan sistem surveilans.
4.3.5. Peningkatan Penyehatan Lingkungan dan pengawasan kualitas lingkungan melalui
kebijakan Kebijakan pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk
menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
4.3.6. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, mutu, penggunaan, serta pengendalian
sediaan farmasi, perbekes dan makanan termasuk pelayanan kefarmasian melalui
kebijakan Penyediaan obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang cukup di seluruh
sarana kesehatan.
4.3.7. Peninngkatan dukungan pemangku kebijakan dalam mendukung perilaku sehat
melalui:
4.3.7.1 Kebijakan pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan.
5.3.7.2 Peningkatan Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular, Penyakit tidak
Menular, Penyehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
4.3.8. Meningkatkan sistem pelayanan kegawat daruratan dan risiko kesehatan dengan
melalui kebijakan pengembangan Public Safety Center melalui sistem
Penaggulangan Gawat Darurat Terpadu.
4.3.9. Peningkatan koordinasi, kemitraan, sinergitas antar lintas sektor dan daerah
melalui kebijakan kebijakan pengembangaan sistem kesehatan daerah dan
penerapan standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 75 ~
BAB V PROGRAM PEMBANGUNAN PELAYANAN KESEHATAN
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu bagi masyarakat
Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat
1. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya melalui Pelatihan, magang, bintek, sosialisasi
2. Persentase Puskesmas Yang Memiliki Tenaga Kesehat
1.Program Upaya Penyediaan SDM Kesehatan
Outcome :
1. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan, magang, bimtek, sosialisasi
2.208 Orang
2208 Orang
1.991.903.77
7
2658 Orang
5.210.649.71
6
3108 Orang
5.791.029.191
3508 Orang
6.433.297.457
3898 Orang
7.090.020.505
3898 Orang 26.516.032.646
2. Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi
6.000 Orang
6.000
7.000 8.000 9.000
10.0000
10.000
3. Persentase puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sesuai standar
45% 45% 50% 55% 60% 75% 75%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 76 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
an Sesuai Standar
3. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi,
4. Persentase Rumah Sakit yang Terakreditasi
Kegiatan Pendididkan dan pelatihan tenaga kesehatan
Output :1. Jumlah tenaga
kesehatan yang ditingkatkan kompotensi melalui pendidikan
32 orang
32 orang
31 orang
31 orang
30 orang
30 orang
30 orang
2. Jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompotensi melalui pelatihan
330 orang
690 orang
300 orang
300 orang
300 orang
300 orang
Kegiatan Perencanaan dan pendayaguaan
3. Persentase Kab/Kota RS kelas C yang tersedia 4 dokter spesialis dasar dan 3 penunjang sesuai standar
45% 45% 50% 55% 60% 65% 65%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 77 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
tenaga kesehatan 4. Persentase
puskesmas yang memiliki 9 jenis tenaga kesehatan sesuai standar
5% 5% 15% 25% 35% 45% 45%
Kegiatan Sertifikasi dan Registrasi SDM kesehatan
Output :
1. Jumlah tenaga kesehatan yang memperoleh surat tanda registrasi
1000 Orang
1000 Orang
1000 Orang
1000 Orang
1000 Orang
1000 Orang
5000 Orang
2.Program
Upaya Peningkatan Mutu Sumber Daya Kesehatan
OutcomePersentase SDM kesehatan yang terakreditasi dan tersertifikasi
100%
100%
1.592.828.62
2 100%
4.168.519.77
3 100%
4.632.823.353
100%
5.146.637.974
100%
5.672.016.404
21.212.826.126
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 78 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Kegiatan Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan
OutputJumlah tenaga kesehatan yang dilatih, workshop.
1.115 orang
310 Orang
340 orang
370 Orang
410 orang
450 orang
450 orang
Jumlah masyarakat yang dilatih, workshop di bidang kesehatan
Peningkatan Akses dan Cakupan serta mutu pelayanan kesehatan
3.Program Upaya Pelayanan Kesehatan Primer
OutcomePersentase Puskesmas yang Terakreditasi,
25% 25% 663.676.952
50% 1.736.883.23
9
70% 1.930.343.094
80% 2.144.432.489
100%
2.363.340.168
100% 8.838.675.942
Persentase Kecamatan dengan kesiapan
25% 25% 50% 70% 80% 100%
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 79 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
akses primerKegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Primer
Output 1. Jumlah
Puskesmas yang Terakreditasi,
19 Pkm
74 Psuk
153 Pkm
206 Pkm
206 Pkm
206 Pkm
206 Pkm
2. Jumlah Kecamatan dengan keseipan akses primer
49 Kec
69 Kec
111 Kec.
139 Kec
158 Kec
185 Kec
185 Kec
4. Program Upaya Pelayanan Kesehatan Perorangan
OutcomePersentase Rumah Sakit yang Terakreditasi
25% 25% 995.517.889
50% 2.605.324.85
8
70% 2.895.514.595
80% 3.216.648.734
100%
3.545.010.252
100% 13.258.015.328
Kegiatan Peningk
OutputJumlah rumah Sakit yang
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 80 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
atan Pelayanan Kesehatan Rujukan Dan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Perorangan Di Rumah Sakit
diakreditasi 8 14 RS
18 RS 22 RS 26 RS
30 RS
33 RS
5.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan
Outcome :Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan Tradisional
45% 45% 740.046.452
60% 1.910.571.56
3
75% 2.123.377.370
85% 2.358.875.736
100%
2.599.674.185
100% 9.732.545.306
Persentase Kabupaten/Kota
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 81 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Pelayanan Kesehatan Transfusi Darah
yang menjalankan Unit Donor Darah
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Tradisional
OutputPersentase PKM yang menyelenggarakan kesehatan tradisional dan pemanfaatan toga
25 % 40% 60% 70% 80% 80%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Transfusi Darah
OutputJumlah Kab/Kota yang Melaksnakan pelayanan Unit Donor Darah
8 Kab
10 kab/kota
11 kab/kota
12 kab/kota
13 kab/kota
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 82 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
Terwujudnya peningka tan pelaya nan keseha tan ibu, anak dan remaja
6.Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Outcome:
1.Persentase Persalinan di Fasiltas Kesehatan,
80% 80% 1.194.621.46
6
85% 3.126.389.83
0
87% 3.474.671.515
90% 3.859.978.480
90% 4.254.012.303
90% 15.909.673.594
2.Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
16,5%
16,5%
16% 15,5%
15% 14,3%
14,3%
3.Jumlah Pos UKK yang terbentuk di daerah PPI atau TPI
55 Pos
55 Pos
65 Pos 70 Pos
75 Pos
80Pos
80 Pos
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga
1. Jumlah ibu hamil mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
2.Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan perslinan sesuai standar
100 %
100 %
100 % 100 %
100 %
100 %
100 %
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 83 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
3.Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan sesuai standar
100 %
100 %
100 % 100 %
100 %
100 %
100 %
4. Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan
60 % 65% 67% 69% 70% 70% 70%
5. Persentase usia >60 tahun (usila) mendapatkan skrining sesuai standar
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olah raga
Output : 1. Jumlah
Kab/Kota yang Menjalankan kesehatan kerja dasar.
9 Kab
13 Kab
13 Kab 13 Kab
13 Kab
13 Kab
13 Kab
2. Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga pada kelompok masyarakat di
21Pusk
30 Pusk
35Pusk
40Pusk
45Pusk
45 Pusk
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 84 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
wilayah kerjanya
3. Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olahraga bagi anak SD
21 Pusk
30 Pusk
35 Pusk
40Pusk
45Pusk
45 Pusk
4. Jumlah jemaah haji yang diperiksa kebugarannya
494 Jemaah
700 Jemaah
800 Jemaah
900 Jemaah
950 Jemaah
950 Jemaah
5. Jumlah pos UKK yang melaksanakan upaya kesehatan kerja
17 Pos
24 Pos
26 Pos 30 Pos
32 Pos
40 Pos
40 Pos
7.Program Upaya Kesehatan Laboratorium
Outcome :Tercapainya cakupan pemeriksaan specimen yang meningkatkan kunjungan masyarakat laboratorium,
42.000 Sampel
42.000 Sampel
1.592.828.62
2
42.000 Sampel
4.168.519.77
3
43.000 Sampel
4.632.823.352
44.000 Sampel
5.164.637.974
45.000 Sampel
5.672.016.404
45.000 Sampel
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 85 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Laboratorium
Output : 1. Jumlah
Sampel yang dilakukan pemeriksaan
41.000Sampel
42. 000 Sampel
42. 000 Sampel
43. 000 Sampel
44. 000 Sampel
45. 000 Sampel
45. 000 Sampel
2. Terlaksananya pemantapan mutu laboratorium bidang pemeriksaan Kimia Klinik, Hematologi, Imunologi, dan Kimia Lingkungan
2 Siklus
2 Siklus
2 Siklus
2 Siklus
2 Siklus
2 Siklus
2 Siklus
3. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan Tenaga Labkes untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis
12 Org
12 Org
14 Org 14 Org
16 Org
16 Org
16 Org
4. Terlaksananya bimtek Laboratorium Puskesmas
50 Pusk
50 Pusk
50 Pusk
50 Pusk
50 Pusk
50 Pusk
50 Pusk
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 86 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
5. Terlaksananya bimtek Laboratorium RS
14 RS
14 RS
14 RS 14 RS 14 RS
14 RS
14 RS
Terwujudnya peningkatan per baikan gizi masyara kat
8.Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Outcome1. Persentase
Balita Gizi Buruk
6,5% 6,5% 663.678.592
5,8% 1.736.883.23
9
5,2% 1.930.343.064
4,6% 2.144.432.489
4% 2.363.340.168
4%8.838.677.552
2. Persentase Balita Stunting
41% 41% 37% 34% 32% 30% 30%
Kegiatan Penanggulangan dan perbaikan gizi masyarakat
Output : 1. Persentase Ibu
Hamil KEK Mendapatkan Makanan Tambahan
31% 35% 37% 40% 45% 50% 50%
2. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan TTD
78% 80% %
84% 86% 87% 87% 87%
3. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Mendapatkan
30% 34% %
37% 40% 42% 45% 45%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 87 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
ASI Eksklusif,4. Persentase
balita kurus mendapat makanan tambahan ,
41% 45% 48% 50% 53% 55% 55%
5. Persentase Remaja putri mendapat TTD,
40 43% 45% 47% 50% 50% 51%
6. Persentase bayi baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyesui Dini)
35% 37% 40% 42% 44% 45% 45%
Terwujudnya pence gahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular di masyar
9.Program Upaya Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi
Outcame :1.Prevalensi Rate
Penderita Schistosomiasis (spesifik daerah),
1,07 %
0.9 %
2.256.507.21
4
0,8% 5.905.403.01
1
0,7% 6.563.166.416
0,6% 7.291.077.463
0,5% 8.035.356.572
30.051.510.676
0,5%
2.Persentase bayi yang mendapat immunisaasi dasar lengkap
82,5%
82,5 %
85 % 87% 90% 91% 91%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 88 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
akat 3. Angka Notifikasi Kasus TB Per 100.000 Penduduk,
91% 91% 92% 93% 94% 95% 95%
4. Setiap orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar (SPM)
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
5.Jumlah Kabupaten/Kota dengan API < 1/1000 Penduduk
6 Kab.
6 Kab.
7 Kab. 7 Kab.
8 Kab.
8 Kab.
8 Kab.
6.Persentase UCI desa dan Imunisasi Lengkap
87, 5 %
87,5 %
90 % 91% 93% 95,3%
95,3%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pencegahan dan Penang
1. Persentase penduduk yangmendapatkan pengobatan schistosomiasis
90% 90 % 100% 100% 100%
100%
100%
2. Jumlah kasus TB yang ditemukan per 100.000
141 157
Kasu
180 216 230 271 271
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 89 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
gulangan Penyakit Menular
Penduduk s
3. Jumlah ODHA yang mendapat terapi ARV (antiretroviral)
22,80%
90% 90% 90% 90% 90% 90%
4. Jumlah Kabupaten/Kota dengan API < 1/1000 Penduduk,
1,02%
< 1 %
< 1 % < 1 % < 1 %
< 1 %
< 1 %
5. Persentase Kab/Kota endemis yang berhasil menurunkan angka microfilaria dibawah 1%
22 % 33,3%
44,4 % 55,6%
77,18 %
100%
100%
6. Persentase rumah/bangunan bebas jentik
> 90,6%
> 95%
> 95% > 95%
> 95%
> 95%
> 95%
7. Persentase kasus gigitan hewan penular rabies yang ditangani sesuai standar
90% 92% 93% 94% 95% 100%
100%
8. Jumlah Kabupaten yang
5 Kab
2 Kab
2 Kab 2 Kab 1 Kab
1 Kab
1 Kab
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 90 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
melaksanakan kegiatan penemuan kasus (Frambusia)
9. Cakupan penemuan phnemoni balita
72.4%
75% 80% 85% 90% 95% 95%
10. Menurunnya angka kesakitan kusta
1,67 1,50 1,30 1,15 0.9 0,8 0,8
11. Jumlah kab/kota yang mempunyai LROA
3 Kab/kota
7 Kab/kota
9 kab//k
ota
10 Kab/kota
11 Kab/kota
13 Kab/kota
13 Kab/kota
12. Jumlah kab/kota yang melaksanakan pengendalian hepaitis
1 Kab/Kota
7 Kab/kota
9 kab//k
ota
10 Kab/kota
11 Kab/kota
13 Kab/kota
13 Kab/kota
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Imunisasi
13. Jumlah Desa yang melaksanakan imunisasi dasar lengkap,
82,5 83 % 83,5% 84% 84.5%
85% 87%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 91 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
10.Program Upaya Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Outcome :
1. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung mendapatkan Pelayanan Kesehatan
100%
100%
3.052.921.52
5
100% 7.989.662.89
8
100% 8.879.578.093
100%
9.864.389.450
100%
10.871.364.77
4
100%
2. Setiap orang usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar,
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
3. Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehtan sesuai standar,
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
4. Setiap penyandang diabetes melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar,
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 92 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Output : 1. Jumlah
puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu,
52 Pusk
57 Pusk
76 Pusk
95 Pusk
113 Pusk
132 Pusk
132 Pusk
2. Jumlah desa kelurahan yang melaksanakan kegiatan pos pembinaan terpadu
226 Desa/Keluraha
n
601 Desa/kelurahan
803 Desa/kel
1.004 Desa/kel
1.205 Desa/kel
1.406 Desa/kel
1.406 Desa/kel
3. Jumlah Kabupaten yang melaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok,
1 Kab/kota
4 Kab/kota
5 Kab/kota
6 Kab/kota
7 Kab/kota
9 Kab/kota
9 Kab/kota
4. Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
5 % 10 % 15 % 20 % 25 % 30 % 35 %
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 93 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
5. Persentse kab/kota yang 5% puskesmasnya melaksanakan pengen dalian kesehatan Indra dan Disfungsional
5% 10% 20 % 30 % 40 % 50 % 50 %
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Napza
6. Persentase penderita sakit jiwa dan di pasung yang ditangani
50 % 60.% 70% 85% 100%
100%
100%
Terwujudnya peningkatan kualitas Penyehatan Lingkun
11.Program Upaya Penyehatan Lingkungan
Outcome :Setiap Orang Disatuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Pelayanan Hyginie Sanitasi Pangan Sesuai
100%
100%
663.678.592
100% 1.736.883.239
100% 1.930.363.064
100%
2.144.432.489
100%
2.363.340.168
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 94 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
gan Standar
Jumlah Kab/Kota yang Menyelenggarakan Tatanan Kawasan Sehat
3 Kab
3 Kab
4Kab 5 Kab 6 Kab
7 Kab
7 Kab
Kegiatan Peningkatan Pelayanan sarana air bersih dan sanitasi dasar pengawasan kualitas kesling, pengendalian pencema ran lingkun
Output :
Prosentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan 12% 17% 35% 50% 55% 60%
100 %
60%
1.Jumlah Kab/Kota yang menerapkan kebijakan Tatanan Kawasan Sehat
3 kab
4 Kab
5 kab/kota
6 kab/kota
7 kab/kota
7 kab/kota
7 kab/kota
2.Persentase fasilitas kesehatan yang mengelola limbah medis sesuai standar
…… Pusk/RS
83 Pusk/RS
95 Pusk/RS
155 Pusk/RS
200 Pusk/RS
222 Pusk/RS
222 Pusk/RS
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 95 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
gan dan pengembangan wilayah sehat
3. Jumlah desa/kel yang telah melaksanakan STBM
451 desa/kel
750 desa/kel
850 desa/kel
950 desa/kel
1.100 desa/kel
1.500 desa/kel
2.009 desa/kel
4.Prosentase penduduk yang mengkses air minum yang memenuhi syarat.
71% 75% 85% 90% 95% 100%
100%
Tersedianya sumberdaya Kesehatan yang cukup dan merata dan bermutu
Terwujudnya sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang cukup, merata dan bermut
12.Program Upaya Penyediaan Distribusi dan Mutu Sediaan farmasi dan Perbekalan Kesehata
Outcome : 1. Persentase
Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas,
86% 86% 1.805.191.17
0
90% 4.724.284.19
8
93% 5.250.490.666
96% 5.832.809.193
96% 6.428.233.226
4
96%24.041008491
2. Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar,
55% 55% 60% 65% 70% 70% 70%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 96 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
u n3. Persentase
Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat,
81% 81% 83% 85% 87% 87% 87%
4. Persentase rumah sakit dan Puskesmas yang memenuhi standar sarana prasarana dan alat kesehataan
50% 50% 83% 85% 87% 87% 87%
Kegiatan Peningkatan Mutu Peng gunaan dan Distribusi Obat
Output : 1.Persentase
Instalasi Farmasi Kabupaten/Yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar
………
70 % 75 80% 85% 90% 90%
2.Persentase Puskesmas
65% 70% 75% 80% 85% 90% 90%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 97 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
dengan Ketersediaan obat dan vaksin Esensial
Kegiatan Peningkatan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Output : 1. Persentase
Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat,
50% 55% 65% 75% 85% 95% 95%
2.Persentase rumah sakit yang memenuhi standar dan mutu sarana prasarana dan alat kesehataan,
40% 50 % 60% 70% 80% 90% 90%
3. Persentase puskesmas yang memiliki standar dan mutu sarana prasarana dan alat kesehatan
20% 25 %
30% 35% 40% 45% 45%
Terwujudnya pening
13.Program
Outcome1. Jumlah
kebijakan 8 Kebij
8 Kebij
1.805.191.17
9 Kebija
4.724.284.19
10 Kebij
5.250.490.666
11 Kebij
5.832.809.193
11 Kebij
6.428.233.264
11 Kebija
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 98 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
katan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat
Pemberdayaan Masyara kat dan Promosi Kesehatan
Publik berwawasan kesehatan di Provinsi dan Kab/Kota,
akan akan 0 kan 8 akan akan akan kan24.041.008.491
2. Jumlah Kabupaten Kota yang mengem bangkan model intervensi menuju keluarga sehat
2 Kab
2 Kab
3 Kab 4 Kab 5 Kab
6 Kab
6 Kab
Kegiatan Pemberdayaan masyara kat/UKBM
Output :1. Jumlah ormas
yang melakukan MOU/PK dengan Dinas Kesehatan
8 Mitra
9 Mitra
10 Mitra
12 Mitra
13 Mitra
14 Mitra
14 Mitra
2. Jumlah dunia usaha yang melakukan MOU/PK dengan Dinas kesehatan
1 Mitra
2 Mitra
3 Mitra
4 Mitra
5 Mitra
6 Mitra
6 Mitra
3. Jumlah Kab/Kota yang melakukan pembinaan kemandirian
4 Kab
5 Kab
6 Kab 8 Kab 10 Kab
13 Kab
13 Kab
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 99 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
posyandu4.Peningkatan
kapasitas SDM Promkes
10% 15% 20% 25% 30% 35% 35%
Kegiatan Pengembangan promosi kesehatan & teknologi komunikasi informasi & edukasi
Output :1. Jumlah
Kab/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema kampanye gerakan masyarakat hidup sehat,
2 Kab
4 Kab
6 Kab 8 Kab 10 Kab
13 Kab
13 Kab
1.Persentase pencapaian sekolah yang ber PHBS
45% 45% 50% 55% 60% 65% 65%
2.Penyebaran informasi kesehatan melalui Berbagai saluran media
5 Saluran Media
5 Saluran Media
5 Saluran Media
5 Saluran Media
5 Saluran Media
5 Saluran Media
5 Saluran Media
Terwujudnya sistem informasi dan
14.Program Upaya Penguatan Sistem
Outcome 1.Persentase
Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara
55% 55% 971.502.015
60% 2.542.474.00
1
70 2.825.663.201
80% 3.139.050.300
80% 3.495.490.425
80%12.974.179
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 100 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
surveilans kesehatan serta pengembangan riset operasional kesehatan.
Informasi, Surveilans Kesehatan dan 'Riset Operasional Kesehatan
lengkap dan tepat waktu
.942
2. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang di respon
38% 38% 54% 69% 100%
100%
100%
3.Meningkatnya jumlah penelitian operasional yang menunjang monitoring
1 Riset
3 Riset
3 Riset 3 Riset
3 Riset
3 Riset
15 Riset
Kegiatan Updating Data, Analisis dan Penyebarluasan Informasi
Ouput :Jumlah Kab/Kota yang mempunyai sistem informasi data terpadu
4 Kab
4 Kab
6 Kab 7 Kab 9 Kab
10 Kab
10 Kab
Kegiatan Peningkatan Survaila
Output : 1.Jumlah
Kab/Kota yang melaksanakan sistem
7 Kab
7 Kab
8 Kab 9 Kab 9 Kab
10 Kab
10 Kab
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 101 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
ns Epidemologi dan penanggulangan KLB
kewaspadaan dini yang di respon
2.Persentase KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE-KLB) < 24 Jam
100 %
100 %
100 % 100 %
100 %
100 %
100 %
Kegiatan Peningkatan Penelitian dan Pengem bangan Kesehatan
Output : jumlah operasional riset bidang kesehatan yang dilaksanakan
1 3 Riset
3 Riset 3 Riset
3 Riset
3 Riset
3 Riset
Terwujudnya peningkatan upaya kegawat
15.Program Upaya Penanggulangan Krisis
Outcome :1. Jumlah
Kab/Kota yang mempunyai kemampuan tanggap darurat dalam
3 Kab
3 Kab
1.185.073.78
6
3 Kab 3.101.403.02
7
3 Kab 3.446.847.599
2 Kab
3.829.128.675
2. Kab
4.220.013.291
13. Kab15.782.466.378
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 102 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
daruratan dan krisisis kesehatan.
Kesehatan & Masalah Kesehatan
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
2. Persentase penanganan krisis kesehatan akibat bencana di Kabupaten /Kota < 24 Jam,
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
3. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai Public Service Centre (PSC
3 Kab
2 Kab
3 Kab 3 Kab 3 Kab
2 Kab
13 Kab
Kegiatan Penanggulangan Krisis Kesehatan
Output : 1. Jumlah
Kab/Kota yang melaksanakan penanganan bencana
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
2. Kab/Kota yang melaksanakan Public Service Centre (PSC)
3 Kab
2 Kab
3 Kab 3 Kab 3 Kab
2 Kab
13 Kab
3. Persentase Penyelenggaraan pelayanan
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 103 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
kesehatan pada situsi tertentu
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan Masyara kat Pada Situasi Tertentu
Output : Jumlah Kab/Kota yang di tingkatkan kemampuannya terhadap tanggap darurat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana,
2 Kab
3 Kab 3 Kab 3 Kab
2 Kab
13 Kab
Terwujudnya pening katan jaminan dan pem biayaan
16.Program Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
OutcomePersentase Masyarakat yang Memiliki Jaminan Kesehatan,
100%
100%
13.273.571.8
47
100% 34.737.664.7
73
100% 38.606.861.27
3
100%
42.888.649.782
100%
47.266.803.36
6
100%176.773.551.041
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 104 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
kesehatan masyarakat
Kegiatan Peningkatan Pembiayaan dan Kepesertaan Jaminan Kesehatan
1. Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan Integrasi ke BPJS
7 Kab
8 Kab/Kota
9 Kab/Kota
11 Kab/Kota
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
2. Jumlah Masyarakat miskin yang mendapat pelayanan Jaminan Kesehatan
1.285.501 Jiwa
1.285.501 Jiwa
1.414.051 Jiwa
1.555.456 Jiwa
1.711.001 Jiwa
1.882.101 Jiwa
1.882.101 Jiwa
17.Program Perencanaan dan Peng anggaran Pembanguna Kesehatan
Outcame : Persentase Kab/Kota yang menyediakan pembiayaan kesehatan minimal 10 %,
10% 10% 1.059.213.77
8
10% 2.772.020.49
0
10% 3.080.777.341
10% 3.422.458.497
10% 3.771.829.462
10%
Persentase Kab/Kota yang mengembangkan sistem kesehatan daerah dan standar pelayanan minimal,
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 105 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Kegiatan Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Pengendalian
Output Persentase monitoring dan evaluasi yang terintegrasi,
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
18.Program Administrasi Kepegawaian, Umum dan Humas
Outcome Meningkatnya pelayanan administrasi dan humas
100%
100%
1.460.092.90
4
100% 3.821.143.12
7
100% 4.246.754.740
100%
4.717.751.477
100%
5.199.348.368
100%19.445.090616
Jumlah peraturan-peraturan daerah bidang kesehatan sebanyak 6 peraturan
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen
Output Meningkatnya pelayanan administrasi dan humas
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 106 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Kepegawaian dan Umum Kegiatan Pengembangan kapasitas administrasi hukum dan humas kesehatan
Output : Jumlah peraturan –peraturan daerah bidang kesehatan sebanyak 6 peraturan
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
19.Program Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Aset
Terwujudnya penatausahaan keuangan dan aset yang mendukung kelancaran tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
100%
100%
663.678.592
100% 1.736,883.23
9
100% 1.930.343.064
100%
2.144.432.198
100%
2.363.340.168
100%
8.838.677.252
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 107 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Pengelolaan Keuangan dan Asset
Output :1.Meningkatnya
capaian tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
2.Terwujudnya penataan aset daerah
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
20.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Outcome : Cakupan Layanan Administrasi Perkantoran
100%
20% 1.460.092.90
4
40% 3.821.143.12
7
60% 4.246.754.740
80% 4.717.751.477
100%
5.199.348.368
100% 19.445.090.616
Kegiatan Penyedia Jasa Pelayanan Perkantor
Terwujudnya Administrasi Perkantoran yang Mendukung Kelancaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan &
100%
20% 40% 60% 80% 100%
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 108 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
an UPT :
21.Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Terwujudnya administrasi perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi
100%
100%
2 634 967
100% 2.872.114
100% 4.593.541
100%
3.412.358
100%
3.719.471
100%
Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Meningkatnya sarana dan prasarana apatur yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Meningkatnya sarana dan prasarana apatur yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 109 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
22. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Meningkatnya disiplin aparatur
100%
100%
99.551.789
100% 250.532.486
100% 299.551.480
100%
321.884.873
100%
354.501.025
100% 1.315.801.633
Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beser ta Perleng kapannya
Output : Terwujudnya pengadaan pakaian dinas karyawan dan karyawati Dinae Kesehatan
100%
100%
100% 100% 100%
100%
100%
Pengembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan dan Alat
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 110 ~
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program & Kegiatan
Indikator Kinerja
(Outcome)
& Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD
Tahun 2017
Rp.
(.000)
Tahun 2018
Rp.
(.000)
Tahun 2019
Rp.
(.000)
Tahun 2020
Rp.
(.000)
Tahun 2021
Rp.
(.000)
Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13 14 15 16 17
Kesehatan
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 111 ~
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja SKPD Dinas Kesehataan Provinsi Sulawesi Tengah yang secara lansung
menunjukkan kinerja Dinas Kesehatan dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD periode 2016-2021, indikator tersebut
tersaji dalam tabel dibawah ini :
Indikator Kinerja Skpd Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran Rpjmd (Tabel 6.1)
Indikator
Kondisi kinerja awal
RPJMD Tahun 2016
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RPJMD
Tahun 0 2017 2018 2019 2010 2021 2021
2 3 4 5 6 7 8 91. Jumlah SDM Kesehatan yang
ditingkatkan kompetensinya melalui 2.208 Orang
2208 Orang
2658 Orang
3108 Orang
3508 Orang
3898 Orang
3898 Orang
2. Jumlah tenaga kesehatan yang teregitrasi
6.000 Orang
6000 Orang
7000 Orang
8000 Orang
9000 Orang
10.000 Orang
10.000 Orang
3. Persentase Puskesmas Yang Memiliki Tenaga Kesehatan Sesuai Standar
45% 45% 50% 55% 60% 75% 75%
4. Persentase SDM kesehatan yang terakreditasi dan tersertifikasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5. Persentase Puskesmas yang Terakreditasi,
25% 25% 50% 70% 80% 100% 100%
6. Persentase Kecamatan dengan Kesiapan Akses Primer
25% 25% 50% 70% 80% 100% 100%
7. Persentase Rumah Sakit yang Terakreditasi
25% 25% 50% 70% 80% 100% 100%
8. Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan Tradisional
45% 45% 60% 75% 85% 100% 100%
9. Persentase Kab/Kota yang Menjalankan Unit Donor Darah
25% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10. Persentase Persalinan di Fasiltas Kesehatan,
80% 80% 85% 87% 90% 90% 90%
11. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
16,5% 16,5% 16% 15,5% 15% 14,3% 14,3%
12. Jumlah Pos UKK yang terbentuk di daerah PPI atau TPI
55 Pos 55 Pos 65 Pos 70 Pos 75 Pos 80 Pos 80 Pos
13. Tercapainya cakupan pemeriksaan specimen yang meningkatkan kunjungan masyarakat laboratorium,
42.000 Sampel
42.000 Sampel
43.000 Sampel
44.000 Sampel
45.000 Sampel
45.000 Sampel
45.000 Sampel
14. Persentase Balita Gizi Buruk 6,5% 6,5% 5,8% 5,2% 4,6% 4% 4%15. Persentase Balita Stunting 41% 41% 37% 34% 32% 30% 30%16. Prevalensi Rate Penderita
Schistosomiasis (spesifik daerah),1,07 % 0,9% 0,8% 0,7% 0,6% 0,5% 0,5%
2 3 4 5 6 7 8 9
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 112 ~
17. Persentase bayi yang mendapat immunisaasi dasar lengkap
82% 82,5% 85,3% 87,5% 90,% 91% 91%
18. Angka Notifikasi Kasus TB Per 100.000 Penduduk,
91,% 91,% 92,% 93,% 94,% 95,% 95%
19. Setiap orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
20. Jumlah Kabupaten/Kota dengan API < 1/1000 Penduduk
6 Kab. 6 Kab. 7 Kab. 7 Kab. 8 Kab. 8 Kab. 8 Kab.
21. Persentase UCI desa dan Imunisasi Lengkap
87,5 % 87,5% 90% 91% 93% 95,3% 95,3%
22. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung mendapatkan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
23. Setiap orang usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
24. Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehtan sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
25. Setiap penyandang diabetes melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
26. Setiap Orang Disatuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Pelayanan Hyginie Sanitasi Pangan Sesuai Standar
50% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
27. Jumlah Kab/Kota yang Menyelenggarakan Tatanan Kawasan Sehat
3 Kab 3 Kab 4 Kab 5 Kab 6 Kab 7 Kab 7 Kab
28. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas,
85% 85% 90% 95% 96% 96% 96%
29. Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar,
55% 55% 60% 65% 70% 70% 70%
30. Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat,
81% 81% 83% 85% 87% 87% 87%
31. Persentase rumah sakit yang memenuhi standar sarana prasarana dan alat kesehataan
50% 50% 83% 85% 87% 87% 87%
32. Persentase Puskesmas yang memiliki standar sararana prasarana dan alat kesehatan.
50% 50% 75% 80% 90% 100% 100%
33. Jumlah kebijakan berwawasan kesehatan di provinsi kab/kota,
8 Kebijakan
8 Kebijakan
9 Kebijakan
10 Kebijakan
11 Kebijakan
11 Kebijakan
11 Kebijakan
34. Jumlah Kabupaten/Kota yang mengembangkan model intervensi menuju keluarga sehat
2 Kab 2 Kab 3 Kab 4 Kab 5 Kab 6 Kab 6 Kab
35. Persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu
55% 55% 60% 70% 80% 80% 80%
36. Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang di respon
38% 38% 54% 69% 100% 100% 100%
37. Meningkatnya jumlah penelitian operasional yang menunjang monitoring
1 Riset 3 Riset
3 Riset 3 Riset 3 Riset 3 Riset 15 Riset
2 3 4 5 6 7 8 938. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai
kemampuan tanggap darurat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 2 Kab 2 Kab 2 Kab
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 113 ~
39. Persentase penanganan krisis kesehatan akibat bencana di Kabupaten /Kota < 24 Jam,
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
40. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai Public Service Centre (PSC
3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab
41. Persentase Masyarakat yang Memiliki Jaminan Kesehatan,
73,62% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
42. Persentase Kab/Kota yang menyediakan pembiayaan kesehatan minimal 10 %,
10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
43. Persentase Kab/Kota yang mengembangkan sistem kesehatan daerah dan standar pelayanan minimal,
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
44. Persentase monitoring dan evaluasi yang terintegrasi,
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
45. Meningkatnya pelayanan administrasi dan humas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
46. Jumlah peraturan-peraturan daerah bidang kesehatan sebanyak 6 peraturan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
47. Terwujudnya penatausahaan keuangan dan aset yang mendukung kelancaran tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
48. Cakupan layanan administrasi perkangtoran (%)
100% 20% 40% 60% 80% 100% 100%
49. Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana aparatur
100% 20% 40% 60% 80% 100% 100%
50. Meningkatnya Disiplin Aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
BAB VIIPENUTUP
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 114 ~
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dapat digunakan sebagai
acuan dan pedoman perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya Dinas Kesehatan dalam
kurun waktu lima tahun kedepan (Periode 2016-2021)
Dalam pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah baik oleh pemerintah, swasta maupun
masyarakat. Renstra ini berisi isu strategis, tantangan, visi, misi, arah pembangunan dan
program-program yang selanjutnya perlu dijabarkan dan menjadi acuan dalam penyusunan
rencana kerja setiap tahun sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Dinas Kesehatan.
Semoga upaya Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan tahun 2021
dapat lebih terarah dan terukur. Dalam kaitannya dengan pengukuran kinerja dan sebagai
masukan bagi perencanaan selanjutnya, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi ini juga akan
dievaluasi pada pertengahan (2018) dan akhir periode 5 tahun (2021) sesuai ketentuan yang
berlaku.
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi 2016-2021 melibatkan stakeholder
terkait baik pusat dan daerah. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini
diucapkan terima kasih. Tentunya Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2016-2021 ini dapat
dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja
keras dari segenap aparatur kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi dan jajarannya
baik di Provinsi maupun pada Kabupaten/Kota, serta masyarakat.
Renstra Dinkes 2016-2021 ~ 115 ~