Download - LBM 5 Salma Savita
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
Step 7
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari kelenjar tiroid ?
Anatomi dan Fisiologi Kelenjar tirod terletak pada leher, bagian anterior daripada trakea, dan terdiri dari 2 lobus konikal yang dihubungkan oleh suatu jaringan yang disebut isthmus tiroid. Kadang-kadang ditemukan juga lobus ke 3, terdapat pada isthmus ke atas atau di bagian depan larings yang disebut lobus piramidalis. Lobus-lobus ini dibagi atas septa-septa jaringan ikat fibrous menjadi lobulus-lobulus, yang masing-masing terdiri dari 30-40 folikel. Kelenjar tiroid ini mengandung banyak pembuluh darah dan mempunyai kecepatan arus darah yang tinggi
Anatomi
Kelenjar tiroid merupakan organ berbentuk perisai segiempat
Bentuk seperti kupu-kupu
Terletak pada leher bagian bawah sebelah anterior trakea
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
Merupakan kelenjar yang banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh kapsula dari lamina
pretracheal facia profunda ( utk melekatkan tiroid ke laring dan trakea )
Terdiri dari 2 lobus lateral dihubungkan oleh jembatan jaringan isthmus tiroid dibawah
kartilago krikoidea di leher, kadang muncul lobus piramidalis dari isthmus.
Terletak depan leher setentang VC 5 sampai VT 1
Setiap lobus seperti buah pear, dgn apeks diaas sejauh linea oblique lamina cartilage
thyroidea, basis dibawah cincin trakea 5 atau 6
Panjang +/- 5cm lebar 3cm, pd org dewasa normal 10-20gram
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
FISIOLOGIS Kelenjar tiroid berperanan mempertahankan derajat metabolisme dalam jaringan pada
titik optimal. Hormon tiroid merangsang penggunaan O2 pada kebanyakan sel tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang, dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan serta maturasi normal. Apabila tidak terdapat kelenjar tiroid, orang tidak akan tahan dingin, akan timbul kelambanan mental dan fisik, dan pada anak-anak terjadi retardasi mental dan dwarfisme. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan meninbulkan penyusutan tubuh, gugup, takikardi, tremor, dan terjadi produksi panas yang berlebihan
HISTOLOGI
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
Histologi Unit struktural daripada tiroid adalah folikel, yang tersusun rapat, berupa ruangan bentuk bulat yang dilapisi oleh selapis sel epitel bentuk gepeng, kubus sampai kolumnar. Konfigurasi dan besarnya sel-sel folikel tiroid ini dipengaruhi oleh aktivitas fungsional daripada kelenjar tiroid itu sendiri. Bila kelenjar dalam keadaan inaktif, sel-sel folikel menjadi gepeng dan akan menjadi kubus atau kolumnar bila kelenjar dalam keadaan aktif. Pada keadaan hipertiroidism, sel-sel folikel menjadi kolumnar dan sitoplasmanya terdiri dari vakuol-vakuol yang mengandung koloid. Folikel-folikel tersebut mengandung koloid, suatu bahan homogen eosinofilik. Variasi densiti dan warna daripada koloid ini juga memberikan gambaran fungsional yang signifikan; koloid eosinofilik yang tipis berhubungan dengan aktivitas fungsional, sedangkan koloid eosinofilik yang tebal dan banyak dijumpai pada folikel dalam keadaan inaktif dan beberapa kasus keganasan. Pada keadaan yang belum jelas diketahui penyebabnya, sel-sel folikel ini akan berubah menjadi sel-sel yang besar dengan sitoplasma banyak dan eosinofilik, kadangkadang dengan inti hiperkromatik, yang dikenal sebagai oncocytes (bulky cells) atau Hürthle cells
Tiroid terdiri atas nodula-nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang
dipisahkan satu dgn yg lain oleh jaringan ikat
Setiap folikel dibatasi bahan proteinaseoa berwarna merah muda disebut koloid
Sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan
pelepasan dlm sirkulasi
Zat koloid, tiroglobulin merupakan tempat sintesis dan pd akhirnya sbg tempat
menyimpan
Hormon utama T4(tiroksin) dan T3(triiodotironin)
Sel pensekresi sel parafolikular, pada dasar folikel berhubungan dengan
membran folikel utk kalsitonin
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
2. Bagaimana fungsi fisiologis dari kelenjar tiroid ?
Kelenjar tiroid berperanan mempertahankan derajat metabolisme dalam jaringan pada titik optimal. Hormon tiroid merangsang penggunaan O2 pada kebanyakan sel tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang, dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan serta maturasi normal. Apabila tidak terdapat kelenjar tiroid, orang tidak akan tahan dingin, akan timbul kelambanan mental dan fisik, dan pada anak-anak terjadi retardasi mental dan dwarfisme. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan meninbulkan penyusutan tubuh, gugup, takikardi, tremor, dan terjadi produksi panas yang berlebihan
Eksokrin = mensekresi zat kedalam koloid
Absorbtif =
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
3. Bagaimana mekanisme dari sintesis tiroid ?
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
Sintesis
Iodida dikeluarkan dari darah menuju sel/folikel
(TRAPPING/pompa Iodida) (terjadi sekresi tiroglobulin /
glikoprotein besar disimpan dalam koloid, terdiri 8500
nukleotida) lalu terjadi OKSIDASI IODIDA, iodida dioksidasi jadi
yodium teroksidasi oleh enzim peroksidase dan hidrogen
peroksidase penyertanya menempatkannya ke tempat
tiroglobulin berada/dihasilkan ORGANIFIKASI, yodium
teroksidasi berikatan dengan asam amino tirosin yg berada
didalam tiroglobulin oleh enzim iodenase COUPLING /
IODINISASI TIROSIN, (Tirosin MIT DIT MIT+DIT = T3
DIT+DIT=T4 ) STORAGE / PENYIMPANAN, setelah sintesis
selsai tiroglobulin mengandung 30 molekul tiroksin dan sedikit
triiodotironin, disimpan dalam folikel selama 2-3 bulan
Pelepasan
pelepasan dengan cara pemisahan T4/T3 dari tiroglobulin,
permukaan apikal sel-sel tiroid menjulurkan
pseudopodiamengelilingi koloid terbentuk vesikel
pinositikmasuk apeks sel-sel tiroidlisosom pd sitoplasma
bergabung dgn vesikel pinositik menjadi vesikel
digestifmengandung enzim pencernaan dan bercampur dgn
bahan koloidberagam protease melepaskan T4&T3lepas
menuju sirkulasi darah
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
¾ tirosin yg telah diiodinasi dlm tiroglobulin tdk akan pernah menjadi hormon tiroid akan tetap sbg MIT & DIT. Saat pelepasan T4&T3, ¾ tirosin tersebut dilepas jug amelalui sel-sel tiroid tetapi tidak disekresikan kedalam darah dan dibantu oleh enzim deiodinase yodium dilepaskan dari tirosin utk membentuk hormon tiroid tambahan. Tidak ada enzim deiodinase defisiensi yodium
Guyton, arthur c. 2007. buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC
4. Apa saja penyakit Tiroid dan apa etiologi dan pathogenesisnya ?A.Hipertiroid
Umum :
BB turun, keletihan, apatis
Berkeringat dan tidak tahan panas
Kardiovaskular :
Palpitasi, sesak nafas, angina
Gagal jantung
Sinus takikardia, fibrilasi atrium
Nadi kolaps
Neuromuskular :
Gugup, agitasi
Tremor
Psikosis
Kelemahan otot, miopati proksimal
Paralisis periodik
Miastenia gravis
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
Gastrointestinal :
BB turun meskipun nafsu makan meningkat
Diare,
Muntah
Reproduksi :
Oligomenorea
Infertilitas
Kulit :
Pruritus
Eritema palmaris
Miksedema pretibial
Rambut tipis
Struma :
Difus dengan / tanpa bising
Nodosa
Mata :
Lakrimasi meningkat / air mata meningkat
Kemosis( edema konjungtiva )
Proptosis, ulserasi kornea
Edema papil, penglihatan kabur.
B.Hipotiroid
Gejala hipotiroidisme yang dibedakan menjadi 2 kelompok :
1) yang bersifat umum karena kekurangan hormon tiroid di jaringan.
2) spesifik, disebabkan karena penyakit dasarnya.
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
- Keluhan utama: kurang energi, manifestasinya sebagai lesu,lamban bicara, mudah
lupa, obstipasi. Metabolisme rendah menyebabkan bradikardia, tak tahan dingin, BB
naik & anoreksia.
- Psikologis : depresi
5. Bagaimana etiologi dan pathogenesis pada kasus tersebut ?
6. Apa manifestasi klinik dari scenario tersebut ?Gejala secara umum yaitu kelelahan dan kelesuan, sering mengantuk, jadi pelupa, kesulitan belajar, kulit kering dan gatal, rambut dan kuku yang rapuh, wajah bengkak, konstipasi, nyeri otot, penambahan berat badan, peningkatan sensitivitas terhadap banyak pengobatan, menstruasi yang banyak, peningkatan frekuensi keguguran pada wanita yang hamil (Wiseman, 2011).
7. Apa yang menyebabkan pasien mengalami keluhan susah tidur, detak jantung cepat, berat badan turun , mudah berkeringat ?
- Gemetaran : peningkatan homon andrenergik- Detak jantung tidak teratur : individu dengan hipertiroid akan memiliki
peningkatan cardiac contractility dan cardiac output karena peningkatan
kebutuhan oksigen dan Peningkatan jumlah reseptor beta hormon
andrenergik pada otot jantung dan rangka sehingga terjadi sensitivitas
terhadap katekolamin yang menyebabkan takikardi.Hormone tiroid
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
berlebihmeningkatnya kepekaan sinaps saraf yang mengatur tonus
otottremor halus 10-15x/detik
Efek TH pada fungsi otot dan SSP menyebabkan kelelahan
- Sedikit peningkatan TH menyebabkan otot bereaksi dengan kuat, namun bila
jumlah hormone ini berlebihan maka akan menyebabkan otot menjadi lemah
karena katabolisme protein pada otot berlebihan.
Selain dampak TH terhadap otot, dampak TH terhadap system saraf pusat
juga sebabkan kelelahan karena TH yang meningkat maka akan
meningkatkan kecepatan berpikir dan meninmbulkan disosiasi pikiran.
- Sukar tidur : karena efek yang melelahkan dari hormon tiroid pada otot dan sistem saraf pusat , maka seringkali pasien hipertiroid akan merasa lelah terus menerus , karena efek eksitasi dari hormon tiroid pada sinaps , akan timbul kesulitan tidur
- Sering berkeringat : karena peningkatan level calorigenesis dengan
meningkatkan ekskresi nitrogen sehinggaterjadikatabolismedarilemakdan
protein yang dapatmenghasilkanpanastubuh. Hormone tiroid berlebih
metabolism meningkat meningkatnya kebutuhan mengeluarkan
panaspengeluaran keringat berlebih untuk mengeluarkan panas
Penurunan Berat Badan
- Hormon tiroid meningkatkan metabolisme sebagian besar sel tubuh, maka
kelebihan hormone ini dapat meningkatkan laju metabolisme basal setinggi
60 sampai 100% diatas nilai normalnya.
- Stimulasi TH pada Metab. Karbohidrat, Lemak
- Hormon tiroid akan merangsang hampir semua aspek metabolisme
karbohidrat termasuk penggunaan glukosa yang cepat oleh sel ,
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
meningkatkan glikolisis, meningkatkan glukogenesis, meningkatkan
kecePatan absorbsi dari saluran cerna bahkan meningkatkan sekresi insulin
dengan hasil akhirnya adalah efek terhadap metab KH.
- Penurunan berat badan dan peningkatan nafsu makan
Peningkatan prod TH yang sangat tinggi hampir selalu menurunkan berat badan
karena metabolisme tersebut. Dan peningkatan nafsu makan sebagai upaya
penyeimbangan terhadap perubahan laju metabolisme.
Sumber: Guyton and Hall; Edisi 12; Unit XIV; Bab 76 Hormon Metabolik Tiroid;
halaman 988-989
Detak Jantung Hormon tiroid memengaruhi metabolisme jaringan. Meningkatnya metabolisme
jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak pelepasan jumlah
produk akhir metabolisme dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi di
sebagian besar jaringan tubuh sehingga meningkatkan aliran darah. Kecepatan aliran
darah di kulit terutama meningkat karena kebutuhan untuk pembuangan panas dari
tubuh meningkat. Sebagai akibat meningkatnya aliran darah, maka curah jantung
dan frekuensi denyut jantung juga akan meningkat.
Sumber: Guyton and Hall; Edisi 12; Unit XIV; Bab 76 Hormon Metabolik Tiroid;
halaman 988-989
-
Sumber : Aster , Kumar Abbas Edisi 9. 2015. Pathologic Robbins Basis of Disease. Philadhelphia : Elsevier Saunders.
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
Guyton, arthur c. 2007. buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC
8. Mengapa pasien mengeluh lebih nyaman berada pada daerah dingin ?
- Tidak tahan panas : karena jumlah hormon tiroid yang berlebihan akan meningkatkan basal metabolic rate sehingga kulit dari pasien akan terasa hangat atau panas dan kemerah merahan / flushing karena peningkatan aliran darah dan vasodilatasi pembuluh darah . sehingga pasien akan merasa lebih nyaman didaerah dingin untuk mengurangi panasnya.
- ↑ transopor aktif ion-ion melalui membran sel dengan enzim Na+-K +-ATPase
meningkatkan respon hormon tiroid meningkatkan transpor balik ion Na+
maupun K+ .Dalam hal tersebut menggunakan energi dan menghasilkan
panas meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh panas keringat
berlebih
- Dan juga meningkatnya metabolisme basal tubuh
Sumber : Fisiologi Manusia – dari sel ke sistem Sherwood
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
9. Apa pemeriksaan laboratorium terkait scenario ?
Pada tiroiditis Hashimoto, pemeriksaan goiter yang terbentuk dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan fisik, dan keadaan hipotiroid diketahui dengan identifikasi gejala dan tanda fisik yang khas, serta melalui hasil pemeriksaan laboratorium. Peningkatan antibodi antitiroid merupakan bukti laboratorik paling spesifik pada tiroiditis Hashimoto, namun tidak semuanya dijumpai pada kasus. Pemeriksaan hormon tiroid biasanya diperiksa kadar TSH. Dikatakan hipotiroid apabila terjadi peningkatan kadar TSH. Diagnosis pasti hanya dapat ditegakkan secara histopatologis melalui biopsi. Kelainan histopatologisnya dapat bermacam – macam yaitu antara lain infiltrasi limfosit yang difus, obliterasi folikel tiroid, dan fibrosis. Aspirasi jarum halus biasanya tidak dibutuhkan pada penderita tiroiditis ini, namun dapat dijadikan langkah terbaik untuk diagnosis pada kasus yang sulit dan merupakan prosedur yang dibutuhkan jika nodul tiroid terbentuk
LBM 5 SGD 06 – SALMA SAVITA
10. Apa Diagnosis dan DD dari scenario ? Hipertirodisme :
- Penyakit Graves :
Usia sekitar 30 th
Tiroidal goiter akibat hyperplasia kelenjar tyroid
Sekresi hormone berlebihan lelah, gemetar, tidak
tahan panas, produksi keringat ↑, kulit lembab, BB ↓,
sering disertai nafsu makan ↑, palpitasi, takikardia, diare,
kelemahan otot hingga atrofi otot.
- Goiter nodular toksik
Usia lanjut sebagai komplikasi goiter nodular kronik
Aritmia gagal jantung
BB ↓, lemah, atrofi otot
oftalmolpati
11. Bagaimana penatalaksanaan terhadap pasien tersebut ?12. Apa perbedaan hipertiroidisme dan hipotiroidisme ?