LEMBARAN DAERAHKABUPATEN BANDUNGNOMOR 10 TAHUN 2016
PERATURAN DAERAHKABUPATEN BANDUNGNOMOR 10 TAHUN 2016TENTANG
ORGANISASI PEMERINTAH DESA
Bagian HukumSetda Kabupaten BandungTahun 2016
2
BUPATI BANDUNGPROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
NOMOR 10 TAHUN 2016
TENTANG ORGANISASI
PEMERINTAH DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANDUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangkamelaksanakan kewenanganlokal dan hak asal usulyang tumbuh danberkembang di desadiperlukan organisasipemerintah desa yangsesuai dengan potensi
3
keanekaragaman budayaserta kemampuan desadalam urusanpemerintahan dankepentingan masyarakat;
b. bahwa untukmeningkatkan efesiensi,efektifitas dan kompetensidalam penyelenggaraanpemerintah desadiperlukan pembinaan danpengendalian yang optimalterhadap aspekkelembagaan sumber dayamanusia danketatalaksanaan organisasipemerintah desa;
c. bahwa untuk memberikanpedoman kepada perangkatorganisasi pemerintah desadalam melaksanakan tugasdan fungsinya serta untukmelaksanakan ketentuanPasal 50 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desadiperlukan pengaturan
4
mengenai organisasipemerintah desa;
d. bahwa berdasarkanpertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a,huruf b, dan huruf c perlumenetapkan PeraturanDaerah tentang OrganisasiPemerintah Desa;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun1945;
2. Undang-Undang Nomor 14Tahun 1950 tentangPembentukanDaerah-daerah Kabupaten DalamLingkungan Propinsi JawaBarat (Berita Negara Tahun1950) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun1968 tentang PembentukanKabupaten Purwakarta danKabupaten Subang denganmengubah Undang-Undang
5
Nomor 14 Tahun 1950tentang PembentukanDaerah-daerah KabupatenDalam Lingkungan PropinsiJawa Barat (LembaranNegara Republik IndonesiaTahun 1968 Nomor 31,Tambahan LembaranNegara Republik IndonesiaNomor 2851);
3. Undang-Undang Nomor 6Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014Nomor 7, TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014Nomor 244, TambahanLemabaran NegaraRepublik Indonesia Nomor5587), sebagaimana telahbeberapa kali diubah
6
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun2015 tentang PerubahanKedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun2015 Nomor 58 TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5679);
5. Peraturan PemerintahNomor 43 Tahun 2014tentang PeraturanPelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014Nomor 123, TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5539)sebagaimana telah diubahdengan PeraturanPemerintah Nomor 47Tahun 2015 tentangPerubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 43
7
Tahun 2014 tentangPeraturan PelaksanaanUndang-Undang Nomor 6Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015Nomor 157, TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 83 Tahun2015 tentangPengangkatan danPemberhentian PerangkatDesa (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun2016 Nomor 5);
7. Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 84 Tahun2015 tentang SusunanOrganisasi dan Tata KerjaPemerintah Desa (BeritaNegara Republik IndonesiaTahun 2016 Nomor 6);
8
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILANRAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANDUNG
dan
BUPATI BANDUNG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAHTENTANG ORGANISASIPEMERINTAH DESA.
BAB I KETENTUANUMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah iniyang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah KabupatenBandung.
2. Bupati adalah BupatiBandung.
9
3. Pemerintah Daerah adalahBupati sebagai unsurpenyelenggarapemerintahan daerah yangmemimpin pelaksanaanurusan pemerintahan yangmenjadi kewenangandaerah otonom.
4. Camat adalah pemimpindan koordinatorpenyelenggaraanpemerintahan di wilayahkerja kecamatan yangdalam pelaksanaantugasnya memperolehpelimpahan kewenanganpemerintahan dari Bupatiuntuk menangani sebagianurusan otonomi daerahdan menyelenggarakantugas umumpemerintahan.
5. Desa adalah kesatuanmasyarakat hukum yangmemiliki batas wilayahyang berwenang untukmengatur dan mengurusurusan pemerintahan,
10
kepentingan masyarakatsetempat, berdasarkanprakarsa masyarakat, hakasal-usul dan/atau haktradisional yang diakuidan dihormati dalamsistem pemerintahanNegara Kesatuan RepublikIndonesia.
6. Pemerintahan Desa adalahpenyelenggaraan urusanpemerintahan dankepentingan masyarakatsetempat dalam sistempemerintahan NegaraKesatuan RepublikIndonesia.
7. Pemerintah Desa adalahKepala Desa dibantuPerangkat Desa sebagaiunsur penyelenggaraPemerintahan Desa.
8. Kepala Desa adalahpejabat Pemerintah Desayang mempunyaiwewenang, tugas, dankewajiban untukmenyelenggarakan rumah
11
tangga Desa danmelaksanakan tugas daripemerintah pusat danPemerintah Daerah.
9. Perangkat Desa adalahunsur staf yang membantuKepala Desa dalampenyusunan kebijakan dankoordinasi yang diwadahidalam sekretariat Desa,dan unsur pendukungtugas Kepala Desa dalampelaksanaan kebijakanyang diwadahi dalambentuk pelaksana teknisdan unsur kewilayahan.
10. Badan PermusyawaratanDesa yang selanjutnyadisingkat BPD adalahlembaga yangmelaksanakan fungsipemerintahan yanganggotanya merupakanwakil dari penduduk Desaberdasarkan keterwakilanwilayah dan ditetapkansecara demokratis.
12
11. Dusun adalah bagianwilayah dalam Desa yangmerupakan lingkungankerja Pemerintah Desa.
12. Peraturan Desa adalahperaturan perundang-undangan yang ditetapkanoleh Kepala Desa setelahdibahas dan disepakatibersama BPD.
13. Lembaga KemasyarakatanDesa yang selanjutnyadisingkat LKD adalahlembaga yang dibentukoleh masyarakat sesuaidengan kebutuhan danmerupakan mitraPemerintah Desa dalammemberdayakanmasyarakat.
14. Anggaran Pendapatan danBelanja Desa yangselanjutnya disebutAPBDes adalah rencanakeuangan tahunanPemerintahan Desa yangditetapkan denganPeraturan Desa.
13
15. Hari adalah hari kerja.
BAB II
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Pemerintah Desa
Pasal 2
(1) Pemerintah Desa terdiridari Kepala Desa danPerangkat Desa.
(2) Kepala Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1)menyelenggarakanPemerintah Desa dandibantu oleh PerangkatDesa.
(3) Perangkat Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas:a. sekretariat Desa;
14
b. pelaksanakewilayahan; dan
c. pelaksana teknis.
(4) Perangkat Desasebagaimana dimaksudpada ayat (3)berkedudukan sebagaiunsur pembantu KepalaDesa.
Bagian Kedua
Penyusunan StrukturOrganisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa
Pasal 3
(1) Struktur organisasi dantata kerja Pemerintah Desadisusun berdasarkanpertimbangan:a. tepat ukuran dan
tepat fungsi;
15
b. karakteristik, potensi,dan kebutuhan Desa;dan
c. kemampuankeuangan Desa.
(2) Struktur organisasi dantata kerja Pemerintah Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkandengan Peraturan Desa.
(3) Peraturan Desasebagaimana dimaksudpada ayat (2) paling sedikitmemuat:a. struktur organisasi;b. tata kerja;c. kedudukan Kepala
Desa dan PerangkatDesa;
d. tugas, fungsi,wewenang, kewajiban,dan hak Kepala Desa;
e. tugas pokok,kewajiban, dan hakPerangkat Desa;
16
f. hubungan kerja; dang. bagan struktur
organisasi.
(4) Kepala Desa melaporkanPeraturan Desa tentangsusunan organisasi dantata kerja Pemerintah Desasebagaimana dimaksudpada ayat (3) kepadaBupati melalui Camat.
Pasal 4
(1) Struktur organisasiPemerintah Desadisesuaikan dengantingkat perkembanganDesa yaitu Desaswasembada, Desaswakarya, dan Desaswadaya.
17
(2) Desa swasembadasebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajibmemiliki 3 (tiga) urusandan 3 (tiga) seksi.
(3) Desa swakaryasebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapatmemiliki 3 (tiga) urusandan 3 (tiga) seksi.
(4) Desa swadayasebagaimana dimaksudpada ayat (1) memiliki 2(dua) urusan dan 2 (dua)seksi.
(5) Klasifikasi jenis Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditentukanberdasarkan tingkatperkembangan Desa padaprofil Desa.
18
(6) Profil Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (5)dapat berbentuk tipe I, tipeII, atau tipe III yangmencakup jumlah bidangurusan, seksi, dan unsurkewilayahan pada setiapDesa yang disesuaikandengan:a. kebutuhan dan
kemampuankeuangan Desa;
b. potensi danketersediaan sumberdaya manusia; dan
c. kondisi sosial budayamasyarakat setempat.
19
Pasal 5
Ketentuan lebih lanjutmengenai tata carapenyusunan organisasi dantata kerja serta strukturPemerintah Desa dan PerangkatDesa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3 dan Pasal 4diatur dengan PeraturanBupati.
BAB III KEDUDUKAN,
TUGAS, DANFUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Desa
Pasal 6
(1) Kepala Desaberkedudukan sebagaiKepala Pemerintah Desayang memimpinpenyelenggaraanPemerintahan Desa.
20
(2) Kepala Desa bertugasmenyelenggarakanPemerintahan Desa,melaksanakanpembangunan, pembinaankemasyarakatan, danpemberdayaanmasyarakat.
(3) Untuk melaksanakantugas sebagaimanadimaksud pada ayat (2)Kepala Desa berfungsi:
a. menyelenggarakanPemerintahan Desa,yang meliputi tatapraja PemerintahanDesa, penetapanproduk hukum diDesa, pembinaanurusan pertanahan,pembinaanketentraman danketertiban,melakukan upayaperlindunganmasyarakat,administrasi
21
kependudukan, sertapenataan danpengelolaan wilayah;
b. melaksanakanpembangunan, yangmeliputipembangunan saranaprasarana perdesaanserta pembangunanbidang pendidikandan kesehatan;
c. pembinaankemasyarakatan, yangmeliputi pelaksanaanhak dan kewajibanmasyarakat,partisipasimasyarakat, sosialbudaya masyarakat,keagamaan, danketenagakerjaan;
d. pemberdayaanmasyarakat, yangmeliputi tugassosialisasi danmotivasi masyarakatdi bidang budaya,ekonomi, politik,
22
lingkungan hidup,pemberdayaankeluarga, pemuda,olahraga, dan karangtaruna; dan
e. menjaga hubungankemitraan denganlembaga masyarakatdan lembaga lainnya.
Bagian Kedua
Perangkat Desa
Paragraf 1
Sekretariat Desa
Pasal 7
(1) Sekretariat Desasebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (3)huruf a dipimpin olehSekretaris Desa yangberkedudukan di bawahKepala Desa.
23
(2) Sekretaris Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) dibantu olehKepala Urusan sebagaiunsur staf yangberkedudukan danbertanggung jawab kepadaSekretaris Desa.
Pasal 8
(1) Sekretaris Desasebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 bertugasmembantu Kepala Desadalam bidang administrasipemerintahan.
(2) Dalam melaksanakantugas sebagaimanadimaksud dalam ayat (1)Sekretaris Desa berfungsi:a. melaksanakan urusan
ketatausahaan yangmeliputi tata naskah,administrasi suratmenyurat, arsip, danekspedisi;
24
b. melaksanakan urusanumum yang meliputipenataan administrasiPerangkat Desa,penyediaan prasaranaPerangkat Desa dankantor, penyiapanrapat,pengadministrasianaset, inventarisasi,perjalanan dinas, danpelayanan umum;
c. melaksanakan urusankeuangan yangmeliputi pengurusanadministrasikeuangan,administrasi sumberpendapatan danpengeluaran,verifikasi administrasikeuangan, danadmnistrasipenghasilan KepalaDesa, Perangkat Desa,BPD, dan lembagaPemerintahan Desalainnya; dan
25
d. melaksanakan urusanperencanaan yangmeliputi menyusunrencana APBDesa,menginventarisir datadalam rangkapembangunan,melakukanmonitoring danevaluasi program,serta penyusunanlaporan.
Pasal 9
(1) Kepala Urusansebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (2)berkedudukan sebagaiunsur staf sekretariat.
26
(2) Kepala Urusansebagaimana dimaksudpada ayat (1) bertugasmembantu Sekretaris Desadalam urusan pelayananadministrasi pendukungpelaksanaan tugasPemerintahan Desa.
(3) Kepala Urusansebagaimana dimaksudpada ayat (2) terdiri atas:a. Kepala Urusan Tata
Usaha dan Umum;b. Kepala Urusan
Keuangan; danc. Kepala Urusan
Perencanaan.
27
Pasal 10
Kepala Urusan Tata Usaha danUmum sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 ayat (3) huruf aberfungsi melaksanakanurusan ketatausahaan yangmeliputi tata naskah,administrasi surat menyurat,arsip, ekspedisi, dan penataanadministrasi Perangkat Desa,penyediaan prasaranaPerangkat Desa dan kantor,penyiapan rapat,pengadministrasian aset,inventarisasi, perjalanan dinas,dan pelayanan umum.
Pasal 11
Kepala Urusan Keuangansebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (3) huruf bberfungsi melaksanakanurusan keuangan yang meliputipengurusan administrasikeuangan, administrasi sumberpendapatan dan pengeluaran,
28
verifikasi administrasikeuangan, administrasipenghasilan Kepala Desa,Perangkat Desa, BPD, danlembaga Pemerintahan Desalainnya.
Pasal 12
Kepala Urusan Perencanaansebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (3) huruf cberfungsi mengkoordinasikanurusan perencanaan yangmeliputi menyusun rencanaAPBDesa, menginventarisirdata dalam rangkapembangunan, melakukanmonitoring dan evaluasiprogram, serta penyusunanlaporan.
29
Paragraf 2
Pelaksana Kewilayahan
Pasal 13
(1) Pelaksana kewilayahansebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (3)huruf b berkedudukansebagai unsur satuantugas kewilayahan yangbertugas membantuKepala Desa dalampelaksanaan tugas diwilayahnya.
(2) Dalam melaksanakantugas sebagaimanadimaksud pada ayat (1)pelaksana kewilayahanberkedudukan di bawahKepala Desa danbertanggung jawab kepadaKepala Desa.
30
(3) Pelaksana Kewilayahansebagaimana dimaksudpada ayat (2) dilaksanakanoleh Kepala Kewilayahanatau Kepala Dusun denganmemperhatikan kondisisosial budaya masyarakatsetempat.
(4) Untuk melaksanakantugas sebagaimanadimaksud pada ayat (2)Kepala Kewilayahan atauKepala Dusun berfungsi:a. membina
ketentraman danketertiban,pelaksanaan upayaperlindunganmasyarakat, mobilitaskependudukan, sertapenataan danpengelolaan wilayah;
b. mengawasipelaksanaanpembangunan diwilayahnya;
31
c. melaksanakanpembinaankemasyarakatandalam meningkatkankemampuan dankesadaranmasyarakat dalammenjagalingkungannya; dan
d. melakukan upayapemberdayaanmasyarakat dalammenunjangkelancaranpenyelenggaraanpemerintahan danpembangunan.
(5) Ketentuan lebih lanjutmengenai pelaksanaantugas kewilayahan olehpelaksana kewilayahansebagaimana dimaksudpada ayat (1) sampaidengan ayat (3) diaturdengan Peraturan Bupati.
32
Paragraf 3
Pelaksana Teknis
Pasal 14
(1) Pelaksana Teknissebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 ayat (3)huruf c bertugasmembantu Kepala Desasebagai pelaksana tugasoperasional.
(2) Pelaksana Teknissebagaimana dimaksudpada ayat (1) dipimpin olehseorang Kepala Seksi yangberkedudukan di bawahdan bertanggung jawabkepada Kepala Desa.
33
(3) Ketentuan lebih lanjutmengenai pelaksana teknissebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2)diatur dengan peraturanbupati.
BAB IV PEMBINAAN
PERANGKATDESA
Pasal 15
(1) Kepala Desa melakukanpembinaan terhadapPerangkat Desa.
(2) Dalam rangka pembinaansebagaimana dimaksudpada ayat (1), Kepala Desadapat melakukan alihtugas/jabatan terhadapPerangkat Desa denganterlebih dahuludikonsultasikan kepadaCamat.
34
BAB VPENGANGKATAN
PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
Persyaratan
Pasal 16
(1) Perangkat Desa diangkatoleh Kepala Desa dari wargaDesa yang telah memenuhipersyaratan umum dankhusus.
(2) Persyaratan umumsebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi:a. warga negara Republik
Indonesia;b. bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa;
35
c. memegang teguh danmengamalkan Pancasila,melaksanakan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik IndonesiaTahun 1945, sertamempertahankan danmemelihara keutuhanNegara KesatuanRepublik Indonesia danBhineka Tunggal Ika;
d. berpendidikan palingrendah sekolahmenengah umum atauyang sederajat;
e. berusia 20 (dua puluh)tahun sampai dengan 42(empat puluh dua)tahun;
f. terdaftar sebagaipenduduk Desa danbertempat tinggal diDesa paling singkat 1(satu) tahun sebelumpendaftaran; dan
g. tidak sedang menjalanihukuman pidanapenjara;
36
h. tidak sedang dicabuthak pilihnya sesuaidengan putusanpengadilan yangmempunyai kekuatanhukum tetap;
i. berbadan sehat; danj. memenuhi kelengkapan
persyaratanadministrasi.
(3) Persyaratan khusussebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi:a. memahami kondisi
Desa;b. mampu berkomunikasi
dan memahami hak asalusul serta nilai budayamasyarakat setempat;
c. bertempat tinggal diwilayah Desa selamamenjabat; dan
d. syarat lainnya yangdiatur dengan PeraturanDesa setempat.
37
Pasal 17
Kelengkapan persyaratanadministrasi sebagaimanadimaksud pada Pasal 16 ayat(2) huruf j, terdiri atas:
a. surat permohonan menjadiPerangkat Desa yangdibuat oleh yangbersangkutan diataskertas segel ataubermaterai cukup;
b. kartu tanda pendudukatau surat keteranganbertempat tinggal palingsingkat 1 (satu) tahunsebelum pendaftaran darirukun tetangga ataurukun warga setempat;
c. surat pernyataan bertakwakepada Tuhan Yang MahaEsa yang dibuat oleh yangbersangkutan diataskertas segel ataubermaterai cukup;
38
d. surat pernyataanmemegang teguh danmengamalkan Pancasila,Undang-Undang DasarNegara Republik IndonesiaTahun 1945,mempertahankan danmemelihara keutuhanNegara Kesatuan RepublikIndonesia dan BhinnekaTunggal Ika yang dibuatoleh yang bersangkutandiatas kertas segel ataubermaterai cukup;
e. ijazah pendidikan daritingkat dasar sampaidengan ijazah terakhiryang dilegalisasi olehpejabat berwenang atausurat keterangan yangdikeluarkan oleh pejabatyang berwenang bagi yangtidak dapat menunjukanijasah asli atau bagi yangijasahnya rusak;
39
f. fotokopi akta kelahiranatau surat keterangankenal lahir yang disahkanoleh pejabat yangberwenang;
g. surat keterangan berbadansehat dan bebas narkotikadan obat terlarang daripusat kesehatanmasyarakat atau rumahsakit umum daerah;
h. surat keterangan catatankepolisian dari KepolisianRepublik Indonesia;
i. daftar riwayat hidup;
j. surat pernyataan tempattinggal yang bersangkutandiatas kertas segel ataubermaterai cukup;
k. fotokopi kartu tandapenduduk dan kartukeluarga yang masihberlaku dan telahdilegalisir Camat;
40
l. pas foto berwarna terbaruukuran 4x6 (empat kalienam) sentimetersebanyak 4 (empat)lembar; dan
m. surat pernyataan siapmenerima dan mengakuihasil seleksi pengangkatanPerangkat Desa dengansadar dan penuh tanggungjawab di atas kertas segelatau bermaterai cukup.
Bagian Kedua
Mekanisme
Pasal 18
(1) Pengangkatan PerangkatDesa dilaksanakan melaluimekanisme:
41
a. Kepala Desa dapatmembentuk tim yangterdiri dari seorangketua, seorangsekretaris, dan palingsedikit seoranganggota;
b. Kepala Desamelakukanpenjaringan danpenyaringan calonPerangkat Desa yangdilakukan oleh tim;
d. pelaksanaanpenjaringan danpenyaringan bakalcalon Perangkat Desadilaksanakan palinglama 2 (dua) bulansetelah jabatanPerangkat Desakosong ataudiberhentikan;
42
e. hasil penjaringan danpenyaringan bakalcalon Perangkat Desapaling sedikit 2 (dua)orang calondikonsultasikan olehKepala Desa kepadaCamat;
f. Camat memberikanrekomendasi tertulisterhadap calonPerangkat Desa palinglama 7 (tujuh) hari;
g. rekomendasi yangdiberikan Camatberupa persetujuanatau penolakanberdasarkanpersyaratan yangditentukan;
43
h. dalam hal Camatmemberikanpersetujuan, KepalaDesa menerbitkanKeputusan KepalaDesa tentangpengangkatanPerangkat Desa; dan
i. dalam halrekomendasi Camatberisi penolakan,Kepala Desamelakukanpenjaringan danpenyaringan kembalicalon Perangkat Desa.
(2) Ketentuan lebih lanjutmengenai mekanismepengangkatan PerangkatDesa sebagaimanadimaksud pada ayat (1)diatur dengan PeraturanBupati.
44
BAB VI
BIAYA
Pasal 19
Biaya pengangkatan sampaidengan pelantikan PerangkatDesa bersumber dari APBDesaserta sumber lain yang tidakmengikat.
BAB VII
LARANGAN
Pasal 20
Perangkat Desa dilarang :
a. merugikan kepentinganumum;
b. membuat keputusan yangmenguntungkan dirisendiri, anggota keluarga,pihak lain, dan/ataugolongan tertentu;
45
c. menyalah gunakanwewenang, tugas,kewajiban, dan/atauhaknya;
d. melakukan tindakandiskriminatif terhadapwarga dan/atau golonganmasyarakat tertentu;
e. melakukan tindakanmeresahkan sekelompokmasyarakat Desa;
f. melakukan tindakanmakar dan/atau tindakpidana terhadapkeamanan negara;
g. melakukan kolusi,korupsi, dan nepotisme,menerima uang, barang,dan/atau jasa dari pihaklain yang dapatmemengaruhi keputusanatau tindakan yang akandilakukannya;
46
h. menjadi pengurus partaipolitik;
i. menjadi anggota dan/ataupengurus organisasiterlarang;
j. merangkap jabatansebagai ketua lembagakemasyarakatan Desa,anggota BPD, dan jabatanlain yang ditentukandalam peraturanperundangan-undangan;
k. ikut serta dan/atauterlibat dalam kampanyepemilihan umum,pemilihan Kepala Daerah,dan/atau pemilihanKepala Desa;
l. melanggar sumpah/janjijabatan;
m. meninggalkan tugasselama 60 (enam puluh)hari kerja berturut-turuttanpa alasan yang jelasdan tidak dapatdipertanggungjawabkan;dan
47
n. melakukan perbuatanyang bertentangan denganketentuan peraturanperundang-undangan,bertentangan dengannorma yang hidup danberkembang dalammasyarakat ataumelakukan perbuatan lainyang dapat menghilangkankepercayaan masyarakat.
Pasal 21
(1) Dalam hal Perangkat Desamelanggar larangansebagaimana dimaksuddalam Pasal 20 kecualihuruf f dan huruf gdikenakan sanksiadministratif berupateguran tertulis olehKepala Desa.
48
(2) Ketentuan mengenai tatacara penerapan sanksiadministratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1)diatur dalam PeraturanBupati.
BAB VIII PEMBERHENTIAN
PERANGKATDESA Bagian
Kesatu
Pemberhentian
Pasal 22
(1) Kepala DesamemberhentikanPerangkat Desa setelahberkonsultasi denganCamat.
(2) Perangkat Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) berhentikarena:
49
e. melanggar larangansebagai PerangkatDesa.
a. meninggal dunia;b. permintaan sendiri;
danc. diberhentikan.
(3) Perangkat Desadiberhentikansebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf akarena:a. usia telah genap 60
(enam puluh) tahun;b. dinyatakan sebagai
terpidanaberdasarkankeputusan pengadilanyang telahmempunyai kekuatanhukum tetap;
c. berhalangan tetap;d. tidak lagi memenuhi
persyaratan sebagaiPerangkat Desa; dan
50
(4) Pemberhentian PerangkatDesa sebagaimanadimaksud pada ayat (2)huruf a dan huruf b,ditetapkan denganKeputusan Kepala Desadan disampaikan kepadaCamat paling lambat 14(empat belas) hari setelahditetapkan.
(5) Pemberhentian PerangkatDesa sebagaimanadimaksud pada ayat (1)huruf c wajibdikonsultasikan terlebihdahulu kepada Camat.
(6) Rekomendasi tertulisCamat sebagaimanadimaksud ayat (5)didasarkan padapersyaratanpemberhentian PerangkatDesa.
51
Bagian Kedua
Pemberhentian Sementara
Pasal 23
(1) Perangkat Desadiberhentikan sementaraoleh Kepala Desa setelahberkonsultasi denganCamat.
(2) Pemberhentian sementaraPerangkat Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) karena:a. ditetapkan sebagai
tersangka danditahan;
b. ditetapkan sebagaiterdakwa;
c. tertangkap tangandan ditahan; dan
d. melanggar larangansebagai PerangkatDesa.
52
(3) Dalam hal Perangkat Desayang diberhentikansementara sebagaimanadimaksud pada ayat (2)huruf a, huruf b, danhuruf c diputus bebasatau tidak terbuktibersalah oleh pengadilandan telah berkekuatanhukum tetap, yangbersangkutandikembalikan kepadajabatan semula.
BAB IX KEKOSONGAN
JABATANPERANGKAT DESA
Pasal 24
(1) Dalam hal terjadikekosongan jabatanPerangkat Desa, tugasPerangkat Desa yangkosong dilaksanakan olehpelaksana tugas yangmemiliki posisi jabatandari unsur yang sama.
53
(2) Pelaksana tugassebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkanoleh Kepala Desa dengansurat perintah tugas yangtembusannya disampaikankepada Bupati melaluiCamat paling lambat 7(tujuh) hari terhitung sejaktanggal surat penugasan.
(3) Pengisian jabatanPerangkat Desa yangkosong sebagaimanadimaksud pada ayat (1)dilaksanakan palinglambat 2 (dua) bulanterhitung sejak PerangkatDesa yang bersangkutanberhenti.
54
BAB X
UNSUR STAF PERANGKATDESA
Pasal 25
(1) Kepala Desa dapatmengangkat unsur stafPerangkat Desa.
(2) Unsur staf sebagaimanadimaksud pada ayat (1)diangkat untuk membantuKepala Urusan, KepalaSeksi, dan KepalaKewilayahan atau KepalaDusun sesuai dengankebutuhan dankemampuan keuanganDesa.
(3) Masa jabatan unsur stafPerangkat Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) palingsingkat 1 (satu) tahun dandapat diangkat kembaliberdasarkan evaluasikinerja oleh Kepala Desa.
55
(4) Persyaratan pengangkatanunsur staf Perangkat Desameliputi:
a. warga negaraRepublik Indonesia;
b. bertaqwa kepadaTuhan Yang MahaEsa;
c. memegang teguh danmengamalkanpancasila,melaksanakanUndang-UndangDasar NegaraRepublik IndonesiaTahun 1945, sertamempertahankan danmemelihara keutuhanNegara KesatuanRepublik Indonesiadan Bhineka TunggalIka;
d. berpendidikan palingrendah sekolahmenengah umumatau yang sederajat;
56
e. berusia paling rendah20 (dua puluh) tahun;
f. terdaftar sebagaipenduduk Desa danbertempat tinggal diDesa paling singkat 1(satu) tahun sebelumdiangkat; dan
g. tidak sedangmenjalani hukumanpidana penjara;
h. tidak sedang dicabuthak pilihnya sesuaidengan putusanpengadilan yangmempunyai kekuatanhukum tetap; dan
i. berbadan sehat danbebas narkotika danobat terlarang daripusat kesehatanmasyrakat ataurumah sakit umumdaerah.
57
BAB XI HUBUNGAN
KERJA
Pasal 26
(1) Hubungan kerja KepalaDesa dengan Bupatidan/atau Camatmerupakan hierarki danpengawasan.
(2) Hubungan kerja KepalaDesa dengan SekretarisDesa merupakan hierarki,pembinaan, danpengawasan.
(3) Hubungan kerja KepalaDesa dengan BPDmerupakan fungsional,koordinatif, dankonsultatif.
58
(4) Hubungan kerja KepalaDesa dengan lembagakemasyarakatanmerupakan kemitraan,konsultatif, administratif,pembinaan, dan evaluasi.
Pasal 27
(1) Hubungan kerja SekretarisDesa dengan KepalaUrusan merupakanhierarki pembinaan danpengawasan.
(2) Hubungan kerja SekretarisDesa dengan Kepala Seksimerupakan koordinasiadministrasi.
59
(3) Hubungan kerja SekretarisDesa dengan KepalaKewilayahan atau KepalaDusun merupakankoordinasi administrasidan pembinaan
BAB XII
PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUTPERANGKAT DESA
Pasal 28
(1) Dalam melaksanakantugas dan fungsinya,Perangkat Desamenggunakan pakaiandinas dan atribut.
(2) Ketentuan mengenaipakaian dinas dan atributPerangkat Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) diaturdengan Peraturan Bupati.
60
BAB XIII
PENINGKATAN KAPASITASAPARATUR DESA
Pasal 29
(1) Perangkat Desa dan stafPerangkat Desa yang telahdiangkat denganKeputusan Kepala Desawajib mengikuti pelatihanawal masa tugas danprogram pelatihan yangdilaksanakan olehpemerintah pusat,pemerintah provinsi,Pemerintah Daerah, danPemerintah Desa.
(2) Biaya pelatihan yangdilaksanakan olehPemerintah Daerah danPemerintah Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) dibebankanpada anggaran pendapatandan belanja daerah,APBDesa, dan sumber lainyang sah.
61
BAB XIV
KESEJAHTERAAN PERANGKATDESA
Pasal 30
(1) Selain penghasilan tetapPerangkat Desa menerimajaminan kesehatan dandapat menerima tunjangantambahan penghasilan danpenerimaan lainnya yangsah denganmemperhatikan masakerja dan jabatanPerangkat Desa.
(2) Jaminan kesehatansebagaimana dimaksudpada ayat (1) bersumberdari APBDes dan sumberlain yang sah.
62
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 31
(1) Perangkat Desa yangsudah ada sebelumberlakunya PeraturanDaerah ini:a. yang tidak berstatus
pegawai negeri sipiltetap melaksanakantugas sampai berakhirmasa tugasnya sesuaidengan keputusanpengangkatannya;dan
b. yang berstatuspegawai negeri sipiltetap melaksanakantugas sampaiditetapkanpenempatannyasesuai denganketentuan peraturanperundang-undangan.
63
(2) Perangkat Desasebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dapatdiangkat kembali dengantetap melalui tahapanpersyaratan pengangkatansesuai dengan ketentuandalam Peraturan Daerahini.
Pasal 32
Perangkat Desa yang masihmelaksanakan tugas, dapatmengikuti seleksiPengangkatan Perangkat Desadengan batas usia kurang dari60 (enam puluh) Tahun.
64
BAB XVI KETENTUAN
PENUTUP Pasal 33
Peraturan Desa yang mengaturtentang organisasi dan tatakerja Pemerintah Desa yangsudah ada dan sedang berjalan,harus menyesuaikan denganPeraturan Daerah ini palinglambat pada tanggal 1 Januari2017.
Pasal 34
Pada saat Peraturan Daerah inimulai berlaku, PeraturanDaerah Nomor 11 Tahun 2007tentang Pedoman OrganisasiPemerintah Desa dan PerangkatDesa (Lembaran DaerahKabupaten Bandung Tahun2007 Nomor 11), dicabut dandinyatakan tidak berlaku.
65
Pasal 35
Peraturan pelaksanaan dariPeraturan Daerah ini harusditetapkan paling lama 1 (satu)tahun terhitung sejakPeraturan Daerah inidiundangkan.
Pasal 36
Peraturan Daerah ini mulaiberlaku pada tanggaldiundangkan.
66
Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkan pengundanganPeraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam LembaranDaerah Kabupaten Bandung.
Ditetapkan di Soreangpada tanggal 24 Agustus 2016BUPATI BANDUNG,
TTDDADANG M NASER
Diundangkan di Soreangpada tanggal 24 Agustus 2016SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN BANDUNG,
TTDSOFIAN NATAPRAWIRA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNGTAHUN 2016 NOMOR 10
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATENBANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT:(10/141/2016)
Salinan Sesuai Dengan AslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM
DICKY ANUGRAH, SH. M.SIPembina Tk I
NIP.19740717 199803 1 003
67
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
NOMOR 10 TAHUN 2016
TENTANG ORGANISASI
PEMERINTAH DESA
I. UMUMPerangkat Desa merupakan salah satu
unsur penyelenggaraan kegiatanPemerintahan Desa yang bertugas membantuKepala Desa dalam melaksanakan tugas danwewenangnya dalam peningkatan kelancaranpenyelenggaraan pemerintahan,pembangunan, pembinaan kemasyarakatandan pemberdayaan masyarakat di Desa,sehingga perlu mendapat perhatian denganmengatur mengenai tata cara pengangkatandan pemberhentian serta keberadaannya.
68
Bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,yang ditindaklanjuti dengan PeraturanPemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-UndangNomor 6 Tahun 2014 tentang Desasebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor43 Tahun 2014 tentang PeraturanPelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa, Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 83 Tahun 2015 tentangPengangkatan dan Pemberhentian PerangkatDesa, dan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 84 Tahun 2015 tentang SusunanOrganisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desamaka Peraturan Daerah Nomor 11 tahun2007 Tentang Pedoman OrganisasiPemerintah Desa dan Perangkat Desa sudahtidak sesuai lagi sehingga perlu digantidengan Peraturan Daerah yang mampumengakomodir segala kebutuhan PerangkatDesa, agar apabila terdapat perbedaan dankendala dalam pelaksanaannya, perludisesuaikan dengan tuntutan dan dinamikamasyarakat serta perkembangan peraturanperundang-undangan.
69
Dengan berlakunya Peraturan Daerahini, diharapkan dapat memperlancarpenyelenggaraan Pemerintahan Desa secaraberdaya guna dan berhasil guna dalammemberdayakan masyarakat Desa saat ini.
II. PASAL DEMI PASALPasal 1
Cukup jelas.Pasal 2
Cukup jelas.Pasal 3
Cukup jelas.Pasal 4
Ayat (1)Yang dimaksud dengan “Desaswasembada” adalah Desa yanglebih maju dan mampumengembangkan semua potensiyang ada secara optimal. Ciri DesaSwasembada antara lain:hubungan antar manusia bersifatrasional, mata pencaharianhomogen, teknologi dan pendidikantinggi, produktifitas tinggi, terlepasdari adat, sarana dan prasaranalengkap dan modern.
70
Yang dimaksud dengan “Desaswakarya” adalah Desa yang sudahbisa memenuhi kebutuhannyasendiri, kelebihan produksi sudahmulai dijual kedaerah- daerahlainnya. Ciri Desa swakarya antaralain: adanya pengaruh dari luarsehingga mengakibatkanperubahan pola pikir, masyarakatsudah mulai terlepas dari adat,produktivitas mulai meningkat, dansarana prasarana mulai meningkat.Yang dimaksud dengan “Desaswadaya” adalah suatu wilayahpedesaan yang hampir seluruhmasyarakatnya mampu memenuhikebutuhannya dengan caramengadakan sendiri. Ciri Desaswadaya antara lain: daerahnyaterisolir dengan daerah lainnya,penduduknya jarang, matapencaharian homogen yang bersifatagraris, bersifat tertutup,masyarakat memegang teguh adat,teknologi masih rendah, sarana danprasarana sangat kurang,hubungan antarmanusia sangaterat dan pengawasan sosialdilakukan oleh keluarga.
71
Ayat (2)Cukup jelas.
Ayat (3)Cukup jelas.
Ayat (4)Cukup jelas.
Ayat (5)Cukup jelas.
Ayat (6)Cukup jelas.
Pasal 5Cukup jelas.
Pasal 6Cukup jelas.
Pasal 7Cukup jelas.
Pasal 8Cukup jelas.
Pasal 9Cukup jelas.
Pasal 10Cukup jelas.
Pasal 11Cukup jelas.
Pasal 12Cukup jelas.
Pasal 13Cukup jelas.
72
Pasal 14Cukup jelas.
Pasal 15Cukup jelas.
Pasal 16Cukup jelas.
Pasal 17Cukup jelas.
Pasal 18Cukup jelas.
Pasal 19Cukup jelas.
Pasal 20Cukup jelas.
Pasal 21Cukup jelas.
Pasal 22Cukup jelas.
Pasal 23Cukup jelas.
Pasal 24Cukup jelas.
Pasal 25Cukup jelas.
Pasal 26Cukup jelas.
73
Pasal 27Cukup jelas.
Pasal 28Cukup jelas.
Pasal 29Cukup jelas.
Pasal 30Cukup jelas.
Pasal 31Cukup jelas.
Pasal 32Cukup jelas.
Pasal 33Cukup jelas.
Pasal 34Cukup jelas.
Pasal 35Cukup jelas.
Pasal 36Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATENBANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 23