Download - Lia Fix Kulit Selulitis
RESPONSIPENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
SELULITIS
Rizka Amalia2009.04.0.0057
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H Umur : 33 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Taman, Sidoarjo Agama : Islam Pekerjaan : Swasta Status Perkawinan : Menikah Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Tanggal Pemeriksaan : 9 September 2014
pukul 10.00
ANAMNESAKeluhan Utama : Nyeri pada telapak tangan
dan punggung tangan sebelah kanan
Keluhan Tambahan :Telapak tangan kanan bengkak,
kemerahan, terasa panas, susah digerakkan
Demam, menggigil
Riwayat Penyakit Sekarang :
Riwayat Penyakit dahulu : Riwayat sakit seperti ini : disangkal Infeksi kulit sebelumnya : disangkalRiwayat alergi obat dan makanan : disangkalRiwayat asma : disangkalRiwayat Diabetes Melitus : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat diabetes mellitus : disangkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat asma : disangkal Riwayat keluarga yang memiliki keluhan
yang sama dengan penderita : disangkal
Riwayat Psikososial : Penderita mandi teratur 2x sehari
memakai sabun mandi yang sama dengan sebelumnya dan menggunakan
air PDAM. Penderita mengganti pakaian yang
digunakan sehari – hari 2x dan memakai handuk sendiri tidak bergantian dengan anggota keluarga lain.
Lingkungan tempat tinggal penderita bersih dan tidak padat penduduk.
Tidak ada yang memiliki keluhan seperti penderita di lingkungannya.
PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan Umum : BaikKesadaraan : Compos MentisKepala : dalam batas normalLeher : pembesaran KGB
dalam batas normalThorax : dalam batas normalAbdomen : dalam batas normalEkstremitas : lihat status
dermatologi
Status Dermatologis Regio palmar dextra
Inspeksi:Effloresensi: Makula eritematus batas tidak
jelas (difus), edema (+), skuama(+), erosi digiti 3(+), vesikel(-),bula(-)
Palpasi: hangat (+), nyeri tekan (+)
Telapak tangan tampak merah, bengkak, erosi di digiti III, skuama (+),perabaan hangat dan nyeri
Punggung tangan tampak bengkak, kemerahan, skuama (+),perabaan hangat dan nyeri
Pemeriksaan PenunjangPlanning diagnosa :1. Darah Lengkap2. Kultur bakteri
RESUME Perempuan, 33 tahun datang dengan
keluhan nyeri, bengkak dan kemerahan pada telapak tangan kanannya. Pasien juga mengeluh demam dan menggigil
Pemeriksaan Fisik : Lokasi : Regio Palmar dextra Effloresensi : macula eritematus
berbatas tidak jelas (difus), edema (+),edema (+), skuama(+), erosi (+), vesikel(-), bula(-), perabaan hangat (+), nyeri (+).
Pemeriksaan PenunjangPlanning diagnosa :1. Darah Lengkap2. Kultur bakteri
DIAGNOSA KERJA Selulitis
DIAGNOSA BANDING
- Erisipelas- Dermatitis kontak iritan
PLANNINGPlanning Diagnosa :
Pemeriksaan darah lengkapPemeriksaan kultur
Planning Terapi :
Non medikamentosa:Tirah baringIstirahatkan / immobilisasi telapak tangan kanan
Medikamentosa: Topikal : Salep Na fusidat Sistemik :
Antibiotik: ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 7 hari Analgesik dan antipiretik: paracetamol tablet 500mg
3x1
SELULITIS DEFINISI
- Selulitis adalah peradangan supuratif yang melibatkan jaringan subkutis yang sering disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. 2
EPIDEMIOLOGI♂ > ♀tersering usia < 3 tahun dan usia 40-50 tahunekstrimitas >>
SELULITISETIOLOGI
Tersering: Dewasa: S. aureus dan streptococcus beta
hemoliticus grup A. Anak : + H.influenza type bImunokompeten : S. aureus dan
streptococcus beta hemoliticus grup A. Penderita ulkus diabetikum atau ulkus
dekubitus : campuran antara kokus gram + dan gram - baik aerob maupun anaerob.
SELULITISSumber infeksi Mukokutan:
Penyakit bulosa (pemphigus vulgaris, bullous pemphigoid) Lymphedema kronik Dermatofitosis (tinea pedis, tinea capitis, tinea barbae) Infeksi virus (herpes simplex, varicella, herpes zoster) Penyakit inflamasi (dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis
stasis) Pioderma (impetigo, folikulitis, furunkulosis, karbunkel, ektima) ulkus (dekubitus, insufisiensi vena kronis, iskemik, neuropatik)
Trauma: abrasi, gigitan (hewan, serangga), luka bakar, gores, tusuk
Luka operasi Infeksi mukosa: orofaring, hidung, telinga tengah Pengguna obat-obatan suntik Bakteremia : sepsis, endocarditis
SELULITIS
FAKTOR PREDISPOSISI Hygiene yang kurang Menurunnya daya tahan tubuh
Misalnya kekurangan gizi, anemia, penyakit kronis, neoplasma ganas, diabetes mellitus
Telah ada penyakit lain di kulit Kerusakan di epidermis, maka fungsi kulit sebagai pelindung akan terganggu sehingga memudahkan terjadinya infeksi.1
SELULITIS
PATOGENESIS Bakteri patogen yang menembus lapisan luar
menimbulkan infeksi pada permukaan kulit atau menimbulkan peradangan.
Setelah menembus lapisan luar kulit, infeksi akan menyebar ke jaringan-jaringan dan menghancurkannya, hyaluronidase memecah substansi polisakarida, fibrinolysin mencerna barrier fibrin, dan lecithinase menghancurkan membran sel 3
SELULITIS
GEJALA KLINIS Biasanya didahului oleh gejala sistemik
seperti demam, menggigil, dan malaise. Cardinal peradangan yaitu
rubor (eritema), color (hangat), dolor (nyeri), tumor (pembengkakan).
Lesi tampak merah gelap, tidak berbatas tegas, pada tepi lesi tidak dapat diraba atau tidak meninggi.
Jika tidak diobati, gejala akan menjalar ke sekitar lesi terutama kea rah proksimal
SELULITISGEJALA KLINIS
SELULITIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium sebenarnya tidak
terlalu dibutuhkan pada sebagian besar pasien dengan selulitis.
Darah lengkap, ditemukan leukositosis dengan hitung jenis bergeser ke kiri
Pemeriksaan Gram dan kultur darah
SELULITIS
DIAGNOSA BANDING Erisipelas, deep thrombophlebitis, dermatitits statis,
dermatitis kontak, giant urticaria, insect bite (respons hipersensitifitas), erupsi obat, eritema nodosum, eritema migran (Lyme borreliosis), perivascular herpes zooster, acute Gout, Wells syndrome (selulitis eosinofilik), Familial Mediterranean fever-associated cellulitis like erythema, cutaneous anthrax, pyoderma gangrenosum, sweet syndrome (acute febrile neutrophilic dermatosis), Kawasaki disease, carcinoma erysipeloides.3
SELULITISDIAGNOSA BANDING
ERISIPELAS
SELULITISDIAGNOSA BANDING
ERISIPELAS
SELULITIS PENATALAKSANAAN
Sebagian besar dapat sembuh dengan antibiotik. Infeksi dapat menjadi berat jika terlambat dalam memberikan pengobatan.
Topikal : (4) kompres dengan solution NaCL 0,9% bila lesi kering dapat diberikan salep mengandung Na
fusidat atau mupirocin Obat pilihan adalah penicillin : (4) benzyl penicillin 600 – 1200 mg i.v tiap 6 jam min. 10 hari penicillin G kristal 1,2 juta IU i.m / i.v 6x/24 jam, 10 hari penicillin G prokain 0,6 – 1,2 juta IU i.m 2x/24 jam, 10 hari aminopenicillin :
amoxicillin 3 x 500 mg ampicilin 4 x 500 mg 7 – 10 hari amoxicillin dengan asam klavulanat 20 mg/ kgBB/ hari,
10 hari
SELULITISObat alternatif : (4)
eritromisin 4 x 250 – 500 mg (dewasa), 40 mg/kgBB/ hari (anak)penicillinase-resistant penicillin :
kloksasilin 4 x 250 – 500 mg, 10 hari dikloksasilin 4x 250 – 500 mg, 10 hari
klindamisin 4 x 150 – 300 mg (dewasa), 15 mg/kgBB.hari (anak)ciprofloxacin 2 x 500 mg, 7 hari (untuk > 13 tahun)cephalexin 4 x 250 – 500 mg (dewasa), 40 – 50 mg/kgBB/hari (anak)
SELULITISKOMPLIKASI
Pada anak dan orang dewasa yang immunocompromised, penyulit pada selulitis dapat berupa gangren, metastasis, abses dan sepsis yang berat. 4
SELULITISPROGNOSIS
Prognosis cukup baik, bila semua lesi diobati dengan tekun dan menyeluruh. Jika infeksi terjadi secara local tanpa bakteremia (limfogen, hematogen) prognosis dikatakan cukup baik. Namun jika terjadi penyebaran infeksi secara hematogen atau limfogen biasanya terjadi karena pengobatan yang terlambat. 3
SELULITISDAFTAR PUSTAKA Djuanda, Adhi. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
keenam cetakan kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
James, WD, Elston DM, Berger TG. 2011. Andrew’s Diseases of The Skin Clinical Dermatology, 11th ed. Saunders Elsevier. hal. 255 – 256.
Johnson RA Saavedra A, Weinberg AN, Swartz MN. 2008. Soft-Tissue Infections: erisipelas, Cellulitis, Gangrenous Cellulitis, and Myonecrosis, dalam (Wolff K et al) Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 7th ed, Vol. 2. McGraw-Hill Companies, Inc, hal. 1722.
Murtiatutik D, Ervianti E, Agusni I, Suyoso S. 2009. Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ke-2. Dep/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unair/ RSUD Dr. Soetomo. hal. 37 – 38.