LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
2
Nama Media Hal Judul Berita Ringkasan Nada
Medan.tribunnews.com 1 Pondok
Pesantren Ini
Berikan
Surprise Buat
Luhut
Pandjaitan,
Tunjukkan
Mobil
Pemberian LB
Moerdani
Menteri
Koordinator
(Menko) Bidang
Kemaritiman,
Luhut Binsar
Pandjaitan,
membagikan
kisahnya saat
berkunjung ke
Pondok
Pesantren
Salafiyah
Syafi’iyah Sukorejo,
Situbondo, Jawa
Timur, Selasa
17/7/2018) lalu.
Kedatangan
Luhut, disambut
pimpinan Pondok
Pesantren
Salafiyah
Syafi’iyah Sukorejo, KHR
Ahmad Azaim
Ibrahimy serta
pengurus
pesantren dan
para habaib.
Bahkan ia pun
mengisahkan,
sejak masih aktif
menjadi prajurit
TNI, ia pernah
mendapat tugas
khusus dari
Positif
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
3
Panglima ABRI
Jenderal LB
Moerdani (pak
Benny) untuk
melihat dan
mensupervisi
pengamanan di
pondok pesantren
tersebut sebelum
Presiden
Soeharto
berkunjung.
Finance.detik.com 1 ESDM Terbitkan Dua Aturan soal Pengembangan Harta Karun Energi
Kementerian
Energi dan
Sumber Daya
Mineral (ESDM)
menetapkan dua
Peraturan Menteri
ESDM di bidang
panas bumi.
Kedua aturan
tersebut, yaitu
Peraturan Menteri
(Permen) Nomor
33 Tahun 2018
tentang
Pengelolaan dan
Pemanfaatan
Data dan
Informasi Panas
Bumi Untuk
Pemanfaatan
Tidak Langsung
dan Permen
Nomor 37 Tahun
2018 tentang
Penawaran
Positif
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
4
Wilayah Kerja
Panas Bumi,
Pemberian Izin
Panas Bumi dan
Penugasan
Pengusahaan
Panas Bumi
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
5
Menteri Perhubungan Minta Local
Content Kereta Nasional Ditambah
Reporter: Fajar Pebrianto
Editor:Martha Warta Silaban
Sabtu, 21 Juli 2018 14:14 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading, Ahad, 15
Juli 2018. TEMPO/Kartika Anggraeni
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta local
content atau tingkatan kandungan lokal dalam berbagai proyek kereta nasional
semakin ditingkatkan. Budi mengatakan jangan sampai berbagai proyek kereta
saat ini hanya diisi oleh barang-barang dari luar negeri."Ini bisa dimulai dengan
menyediakan komponen-komponen kecil dalam infrastruktur kereta," kata Budi
saat ditemui dalam acara Masyarakat Perkeretaapian Indonesia di Hotel Grandhika
Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Juli 2018.
Saat ini, Kementerian Perhubungan telah memulai berbagai proyek kereta di
beberapa daerah. Salah satu proyek terbaru yang akan digarap yaitu
pengembangan light rail transit (LRT) atau kereta ringan di tiga kota, yaitu di
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Sabtu, 21 Juli 2018 Bisnis.tempo.co 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
6
Medan, Bandung, dan Surabaya. Proyek ini rencananya akan dibiayai oleh
International Monetary Fund dan World Bank atau Bank Dunia.
Ke depan, Kementerian Perhubungan juga masih akan mencari pendanaan untuk
proyek kereta api logistik di Kalimantan hingga kereta Makassar ke Parepare. Lalu
proyek yang paling ambisius yang akan dicanangkan yaitu Kereta Cepat Jakarta-
Bandung dan Jakarta-Surabaya.
"Ini bisa dimulai dengan menyediakan komponen-komponen kecil dalam
infrastruktur kereta," kata Budi saat ditemui dalam acara Masyarakat
Perkeretaapian Indonesia di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan,
Sabtu, 21 Juli 2018.
Saat ini, Kementerian Perhubungan telah memulai berbagai proyek kereta di
beberapa daerah. Salah satu proyek terbaru yang akan digarap yaitu
pengembangan light rail transit (LRT) atau kereta ringan di tiga kota, yaitu di
Medan, Bandung, dan Surabaya. Proyek ini rencananya akan dibiayai oleh
International Monetary Fund dan World Bank atau Bank Dunia.
Ke depan, Kementerian Perhubungan juga masih akan mencari pendanaan untuk
proyek kereta api logistik di Kalimantan hingga kereta Makassar ke Parepare. Lalu
proyek yang paling ambisius yang akan dicanangkan yaitu Kereta Cepat Jakarta-
Bandung dan Jakarta-Surabaya.
Budi mencontohkan, pengggunaan konten lokal dalam pembangunan gerbong
kereta di PT Industri Kereta Api ( Persero) mash didominasi oleh komponen dari
luar negeri. "INKA baru 35 persen," kata Budi. Ia menginginkan angka ini bisa
bertambah hingga 40 sampai 50 persen.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya, beberapa perusahaan lokal, PT Len,
PT Barata Indonesia, PT Pindad bisa mulai memproduksi beherapa komponen
lokal untuk kereta api. Nantinya, PT Inka pun tinggal mengumpulkan satu-satu
kebutuhan dari perusahaan-perusahaan ini.
https://bisnis.tempo.co/read/1109161/menteri-perhubungan-minta-local-content-
kereta-nasional-ditambah
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
7
Pertamina Mau Jual Aset, Kementerian ESDM: Itu Cari Partner
Sabtu, 21 Jul 2018 15:45 WIB Fadhly Fauzi Rachman
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan,
surat persetujuan dari PT Pertamina (Persero) yang beredar belakangan ini bukan
untuk penjualan aset, melainkan berkaitan dengan kerja sama dalam mengelola hak
partisipasi (participating interest/PI).
Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan sejatinya aset yang
dimaksud Pertamina dalam suratnya tersebut merupakan milik negara. Dalam surat
persetujuan itu terdapat beberapa aset yang disebutkan antara lain kilang
Balikpapan dan Cilacap.
"Itu bukan aset yang dijual, aset itu kan punya negara. Jadi Pertamina, contoh (Blok)
Mahakam, dia bayar sewa sama negara karena asetnya punya negara," kata Djoko
kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (21/7/2018).
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Sabtu, 21 Juli 2018 Finance.detik.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
8
Djoko mengatakan rencana aksi pelepasan kepemilikan saham (share down) aset
Pertamina berpotensi memberi dampak positif. Sebab, Pertamina tak perlu merogoh
kocek kas internal dalam mengelola blok operasi tersebut.
"Pertamina nyebutnya aset, tapi sebetulnya aset itu punya negara. Jadi istilahnya
share down, pengoperasian, malah dapat uang kalau sharedown, sharing risk, ada
investasi masuk. Jadi cari partner pengoperasian. itu kan hanya hulu," katanya.
Djoko juga mengatakan, membagi pengelolaan kilang tersebut biasa untuk
dilakukan. Pertamina, kata dia, juga kerap ikut mengelola atau menjadi operator
dalam sebuah proyek.
"Pertamina bisa berpartner atau sebagai operator. Untuk yang ini Pertamina
operastor yang mau share down sekarang. Tapi Pertamina bisa juga bagiin ke
lapangan-lapangan lain, di mana Pertamina bukan operator kan ada juga," katanya.
"Contohnya seperti Exxon Cepu, itu kan operatornya Exxon, tapi Pertamina juga dia
ikut situ. Itu nggak apa-apa, itu lumrah di dunia hulu migas," tutup dia.
https://finance.detik.com/energi/d-4126323/pertamina-mau-jual-aset-kementerian-
esdm-itu-cari-partner
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
9
ESDM Terbitkan Dua Aturan soal Pengembangan Harta Karun Energi
Sabtu, 21 Jul 2018 14:44 WIB
Ardan Adhi Chandra
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan dua
Peraturan Menteri ESDM di bidang panas bumi. Kedua aturan tersebut, yaitu
Peraturan Menteri (Permen) Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pengelolaan dan
Pemanfaatan Data dan Informasi Panas Bumi Untuk Pemanfaatan Tidak Langsung
dan Permen Nomor 37 Tahun 2018 tentang Penawaran Wilayah Kerja Panas Bumi,
Pemberian Izin Panas Bumi dan Penugasan Pengusahaan Panas Bumi.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)
Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan bahwa kedua aturan soal harta
karun energi diterbitkan guna melengkapi regulasi yang ada sebelumnya.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Sabtu, 21 Juli 2018 Finance.detik.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
10
"Ini adalah bagian dari rangkaian upaya kita untuk melengkapi regulasi atau aturan
main perusahaan panas bumi, khususnya pemanfaatan tidak langsung," jelas Rida
dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (21/7/2018).
Menurut dia, dua regulasi tersebut merupakan produk turunan hukum yang
menjabarkan secara detail ketentuan yang belum diatur dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Panas Bumi Untuk Pemanfaatan
Tidak Langsung. Melalui dua peraturan tersebut, Rida berharap akan dapat
mengakselerasi target bauran energi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23%
pada tahun 2025
"Ini upaya kita untuk mempercepat target sesuai Kebijakan Energi Nasional (KEN),
salah satu kuncinya adalah firm atau tidaknya aturan main yang memungkinan untuk
menjalankan semua itu," tutur Rida.
Rida menambahkan, pengembangan panas bumi sangat memerlukan dukungan
pemerintah, khususnya dalam menyederhanakan dan mempermudah proses bisnis
agar bisa terus berkembang dan terus membaik dengan menciptakan iklim investasi
yang semakin kondusif.
Permen ESDM 33/2018 sendiri merupakan amanat Pasal 25, 33 dan 112 PP 7/2017
yang dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan kepastian kepada
stakeholder dalam memanfaatkan data dan informasi panas bumi secara
transparan, serta mendukung pelaksanaan government drilling utamanya terkait
substansi kompensasi harga data dan informasi panas bumi. Layanan data dan
informasi panas bumi diberikan kepada stakeholders sesuai syarat dan ketentuan
tanpa dikenakan biaya.
Berdasarkan aturan ini, data umum dan data interpretasi bersifat terbuka,
sedangkan data mentah dan data olahan dapat diperoleh melalui permohonan
dengan perjanjian tidak mengungkap (kecuali pengalihan data dan informasi dalam
kegiatan pengusahaan Panas Bumi oleh Badan Usaha pemegang IPB atau
pelaksana penugasan).
"Semangat sekarang di Kementerian ESDM adalah datanya free saja. Silahkan saja
dipakai. Toh tidak ada yang dirugikan juga," ungkap Rida.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
11
Sementara itu, Permen ESDM 37/2018 merupakan amanat Pasal 67 dan 68 dari PP
7/2017 yang merupakan usaha pemerintah untuk memberikan pedoman dan
landasan hukum yang jelas kepada para stakeholder terkait tata cara dan
mekanisme penawaran WKP dengan cara lelang, pemberian IPB, dan penugasan
pengusahaan panas bumi kepada BLU/BUMN serta kriteria WKP yang dapat
diberikan penugasan.
Selain itu, peraturan ini juga mengatur penugasan pengusahaan panas bumi kepada
BLU/BUMN yang merupakan salah satu kebijakan terobosan dalam
penyelenggaraan panas bumi berdasarkan PP 7/2017.
https://finance.detik.com/energi/d-4126267/esdm-terbitkan-dua-aturan-soal-
pengembangan-harta-karun-energi
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
12
Pondok Pesantren Ini Berikan Surprise
Buat Luhut Pandjaitan, Tunjukkan Mobil
Pemberian LB Moerdani
Penulis: Abdi Tumanggor
Editor: Abdi Tumanggor
Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan saat berkunjung ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo di Situbondo, Jawa Timur, Selasa (17/7/2018).
TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut
Binsar Pandjaitan, membagikan kisahnya saat berkunjung ke Pondok Pesantren
Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Selasa 17/7/2018) lalu.
Kedatangan Luhut, disambut pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy serta pengurus pesantren dan para habaib.
Menteri Luhut mengaku dirinya hanya melakukan silaturahmi biasa.
Seperti yang diungkapkannya melalui akun media sosial facebook resminya
@luhutbinsar.pandjaitan, sejak 34 tahun silam dirinya sudah sering berkunjung ke
Pesantren Sukorejo tersebut.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Sabtu, 21 Juli 2018 Medan.tribunnews.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
13
Bahkan ia pun mengisahkan, sejak masih aktif menjadi prajurit TNI, ia pernah
mendapat tugas khusus dari Panglima ABRI Jenderal LB Moerdani (pak Benny)
untuk melihat dan mensupervisi pengamanan di pondok pesantren tersebut sebelum
Presiden Soeharto berkunjung.
Foto: [email protected]
Saat berkunjung kali ini, ketika memasuki rumah utama, Luhut mengaku sudah tidak
kenali lagi rumah yang dulu disebutnya sangat sederhana itu.
"Sudah berdiri sebuah bangunan yang lebih kokoh dan lebih besar," tulisnya.
Selain itu, Luhut menyatakan, ada hal yang paling surprise saat dirinya tiba di
Pondok Pesantren tersebut.Sebuah mobil sedan jenis Toyota Corona, pemberian LB
Moerdani, masih bagus dan masih dipakai saat ini.Kata Luhut, suatu hari Kiai As’at pernah minta Pak Benny mobil untuk dipergunakan kalau keluar pesantren.
"Pak Benny langsung mengirim sebuah mobil sedan jenis Toyota Corona baru
dengan warna hijau NU," ungkapnya.
“Mobilnya, sekarang masih ada, dan masih bisa dipakai…!”
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
14
"Kembali saya terkejut. Mobil langsung dibawa ke hadapan saya dari garasi, dan
betul, kondisi mobil tersebut masih baik dan masih bisa digunakan."
“Almarhum Kiai As’at berpesan agar mobil itu jangan dijual, karena itu kenang-
kenangan dari sahabatnya, Pak Benny Moerdani….!” tulis Luhut.
"Saya merasakan, setelah 34 tahun saya tidak pernah datang lagi ke pesantren
Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, “jiwa” dari almarhum Kiai As’at Syamsul Arifin masih
hidup di sana," jelasnya.
http://medan.tribunnews.com/2018/07/21/pondok-pesantren-ini-berikan-surprise-
buat-luhut-panjaitan-tunjukkan-mobil-pemberian-lb-moerdani?page=2
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
15
Pokdarwis, Garda Terdepan Pengembangan Sektor Pariwisata
Reporter : Yunar Rahmawan Editor : Muhammad Abduh
Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Porapar Propinsi Jawa Tengah, Trenggono menabuh gong dalam acara Apresiasi
dan Konvensi Pokdarwis tingkat Jateng di OW Waduk Malahayu, Sabtu 21 Juli 2018. (foto: Yunar Rahmawan )
BREBES - Pariwisata merupakan salah satu sektor yang ketika dikelola bisa
memberikan kontribusi baik bagi warga sekitar destinasi wisata maupun bagi
pemerintah daerah. Hal itu tentunya membutuhkan berbagai pihak untuk bisa fokus
terhadap pengembangannya. Termasuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang
langsung bersentuhan dengan obyek wisata.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) dan Parekraf, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Porapar)
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Sabtu, 21 Juli 2018 Kumparan.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
16
Propinsi Jawa Tengah, Trenggono dalam acara Apresiasi dan Konvensi Pokdarwis
tingkat Jateng di OW Waduk Malahayu, Sabtu 21 Juli 2018. Menurutnya, terdapat
550 lebih Pokdarwis yang ada di Jateng.
"Berdasarkan data yang kami himpun, ada 550 Pokdarwis yang saat ini sedang kami
petakan, untuk mengidentifikasi, memvalidasi dan menstandarisasikan
kelembagaannya," jelas Trenggono.
Pendataan Pokdarwis itu dijelaskan oleh Trenggono sebagai langkah dalam
menganalisa serta menyusun kebijakan untuk dijadikan dasar pengembangan sektor
pariwisata di Jateng.
Trenggono mengungkapkan, acara kumpulnya Pokdarwis se-Jateng ini bisa
dijadikan sebagai ajang silaturahmi antar mereka. "Jadi antar Pokdarwis bisa saling
berbagi cara dan strategi dalam mengembangkan dan memajukan tempat
wisatanya," tutur Trenggono.
Acara bertaraf Jateng itu juga dihadiri oleh asisten deputi bidang kementerian dan
kelembagaan Kementerian Pariwisata RI, Oneng Setya Harini. Dia menyebutkan
bahwa Pokdarwis ditantang untuk menjadikan destinasi wisatanya mempunyai daya
saing.
"Kekayaan alam ini begitu indah dan Indonesia masuk dalam 20 negara terbaik di
dunia untuk alam dan budayanya. Tentu saja perlu dikelola dengan baik, supaya
keberadaannya tetap lestari. Karena semakin dilestarikan, maka akan semakin
mensejahaterakan," ungkap Oneng Setya.
Acara tersebut digelar sejak 20 Juli lalu, dan akan berlangsung hingga 22 Juli 2018.
Wakil Bupati Brebes Narjo usai membuka acara mengatakan, meningkatnya
kesadaran masyarakat akan potensi wisata di daerahnya, dapat mengembangkan
destinasi wisata dan dapat menyejahterakan warga sekitar.
"Tempat pariwisata yang cantik dan indah harus dikelola dengan profesional
sehingga bisa menjadi daya tarik pengunjung. Unsur pariwisata juga harus dipenuhi,
di antaranya keamanan, kebersihan, ketertiban, kenyamanan, keindahan dan
keramah tamahan warga sekitar," jelas Narjo. https://kumparan.com/panturapost/pokdarwis-garda-terdepan-pengembangan-sektor-
pariwisata-27431110790550758
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
17
Nyaman Bersantai dengan Alas Pasir Khas
Warga Desa Legung Timur
Sabtu 21 Juli 2018 - 07:20
Kampung Pasir Sumenep (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Bertandang di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep,
Madura, jangan berharap mendapat kursi empuk apalagi sofa. Sebagai gantinya adalah alas
alami, yakni pasir yang terasa lembut, hangat sampai-sampai membuat betah.
Sensasi itu kumparan dapatkan ketika melakukan kunjungan panen raya garam oleh PT.
Garam di desa yang bisa ditempuh selama sejam berkendara dari Kota Sumenep. Kunjungan
itu dilakukan kumparan bersama dengan Tim Kemenko Maritim dipimpin oleh Asisten
Deputi Bidang Sumber Daya Mineral, Energi dan Non Konvensional Amalyos Chan.
Sesampainya di desa yang terletak di bagian Timur Pulau Madura tersebut, rombongan
disambut keramahan warga setempat yang bertutur lembut. Dalam kesederhanaan mereka
menyapa tamu dengan hangat. Kami pun diterima di rumah mereka.
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Sabtu, 21 Juli 2018 Kumparan.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
18
Di rumah-rumah warga, kami bergabung dengan warga menikmati kebiasaan mereka
merebahkan diri atau sekadar ngaso beralaskan pasir.
Kunjungan Tim kemenkomaritim ke Kampung Pasir Sumenep (Foto: Phaksy
Sukowati/kumparan)
Kasur atau ranjang beralas pasir telah menjadi salah satu kearifan lokal yang hanya ada di
Sumenep, khususnya di LegungTimur ini. Tidur di atas pasir juga sudah menjadi tradisi
turun-menurun di sana.
Penggunaan pasir sebagai alas tidur ini bukan karena tak mampu membeli alas atau tempat
tidur konvensional. Menurut warga setempat, tidur beralaskan pasir diyakini memiliki
manfaat untuk kesehatan.
“Tidur di pasir sudah menjadi tradisi turun temurun bagi warga di sini selama ratusan tahun. Bahkan masih ada ibu-ibu melahirkan di atas ranjang pasir dengan dukun bayi," ujar Hanafi,
salah satu warga yang menerima kunjungan tim Kemenko Maritim Bidang Sumber Daya
Mineral, Energi dan Non Konvensional.
Pasir yang digunakan memang tidak sembarangan. Pasir yang diambil dari Pantai Lombang,
yang bisa ditempuh selama kurang lebih 10 menit perjalanan berkendara dari Desa Legung
Timur ini sangat halus dan lembut. Pasir ini berwarna putih kecoklatan dan tidak berbau.
Warga biasanya memilah pasir yang ada di bawah pohon cemara.
Sebelum digunakan, pasir lebih dulu diayak menggunakan alat penyaring. Hal ini bertujuan
menyaring material lain seperti kerikil kecil, sisa cangkang hewan laut atau kotoran lain yang
menempel.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
19
Timbunan pasir ini diyakini memiliki efek relaksasi sekaligus menyembuhkan penyakit,
seperti gatal di kulit hingga keluhan nyeri punggung sampai rematik.
"Pasir ini seolah menyesuaikan suhu, karena bila cuaca panas, pasir ini tetap terasa sejuk dan
nyaman," imbuh Hanafi.
Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Mineral, Energi dan Non Konvensional Amalyos Chan
Amalyos Chan pun mencoba merasakan langsung duduk dan berbaring di atas ranjang pasir.
Dia mengakui pasir begitu lembut dan hangat.
“Pasir ini unik, ketika udara panas, pasir menimbulkan rasa sejuk di kulit, begitupun
sebaliknya, jika udara dingin akan terasa menghangatkan," ucap Amalyos pada kumparan.
Pejabat asal Padang itu pun cukup takjub dengan seluruh warga kampung yang di setiap
rumahnya memiliki fasilitas kasur pasir tersebut. Beberapa masyarakat Kampung Pasir juga
menaruh pasir ini di halaman rumah untuk bersantai bersama keluarga dan kerabat.
Seperti halnya, Asdep Amalyos dan rombongan juga dijamu minum kopi Madura bersama di
atas pasir halaman kediaman keluarga Hanafi.
Seorang warga kampung Pasir Sumenep (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Tawarkan Ide Kampung Wisata Seperti Jepang
Melihat keunikan tersebut, Amalyos terbesit ide saat berdiskusi bersama membicarakan
peluang manis untuk mengembangkan kampung pasir ini. Salah satunya, kampung ini bisa
dikembangkan menjadi rumah singgah bernilai wisata bagi tamu luar daerah.
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
20
"Sebenarnya bisa didesain seperti kampung unik di (Kyushu) Jepang. Hasil swadaya bisa
dimanfaatkan warga sendiri. Jangan ambil pasirnya keluar tapi biar pengunjung yang datang
langsung merasakan di tempatnya," ujar Amalyos.
Terlebih, tak lama lagi Sumenep telah didaulat sebagai tuan rumah untuk menggelar acara
puncak Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN (FKMA) pada tanggal 27-31 Oktober
2018 mendatang. Tamu yang datang diperkirakan mencapai lebih dari lima ribu orang.
Hotel yang tersedia di Sumenep belum cukup menampung banyaknya tamu tersebut. Salah
satu solusinya ialah mengembangkan rumah singgah di sejumlah kampung di Sumenep.
"Hotel yang sudah ada, tidak cukup. Masyarakat dapat berperan melalui penyediaan
homestay. Hasilnya juga bisa dinikmati warga itu sendiri," ujar Amalyos.
Menurutnya, fasilitas rumah singgah bisa disertai dengan sensasi tidur di atas ranjang pasir.
Selain itu, tamu yang datang bisa menikmati destinasi yang terintegrasi di dekatnya, yakni
Hutan Lindung Cemara Udang dan Pantai Lombang yang cukup asri.
"Nanti tentunya akan kita bicarakan secara serius terutama dengan pemerintah setempat," ujar
Amalyos.
https://kumparan.com/@kumparannews/nyaman-bersantai-dengan-alas-pasir-khas-warga-
desa-legung-timur-27431110790550422
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
21
Kemen Maritim Diversifikasi Produk Supaya
Memperdayakan dan Mensejahteraan Petani
Garam 21/07/2018
Sumenep – Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman Agung Kuswandono memimpin rapat koordinasi intensifikasi produksi garam
nasional melalui pembangunan system tunnel dan prisma serta diversifikasi produk garam
dan turunannya, Kamis (19 Juli 2018). Rapat koordinasi berlangsung di
kantor PT.GaramSumenep dengan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perindustrian,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Kabinet, Mitra PT. Garam – PT.Anta Tirta
Karisma, koperasi dan akademisi.
Deputi Agung dalam sambutannya mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Sumenep,
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengadakan rapat koordinasi dengan
Universitas Airlangga Surabaya membahas nilai tambah rumput laut yang dapat diolah
menjadi cangkang obat. “Kita telah membahas pemanfaatan rumput laut untuk cangkang obat. Selama ini kita hanya mengekspor rumput laut kering. Kita kembangkan nilai tambah
rumput laut dengan produksi cangkang kapsul untuk obat. Mengurangi kekhawatiran
Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman
Sabtu, 21 Juli 2018 Kumparan.com 1
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
22
konsumen terkait bahan baku cangkang obat konvensional yang terbuat dari gelatin hewan.
Ini terkait kehalalan produk.” Kata Deputi Agung mengawali rapat.
Pemberian nilai tambah produk diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan
mendorong industrialisasi produk dalam negeri. Cangkang kapsul berbahan dasar rumput laut
dapat diterima semua kalangan yang tidak menggunakan produk yang berbahan baku
ekstraksi hewan. Sebelumnya cangkang kapsul terbuat dari gelatin sapi atau babi. Produk
turunan babi jelas ditolak oleh masyarakat yang membutuhkan produk yang halal, sementara
ada kelompok masyarakat yang tidak menggunakan produk dari sapi serta ada kelompok
vegan yang menolak menggunakan produk ekstraksi hewan sama sekali. Cangkang kapsul
dari rumput laut dapat menjawab kebutuhan semua kalangan dan mengurangi kekhawatiran
konsumen.
Nilai tambah untuk produk menjadi pembahasan utama dalam Rakor, karena selain rumput
laut, Deputi Agung melanjutkan pembahasan mengenai nilai tambah produk garam. “Kita harus dorong terus diversifikasi produk turunan garam untuk kesejahteraan petani”
Penekanan bahwa produksi produk turunan garam dapat dikelola melalui industri rumah
tangga membuka peluang lebih luas bagi ibu rumah tangga untuk menggeluti usaha ini. “Di Cirebon, Ibu rumah tangga telah memproduksi garam spa. Nilai tambah garam spa luar biasa.
Menerobos kondisi yang ada saat ini, tidak sekedar panen garam dan dijual tapi juga
meningkatkan nilai tambah” Tegas Deputi Agung, “Sampai saat ini petani garam berada pada step terbawah produksi garam, dengan meningkatkan kemandirian melalui diversifikasi
produk, kita bisa memberdayakan dan lebih menyejahterakan petani. Ini kuncinya”.
Professor Mahfudz dari Universitas Teknologi Madura (UTM) yang turut hadir dalam rapat
koordinasi, mengamini paparan Deputi Agung Kuswandono. Menurutnya masih banyak
produk turunan garam yang bisa dikembangkan secara mandiri sebagai industri rumah
tangga, “Salah satunya adalah garam epson atau dikenal juga dengan istilah ‘garam spa’ “ Katanya. Sementara Freud Hutahaean mewakili Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam
paparannya menampilkan video pelatihan pembuatan garam spa dan garam mandi ‘saltbomb’ .
Mahfudz memaparkan setidaknya peningkatan Nilai Tambah Garam Rakyat, bisa diperluas
menjadi :
garam pangan kaya mineral , garam non pangan, garam Bromida, garam Epsom, produk
magnesia, produk asam klorida, produk bittern (nigari), produk pupuk organic multinutrien
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN
23
phosphate based, produk garam rendah natrium hingga produk garam fortifikasi. Jadi masih
banyak diversifikasi produk yang dapat terus dikembangkan untuk memberikan nilai tambah
garam rakyat.
Sumenep telah masuk dalam daftar 10 spa nasional yang dikeluarkan Kementerian
Pariwisata. Bahkan Kantor Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Sumenep
yang berlokasi di Kawasan cagar budaya akan pindah, karena lokai cagar budaya tersebut
akan dikembangkan menjadi rumah spa keraton. Sementgara garam telah menjadi bagian
penting dalam kehidupan masyarakat Madura, khususnya. Tradisi garam tetap tidak luput
dari inovasi teknologi serta diversifikasi agar meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Spa
keraton dapat menggunakan garam spa hasil olahan masyarakat Sumenep sendiri yang
diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal.
Pengembangan wisata spa mulai dari produk garam spa, wisata brine tank (air dengan
konsentrasi garam tinggi hingga tubuh manusia tidak bisa tenggelam). Wisata ini sangat
popular di Laut Mati. Laut Mati adalah sebutan danau garam yang membujur di daerah antara
Israel, Daerah Otoritas Palestina dan Yordania merupakan titik terendah di permukaan bumi.
Sensasi ini dapat dikembangkan di salah satu brine tank yang ada di
Sumenep. PT.Garam juga sudah berencana untuk membuat Museum Garam sebagai destinasi
wisata dan sejarah garam Indonesia dari masa ke masa.
Indsutri rumah tangga produk garam akan lebih memberdayakan perempuan. Deputi Agung
menegaskan di beberapa daerah Indonesia, binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah
melatih ibu rumah tangga memproduksi garam spa. Apalagi pada bulan Oktober, Sumenep
akan menjadi lokasi puncak Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN, hal ini perlu
dimanfaatkan sebagai ajang promosi tradisi, budaya dan produk lokal.
Seiring dengan koordinasi Kemenko Maritim dengan kementerian lembaga dan lembaga
terkait untuk pelatihan untuk produksi dan peningkatan kualitas, standardisasi produk dan
perizinan, Deputi Agung mengatakan Kemenko Maritim akan melanjutkan pembahasan
dalam rapat lanjutan dengan mengundang pasar potensial untuk menyerap produk
diversifikasi garam. “Bila ada pertanyaan, garam spa dijual kemana? Kita akan mengundang
level pasarnya, kita undang PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), kita ajak agar
produk lokal diserap. Kualitas terjamin agar produk ini bisa diekspor dan kita bangun
kebanggaan menggunakan produk lokal” tutup Deputi Agung. (Nanggar Ginting)
https://berantasnews.com/kemen-maritim-diversifikasi-produk-supaya-memperdayakan-dan-
mensejahteraan-petani-garam/