Download - LP ALL HCU RSSA
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
1/23
AKUT LIMFOBLASTIK LEUKEMIA (ALL)/
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT
A. PENGERTIAN
- Leukemia adalah keganasan organ pembuat darah, sehingga sumsum
tulang didominasi oleh limfoblas yang abnormal. Leukemia
limfoblastik akut adalah keganasan yang sering ditemukan pada masa
anak-anak (25-30% dari seluruh keganasan pada anak), anak laki
lebih sering ditemukan dari pada anak perempuan, dan terbanyak
pada anak usia 3- tahun. !aktor risiko ter"adi leukimia adalah faktor
kelainan kromosom, bahan kimia, radiasi faktor hormonal,infeksi #irus(Ribera, 2009).
- Leukemia Limfoblastik $kut (LL$) adalah suatu keganasan pada sel-
sel prekursor limfoid, yakni sel darah yang nantinya akan
berdiferensiasi men"adi limfosit dan limfosit &. LL$ ini banyak
ter"adi pada anak-anak yakni '5%, sedangkan sisanya ter"adi pada
orang deasa. Lebih dari 0% dari kasus LL$ adalah ter"adinya
keganasan pada sel , dan sisanya adalah keganasan pada sel &.
*nsidennya + 0.000 orangtahun dan didominasi oleh anak-anak
usia / +5 tahun, dengan insiden tertinggi pada usia 3-5 tahun
(Landier dkk, 2004)
B. KLASIFIKASI
1. Leukemia secara umum
e1ara sederhana leukemia dapat diklasikasikan berdasarkan
maturasi sel dan tipe sel asal yaitu
1.1. Leukemia Aku
Leukemia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang
berakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen
darah abnormal (blastosit) yang disertai dengan penyebaran ke
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
2/23
organ-organ lain. Leukemia akut memiliki per"alanan klinis yang
1epat, tanpa pengobatan penderita akan meninggal rata-rata
dalam - bulan.
a. Leukemia Lim!"siik Aku (LLA)
LL$ merupakan "enis leukemia dengan karakteristik
adanya proliferasi dan akumulasi sel-sel patologis dari sistem
limfopoetik yang mengakibatkan organomegali (pembesaran
alat-alat dalam) dan kegagalan organ.
LL$ lebih sering ditemukan pada anak-anak (2%) daripada
umur deasa (+%). *nsiden LL$ akan men1apai pun1aknya
pada umur 3-' tahun. anpa pengobatan sebagian anak-anak
akan hidup 2-3 bulan setelah terdiagnosis terutama diakibatkan
oleh kegagalan dari sumsum tulang. (gambar +. hapusan
sumsum tulang dengan pearnaan giemsa perbesaran +000).
Gam#ar 1.Leukemia Limfositik $kut
#. Leukemia Mie$"siik Aku (LMA)
L4$ merupakan leukemia yang mengenai sel stem
hematopoetik yang akan berdiferensiasi ke semua sel mieloid.
L4$ merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering
ter"adi. L4$ atau Leukemia onlimfositik $kut (LL$) lebih
sering ditemukan pada orang deasa (5%) dibandingkan anak-
anak (+5%). 6ermulaannya mendadak dan progresif dalam masa
+ sampai 3 bulan dengan durasi ge"ala yang singkat. 7ika tidak
diobati, LL$ fatal dalam 3 sampai bulan. (gambar 2. hapusan
sumsum tulang dengan pearnaan giemsa perbesaran +000).
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
3/23
Gam#ar %.Leukemia 4ielositik $kut
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
4/23
1.%. Leukemia Kr"&ik
Leukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai
proliferasi neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau
ter"adi karena keganasan hematologi.
a.Leukemia Lim!"siik Kr"&is (LLK)
LL8 adalah suatu keganasan klonal limfosit & ("arang pada
limfosit ). 6er"alanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan
akumulasi progresif yang ber"alan lambat dari limfosit ke1il
yang berumur pan"ang.
LL8 1enderung dikenal sebagai kelainan ringan yang
menyerang indi#idu yang berusia 50 sampai '0 tahun dengan
perbandingan 2+ untuk laki-laki. (gambar 3. a dan b. hapusan
sumsum tulang dengan pearnaan giemsa perbesaran +000).
a#
Gam#ar '.Leukemia Limfositik 8ronik
#. Leukemia Gra&u$"siik/Mie$"siik Kr"&ik (LGK/LMK)
L98L48 adalah gangguan mieloproliferatif yang ditandai
dengan produksi berlebihan sel mieloid (seri granulosit) yang
relatif matang. L98L48 men1akup 20% leukemia dan paling
sering di"umpai pada orang deasa usia pertengahan (0-50
tahun). $bnormalitas genetik yang dinamakan kromosom
philadelphia ditemukan pada :0-:5% penderita L98L48.
ebagian besar penderita L98L48 akan meninggal setelah
memasuki fase akhir yang disebut fase krisis blastik yaitu
produksi berlebihan sel muda leukosit, biasanya berupa
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
5/23
mieloblaspromielosit, disertai produksi neutrol, trombosit dan
sel darah merah yang amat kurang. (gambar . hapusan
sumsum tulang dengan pearnaan giemsa a. perbesaran 200,
b. perbesaran +000).
a #
Gam#ar . Leukemia 9ranulositik4ielositik 8ronik
1.'. Leukemia Lim!"#$asik Aku (LLA)
!$& (French-American-British) dibuat klasikasi LL$
berdasarkan morfologik untuk lebih memudahkan pemakaiannya
dalam klinik, antara lain sebagai berikut
a. L-+ terdiri dari sel-sel limfoblas ke1il serupa dengankromatin homogen, nu1leus umumnya tidak tampak dan
sitoplasma sempit
b. L-2 pada "enis ini sel limfoblas lebih besar tapi ukurannya
ber#ariasi, kromatin lebih besar dengan satu atau lebih anak
inti
1. L-3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogeny dengan
kromatin berbe1ak, banyak ditemukan anak inti serta
sitoplasma yang basolik dan ber#akuolisasi
. ETIOLOGI
6enyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor
predisposisi yang menyebabkan ter"adinya leukemia yaitu
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
6/23
1. Ge&eik
a. keturunan
$danya 6enyimpangan 8romosom
*nsidensi leukemia meningkat pada penderita kelainan kongenital,
diantaranya pada sindroma ;on, sindroma &loom,Fanconis
Anemia, sindroma re#eld,
sindroma 8leinfelter,D-Trisomy sindrome, sindroma #on
?e1kinghausen, dan neurobromatosis. 8elainan-kelainan
kongenital ini dikaitkan erat dengan adanya perubahan informasi
gen, misal pada kromosom 2+ atau C-group Trisomy, atau pola
kromosom yang tidak stabil, seperti pada aneuploidy.
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
7/23
b. audara kandung
;ilaporkan adanya resiko leukemia akut yang tinggi pada kembar
identik dimana kasus-kasus leukemia akut ter"adi pada tahun
pertama kelahiran. @al ini berlaku "uga pada keluarga dengan
insidensi leukemia yang sangat tinggi
1. !aktor Lingkungan
&eberapa faktor lingkungan di ketahui dapat menyebabkan
kerusakan kromosom dapatan, misal radiasi, bahan kimia, dan
obat-obatan yang dihubungkan dengan insiden yang meningkat
pada leukemia akut, khususnya $LL ,
%. *irus
;alam banyak per1obaan telah didapatkan fakta baha ?$
#irus menyebabkan leukemia pada hean termasuk primata.
6enelitian pada manusia menemukan adanyaRNA dependent DNA
polimerasepada sel-sel leukemia tapi tidak ditemukan pada sel-sel
normal dan enAim ini berasal dari #irus tipe > yang merupakan #irus
?$ yang menyebabkan leukemia pada hean. (Wiernik, 1985).
alah satu #irus yang terbukti dapat menyebabkan leukemia pada
manusia adalahHuman T-Cell Leuemia. 7enis leukemia yang
ditimbulkan adalahAcute T- Cell Leuemia.
'. Ba+a& Kimia ,a& O#a-"#aa&
a. &ahan 8imia
6aparan kromis dari bahan kimia (misal benAen) dihubungkan
dengan peningkatan insidensi leukemia akut, misal pada tukang
sepatu yang sering terpapar benAen. elain benAen beberapa
bahan lain dihubungkan dengan resiko tinggi dari $4L, antaralain produk B produk minyak, 1at , ethylene o!ide, herbisida,
pestisida, dan ladang elektromagnetik
b. Cbat-obatan
Cbat-obatan anti neoplastik (misal alkilator dan inhibitor
topoisomere **) dapat mengakibatkan penyimpangan kromosom
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
8/23
yang menyebabkan $4L."loram#eniol,#enil$uta%on,
dan metho!ypsoralendilaporkan menyebabkan kegagalan sumsum
tulang yang lambat laun men"adi $4L
. Ra,iasi
@ubungan yang erat antara radiasi dan leukemia ($LL)
ditemukan pada pasien-pasien an!ylosing spondilitisyang mendapat
terapi radiasi, dan pada kasus lain seperti peningkatan insidensi
leukemia pada penduduk 7epang yang selamat dari ledakan bom
atom. 6eningkatan resiko leukemia ditemui "uga pada pasien yang
mendapat terapi radiasi misal pembesaran thymic, para peker"a
yang terekspos radiasi dan para radiologis .
. Leukemia Seku&,er
Leukemia yang ter"adi setelah peraatan atas penyakit
malignansi lain disebut &econdary Acute Leuemia
' &AL (atau treatment related leuemia. ermasuk diantaranya
penyakit @odgin, limphoma, myeloma, dan kanker payudara. @al ini
disebabkan karena obat-obatan yang digunakan termasuk golongan
imunosupresifselain menyebabkan dapat menyebabkan kerusakan
;$ .
. MORFOLOGI AN FUNGSI NORMAL SEL ARA0 PUTI0
Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh23,
yaitu berfungsi melaan infeksi dan penyakit lainnya. &atas normal
"umlah sel darah putih berkisar dari .000 sampai
+0.000mm. &erdasarkan "enis granula dalam sitoplasma dan bentukintinya, sel darah putih digolongkan men"adi 2 yaitu granulosit (leukosit
polimorfonuklear) dan agranulosit (leukosit mononuklear).
1. Gra&u$"si
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
9/23
9ranulosit merupakan leukosit yang memiliki granula sitoplasma.
&erdasarkan arna granula sitoplasma saat dilakukan pearnaan
terdapat 3 "enis granulosit yaitu neutrol, eosinol, dan basol.
a. Neur"$
eutrol adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap
in#asi oleh bakteri, sangat fagositik dan sangat aktif. el-sel ini
sampai di "aringan terinfeksi untuk menyerang dan
menghan1urkan bakteri, #irus atau agen penyebab infeksi lainnya.
eutrol mempunyai inti sel yang berangkai dan kadang-kadang
seperti terpisah- pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus
(granula). 9ranula neutrol mempunyai anitas sedikit terhadap
Aat arna basa dan memberi arna biru atau merah muda pu1at
yang dikelilingi oleh sitoplasma yang berarna merah muda.
eutrol merupakan leukosit granular yang paling banyak,
men1apai 0% dari "umlah sel darah putih. eutrol merupakan
sel berumur pendek dengan aktu paruh dalam darah -' "am dan
"angka hidup antara +- hari dalam "aringan ikat, setelah itu
neutrol mati.
#. E"si&"$
=osinol merupakan fagositik yang lemah. 7umlahnya akan
meningkat saat ter"adi alergi atau penyakit parasit. =osinol
memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar. el granulanya
berarna merah sampai merah "ingga.
=osinol memasuki darah dari sumsum tulang dan beredar hanya
-+0 "am sebelum bermigrasi ke dalam "aringan ikat, tempat
eosinol menghabiskan sisa -+2 hari dari "angka hidupnya. ;alam
darah normal, eosinol "auh lebih sedikit dari neutrol, hanya 2-
% dari "umlah sel darah putih.
c. Bas"$
&asol adalah "enis leukosit yang paling sedikit "umlahnya yaitu
kurang dari +% dari "umlah sel darah putih. &asol memiliki
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
10/23
se"umlah granula sitoplasma yang bentuknya tidak beraturan dan
berarna keunguan sampai hitam.
&asol memiliki fungsi menyerupai sel mast, mengandung
histamin untuk meningkatkan aliran darah ke "aringan yang
1edera dan heparin untuk membantu men1egah pembekuan darah
intra#askular.
%. A2ra&u$"si
$granulosit merupakan leukosit tanpa granula sitoplasma.
$granulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
a. Lim!"si
Limfosit adalah golongan leukosit kedua terbanyak setelah
neutrol, berkisar 20-35% dari sel darah putih, memiliki fungsi
dalam reaksi imunitas. Limfosit memiliki inti yang bulat atau o#al
yang dikelilingi oleh pinggiran sitoplasma yang sempit berarna
biru. erdapat dua "enis limfosit yaitu limfosit dan limfosit &.
Limfosit bergantung timus, berumur pan"ang, dibentuk dalam
timus. Limfosit & tidak bergantung timus, tersebar dalam folikel-
folikel kelen"ar getah bening. Limfosit bertanggung "aab atas
respons kekebalan selular melalui pembentukan sel yang reaktif
antigen sedangkan limfosit &, "ika dirangsang dengan semestinya,
berdiferesiansi men"adi sel-sel plasma yang menghasilkan
imunoglobulin, sel-sel ini bertanggung "aab atas respons
kekebalan hormonal.
#. M"&"si
4onosit merupakan leukosit terbesar. 4onosit men1apai 3-%
dari sel darah putih, memiliki aktu paruh +2-+00 "am di dalamdarah. *ntinya terlipat atau berlekuk dan terlihat berlobus,
protoplasmanya melebar, arna biru keabuan yang mempunyai
bintik-bintik sedikit kemerahan.
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
11/23
4onosit memiliki fungsi fagositik dan sangat aktif, membuang sel-
sel 1edera dan mati, fragmen-fragmen sel, dan
mikroorganisme.
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
12/23
E. PATOFISIOLOGI
8omponen sel darah terdiri atas eritrosit atau sel darah merah (?&>)
dan leukosit atau sel darah putih () serta trombosit atau platelet.
eluruh sel darah normal diperoleh dari sel batang tunggal yang terdapat
pada seluruh sumsum tulang. el batang dapat dibagi ke dalam
lymphpoid dan sel batang darah (myeloid), dimana pada kebalikannya
men"adi 1ikal bakal sel yang terbagi sepan"ang "alur tunggal khusus.
6roses ini dikenal sebagai hematopoiesis dan ter"adi di dalam sumsum
tulang tengkorak, tulang belakang., panggul, tulang dada, dan pada
proimal episis pada tulang-tulang yang pan"ang.
$LL meningkat dari sel batang lymphoid tungal dengan kematangan
lemah dan pengumpulan sel-sel penyebab kerusakan di dalam sumsum
tulang. &iasanya di"umpai tingkat pengembangan lymphoid yang berbeda
dalam sumsum tulang mulai dari yang sangat mentah hingga hampir
men"adi sel normal. ;era"at kementahannya merupakan petun"uk untuk
menentukanmeramalkan kelan"utannya. 6ada pemeriksaan darah tepi
ditemukan sel muda limfoblas dan biasanya ada leukositosis, kadang-
kadang leukopenia (25%). 7umlah leukosit neutrol seringkali rendah,
demikian pula kadar hemoglobin dan trombosit. @asil pemeriksaan
sumsum tulang biasanya menun"ukkan sel-sel blas yang dominan.
6ematangan limfosit & dimulai dari sel stem pluripoten, kemudian sel
stem limfoid, pre pre-&, early &, sel & intermedia, sel & matang, sel
plasmasitoid dan sel plasma. Limfosit "uga berasal dari sel stem
pluripoten, berkembang men"adi sel stem limfoid, sel timosit imatur,
1immom thymosit, timosit matur, dan men"adi sel limfosit helper dan
limfosit supresor.
6eningkatan prosuksi leukosit "uga melibatkan tempat-tempat
ekstramedular sehingga anak-anak menderita pembesaran kelen"ar limfe
dan hepatosplenomegali. akit tulang "uga sering di"umpai. 7uga timbul
serangan pada susunan saraf pusat, yaitu sakit kepala, muntah-muntah,
DseiAuresE dan gangguan penglihatan.
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
13/23
el kanker menghasilkan leukosit yang imatur abnormal dalam
"umlah yang berlebihan. Leukosit imatur ini menyusup ke berbagai organ,
termasuk sumsum tulang dan menggantikan unsur-unsur sel yang
normal. Limfosit imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan "aringan
perifer sehingga mengganggu perkembangan sel normal. @al ini
menyebabkan haemopoesis normal terhambat, akibatnya ter"adi
penurunan "umlah leu1osit, sel darah merah dan trombosit. *nltrasi sel
kanker ke berbagai organ menyebabkan pembersaran hati, limpa,
limfodenopati, sakit kepala, muntah, dan nyeri tulang serta persendian.
6enurunan "umlah eritrosit menimbulkan anemia, penurunan "umlah
trombosit mempermudah ter"adinya perdarahan (e1himosis, perdarahan
gusi, epistaksis dll.). $danya sel kanker "uga mempengaruhi sistem
retikuloendotelial yang dapat menyebabkan gangguan sistem pertahanan
tubuh, sehingga mudah mengalami infeksi. $danya sel kaker "uga
mengganggu metabolisme sehingga sel kekurangan makanan.
(Ngastiyah, 1997; !e"t#er $ %are, 2002; &riadi dan Rita '&"iani,
2001, %et# $ den, 2002).
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
14/23
PAT3A4F. MANIFESTASI KLINIS
leukemia limfositik akut menyerupai leukemia granulositik akut
dengan tanda dan ge"ala dikaitkan dengan penekanan unsur sumsum
tulang normal (kegagalan sumsum tulang) atau keterlibatanekstramedular oleh sel leukemia. $kumulasi sel-sel limfoblas ganas di
sumsumtulang menyebabkan berkurangnya sel-sel normal di darah
perifer dengan manifestasi utama berupa infeksi, perdarahan, dan
anemia. 9e"ala lain yang dapat ditemukan yaitu
+. $nemia mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada
2. $noreksia, kehilangan berat badan, malaise
3. yeri tulang dan sendi (karena inltrasi sumsum tulang oleh sel
leukemia), biasanya ter"adi pada anak
. ;emam, banyak berkeringat pada malam hari(hipermetabolisme)
5. *nfeksi mulut, saluran napas, selulitis, atau sepsis. 6enyebab tersering
adalah gramnegatif usus
. stalokokus, streptokokus, serta "amur
'. 6erdarahan kulit, gusi, otak, saluran 1erna, hematuria
. @epatomegali, splenomegali, limfadenopati
:. 4assa di mediastinum (-$LL)
+0. Leukemia 6 (Leukemia 1erebral)F nyeri kepala, tekanan
intrakranial naik, muntah,kelumpuhan saraf otak (G* dan G**),
kelainan neurologik fokal, dan perubahan statusmental.
G. PEMERIKSAN PENUN5ANG
?esiko tinggi
desit
9angguan
erak dan
6otensial
Leukositos
Leukopeni
4ual, muntah,
;iare,
Lemah, nafsu
makan
;aya tahan
turun
$nemia6otensial
ter"adi
6erdaharan
6enekanan &4
9gn pembentukan
8omponen darah
Leuko memfagosit
=ritrositHrombo1it
9angguan
pembentukan
LEUKIMIA
!aktor =ksternal (@LG-+,
8arsinogenik $gent, Cbat-
!aktor internal (9enetik,
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
15/23
6emeriksaan penun"ang mengenai leukemia adalah
+. @itung darah lengkap menun"ukkan normositik, anemia normositik.
2. @emoglobin dapat kurang dari +0 g+00 ml
3. ?etikulosit "umlah biasanya rendah
. 7umlah trombosit mungkin sangat rendah (/50.000mm)
5. ;6 mungkin lebih dari 50.0001m dengan peningkatan ;6 yang
imatur (mungkin menyimpang ke kiri). 4ungkin ada sel blast
leukemia.
. 66 meman"ang
'. L;@ mungkin meningkat
. $sam urat serumurine mungkin meningkat
:. 4uramidase serum (lisoAim) penigkatabn pada leukimia monositik
akut dan mielomonositik.
+0. >opper serum meningkat
++. Iin1 serum meningkat menurun
+2. &iopsi sumsum tulang ;4 abnormal biasanya lebih dari 50 %
atau lebih dari ;6 pada sumsum tulang. ering 0% - :0% dari blast,
dengan prekusor eritroid, sel matur, dan megakariositis menurun.
+3. !oto dada dan biopsi nodus limfe dapat mengindikasikan
dera"at keterlibatan
0. KOMPLIKASI
1. Per,ara+a&
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
16/23
$kibat desiensi trombosit (trombositopenia). $ngka trombosit yang
rendah ditandai dengan
a. 4emar (ekimosis)
b. 6etekia (bintik perdarahan kemerahan atau keabuan sebesar
u"ung "arum dipermukaan kulit)
6erdarahan berat "ika angka trombosit / 20.000 mm3darah. ;emam
dan infeksi dapat memperberat perdarahan
%. I&!eksi
$kibat kekurangan granulosit matur dan normal. 4eningkat sesuai
dera"at netropenia dan disfungsi imun.
'. Pem#e&uka& #au 2i&6a$ ,a& k"$ik 2i&6a$.
$kibat penghan1uran sel besar-besaran saat kemoterapi
meningkatkan kadar asam urat sehingga perlu asupan 1airan yang
tinggi.
. A&emia
. Masa$a+ 2asr"i&esi&a$.
a. mual
b. muntah
1. anoreksia
d. diare
e. lesi mukosa mulut
er"adi akibat inltrasi lekosit abnormal ke organ abdominal,
selain akibat kemoterapi.
I. PENATALAKSANAAN MEIS
1. Leukemia Lim!"#$asik Aku 7
u"uan pengobatan adalah men1apai kesembuhan total denganmenghan1urkan sel-sel leukemik sehingga sel noramal bisa tumbuh
kembali di dalam sumsum tulang. 6enderita yang men"alani
kemoterapi perlu diraat di rumah sakit selama beberapa hari atau
beberapa minggu, tergantung kepada respon yang ditun"ukkan oleh
sumsum tulang.
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
17/23
ebelum sumsum tulang kembali berfungsi normal, penderita
mungkin memerlukan transfusi sel darah merah untuk mengatasi
anemia, transfusi trombosit untuk mengatasi perdarahan, antibiotik
untuk mengatasi infeksi. &eberapa kombinasi dari obat kemoterapi
sering digunakan dan dosisnya diulang selama beberapa hari atau
beberapa minggu. uatu kombinasi terdiri dari prednison per-oral
(ditelan) dan dosis mingguan dari #inkristin dengan antrasiklin atau
asparaginase intra#ena. Jntuk mengatasi sel leukemik di otak,
biasanya diberikan suntikan metotreksat langsung ke dalam 1airan
spinal dan terapi penyinaran ke otak. &eberapa minggu atau beberapa
bulan setelah pengobatan aal yang intensif untuk menghan1urkan
sel leukemik, diberikan pengobatan tambahan (kemoterapi
konsolidasi) untuk menghan1urkan sisa-sisa sel leukemik.
6engobatan bisa berlangsung selama 2-3 tahun. el-sel
leukemik bisa kembali mun1ul, seringkali di sumsum tulang, otak atau
buah Aakar. 6emun1ulan kembali sel leukemik di sumsum tulang
merupakan masalah yang sangat serius. 6enderita harus kembali
men"alani kemoterapi. 6en1angkokan sumsum tulang men"an"ikan
kesempatan untuk sembuh pada penderita ini. 7ika sel leukemikkembali mun1ul di otak, maka obat kemoterapi disuntikkan ke dalam
1airan spinal sebanyak +-2 kaliminggu. 6emun1ulan kembali sel
leukemik di buah Aakar, biasanya diatasi dengan kemoterapi dan
terapi penyinaran.
Pe&aa$aksa&aa& $ai&7
1. Pe$aksa&aa& kem"era8i
ebagian besar pasien leukemia men"alani kemoterapi. 7enis
pengobatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk
membunuh sel-sel leukemia. ergantung pada "enis leukemia,
pasien bisa mendapatkan satu "enis obat atau kombinasi dari dua
obat atau lebih.
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
18/23
6asien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai
1ara
a. 4elalui mulutb. ;engan suntikan langsung ke pembuluh darah balik (atau
intra#ena)1. 4elalui kateter (tabung ke1il yang Keksibel) yang ditempatkan
di dalam pembuluh darah balik besar, seringkali di dada
bagian atas - peraat akan menyuntikkan obat ke dalam
kateter, untuk menghindari suntikan yang berulang kali. >ara
ini akan mengurangi rasa tidak nyaman danatau 1edera pada
pembuluh darah balikkulit.d. ;engan suntikan langsung ke 1airan 1erebrospinal B "ika ahli
patologi menemukan sel-sel leukemia dalam 1airan yang
mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang, dokter bisa
memerintahkan kemoterapi intratekal. ;okter akan
menyuntikkan obat langsung ke dalam 1airan 1erebrospinal.
4etode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui
suntikan *G atau diminum seringkali tidak men1apai sel-sel di
otak dan sumsum tulang belakang.
6engobatan umumnya ter"adi se1ara bertahap, meskipun tidaksemua fase yang digunakan untuk semua orang.
- Ta+a8 1 (era8i i&,uksi)
u"uan dari tahap pertama pengobatan adalah untuk
membunuh sebagian besar sel-sel leukemia di dalam darah dan
sumsum tulang. erapi induksi kemoterapi biasanya
memerlukan peraatan di rumah sakit yang pan"ang karena
obat menghan1urkan banyak sel darah normal dalam prosesmembunuh sel leukemia. 6ada tahap ini dengan memberikan
kemoterapi kombinasi yaitu daunorubisin, #in1ristin, prednison
dan asparaginase.
- Ta+a8 % (era8i k"&s"$i,asi/ i&e&sikasi)
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
19/23
etelah men1apai remisi komplit, segera dilakukan terapi
intensikasi yang bertu"uan untuk mengeliminasi sel leukemia
residual untuk men1egah relaps dan "uga timbulnya sel yang
resisten terhadap obat. erapi ini dilakukan setelah bulan
kemudian.
- Ta+a8 ' ( 8r"$aksis SSP)
6rolaksis 6 diberikan untuk men1egah kekambuhan pada
6. 6eraatan yang digunakan dalam tahap ini sering
diberikan pada dosis yang lebih rendah. 6ada tahap ini
menggunakan obat kemoterapi yang berbeda, kadang-kadang
dikombinasikan dengan terapi radiasi, untuk men1egah
leukemia memasuki otak dan sistem saraf pusat
- Ta+a8 (8eme$i+araa& 6a&2ka 8a&6a&2)
6ada tahap ini dimaksudkan untuk mempertahankan masa
remisi. ahap ini biasanya memerlukan aktu 2-3 tahun. $ngka
harapan hidup yang membaik dengan pengobatan sangat
dramatis. idak hanya :5% anak dapat men1apai remisi penuh,
tetapi 0% men"adi sembuh. ekitar 0% orang deasa
men1apai remisi lengkap dan sepertiganya mengalami harapan
hidup "angka pan"ang, yang di1apai dengan kemoterapi agresif
yang diarahkan pada sumsum tulang dan 6.
%. Tera8i Bi"$"2i
Crang dengan "enis penyakit leukemia tertentu men"alani
terapi biologi untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh
terhadap kanker. erapi ini diberikan melalui suntikan di dalam
pembuluh darah balik. &agi pasien dengan leukemia limfositik
kronis, "enis terapi biologi yang digunakan adalah antibodi
monoklonal yang akan mengikatkan diri pada sel-sel leukemia.
erapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk membunuh
sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. &agi
penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
20/23
digunakan adalah bahan alami bernama interferon untuk
memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia.
'. Tera8i Ra,iasi
erapi ?adiasi ("uga disebut sebagai radioterapi)menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel
leukemia. &agi sebagian besar pasien, sebuah mesin yang besar
akan mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian lain
dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia ini.
&eberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke
seluruh tubuh. (radiasi seluruh tubuh biasanya diberikan
sebelum transplantasi sumsum tulang.)
. Tra&s8$a&asi Se$ I&,uk (Sem e$$)
&eberapa pasien leukemia men"alani transplantasi sel induk
(stem 1ell). ransplantasi sel induk memungkinkan pasien
diobati dengan dosis obat yang tinggi, radiasi, atau keduanya.
;osis tinggi ini akan menghan1urkan sel-sel leukemia sekaligus
sel-sel darah normal dalam sumsum tulang. 8emudian, pasien
akan mendapatkan sel-sel induk (stem 1ell) yang sehat melalui
tabung Keksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar di
daerah dada atau leher. el-sel darah yang baru akan tumbuh
dari sel-sel induk (stem 1ell) hasil transplantasi ini. etelah
transplantasi sel induk (stem 1ell), pasien biasanya harus
menginap di rumah sakit selama beberapa minggu. im
kesehatan akan melindungi pasien dari infeksi sampai sel-sel
induk (stem 1ell) hasil transplantasi mulai menghasilkan sel-sel
darah putih dalam "umlah yang memadai.
. Tra&s!usi ,ara+
&iasanya diberikan bila kadar @b kurang dari g%. 6ada
trombositopenia yang berat dan perdarahan masif, dapat diberi-
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
21/23
kan transfusi trombosit dan bila terdapat tanda-tanda ;*> dapat
diberikan heparin.
9. K"rik"ser"i, (8re,&is"&: k"ris"&: ,eksameas"& ,a&
se#a2ai&;a)etelah di1apai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan
akhirnya dihentikan.
. Imu&"era8i
4erupakan 1ara pengobatan yang terbaru. etelah ter1apai
remisi dan "umlah sel leukemia 1ukup rendah (+05- +0),
imunoterapi mulai diberikan. 6engobatan yang aspesik
dilakukan dengan pemberian imunisasi &>9 atau dengan
>orynae ba1terium dan dimaksudkan agar terbentuk antibodi
yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. 6engobatan spesik
diker"akan dengan penyuntikan sel leukemia yang telah
diradiasi. ;engan 1ara ini diharapkan akan terbentuk antibodi
yang spesik terhadap sel leukemia, sehingga semua sel
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
22/23
patologis akan dihan1urkan sehingga diharapkan penderita
leukemia dapat sembuh sempurna.
1?. ara 8e&2"#aa&
etiap klinik mempunyai 1ara tersendiri bergantung pada
pengalamannya. Jmumnya pengobatan ditu"ukan terhadap
pen1egahan kambuh dan mendapatkan masa remisi yang lebih
lama. Jntuk men1apai keadaan tersebut, pada prinsipnya dipakai
pola dasar pengobatan sebagai berikut
a. I&,uksi
;imaksudkan untuk men1apai remisi, yaitu denganpemberian berbagai obat tersebut di atas, baik se1ara
sistemik maupun intratekal sampai sel blast dalam sumsum
tulang kurang dari 5%.
#. K"&s"$i,asi
Maitu agar sel yang tersisa tidak 1epat memperbanyak diri
lagi.
c. Ruma (!aintenan*e)
Jntuk mempertahankan masa remisi, sedapat-dapatnya suatu
masa remisi yang lama. &iasanya dilakukan dengan
pemberian sitostatika separuh dosis biasa.
,. Rei&,uksi
;imaksudkan untuk men1egah relaps. ?einduksi biasanya
dilakukan setiap 3- bulan dengan pemberian obat-obat
seperti pada induksi selama +0-+ hari.
e. Me&ce2a+ er6a,i&;a $eukemia susu&a& sara! 8usa.
Jntuk hal ini diberikan 4 intratekal pada aktu induksi
untuk men1egah leukemia meningeal dan radiasi kranial
sebanyak 2.002.500 rad. untuk men1egah leukemia
-
7/25/2019 LP ALL HCU RSSA
23/23
meningeal dan leukemia serebral. ?adiasi ini tidak diulang
pada reinduksi.
!. Pe&2"#aa& imu&"$"2ik
;iharapkan semua sel leukemia dalam tubuh akan hilang
sama sekali dan dengan demikian diharapkan penderita dapat
sembuh sempurna. (Suar&i Na&i: %??')