Download - LPK KKN WTG
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(INDIVIDU)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2012
SUB UNIT : III (DUSUN WONOTINGAL)
UNIT : 31 PONCOSARI
KECAMATAN : SRANDAKAN
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : D.I. YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Andra Novriza Akadika Sumarno
Nomor Mahasiswa : 09/283480/TP/09467
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKMDAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Jenjang pendidikan perguruan tinggi merupakan sebagai pusat
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk mendidik
mahasiswa agar berjiwa penuh pengabdian serta keinginan untuk meneliti dan
memiliki sikap tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan
negara. Kiprah perguruan tinggi dan mahasiswa bagi usaha pembangunan
nasional dan daerah ini perlu ditingkatkan peranannya sesuai dengan kebutuhan
saat ini dan masa mendatang. Oleh karena itu, perguruan tinggi dituntut untuk
lebih berorientasi dan menyerasikan kurikulumnya terhadap kebutuhan
pembangunan, sehingga dapat menghasilkan sarjana yang dapat menghayati dan
mengatasi problema pembangunan dan kemasyarakatan serta berfungsi sebagai
penerus pembangunan. Hal ini sangat penting, karena pada akhirnya ilmu
pengetahuan dan teknologi itu harus diabdikan untuk kemasyarakatan bersama
dan pembangunan manusia seutuhnya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat yang terintegrasi. Oleh karena itu, KKN
dilaksanakan mahasiswa di luar kampus bersama dengan masyarakat (baik di
pedesaan maupun di perkotaan) maka pembimbingannya dilakukan oleh Kepala
Kecamatan, Kepala Kelurahan, Kepala Dusun, dan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL). Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa sebagai penggerak
pembangunan dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan masyarakat dan
mampu memberikan solusinya. Dengan demikian besar kemungkinan berbagai
instansi juga ikut terlibat dalam kegiatan KKN.
Sebelum pelaksanaan di lapangan mahasiswa dibekali dengan berbagai
materi yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam masyarakat agar
mereka mampu berinteraksi dengan masyarakat dan bersama-sama dengan
masyarakat memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian
mahasiswa tidak menjadi orang asing bagi masyarakat disekitarnya. Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM UGM) antar
semester dengan tema Pengembangan Pertanian Terpadu pada Lahan Pantai
Berbasis Ubi Kayu telah dilaksanakan selama 5 minggu terhitung mulai tanggal
9 Juli 2012 dan berakhir tanggal 15 Agustus 2012. Kegiatan KKN-PPM UGM
Tematik ini bekerja sama dengan pemerintah Desa Poncosari dengan salah satu
dusunnya yaitu Dusun Wonotingal. Melalui kegiatan KKN ini diharapkan
masyarakat di Dusun Wonotingal lebih menyadari akan pentingnya melakukan
usaha, baik laki-laki maupun perempuan, untuk dapat meningkatkan pendapatan
keluarga sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat secara umum dan
diharapkan masyarakat Dusun Wonotingal dapat terbantu dengan semaksimal
mungkin.
Pada beberapa hari pertama pelaksanaan KKN PPM UGM tepatnya
tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan tanggal 12 Juli 2011 dilakukan observasi di
dusun yang menjadi wilayah kerja KKN-PPM UGM yaitu Dusun Wonotingal.
Observasi ini meliputi observasi utama yaitu mengenai kegiatan kelompok tani
baik kelompok pria maupun kelompok wanita tani-nya, selain itu juga observasi
mengenai keadaan lingkungan fisik, sosial dan budaya di Dusun Wonotingal.
Dalam masa observasi tersebut ditemukan banyak permasalahan baik yang
berkaitan dengan lingkungan fisik (keadaan alam) maupun sosial yang kami
peroleh dari observasi secara langsung maupun beberapa masukan dari pamong
desa dan masyarakat setempat. Akan tetapi kami hanya mengambil beberapa titik
permasalahan yang menurut kami penting untuk diprioritaskan dan pantas untuk
diangkat menjadi program KKN-PPM UGM. Selain itu, pertimbangan utama
dalam menentukan program KKN PPM UGM ini adalah adanya potensi alam,
sosial dan budaya yang mendukung terlaksananya program KKN PPM UGM.
Program-program KKN PPM UGM yang kami rencanakan untuk
memecahkan beberapa permasalahan yang berada di Dusun Wonotingal yang
berkaitan dengan tema pengembangan pertanian terpadu pada lahan pantai
berbasis ubi kayu maupun disamping dari tema tersebut, antara lain :
1. Publikasi Media Agroidustri Ubi Kayu
2. Pembuatan Aktivator Kompos
3. Penyuluhan dan Pengembangan Jaringan Pemasaran
4. Penyuluhan Perbaikan Sifat Fisik Tanah pada Budidaya Organik
5. Pengadaan Rak Sebagai Solusi Pekarangan Sempit
Secara umum, pelaksanaan program KKN-PPM UGM bidang Agro dan
beberapa bidang lainnya dapat berjalan dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari
adanya beberapa faktor pendukung, antara lain:
1. Partisipasi aktif dari warga masyarakat, tokoh masyarakat, perangkat desa, dan
pemerintah daerah serta beberapa instansi terkait.
2. Kerjasama yang baik antar mahasiswa KKN-PPM UGM dan antara warga
masyarakat dengan mahasiswa KKN-PPM UGM
3. Adanya potensi daerah yang berupa potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan
Sumber Daya Manusia (SDM)
4. Dukungan dari berbagai pihak baik yang berupa dukungan moral maupun
material
Namun demikian dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari hambatan dan
kendala yang antara lain berupa pola pikir masyarakat yang masih kuat dalam
memegang tradisi, keterbatasan dana, keterbatasan waktu, serta tingkat pendidikan
masyarakat yang sebagian besar tergolong berpendidikan rendah. Akan tetapi,
pada akhirnya beberapa hambatan dan kendala tersebut dapat diatasi dengan
melakukan pendekatan dan komunikasi dengan masyarakat secara intensif,
mempererat kerjasama dan koordinasi dengan pamong dan perangkat dusun, dan
semangat kerjasama rekan-rekan sub unit dalam penyelenggaraan program-
program yang ada sehingga program dapat terlaksana dengan baik.
1. Publikasi Media Agroindustri Ubi Kayu
Nomor Sektor : 3.11.04
Nomor Kode : SH-T-05
Jenis Program : Sosial Humaniora – Tema
Sifat Program : Interdisipliner – Tema
Pelaksanaan :
- Hari/Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2012- Tempat : Perkebunan Ubi Kayu di Dusun Cangkring
Uraian Kegiatan:
Pada awalnya program ini bernama ‘Diskusi Radio’, akan tetapi pada saat
menjalankan program ini yaitu pada saat memasukkan proposal perizinan ke
beberapa radio untuk diadakannya diskusi mengenai pemanfaatan ketela yang
memiliki potensi tinggi untuk usaha kecil rumah tangga ditolak karena prosedur
yang ada pada radio ternyata untuk perizinan diskusi harus dilakukan beberapa
bulan sebelum hari pelaksanaannya, dan juga terhambat masalah dana
dikarenakan dana untuk perizinan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dilakukan
alternative lain yaitu dengan dilakukan peliputan melalui media lain, yaitu melalui
media Koran, sehingga judul program berubah menjadi ‘Publikasi Media
Agroindustri Ubi Kayu” yang tetap menggunakan media penyampai informasi
agar tidak menghilangkan tujuan dari program yang kami adakan ini.
Peliputan melalui media Koran ini berlangsung dengan lancer dan
dilakukan oleh seorang wartawan di salah satu Koran Jogjakarta yaitu Koran
‘Kedaulatan Rakyat (KR)’. Peliputan ini meliputi peliputan mengenai perkebunan
Ubi Kayu di salah satu kebun di daerah Cangkring untuk proses penanaman ubi
kayunya. Pada saat dilakukan peliputan di daerah Cangkring, lahan yang
digunakan untuk menanam ubi kayu berupa lahan pasiran. Jenis Ubi yang ditanam
berupa ubi racun yang mempunyai nilai jual lebih murah. Untuk proses
pengolahan menjadi mocaf sendiri dibutuhkan 4 kilogram ubi kayu untuk
membuat 1 kilogram mocaf. Dari hasil pengolahan tersebut diakui jumlah selisih
keuntungan yang diperoleh dari pembuatan mocaf ternyata lebih besar 700 rupiah
daripada dalam bentuk singkong mentah.
Dengan dilakukannya peliputan ini diharapkan seluruh masyarakat atau
warga yang membaca khususnya warga Dusun Wonotingal menjadi termotivasi
untuk lebih bersemangat dalam berbisnis ubi kayu sebagai usaha. Selain itu
dengan diadakannya peliputan ini diharapkan untuk jangka panjang dapat
mengundang masyarakat luar untuk datang ke Desa Poncosari sebagai Desa
Agrowisata berbasis ubi kayu.
2. Pembuatan Aktivator Kompos
Nomor Sektor : 2.2.30
Nomor Kode : A-06
Jenis Program : Agro
Sifat Program : Monodisipliner
Pelaksanaan :
- Hari/Tanggal : Selasa/07 Agustus 2012 dan Minggu/12 Agustus 2012- Tempat : Rumah Pak Dukuh dan Demplot KWT Wonotingal
Uraian Kegiatan:
Dalam menjalankan program pembuatan aktivator kompos sebelumnya
telah dilakukan survey dan perbincangan dengan warga mengenai program ini.
Tanggapan mengenai akan diadakannya kegiatan ini mendapat antusiasme yang
sangat baik dari warga khususnya kelompok wanita tani Wonotingal. Dalam
pelaksanaan program ini dilakukan dua kali kegiatan dengan kegiatan pertama
yang berupa penyuluhan dan penjelasan mengenai aktivator dan bahan – bahan
pembuatannya salah satu yaitu menggunakan bonggol pisang yang sudah tidak
digunakan sebagai bahan utama pembuat aktivator dan kegiatan yang kedua
adalah praktek langsung pembuatan aktivator di Demplot Kelompok Tani
Wonotingal.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2012 di rumah Bapak
Dukuh, dan serentak dilakukan dengan kegiatan SL (Sekolah Lapangan) yang
sudah rutin diadakan oleh warga Wonotingal sebagai ilmu tambahan bagi
kelompok tani. Didalam program ini, mahasiswa KKN PPM UGM berperan
sebagai pemberi materi dalam penjelasan pembuatan aktivator dan penjelasan
mengenai bahan – bahan yang akan dibutuhkan untuk pembuatannya. Dalam
kegiatan ini, peserta mendapatkan modul sehingga dapat mempelajari terlebih
dahulu mengenai materi kegiatan sebelum acara dimulai dan kemudian setelah
diberikan penjelasan mengenai aktivator maka selanjutnya dilakukan kegiatan
praktek pembuatan aktivator yang diadakan pada tanggal 12 Agustus 2012. Pada
saat praktek kami mengundang Dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian yaitu
Bapak Joko Nugroho sebagai pendamping dari kegiatan praktek yang kami
lakukan.
Secara keseluruhan acara berlangsung dengan lancar. Peserta yang datang
sangat antusias terhadap materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari banyaknya
pertanyaan yang diberikan seputar masalah pembuatan aktivator dan aktifnya
warga dalam membantu mahasiswa pada saat pembuatan aktivator. Diharapkan
setelah dilakukan kegiatan ini, para warga tidak lagi membeli Aktivator dari toko
pertanian dengan harga yang cukup mahal jika warga bisa membuatnya sendiri
dengan bonggol pisang sebagai bahan utamanya dan dapat menghasilkan
kapasitas yang cukup banyak dengan harga yang sudah pasti murah karena
memanfaatkan tanaman sekitar pekarangan rumah.
3. Penyuluhan dan Pengembangan Jaringan Pemasaran
Nomor Sektor : 3.1.05
Nomor Kode : SH-T-02
Jenis Program : Sosial Humaniora – Tema
Sifat Program : Interdisipliner – Tema
Pelaksanaan :
- Hari/Tanggal : Rabu / 1 Agustus 2012- Tempat : Pendopo Kantor Kelurahan Poncosari
Uraian Kegiatan:
Dalam menjalankan program penyuluhan mengenai pengembangan
jaringan pemasaran ini sebelumnya telah dilakukan identifikasi masalah terlebih
dahulu sehingga dalam menjalankan program dapat sesuai sasaran. Program
penyuluhan pengembangan jaringan pemasaran, dilakukan dengan latar belakang
kurangnya pengetahuan dari warga petani dalam pemasaran hasil olahan dan
produk jadi hasil olahan Dusun Wonotingal, khususnya mengenai proses
pengemasan yang baik dan bagaimana cara pemasaran yang baik pula dengan
sasaran produk jadi di Dusun Wonotingal berupa Tepung Mocaf, Brownies Telo
dan Wingko yang sampai saat ini masih dipasarkan dalam lingkup pasar lokal
(Pasar Bantul) saja. Dalam penyuluhan ini kami mengundang pembicara dari
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Bantul (DIPERINDAGKOP)
yaitu Bapak Widi Swalendra, beliau merupakan bapak pelopor yang menangani
perkembangan pasar di Bantul.
Pada saat penyuluhan antusias masyarakat sangat tinggi. Hal ini terbukti
dari banyaknya pertanyaan dari masyarakat yang hadir pada saat penyuluhan
terkait dengan proses pengemasan dan proses pemasaran yang baik. Setelah
diadakannya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat khususnya warga Dusun
Wonotingal dapat memahami bagaimana proses pengemasan dan pemasaran yang
baik, khususnya pemasaran makanan lokal yang berbahan dasar ubi kayu. Tak
hanya itu, diharapkan juga pengetahuan ini dapat bermanfaat secara
berkesinambungan sehingga dapat memanfaatkan potensi yang ada pada
daerahnya, dan dapat membantu perekonomian mereka.
4. Penyuluhan Perbaikan Sifat Fisik Tanah pada Budidaya Organik
Nomor Sektor : 2.2.31
Nomor Kode : A-T-08
Jenis Program : Agro – Tema
Sifat Program : Monodisipliner – Tema
Pelaksanaan :
- Hari/Tanggal : Senin / 6 Agustus 2012- Tempat : Ruang BPP Srandakan
Uraian Kegiatan:
Dalam menjalankan program penyuluhan perbaikan sifat fisik tanah pada
budidaya organik ini sebelumnya telah dilakukan survey lokasi dan identifikasi
masalah terlebih dahulu sehingga dalam menjalankan program dapat sesuai
sasaran. Program penyuluhan penyuluhan perbaikan sifat fisik tanah pada
budidaya organik ini, dilakukan dengan latar belakang kurangnya pengetahuan
dari warga petani dalam pengolahan lahan khususnya mengenai perbaikan sifat
fisik tanah yang baik sebagai lahan pertanian pada budidaya tanaman organik.
Untuk menjawab semua permasalahan yang dihadapi petani di Dusun
Wonotingal, kami mengundang pembicara dari fakultas teknologi pertanian yaitu
Bapak Profesor Muhjidin Mawardi, beliau merupakan dosen yang khusus
menangani tentang bidang kajian ini, dan diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan dapat menjawab semua permasalahan yang dihadapi oleh petani
Dusun Wonotingal.
Pada awalnya program ini bernama ‘Penyuluhan dan Percontohan
Perbaikan Sifat Fisik Tanah pada Budidaya Organik’, akan tetapi pada saat
menjalankan program ini yaitu pada saat dilakukan kegiatan penyuluhan ini tidak
dilakukan percontohan karena kurangnya alat dan bahan serta kurangnya waktu
yang cukup untuk dilakukannya praktek percontohan. Akan tetapi, proses
penyuluhan ini walaupun tanpa praktek percontohan sudah berjalan dengan baik.
Hal ini terlihat dari antusiasme warga Dusun Wonotingal yang sangat besar
terbukti dengan hampir semua warga yang kami undang menghadiri penyuluhan
ini dan keaktifan warga dalam bertanya kepada pembicara.
5. Pengadaan Rak Sebagai Solusi Pekarangan Sempit
Nomor Sektor : 2.2.11
Nomor Kode : A-02
Jenis Program : Agro
Sifat Program : Monodisipliner
Pelaksanaan :
- Hari/Tanggal : Selasa/07 Agustus 2012 - Tempat : Rumah Pak Dukuh
Uraian Kegiatan:
Dalam menjalankan program pengadaan rak solusi pekarangan sempit
sebelumnya telah dilakukan survey dan perbincangan dengan warga mengenai
program ini. Tanggapan mengenai akan diadakannya kegiatan ini mendapat
antusiasme yang sangat baik dari warga khususnya kelompok wanita tani
Wonotingal. Program ini dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2012 di rumah
Bapak Dukuh, dan serentak dilakukan dengan kegiatan SL (Sekolah Lapangan)
yang sudah rutin diadakan oleh warga Wonotingal sebagai ilmu tambahan bagi
kelompok tani. Didalam program ini, mahasiswa KKN PPM UGM berperan
sebagai pemberi materi dalam penjelasan mengenai bahwa betapa pentingnya
tanaman pekarangan untuk menambah keindahan sekitar pekarangan rumah dan
mempermudah warga ketika memerlukan bahan sayuran agar tidak perlu membeli
dipasar, serta mengajak para warga untuk memiliki pekarangan walaupun terdapat
beberapa rumah warga yang terlihat tidak memiliki cukup pekarangan untuk
ditanami tanaman. Tak hanya itu, kami juga membuat sebuah contoh sebagai
solusi menjawab keluhan warga yang tidak memiliki pekarangan yaitu dengan
pembuatan dan pengadaan rak sebagai media peletakan pot maupun sebagai
media tanamnya.
Secara keseluruhan kegiatan berlangsung dengan lancar. Peserta yang
datang sangat antusias terhadap materi yang diberikan. Diharapkan setelah
dilakukan kegiatan ini, para warga akan semakin bersemangat untuk memiliki
kebun mini didepan maupun belakang rumah mereka walaupun mereka tidak
memiliki pekarangan yang cukup.
II. KESIMPULAN
Secara keseluruhan dari keenam program yang telah dilaksanakan dapat
terlaksana dengan cukup baik. Hal tersebut dapat terlihat dari antusiasme warga
Dusun Wonotingal terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Meskipun demikian
masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan seperti terkendala
tempat pelaksanaan, masalah biaya serta kesibukan warga Dusun Wonotingal
yang berkerja di pagi-siang hari.
Program – program yang dilaksanakan juga tepat sasaran dimana tidak
menyimpang dari tema KKN yang diusulkan serta memenuhi permintaan dari
warga. Sehingga keduanya dapat berjalan secara beriringan. Kesuksesan program
tidak dapat dipisahkan dari peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah
Kelurahan Poncosari, perangkat Dusun Wonotingal, serta peran dari warga
masyarakat yang selalu berperan aktif mendukung setiap kegiatan yang
diselenggarakan dan mahasiswa KKN PPM.
Di luar program yang dilaksanakan, hubungan antara mahasiswa KKN
PPM UGM dengan warga Dusun Wonotingal terjalin dengan akrab dan harmonis.
Hal ini terlihat dari antusiasme mereka untuk mengundang kami dalam setiap
acara yang diadakan di Dusun Wonotingal ini.
III.SARAN
1. Untuk mahasiswa KKN PPM UGM agar selalu menjaga hubungan baik dengan
sesama mahasiswa KKN PPM UGM dalam satu unit agar semua program yang
telah direncanakan dapat berlangsung dengan lancar dan tidak terjadi masalah
di antara mahasiswa KKN PPM UGM dalam satu unit.
2. Untuk mahasiswa KKN PPM UGM disarankan untuk tetap berhubungan baik
dengan warga Dusun Wonotingal setelah KKN berakhir.
3. Untuk DPL beserta mahasiswa KKN PPM UGM disarankan ditingkatkan lagi
koordinasi mengenai program-program yang akan dilaksanakan, karena antara
tema yang diusulkan dengan keadaan di lapangan seringkali berbeda jauh
sehingga diperlukan koordinasi lagi dengan perangkat desa setempat.
4. Untuk mahasiswa KKN PPM UGM selanjutnya diharapkan dapat meneruskan
program yang telah berjalan dan dapat mengembangkan lagi ke arah yang lebih
baik lagi.
5. Saran untuk LPPM, agar kedepannya lebih secara intensif memberikan arahan
dan bimbingan kepada mahasiswa KKN UGM baik sebelum, saat, maupun
setelah program KKN UGM berlangsung, agar tidak terjadi kesalahpahaman
mengenai materi yang disampaikan, dan agar sesuai dengan tujuan dan visi
KKN UGM yang sebenarnya.
IV. LAMPIRANFoto kegiatan
Foto kegiatan
Kegiatan Liputan Media Oleh Salah Satu Wartawan Media Cetak (Koran) “Kedaulatan Rakyat”
Foto kegiatan Foto kegiatan
Pembuatan Modul Pelatihan Pembuatan Aktivator (kiri) dan Penyuluhan pengantar pengertian aktivator (kanan)
Foto kegiatan
Foto kegiatan
Kegiatan penyuluhan praktek pembuatan aktivator ke Kelompok Tani oleh Dosen FTP (Kiri) dan Praktek pembuatan aktivator (Kanan)
Foto kegiatan
Foto kegiatan
Kegiatan Penyuluhan dan Perkembangan Jaringan Pemasaran yang disampaikan oleh Bapak Widi Swalendra dari DIPERINDAGKOP Bantul
Foto kegiatan
Foto kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Perbaikan Sifat Fisik Tanah Pada Budidaya Organik dengan pembicara Prof. Muhjidin Mawardi Selaku Dosen FTP
Foto kegiatan Foto kegiatan
Proses pembuatan rak sebagai solusi pekarangan sempit
Foto kegiatan
Foto kegiatan
Proses pengecatan rak (kiri) dan Penambahan kayu penyangga untuk kaki – kaki rak sebagai solusi pekarangan sempit (kanan)
Foto kegiatan
Foto kegiatan
Bantu lomba menggambar di Dusun Wonotingal (kiri) dan saat berkunjung di kegiatan Unit 48 (kanan)
Foto kegiatan
Foto kegiatan
Kegiatan berbuka bersama pemuda dan anak – anak TPA Al-Wafqo Dusun Wonotingal