TUGAS MATA PELAJARAN BIOLOGI
PENYAKIT DAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
DISUSUN OLEH:
MIORI SANDA
KELAS : XI IPA2
SMA NEGERI 1 REBANG TANGKAS
KECAMATAN REBANG TANGKAS
KABUPATN WAY KANAN
TAHUN 2014/205
MACAM MACAM JENIS PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan
yang mempengaruhi sistem itu sendiri.
Berikut ini Adalah Macam Macam Jenis Penyakit Pada Sistem Pernapasan
Manusia :
1. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit
ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu
banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di
kerongkongan.
Gejala
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan
dan nyeri menelan.
Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan
tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.
Gejala lainnya adalah:
– demam
– pembesaran kelenjar getah bening di leher
– peningkatan jumlah sel darah putih.
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi
lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri.
Ada 2 jenis faringitis
Faringitis Virus Faringitis Bakteri
Biasanya tidak ditemukan nanah
di tenggorokan Sering ditemukan nanah di tenggorokan
Demam ringan atau tanpa demam Demam ringan sampai sedang
Jumlah sel darah putih normal
atau agak meningkat
Jumlah sel darah putih meningkat ringan
sampai sedang
Kelenjar getah bening normal
atau sedikit membesar
Pembengkakan ringan sampai sedang
pada kelenjar getah bening
Tes apus tenggorokan memberikan hasil negatif
Tes apus tenggorokan memberikan hasil positif untuk strep throat
Pada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteri
Bakteri tumbuh pada biakan di laboratorium
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika diduga
suatu strep throat, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan.
Pengobatan
Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri (analgetik), obat
hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat.
Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah
18 tahun karena bisa menyebabkan sindroma Reye. Jika diduga penyebabnya
adalah bakteri, diberikan antibiotik.
2. Asma
Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak
napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru
paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah.
Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara
menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh
sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak
dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi seperti eksema
dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.
Gejala Penyakit Asma
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering
terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat
dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu.
Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta
mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah
terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa
menyebabkan timbulnya gejala.
Diagnosa Penyakit Asma
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis
bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk
menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Saluran pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka
terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran
napas). Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan
asma tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap
rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Gambar 1 : Respon Kekebalan Tubuh
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang
melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan
pelepasan lendir ke dalam saluran udara.
Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan
penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat
bernafas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab
terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki
melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:
kontraksi otot polos
peningkatan pembentukan lendir
perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka
kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di
dalam rumah atau bulu binatang.
Faktor Pencetus Serangan Asma
1. Faktor pada pasien
1. Aspek genetik
2. Kemungkinan alergi
3. Saluran napas yang memang mudah terangsang
4. Jenis kelamin
5. Ras/etnik
2. Faktor lingkungan
0. Bahan-bahan di dalam ruangan :
o Tungau debu rumah
o Binatang, kecoa
1. Bahan-bahan di luar ruangan :
o Tepung sari bunga
o Jamur
2. Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan
3. Obat-obatan tertentu
4. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
5. Ekspresi emosi yang berlebihan
6. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
7. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
8. Infeksi saluran napas
9. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan
aktivitas fisik tertentu
10. Perubahan cuaca
Pengobatan Asma
Tujuan pengobatan anti penyakit asma adalah membebaskan penderita dari serangan
penyakit asma. Hal ini dapat dicapai dengan jalan mengobati serangan penyakit asma
yang sedang terjadi atau mencegah serangan penyakit asma jangan sampai terjadi.
Ada usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya
serangan penyakit asma, antara lain :
1. Menjaga kesehatan
2. Menjaga kebersihan lingkungan
3. Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma
4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma
Mengobati disini bukan berarti menyembuhkan penyakitnya, melainkan
menghilangkan gejala-gejala yang berupa sesak, batuk, atau mengi. Keadaan yang
sudah bebas gejala penyakit asma ini selanjutnya harus dipertahankan agar serangan
penyakit asma jangan datang kembali.
Obat-obatan bisa membuat penderita penyakit asma menjalani kehidupan normal.
Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan penyakit asma berbeda dengan
pengobatan rutin untuk mencegah serangan penyakit asma.
Untuk mengobati serangan penyakit asma yang sedang terjadi diperlukan obat yang
menghilangkan gejala penyakit asma dengan segera. Obat tersebut terdiri atas
golongan bronkodilator dan golongan kortikosteroid sistemik.
3. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara
lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh
demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan
batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya
sembuh sendiri.
Obat Influenza dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Antihistamin: klorpeniramin, difenhidramin, feniramin dan tripolidin.
2. Dekongestan: pseudoefedrin, efedrin, fenilefrin dan fenilpropanolamin.
Pilek dapat juga disebabkan alergi. Antihistamin (AH1) berguna untuk pengobatan
simtomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan.
Penyakit alergi tipe eksudatif akut dapat diobati oleh AH1 tetapi efeknya hanya
membatasi dan menghambat efek histamin yang dilepaskan pada saat reaksi antigen-
antibodi terjadi.
Dekongestan bekerja dengan menimbulkan venokonstriksi (penyempitan pembuluh
vena) dalam mukosa hidung sehingga mengurangi volume mukosa dan akhirnya dapat
mengurangi penyumbatan hidung.
Obat saluran nafas golongan dekongestan digunakan dengan tujuan untuk
memperlancar pernafasan di hidung. Bentuk sediaan yang tersedia bisa tablet lepas
lambat, sirup dan drop, balsam, inhaler, tetes hidung atau semprot hidung. Untuk
semprot hidung baiknya konsultasi dulu ke dokter.
Ketahui Penyebab Influenza
Sebelum memutuskan untuk mencari pengobatan, sebaiknya dicari dahulu penyebab
pilek dan batuk tersebut. Untuk pilek dan batuk yang disebabkan oleh alergi sebaiknya
menghindari zat penyebab alergi tersebut.
Dalam mencari tahu penyebab batuk dan pilek, anda bisa mencari pertolongan dokter.
Untuk mengobati batuk, penting untuk mengidentifikasi jenis batuk penderita apakah
batuk kering atau batuk berdahak.
Antihistamin memiliki efek samping dapat menimbulkan kantuk, sehingga
penggunaannya disesuaikan dengan aktivitas.
Untuk pemilihan obat saluran nafas yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri
dan konsultasi ke dokter.
4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan
pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema
disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema ditandai dengan pernapasan
yang pendek yang disebabkan oleh kesulitan untuk menghembuskan seluruh udara
keluar dari paru-paru karena tekanan udara yang berlebihan dari kantung udara di
dalam paru-paru (alveoli). Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.
5. Bronkitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran
udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan
sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis
bisa bersifat serius.
Gejala bronkitis berupa:
– batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
– sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
– sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
– bengek
– lelah
– pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
– wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
– pipi tampak kemerahan
– sakit kepala
– gangguan penglihatan.
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler,
lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak
berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau
kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi
demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat.
Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk.
Bisa terjadi pneumonia.
Diagnosa
Diagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya
lendir.
Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau
bunyi pernafasan yang abnormal.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
– Tes fungsi paru-paru
– Gas darah arteri
– Rontgen dada.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda.
Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan
parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang
melapisi paru-paru).
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau
sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika
penderita bangun pada pagi hari.
Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan dan
pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu yang timbul
berdasarkan sinus yang terkena:
Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit
kepala.
Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit
kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila
pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.
Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan
bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang
menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.
Gejala lainnya adalah:
– tidak enak badan
– demam
– letih, lesu
– batuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari
– hidung meler atau hidung tersumbat.
Demam dan menggigil menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke luar sinus.
Selaput lendir hidung tampak merah dan membengkak, dari hidung mungkin keluar
nanah berwarna kuning atau hijau.
Sinusitis & Gangguan Sistem Kekebalan
Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol atau penderita gangguan sistem
kekebalan, jamur bisa menyebabkan sinusitis yang berat dan bahkan berakibat fatal.
Mukormikosis (fikomikosis) adalah suatu infeksi jamur yang bisa terjadi pada
penderita diabetes yang tidak terkontrol.
Pada rongga hidung terdapat jaringan mati yang berwarna hitam dan menyumbat
aliran darah ke otak sehingga terjadi gejala-gejala neurologis (misalnya sakit kepala
dan kebutaan). Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik
terhadap jaringan yang mati tersebut.
Pengobatannya meliputi pengendalian diabetes dan pemberian obat anti-jamur
amfoterisin B secara intravena (melalui pembuluh darah).
Aspergillosis dan kandidiasis merupakan infeksi jamur pada sinus yang bisa berakibat
fatal pada penderita gangguan sistem kekebalan akibat terapi anti-kanker atau penyakit
(misalnya leukemia, limfoma, mieloma multipel atau AIDS).
Pada aspergillosis, di dalam hidung dan sinus terbentuk polip. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap polip.
Pengobatannya berupa pembedahan sinus dan pemberian amfoterisin B intravena.
Diagnosa
Diganosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala, foto rontgen sinus dan hasil
pemeriksaan fisik.
Untuk menentukan luas dan beratnya sinusitis, bisa dilakukan pemeriksaan CT scan.
Pada sinusitis maksilaris, dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk mengetahui
adanya abses gigi.
Pengobatan
Sinusitis akut , Untuk sinusitis akut biasanya diberikan:
Dekongestan untuk mengurangi penyumbatan
Antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri
Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri.
8. Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman
Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi
pada hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya
merupakan lokasi infeksi primer. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada
bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses
difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding
alveolus.
9. Pneumonia
Pneumonia atau juga di sebut dengan Radang paru-paru merupakan suatu penyakit
pada paru-paru dimana pulmonary aveolus yang bertangggung jawab menyerap
oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab termasuk oleh infeksi bakteria, virus, jamur,
atau pasilan (parasit). Radang paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri
streptococcus dan mycopalsma pneumoniae. Radang paru-paru juga dapat
disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau
sebagai akibat dari penyakit lainnya.Seperti kanker paru-paru atau berlebihan
minum alkohol.
Gejala-gejala yang biasa ditemukan adalah:
– batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah)
– nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita
menarik nafas dalam atau terbatuk)
– menggigil
– demam
– mudah merasa lelah
– sesak nafas
– sakit kepala
– nafsu makan berkurang
– mual dan muntah
– merasa tidak enak badan
– kekakuan sendi
– kekakuan otot.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
– kulit lembab
– batuk darah
– pernafasan yang cepat
– cemas, stres, tegang
– nyeri perut.
Diagnosa
Pada pemeriksaan dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara
ronki.
Pemeriksaan penunjang:
Rontgen dada, Pembiakan dahak, Hitung jenis darah, Gas darah arteri.
Pengobatan
Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik
per-oral (lewat mulut) dan tetap tinggal di rumah.
Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit
jantung atau paru-paru lainnya, harus dirawat dan antibiotik diberikan melalui
infus. Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan intravena dan alat
bantu nafas mekanik.
Kebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan
keadaannya membaik dalam waktu 2 minggu.
Pencegahan
Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan
terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia.
Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak
dan orang dewasa yang beresiko tinggi:
Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus
pneumoniae), Vaksin flu, Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena
Haemophilus influenzae type b).
10. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-
paru.
11. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol,
dan terlalu banyak serak.
12. Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionel la
pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
13. Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada
jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat
menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat
menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan
menurunkan kapasitas kerja otot.
14. Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang
biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A
yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke
spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan
sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu
daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan.
Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan
tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau
dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau
menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan
harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin)
perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera
mendapatkan pengobatan.
15. Flu babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang
biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan
pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus
penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan
pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini
mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada
tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air
besar dan muntah-muntah.