Download - makalah ekonomi pembangunan 1
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi mikro merupakan ilmu yang memiliki beberapa pokok bahasan, salah
satunya adalah studi mengenai perilaku konsumen. erdapat suatu alasan ketika
konsumen membeli barang lebih banyak pada saat harga barang rendah dan mengurangi
pembeliannya saat harga barang tersebut tinggi. !etiap indi"idu ataupun rumah tangga
pasti mempunyai perkiraan tentang berapa pendapatannya dalam suatu periode tertentu,
misalkan satu tahun. Dan mereka #uga pasti mempunyai suatu gambaran tentang barang
$ barang atau #asa $ #asa apa sa#a yang akan mereka beli. ugas setiap rumah tangga
adalah bagaimana mereka bisa memaksimalkan pendapatan mereka yang terbatas untuk
mendapatkan dan memenuhi semua kebutuhan sehingga bisa men%apai kese#ahteraan.
api ternyata hampir tidak satupun indi"idu atau rumah tangga yang berhasil dalam
tugasnya tersebut. !ampai pada tingkat tertentu, kegagalan tersebut disebabkan oleh
adanya keterangan & keterangan yang tidak tepat dan ada #uga alasan & alasan lain seperti
pembelian $ pembelian se%ara impulsi'.
!egala usaha yang dilakukan untuk men%apai kepuasan maksimum dengan
pendapatan yang terbatas inilah yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap
barang dan #asa di pasar. Untuk menganalisa pembentukan permintaan konsumen se%ara
lebih akurat, maka akan digunakan beberapa asumsi yang akan menyederhanakan
realitas ekonomi. Atas dasar beberapa hal tersebut maka terdapat pokok bahasan teori
nilai guna (utility).
Dalam se#arahnya, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu
dikembangkan untuk menerangkan perilaku indi"idu dalam memilih barang&barang yang
akan dibeli dan dikonsumsinya. Dapat dilihat bah*a analisis tersebut telah memberi
gambaran yang %ukup #elas tentang prinsip&prinsip pemaksimuman kepuasan yang
dilakukan oleh orang&orang yang ber'ikir se%ara rasional dalam memilih berbagai barang
keperluannya. Disini kita #uga akan mempela#ari bagaimana suatu barang dapat
memberikan kenikmatan terhadap indi"idu dan bagaimana barang tersebut sama sekali
tidak dapat memberikan kenikmatan terhadap seseorang.
B. +UU!AN A!ALAH
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka adapun rumusan masalah padamakalah ini, yaitu antara lain-
. Apa yang Dimaksud dengan eori Perilaku /onsumen serta 0aktor&'aktor yang
mempengaruhinya1
2. Apa yang Dimaksud dengan Nilai 3una (Utility)?
4. Bagaimana Pendekatan Nilai 3una (Utility)?
5. Bagaimana Hukum Nilai 3una (Utility) /ardinal serta konsekuensinya1
6. Apa yang Dimaksud dengan !urplus /onsumen1
7. Bagaimana %ara pemaksimuman Nilai 3una1
8. Bagaimana E'ek Perubahan Harga, Pendapatan, dan !ubtitusi erhadap Perilaku
/onsumen1
9. U:UAN PENULI!AN
Berdasarkan +umusan di atas, adapun tu#uan penlisan akalah ini yaitu-
1
http://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.html -
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
2/23
. Untuk en#elaskan eori Perilaku /onsumen serta 0aktor&'aktor yang
mempengaruhinya ;
2. Untuk en#elaskan Nilai 3una (Utility) ;
4. Untuk men#elaskan Pendekatan Nilai 3una (Utility);
5. Untuk men#elaskan Hukum Nilai 3una (Utility) /ardinal serta konsekuensinya ;
6. Untuk men#elaskan !urplus /onsumen ;7. Untuk men#elaskan 9ara Pemaksimuman Nilai 3una ;
8. Untuk men#elaskan E'ek Perubahan Harga, Pendapatan, dan !ubtitusi erhadap
Perilaku /onsumen ;
BAB II
PEBAHA!AN
A. PEN3E+IAN E
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
3/23
diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan
setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan
pen%arian in'ormasi yang terkait produk dan #asa. Pada tahap pembelian, konsumen
akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
melakukan konsumsi (penggunaan produk), e"aluasi kiner#a produk, dan akhirnyamembuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan&kegiatan indi"idu yang se%ara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan #asa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan&
kegiatan tersebut.
Perilaku konsumen mempela#ari di mana, dalam kondisi ma%am apa, dan
bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu.
/esemuanya ini sangat membantu mana#er pemasaran di dalam menyusun
kebi#aksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian
suatu barang atau #asa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan perannya
masing&masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah- () Initiator, adalah indi"iduyang mempunyai inisiati' pembelian barang tertentu> (2) In'luen%er, adalah indi"idu
yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. In'ormasi mengenai kriteria yang
diberikan akan dipertimbangkan baik se%ara senga#a atau tidak> (4) De%ider, adalah
yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana
membelinya> (5) Buyer, adalah indi"idu yang melakukan transaksi pembelian
sesungguhnya> (6) User, yaitu indi"idu yang mempergunakan produk atau #asa yang
di beli. Banyak 'aktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap
suatu produk. ana#emen perlu mempela#ari 'aktor&'aktor tersebut agar program
pemasarannya dapat lebih berhasil. 0aktor&'aktor tersebut diantaranya adalah 'aktorekonomi, psikologis, dan antropologios.
Perilaku konsumen timbul karena adanya kendala dalam keterbatasan
pendapatan di satu sisi dan di sisi lain adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang
dan #asa sebanyak&banyaknya. Pada intinya yang akan di#elaskan dalam teori perilaku
konsumen adalah bagaimana 'ungsi permintaan konsumen itu berbentuk dan lebih
#elasnya kapan kepuasan konsumen itu ter%apai. eori perilaku konsumen pada
dasarnya men#elaskan bagaimana konsumen itu mendayagunakan sumber daya yang
ada (uang) dalam rangka memuaskan kebutuhan=keinginan dari satu atau lebih
produk. Penilaian kepuasan umumnya bersi'at sub#ekti' baik bagi pemakai langsung
maupun bagi penilai.
B. 0A/
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
4/23
2. Pengaruh pribadi men%akup gaya hidup, kepribadian, dan status ekonomi.
4. Pengaruh sosial men%akup keluarga, pendapat pemimpin (orang yang
pendapatnya diterima oleh orang lain), dan kelompok re'erensi lainya seperti
teman, rekan seker#a, dan rekan sepro'esi.
5. Pengaruh budaya men%akup budaya (@%ara hidup yang membedakan satu
kelompok besar dengan kelompok lainya), subkultur (kelompok yang lebih ke%il,
seperti kelompok etnis yang memilliki nilai&nilai bersama), dan kelas sosial
(kelompok&kelompok berdasarkan peringkat budaya menurut kriteria seperti latar
belakang, peker#aan, dan pendapatan.
D. PEN3E+IAN NILAI 3UNA (UTILITY)
Utility atau nilai guna sering digunakan sebagai istilah untuk men#elaskan
mengenai suatu man'aat barang atau komoditas tertentu. Pada teori keseimbangan,
diketahui bah*a teori keseimbangan menggambarkan antara kesesuaian antara
permintaan dan pena*aran. Permintaan timbul karena konsumen memerlukanman'aat dari komoditas yang diminta. an'aat inilah yang dikenal dengan istilah
utilitas (utility). :adi sebenarnya permintaan suatu komoditas menggambarkan
permintaan akan man'aat dari komoditas tersebut (!ugiarto Dkk, 28)
eori utilitysering digunakan sebagai pendekatan dalam men#elaskan perilaku
konsumen. Pokok persoalan ekonomi yang dihadapi oleh setiap orang dalam perannya
sebagai konsumen membutuhkan berma%am barang dan #asa yang semua harus
diimbangi dengan kemampuan membeli. /onsumen harus berhadapan dengan pilihan
#enis dan #umlah barang dan #asa yang harus di beli serta harga yang harus dibayar
untuk mendapatkan barang dan #asa yang ditu#u.
Didalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorangdari mengkonsumsikan barang&barang dinamakan nilai guna atau utility. /alau
kepuasan itu semakin tinggi maka makin tinggilah nilai gunanya atau utilitinya.
Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian- nilai guna total dan nilai guna
mar#inal. Nilai guna totaldapat diartikan sebagai #umlah seluruh kepuasan yang
diperoleh dari mengkonsumsikan se#umlah barang tertentu. !edangkan nilai guna
marjinalberarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
/onsumen yang bertindak ekonomis harus mempertimbangkan pengorbanan,
yaitu harga yang harus dibayar dan hasilnya, yaitu man'aat atau nilai guna atau
kepuasan yang diperoleh dari pengeluaran uang tersebut. !ebagai %ontoh yaitu #ika
seseorang hanya mempunyai satu ba#u yang baik, maka man'aat ba#u yang satu itu
(dan penilaiannya terhadap ba#u itu) amat besar. :ika ba#u tersebut sobek, maka
seseorang itu akan merasa susah dan perlu=butuh untuk membeli ba#u lain meskipun
harus membayar harga yang %ukup mahal. etapi #ika seandainya terdapat persediaan
ba#u yang masih baik di almari, man'aat dari satu potong ba#u itu tidak dirasakan
begitu besar. /alau ada satu ba#u yang sobek, maka tingkat kebutuhan terhadap
pembelian ba#u men#adi menurun.
Utility atau daya guna suatu barang sebenarnya berarti kemampuan barang
tersebut untuk memenuhi kebutuhan manusia se%ara obyekti'. Produksi men%iptakankemampuan tersebut. Namun baru dirasakan apabila barang itu dikonsumsi.
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
5/23
karena itu, pengertian utilitydalam analisis perilaku konsumen berarti man'aat yang
dirasakan dari konsumsi suatu barang atau kepuasan yang diperoleh dari barang = #asa
tersebut dan dengan demikian #uga penghargaan konsumen terhadapnya. :adi utility
#uga merupakan suatu yang subyekti', tergantung pada pribadi yang melekat pada diri
konsumen yaitu se#auh mana kebutuhannya terpenuhi dengan konsumsi barang=#asatertentu (3ilarso, 24).
E. HIP
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
6/23
digunakan untuk membuat produk tersebut. :adi, produk akan memiliki nilai guna
bentuk lebih tinggi #ika ada perubahan bentuk dari bahan pembuat produk
tersebut. Penerapan konsep %orm utility ini dalam bidang pemasaran adalah
dengan meningkatkan daya #ual (marketability) suatu produk melalui pengubahan
karakteristik&karakteristiknya- bentuk, ukuran, *arna, 'ungsi, gaya (style).9ontoh- nilai guna bentuk sepotong roti itu lebih tinggi dari pada nilai guna
bentuk bahan pembuat roti seperti tepung, gula, dan telur.
&. Time Utility (Nilai "una 'aktu)
Nilai guna *aktu adalah nilai guna produk yang berhubungan dengan
bagaimana produk dapat diakses oleh konsumen pada *aktu produk tersebut
dibutuhkan. 9ontoh- ba#u tebal dipasarkan pada beberapa bulan sampai musim
dingin berakhir. u#uannya adalah agar konsumen dapat membeli ba#u tebal pada
*aktu ba#u tebal tersebut dibutuhkan. Hal ini bertu#uan untuk meningkatkan nilai
guna *aktu dari produk tersebut.
. !ossession Utility (Nilai "una epemilikan)Nilai guna kepemilikan adalah nilai guna produk yang berhubungan dengan
perubahan kepemilikan produk dari satu orang ke orang lain. Nilai guna
kepemilikan terbentuk ketika seorang konsumen membeli suatu produk dari
produsen untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan memiliki suatu barang,
seseorang bisa menggunakan se%ara bebas (memperoleh kontrol penuh) atas
barang itu. !ossession utilitymemiliki arti yang sama dengan o*nership utility.
0ungsi bisnis yang men%iptakanpossession utilitydari suatu produk adalah 'ungsi
pemasaran. 9ontoh- nilai guna kepemilikan stetoskop bagi tenaga medis adalah
tinggi karena tenaga medis membutuhkan stetoskop dalam men#alankan
peker#aannya.
". PENDE/AAN NILAI 3UNA (UTILITY)
eori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua ma%am pendekatan-
Pendekatan Nilai guna (utility) %ardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam
pendekatan nilai guna %ardinal dianggap man'aat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan se%ara kuantitati'. Dalam pendekatan nilai guna
ordinal, an'aat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan
barang&barang tidak dikuanti'ikasi. ingkah laku seorang konsumen untuk memilih
barang&barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditun#ukkan dengan
bantuanKurva kepuasan samayaitu kur"a yang menggambarkan gabungan barang
yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.
. !en*ekatan ar*inal (+ar*inal ,pproac-)
Pendekatan kardinal merupakan gabungan dari beberapa ahli ekonomi aliran
sub#ekti' seperti Herman Heinri%h 3ossen (65), illiam !tanley :e"ons (8),
dan Leon allras (F5). Pendekatan kardinal memberikan penilaian sub#ekti'
akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang. Artinya tinggi rendahnya nilai guna
suatu barang tergantung pada sub#ek yang memberikan penilaian. :adi suatu barang
akan memberikan nilai guna yang tinggi bila barang dimaksud memberikan daya
guna yang tinggi bagi sang pemakai.
6
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
7/23
isalnya- !ebuah dayung perahu akan memberikan daya guna yang tinggi
bagi nelayan daripada bagi pemain badminton. !ehingga nilai guna dayung lebih
tinggi nilainya bagi nelayan daripada bagi pemain badminton.
Dalam pendekatan kardinal berlaku asumsi sebagai berikut-
a. Daya guna diukur dalam satuan uang, yaitu #umlah uang yang bersedia dibayar
oleh konsumen dalam rangka menambah unit yang akan dikonsumsi.
b. Daya guna marginal dari uang tetap, yaitu bah*a nilai dari suatu uang dalam
satuannya adalah sama untuk setiap orang tanpa memandang statusnya.
c. Addi"itas, yaitu bah*a nilai guna total adalah keseluruhan konsumsi dari
barang.
*. Daya guna bersi'at independen, artinya daya guna suatu barang tidak
dipengaruhi oleh karena mengkonsumsi barang lain.
e. Periode konsumsi suatu barang berdekatan dan dengan #umlah yang sama.
%. /onsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total.MUx
Px=MUy
Py==
MUz
Pz
g. /epuasan konsumen dibatasi garis anggaran.
-. Berlaku hukum diminishing return.
Dalam pendekatan kardinal dikenal konsep utilitas mar#inal (marginal utility G
U) dan utilitas total (total utility G U) sebagai berikut-
) Utilitas arginal (arginal Utility / U)
Utilitas marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan yang
diperoleh seseorang sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan
mengkonsumsi satu unit barang tertentu untuk memenuhi kepuasannya.
Rumus Marginal Utility
MU=TU
Q
Dimana- U G Perubahan total ulitity
G Perubahan output
Rumus Optimal Marginal Utility
G PJ.J K Py.y K P.
/ur"a arginal Utility
7
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
8/23
#) Utilitas otal (Total Utility / TU)
Utilitas total adalah #umlah seluruh nilai guna (kepuasan) yang di
peroleh seseorang dari mengkonsumsi se#umlah barang tertentu.
+umus Utilitas otal
U G% ()Dimana-
G
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
9/23
konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau
membayar mahal, sebaliknya #ika kepuasan yang dirasakan konsumen redah
maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Pandangan antara besarnya utility menganggap bah*a besarnya utiliti dapat
dinyatakan dalam bilangan=angka. !edangkan analisis ordinal besarnya utility
dapat dinyatakan dalaml bilangan=angka.
9ontoh-
Hubungan antara #umlah barang yang dikonsumsi dengan kardinal utility
(sebagai ukuran kepuasan) dapat diukur pada tabel diba*ah ini-
Pada tabel diatas bah*a utility total meningkat selagi #umlah barang yang
dikomsumsi meningkat akan tetapi semakin bertambahnya barang yang
dikomsumsi, utility marginal yang mula&mulanya meningkat kemudian tetap
(N
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
10/23
/alau dihubungkan dengan gambar utiliti marginal, maka nampak adanya
penurunan utility marginal dimana ini menun#ukkan peningkatan utility total
pada la#u yang menurun konstan (in%reasing at a steadaly de%reasing rate).
9ontoh /ur"a Lain-
2. !en*ekatan 0r*inal (0r*inal ,pproac-)
Pendekatan konsumen
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
11/23
a. empunyai kemiringan yang negati' (konsumen akan mengurangi konsumsi
barang yg satu apabila ia menambah #umlah barang lain yang di konsumsi).
b. 9embung ke arah titik origin, menun#ukkan adanya perbedaan proporsi #umlah
yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi #umlah masing&masing
barang yang dikonsumsi (marginal rate o' substitution).
%. idak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada
suatu kur"a indi'erens yang berbeda.
!edangkan yang dimaksud dengan kepuasan sama adalah bah*a sepan#ang
kur"a in*i%%erence yang pertama (/II) misalnya, tingkat kepuasan konsumen
adalah sama dimana sa#a (A, B, 9, atau D), hanya yang membedakannya bah*a
anggaran untuk men%apai kepuasan di titik A tentu berbeda dengan di titik 9.
Begitupun pada titik B, konsumen harus %ukup puas bila ternyata ia hanya mampu
men%apai di titik B.
Dari asumsi di atas, sering di#abarkan ke dalam gra'ik yang sering dikenal
dengan @kur"a tak a%uh atau @Indi''eren%e 9ur"e yang dide'inisikan sebagai
kur"a yang menun#ukkan tingkat kepuasan yang sama atau kur"a yang
menunun##ukkan berbagai titik&titik kombinasi dari 2 komoditi yang dikomsumsi
dan memberikan tingkat kepuasan yang sama. /ur"a tersebut ditemukan oleh
ekonom Inggris yang bernama Francis Y.Edgeworth (tahun 1845-19!".
Untuk memahami se%ara mudah dapat ditun#ukkan pada tabel berikut-
abel /ombinasi Barang M dan ?
Barang M Barang ? /ombinasi
8 A2 6 B
4 5 9
5 4 =2 D
Pada tabel diatas dianggap bah*a dengan mengkomsumsi barng tersebut,
akan menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Hal yang perlu di%atat adalah
dalam mengkomsumsi kedua barang tersebut ada subtitusi anara keduanya. Ini
berarti bah*a kalau mau menambah barang M harus mengurangi barang ? dan
sebaliknya. /ombinasi A menun#ukkan barang M sebesar unit, barang ? sebesar
8 unit, kombinasi B menun#ukkan barang M yang dikomsumsi 2 sedangkan barang
? dikomsumsi 6. /esimpulan diatas mengikuti asumsi dimana @more is pre'ered to
less. Berikut aplikasinya di dalam /ur"a.
11
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
12/23
/ur"a ini menun#ukkan bah*a konsumen mau menerima baran M lebih
sedikit dengan barang ? yang lebih sedikit #uga. Akan tetapi tidak ada seorangkonsumen yang mau berhenti pada tingkat kepuasan yang lebih rendah. Ini berarti
kur"a inde''erensi yang positi' tidak masuk akal (selama asumsi ketidakbosanan
masih dipakai). Asumsi terselubung yang lain adalah #umlah kur"a inde''erensi
tidak terbatas.
!etiap konsumen mempunyai kumpulan kur"a pre'erensi (sets o'
pre'eren%es) yang berbeda dengan yang lainnya. isalnya ada 5 konsumen yang
memiliki kur"a pre'erensi yang berbeda sebagai berikut.
3ambar (a) menun#ukkan konsumen yang normal dalam artian tidak
menyukai sesuatu barang yang (barang M) atau barang ? yang berlebihan artinya
12
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
13/23
mau mengorbankan barang M untuk mendapatkan barang ? dalam #umlh yang
*a#ar. idak seperti pada gambar (b) dimana nampaknya konsumen tersebut
menyukai barang ? se%ara berlebihan.
H. HU/U NILAI 3UNA (UTILITY)/A+DINAL
Hukum nilai guna yang semakin menurun dikenal dengan Hukum 3ossen I,
dikemukaan oleh Herman Henri%h 3ossen (&6F), seorang ahli ekonomi dari
:erman.Hipotesis teori nilai guna atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna kardinal
menurun (La1 2iminis-ing ar*inal $ene%it)-
3Tamba-an nilai guna yang akan *iperole- seseorang *ari mengkonsumsikan
suatu barang akan menja*i semakin se*ikit apabila orang tersebut terus menerus
menamba- komsumsinya keatas barang tersebut *an pa*a ak-irnya tam4ba-an
nilaiguna akan menja*i negati%5.
Hipotesis tersebut men#elaskan bah*a pertambahan yang terus menerus dalam
mengonsumsi suatu barang, tidak se%ara terus menerus menambah kepuasan yangdinikmati orang yang mengonsumsinya. Pada mulanya, setiap tambahan konsumsi akan
mempertinggi tingkat kepuasan orang tersebut, namun semakin lama, tingkat kepuasan
seseorang tersebut akan semakin menurun.
Pada akhirnya, tambahan nilai guna akan men#adi negati' yang artinya apabila
konsumsi atas barang tersebut ditambah satu unit lagi maka nilai guna total akan men#adi
semakin sedikit. isalnya, apabila seseorang yang sedang merasa haus memperoleh
segelas air, maka ia memperoleh se#umlah kepuasan dan #umlah kepuasan itu akan
men#adi bertambah tinggi apabila ia dapat meminum segelas air lagi. /epuasan yang
lebih tinggi akan diperolehnya apabila ia diberi kesempatan untuk memperoleh gelas
yang ke tiga. Pertambahan kepuasan ini tidak terus berlangsung, misalnya pada gelasyang ke lima, ia merasa bah*a yang diminumnya sudah %ukup banyak dan sudah
memuaskan dahaganya.
3elas ke enam akan ia tolak karena dia merasa lebih puas meminum lima gelas
air dari pada enam gelas air. Artinya, pada gelas yang ke enam, tambahan nilai guna
adalah negati'. Nilai guna total dari meminum enam gelas air adalah lebih rendah dari
nilai guna yang diperoleh dari meminum lima gelas air. Hukum nilai guna mar#inal yang
semakin menurun dapat dipahami lebih #elas dalam %ontoh se%ara angka dan selan#utnya,
%ontoh tersebut digambarkan dengan gra'ik.
I. /
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
14/23
diperoleh indi"idu akan bertambah seiring dengan bertambahnya unit konsumsi. Hal ini
akan berlangsung hingga men%apai satu titik tertentu, titik ini dapat di#elaskan sebagai
tahap indi"idu memperoleh kepuasan maksimal. !etelah mele*ati titik tersebut, apabila
indi"idu tetap melan#utkan konsumsi atas barang yang sama, maka nilai guna yang
diperoleh #ustru semakin menurun.Perubahan nilai guna kardinal suatu barang dapat dipengaruhi oleh perubahan %ita
rasa dan perubahan pendapatan konsumen. Perubahan %ita rasa konsumen dapat ter#adi
dengan membandingkan barang yang biasa dikonsumsi dengan barang lain akibat ter#adi
perubahan harga pada barang tersebut. Harga suatu barang yang semakin
naikmenyebabkan nilai guna marginalnya semakin rendah, sebaliknya harga barang yang
mengalami penurunan akan menyebabkan nilai guna marginalnya semakin tinggi.
eori nilai guna dapat menerangkan mengenai *u#ud kelebihan kepuasan yang
dinikmati oleh konsumen, atau disebut sebagai surplus konsumen. !urplus konsumen
menun#ukkan adanya perbedaan antara kepuasan yang diperoleh dibandingkan dengan
pembayaran yang dilakukan untuk mendapatkan produk atau #asa tersebut, dalam hal inidiasumsikan bah*a kepuasan yang diperoleh seseorang selalu lebih besar. !urplus
konsumen berkaitan dengan nilai guna kardinal yang semakin sedikit. isal pada barang
ke&n yang dibeli, nilai guna marginalnya sama dengan harga. Dengan demikian, karena
nilai guna kardinal barang ke&n lebih rendah dari barang sebelumnya, maka nilai guna
kardinal barang sebelumnya lebih tinggi dari harga barang tersebut, dan perbedaan harga
yang ter#adi merupakan surplus konsumen.
Penggambaran tentang car*inal utilitydan la1 *imins-ing car*inal utilityadalah
ketika seseorang sedang lapar maka ia akan makan, setiap nasi yang ia makan akan
memiliki nilai kepuasan namun bila porsinya ditambah terus menerus pada suatu saat
akan kenyang disini disebut dengan titik kepuasaan maksimal. Namun bila sudah
men%apai kepuasaan maksimal dan terus ditambah maka akan menurunkan nilai
kepuasannya, sama seperti bila sudah kenyang namun porsi makanan terus ditambah
maka pada suatu saat akan muntah.
:ika nilai guna menurun, maka solusinya adalah melakukan ino"asi.Ino"asi
digunakan produsen untuk men%egah konsumen beralih ke produk pesaing. Dengan kata
lain, ino"asi dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan konsumen.Ino"asi dilihat
sebagai generator pen%iptaan dan perbaikan atau modi'ikasi nilai guna. /etika nilai guna
sudah berada pada titik maksimal dan akan turun, maka diperlukan sebuah ino"asi untuk
membuat nilai guna kembali naik. Ino"asi adalah pengenalan %ara baru dalam mengubahinput men#adi output sehingga menghasilkan perubahan besar dalam perbandingan antara
nilai guna yang dipersepsikan oleh konsumen atas man'aat produk (barang atau #asa) dan
harga (nilai moneter) yang ditetapkan produsen untuk dikenakan kepada konsumen
dan=atau pengguna. !etiap usaha bisnis atau usaha pelayanan publik hendaknya
berino"asi untuk men%iptakan nilai guna yang lebih tinggi atas produk yang
dihasilkannya bagi konsumen atau pengguna atau pasar yang ditargetkan.Ino"asi ini
harus melihat dari ka%amata konsumen, bukan dari ka%amata produsen semata.
Bentuk ino"asi seperti ino"asi produk yang dapat men%akup perubahan dalam
bungkus produk, ukuran produk atau model produk termasuk *arna produk, ino"asi
proses dalam bentuk proses produksi men#adi lebih e'isien, ino"asi sistem distribusi
14
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
15/23
seperti membuat saluran distribusi lebih sederhana, dan ino"asi mana#emen seperti
membuat organisasi lebih 'leksibel. Apapun #enis ino"asi yang dilakukan, pada akhirnya
konsumen yang menentukan keputusan membeli atau tidak membeli produk yang
dita*arkan kepadanya. /arenanya, men#adi penting untuk memperhatikan prinsip
ino"asi, yaitu bah*a konsumen men#adi pusat dari proses pen%iptaan nilai dalam ino"asi.Pembuatan atau pen%iptaan produk baru harus mempertimbangkan masukan dari
konsumen. /arenanya, konsumen harus dilibatkan dari a*al proses ino"asi atau
pen%iptaan nilai. Aspek personal atau pengalaman personal konsumen dalam ino"asi
men#adi penting.Hal ini berlaku pula untuk produk&produk kera#inan dan seni.Bagaimana
men%iptakan produk&produk kera#inan dan seni yang diminati oleh konsumen, tentunya
dengan tetap mempertahankan kreati"itas dan idealisme atau %ita&%ita luhur pen%ipta
produk itu sendiri. Prinsip ino"asi mempunyai pengaruh pada bagaimana proses
pen%iptaan nilai dilakukan yaitu prosesnya harus bersi'at ko&kreati' (6alue cocreation),
antara produsen dan konsumen atau %alon konsumen.
Nilai guna menurut persepsi konsumen, sangat dipengaruhi oleh pengalamankonsumen dalam ikut men%iptakan nilai dan dalam menggunakan produk dibandingkan
dengan harga produk (konsumen memperoleh surplus konsumen).!emakin tinggi nilai
guna dibandingkan dengan harganya (konsumen mengalami surplus konsumen), semakin
besar kemungkinan konsumen membeli produk.Dan semakin menarik bagi produsen
untuk terus melakukan akti"itas produksi atau akti"itas pen%iptaan nilainya (yang
mengikutsertakan konsumen). Ini akan berdampak pada peningkatan nilai tambah bisnis
perusahaan. /euntungan atau surplus yang diperoleh produsen adalah pertama&tama hasil
dari usahanya dalam memenuhi kebutuhan konsumen, dalam memenuhi atau
men%iptakan nilai yang baik bagi konsumen dan menurut persepsi konsumen yang sudahdilebur dalam proses pen%iptaan nilai bersama dengan produsen. !uatu proses yang
indah, adanya lingkaran saling ketergantungan yang memba*a man'aat bagi banyak
pihak.
Ada dua kondisi ekonomi yang diperlukan agar kegiatan pen%iptaan nilai
bertahan. Pertama, harga yang dikenakan harus melebihi biaya produksi (uang, *aktu,
biaya, kesenangan) yang dialami produsen dalam men%iptakan nilai tersebut, paling tidak
pada suatu *aktu tertentu ketika proses pertukaran ter#adi. /edua, harga yang konsumen
ingin bayar merupakan 'ungsi dari selisih kiner#a antara nilai guna yang baru dari produk
baru atau dari produk lama yang sudah mengalami re&tou%h dan alternati' produk
terdekat yang konsumen miliki (produk&produk yang sudah ada). /arenanya, produsensangat penting dan perlu untuk mengikutsertakan konsumen dalam proses pen%iptaan
nilai. /ondisi pertama dan kedua di atas akan ber#alan dengan baik pada saat produsen
ber'okus pada proses pen%iptaan nilai yang melibatkan konsumen (6alue co4creation).
anpa adanya keuntungan=mar#in positi' yang produsen alami dan tanpa adanya
kelebihan nilai guna dibanding harga (surplus konsumen) yang konsumen=pengguna
alami maka dalam #angka pan#ang, baik konsumen=pengguna maupun produsen tidak
ingin mengulangi keterlibatan mereka dalam kegiatan&kegiatan pen%iptaan nilai tersebut.
Produsen harus mem'okuskan proses pen%iptaan nilai dengan melibatkan konsumen atau
%alon konsumen (6alue cocreation).
15
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
16/23
:. !U+PLU! /
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
17/23
Berapakah surplus konsumenya1 Hal itu ditun#ukkan dalam kolom (4) dan (5). Dalam
kolom (4) ditun#ukkan surplus konsumen yang di*u#udkan oleh setiap mangga yang
dibelinya. !ebagai %ontoh, untuk memperoleh mangga yang ketiga dia bersedia
membayar +p .4, sedangkan harga yang harus dibayarnya adalah +p 8,. aka
apabilamangga yang ketiga dibeli untuk konsumsi ini, ia akan memperoleh surpluskonsumen sebesar +p 7,. /arena untuk mangga pertama hingga kelima, harga yang
bersedia dibayarnya adalah lebih tingi daripada harga pasar , maka konsumen mangga itu
akan memperoleh surplus konsumen yang lebih besar apabila konsumsi mangganya
dinaikkan sehingga mena#adi men%apai lima buah seminggu.
!e%ara matematis surplus konsumen dapat dihitung dengan menggunakan rumus-
!/ G
Contoh matematis (2)Diket 'ungsi permintaan suatu pasar akan barang M yaitu G 5 $ 2P. Apabila harganya
+p ,. Berapa surplus konsumen1
:a*ab - G 5 $ 2P
2P G 5 $
'() G P G 2 $ ,6 O karena P G maka G 2
Dengan demikian -
!/ G
!/ G
!/ G batas O 2 dari (2 & ,26) $ 2
!/ G 2(2) $ ,26(2) & 2() K ,26() & 2
!/ G 5 $ $ K $ 2
!/ G . :adi surplus konsumen yang diterima sebesar +p ,.
/. PEA/!IUNAN NILAI 3UNA(UTILITY)
!etiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan nilai guna dari barang yang
dikonsumsinya. idak sukar untuk menentukan pada tingkat mana nilai guna dari
menikmati barang itu akan men%apai tingkat yang maksimum apabila yang
dikonsumsinya hanya satu barang sa#a. Bila barang yang digunakan adalah berbagai
#enis, %ara untuk menentukan %orak konsumsi barang yang akan men%iptaka nilai guna
yang maksimum men#adi lebih rumit. /erumitan diakibatkan adanya perbedaan hargadari masing&masing barang.
!yarat pemaksimuman nilai guna adalah bah*a setiap rupiah yang dikeluarkan
untuk membeli unit tambahan dari berbagai #enis barang harus memberikan nilai guna
yang sama besarnya (!ukirno, FF8). isalkan, seseorang melakukan pembelian dan
konsumsi atas dua ma%am barang, yaitu makanan dan pakaian yang harganya berturut&
turut adalah 6. rupiah dan 6. rupiah. isalkan tambahan satu unit makanan akan
memberikan nilai guna kardinal sebanyak 6, dan tambahan satu unit pakaian mempunyai
tambahan nilai guna kardinal sebanyak 6. Andaikata orang tersebut memiliki uang
6. rupiah, dengan uang tersebut, ia dapat membeli unit tambahan makanan, maka
#umlah nilai guna marginalnya adalah J 6 G 6.
17
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
18/23
Bila uang itu digunakan untuk membeli pakaian, yang diperolehnya hanya satu
unit dan nilai guna kardinal dari satu unit tambahan pakaian ini adalah 6. !eseorang
akan memaksimumkan nilai guna dari barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan
nilai guna kardinal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga
barang tersebut. !yarat pemaksimuman nilai guna dinyatakan dalam rumus sebagaiberikut-
G
Dalam persamaan diatas, U adalah nilai guna kardinal dan PA, PB, serta P9
adalah harga barang A, barang B, dan barang 9. U barang A G P barang A ,dll , artinya
kepuasan tertinggi yang di%apai seseorang bila ia mengkonsumsi barang A dengan harga
tersebut (PA) adalah apabila nilai guna mar#inalnya sama dengan harga yang dibayarkan
untuk barang A.
9ontoh (a) dengan soal %erita-
isalkan seseorang melakukan pembelian dan konsumsi atas dua ma%am barang-
makanan dan pakaian dan harganya berturut&turut adalah 6. rupiah dan 6. rupiah.
isalkan tambahan satu unit makanan akan memberikan nilai guna marginal sebanyak 6,
dan tambahan satu unit pakaian mempunyai tambahan nilai guna marginal sebanyak 6.
Andaikata orang itu mempunyai uang 6. rupiah, kepada barang apakah uang
tersebut akan dibelan#akannya1 Andai dengan uang itu orang tersebut dapat membeli
unit tambahan makanan, maka #umlah nilai guna marginalnya adalah J 6 G 6. /alauuang itu digunakan untuk membeli pakaian, yamg diperolehnya hanya satu unit dan nilai
guna marginal dari satu unit tambahan pakaian ini adalah 6.
Berdasarkan %ontoh di atas dapat dikemukakan hipotesis berikut-
. !eseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang&barang yang dikonsumsinya
apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai barang tersebut adalah sama
dengan perbandingan harga barang&barang tersebut.
2. !eseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang&barang yang dikonsumsinya
apabila nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuksetiap barang yang dikonsumsikan.
/edua hipotesis mengandung pengertian yang sama. !yarat pemaksimuman nilai guna
seperti yang dinyatakan dalam () dan (2) dinyatakan se%ara rumus al#abar sebagai
berikut-
G
Dalam persamaan diatas U adalah nilai guna marginal dan PA, PB, dan P9 berturut&
turut adalah harga barang A, barang B, dan barang 9.
U barang A G P barang A ,dll , artinya kepuasan tertinggi yang di%apai seseorang
bila ia mengkonsumsi barang A dengan harga tersebut (PA) adalah apabila marginal
utilitinya sama dengan harga yang dibayarkan untuk barang A.
18
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
19/23
9ontoh (b) dengan persamaan matematis-
Diketahui konsumen memiliki uang +p ., . Harga barang M +p , dan harga
barang ? +p 26,. Utilitinya G M.? . Berapakah kombinasi barang M dan ? yang dapat
dibeli agar konsumen tersebut men%apai kepuasan tertinggi= maksimum1
Perhitungan- . G M K 26?26 ? G $ M O ? G 5 $ 5M
/arena U G M. ? maka U G M (5 $ 5M)
G 5M $ 5M
:adi G 5 $ M O M G 6
Apabila M G 6 maka G (6) K 26?
26? G 6 O ? G 2
Pembuktian apakah dengan barang M sebanyak 6 buah dan barang ? sebanyak 2 buah
konsumen tersebut men%apai kepuasan tertinggi-
U (M) G ? G 2, U(?) G M G 6, PJ G ,dan Py G 26
!yarat kepuasan maks- G
G G terbukti bah*a dengan mengkonsumsi barang M sebanyak 6 buahdan barang ? sebanyak 2 buah dengan uang +p ., konsumen tersebut
men%apai kepuasan maksimum.
L. E0E/&E0E/ PE+UBAHAN HA+3A, PENDAPAAN, DAN !UB!IU!I
E+HADAP PE+ILA/U /
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
20/23
/ita telah melihat bagaimana seorang konsumen dengan keinginan&keinginan
tertentu dan penghasilan yang tetap menentukan barang&barang apa yang harus dibeli
dan berapa banyak. Berdasarkan asumsi pokok tentang rasionalitas konsumen akan
berusaha men%apai posisi ekuilibrium baru sehingga ia bisa men%apai kepuasan yang
maksimal. Berbagai ma%am %ara konsumen menghadapi suatu perubahan situasi. Adatiga perubahan penting yang mempengaruhi ekuilibrium pada suatu kur"a indi'erensi,
yaitu-
a. Ada kemungkinan keadaan konsumen men#adi lebih baik atau lebih buruk karena
pendapatanya berubah tetapi harga&harga tetap konstan. /ebutuhan&kebutuhan
konsumen bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan pendapatanya semakin
besar atau ke%il untuk dibelan#akan. Akibat&akibat perubahan sema%am ini
dinamakan e'ek&e'ek pendapatan.
b. Ada kemungkinan harga&harga berubah tetapi pendapatan konsumen dalam bentuk
uang #uga berubah sedemikian rupa dalam *aktu yang bersamaan sehingga
akibatnya ia tidak men#adi lebih baik dan #uga tidak men#adi lebih buruk. Namun
sementara itu, ia akan merasa lebih baik membeli baranag&barang yang harganya
relati' murah lebih banyak lagi. Ia akan mengganti barang&barang yang harganya
relati' mahal dengan barang&barang yang harganya relati' lebih murah. Akibat
perubahan sema%am ini disebut e'ek&e'ek substitusi.
%. /emungkinan harga dari suatu barang bisa naik atau turun, sedangkan
pendapatan konstan, sehingga konsumen bisa men#adi lebih buruk atau bisa
men#adi lebih baik. Dalam situasi seperti ini, konsumen tidak hanya harus
mengatur kembali pembelianya berdasarkan e'ek substitusi. Pendapatan riel&nya,
penghasilanya dalam bentuk barang&barang yang dibelinya, #uga harus berubah
2. E'ek Perubahan Pendapatan/alau pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga
menyebabkan pendaptan riil men#adi semakin sedikit. Dengan perkataan lain,
kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang&barang men#adi
bertambah ke%il dari sebelumnya. aka kenaikan harga menyebabkan konsumen
mengurangi #umlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang yang
mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatanriil bertambah, dan ini akan mendorong konsumen menambah #umlah barang yang
dibelinya. Akibat perubahan harga terhadap pendapatan ini, yang disebut e'ek
pendapatan, lebih memperkuat lagi e'ek penggantian di dalam me*u#udkan kur"a
permintaan yang menurun dari kiri atas ke kanan ba*ah.
/etika men#elaskan perkaitan antara teori nilai guna dan teori permintaan telah
diuraikan bah*a hukum permintaan yang menyatakan bah*a %eteris paribus kalau
harga naik permintaan berkurang atau sebaliknya kalau harga turun permintaan
bertambah, dapat diterangkan dengan menganilisis dua 'aktor- 'aktor e'ek
penggantian dan e'ek pendapatan. Dalam uraian itu pada hakikatnya bah*a
penurunan harga akan menambah permintaan karena-
20
http://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.html -
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
21/23
a. /onsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dan mengurangi konsumsi
barang lain.
b. Penurunan harga menambah p&endapatan riil konsumen dan kenaikan pendapatan
riil in nakan menambah konsumsi berbagai barang (e'ek pendapatan).
!ur"ei membuktikan arti penting pendapatan setelah pa#ak sebagai penentupengeluaran konsumsi. /onsumsi pada makanan mengalami penurunan sebagai
presentase pendapatan saat pendapatan meningkat. Baik obser"asi maupun ka#ian
statistik menun#ukkan bah*a tingkat pendapatan setelah pa#ak saat ini merupakan
'aktor sentral yang menentukan konsumsi suatu negara.
/eluaraga&keluarga makin harus membelan#akan pendapatan mereka terutama
pada kebutuhan hidup- makanan dan perumahan. /arena pendapatan meningkat,
pengeluaran atas banyak barang makanan naik. yakni,
pendaptan setelah menghilangkan pengaruh&pengaruh temporer atau sementara. eori
pendapatan&permanen mengimplikasikan bah*a para konsumen tidak merespon
se%ara sama kepada semua ke#utan pendapatan. :ika perubahan dalan pendapatan
nampaknya permanen, orang mungkin mengkonsumsi bagian yang besar dari
peningkatan dalam pendapatan. Di sisi lain #ika perubahan pendapatan #elas bersi'at
sementara maka suatu bagian yang signi'ikan dari pendapatan tambahan mungkin
ditabung.
Hipotesis siklus&kehidupan berasumsi bah*a orang menabung pada dasarnya
untuk memuluskan atau melan%arkan kegiatan konsumsi mereka selam hidup. !atu
tu#uan pentingnya adalah untuk mendapat pendapatan masa pensiun yang men%ukupi.
!atu implikasi dari hipotesis siklus&kehidupan adalah bah*a suatu program seperti
#aminan sosial yang memberikan tambahan pendapatan yang derma*an untuk masa
pensiun akan mengurangi tabungan dari para peker#a setengah baya karena mereka
tidak lagi perlu menabung sebanyak untuk masa pensiun.
+ibuan in"estigasi anggaran dari pola pengeluaran rumah tangga menun#ukkankesamaan yang luar biasa pada pola perilaku yang umum dan kualitati'.
21
-
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
22/23
4. E'ek Pengganti (!ubstitusi)
Perubahan suatu barang mengubah nilai guna mar#inal per rupiah dari barang
yang mengalami perubahan harga tersebut. /alau harga mengalami kenaikan, nilai
guna mar#inal per rupiah yang di*u#udkan oleh barang tersebut men#adi semakin
rendah. isal, harga barang A bertambah tinggi, maka sebagai akibatnya sekarangU barang A=PA men#adi lebih ke%il dari semula. /alau harga barang&barang lainnya
tidak mengalami perubahan lagi maka perbandingan diantara nilai guna mar#inal
barang&barang itu dengan harganya (atau nilai guna mar#inal per rupiah dan barang&
barang itu) tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, untuk barang B misalnya,
U barang B=PByang sekarang adalah sama dengan sebelumnya. Berarti sesudah
harga barang A naik, keadaan yang berikut berlaku-
Dalam keadan seperti diatas, nilai guna akan men#adi bertambah banyak (maka
kepuasan konsumen akan men#adi bertambah tinggi) sekiranya konsumen itu membeli
lebih banyak barang B dan mengurangi pembelian barang A. kedaan diatasmenun#ukkan bah*a kalau harga naik, permintaan terhadap barang yang mengalami
kenaikan harga tersebut akan men#adi semakin sedikit.
Dengan %ara yang sama sekarang tidak susah untuk menun#ukkan bah*a
penurunan harga menyebabkan permintaan ke atas barang yang mengalami penurunan
harga itu akan men#adi bertambah banyak. Penurunan harga menyebabkan barang itu
me*u#udkan nilai guna mar#inal per rupiah yang lebih tinggi daripada nilai guna
mar#inal per rupiah dari barang&barang lainnya yang tak berubah harganya. aka,
karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan nilai guna, permintaan ke atas
barang tersebut men#adi bertambah banyak apabila harganya bertambah rendah.
BAB III
PENUUP
A. /E!IPULAN
Utility atau daya guna suatu barang merupakan kemampuan barang untuk
memenuhi kebutuhan manusia se%ara obyekti'. Dalam analisis perilaku konsumen yaitu
man'at atau kepuasan ang dirasakan dari konsumsi suatu barang dan demikian #uga
penghargaan konsumen terhadapnya, #adi utility #uga merupakan suatu yang subyekti',
tergantung pada pribadi yang melekat pada diri konsumen yaitu se#auh mana
kebutuhannya terpenuhi dengan konsumsi barang atau #asa tertentu.
erdapat empat #enis nilai guna, yaitu nilai guna tempat, nilai guna bentuk, nilai
guna *aktu, dan nilai guna kepemilikan. !erta terdapat dua pendekatan teori nilai guna
yang digunakan dalam perhitungan yaitu nilai guna kardinal dan nilai guna ordinal.
erkait dengan nilai guna, terdapat Hukum 3ossen I yang men#elaskan bah*a
pertambahan yang terus&menerus dalam mengonsumsi suatu barang, tidak se%ara terus&
menerus menambah kepuasan yang dinimati orang yang mengonsumsinya. Pada
mulanya, setiap tambahan konsumsi akan mempertinggi tingkat kepuasan orang tersebut,
namn semakin lama tingkat kepuasan orang tersebut akan semakin menurun. Nilai gunatotal adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen ketika mengonsusi se#umlah
22
http://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.htmlhttp://sitiimunawaroh.blogspot.co.id/2015/04/teori-tingkah-laku-konsumen-teori-nilai.html -
7/24/2019 makalah ekonomi pembangunan 1
23/23
barang tertentu se%ara keseluruhan, sedangkan nilai guna mar#inal adalah tambahan
kepuasan yang diperoleh dari setiap penambahan konsumsi barang tersebut.
!etiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan nilai guna dari barang yang
dikonsumsinya. !yarat pemaksimman nilai guna adalah bah*a setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai #enis barang harus memberikan
nilai guna yang sama besarnya. Dalam teori nilai guna dan teori permintaan, ada dua
'aktor yang menyebabkan permintaan ke atas suatu barang mengalami perubahan, yaitu
e'ek pengganti dan e'ek pendapatan.
B. !A+AN
Berdasarkan isi dari konsep tentang @eori ingkah Laku /onsumen maka studi
teori perilaku konsumen adalah suatu hal yang sangat penting baik bagi para pengusaha,
ekonom, mahasis*a, dosen, guru ataupun pemerintah serta khalayak umum karena
dengan kita mempela#ari dan memahami konsep teori dan perilaku konsumen dalam
membelan#akan se#umlah pendapatan yang dimilikinya, maka kita akan mengetahuise#umlah pemahaman daripada siklus bisnis #angka&pendek maupun pertumbuhan
ekonomi #angka&pan#ang.
23