Download - Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
1/16
TUGAS MAKALAH
PERENCANAAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN IPL
INDUSTRI KELAPA SAWIT
Disusun Oleh :
KELOMPOK I :
1. AMELYA SETYAWATI (126309)
2. ARY FAKHRI FAUZI (126328)
3. DIAN ROSYID (126364)
4. ILHAM SETIA HADI (126415)
5. RIKI OKTA WIJAYANTO (126521)
6. YUNITA MARSELA (126580)
III A LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
AKADEMI KIMIA ANALISIS BOGOR
2014
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
2/16
Page 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dalam 10 tahun terakhir PabrikKelapa Sawit (PKS) di Indonesia
berkembang dengan sangat pesat.
Dengan pertumbuhan kebun kelapasawit, maka bermunculanlah pabrik-
pabrik minyak mentah kelapa sawit
yang memproduksi CPO (Crude Palm
Oil). Hal ini menyebabkan Indonesiatelah berubah menjadi negara yang
paling besar dalam produksi CPO.
Namun, hampir semua pabrik kelapa
sawit di Indonesia mempunyaikelemahan dalam hal penanganan
limbahnya, baik terhadap limbah padatataupun limbah cair.Effluent(hasil akhir
yang dibuang ke alam) dari instalasipengolahan limbah cair dari pabrik-
pabrik CPO yang ada di Indonesia
umumnya masih belum memenuhi
kriteria sesuai standar peraturan yang
berlaku, misalnya kadar BOD masih diatas 100 ppm.
PKS PT. Socfin Indonesia
merupakan salah satu perkebunankelapa sawit terbaik dan tertua di dunia.
Saat ini, PT. Socfin Indonesia memiliki
perkebunan kelapa sawit seluas 38.000 ha, terdiri dari 9 kebun yang
tersebar di propinsi Sumatera Utara dan
Nanggroe Aceh Darussalam.
Pembuangan akhir dari limbahindustri perusahaan tersebut adalahSungai. Untuk mengetahui pengaruh
limbah industri kelapa sawit terhadap
kualitas air sungai, maka perlu diketahuidari tiap-tiap parameter yang
dipengaruhi oleh limbah industri kelapa
sawit. Sifat-sifat limbah yang umum
diuji dan dapat digunakan untuk
menentukan tingkat pencemaran air
misalnya: nilai derajat keasaman (pH),nilai BOD/COD, Suhu, TSS, TDS,
NH3-N minyak dan lemak.
Selama ini limbah cair industrikelapa sawit dibuat sebagai pupukpohon sawit dan ada yang dibuang ke
sungai setelah dilakukan pengolahan,
limbah padat dibuat batako dan bisa
digunakan kembali untuk proses aerobdan anaerob (active sludge) dan limbah
gas yang didapatkan digunakan untuk
pemanasan proses. untuk mengetahui
pengaruh limbah industri kelapa sawitterhadap kualitas suatu air sungai, maka
perlu diketahui parameter-parameterkualitas air yang dipengaruhi olehlimbah industri kelapa sawit. Untuk itu
diperlukan suatu metoda yang dapat
dengan mudah memberikan gambaranatau informasi dari status mutu suatu air
sungai.
1.2Perumusan masalahIndustri pengolahan minyak
kelapa sawit menghasilkan tiga jenis
limbah yaitu limbah cair, limbah padatdan gas. Diantara limbah tersebut yang
menjadi permasalahan adalah limbah
cair karena jumlahnya cukup banyak.
Apabila kandungan bahan organikdalam air limbah kelapa sawit sangat
tinggi dengan angka perbandingan BOD
dan COD cukup besar menunjukanbahwa air limbah kelapa sawit tidak
megandung komponen-komponen
organik yang sukar didegradasi (Chin,
et al 1985). Oleh sebab itu bila airlimbah minyak kelapa sawit tidak
langsung diolah akan mengakibat
terjadinya proses pembusukan di badanair penerima. Proses pembusukan
mengakibatkan berkurangnya kadar
oksigen terlarut dalam air, sehinggaakan mengangu kehidupan biodata air
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
3/16
Page 2
(Arjuna, 1990). Limbah cair industri
minyak kelapa sawit mengandung
bahan organik yang sangat tinggi yaituBOD 25.500 mg/l, dan COD 48.000
mg/l, sehingga kadar bahan pencemaran
akan semakin tinggi. dampak yangditimbulkan oleh limbah cair industriminyak kelapa sawit adalah
tercemarnya badan air penerima yang
umumnya sungai karena hampir setiapindustri minyak kalapa sawit berlokasi
didekat sungai. Limbah cair industri
kelapa sawit bila dibiarkan tanpa diolah
lebih lanjut akan terbentuk amonia, halini disebabkan bahan organik yang
terkandung dalam limbah cair tersebut
terurai dan membentuk amonia.Terbentuk amonia ini akan
mempengaruhi kehidupan biota air dan
dapat menimbulkan bau busuk.
1.3Tujuan
Untuk mengetahui proses apa saja
yang diperlukan dalam pengolahanlimbah kelapa sawit dan untuk
mengendalikan kualitas effluent limbah
dari hasil industri kelapa sawit PT.
Socfin Indonesia agar tidak mencemarilingkungan.
1.4ManfaatSebagai bentuk evaluasi terhadap
kualitas limbah kelapa sawit yang
dihasilkan dari PT. Socfin Indonesiaagar tidak melebihi baku mutu yang
telah ditetapkan dan juga sebagai bentuk
evaluasi pengolahan limbah apa saja
yang diperlukan dalam mengolah limbahkelapa sawit.
KARAKTERISTIK LIMBAH
Limbah cair industri kelapa sawitberasal dari unit proses pengukusan
(sterilisasi), proses klarifikasi dan buangan
dari hidrosiklon. Limbah cair industri
minyak kelapa sawit mengandung bahan
organik yang sangat tinggi, sehingga kadar
bahan pencemar akan semakin tinggi.Gambar Diagram alir produksi IPAL
Limbah hasil Pabrik Kelapa Sawit
mengandung sisa minyak hasil dari produksi
yang tidak dapat larut dalam air karnasifatnya yang non-polar. Dalam hal iniminyak yang masih terikat dalam air limbah
dalam jumlah yang cukup tinggi akan dapatmengganggu aktivitas mikroorganisme
merombak bahan organik, disamping itu
dengan adanya minyak akan membentuklapisan film pada permukaan air, dapat
menghambat penetrasi cahaya kedalam air
sehingga dapat mengganggu fotosintesa dan
algae. Sisa minyak (Oil Losse) yang terikat
dalam limbah cair, harus diolah terlebihdahulu sebelum dibuang ke lingkungan,
sehingga kadar minyak dalam air dapatberkurang.
Tabel 1. Karakteristik limbah minyak kelapa sawit
beserta baku mutunya
ParameterKonsentrasi
(mg/L)
Baku Mutu LimbahIndustri Minyak
Kelapa Sawit (Kep-
MENLH/10/1995)
BOD5CODTSS
pHMinyaklemak
AmoniaTotal
(sebagai
25.50048.00029.000
4.65000
-
250500300
6-93020
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
4/16
Page 3
NH3-N)Semua dalam mg/L, kecuali pH
Limbah cair dari pabik minyak kelapa sawit
ini umumnya bersuhu tinggi 70-80oC,
berwarna kecoklatan, mengandung padatan
terlarut dan tersuspensi berupa koloid danresidu minyak.
Hasil analisis karakteristik kimia
Limbah Cair PT. Socfin Indonesia
menunjukkan bahwa limbah bersifat koloid,kental, pH 4,6 dan mempunyai rerata
kandungan COD 25.500 mg/L; BOD 48.000
mg/L; TSS 29.000 mg/L (Tabel 1.).
Keseluruhan parameter diukur di atasambang baku mutu peruntukan yang telah
ditetapkan MEN LH (1995), sehinggaberpotensi sebagai pencemar lingkungan.
Tanpa adanya upaya untuk mencegah ataumengelola secara efektif akan timbul
dampak negatif terhadap di lingkungan,
seperti timbulnya bau, pencemaran air danperairan umum di sekitar pabrik, dan gas
rumah kaca yang berdampak perubahan
iklim global.
Hasil penelitian parameter COD,
BOD dan parameter lainnya menunjukkanbahwa kualitas Limbah Cair PT. Socfin
Indonesia jauh di atas baku mutu yang
diperkenankan, sehingga berpotensi menjadibahan pencemar apabila dibuang langsung
kelingkungan. Kisaran karakteristik Limbah
Cair Pabrik Kelapa Sawit berfluktuasi
karena pengaruh proses produksi pabrik,musim, dan pasca panen (Yacob et al.,
2006).
Battacharya et al. (2003) menyatakan
bahwa Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawitdengan perombakan anaerob memiliki CODlebih dari 1,5 kg/m
3. Produksi 1 m
3Limbah
Cair Pabrik Kelapa Sawit dapat
menghasilkan 20-28 m3
biogas. Paepatung(2006) menyatakan potensi produksi biogas
dapat mencapai > 35 kali lipat dari jumlahLimbah Cair Pabrik Kelapa Sawit atau 1 m
3
Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dapat
dikonversi menjadi 38,69 m3biogas.
Hasil pengukuran sebelum
pengolahan diperoleh COD 25500 mg/L dan
BOD 48000 mg/L pada bak ekualisasi. Dansetelah mengalami proses Pengolahan
didapatkan hasil pengukuran outlet BOD
124,95 mg/L dan COD 240 mg/L. LimbahCair PT. Socfin Indonesia berpotensi
sebagai bahan pencemar yang berdampak
negatif terhadap lingkungan dan perairan, disisi lain limbah ini secara biokimiawi
berpotensi ekonomis sehingga perlu
diupayakan peningkatan pengelolaan agar
lebih berdaya guna.
TEKNIK PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR
Dalam pengolahan limbah cair yangdihasilkan PT. Socfin Indonesia, kami
mengunakan beberapa bak untuk
mengurangi kadar BOD, COD, pH, suhu,dan minyak lemak yaitu :
1. Bak Ekualisasi
Pada tahap ini merupakan awal prosespengolahan air limbah kelapa sawit yaitusebagai tempat untuk mengumpulkan
limbah dari proses produksi. Dalam bak
ini juga terjadi proses penghomogenansifat limbah.
2. Bak DAF ( Dissolve Ai r F lotation )Bak ini sebagai pengutipan sisa minyak
yang terikat dalam limbah cair dan
dikembalikan dalam proses pengolahan,
sehingga kadar minyak dalam air dapatberkurang. Dalam hal ini minyak yang
masih terikat dalam air limbah dalam
jumlah yang cukup tinggi akan dapatmengganggu aktivitas mikroorganisme
merombak bahan organik, disamping itu
dengan adanya minyak akan membentuk
lapisan film pada permukaan air, dapat
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
5/16
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
6/16
Page 5
ini dapat digunakan pula sebagai
optimalisasi proses anaerobik dan juga
untuk pengendalian jumlah lumpur dalamtangki reaktor anaerobik
6.
Bak AerobikPada bak aerobik dilakukan prosespengadukan atau dengan penghembusan
udara di sekitar permukaan limbah yang
akan diolah. Pada bak ini diisikan denganmedia kerikil atau bahan plastik berupa
polietilen, batu apung, atau bahan serat.
Sambil diaerasi atau dihembus dengan
udara sehingga mikroorganisme yang adaakan menguraikan zat organic yang ada
dalam limbah serta tumbuh dan
menempel pada permukaan media.Dengan demikian air limbah akan kontak
dengan mikroorganisme yang tersuspensi
dalam air maupun menempel pada
permukaan media yang mana hal tersebutdapat meningkatkan efisiensi
pengurangan zat organik. Pada bak ini
efisiensi pengolahan limbah yang dapatdicapai sebesar 90-95% untuk
mengurangi bahan organik , TSS sebesar
90%, dan minyak sebesar 92-95%.
Digunakan bakteri yang merupakankomposisi bakteri probiotik aktif yang
menguntungkan dan mampu bekerja
secara sinergis pada air limbah sehinggadapat menghasilkan kualitas air buangan
yang memenuhi baku mutu, bakteri ini
bersifat aerob, membutuhkan suplaioksigen yang cukup dalam system
pengolahannya dengan menggunakan
bantuan alat aerator sesuai dengan
kapasitas air buangan. Komposisi bakteriini adalah :
Aerobacter sp.
Nitrobacter sp.
Nitrosomonas sp.
Bacillus sp.
Saccharomyces c.
7. Bak Sedimentasi
Bak sedimentasi adalah tangki yang
digunakan untuk proses pemisahan antara
limbah cair hasil pengolahan denganlumpurnya. Jenis settling tank yang
digunakan adalah cilindrical settling tank
atau tangki berbentuk silinder. Masuknyalimbah di dalam tank ada yang masukdari samping dan mengikuti aliran spiral.
Sehingga dari tahap akhir ini didapatkan
limbah berupa lumpur. Lumpur yangdihasilkan dari tangki ini kemudian
digunakan kembali untuk proses aerobik
pada bak aerobik. Sedangkan minyak
yang dihasilkan digunakan untukkeperluan Land Application. Dimana
pada land application akan dilakukan
pemanfaatan limbah untuk kemudiandijadikan sebagai bahan untuk menyiram
tanaman kelapa sawit kembali.Pada bak
ini TSS dapat berkurang sebesar 40-60%.
8. Proses Biologis Anaerobik-Aplikasi
Lahan (Land Appli cation)
Proses biologis dan aplikasi lahanadalah salah satu sistem yang
memberikan keuntungan dalam
penanganan limbah. Limbah yang diolah
dengan cara ini dapat dimanfaatkansebagai pupuk. Air limbah yang langsung
keluar dari proses produksi tidak sesuai
untuk diaplikasikan ke areal tanamankelapa sawit, karena menimbulkan
masalah terhadap lingkungan seperti
timbulnya bau yang tajam, dll. Padapengolahan ini dilakukan aplikasi berupa
sprinklerdanflat bed.
8.1.Sprinkler/Teknik Penyemprotan
Limbah cair yang sudah diolahdiaplikasikan ke areal tanaman
kelapa sawit dengan penyemprotan
berputar atau dengan arah
penyemprotan yang tetap. Sistem inidipakai untuk lahan yang datar,
untuk mengurangi aliran permukaan
dari limbah cair yang dilengkapidengan pompa sentrifugal yang dapat
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
7/16
Page 6
memompakan lumpur dan
mengalirkannya ke areal melalu pipa
PVC diameter 3 inci.
8.2.Flatbed/Teknik Parit dan Teras
Sistem ini digunakan di lahanberombak-bergelombang denganmembuat konstruksi di antara baris
pohon yang dihubungkan dengan
saluran parit yang dapat mengalirkanlimbah dari atas ke bawah dengan
kemiringan tertentu. Sistem ini
dibangun mengikuti kemiringan
tanah. Teknk aplikasi ini dapatdibangun secara manual atau dengan
mekanis menggunakan back-hoe.
Flatbeddibangun dengan kedalamanyang cukup dangkal. Limbah cair
yangakan diaplikasi dipompakan
melalui pipa ke atas atau ke dalam
bak distribusi. Setelah penuh laludibiarkan mengalir ke bawah dan
masing-masing teras atau flatbed
diisi sampai ke tempat yang palingrendah. Aplikasi ini tergantung pada
kecepatan alir, dan dapat dialurkan
secara simultan melalui beberapa
baris flatbed dalam areal tanaman.Dengan teknik ini, secara periodik
lumpur yang tertinggal pada flatbed
dikuras agar tidak tertutup lumpur.
Untuk menganalisis berbagai
parameter dalam limbah kelapa sawitmetode yang di gunakan adalah :
Tabel 2. Parameter dalam air limbah dan Metode
Acuan
1. BOD ( biological oxygen demand )
Kebutuhan oksigen Biokimia atau
BOD adalah banyaknya oksigen
yang dibutuhkan olehmikroorganisme untuk menguraikan
bahan organiknya yang mudah
terurai. Bahan organik yang tidakmudah terurai umumnya berasal darilimbah pertanian, pertambangan dan
industri. Parameter BOD ini
merupakan salah satu parameteryang di lakukan dalam pemantauan
parameter air, khusunya pencemaran
bahan organik yang tidak mudah
terurai. BOD menunjukkan jumlahoksigen yang dikosumsi oleh
respirasi mikro aerob yang terdapat
dalam botol. BOD yang diinkubasipada suhu sekitar 200C selama. lima
hari, dalam keadaan tanpa cahaya
(Boyd,1998)
2. COD ( chemical oxygen demand )
Kebutuhan oksigen kimiawi atau
COD menggambarkan jumlah totaloksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi bahan organik secara
kimiawi, baik yang dapat didegradasi
secara biologis maupun yang sukardidegradasi secara biologis menjadi
CO2 dan H2O (Boyd 1998).
Prinsipnya adalah sampel di oksidasidengan kalium dikomat dengan
katalis AgSO4, lalu di refluks
tertutup. Sisa kromat dititar denganFAS menggunakan indikator ferroin.
3. TSS ( total suspended solid )
Total Suspended Solid ataupadatan tersuspensi adalah padatan
yang menyebabkan kekeruhan air,
tidak terlarut, dan tidak dapat
mengendap. Padatan tersuspensiterdiri dan partikel-partikel yang
ukuran maupun beratnya lebih kecil
dari pada sedimen, seperti bahan-bahan Organik tertentu, tanah liat
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
8/16
Page 7
dan lainnya. Prinsipnya adalah
dengan menghitung selisih bobot
cawan kosong dengan cawan yangberisi sampel secara gravimetri.
4.
pHpH merupakan derajat keasamansuatu air limbah , dimana nilai nya
menunjukan karakteristik suatu
limbah tersebut . Prinsippengukurannya adalah dengan
mencelupkan elektroda gelas pada
pH meter, dimana elektrod gelas
tersebut akan mengukur jumlah ionH
+dalam sampel.
5.
Minyak dan LemakMinyak dan lemak dalam contoh
diekstraksi dengan pelarut organic
dalam corong pisah dan untuk
menghilangkan air yang masihtersisa digunakan Na2SO4 anhidrat.
Ekstrak minyak dan lemak
dipisahkan dari pelarut organiksecara destilasi. Residu yang
tertinggal pada labu destilasi
ditimbang sebagai minyak dan
lemak.
Tabel 3. Data Parameter Setiap Proses Pengolahan
KESIMPULAN
Dalam pengolahan limbah cair kelapasawit digunakan serangkaian proses
pengolahan yaitu proses ekualisasi,
DAF (dissolve air flotation), netralisasi,anaerob, aerob, sedimentasi, dan land
application. Dari hasil pengolahan yang telah
dilakukan , limbah cair yang dihasilkantelah memenuhi baku mutu (KEP 51-
/MENLH/10/1995) sehingga dapat
dibuang ke badan air penerima (sungai)serta digunakan kembali sebagai pupuk
(land applications)
DAFTAR PUSTAKA
Eckenfelder,, W.W., Patoczka, J.B., andPulliam, G.W. 1988. Anaerobic Versus
Aerobic Treatment in USA. Pergamon
Press New York.
Jurnal Ilmiah. Azwir. 2006.ANALISA
PENCEMARAN AIR SUNGAI
TAPUNG KIRI OLEH LIMBAH
INDUSTRI KELAPA SAWIT PT.
PEPUTRA MASTERINDO DIKABUPATEN KAMPAR.Semarang :
Universitas Diponegoro
Jurnal Ilmiah. Pertus Nugro Rahardjo.
2009. STUDI BANDING
TEKNOLOGI PENGOLAHANLIMBAH CAIR PABRIK KELAPA
SAWIT. Jakarta : Pusat Teknologi
Lingkungan Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi
http://tegalrejo.indonetwork.co.id/18670
25 diakses pada 9 November 2014
http://airlimbah.com/2010./08/15/pengo
lahan-aerob-vs-anaerob/ diakses pada
19 November 2014
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
9/16
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
10/16
Page 9
LAMPIRAN
SALINAN
LAMPIRAN A.IV : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR : KEP 51-/MENLH/10/1995TENTANG : BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN INDUSTRI
TANGGAL : 23 OKTOBER 1995
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MINYAK SAWIT
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
11/16
Page
10
PERHITUNGAN
1.
Bak EkualisasiDiketahui : debit (Q) : 300m3/hari
Waktu tinggal (td) : 2 hari (32 jam kerja)
t = 2 m (+0,3 m freeboard)
V = Q.T = 300m3/hari x 2 hari = 600 m
3
Perhitungan volume bak
Misal : P = 2L
V = P x L x t
V = 2L x L t
V = 2L2x t
600 m3= 2L
2x 2 m
6 32 = 2L
2
300m = 2L2
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
12/16
Page
11
L2=
3 2 = 150
L = 150L = 12,25 m
P = 2L
P = 2 x 12,25 mP = 24,50 m
Pompa air limbah
Q = 300 m3/hari
Kecepatan pompa : 3003
x
6 = 18,75 m3/jam
: 18,75 m3/jam x
6 = 0,3125 m
3/menit
2. Bak DAF ( Dissolved Ai r F lotation)
Diketahui: debit (Q) : 300m3/hari
Waktu tinggal (td) : 1 hari (16 jam kerja)
t = 2 m (+ 0,3 m freeboard)
V = Q.TV = 300 m
3/hari x 1 hari = 300 m
3
Perhitungan volume bak
V = r2x t
300 m3= 3,14 x r
2x 2 m
r2=
336,28
r = 336,28 = 6,91 m
diameter(d) = 2 x r
2 x 6,91 m = 13,82m
Perhitungan effisiensi pengolahan
Minyak inlet = 5000 mg/LEffisiensi = 91,9%
Maka, Minyak outlet = 5000 mg/L x 91,9% = 4595 mg/L
= 5000 mg/L4595 mg/L = 405 mg/L
3. Bak Netralisasi
Diketahui : debit (Q) : 300 m3/hariWaktu tinggal (td) : 1 hari (16 jam kerja)
t = 2 m (+ 0,3 m freeboard)
V = Q.TV = 300 m
3/hari x 1 hari= 300 m
3
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
13/16
Page
12
Perhitungan volume bak
V = r2x t
300m3= 3,14 x r
2x 2m
r2=
336,28
r = 336,28 = 6,91 mdiameter(d) = 2 x r
2 x 6,91m = 13,82m
Perhitungan volume NaOH yang dibutuhkanpH inlet : 4,6
pH outlet yang diinginkan berdasarkan baku mutu : 7untuk mengubah pH tersebut digunakan NaOH 6 N.
pH 4,6 [OH-] = 10
-4,6
pH 7 [OH-] = 10
-7
10-4,6
- 10-7
= 2,5018.10-5
6 - 10
-7= 5,99999
Perbandingan = 2,5018.10-5
: 5,99999.10-5
1 : 2,3983Debit limbah = 300 m
3= 300.000 dm
3
Maka ,
Kebutuhan NaOH = 300.000 dm3x
2,3983= 125088,60 dm
3NaOH
/ L air limbah
= 125,09 mL NaOH/ L air limbah dalam 1 hari.
Kebutuhan NaOH untuk 1 minggu = 125,09 mL/ hari x 7 hari/minggu = 875,62
mL/minggu
Perhitungan pompa dosis=125,09 mL/ hari x 1 hari/16 jam
=7,82 mL/jam
4. Bak Anaerob
Diketahui : debit (Q) : 300m3/hari
Waktu tinggal (td) : 20 hari
t = 2 m (+ 0,3 m freeboard)
V = Q.T
V = 300 m3
/hari x 20 hari = 6000 m3
Perhitungan volume bak
V = r2x t
6000 m3= 3,14 x r
2x 2 m
r2=
636,28
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
14/16
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
15/16
Page
14
V = 300 m3/hari x 20 hari = 6000 m
3
Perhitungan volume bakV = r
2x t
6000m3= 3,14 x r
2x 2m
r2= 66,28 r = 636,28 = 30,91mdiameter (d) = 2 x r
2 x 30,91 m = 61,82 m
Perhitungan beban BOD limbah
Beban BOD dalam air limbah = Q x BOD
= 300 m3/hari x 1785 mg/L
= 300 m3/hari x 1785 mg/L x 1 g/1000 mg x
1 dm3/m
3
= 5,355 g/hari = 0,005355 kg/hari
Beban BOD lumpur aktif biofilter = 0,5 kg BOD / m3hari
Volume media yang dibutuhkan =,3 kg/hari
, /3 = 0,000765 m3
Perhitungan Effisiensi
BOD inlet = 1785 mg/LEffisiensi = 93%
Maka , BOD oulet = 1785 mg/L x 93% = 1660,05 mg/L
1785 mg/L1660,05 mg/L = 124,95 mg/L
COD inlet = 2400 mg/LEffisiensi = 90-95%
Maka, COD outlet = 2400 mg/L x 90% = 2160 mg/L
2400 mg/L -2160 mg/L = 240 mg/LTSS inlet = 4300 mg/L
Effisiensi = 90 %
Maka, TSS outlet = 4300 mg/L x 90% = 3870 mg/L4300 mg/L3870 mg/L = 430 mg/L
Minyak inlet = 141,75 mg/L
Effisiensi = 92-95%
Maka, minyak outlet = 141,75 mg/L x 92 % = 130,41 mg/L
= 141,75 mg/L130,41 mg/L = 11,34 mg/L
6. Bak sedimentasi
Diketahui: debit (Q) : 300m3/hari
Waktu tinggal (td) : 1 hari (16 jam kerja)
t = 2 m ( + 0,3 m freeboard)
-
8/10/2019 Makalah IPAL untuk Pabrik Kelapa Sawit
16/16
Page
V = Q.TV = 300 m
3/hari x 1 hari = 300 m
3
Perhitungan volume bakTinggi silinder = 2 m
Tinggi kerucut = 2.5 m
V = r2
t + 1/3 r2
t300 m
3= r
22 + 1/3 r
22,5
300 m3= ( 2 +
2,3 ) r2
300/(8,5/3) = r2
105,88 = r2
r = ,883,4 r = 5,81 m
d = 2r = 2 x 5,81 = 11,62 m
Perhitungan effisiensi
TSS inlet = 430 mg/LEffisiensi = 40-60 %
Maka, TSS outlet = 430 mg/L x 60% = 258 mg/L
430 mg/L258 mg/L = 172 mg/L