0
MAKALAH JARDIKNAS
JENIS-JENIS PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
PERPUSTAKAAN
DISUSUN OLEH
NAMA : Atiek Nurindriani,S.Hut KELOMPOK : Pustakawan ASAL SEKOLAH : SMK Penguji Sukabumi
DISUSUN DALAM RANGKA MELENGKAPI TUGAS PELATIHAN
JARDIKNAS TINGKAT KOTA SUKABUMI TAHUN2007
1
BAB I
PENDAHULUAN
Keberadaan perpustakaan selama ini belum mendapat perhatian serius dari dunia
pendidikan. Di beberapa sekolah maupun perguruan tinggi perpustakaan di posisikan
sebagai pelangkap dan di biarkan menderita. Kurikulum bolak balik dig anti, guru-guru
berulang kali di tatar dan kepala sekolah sampai jemu mengikuti penataran manajemen
sekolah. Tetapi nasib perpustakaan sekolah tidak di pikirkan. Dalam undang-undang RI
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional masalah perpustakaan hanya
samara-samar. Pada bab I pasal 1 ayat 23 disebutkan bahwa “Sumber daya pendidikan
adalah segala sesuatu yang di gunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang
meliputi tanaga pendidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasarana”.Dalam bab-bab
berikutnya dan penjelasannya tidak disebutkan dengan jelas komponen apa saja yang di
maksude dengan sarana dan prasarana. Hal ini berbeda dengan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional yang dulu (UU No. 2 tahun 1989 pasal 35). Dalam undang-undang
ini dijelaskan bahwa setiap satuan pendidikan baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sember belajar. Pada penjelasan
pasal tersebut diterangkan bahwa salah satu sumber belajar yang penting, tetapi bukan
satu-satunya adalah perpustakaan yang memungkinkan para tenaga pendidik dan para
peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam
pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang
diperlukan.
Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun, menhelola dan
menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Unit kerja ini akan
2
berdaya guna dan berhasil apabila dikelola oleh tenaga pendidik secara formal minimal
Diploma III bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Keberadaan perpustakaan berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Perpustakaan di Negara berkembang memiliki beberapa tujuan antara
lain :menggalakan keberaksaraan, mendukung kurikulum, pendidikan secara umum dan
mengembangkan minat baca. Oleh karena itu pengelola perpustakaan seharusnya tenaga
terdidik, selain itu mereka juga harus memiliki pendidikan formal perpustakaan sebagai
pengetahuan yang memadai, percaya diri, paham politik dan tidak mengisolasi diri.
A. Hakikat
Perpustakaan pada hakekatnya adalah system pengelolaan informasi oleh
sumber daya yang terdidik dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Dalam pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan diperlukan gedung/tata ruang,
anggaran, sarana dan prasarana yang memadai.
B. Fungsi
Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan berfungsi sebagai media
pendidikan, tempat belajar, penelitian sederhana, pemanfaatan tehnologi informasi,
kelas alternative dan sumber informasi.
1. Pendidikan
Bahan informasi yang dikelola perpustakaan dapat berupa buku teks, majalah,
buku ajar, buku rujuakan, kumpulan soal, CD, film, globe dan lainnya. Bahan-
bahan ini dimanfaatkan dalam aktivitas sekolah sebagai proses pendidikan
secara mandiri. Para guru bisa memperoleh materi yang akan di sampaikan
kepada siswa. Para siswapun bisa memperoleh bacaan sebagai bentuk
pengembangan diri. Mereka bisa memilih bacaan-bacaan yang di sukai.
3
2. Penelitian Sederhana
Melalui perpustakaan para siswa dan guru dapat melaksanakan penelitian
sederhana. Para siswa diarahkan untuk mencari tema-tema penelitian melalui
sumber-sumber informasi di perpustakaan. Di sana juga dapat dilakukan kajian
dan penelitian linier pada topic-topik tertentu. Penelitian tidak harus di lapangan
atau di laboratorium
3. Pemanfaatan teknologi informasi
Dalam memperlancar proses belajar mengajar perlu pemanfaatan tehnologi
informasi. Akan lebih pas apabila perpustakaan dimanfaatkan sebagai media
aplikasi tehnologi informasi dalam alih dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan sekolah perlu menyediakan internet, pangkalan data dalam bentuk
CD, penyediaan buku elektronik dan lainnya.
4. Kelas alternative
Dalam penataan ruang perpustakaan perlu ada ruangan yang difungsikan sebagai
ruang kelas. Ruang ini dapat digunakan sebagai ruang baca. Pada hari atau jam
tertentu dapat diganakan sebagai ruang pertemuan dan ruang kelas cadangan.
C. Tujuan
Keberadaan perpustakaan sekolah yang representative di maksudkan untuk :
1. Menumbuhkankembangkan minat baca tulis guru dan siswa
Para siswa dan guru dapat memanfaatkan waktu untuk mendapat informasi di
perpustakaan. Kebiasaan ini mampu meningkatkan minat baca mereka. Kemudian
dari banyak membaca dan kualitas bacaan yang pada akhirnya dapat menimbulkan
minat tulis.
4
2. Mengenalkan teknologi informasi
Perkembangan teknologi informasi harus terus diikuti oleh guru dan siswa. Untuk
itu perlu proses pengenalan dan penerapan teknologi informasi dari perpustakaan.
Sudah saatnya sekolah-sekolah menyediakan fasilitas internet dengan bimbingan
dan pengawasan yang proporsional.
3. Membiasakan akses informasi secara mandiri
para siswa perlu di dorong dan diarahkan untuk memiliki rasa percaya diri dan
mandiri untuk mengakses informasi. Hanya orang yang percaya diri dan mandirilah
yang mempu mencapai kemajuan.
4. Memupuk bakat dan minat
Bacaan, tanyangan gambar dan musik di perpustakaan mampu menumbuhkan bakat
dan minat seseorang. bakat anak dapat berkembang pesat meskipun nilai
pelajarannya bagus. Fakta membuktikan bahwa keberhasilan seseorang tidak
ditentukan oleh nilai yang tinggi tetapi melalui pengembangan bakat dan minat.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perpustakaan
Pengertian perpustakaan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Dalam pengertian yang
sederhana, perpustakaan di artikan sebagai kumpulan buku atau bangunan fisik sebagai
tempat buku di kumpulkan dan di susun menurut system tertentu untuk kepentingan
pemakai.Oleh karena itu perpustakaan merupakan tempat untuk menambah ilmu
pengetahuan, mendapatkan keterangan atau tempat mencari hiburan.
Konsep perpustakaan memang selalu di identikan dengan buku dan aspeknya,
tetapi saat ini perpustakaan semakin berkembang bagitu juga dengan tehnologi
informasi yang sangat maju. Kini muncul istilah perpustakaan kertas, perpustakaan
digital, perpustakaan maya, perpustakaan tanpa dinding, perpustakaan elektronik,
perpustakaan polimedia dan perpustakaan hibrida.
Perpustakaan kertas adalah perpustakaan yang dalam teknik operasionalnya
(pembelian, pengolahan, pengkatalogan dan sirkulasi) dan bahan pustaka masing-
masing masih berbasis kertas atau karton. Jenis perpustakaan ini biasanya masih
menyimpan bahan pustaka selain kertas juga meyimpan clay tablets, velum, film dan
sebagainya.
Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang tidak menyimpan buku
konvensional, tetapi hanya menyimpan bahan informasi bentuk digital. Untuk
memanfaatkanya perlu menggunakan multimedia reader sesuai dengan jenis media
penyimpan. Multimedia ini ditempatkan di ruang umum dan ruang baca individu.
Disamping itu informasi yang disimpan pada electronic memory, magnetic maupun
6
optical disc itu dapat di akses oleh siapapun dari manapun dan kapanpun waktunya.
Perpustakaan elektonik adalah perpustakaan yang menggunakan teknologi
informasi dalam seluruh kegiatannya, di samping juga menyimpan informasi tercetak
dan informasi elektronik. Dengan pemanfaatan teknologi informasi akan merubah
system kerja perpustakaan sejak pemesanan pustaka sampai pada system peminjaman
dan pelayanan informasi kepada pemakai. Dalam system ini para pemakai disediakan
catalog yang dapat di akses oleh masyarakat secara langsung yang di sebut online public
acces catalog (OPAC).
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, memungkinkan terwujudnya
Katalog Induk Nasional (KIN) secara elektronik. Catalog ini meghimpun semua data
bibliografi dari semua koleksi yang dimiliki oleh semua perpustakaan maupun pusat
informasi suatu Negara sehingga membentuk jaringan elektronik. Dengan catalog
tersebut akses informasi dan pinjam meminjam antar perpustakaan mampu menembus
batas-batas wilayah dan geografis.
Perpustakaan polimedia adalah perpustakaan yang menyimpan rekaman ilmu
pengetahuan maupun informasi dengan menggunakan berbagai tipe media yang berbeda
misalnya kertas, disk, film dan kaset. Perpustakaan ini termasuk kategori perpustakaan
modern dan koleksinya meliputi buku, kaset audio visual.
Perpustakaan hibrida sebenarnya merupakan perpaduan antara perpustakaan
yang berbasis koleksi cetak dan perpustakaan yang berbasis informasi elektronik.
Keberadaan keduanya saling berdampingan dan terintegrasi dalam memberikan layanan
informasi. Akses lewat pintu gerbang elektronik yang tersedia pada kedua belah pihak,
sebagaimana layaknya perpustakaan tradisional dan terhubung lewat internet.
7
B. Manajemen Perpustakaan Sekolah
Pengertian manajeman adalah proses kegiatan mengelola sumber daya manusia,
materi dan metode berdasarkan fungsi-fungsi manajemen agar tujuan dapat di capai
secara efisien dan efektif. Sementara itu, luther Gullick mendefinisikan manajemen
sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk
mamahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan
dan membuat sitem kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman di
katakana baik apabila memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua
orang yang terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana, sarana,
kesempatan, sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif dan efesien. Tiap elemen-
elemen ditata agar tidak tumpang tindih.
Perpustakaan bukan sekedar gedung/ruang sebagai tempat koleksi tetapi juga
system informasi. Sebagai system infoemasi, perpustakaan memiliki aktivitas
pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyebaran informasi.
Manajemen perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan pemanfaatan
sumber daya manusia, informasi, sisten dan sumber dana dengan tetap memperhatikan
fungsi manajeman, peran dan keahlian.Untuk dapat mencapai tujuan perlu sumber daya
manusia dan non manusia berupa sumber dana, teknik, fisik, perlengkapan, alam,
informasi, ide, peraturan-peraturan dan tehnologi. Sumber daya tersebut dikelola
melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan yang diharapkan mampu mengeluarkan produk berupa
barang atau jasa.
8
C. Fungsi Manajemen
Perencanaan merupakan titik awal kegiatan perpustakaan sekolah dan harus
disusun oleh perpustakaan. Perencanaan berguna untuk memberikan arah, menjadi
standar kerja, memberi kerangka pemersatu dan membantu memperkirakan peluang.
Dalam penyusunan perencanaan hendaknya tercakup apa yang akan di lakukan,
bagaimana cara melaksanakannya, kapan pelaksanaannya dan siapa yang bertanggung
jawab dan berapa anggaran yang diperlukan. Dengan demikian perencanaan itu
merupakan langkah yang mendasar dan mendahului fungsi-fungsi manajemen yang lain.
Sebagai langkah awal dalam perencanaan perpustakaan sekolah adalah
penetapan visi, misi, tujuan, identifikasi kekuatan dan kelemahan dan memahami
peluang dan ancaman. Visi merupakan suatu pikiran atau gagasan yang melampaui
keadaan sekarang. Keadaan yang di inginkan itu belum pernag terwujud selama ini.
Penetapan visi penting dalam pengembangan perpustakaan sekolah sebab visi memiliki
fungsi untuk memperjelas arah yang akan dituju oleh perpustakaan sekolah. Visi
memang sesuatuyang ideal yang akan dicapai oleh perpustakaan sekolah maka dalam
penetapan visi hendaknya mudah di pahami dalam waktu singkat. Contoh dari visi
adalah berperan serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Misi merupakan penjabaran visi dan rumusan-rumusan kegiatan yang akan
dilakukan dan hasilnya dapat di ukur, dirasakan, dilihat, didengar atau dapat di buktikan
karena bersifat kasat mata. Penyusunan misi biasanya dalam bentuk kata kerja karena
berupa kegiatan untuk merealisir visi. Contoh dari misi adalah menciptakan gemar
membaca di kalangan guru, siswa dan karyawan, menyediakan bahan informasi untuk
mendukung proses belajar mengajar dan menyediakan fasilitas untuk informasi global.
9
D. Pengorganisasian
Dalam melaksanakan kegiatannya, perpustakaan sekolah sebagai organisasi
perlu adanya langkah-langkah pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan
penyatuan langkah-langkah dari seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan oleh elemen-
elemen dalam suatu lembaga. Pengaturan langkah ini penting agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas. Proses pengorganisasian pada prpustakaan sekolah
akan berjalan dengan baik apabila memiliki sumber daya, sumber dana, prosedur,
koordinasi dan pengarahan pada langkah-langkah tertentu.
Proses pengorganisasian perpustakaan sekolah akan berjalan apabila
memerhatikan prinsip-prinsip organisasi sebagai landasan gerak. Prinsip-prinsip
organisasi itu adalah, tujuan perpustakaan sekolah harus jelas dan diketahui oleh seluruh
elamen yang terkait dalam organisasi itu. Pembagian kerja, untuk mencapai efektifitas
dan efesiensi perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Pembagian wewenang, dengan
kekuasaan yang jelas pada masing-masing orang atau kelompok dalam perpustakaan
sekolah maka akan dapat di hindarkan terjadinya benturan kepentingan dan tindakan.
Dengan adanya batas-batas kewenangan ini masing-masing orang atau kelompok
memahami tugas, kewajiban dan wewenang masing-masing
Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan pada satuan-satuan yang
terpisah dalam perpustakaan sekolah untuk mencapai tujuan secara efesien. Koordinasi
ini penting bagi perpustakaan sekolah untuk menyatukan langkah, mengurangi benturan
tugas dan mengurangi timbulnya konflik internal. Dalam sistem organisasi perpustakaan
sekolah perlu di hindari dualisme pengaruh dan kekuasaan dalam berbagai tingkat
menajerial. Oleh karena itu harus jelas kekuasaan guru pustakawan dan sejauh mana
kekuasaan pustakawan yang ditunjuk sebagai kepala perpustakaan sekolah.
10
Dalam pelaksanaan tugas-tugas perpustakaan sekolah diperlukan adanya pkerja.
Pembagian kerja ini akan berjalan baik apabila terdapat struktur organisasi perpustakaan
sekolah yang jelas. Struktur organisasi merupakan mekanisme formal untuk pengelolaan
diri dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Oleh
karena itu struktur organisasi yang baik akan mencakup unsu-unsur spesialisasi kerja,
strukturisasi, sentralisasi yang efektif akan merefleksikan tujuan dan sasaran. Dengan
adanya struktur organisasi maka program-program dan kegiatan yang hamper sama
akan dapat di identifikasikan lalu di kelompokan ke dalam satu unit kerja dalam rangka
pencapaian tujuan perpustakaan sekolah.
Penyusunan struktur organisasi perpustakaan sekolah belum mampu
merefleksikan spesialisasi bidang standarisasi dan belum adanya koordinasi yang lebih
baik. Hal ini di sebabkan oleh system penyusunan struktur organisasi yang menganut
system top down, bersifat birokratis dan kurang berorientsi pada misi dan visi
perpustakaan. Akibatnya adalah terseok-seoknya perjalanan perpustakaan sekolah dan
lamban dalam pencapaian tujuan. Bentuk struktur organisasi perpustakaan adalah :
*) Keuangan, pelengkapan, pendidikan
Kepala Sekolah
TU *)
Laboraturium
Kebun Percobaan
Perpustakaan Dewan guru BP
Pelayanan Teknis Pelayanan Informasi
Internet Audio Visual Minat Baca Sirkulasi/Ref
11
E. Pengawasan
Perpustakaan sekolah sebagai organisasi dan system informasi perlu
memiliki mekanisme pengawasan yang efektif. Banyak teori dikemukakan para ahli
tentang pengawasan yang efektif.Pengawasan dapat di katakana efektif apabila
memenuhi criteria yang mencerminkan sifat kegiatan, segera melaporkan jika ada
penyimpangan, mampu melihat ke depan, di lakukan dengan obyektif, bersifat obyektif,
mencerminkan pola organisasi, mudah di pahami, menunjukan tindakan korektif dan
ekonomis.
Pengawasan terhadap perpustakaan sekolah dimaksudkan untuk mengetahui
efektivitas perpustakaan. Untuk mengetahui efektivitas ini perlu di ketahui dulu tentang
indicator kinerja perpustakaan. Kinerja perpustakaan adalah efektivitas jasa yang
disediakan perpustakaan dan efesiensi sumber daya yang digunakan untuk menyiapkan
jasa. Untuk menilai efektivitas kinerja perpustakaan dikenal beberapa teori, antara lain
konsep kriteria. Dengan konsep ini memungkinkan untuk menilai efektivitas
perpustakaan sekolah malalui pengukuran terhadap akses, biaya, kepuasan pemakai,
rasio biaya dan keuntungan penggunaan.
Pengawasan pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara pengawasan preventif
dan pengawasan korektif. Pengawasan preventif adalah pengawasan yang
mengantisipasi terjadinya penyimpangan-penyimpangan, sedangkan pengawasan
korektif dapat di lakukan apabila hasil yang diinginkan itu terdapat banyak variasi.
Pengawasan merupakn prosese untuk menjamin bahwa tujuan perpustakaan sekolah dan
manajemen tercapai. Oleh karena itu pengawasan dapat dilaksanakanpada proses
perencanaan, pengorganisasian, personalia, pengarahan dan pengangaran.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Layanan perpustakaan diberikan kepada pemakai dengan menggunakan dua cara
yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Layanan terbuka yaitu pemakai dapat
langsung melihat dan mengambil koleksi perpustakaan di rak. Yang termasuk dalam
layanan system ini adalah koleksi buku teks, jurnal,majalah, seminar dan laopran kerja
praktek. Sedangkan layanan tertutup adalah pemakai harus meminta bantuan kepada
petugas untuk memperoleh koleksi yang di inginkan.Yang termasuk dalam layanan
system ini adalah koleksi penelitian dosen, skripsi dan tesis.
Perpustakaan memberikan layanan pinjaman bahan pustaka kepada anggotanya
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pelayanan peminjaman bahan pustaka/sirkulasi
Perpustakaan meminjamkan bahan pustaka untuk di baca di tempat, di photo
copy dan di bawa pulang ke rumah dengan ketentuan peminjaman bahan pustaka
sebagai berikut :
Bahan pustaka yang bisa dibaca, di photo copy dan di bawa pulang ke
rumah, misalnya buku-buku wajib dan anjuran.
Bahan pustaka yang bisa di baca, di photo copy dan tidak boleh di
pinjam ke rumah, misalnya buku-buku referensi, kamus, Almanak,
majalah, brosur, bulletin, kliping, Koran, skripsi, Laporan Kerja Praktek,
laporan Penelitian dan makalah.
13
2. Pelayanan Referensi
Pelayanan referensi memberi penjelasan, jawaban maupun informasi
tentang sesuatu dengan cara menunjukan sumber-sumbernya dan cara
penemuannya. Mungkin masalah yang di cari itu berupa subjek, nama orang, arti
kata, data, angka dan lainnya. Oleh karena itu koleksi referensi ini tidak harus
dipelajari secara keseluruhan karena memang dipersiapkan untuk menjawab
persoalan. Pengunjung atau pemakai jasa perpustakaan yang mengalami
kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan pustaka serta informasi dan
pengetahuan yang ada kaitanya dengan koleksi referensi, petugas perpustakaan
dapat membantu memberikan petunjuk dan informasi yang di butuhkan.
Tujuan pelayanan referensi ini untuk menjawab persoalan. Untuk itulah
perlu di jelaskan penggunaan catalog manual maupun computer, penggunaan
sumber-sumber tujukan sampai pada orientasi perpustakaan. Lebih jauh
dikatakannya bahwa persoalan-persoalan yang muncul itu dapat dikategorikan
sebagai berikut :
a. Penelitian
b. Persoalan umum yang terdapat pada topic khusus
c. Kesiagaan koleksi referensi
Pelayanan yang bersifat individual yang akan meningkatkan kualitas pelayanan
perpustakaan sekolah apabila di tangani oleh pustakawan yang professional.
Sebab jenis pelayanan ini memiliki tujuan :
a. Memilihkan sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan
dalam bidang tertentu.
14
b. Memberikan pengarahan kepada pemakai untuk memperluas wawasan
mereka mengenai subyek maupun topic tertentu, sebab dalam pemakaian
sumber ini akan di ketahui jawaban persoalan dari berbagai sumber.
c. Mendayagunakan sumber informasi maupun teknologi informasi yang
tersedia.
d. Tercapainya efisiensi tenaga, biaya dan waktu.
Dalam pelaksanaan tugasnya seorang petugas perpustakaan sekolah harus
berperan aktif. Mereka harus mencatat pertanyaan pemakai, lalu dikelompokan
dalam bidang tertentu dan aspek-aspeknya. Perlu juga dilakukan Tanya jawab
kemudian hasilnya dianalisis. Dari kejelasan pertanyaan inilah kemudian akan
dapat ditentukan jawaban-jawaban yang tepat dan akurat. Analisis ini meliputi :
a. Spesialisasi atau subyek pemakai
b. Informasi dan data yang diperlukan
c. Jenis jawaban yang di kehendaki
d. Sumber informasi yang disediakan
Memang dalam pelayanan-pelayanan referensi ini harus diberikan pelayanan
informasi yang tepat dan akurat. Oleh karena itu petugas referensi ini perlu
menguasai hal-hal sebagai berikut :
a. Pengetahuan tentang subyek ilmiah
b. Pengoperasian teknologi informasi
c. Penggunaan literature sekunder
d. Kemampuan komunikasi yang baik
e. Kemampuan mempromosikan informasi ilmiah
f. Kemampuan mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
15
3. Pelayanan Informasi Kilat
Dalam pelayanan informasi kilat ini perpustakaan menginformasikan
berita-berita tentang perpustakaan, tambahan buku bacaan, tambahan skripsi,
bulletin dan majalah yang kemudian di publikasikan untuk diketahui oleh
pengunjung perpustakaan.
Bentuk pelayanan ini belum banyak dilakukan oleh perpustakaan sekolah
karena keterbatasan kemampuan petugas dan media yang di miliki. Penelusuran
informasi ini merupakan usaha unruk menemukan suatu subyek, buku, artikel
atau informasi lain dengan cara tertentu pada suatu reman, maupun bentuk
reproduksinya sesuai minat dan keinginan pemakai.
Keberhasilan penelusuran informasi ini dipengat\ruhi oleh sikap petugas
perpustakaan dan pemahaman pada karakteristik pemakai, pengoperasian
peralatan dan pemanfaatan yang sesuai.
4. Pelayanan Bibliografi
Pelayanan bibliografi ini, tidak lain adalah membagikan daftar tambahan koleksi,
terutama buku-buku sumber wajib dan anjuran yang disampaikan kepada para
pengunjung perpustakaan.
5. Pelayanan Penelusuran bahan Pustaka
Dalam pelayanan penelusuran bahan pustaka ini perpustakaan menyediakan :
Komputer untuk menelusur buku-buku yang ada melalui judul,
pengarang maupun subyek buku.
16
Katalog indeks artikel Koran dan majalah untuk membantu pengunjung
yang membutuhkan subyek tertentu mengenai tulisan-tulisan ilmiah.
Kliping tulisan-tulisan ilmiah dari surat kabar dan majalah yang meliputi
bidang-bidang hukum&HAM, sosial politik, Teknik, Manajemen,
Pendidikan, Agama Islam dan Budaya Daerah Sunda.
6. Pelayanan Bimbingan Pemakai Jasa Perpustakaan
Dalam bimbingan ini, petugas perpustakaan memberikan bimbingan dan
petunjuk kepada pengunjung perpustakaan yang membutuhkan untuk
mengetahui cara mendapatkan bahan pustaka dan lain-lain yang berhubungan
dengan perpustakaan antara lain :
Cara menggunakan catalog on line
Cara mencari buku dan bahan koleksi lain
Cara penelusuran bibliografi melalui buku-buku referensi yang ada.
Cara menggunakan internet dan membuat e-mail.
7. Pelayanan Majalah dan Koleksi Khusus
UPT perpustakaan menyediakan majalah-majalah dari dalam dan lusr negeri
yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang yang ada baik masalah hukum,
politik, ekonomi, pendidikan, teknologi, budaya dan keislaman.
8. Pelayanan Konsultasi Penyusunan Skripsi, Makalah, dan Proposal
UPT perpustakaan memberikan pelayanan konsultasi penyusunan skripsi, serta
pembuatan proposal penelitian bagi pengunjung perpustakaan.
17
9. Pelayanan Internet
Saat ini pelayanan perpustakaan sudah dilengkapi dengan layanan
internet, hal ini memberikan nuansa lain mencari informasi bukan hanya yang
tercetak tetapi dari berbagai sumber internet, baik berupa jurnal, artikel, koran
dan lain-lain yang telah on line dalam internet.
Internet merupakan media komunikasi yang menawarkan berbagai
fasilitas bahasa informasi dan mampu memperpendek jarak komunikasi.
Kehadiran internet diperpustakaan sekolah telah merupakan tuntutan tersendiri.
Dengan pemanfaatan internetakan diperoleh informasi mutakhir, akurat, berbasis
teknologi informasi ini membawa akibat :
a. Hilangnya batas pemisah antara computer
b. Memperpendek jarak sebab dengan adanya internet terjadi
penyambungan antar computer local, nasional dan internasional.
c. Dapat dilkukan pertukaran data berupa suara suara maupun teks.
Internet adalah salah satu bentukjaringan komunikasi sebagai media untuk
menyalurkan sinyal data dari suatu computer ke komputar lain. Sinyal data ini
dapat berupa suara, gambar maupun teks. Sedangkan bentuk fisik saluran data
itu dapat berupa kabel optic, pancaran rodio, kabel tembaga, pancaran satelit
maupun gelombang mikro.
Jaringan informasi ini berawal dari jaringan eksperimen berbasis
komunikasi data paket untuk penelitian di amerika yang dikembangkan oleh
ARPA USA dengan membangun ARPHANet. Semula jaringan ini di
maksudkan untuk paket data seperti NITNet, CDNet, NSFNet dan lainnya.
18
Kemudian jaringan ini berkembang menjadi jaringan komunikasi tanpa
batas diseluruh dunia. Dengan kemudahan yang disediakan oleh internet, dapat
dilakukan komunikasi antar Negara atau antar pribadi dengan leluasa. Mereka
dapat memeroleh informasi berbagai bidang, bahkan mereka bisa melakukan
diskusi maupun seminar tanpa harus bertatap muka melalui jaringan ini. Mereka
cukup menghadapi layar computer masing-masing untuk mengadakan
pertemuan ilmiah.
Perlu diketahui oleh peminat informasi bahwa informasi yang disajikan
melalui jaringan internet ini dapat terdiri dari gambar, teks, table, atau grafik.
Kemudian untuk memperolah informasi mengenai suatu Negara dapat di buka
pusat informasi dengan menghubungi www yakni suatu layanan yang digunakan
untuk menampilkan informasi yang disimpan dalam format hyper text.
Mengingat begitu besar paran dan fungsi internet dalam penyajian
informasi maka perlu di ketahui fsilitas pelayanan maupun istilah-istilah yang
digunakan dalam operasional internet. Adapun fasilitas itu antara lain :
a. World wide web/www
Sistem pelayanan ini untuk menyempaikan informasi yang disimpan dalam
hypernet. Informasi yang ditampilkan dapat berupa teks maupun gambar. File-
file yang digunakan untuk menyimpan informasi itu di tulis teks dengan
tambahan-tambahan yang digunakan untuk menyediakan pelayanan akses ke
berbagai multimedia maupun pangkalan data.
19
b. E-mail
Sistemini berupa pesan/surat melalui elektronik. Dengan system ini
orang dapat mengirim langsung maupun menerima pesan melalui internet
mupun di luar internet.
c. Bulletine Board
Fasilitas ini sering disebut sebagai network aplikasi yang memungkinkan
seorang pemakai mengirimkan informasi yang dapat dibaca oleh sekelompok
pemakai. Kemudian dengan cara yang sama pemakai yang satunya juga dapat
menerima pesan. Dapat juga dimanfaatkan sebagai media saling tukar informasi
dan untuk memecahkan masalah.
d. Archie/finding files
Fasilitas ini untuk mencari file dalam jaringan internet terutama bagi
mereka yang tidak mengetahui lokasi dimana file itu ditempatkan.
e. File transfer protocol /FTP
Fasilitas ini dapat digunakan untuk mengambil maupun megirim file dari
dan ke computer lain yang terhubung melalui jaringan internet. Fasilitas ini
diberikan secara terbuka kepada siapa saja untuk melakukan pemindahan.
f. Who is /finding some one
Fasilitas ini dapat digunakan untuk mencari pemakai yang ada pada
system computer yang terhubung dengan jaringan internet.
20
10. Pelayanan baca di tempat
Pada dasarnya tiap perpustakaan harus memberikan pelayanan pemanfaatan
koleksi kepada pemakai. Sebab koleksi yang dimiliki itu kiranya tak ada
artinya bila tidak dimanfaatkan (dibaca, difotokopi, dipelajari,
diterjemahkan, direproduksi, dll) oleh masyarakat pemakai. Pelayanan ini
diselenggarakan karena berbagai pertimbangan antara lain :
a. Keterbatasan jumlah koleksi
b. Keterbatasan petugas
c. Keterbatasn ruangan
d. Bersifat tertentu seperti hanya memberi informasi dan diperlukan
sewaktu-waktu oleh peminat seperti koleksi referensi.
e. Bentuk dan sifat bahan informasi itu sendiri seperti bentuk CD, film,
disket dan lainnya.
f. Mendorong pemakai untuk memanfaatkan ruang baca secara optimal.
Dalam hal pelayanan baca ditempat diperlukan ruang yang nyaman,
memadai dan mebeler yang sesuai. Oleh karena itu dalam pengadaan ruang
baca perlu diperhatikan kebutuhan manusia, prinsip tata ruang dan segi
lingkungan perlu diperhatikan.
21
BAB IV
KESIMPULAN
Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun, menhelola dan
menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Unit kerja ini akan
berdaya guna dan berhasil apabila dikelola oleh tenaga pendidik secara formal minimal
Diploma III bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Keberadaan perpustakaan berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Perpustakaan di Negara berkembang memiliki beberapa tujuan antara
lain :menggalakan keberaksaraan, mendukung kurikulum, pendidikan secara umum dan
mengembangkan minat baca. Oleh karena itu pengelola perpustakaan seharusnya tenaga
terdidik, selain itu mereka juga harus memiliki pendidikan formal perpustakaan sebagai
pengetahuan yang memadai, percaya diri, paham politik dan tidak mengisolasi diri.
Pengertian manajeman Perpustakaan adalah proses kegiatan mengelola sumber
daya manusia, materi dan metode berdasarkan fungsi-fungsi manajemen agar tujuan
dapat di capai secara efisien dan efektif. Sementara itu, luther Gullick mendefinisikan
manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis
untuk mamahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai
tujuan dan membuat sitem kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman
di katakana baik apabila memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh
semua orang yang terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah
untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana,
22
sarana, kesempatan, sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif dan efesien. Tiap
elemen-elemen ditata agar tidak tumpang tindih.
Dalam melaksanakan kegiatannya, perpustakaan sekolah sebagai organisasi
perlu adanya langkah-langkah pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan
penyatuan langkah-langkah dari seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan oleh elemen-
elemen dalam suatu lembaga. Pengaturan langkah ini penting agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas. Proses pengorganisasian pada prpustakaan sekolah
akan berjalan dengan baik apabila memiliki sumber daya, sumber dana, prosedur,
koordinasi dan pengarahan pada langkah-langkah tertentu.
Layanan perpustakaan diberikan kepada pemakai dengan menggunakan dua cara
yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Layanan terbuka yaitu pemakai dapat
langsung melihat dan mengambil koleksi perpustakaan di rak. Yang termasuk dalam
layanan system ini adalah koleksi buku teks, jurnal,majalah, seminar dan laopran kerja
praktek. Sedangkan layanan tertutup adalah pemakai harus meminta bantuan kepada
petugas untuk memperoleh koleksi yang di inginkan.Yang termasuk dalam layanan
system ini adalah koleksi penelitian dosen, skripsi dan tesis.
Perpustakaan memberikan layanan pinjaman bahan pustaka kepada anggotanya
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pelayanan peminjaman bahan pustaka/sirkulasi
Perpustakaan meminjamkan bahan pustaka untuk di baca di tempat, di photo
copy dan di bawa pulang ke rumah dengan ketentuan Bahan pustaka yang bisa
dibaca, di photo copy dan di bawa pulang ke rumah, misalnya buku-buku wajib
dan anjuran.
.
23
2. Pelayanan Referensi
Pelayanan referensi memberi penjelasan, jawaban maupun informasi tentang
sesuatu dengan cara menunjukan sumber-sumbernya dan cara penemuannya.
Mungkin masalah yang di cari itu berupa subjek, nama orang, arti kata, data,
angka dan lainnya.
3. Pelayanan Informasi Kilat
Dalam pelayanan informasi kilat ini perpustakaan menginformasikan
berita-berita tentang perpustakaan, tambahan buku bacaan, tambahan skripsi,
bulletin dan majalah yang kemudian di publikasikan untuk diketahui oleh
pengunjung perpustakaan.
4. Pelayanan Bibliografi
Pelayanan bibliografi ini, tidak lain adalah membagikan daftar tambahan koleksi,
terutama buku-buku sumber wajib dan anjuran yang disampaikan kepada para
pengunjung perpustakaan.
5. Pelayanan Penelusuran bahan Pustaka
Dalam pelayanan penelusuran bahan pustaka ini perpustakaan menyediakan
Komputer untuk menelusur buku-buku yang ada melalui judul, pengarang
maupun subyek buku. Katalog indeks artikel Koran dan majalah untuk
membantu pengunjung yang membutuhkan subyek tertentu mengenai tulisan-
tulisan ilmiah.
24
6. Pelayanan Bimbingan Pemakai Jasa Perpustakaan
Dalam bimbingan ini, petugas perpustakaan memberikan bimbingan dan
petunjuk kepada pengunjung perpustakaan yang membutuhkan untuk
mengetahui cara mendapatkan bahan pustaka dan lain-lain yang berhubungan
dengan perpustakaan.
7. Pelayanan Majalah dan Koleksi Khusus
UPT perpustakaan menyediakan majalah-majalah dari dalam dan lusr negeri
yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang yang ada baik masalah hukum,
politik, ekonomi, pendidikan, teknologi, budaya dan keislaman.
8. Pelayanan Konsultasi Penyusunan Skripsi, Makalah, dan Proposal
UPT perpustakaan memberikan pelayanan konsultasi penyusunan skripsi, serta
pembuatan proposal penelitian bagi pengunjung perpustakaan.
9. Pelayanan Internet
Saat ini pelayanan perpustakaan sudah dilengkapi dengan layanan internet, hal
ini memberikan nuansa lain mencari informasi bukan hanya yang tercetak tetapi
dari berbagai sumber internet, baik berupa jurnal, artikel, koran dan lain-lain
yang telah on line dalam internet.
10. Pelayanan baca di tempat
Pada dasarnya tiap perpustakaan harus memberikan pelayanan pemanfaatan
koleksi kepada pemakai. Sebab koleksi yang dimiliki itu kiranya tak ada artinya
bila tidak dimanfaatkan (dibaca, difotokopi, dipelajari, diterjemahkan dll).
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Lasa Hs. 2005. Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: Gama Media.
2. Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
3. IKAPI DIY. Buku Panduan Pameran Buku Nasional V Tahun 1996 Tanggal 4 –
13 Oktober 1996 di Gedung Mandala Bhakti Wanitama Yogyakarta. 4. Undang – undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Surabaya: Karena