Download - Makalah Management Operational
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam
strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi
dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang
lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata
tersebut.
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik
analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau
STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang
digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa
depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi
dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner ,
2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi,
haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / 1
strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara
tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan
stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh
organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan
perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara
tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan
stategi ( Skinner, 1969 ).
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal
ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange,
1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan
yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila
strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis merumuskan beberapa permasalahan yang
harus di selesaikan, diantaranya sebagai berikut:
1. Apakah tujuan dari Strategi Lokasi dan Tata Letak?
2. Pentingkah Mengetahui Strategi Lokasi dan Tata Letak?
3. Apakah dalam sebuah manajemen operasi di butuhkan Strategi Lokasi dan
Tata letak?
Untuk mengatasi permasalah-masalahan tersebut, maka pada BAB II nanti akan
dibahas. Semoga pembahasannya dapat menjawab permasalahan tersebut!
1 Perencanaan Strategi , http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis 2
BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI LOKASI DAN TATA LETAK
Strategi adalah Seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal, dan sebagainya menuju posisi yang layak; rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sabagainya (Oxford Pocket Dictionary). Stategi dalam perusahaan merupakan Penetapan sasaran dan tujuan janngka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu (Alfred Chandler (1962) Strategy and Structure, MIT Press, Cambridge, Ma)
Keputusan-keputusan strategi memiliki karakteristik berikut : Penting Tidak mudah diganti Melibatkan komitmen atas sumber daya dalam waktu tertentu
Manajemen strategi bermanfaat dan memegang peranan penting dalam menghasilkan:
Menentukan batasan usaha/bisnis yang akan dilakukan Membantu proses identifikasi, pemilihan prioritas dan eksploitasi kesempatan Memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai Mengintegrasikan perilaku individu ke dalam perilaku kolektif Meminimalkan implikasi akibat adanya perubahan kondisi Menciptakan kerangka kerja dalam komunikasi internal Memberikan kedisiplinan dan formalitas manajemen2
A. Strategi Lokasi
Strategi Lokasi merupakan perencanaan terhadap penetapan sasaran Lokasi yang
di nilai sesuai dengan lokasinya yang strategi dan berkualitas, serta mencapai tujuan
yang di harapkan. Tujuan Strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan
bagi perusahaan. lokasi merupakan pemicu biaya yang signifikan walaupun demikian,
keputusan lokasi sebaiknya didasarkan atas pertimbangan:2 PDF Strategi
3
Lokasi tersebut memiliki infranstruktur dan tingkat pendidikan masyarakat
yang mendukung teknologi produksi yang di miliki perusahaan.
biaya yang rendah
Metode evaluasi Alternative lokasi
1. Metode Peningkatan Faktor
Metode peningkatan faktor Adalah metode penentuan lokasi yang mementingkan
adanya obyektivitas dalam proses mengenali biaya-biaya yang sulit untuk
dievaluasi.
Langkahnya adalah :
1. Membuat daftar faktor yang menghubungkan
2. Memberi bobot setiap faktor, untuk mengembangkan kepentingan
perusahaan.
3. Membuat skala untuk setiap faktor
4. Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor
5. Kalikan nilai dengan bobot untuk setiap faktor dan jumlah nilai total untuk
setiap lokasi
6. Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal.
2. Metode Pusat Gravitasi
Metode ini adalah sebuah matematis yang di gunakan untuk menemukan lokasi
yang paling baik untuk suatu titik distribusi tunggal yang melayani beberapa
lokasi atau daerah.
4
3. Metode Analisis titik impas lokasi
Metode ini adalah sebuah analisis biaya volume laba produksi untuk membuat
perbandingan alternatif lokasi. langkahnya sbb :
1. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel setiap lokasi
2. Petakan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi pada sumbu
horisontal
3. Pilih lokasi yang memiliki biaya terendah.
4. Jenis Persediaan
Secara umum persediaan perusahaan meliputi :
1. Persediaan bahan mentah
2. Persediaan barang dalam proses
3. Persediaan barang jadi
4. Persediaan barang untuk perbaikan dan operasi3
B. Strategi Tata letak
Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah
operasi jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata
letak menentukan daya saing perusahaan dalamhal kapasitas, proses, fleksibilitas,
dan biaya, serta kualitas kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak
yang efektif dapat membantu mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi,
biaya rendah, atau respons cepat.
3 http://12puby.wordpress.com/2011/05/16/faktor-yang-mempengaruhi-keputusan-lokasi-manajemen-operasional/
5
Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan
informasi di dalam dan antar-wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam
pendekatan telah dikembangkan. Di antara pendekatan tersebut, pada bab ini, akan
dibahas enam pendekatan tata letak:
1. Tata letak dengan posisi tetap – memenuhi persyaratan tata letak untuk
proyek yang besar dan memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut
dan gedung.
Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tetap tidak dikembangkan
dengan baik dan kerumitannya bertambah karena ada tiga faktor. Faktor yang
pertama adalah, terdapat terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi
produksi. Yang kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi,
membutuhkan bahan yang berbeda;oleh karena itu banyak hal yang menjadi
penting sejalan dengan perkembangan proyek. Yang ketiga, volume bahan
yang dibutuhkan dinamis. Sebagai contoh, tingkat penggunaan panel baja
untuk galangan kapal berubah sejalan dengan perkembangan proyek.
Karena permasalahan pada tata letak dengan posisi tetap ini sulit
dipecahkan pada lokasi, strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi
proyek sedapat mungkin di luar lokasi.
2. Tata letak yang berorientasi pada proses – berhubungan dengan produksi
dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai “job
shop”, atau produksi terputus).
Satu kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas
peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan
pada satu mesin, proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti;
pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata
6
letak ini juga sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch
yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam komponen
dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki
kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk
berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin
yang berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan
yang memiliki kegunaan umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil,
dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya
pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi
yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak.
4. Tata letak kantor – menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan
ruangan/kantor yang melancarkan aliran informasi.
Dalam Tata Letak ini harus diperhatikan bahwa terdapat dua kecenderungan
utama. Yang pertama, teknologi, seperti telepon genggam, pager, fax, internet,
kantor di rumah, computer jinjing (laptop), dan PDA, menyebabkan tata letak
semakin fleksibel dengan memindahkan informasi secara elektronis. Yang
kedua, perusahaan virtual menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan
jasa. Kedua perubahan ini cenderung membutuhkan lebih sedikit karyawan
untuk berada di kantor.
5. Tata letak ritel – menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas
perilaku pelanggan.
Tata letak ritel (retail layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan
keuntungan bervariasi bergantung kepada produk yang dapat menarik
perhatian pelanggan. Jadi, banyak manajer operasi ritel mencoba untuk
7
memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin.
Penelitian menunjukan bahwa semakin besar produk dapat dilihat oleh
pelanggan, maka penjualan akan semakin tinggi, dan tingkat pengembalian
investasi juga semakin tinggi. Manajer operasi dapat mengubah keduanya,
baik dengan pengaturan toko keseluruhan maupun alokasi tempat bagi
beragam produk dalam pengaturan toko tersebut.
Lima ide yang sangat berguna dalam menentukan pengaturan toko secara
keseluruhan:
a. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli oleh pelanggan di sekitar
batas luar toko. Itulah sebabnya mengapa sering ditemukan produk yang
berbahan dasar susu pada satu bagian supermarket bersebelahan dengan
produk roti dan kue-kue.
b. Gunakan lokasi yang strategis untuk barang-barang yang menarik dan
memiliki nilai keuntungan besar, seperti peralatan rumah tangga, kosmetik
dan shampoo.
c. Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai “produk yang kuat” –
yaitu barang-barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja –
pada kedua sisi lorong, dan letakkan mereka tersebar untuk menjadikan
pengunjung melihat lebih banyak barang yang lain.
d. Gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur
yang tinggi.
e. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi
perhentian pertama bagi pelanggan
6. Tata letak gudang – melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan
sistem penanganan bahan.
8
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik
optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan
dengan luas ruang dalam gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen
adalah memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang – yaitu
memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan
bahan yang rendah. Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang
berkaitan dengna transportasi barang masuk, penyimpanan, dan transportasi
bahan keluar untuk dimasukan dalam gudang. Biaya-biaya in imeliputi
peralatan, orang, bahan, biaya pengawasa, asuransi, dan penyusunan. Tata
letak gudang yang efektif juga menimimalkan kerusakan bahan dalam
gudang.
Cross-docking. Cross-docking berarti menghindari penempatan bahan atau
barang-barang dalam gudang dengan langsung memproses mereka saat
diterima. Dalam sebuah fasilitas manufaktur, produk diterima langsung pada
lini perakitan. Pada sebuah pusat distribusi, muatan yang telah diberi label dan
disusun sebelumnya tiba pada dock pengiriman untuk dirute ulang, sehingga
menghindari aktivitaspenerimaan secara formal, penghitungan
stock/penyimpanan dan pemilihan pesanan. Karena aktivitas-aktivitas ini
tidak menambahkan nilai pada produk, maka penghilangannya merupakan
penghematan biaya sebesar 100%.
Customizing. Walaupun gudang diharapkan dapat menyimpan produk sekecil
mungkin dan menyimpannya dalam waktu sesingkat mungkin, sekarang
permintaan yang ada adalah bagaimana gudang dapat melakukan customize
produk. Gudang dapat menjadi tempat di mana nilai ditambahkan melalui
customizing. Kuntomisasi gudang biasanya merupakan cara yang berguna
untuk menghasilkan keunggulan bersaing dalam pasar di mana terdapat
perubahan produk yang sangat cepat. Sebagai contoh, gudang bisa menjadi
9
tempat di mana komponen computer dipasang, software dimuat, dan
perbaikan dilakukan. Gudang juga dapat menyediakan label dan pengepakan
yang customized untuk pedagang eceran sehingga barang yang datang dapat
langsung dipajang.
Saat ini semakin banyak gudang ditempatkan bersebelahan dengan
bandara utama, dalam fasilitas seperti yang dimiliki oleh terminal Express di
Memphis. Penambahan nilai pada gudang yang bersebelahan dengan bandara
utama memungkinkan pengiriman satu malam.
7. Tata letak yang berorientasi pada produk – mencari utilisasi karyawan dan
mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.
Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau
keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi
rendah. Produksi yang berulang dan kontinu, menggunakan tata letak produk.
Asumsi yang digunakan adalah:
1. Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.
2. Permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan
penanaman modal yang besar untuk peralatan khusus.
3. Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya,
yang memberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan
khusus.
4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas
yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka
dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.
10
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini
pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen
seperti ban modil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin.
Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara
bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini in imerupakan proses
yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu waktu
yangdihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan barus sama atau seimbang
dengan waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin
berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu
stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini perakitan harus “seimbang” dengan
waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan oleh
pekerja berikutnya.
Tujuan utama tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan
produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk
menjalankan proses cukup besar.
11
2. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan
seluruh operasi pada lini yang sama juga terganggu.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat
produksi yang berbeda.
Karena permasalahan lini pabrikasi dan lini perakitan serupa, pembahasan
kali ini ditujukan pada lini perakitan. Pada sebuah lini perakitan, biasanya
sebuah produk berjalan melalui wahana yang otomatis, seperti sebuah ban
berjalan, melalui serangkaian stasiun kerja hingga selesai. Ini merupakan cara
mobil dirakit, televisi dan pemanggang kue dibuat, dan roti lapis pada restoran
cepat saji dibuat. Tata letak yang berorientasi pada produk menggunakan
peralatan yang lebih otomatis dan didesain secara khusus dari pada tata letak
yang berorientasi pada proses.
Penyeimbangan lini perakitan. Lini perakitan biasanya dilaksanakan
untuk meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin atau karyawan dan
memenuhi output yang dibutuhkan dari lini perakitan. Untuk dapat
memproduksi pada tingkat tertentu, pihak manajemen harus mengetahui
perkakas, peralalatan, dan metode kerja yang digunakan. Kemudian
persyaratan waktu untuk setiap tugas perakitan (seperti membuat lubang,
mengencangkan baut, atau mengecat komponen dengan cara menyemprot)
harus ditentukan. Manajemen juga harus mengetahui hubungan prioritas antar
- aktivitas – yaitu, urutan beragam tugas yang harus dikerjakan.
Masalah penyeimbang lini berskala besar, seperti masalah tata letak
berorientasi pada proses yang besar, dapat diatasi dengan menggunakan
computer. Beberapa program computer tersedia untuk mengatasi penugasan
stasiun kerja pada lini perakitan dengan jumlah aktivitas jumlah individu
sebesar 100 (atau lebih). Dua program computer COMSOAL (Computer 12
Method for Sequencing Operations for Assembly Lines) dan ASYBL (General
Electric’s Assembly Configuration Program) digunakan secara luas pada
masalah yang besar untuk mengevaluasi kombisansi stasiun kerja yang
mungkin yang berjumlah ribuan atau bahkan jutaan yang lebih efisien dari
pada dikerjakan dengna perhitungan tangan.
Oleh karena hanya beberapa dari keenam golongan ini yang dapat dimodelkan
secara matematis, tata letak dan desain dari fasilitas fisik masih merupakan sebuah
seni. Walaupun demikian, telah diketahui bahwa sebuah tata letak yang baik perlu
menetapkan beberapa hal berikut:
1. Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang
akan digunakan meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta otomatis untuk
mengirim dan menyimpan bahan.
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan
ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin dan
peralatan diketahui. Manajemen juga harus mempertimbangkan kelonggaran
yang diisyaratkan sebagai keamanan yg mengatasi beberapa masalah.
3. Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering
membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk
memfasilitasi aliran udara, mengurangi kebisingan, menyediakan keleluasaan
pribadi, dan sebagainya.
4. Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan
harus dapat difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini mungkin
membutuhkan keputusan tentang jarak, juga keputusan akankan dibuat kantor
pada ruangan terbuka menggunakan pembatas setengah badan atau kantor
yang memberi keleluasaan pribadi.
13
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak
pertimbangan unik yang berkaitan dengan pemindahan bahan atau
kepentingan beberapa wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama lain.
Sebagai contoh, memindahkan leburan baja akan lebih sulit dibandingkan
dengan memindahkan baja dalam keadaan dingin.4
Tujuan Tata Letak
Rencana dari segala sesuatu di dalam & sekitar bangunan Tujuannya adalah memaksimalkan:
Kepuasan pelanggan Utilisasi ruang, peralatan, & manusia
Efisiensi arus informasi, material, & manusia
Moral pekerja dan keamanan
Strategi penting dari tata letak
Pertimbangan tata letak memungkinkan:
Utilisasi ruang,peralatan,dan orang yang lebih tinggi Arus informasi,barang,dan orang yang lebih baik
Moral karyawan yang lebih baik,juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik
Fleksibilitas
Target pada tujuan tata letak
Desain produk dan volume
proses peralatan dan kapasitas
Kualitas dari umur kerja
Gedung dan area/lokasi
4 Strategi Tata Letak - Manajemen Operasi, http://agungpia.multiply.com/journal/item/42.14
Area yang diperhatikan dalam strategi tata letak
komunikasi
atribut material
sel kerja
arus bahan baku
keamanan
gudang
area servis
Tata letak dengan posisi tetap
Desain adalah untuk proyek alat-alat tulisnya
Karyawan dan peralatan bekerja dalam satu wilayah kerja
Faktor-faktor yang menyulitkan
Ruang geraknya terbatas dilokasi
Diperlukan bahan baku yang berbeda-beda
Program komputer untuk membantu dalam tata letak
CRAFT
SPACECRAFT
CRAFT 3-D
MULTIPLE
CORELAP
ALDEP
COFAD
FADES - expert system5
5 http://dinafatma.blogspot.com/2010/07/strategi-tata-letak.html15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa: Strategi
Lokasi dan Tata letak sangat di butuhkan dalam sebuah menajemen
operasional sebab Strategi Lokasi dan Tata letak yang efektif dapat membantu
mencapai sebuah strategi dalam sebuah pemasaran atau aktivitas operasional
yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respons cepat.
B. Saran
Kesimpulan diatas membuat penulis menyarankan bahwa dalam mengadakan
kegiatan perekonomian perlu mempertimbangkan dan memahami Strategi
Lokasi dan Tata letak, agar tidak salah dalam mengambil tindakan dan tidak
mengakibatkan kerugian dalam pengembilan keputusan yang salah.
16