Download - Makalah Manajemen Pendidikan
MAKALAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Manajemen Pendidikan”
Disusun oleh :
Arum Widyarini
Umi Baroro
Muthia
FAKULTAS SAINTEK
UNIVERSITAS SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2008/2009
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen Pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya
relative masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang tidak mengenal.
Istilah lama yang sering adalah administrasi. Mengapa kedua istilah tersebut
dikacaukan? Sebetulnya pengertian kedua istilah ini tidak sama persis. Istilah
administrasi lebih cenderung menunjuk pada pekerjaan tulis menulis.
Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM (Sumber
Daya Manusia) masyarakat bangsa tersebut. Kualitas SDM tergantung pada
tingkat pendidikan masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan yang
visioner, memiliki misi yang jelas akan menghasilkan keluaran yang berkualitas.
Dari sanalah pentingnya manajemen dalam pendidikan diterapkan. Manajemen
pendidikan untuk saat ini merupakan hal yang harus diprioritaskan untuk
kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Kenyataan yang ada, sekarang ini banyak institusi pendidikan yang belum
memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya. Manajemen
yang digunakan masih konvensional, sehingga kurang bisa menjawab tantangan
zaman dan terkesan tertinggal dari modernitas. Hal ini mengakibatkan sasaran-
sasaran ideal pendidikan yang seharusnya biasa dipenuhi ternyata tidak bisa
diwujudkan. Parahnya terkadang para pengelola pendidikan tidak menyadari akan
hal itu. Oleh karena itu, tulisan ini akan sedikit mengulas tentang pengertian,
ruang lingkup dan fungsi manajemen pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk
kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Muljani A.Muhadi :
Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa
proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung
dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
Jadi 3 unsur penting dari manajemen :
1. usaha kerjasama
2. oleh dua orang atau lebih
3. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
B. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN
1. Ruang Lingkup Menurut Wilayah Kerja.
Sistem Pendidikan di Negara Republik Indonesia adalah sistem
sentralisasi. Kebijaksanaan pendidikan dilakukan oleh pemerintah pusat
yang berkedudukan di Jakarta sebagai ibukota negara.
Ruang lingkup manajemen pendidikan dipisahkan menjadi :
a. Manajemen Pendidikan Seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan
untuk urusan nasional.
b. Manajemen Pendidikan Satu Propinsi, yaitu manajemen pendidikan
yang meliputi wilayah kerja satu propinsi yang pelaksanaanya dibantu
lebih lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan
kecamatan.
c. Manajemen Pendidikan Satu Propinsi, yaitu manajemen pendidikan
yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua
urusan pendidikan memuat jenjang dan jenis.
d. Manajemen Pendidikan Satu Unit Kerja, yaitu manajemen
dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani
pekerjaan mendidik.
e. Manajemen Kelas, yaitu suatu kesatuan kegiatan yang terkecil dalam
usaha pendidikan yang justru merupakan “dapur inti” dari seluruh jenis
manajemen pendidikan.
2. Ruang Lingkup Menurut Objek Garapan
Yang dimaksud dengan objek garapan manajemen pendidikan adalah
semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung terlibat dalam
kegiatan mendidik.
Sekurang-kurangnya ada 8 (delapan) objek garapan, yaitu :
a. Manajemen siswa
b. Manajemen personil sekolah
c. Manajemen kurikulum
d. Manajemen sarana atau material
e. Manajemen tatalaksana pendidikan atau ketatausahaan sekolah
f. Manajemen pembiayaan atau manajemen anggaran
g. Manajemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan
h. Manajemen gabungan masyarakat atau komunikasi pendidikan
3. Menurut Fungsi atau Urutan Kegiatan
Fungsi manajemen :
Merencanakan
Mengorganisasikan
Mengarahkan
Mengkoordinasikan
Mengkomunikasikan
Mengawasi atau mengevaluasi
Mc. Farland menggambarkan saling hubungan langkah-langkah yang
olehnya disebutkan merupakan tiga fungsi pokok manajemen yaitu :
4. Menurut Pelaksana
Terakhir, ruang lingkup manajemen pendidikan ditinjau dari
pelaksanaan. banyak orang mengira bahwa yang bertanggungjawab
melaksanakan manajemen pendidikan hanyalah kepala sekolah dan staf
tata usaha. Pandangan seperti itu tentu saja keliru. Manajemen adlah suatu
kegiatan yang sifatnya melayani.
Dalam lingkungan kelas, guru adalah administrator. Guru harus
mengerjakan kegiatan manajemen. Di lingkungan sekolah, kepala sekolah
adalah administrator. Dengan pengertian bahwa manajemen adalah
pengelolaan, manajemen, maka Kepala Sekolah bertindak sebagai manajer
di sekolah yang dipimpinnya.
Selain para administrator di sekolah masih ada lagi pelaksana
manajemen pendidikan yaitu orang-orang yang bekerja di kantor-kantor
pendidikan dn pusat-pusat latihan atau kursus.
C. URAIAN TENTANG FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan
a. Pengertian
Perencanaan yaitu suatu proses mempersiapkan serangkaian
keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang.
Perencanaan dapat ditinjau dari dua hal yaitu menurut luas sempitnya
masalah yang akan diselesaikan yang dapat berarti pula menurut dekat
jauhnya mencapai tujuan dan menurut jangka waktu penyelesaian.
b. Mengapa Ada Perencanaan?
Beberapa manfaat adanya perencanaan :
Planing Organizing Controling
Menghasilkan rencan yang dapat dijadikan kerangka kerja dan
pedoman penyelesaian.
Rencana menentukan proses yang paling efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan.
Dengan adanya rencana setiap langkah dapat diukur atau dibandingkan
dengan hasil yang seharusnya dicapai.
Mencegah pemborosan uang, tenaga, dan waktu.
Mempersempit kemungkinan timbulnya gangguan atau hambatan.
c. Cara Melakukan Perencanaan
Perencanaan harus dijabarkan dari tujuan yang telah ditetapkan dan
dirumuskan secara jelas.
Perencanaan tidak perlu muluk-muluk, tetapi sederhana saja, realistic,
praktis hingga dapat dilaksakan.
Dijabarkan secara terperinci, memuat uraian kegiatan dan urutan atau
rangkaian tindakan .
Diupayakan agar memiliki fleksibilitas, sehingga memungkinkan
untuk dimodifikasi.
Ada petunjuk mengenai urgensi dan atau tingkat kepentingan untuk
bagian bidang atau kegiatan.
Disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya
pemanfaatan segala sumber yang ada sehingga efisien dalam tenaga,
biaya, waktu.
Diusahakan agar tidak terdapat duplikasi pelaksanaan.
2. Pengorganisasian
a. Pengertian
Pengorganisasian yaitu usaha bersama oleh sekelompok orang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan
mendayagunakan sumber-sumber yang ada agar dicapai hasil yang
efektif dan efisien.
b. Mengapa Perlu Pengorganisasian?
Beberapa manfaat adanya pengorganisasian :
Antara bidang yang satu dengan bidang yang lain dapat diketahui
batas-batasnya.
Dengan penugasan yang jelas terhadap orang-orangnya masing-masing
mengetahui wewenang dan kewajibanya.
Dengan digambarkannya unit-unit kegiatan dalam sebuah instruktur
organisasi dapat diketahui hubungan vertical dan horizontal, baik
dalam jalur structural maupun jalur fungsional.
c. Cara Pengorganisasian
Memiliki tujuan yang jelas yang dipahami dan diterima oleh seluruh
anggota sehingga dalam organisasi tersebut hanya terdapat satu
kesatuan arah.
Memiliki strukktur organisasi yang :
Menggambarkan adanya satu perintah, adanya keseimbangan
tugas, wewenang dan tanggungjawab.
Sederhana agar mempermudah jalur dan tidak terlalu banyak orang
yang terlibat dalam tanggung jawab.
Semua terbagi habis sehingga tidak satupun kegiatan yang tidak
tertangani, sebaiknya tidak ada satu kegiatan yang mendapat
penanganan rangkap.
3. Pengarahan
a. Pengertian
Pengarahan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk
memberikan penjelasan, petunjuk serta bimbingan kepada orang-
orang yang menjadi bawahanya sebelum dan selama melaksanakan
tugas.
b. Mengapa Perlu Pengarahan?
Pengarahan yang dilakukan sebelum memulai bekerja berguna untuk
menekankan hal-hal yang perlu ditangani, urusan prioritas , prosedur
kerja dan lain-lainya agar pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan
efisien.
c. Cara Pengarahan
Mengadakan orientasi sebelum seseorang memulai melaksanakan
tugas untuk mengenal tempat, situasi, tugas, alat-alat kerja, kawan dan
sebagainya.
Memberikan petunjik dan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan dengan secara lisan maupun tertulis.
Memberikan kesempatan untuk berpatisipasi berupa pemberian
sumbangan pikiran demi peningkatan usaha bersama.
Mengikut sertakan pegawai dalam membuat perencanaan.
Memberikan nasuhat apabila seorang pegawai mengalami kesulitan
dalam melaksakan tugas.
4. Pengkoordinasian
a. Pengertian
Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang dilakukan pimpinan untuk
mengatur, menyatukan, menserasikan, mengintegrasikan semua
kegiatan yang dilakukan oleh bawahan.
b. Mengapa Perlu Pengkoordinasian?
Diperoleh kekuatan yang menyatu dan integral sehingga gerak
organisasi bisa harmonis dan saling menunjang dan tercapai hasil
secara efektif dan efisien.
Tidak terdapat kesimpang-siuran kegiatan baik dalam bentuk, arah dan
waktu pelaksaan kerja.
Tidak terdapat konkurensi antar bagian dan sebaliknya terjalin
hubungan yang sehat dan saling membantu.
c. Cara Pengkoordinasian
Menciptakan kondisi rukunantar pegawai (lebih baik lagi disertai
keluarga) agar dalam lembaga kerja para pegawai merasa seperti
dengan kerabat.
Membiasakan adanya kerja saling membantu.
Mengadakan pertemuan berkala untuk membicarakan kemajuan kerja,
kesulitan, pengajuan atau gagasan dsb.
Memberikan contoh kerjasama dengan pimpinan sekolah lain atau
dengan lembaga-lembaga lain sedemikian rupa rukun dan tampak
adanya nilai keuntungan sehingga staf sekolah yang lain merasa ingin
meniru.
5. Pengkomunikasian atau Komunikasi
a. Pengertian
Komunikasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan
lembaga untuk meyebarluaskan informasi yang terjadi di dalam
maupun hal-hal di luar lembaga yang ada kaitannya dengan
kelancaran tugas mencapai tujuan bersama.
b. Mengapa Perlu Komunikasi?
Komunikasi erat hubungannya dengan usaha pengarahan dan
pengkoordinasian, karena komunikasi yang baik bukan hanya terjadi
satu arah dari atasan, tetapi juga datang dari bawah ke atas atau antar
kawan kerja.
c. Cara Komunikasi
Memberi pengumuman yang ditempel di papan pengumuman atau
secar lisan pada waktu rapat atau upacara bendera.
Dengan menerbitkan bulletin yang memuat informasi baik yang
bersifat “berita keluarga” maupun kedinasan.
Dengan pertemuan rutin yang bersifat kekeluargaan maupun
kedinasan.
6. Pengawasan
a. Pengertian
Pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal
yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui
kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas mencapai
tujuan.
b. Mengapa Perlu Pengawasan?
Pengawasan perlu dilakukan agar jalanya pelaksanaan kerja dapat
diketahui tingkat penyampaianyake tujuan agar tidak terjadi
penyimpangan.
c. Cara Mengadakan Pengawasan
Pengerjaan pengawasan tidak boleh dilakukan sebagai pekerjaan
semata-mata tetapi harus terbuka dan terang-terangan.
Dilakukan terhadap semua bawahan, tidak pilih-pilih.
Harus objektif, tidak disertai rasa sentiment pribadi.
Dilakukan bukan hanya dengan pengamatan melalui mata, tetapi juga
dengan indera-indera yang lain.
Menggunakan catatan secermat mungkin agar data terkumpul dengan
lengkap.
Jika ternyata ada penyimpangan, harus segera ditangani.1
BAB III
1 Suharsimi Arikunto.2008.Manajemen Pendidikan.hal 1-14
KESIMPULAN
Dari pengertian diatas, manajemen pendidikan merupakan suatu proses
untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana
dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai
tujuan dan sasaran pendidikan.
Tujuan pendidikan sebagaimana tertuang pada UU Nomor 2 tahun 1989
pasal 4, antara lain dirumuskan : "Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan".
Sasaran pendidikan secara makro sebagaimana yang terdapat dalam
lembaga-lembaga pendidikan dapat diklasifikasikan pada beberapa hal, antara lain
akuisisi pengetahuan (sasaran kognitif), pengembangan keterampilan/kemampuan
(sasaran motorik) dan pembentukan sikap (sasaran afektif). Salah satu sasaran
yang dapat diukur untuk sasaran kognitif adalah nilai hasil akhir belajar (NEM)
dan perankingan sebagai implikasi dari NEM. Untuk sasaran motorik, terkait
dengan apa yang telah dihasilkan oleh siswa, sedangkan untuk sasaran afektif,
terkait dengan perubahan sikap/perilaku siswa setelah proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, pendidikan pun memerlukan adanya manajemen pendidikan yang
berupaya mengkoordinasikan semua elemen pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sebagaimana pada manajemen secara umum, manajemen pendidikan
meliputi empat hal pokok, yaitu perencanaan pendidikan, pengorganisasian
pendidikan, penggiatan pendidikan, dan pengendalian atau pengawasan
pendidikan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof.Dr.Suharsimi Arikunto.2008.Manajemen Pendidikan.Yogyakarta:Aditya Media
2. www.goole.com