Download - Makalah Neonatus 2(BARU)
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
PAGE 28
ANALISA DATA
NODATA SENJANGKEMUNGKINAN
PENYEBABMASALAH
1.
2.
3.
S : -
O :
Suhu 36,7C,
Nadi 140x/menit,
Pernafasan 32 x/menit,
Bayi dirawat dalam couvis & bayi dibedong.
Kulit kemerahan
Extremitas hangat
S : -
O :
Pergerakan aktif
Menangis kuat
Refleks isap kuat
ASI/PASI 30 cc/3 jam
BB: 3200 gram
PB: 49 cm
S : -
O :
Suhu 36,7C
Nadi 140 x/menit
Pernafasan 32 x/menit
Tali pusat masih belum kering dan tertutup kasa alkohol 70%
Transisi lingkungan extra uterus Neonatus
Peningkatan laju metabolik
Ketidakadekuatan imunitas yang didapatResiko ketidakefektifan termoregulasi
Resiko Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko infeksi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama
: By Ny. SW
RSUD: Dr. Murjani Sampit
Umur
: 2 hari
Ruang: Ruang Perinatalogi
Dx. Medis
: BBLC, CB, dan SMK
No. Reg: 010876
NODIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANRENCANARASIONAL
1.
2.
3.
Resiko ketidakefektifan termoregulasi b/d transisi lingkungan extra uterus neonatus ditandai dengan
S : -
O :
Suhu 36,7C,
Nadi 140x/menit,
Pernafasan 32 x/menit,
Bayi dirawat dalam couvis & bayi dibedong.
Kulit kemerahan
Extremitas hangat
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan laju metabolik ditandai dengan;
S : -
O:
Pergerakan aktif
Menangis kuat
Refleks isap kuat
ASI/PASI 30 cc/3 jam
BB: 3200gram
PB: 49 cm
Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan imunitas yang didapat ditandai dengan;
S : -
O :
Suhu 36,7C
Nadi 140 x/menit
RR: 32 x/menit
Tali pusat masih belum kering dan tertutup kasa alkohol 70%
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari hipotermia tidak terjadi, dengan kriteria;
Suhu tubuh dalam batas normal (36,5C - 37C)
Bebas dari tanda tanda stres dingin atau hipotermia
Ekstremitas hangat.Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari klien mampu mempertahankan kebutuhan nutrisi dengan kriteria;
Peningkatan berat badan
Refleks isap kuat
Pemberian ASI/PASI meningkat
Muntah tidak ada.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari infeksi tidak terjadi dengan kriteria;
Tanda tanda vital dalam batas normal
Tali pusat kering
Tidak ditemukan tanda tanda infeksi
1. Observasi tanda tanda vital setiap 3 jam
2. Kaji frekuensi pernafasan
3. Perhatikan tanda tanda sekunder stress dingin
4. Perhatikan tanda tanda dehidrasi
5. Kaji terhadap proses penyakit lain
6. Rawat bayi dalam couvis
7. Hilangkan/kurangi sumber sumber yang dapat menyebabkan kehilangan panas pada bayi
8. Bayi dibedong/diselimuti.
1. Timbang berat badan setiap hari
2. Pantau intake dan output
3. Auskultasi bising usus
4. Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalam pemberian makanan
5. Berikan ASI/PASI secara bertahap setiap 3 jam.
1. Observasi tanda tanda vital
2. Kaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat setiap hari terhadap adanya tanda tanda infeksi
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
4. Rawat luka/tali pusat dengan tehnik aseptik
5. Batasi pengunjung
6. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik (inj. Cefotaxim 140 mg/12 jam IV).
1. Untuk mengetahui KU bayi, apakah tetap berada pada batas sempit suhu tubuh normal atau tidak sebagai respon pengeluaran panas
2. Bayi menjadi takhipnea dalam respon terhadap peningkatan kebutuhan O2 yang dihubungkan dengan stres dingin dan upaya mengeluarkan kelebihan CO2 untuk menurunkan asidosis respiratori
3. Hipotermia yang meningkatkan laju penggunaan O2 dan glukosa sering disertai distres pernafasan
4. Suhu aksila lebih tinggi dari 37,5C dipertimbangkan hipertermik dan dapat mengakibatkan panas berlebihan pada bayi sehingga mengakaibatkan kehilangan air tidak kasat mata.
5. Ketidakstabilan suhu atau suhu subnormal dapat menandakan infeksi.
6. Untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap berada dalam batas normal
7. Tubuh bayi yang berhubungan dengan udara dingin dan permukaan dingin dapat mempercepat terjadinya kehilangan panas pada tubuh bayi.
8. Untuk menghindari terjadinya kehilangan panas dan mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat.
1. Untuk mengetahui status nutrisi dan tindakan keperawatan selanjutnya
2. Untuk memberikan gambaran tentang status nutrisi
3. Indikator yang menunjukan neonatus lapar/siap untuk makan
4. Masalah masalah ini dapat mengindikasikan obstruksi usus, fibrosis kista, atau fistula trakeoosofageal
5. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan mencegah terjadinya distensi abdomen.
1. Untuk mengetahui keadaan umum klien dan untuk menentukan intervensi selanjutnya
2. Untuk mengetahui secara dini terjadinya infeksi sehingga dapat dilakukan penangangan yang lebih cepat
3. Mencuci tangan yang benar adalah faktor tunggal yang paling penting dalam melindungi bayi baru lahir dari infeksi.
4. Untuk membunuh microorganisma yang akan masuk keluka
5. Untuk mencegah infeksi nasokomial dari luar kedalam
6. Untuk membunuh microorganisma penyabab infeksi
IMPLEMENTASI TINDAKAN
NOTGL/
WAKTUNO.
DXIMPLEMENTASIE V A L U A S I
1.
2.
3.
13 / 03 / 2006
Jam.
08.00 Wib
13 / 03 / 2006
Jam.
08.00 Wib
13 / 03 / 2006
Jam.
08.00 Wib
I
II
III
1. Mengobservasi tanda tanda vital setiap 3 jam;
Jam 11.00 wib
N: 156 x/menit, S: 36,5(C, RR: 40 x/menit
Jam 14.00 wib
N: 144 x/menit, S: 36,8(C, RR: 44 x/menit
2. Mengkaji frekuensi pernafasan; Pernafasan normal, RR: 40 x/menit(Jam 08.00 wib)
3. Memonitor tanda tanda sekunder stress dingin; Bayi dalam keadaan hangat, tidak ada pucat, tremor dan kulit yang dingin (Jam 08.10 wib).
4. Mengawasi tanda tanda dehidrasi; Turgor kulit baik kembali dalam waktu kurang dari 2 detik ketika dicubit, suhu 36, 7(C, bayi menetek kuat, PASI 30 cc/3 jam, muntah tidak ada (Jam 08.20 wib)
5. Mengkaji terhadap proses penyakit lain; bayi tidak ada menderita penyakit lain seperti infeksi, distres pernafasan, dll.(Jam 08. 45 wib)
6. Merawat bayi dalam couvis (Jam 09.00 wib)
7. Mengganti popok/pakaian bayi (jam 09.15 wib)
8. Membedong/menyelimuti bayi (Jam 09.20 wib)
1. Menimbang berat badan bayi; BB: 3200gram (Jam 08.00 wib)
2. Memonitor intake dan output; Intake: minum 40 cc, output; BAK 1 kali 10 cc, BAB 1 kali 5 cc, IWL: 75 cc, balance cairan sampai jam 13.00 wib: - 50 cc (Jam 13.00 wib)
3. Mendengarkan bising usus; peristaltik usus 12 x/menit (Jam 08.05 wib)
4. Memonitor bayi terhadap adanya indikasi masalah dalam pemberian makanan; Bayi tidak ada masalah dalam pemberian makanan, refleks isap bayi kuat (Jam 08.25 wib).
5. Memberikan PASI 30 cc/3 jam
Jam 09.00 wib
PASI 30 cc
Jam 12.00 wib
PASI 30 cc
1. Mengobservasi tanda tanda vital; S: 36,7(C, N: 140 x/menit, RR: 40 x/menit (Jam 08.00 wib)
2. Mengkaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat setiap hari terhadap adanya tanda tanda infeksi; Tali pusat kering dan tertutup kasa alkohol 70%, tidak ada pembengkakan, kemerahan, pus dan rabas (Jam 08.10 wib)
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien (Jam 07. 30 wib)
4. Memberikan Amoxsan drop 3 x 0,4 ml peroral
Tanggal 13 Maret 2006, Jam 13.30 Wib ;
S : -
O :
Suhu 36,8C,
Nadi 144 x/menit,
Pernafasan 44 x/menit,
Bayi dirawat dalam couvis & dibedong.
Kulit kemerahan
Extremitas hangatA : Hipotermia tidak terjadi
P : Lanjutkan intervensi no.1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, & 8
1. Observasi tanda tanda vital setiap 3 jam
2. Kaji frekuensi pernafasan
3. Perhatikan tanda tanda sekunder stress dingin
4. Perhatikan tanda tanda dehidrasi
5. Kaji terhadap proses penyakit lain
6. Rawat bayi dalam couvis
7. Hilangkan/kurangi sumber sumber yang dapat menyebabkan kehilangan panas pada bayi (misal menggantikan pakaian/popok yang basah sesegera mungkin, menghindari bayi dari lingkungan dingin,dll)
8. Bayi dibedong/diselimuti.
Tanggal 13 Maret 2006, Jam13.30 Wib ;
S : -
O :
Pergerakan aktif
Menangis kuat
Refleks isap kuat
ASI/PASI 30 cc/3 jam
BB: 3200gram
PB: 49 cm
A : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi
P : Lanjutkan intervensi no. 1, 2, 4, & 5
1. Timbang berat badan setiap hari
2. Pantau intake dan output
3. Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalam pemberian makanan
4. Berikan ASI/PASI secara bertahap setiap 3 jam.
Tanggal 13 Maret 2006, Jam 13.30 Wib ;
S : -
O :
Suhu 36,8C
Nadi 144 x/menit
Pernafasan 40 x/menit
Tali pusat masih belum kering dan tertutup kasa alkohol 70%
Tali pusat tidak ada pembengkakan, kemerahan, pus, dan rabas
A : Infeksi tidak terjadi
P : Pertahankan intervensi no.1, 2, 3, 4 & 6
1. Observasi tanda tanda vital
2. Kaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat setiap hari terhadap adanya tanda tanda infeksi
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
4. Rawat luka/tali pusat dengan tehnik aseptik
5. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik (Amoxsan drop 3 x 0,4 ml peroral).
CATATAN PERKEMBANGAN
NOTANGGAL/
WAKTUNO. DXPERKEMBANGANPARAF
1.
14 / 03 / 2006
Jam.
08.00 14.00 wib
Jam
13.30 wib
I
S : -
O :
Suhu 36,5C,
Nadi 152 x/menit,
Pernafasan 44 x/menit,
Bayi dirawat dalam couvis & dibedong.
Kulit kemerahan
Extremitas hangatA : Ketidakefektifan termoregulasi tidak terjadi
P : Lanjutkan intervensi 1 - 8
1. Observasi TTV setiap 3 jam
2. Kaji frekuensi pernafasan
3. Perhatikan tanda tanda sekunder stress dingin
4. Perhatikan tanda tanda dehidrasi
5. Kaji terhadap proses penyakit lain
6. Rawat bayi dalam couvis
7. Hilangkan/kurangi sumber sumber yang dapat menyebabkan kehilangan panas pada bayi
8. Bayi dibedong/diselimuti.
I :
1. Mengobservasi tanda tanda vital setiap 3 jam;
Jam 11.00 wib
N: 144 x/menit, S: 36,7(C, RR: 36 x/menit
Jam 14.00 wib
N: 136 x/menit, S: 36,6(C, RR: 40 x/menit
2. Mengkaji frekuensi pernafasan; Pernafasan normal, RR: 36 x/menit (Jam 08.00 wib)
3. Memonitor tanda tanda sekunder stress dingin; Bayi dalam keadaan hangat, tidak ada pucat, tremor dan kulit yang dingin (Jam 08.10 wib).
4. Mengawasi tanda tanda dehidrasi; Turgor kulit baik kembali dalam waktu kurang dari 2 detik ketika dicubit, suhu 36, 5(C, bayi menetek kuat, PASI 30 cc/3 jam, muntah tidak ada (Jam 08.15 wib)
5. Mengkaji terhadap proses penyakit lain; bayi tidak ada menderita penyakit lain seperti infeksi, distres pernafasan, dll.(Jam 08. 20 wib)
6. Merawat bayi dalam couvis (Jam 08.50 wib)
7. Mengganti popok/pakaian bayi (jam 09.00 wib)
8. Membedong/menyelimuti bayi (Jam 09.15 wib)
E : Suhu 36,8(C, N: 136 x/menit, RR: 36x/menit, kulit kemerahan, ekstremitas hangat, bayi dirawat dalam couvis. Tujuan tercapai.
R:
1. Rencana sore ini rawat gabung
2. Menganjurkan orang tua untuk segera mengganti popok yang basah untuk menghindari kehilangan panas dan memberikan
CATATAN PERKEMBANGAN
NOTANGGAL/
WAKTUNO. DXPERKEMBANGANPARAF
2.
14/ 03 / 2006
Jam
08.00 14.00 Wib
Jam
13.30 wib
II
S: -
O:
Pergerakan aktif
Menangis kuat
Refleks isap kuat
ASI/PASI 30 cc/3 jam
BB: 3200 gram
PB: 49 cm
A: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi no. 1, 2, 4, & 5
1. Timbang berat badan setiap hari
2. Pantau intake dan output
3. Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalam pemberian makanan
4. Berikan ASI/PASI secara bertahap setiap 3 jam.
I:
1. Menimbang berat badan; BB: 3200 gram (Jam 08.00 wib)
2. Memonitor intake dan output; Intake: minum 220 cc, output; BAK 5 kali 100 cc, BAB 4 kali 15 cc, IWL; 80 cc, balance cairan 24 jam (tgl 13/03/06): + 25 cc (Jam 08.15 wib)
3. Mengobservasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalam pemberian makanan; muntah tidak ada, refleks isap kuat (Jam 08.20 wib)
4. Memberikan PASI 20 cc/3 jam
Jam 09.00 wib
PASI 30 cc
Jam 12.00
PASI 30 cc
E: Refleks isap kuat, BB: 3100 gram, PASI 20 cc/3 jam, muntah tidak ada. Tujuan tercapai
R:
1. Rawat gabung sore ini
2. Penkes tentang ASI Ekslusif , manfaat ASI dan gizi pada ibu menyusui besok sebelum pulang
3. Anjurkan ibu untuk menetekkan bayinya.
4. Timbang BB setiap hari
5. Pantau intake dan output
CATATAN PERKEMBANGAN
NOTANGGAL/
WAKTUNO. DXPERKEMBANGANPARAF
3
14 / 03 / 2006
Jam
08.00 14.00 Wib
Jam
13.30 wib
III
S: -
O:
Suhu 36,5C
Nadi 152 x/menit
Pernafasan 44 /menit
Tali pusat masih belum kering dan tertutup kasa alkohol 70%
Tali pusat tidak ada pembengkakan, kemerahan, pus, dan rabas
A : Infeksi tidak terjadi
P : Pertahankan intervensi no.1, 2, 3, 4 & 6
1. Observasi tanda tanda vital
2. Kaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat setiap hari terhadap adanya tanda tanda infeksi
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
4. Rawat luka/tali pusat dengan tehnik aseptik
5. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik (Amoxsan drop 3 x 0,4 ml peroral).
I:
1. Mengobservasi tanda tanda vital; S: 36,7C, N: 144x/menit, RR: 36 x/menit (Jam 11.00 wib)
2. Mengkaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat setiap hari terhadap adanya tanda tanda infeksi; Tali pusat kering dan tertutup kasa alkohol 70%, tidak ada pembengkakan, kemerahan, pus dan rabas (Jam 08.20 wib)
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien (Jam 07. 30 wib)
4. Memberikan Amoxsan drop 3 x 0,4 ml peroral (Jam 12.00 wib)
E: S: 36,8C, nadi 136 x/menit, RR: 36x/menit, tali pusat sudah mulai kering, tidak ada pembengkakan, kemerahan, pus dan rabas pada tali pusat, tali pusat tertutup kasa alkohol 70%. Tujuan tercapai.
R: Pertahankan intervensi no.1, 2, 3, 4 & 6
1. Observasi tanda tanda vital
2. Kaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat setiap hari terhadap adanya tanda tanda infeksi
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
4. Rawat luka/tali pusat dengan tehnik aseptik
5. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik (Amoxsan drop 3 x 0,4 ml peroral).
CATATAN PERKEMBANGAN
NOTANGGAL/
WAKTUNO. DXPERKEMBANGANPARAF
1.
15 /03 / 2006
Jam.
08.00 14.00 wib
Jam
13.30 wib
I
S : -
O :
Suhu 36,7C,
Nadi 140 x/mntt,
Pernafasan 40x/menit,
Bayi dirawat dalam couvis & dibedong.
Kulit kemerahan
Extremitas hangatA : Ketidakefektifan termoregulasi tidak terjadi
P : Lanjutkan intervensi 1, 2 & 3
1. Observasi TTV setiap 3 jam
2. Kaji frekuensi pernafasan
3. Perhatikan tanda tanda sekunder stress dingin
4. Perhatikan tanda tanda dehidrasi
5. Kaji terhadap proses penyakit lain
6. Rawat bayi dalam couvis
7. Hilangkan/kurangi sumber sumber yang dapat menyebabkan kehilangan panas pada bayi (misal menggantikan pakaian/popok yang basah sesegera mungkin, menghindari bayi dari lingkungan dingin,dll)
8. Bayi dibedong/diselimuti.
I :
1. Mengobservasi tanda tanda vital setiap 3 jam;
Jam 11.00 wib
N: 140 x/mnt, S: 36,7(C, RR: 40 x/mnt
2. Mengkaji frekuensi pernafasan; Pernafasan normal, RR: 40 x/menit(Jam 08.00 wib)
3. Memonitor tanda tanda sekunder stress dingin; Bayi dalam keadaan hangat, tidak ada pucat, tremor dan kulit yang dingin (Jam 08.15 wib).
4. Mengawasi tanda tanda dehidrasi; Turgor kulit baik kembali dalam waktu kurang dari 2 detik ketika dicubit, suhu 36, 2(C, bayi menetek kuat,
5. Mengkaji terhadap proses penyakit lain; bayi tidak ada menderita penyakit lain seperti infeksi, distres pernafasan, dll.(Jam 08. 45 wib)
E : Suhu 36,5(C, N: 144 x/menit, RR: 32 x/menit, kulit kemerahan, ekstremitas hangat,. Tujuan tercapai.
R: Hentikan intervensi klien boleh pulang
CATATAN PERKEMBANGAN
NOTANGGAL/
WAKTUNO. DXPERKEMBANGANPARAF
2.
15 / 03 / 2006
Jam
08.00 14.00 Wib
Jam
13.30 wib
II
S: -
O:
Pergerakan aktif
Menangis kuat
Refleks isap kuat
Bayi menetek pada ibunya
BB: 3250gram
PB: 49 cm
A: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi no. 1, 2, 4, & 5
1. Timbang berat badan setiap hari
2. Pantau intake dan output
3. Anjurkan orang tua untuk segera menyusui bayinya bila kelaparan
4. Anjurkan orang tua untuk mengkosumsi gizi yang baik selama menyususi
5. Jelaskan tentang ASI eksklusif dan manfaat ASI pada ibu.
I:
1. Menimbang berat badan; BB: 3250 gram (Jam 08.00 wib)
2. Memonitor intake dan output; Intake: minum ASI 250 cc, output; BAK 4 kali 100 cc, BAB 4 kali 30 cc, IWL; 81,25 cc, balance cairan 24 jam (tgl 14/03/06): + 39,95 cc (Jam 08.15 wib)
3. Menganjurkan orang tua untuk segera menyusui bayi bila kelaparan; ibu bayi tampak menyusui bayinya (Jam 09.05 wib)
4. Melakukan Penkes kepada orang tua tentang ASI tentang eksklusif dan manfaatnya serta tentang gizi yang baik kepada ibu menyusui; ibu mampu menyebutkan beberapa manfaat ASI dan pengertian tentang ASI ekslusif serta ibu mampu menyebutkan tujuan dari pemberian gizi yang baik pada ibu menyusui, menyebutkan beberapa makanan yang dinjurkan dan, dibatasi, dan dihindari juga mampu menyebutkan salah satu contoh kebutuhan makanan pada ibu menyususi dalam sehari (Jam 11.00 wib)
E: Refleks isap kuat, BB: 3250 gram, bayi menetek pada ibunya, gerakan aktif dan menangis kuat. Tujuan tercapai.
R: Hentikan intervensi klien boleh pulang
CATATAN PERKEMBANGAN
NOTANGGAL/
WAKTUNO. DXPERKEMBANGANPARAF
3
15 / 03 / 2006
Jam
08.00 14.00 Wib
Jam
13.30 wib
III
S: -
O:
Suhu 36,7C
Nadi 140 x/menit
Pernafasan 40 /menit
Tali pusat masih belum kering dan tertutup kasa alkohol 70%
Tali pusat tidak ada pembengkakan, kemerahan, pus, dan rabas
A : Infeksi tidak terjadi
P : Pertahankan intervensi no.1, 2, 3, 4 & 6
1. Observasi tanda tanda vital
2. Kaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat setiap hari terhadap adanya tanda tanda infeksi
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
4. Rawat luka/tali pusat dengan tehnik aseptik
5. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik (inj. Cefotaxim 140 mg/12 jam IV).
I:
1. Mengobservasi tanda tanda vital; S: 36,7C, N: 140 x/menit, RR: 40 x/menit (Jam 11.00 wib)
2. Mengkaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat setiap hari terhadap adanya tanda tanda infeksi; Tali pusat kering dan tertutup kasa alkohol 70%, tidak ada pembengkakan, kemerahan, pus dan rabas (Jam 08.10 wib)
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien (Jam 07. 30 wib)
E: S: 36,5C, nadi 144 x/menit, RR: 32x/menit, tali pusat sudah mulai kering, tidak ada pembengkakan, kemerahan, pus dan rabas pada tali pusat, tali pusat tertutup kasa alkohol 70%. Tujuan tercapai.
R : Hentikan intervensi klien boleh pulang.
PAGE