Download - makalah pancasila
HAFID HASWIN: PEMATERI
SITTI NURKARIIMAH: NATULEN
RUSDI M: MODERATOR
SARIPUDDIN:PENJAWAB
WAHYU: PENJAWAB
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil „Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. makalah ini penulis membahas mengenai “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran.
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.
19 November 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan Makalah
Negara kita ini mengakui bahwa ideology yang kita pakai adalah Pancasila
sebaga ideologi terbuka. Sebagai mahasiswa seringnya kita menemukan pertentangan
mengenai ideology ini, dan mungkin juga kita tidak terlalu mengerti kenapa ideology
yang kita pakai adalah Pancasila dan kenapahars bersifat terbuka. Banyak pertanyaan
lain yang menjadkan kita harus kritis dan harus tanggap serta paham bagaimana itu
Pancasila , bagaimana itu ideology yang terbuka sehingga kita tidak merasa bahwa
adalah salah bilamana kita menggunakan ideology Pancasila dan juga sebagai bekal
kita untuk menangkal pengaruh buruk dari ideology-ideologi yang mencoba merusak
bangsa ini yang pastinya akan menimbulkan perpecahan. Dan sudah sepatasnya kita
sebagai mahasiswa memahami dan mengerti apa itu Pancasila sebagai ideology.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin saya bahas pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ideologi
2. Apa itu Pancasila dan bagaimana terbentuknya Pancasila
3. Bagaimana itu Pancasila sebagai ideologi
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan mengerti apa yang dimaksud dengan ideology
2. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Pancasila
3. Untuk mengetahui dan mengerti Pancasila sebagai ideology bangsa kita
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Ideologi………………………………………………………………………………
B. Sejarah Terbentuknya Pancasila………………………………………………….
C. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa………………………………………………
D. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka……………………………………………..
BAB III PENUTUP.................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A. IDEOLOGI
1. Pengertian Ideologi
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata
yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian
ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan
yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative
yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan
yang dijunjung tinggi.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
a. Destut De Traacy :
istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti
suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis.
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
2. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau
tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
3. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula
politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
c. AL-Marsudi;
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des
ideas
d. Puspowardoyo:
bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara
keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya
dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan
pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan
tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
e. Harol H. Titus:
Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of ideas concerning
various political and aconomic issues and social philosophies often applied to a
systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang
digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik
ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis
tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
f. Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia
g. Machiavelli:
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
h. Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat
bertahan dan mengatur rakyatnya.
i. Francis Bacon:
j. Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
k. Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat.
l. Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
2. Karakteristik Ideologi
a. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi kritis
Situasi kritis, dimana cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak yang
sebelumnya dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah dianggap
sebagai suatu yang sudah tidak dapat diterima lagi. Keadaan semacam ini biasanya
akan mendorong munculnya suatu ideologi.
b. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis
Ideologi pada dasarnya merupakan suatu ide atau gagasan yang ditawarkan ke
tengah-tengah arena perpolitikan, oleh karena itu harus disusun sistematis agar dapat
diterima masyarakat secara rasional. Sebagai ide untuk mengatur tertib hubungan
masyarakat maka biasanya menyajikan penjelasan dan visi mengenai kehidupan yang
hendak diujudkan.
c. Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam
Dilihat dari dimensi horizontal, ideologi mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,
mulai dari penjelasan-penjelasn yang parsial sifatnya sampai kepada gagasan-gagasan
atau pandangan-pandangan yang komprehensif.
d. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan
Dilihat dari dimensi vertical, ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan
panutan, mulai dari konsep yang kompleks dan sophisticated sampai dengan slogan-
slogan atau symbol-simbol sederhana yang mengekspresikan gagasan-gagasan
tertentu sesuai dengan tingkat pemahaman dan perkembangan masyarakatnya.
Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991:384), yaitu sebagai berikut:
1. Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status quo),
setidak-tidaknya secara umum, walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal-
hal teknis
2. Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam masyarakat
sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik
3. Ideologi reformisI, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan
4. Ideologi revolusioner yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh system nilai
masyarakat.
B. SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA
Proses terjadinya pancasila dapat di badakan menjadi dua yaitu: asal mula yang
langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengertian asal mula tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Asal Mula Langsung
Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan menjadi empat yaitu: causa
materialis, causa formalis, causa efficient.
Adapun rincian asal mual langsung Pancasila menurut Notonegora adalah sebagai
berikut :
a. Asal mula bahan (causa materialis)
Asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia itu sendiri karena Pancasila di gali dari
nilai-nilai, adapt-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari hari bangsa Indonesia.
b. Asal mula bentuk (causa formalis)
Hal ini di maksudkan bagaimana asal mula bentu atau bagaimana bentuk Pancasila itu
di rumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945. maka asal mula
bentuk Pancasila adalah ; Soekarno bersama-sam denagn Drs. Moh Hatta serta
anggota BPUPKI lainya merumuskan dan membahas pancasila terutama hubungan
bentuk,rumusan dan nama Pancasila.
c. Asal mula karya (causa efficient)
Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara
menjadi dasar negarayang satu. Adapun asal mula krya adalah PPKI sebagai
pembentuk Negara dan atas dasar pembentuk Negara tang mengesahkan Pncasila
menjadi dasar Negara yang sah, setelah melakukan pembahasan baik yang di
lakuakan oleh BPUPKI , Panitia Sembilan.
2. Asal mula tidak langsung
Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut:
a. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar
filsafat Negara. Nilai-nilainya yaitu nilai keuhanan, niali kemanusiaan, nilai persatuan,
niali kerakyatan, niali keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari
bangsaIndonesia sebelum membentuk Negara.
b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk Negara, yang berupa nilai-nilai adapt istiadat, nilai kebudayaan serta nilai
religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan
sehari-hari bangsa Indonesia.
c. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa asal mula tidak langsung Pancasila pada
hakikatnya bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai
“Kausa materialis” atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan uraian di atas ,dapat membeikan gambaran pada kita bahwa
pancasila itu pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
jauh sebelum bangsa Indonesia membentuk Negara.
Adapun beberapa pengertian Pancasila yaitu:
a. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas
dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik.
b. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun yang sekian abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak
saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
c. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.
d. Berdasarkan Terminologi
Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh
Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia
yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya, seorang ahli bahasa
yang duduk di samping Ir. Soekarno yaitu Muhammad Yamin.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya dan keesokan harinya (18 Agustus 1945) mengesahkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat isi rumusan lima
prinsip dasar negara yang diberi nama Pancasila.
C. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
Dalam perjalanan sejarah Pancasila sebagai ideologi mengandung sifat reformis
dan revolusioner. Kita mengetahui berbagai istilah ideologi, seperti ideologi Negara,
ideologi bangsa, dan ideologi nasional. Ideologi Negara khusus dikaitkan dengan
pengaturan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Sedangkan ideologi nasional
mencakup ideologi Negara dan ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup
bangsa. Bagi bangsa Indonesia, ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
Ideologi nasional bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah ideologi perjuangan, yaitu yang sarat dengan jiwa
semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan Negara merdeka, berdaulat, adil, dan
makmur (Bahan Penataran. BP-7 Pusat, 1993).
Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 terkandung motivasi, dasar dan
pembenaran perjuangan (kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan
bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan). Alinea kedua mengandung
cita-cita bangsa Indonesia (Negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur).
Alinea ketiga memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya (menyatakan kemerdekaan
atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa). Alinea keempat memuat tugas
Negara/tujuan nasional, penyusunan undang-undang dasar, bentuk susunan Negara
yang berkedaulatan rakyat dan dasar Negara Pancasila.
Pembukaan UUD 1945 yang mengandung pokok-pokok pikiran yang dijiwai
Pancasila, dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Batang Tubuh UUD 1945. Dengan
kata lain, pokok-pokok pikiran yang terkandung dalamm Pembukaan UUD 1945 itu
tidak lain adalah Pancasila, yang kemudian dijabarkan dalam pasal-pasal dari Batang
Tubuh UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 memenuhi persyaratan sebagai ideologi yang memuat
ajaran, doktrin, teori dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini
kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk pelaksanaannya
(BP-7 Pusat, 1993). Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu
pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia,
masyarakat, hukum dan Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan
Indonesia.
D. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar
pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan aktual.
Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka maka Pancasila memiliki dimensi sebagai
berikut:
Dimensi idealis
Yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis dan rasional yaitu
hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila : Ketuanan, kemanusiaa,
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Maka dimensi idealisme yang terkandung dalam
ideologi Pancasila mampu memberikan harapan, optimisme, serta mampu menggugah
motivasi yug dicita-citakan (Kunto Wibisono, 1989).
Dimensi normative
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem
normatif, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memilki
kedudukan tinggi yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV. Berkedudukan
sebagai ’staat fundamental norm’ (pokok kaidah negara yang fundamental). Dalam
pengertian ini ideologi Pancsiula agar mampu dijabarkan kedalam langkah operasional
perlu memiliki norma yang jelas.
Dimensi realitas
Suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang
dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal
serta normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-
hari baik dalam kaitannya bermasyarakat maupun dalam segala aspek
penyelenggaraan Negara
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah
sebagai berikut :
a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat
yang berkembang secara cepat.
b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku
dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang
bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam
rangka mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang
berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal
ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai
sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis
berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan
dalam norma - norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam
Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil
konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental
(Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan
nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai
dasarnya.
Batas Batas Keterbukaan Pancasila
Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang
tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a. Stabilitas nasional yang dinamis.
b. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.
c. Mencegah berkembangnya paham liberal.
d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.
e. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam
menerima budaya asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa hidup
bersama sehingga terjadilah akulturasi budaya. Oleh karena itu Pancasila sebagai
ideologi terbuka terhadap pengaruh budaya asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila
bersifat tetap. Dengan perkataan lain Pancasila menerima pengaruh budaya asing
dengan ketentuan hakikat atau substansi Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan serta keadilan bersifat tetap. Secara strategi keterbukaan
Pancasila dalam menerima budaya asing dengan jalan menolak nilai-nilai yang
tertentangan dengan ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan
serta menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar
pancasila tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pancasila sebagai ideologi adalah lahir semenjak bangsa Indonesia ada, dan pada
kenyataannya ideologi ini adalah yang mampu menjaga kesatuan bangsa kita yang
mempunyai beragam suku dan budaya. Ideologi Pancasila merupakan filter bagi kita
untuk memandang ideologi-ideologi lain apakah itu sesuai atau tidak dengan kehidupan
bangsa kita, dan Ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan peluang kita
mengikuti setiap perkembangan jaman.
B. Saran
Sebagai warga Negara yang baik sudah sewajarnya kita mengetahui apa ideologi kita
sebagai bangsa Indonesia oleh karena itu kita harus benar-benar yakin dan percaya
kepada Pancasila sebagai ideologi karena Pancasila tidak membawa bangsa kita
kedalam kehancuran namun masih mampu bertahan mengahadi kemajuan jaman.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto; Pendidikan Kewarganegaraan; Erlangga
http://Ideologi-Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas.htm
http://Pengertian IDEOLOGI.htm
http:// Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Ino Putro.htm
http://Pancasila Sebagai Ideologi Negara Makalah 2012Terbaru Gratis.htm
Soegito.2003. Pendidikan Pancasila (edisi revisi 2007). Semarang: UPT MKU UNNES.
Syarbaini Syahrial,2009. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia
Indonesia.