Download - MAKALAH Perawatan Luka Post Op
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Trauma skelet dan pembedahan yang dilakukan pada tulang, otot dan sendi dapat
mengakibatkan nyeri. Perfusi jaringan harus dipantau karena edema dan perdarahan kedalam
jaringan dapat memperburuk peredaran darah dan mengakibatkan sindrom kompartmental.
Pengkajian dan pemantauan klien mengenai masalah resiko yang berkaitan dengan
pembedahan, seperti syok hipovolemik harus menjadi perhatian. Beberapa masalah
kolaborasi atau resiko komplikasi yang dapat terjadi pada klien pasca operasi orthopedi
adalah syiok hipovolemia, atelektasis, pneumonia, retensi urin, infeksi, dan trombosis venaprofunda. Trauma pascaoperasi meninggalkan bekas luka bedah berupa jahitan. Jadi
dibutuhkan peraatan yang intensif dalam melakukan proses peraatan. !Lu"man, #ingsih,
$%11&.
'edera dari trauma muskuloskeletal biasanya memberikan disfungsi struktuir disekitarnya
dan struktur pada bagian yang dilindungi atau disangganya. (angguan muskuloskeletal yang
paling sering terjadi akibat suatu trauma adalah kontusio, strain, sprain, dislokasi dan
subluksasi. Pada umumnya fraktur akan menyebabkan kerusakan jaringan, organ disekitar
pembuluh darah dan syaraf disekitar . komplikasi lanjut yang mungkin terjadi antara lain
infeksi, non union, mal union dan delayed union. )ntuk mencegah dan mengatasi komplikasi
ini perlu penanganan yang tepat dan cepat. Penanganan terhadap fraktur dapat dengan
pembedahan. !smelt*er + bare, $%%$&.
Pada pasien dengan gangguan muskuloskletal yang menjalani prosedur pembedahan
pengkajian post operasi adalah kesinambungan dari pengkajian pre operasi. etelah
pembedahan ortopedi, peraat tetap melanjutkan rencana peraatan pre operasi, peraat
harus mengkaji ulang kebutuhan pasien berkaitan dengan nyeri, perfusi jaringan, promosi
kesehatan , nmobilitas dan konsep diri. Luka bedah diharapkan tidak berdarah atau mimimal
perdarahan dibaah balutan. -pabila terjadi rembesan darah pada balutan luka, maka harus
segera diganti,hal ini untuk meminimalisir port entri mikroba kedalam luka. Penggantian
balutan luka dilakukan untuk meminimalkan komplikasi infeksi. !obinson, / Brien, $%%0&
1
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
2/14
1.$. umusan masalah
1.$.1. Bagaimana cara melakukan peraatan luka
1.$.$. -pa saja yang termasuk dalam penatalaksanaan peraatan luka post op
1.$.2. Bagaimana peran peraat secara mandiri dalam melakukan peraatan luka
1.$.3. Bagaimana kolaborasi peraatan saat melakukan peraatan luka post op
1.$.4. -pa saja diagnosa yang mungkin muncul dan bagaiman invensinya
1.2. Tujuan
1.2.1 5engetahui cara peraatan luka post op pada gangguan muskuloskeletal
1.2.$ 5engetahui penatalaksanaan pada luka post op
1.2.2 5enjelaskan peran peraat mandiri dalam peraatan luka post operasi
1.2.3 5enjelaskan peran peraat dalam peraatan luka secara kolaborasi
1.2.4 5engetahui diagnosa yang muncul pada klien dengan post op gangguan
muskuloskeletal
1.3. 5anfaat
5eningkatkan peran peraat sebagai pemberi asuhan keperaatan yang profesionaldalam hal memberikan peraatan luka terhadap pasien post op gangguan
muskuloskeletal dengan dengan menggunakan teknik yang efektif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
3/14
$.1 Peraatan luka post op
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses patalogis
yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ tertentu. !Potter + Perry,
$%%0&. Luka adalah kerusakan kontinuitaskulit, mukosa membran dan tulang atau organ
tubuh lainnya. !Tamsuri,$%%0&. edangkan peraatan luka adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memastikan baha struktur dibaah kulit tidak rusak dan berfungsi dengan
tepat serta bertujuan untuk meminimalkan resiko infeksi. !'arolina +(eoff,$%%0&.
)ntuk memungkinkan luka bedah /67 kering secepat mungkin, maka luka insisi akan
ditutupi oleh kasa penyerap steril yang memungkinlkan sirkulasi udara. Jika luka operasi
mengeluarkan banyak darah,m peraatan luka dan penggantian balutan dilakukan $3 jam
setelah operasi. ebaliknya jika tidak, balutan dapat dibuka setidaknya selama 38 jam setelah
operasi /67. !yf+-rraf, $%%9&
$.1.1. metode peraatan luka
Peraatan luka yang baik semestinya tidak hanya dengan menutupi luka sebagai
pelindung, tetapi juga membantu proses penyembuhan luka.
1. 6nert:pasif
elama bertahun;tahun jenis balutan yang digunakan adalah jenis pasif, yang memiliki
konsep hanya menutup luka termasuk kain kassa, serat antilengket dan tulle. Jenis ini
memiliki sifat balutan luka yang jauh dari ideal, dan sering digunakan untuk balutan
sekunder, bukan balutan primer.
$. 6nteractive:bioactive
5erupakan balutan yang mengubah lingkungan luka dan berinteraksi dengan permukaan
luka untuk mengoiptimalkan penyembuhan. Balutan ini mempunyai kemampuan untuk
menyediakan lingkungan yang lembab dan kondusif.
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
4/14
lainnegative pressure therapy, ound matri= dressings, tissue engineered skin e"uivalents,
intradermal regeneration template, transcyte, groth factor dressing. !'arolina +(eoff,$%%0&.
$.1.$ 7aktor;faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka>
Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis karena
merupakan suatu kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi saling berkesinambungan.
Proses penyembuhan luka tidak hanya terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal saja
pada luka, namun dipengaruhi pula oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik
!6n?T#-,$%%3>12&.
7aktor 6nstrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh dalam proses
penyembuhan meliputi > usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi
jaringan, status imunologi, dan penyakit penyerta !hipertensi, @5, -rthereosclerosis&.
7aktor ?kstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang dapat
berpengaruh dalam proses penyembuhan luka, meliputi > pengobatan, radiasi, stres
psikologis, infeksi, iskemia dan trauma jaringan !6n?T#-,$%%3>12&
$.$ Penatalaksanaan #yeri Pos /p
Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari gangguan muskuloskeletal
tersebut saat didiagnosis.
Penatalaksanaan meliputi >
Pembedahan
kemoterapi,
radioterapi atau terapi kombinasi.
/bat;obatan seperti fosfat,mitramisin,kalsitonin,atau kortikosteroid. /bat;obatan untuk
mengatasi nyerinya mungkin bisa digunakan analgesik sesuai order.untuk mengatasi resiko
infeksi bisa diberikan obat;obatan golongan antibiotik gram !A& dan gram !;& untuk
pencegahan penyebaran infeksi lebih lanjut.pemberian obat;obatan anti emboli untuk
mencegah terjadinya emboli. !smelt*er.$%%1&.
@ibaah ini adalah obat;obat yang tergolong -6# !anti inflamasi non steroid&
; -sam mefenamat dan meklofenamat.
4
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
5/14
-sam mefenamat digunakan sebagai analgetika dan anti inflamasi. -sam mefenamat
kurang efektif dibandingkan dengan aspirin. 5eklofenamat digunakan sebagai obat anti
inflamasi pada reumatoid dan osteoartritis.
?fek samping terhadap saluran cerna > dispepsia, diare sampai diare berdarah dan gejala
iritasi terhadap lambung.
@osis asam mefenamat > $;2 kali $4%;4%% mg sehari.
@osis asam meklofenamat >$3%;3%% mg sehari.
/bat ini tidak dianjurkan kepada anak dibaah 13 tahun dan ibu hamil.
Penatalaksanaan farmakologi
1& -nalgesik opioid
-nalgesik opioid terdiri dari berbagai derivat dari opium seperti morfin an kodein. /pioid
dapat menyebabkan penurunan nyeri dan memberi efek euforia !kegembiraan&. #arkotik
tidak hanya menekan rangsang nyeri, tetapi juga menekan pusat pernafasan dan batuk
dimedula batang otak. @ampak dari obat narkotika adalah sedasi dan peningkatan toleransi
obat sehingga kebutuhan dosis obat akan meningkat.
$& -nalgesik non opioid!non steroid anti inflammantoryb drugs:#-6@s&
'ontoh aspirin, asetaminofen, dan ibuprofen. elain memiliki efek antinyeri juga
memiliki efek antiinflamasi dan antipiretik. ?fek samping yang paling umum adalah
gangguan pencernaan seperti adanya ulkus gaster, dan perdarahan gaster. !Tamsuri,
$%%0&
Penatalaksanaan non farmakologi terhadap nyeri saat peraatan luka
Teknik distraksi adalah pengalihan dan fokus perhatian terhadapp nyeri kestimulus yang
lain. Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori baha aktivasi retikuler
menghambat stimulus nyeri., stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang
skresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien bisa berkurang., distraksi
efektif untuk nyeri ringan sampai sedang. eefektifan distraksi tergantung pada kemampuan
pasien untuk menerima dan membangkiutkan input sensori selain nyeri.
$.2 @iagnosa Pasca /perasi (angguan 5uskuloskeletal
5
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
6/14
5enurut melt*er dan Bare !$%%$& ditetapkan diagnosa keperaatan utama pasien setelah
pembedahan ortopedi sesuai urutan prioritas adalah>
a. #yeri berhubungan dengan prosedur pembedahan, pembengkakan, dan immobilisasi
b. Potensial terhadap perubahan perfusi jaringan perifer yang berhubungan denganpembengkakan, alat yang mengikat, gangguan peredaran darah
c. erusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri, pembengkakan, prosedur
pembedahan, adanya alat fiksasi
d. Perubahan citra diri, harga diri, atau kinerja peran yang berhubungan dengan dampak
masalah muskuloskeletal
Intervensi
Tujuan utama pasien setelah pembedahan ortopedi dapat meliputi pengurangan nyeri,
perfusi jaringan yang adekuat, pemeliharaan kesehatan, peningkatan mobilitas, perbaikan
konsep diri, dan tidak adanya komplikasi !melt*er + Bare, $%%$&. 6ntervensi peraatan
sesuai dengan diagnose yang telah ditegakkan antara lain >
a. 5eredakan nyeri
etelah pembedahan ortopedi, nyeri mungkin sangat berat, edema, hematoma, dan
spasme otot merupakan penyebab nyeri yang dirasakan. Tingkat nyeri pasien dan respon
terhadap upaya terapeutik harus dipantau ketat. #yeri yang terus bertambah dan tidak dapat
dikontrol perlu dilaporkan ke dokter ahli untuk dievaluasi. Carus diupayakan segala usaha
untuk mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan. Bila pemberian analgesic per oral atau
intramuscular diberikan pada kondisi hanya jika diperlukan. /bat diberikan berdasarkan
pencegahan dalam interval yang ditentukan bila aitan nyeri dapat diramalkan !melt*er +
Bare, $%%$&.
Pendekatan farmakologi dan nonfarmakologi diperlukan untuk penatalaksanaan nyeri
!Perry + Potter, $%%0&. Peninggian ekstremitas yang dioperasi dan kompres dingin bisa
dilakukan untuk membantu mengontrol nyeri dan mengurangi edema !melt*er + bare,
$%%$&. Peraat akan menyadari baha tehnik perubahan posisi, relaksasi, distraksi, guided
imagery, dan terapi modalitas lainnya diperlukan untuk membantu mengurang dan
mengontrol nyeri pada pasien.
b. 5emelihara perfusi jaringan adekuat
encana peraatan pre operasi terus dilanjutkan. Peraat harus memantau status
neurovaskuler bagian badan yang dioperasi dan melaporkan segera kepada dokter bila
ditemukan adanya gangguan perfusi jaringan. Pasien diberi penyuluhan agar melakukan
latihan mobilisasi dan latihan pergelangan atau sendi !Black + Caks, $%%D&. Perhatikan
6
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
7/14
juga indikasi adanyapressure ulcer, peningkatan nutrisi, pemenuhan kebersihan diri sebagai
upaya juga memperbaiki perfusi.
c. 5emperbaiki mobilitas fisik
5obilisasi merupakan keluhan yang paling banyak menyertai setelah nyeri, dan keluhan
takut untuk bergerak juga disertai keluhan nyeri pada pembedahan ortopedi !Australian Acute
Musculosceletal Pain Guidelines Group, $%%3&. Cubungan terapeutik dapat membantu pasien
berpartisipasi dalam aktivitas yang dirancang untuk memperbaiki tingkat mobilisasi.
d. Peningkatan konsep diri
Peraat dan pasien menyusun rencana yang akan dicapai. Peningkatan aktivitas
peraatan diri dalam batas program terapeutik dan pengembalian peran dapat membantu
mengenali kembali kemampuannya dan meningkatkan harga diri, identitas diri, dan kinerja
peran. Penerimaan perubahan citra tubuh dapat dibantu dengan dukungan yang diberikan oleh
peraat, keluarga dan orang lain !melt*er + Bare, $%%$&.
a. Nyeri berhubungan dengan terputusnya !ntinuitas "aringan tu#ang$ trau%a$
inisisi pr!sedur
Penanganan terhadap fraktur dapat dengan pembedahan atau tanpa pembedahan, meliputi
imobilisasi, reduksi dan rehabilitasi. eduksi adalah prosedur yang sering dilakukan untuk
mengoreksi fraktur, salah satu cara dengan pemasangan fiksasi internal dan fiksasi eksternal
melalui proses operasi !melt*er + Bare, $%%$&. Tindakan pembedahan ini selain
menstabilkan fraktur juga membantu mengatasi cedera vascular seperti sindroma
kompartemen yang terjadi pada pasien fraktur. espon nyeri pasien dilaporkan berada pada
levelsevere karena tindakan pembedahan ortopedi yang dilakukan !#iles, Le7evre, 5allon,
$%%D&. ?fek samping yang bisa ditimbulkan dari nyeri pasca pembedahan ortopedi adalah
aktu pemulihan yang memanjang, terhambatnya ambulasi dini, penurunan fungsi sistem,
terhambatnya discharge planning. elain itu, efek samping analgesik akibat terus menerus
mengkonsumsi analgesik sebagai koping mengurangi nyeri, juga akan merugikan pasien dari
sisi ekonomi !5aher, almond + Pullino $%%$&. Peranan tim pemberi layanan kesehatan
sangat penting untuk meminimalkan efek;efek samping dari nyeri post operasi ortopedi.
5anejemen nyeri harus dilakukan secara bersama;sama antara peraat, klien dan keluarga
untuk mengidentifikasi intensitas nyeri dalam memaksimalkan fungsi klien sebagai individu
!Perry + Potter, $%%4&. -kan tetapi kolaborasi antar petugas kesehatan juga merupakan hal
sangat penting. Persepsi klien terhadap nyeri adalah hal yang penting dalam melakukan
intervensi, sebab persepsi terhadap nyeri sangat individual. Peraat harus menggunakan
proses keperaatan secara individual dalam membantu klien agar mampu mengontrol nyeri
7
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
8/14
!Potter + Perry, $%%0&. Peraat harus mampu membantu klien dalam mengontrol nyeri
dengan tindakan mandiri !nonfarmakologi&. 5anejemen nyeri nonfarmakologi yang dapat
dilakukan antara lain terapi music, cuteneous stimulation massage, relaxation, guided
imagery,dan distraction (Perry + Potter, $%%4&.
Tindakan nonfarmakologi yang digunakan adalah relaksasi dan distraksi. lien dilatih
dan dibimbing dalam melakukan relaksasi dengan mengatur napasE menarik napas dalam dan
mengeluarkan secara perlahan;lahan dengan meniupkan, hal ini diminta dilakukan klien
secara teratur. etiap periode klien diminta melakukan 1% =, khususnya jika nyeri timbul
misalnya saat peraatan luka, merubah posisi, dan ambulansi. lien juga dilatih untuk
melakukan memfokuskan perhatian terhadap hal;hal yang dianggap klien menarik dan
menyenangkan. lien mengatakan tindakan atau tekhnik tersebut sangat membantu dalam
mengurangi persepsi nyeri.
b. Risi! per#uasan in&esi b.d. erusaan pertahanan pri%er 'adanya #ua aibat
pe%bedahan(.
isiko infeksi terjadi akibat adanya infeksi !osteomyelitis&. @iagnosa keperaatan ini
ditegakan dengan dukungan data antara lain pernyataan klien tentang luka yang pernah
bernanah pada pin, tanda se"uester !A&, L?@ 19
Intervensi yang di#auan)
a. 5engobservasi tanda;tanda infeksi
5enurut o*ier dan ?rb !1DD4& tanda;tanda infeksi meliputi rubor, calor, dollor,
tumor dan functio laesa. elain itu dapat pula terjadi peningkatan drainage purulen.
@rainage purulen tejadi akibat proses penghancuran benda asing !termasuk
mikroorganisme& di dalam tubuh oleh sistem kekebalan tubuh. elain itu peningkatan
nyeri juga menjadi indikator dari adanya infeksi:perluasan infeksi. )ntuk itu pengkajian
nyeri juga dilakukan dalam meraat klien ini. Pada saat pengkajian didapatkan nyeri
sedang dengan skala 3;4.
b. 5elakukan peraatan luka
8
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
9/14
Peraatan luka merupakan peran penting dari peraat, mengingat adanya luka
menyebabkan klien berrisiko terinfeksi yang akan berdampak pada peningkatan masa
raat dan biaya. 5enurut o*ier dan ?rb !1DD4& untuk dapat melakukan peraatan luka
secara efektif setidaknya dua persyaratan yang dibutuhkan yaitu memahami fisiologi
luka dan memiliki kemampuan melakukan tindakan;tindakan khusus untuk
penyembuhan luka. elama melakukan peraatan luka pada Tn. TC, luka dibersihkan
dengan larutan #a'l %.DF dengan menggunakan tehnik aseptik:antiseptik. 5enggunakan
kasa steril, luka dikompres dengan #a'l %.DF lalu dibalut.
$.3 Peraatan luka pada post operasi amputasi
-mputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh !misal paha& dan embel
G embel tubuh !misal ekor&, baik sebagian maupun keseluruhan !kedaruratan medik. $%%%&
-mputasi adalah pengangkatan melalui pembedahan kaki karena trauma, penyakit,
tumor atau anomaly kongenitalE terkelupasnya kulit secara umum diperbaiki kembali untuk
memudahkan penyembuhan dan penggunaan peralatan protetik !tandart Peraatan Pasien
Hol. 2. 1DD8&
Tindakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi >
1. 7raktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat diperbaiki
$. ehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki
2. (angguan vaskuler:sirkulasi pada ekstremitas yang berat3. 6nfeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke anggota tubuh lainnya
4. -danya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara konservatif
0. @eformitas organ
9. Trauma
-mputasi dilakukan sebagian kecil sampai dengan sebagian besar dari tubuh dengan
metode >
1& 5etode terbuka !guillotine amputasi&. 5etode ini digunakan pada klien dengan infeksi
yang mengembang atau berat. @imana pemotongan dilakukan pada tingkat yang sama.Bentuknya benar;benar terbuka dan dipasang drainage agar luka bersih dan luka dapat
ditutup setelah tidak terinfeksi.
$& 5etode tertutup. @ilakukan dalam kondisi yang lebih mungkin. Pada metode ini kulit tepi
ditarik atau dibuat skalf untuk menutupi luka, pada atas ujung tulang dan dijahit pada
daerah yang diamputasi.
Jenis A%putasi
Menurut Tempat Amputasi :
a. -mputasi pada superior
9
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
10/14
1. Jari tangan
$. etinggi : sekitar pergelangan tangan !amputasi transkarpal&
2. Lengan baah
; Bagian distal
; 1:2 proksimal
3. Lengan atas
; @aerah suprakondiler
; @aerah proksimal suprakondiler
4. Bahu
b. -mputasi pada ekstremitas inferior
1. Paha
$. Lutut
2. aki
Berdasarkan pelaksanaan amputasi, diedakan men!adi>
1& -mputasi selektif : rencana
-mputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat
penanganan yang baik serta terpantau secra terus;menerus. -mputasi dilakukan sebagai
salah satu tindakan alternatif terakhir.
$& -mputasi akibat trauma
5erupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak direncanakan.
egiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki
kondisi umum klien.
2& -mputasi darurat
egiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya merupakan
tindakan yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang
multiple dan kerusakan:kehilangan kulit yang luas.
. Penata#asanaan *isa Tungai
Tujuan bedah utama adalah mencapai penyembuhan luka amputasi, menghasilkan sisa
tungkai !puntung& yang tidak nyeri tekan dengan kuli yang sehat untuk penggunaan prosteis.
Lansia mungkin mengalami kelambatan penyembuhan luka karena nutrisi yang buruk dan
masalah kesehatan lainnya. Penyembuhan dipercepat dengan penanganan lembut terhadap
10
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
11/14
sisa tungkai, pengontrolan edema sisa tungkai dengan balutan kompres lunak atau rigid dan
menggunakan teknik aseptik dalam peraatan luka unuk menghindari infeksi.
; Ba#utan rigid tertutup
Balutan rigid adalah balutan yang menggunakan plaster of paris yang dipasang aktu
dikamar operasi. Pada aktu memasang balutan ini harus direncanakan apakah penderita
harus imobilisasi atau tidak dan pemasangan dilengkapi tempat memasang ekstensi prosthesis
sementara !pylon& dan kaki buatan. Balutan ini sering digunakan untuk mendapatkan
kompresi yang merata, menyangga jaringan lunak dan mengontrol nyeri dan mencegah
kontraktur. aoskaki steril dipasang pada sisi steril dan bantalan dipasang pada daerah peka
tekanan. isa tungkai !punting& kemudian dibalut dengan gips elastic yang ketika mengeras
akan memberikan tekanan yang merata. Cati;hati jangan sampai menjerat pembuluh darah.
(ips diganti sekitar 1%;13 hari. Bila terjadi peningkatan suhu tubuh, nyeri berat atau gipsmulai longgar harus segara diganti.
; Ba#utan #una.
Balutan lunak dengan atau tanpakompresi dapat digunakan bila diperlukan inspeksi
berkala sisa tungkai !puntung& sesuai kebutuhan. Bidai imobilisasi dapat dibalutkan pada
balutan. Cematoma puntung dikontrol dengan alat drainase luka untuk meminimalkan
infeksi.
; A%putasi Bertahap
-mputasi bertahap dilakukan bila ada gangren atau infeksi. Pertama;tama dilakukan
amputasi guillotine untuk mengangkat semua jaringan nekrosis dan sepsis. Luka
didebridemen dan dibiarkan mengering. Jika dalam beberapa hari infeksi telah terkontrol
dank lien telah stabil, dilakukan amputasi definitife dengan penutupan kulit.
; Pr!tesis.
adang diberikan pada hari pertama pasca bedah sehingga latihan segera dapat dimulai.
euntungan menggunakan protesis sementara adalah membiasakan klien menggunakan
protesis sedini mungkin. adang protesis darurat baru diberikan setelah satu minggu luka
sembuh. Pada amputasi, untuk penyakit pembuluh darah proteis sementara diberikan setelah
3 minggu. Protesis ini bertujuan untuk mengganti bagian ekstremitas yang hilang. -rtinya
defek system musculoskeletal harus diatasi, temasuk defek faal. Pada ekstremitas baah,
tujuan protesis ini sebagian besar dapat dicapai. ebaliknya untuk ekstremitas atas tujuan itu
sulit dicapai, bahkan dengan tangan miolektrik canggih yang bekerja atas sinyal miolektrik
dari otot biseps dan triseps.
Pasien yang memerlukan amputasi biasanya mudah dengan trauma ekstremitas berat atau
manula dengan penyakit vaskuler perifer. /rang muda umumnya sehat, sembuh dengan
cepat, dan berpartisipasi dalam program rehabilitasi segera. arena amputasi sering
merupakan akibat dari cedera, pasien memerlukan lebih banyak dukungan psikologis untuk
11
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
12/14
menerima perubahan mendadak citra diri dan menerima stres akibat hospitalisasi,rehabilitasi
jangka panjang dan penyesuaiaan gaya hidup. Pasien ini memerlukan aktu untuk mengatasi
perasaan mereka mengenai kehilangan permanen. eaksi mereka susah diduga dan dapat
berupa kesedihan terbuka dan bermusuhan.
ebaliknya, lansia dengan penyakit vascular perifer sering mengidap masalah kesehatan
lain, termasuk diabetes militus dan arterosklerosis. -mputasi terapeutik untuk kondisi yang
sudah berlangsung lama dapat membebaskan pasien dari nyeri, disabilitas dan
ketergantungan. Pasien ini biasanya sudah siap mengatasi perasaannya dan siap menerima
amputasi. -dapun pengaruh dari amputasi yaitu >
a. ecepatan metabolisme
Jika seseorang dalam keadaan imobilisasi maka akan menyebabkan penekanan pada
fungsi simpatik serta penurunan katekolamin dalam darah sehingga sehingga menurunkan
kecepatan metabolismebasal.
b. ystem musculoskeletal
Terjadi penurunan kekuatan otot. @engan adanya imobilisasi dan gangguan system
vaskuler memungkinkan supali /$ dan nutrisi sangat berkurang pada jaringan demikian pula
dengan pembuangan sisa metabolisme akan terganggu.
c. ystem integument
Tirah baring yang lama dapat mengakibatkan tubuh bagian baah seperti punggung dan
bokong akan tertekan akibat tirah baring lama sehingga terjadi penurunan suplai darah dan
nutrisi kejaringan. Jika hal ini dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis, dekubitus dan akan
normal kembali jika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan supali
darah.
Pera+atan Pas,a A%putasi
; Pasang balut steril, tonjolan G tonjolan hilang di balut tekan. Pemasangan perban elastic
harus hati G hati jangan sampai terjadi kontriksi puntung diproksimalnya sehingga
distalnya iskemik
; 5eninggikan puntung dengan mengangkat kaki jangan di tahan dengan bantal, sebab
dapat menjadikan fleksi kontraktur pada paha dan lutut
; Luka ditutup, drain diangkat setelah 38 G 9$ jam sedangkan puntung tetap dibalut tekan,
angkat jahitan hari ke 1% G 13
; -mputasi baah lutut tidak boleh menggantung di pinggir tempat tidur : berbaring :
duduk lama dengan fleksi lutut
; -mputasi di atas lutut jangan diasang bantal diantara paha : membiarkan abduksi puntung
: menggantungnya aktu jalan dengan kruk untuk mencegah kontraktur lutut dan paha
12
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
13/14
; Latihan G latihan, 1 hari pasca bedah atau sesegera mungkin berjalan dengan kruk,
puntung baru dilepas balutannya setelah benar G benar sembuh
BAB III
PENUTUP
2.1. esimpulan
Peraatan luka adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memastikan baha struktur
dibaah kulit tidak rusak dan berfungsi dengan tepat serta bertujuan untuk meminimalkan
resiko infeksi. Peraatan luka post op pada sistem muskuloskeletal dibutuhkan karena untuk
menghindari resiko infeksi. Peraatan luka harus steril dan harus dilakukan pergantian
balutan apabila terdapat indikasi yang menyebabkan balutan diganti. 5isalnya adanya
perdarahan. Post op disini termasuk post op /67 juga termasuk post op amputasi.
Pada saat dilakukan peraatan luka, pasien akan merasakan nyeri. 5ulai dari nyeri
ringan sampai nyeri berat. )kuran skala nyeri tergantung dengan data subjektif yang
diperoleh dari pasien. )ntuk mengatasi nyeri pasien, peran peraat adalah memberikan
penatalaksanaan secara mandiri maupun kolaborasi pemberian obat. @alam peran mandiri
peraat, peraat dapat memberikan teknik distraksi. @imana teknik ini dapat mengalihkan
perhatian pasien saat dilakukan peraatan luka. edangkan untuk peran peraat secara
13
-
7/21/2019 MAKALAH Perawatan Luka Post Op
14/14
kolaborasi yaitu dengan cara memberikan obat pereda nyeri kepada pasien, obat tersebut
yaitu golongan opioid dan non opioid.
2.$. aran
ebagai seorang peeraat kita haruslah memahamitentang peraatan luka pada pasien
post op, baik post op /67 maupun amputasi . arena sangat bermanfaat kita melakukan
asuhan keperaatan. @isamping dapat menambah ilmu dalam pengetahuan kita, kita juga
bisa menggunakan sebagai asuhan dalam keperaatan.
@emi kebaikan dan kesempurnaan makalah yang dibuat oleh penyusun diharapkan
adanya saran;saran yang membangun. @ikarenakan penyusun menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah Iperaatan luka post op gangguan muskuloskeletalI
ini.
14