Download - Makalah PT. Freeport Indonesia
TUGAS MAKALAH
PT. FREEPORT INDONESIA
DISUSUN OLEH :
1. DEWI FARIDAWATI (1M091347)
2. GALIH WICAKSONO (1M091427)
3. AHMAD FATKHUR R (1M091454)
4. NURUL KHOLIDIN (1M091442)
5. BIMA ARMANDA P (1M091335)
STIE BANK BPD JATENG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat dan karuniaNya sehingga kita bisa menyelesaikan Tugas Makalah Manajeman
Operasional Global yang berjudul “PT. FREEPORT INDONESIA ”. Kami
mendapatkan tugas kelompok dari dosen pengampu ini dengan membuat makalah.
Selain ini tugas ini jga akan dibuat power point dan dipresentasikan didepan kelas.
Kami sangat menyadari bahwa tugas yang kita buat ini masih jauh dari kata
sempurna, karena kita tau bahwa kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Sehingga
tugas ini masih perlu banyak saran dan kritik yang membangun agar tugas kita
menjadi lebih baik lagi. Terimakasih atas kerjasamanya dan semoga tugas kami ini
bisa diterima dan bisa bermanfaat banyak.
Semarang, 24 April 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Uraian ISO
2.2 Uraian Manajemen Operasi
2.3 Pengelolaan Perusahaan & Pengendalian Operasi Global
2.4 Strategi Lokasi
2.5 Pengelolaan kualitas
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Isi
3.2 Studi Kasus
3.3 Kasus Peristiwa
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi menyangkut manusia sejati, yang
berasal dari sebuah Ibu, yang menjadi setelah kematiannya berubah menjadi tanah
yang membentang sepanjang daerah Amungsal (Tanah Amugme), daerah ini
dianggap keramat oleh masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diizinkan
untuk dimasuki. Tetapi sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah
keramat ini, dan membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku
Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki
pegunungan.Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan
penambangan pada wilayah Grasberg dengan izin produksi yang dikeluarkan
Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada 1996. Dalam izin ini, tercantum pada
AMDAL produksi yang diizinkan adalah 300 ribu /ton/hari
Freeport-McMoRan Copper & Gold (FCX) merupakan perusahaan induk dari
PTFI. Chairman FCX James R. Moffett dan CEO FCX Richard C. Adkerson
menyampaikan: “Kami prihatin atas dampak dari mogok kerja terhadap karyawan
PTFI dan keluarga mereka, dan Manajemen PTFI tengah berupaya menyelesaikan
perundingan secepat mungkin. Penawaran yang kami sampaikan cukup adil dan besar,
dan tim Manajemen PTFI memiliki komitmen untuk mempertahankan kondisi dan
lingkungan kerja yang kondusif, bersaing dan nyaman bagi karyawan kami.
Kekerasan dan tindakan intimidasi yang dilakukan terhadap karyawan yang memilih
untuk tetap bekerja dan kerusakan yang dilakukan terhadap sarana dan prasarana
Perusahaan tidak menguntungkan para pemangku kepentingan dan merupakan
tindakan melanggar hukum. Kami menghargai dukungan dari Pemerintah Indonesia
dan Pemerintah Daerah untuk melindungi Perusahaan yang merupakan obyek vital
nasional, dan bersama ini kami menghimbau semua pemangku kepentingan agar
dapat bekerja sama dengan Presiden Direktur PTFI Armando Mahler dan anggota
Manajemen PTFI untuk menyelesaikan perundingan PKB secara baik dan
memulihkan penegakkan hukum dan ketertiban di wilayah Mimika".
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Studi Kasus
Industri PT. FREEPORT INDONESIA
Kasus Kasus yang berhubungan dengan lingkungan manajemen
operasi pembangunan negara sesuai dengan dengan standart
perusahaan global (ISO 9000, ISO 14000).
Lokasi Papua, Indonesia
1, Gambaran dan evaluasi pengelolaan lingkungan PTFI bagian strategi umum
perusahaan induk. Apakah itu selalu?
2 Gambaran dan evaluasi pengelolaan lingkungan PTFI urusan sosial dan
budaya Irian Jaya?
3 Anda menggambarkan proyek ini sebagai “sustainable” criteria akan anda
gunakan untuk mengevaluasi klaim ini membandingkan bagaimana sewa
ekonomi sedang distribusikan dibawah pengawasan PTFI dengan criteria
berkelanjutan anda?
4 Seharusnya pemerintah Indonesia memungkinkan PTFI untuk dapat
berkembang?
5 Apakah ini masalah yang relevan hanya untuk operasi skala besar seperti ini?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini antara lain :
- Mengetahui sejarah dan perkembangan PT. Freeport Indonesia
- Mengeatahui lokasi PT. Freeport Indonesia lebih jelas
- Mengidentifikasi manfaat langsung dan tidak langsung PT. Freeport
Indonesia
- Mengidentifikasi PT. Freeport Indonesia sebagai tambang emas terbesar di
Dunia
- Mengientifikasi media yang digunakan PT. Freeport Indonesia untuk
promosi
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat membantu dalam beberapa hal, antara lain
- Mempelajari berbagai bentuk promosi
- Mempelajari perkembangan PT. Freeport Indonesia dalam menghadapi
tekanan pasar
- Mempelajari inovasi terbaru dalam menghadapi pasar
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Uraian ISO
ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama
(Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO
merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah
badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional
yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai
koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional,
dan promosi pemakaian standar internasional.
Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di
masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama.
ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994)
• Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan.
• Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan.
• Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu.
• Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem.
• Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu.
• Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang
jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk.
• Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat.
• Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan
berkompetensi dari
perusahaan.
• Persyaratan untuk melakukan bisnis internasional
Seri ISO 9000
Ada berbagai macam seri dari ISO 9000 yang memiliki standar, pedoman, dan
laporan yang terangkum di dalamnya. Seri ISO 9000 terdiri dari: (Suardi, 2003, p. 33-
34)
• ISO 9000:2000: Dasar dan Kosakata Sistem Manajemen Mutu
• ISO 9001:2000: Persyaratan Sistem Manajemen Mutu
• ISO 9004:2000: Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem Manajemen Mutu
• ISO 19011: Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan
Pengertian ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas.
ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain
dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin
bahwa organisasi akan memberikan produk yang dapat menjamin kepuasan
pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk.
ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen (Gaspersz, 2001, p.1).
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya
merupakan standar sistem manajemen mutu (Gaspersz, 2001,p.1).
Model Proses ISO 9001:2000
Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang menggambarkan
sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):
1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).
2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).
3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).
4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).
5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).
Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar.
Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan
kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah 8 prinsip dasar ISO
9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84):
1. Fokus Pelanggan
Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap industri
atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan baik kebutuhan
dan keinginan sekarang maupun yang akan datang.
2. Kepemimpinan
Pemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan dan arah
dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau perusahaan harus
menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi
terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri atau perusahaan.
3. Keterlibatan Personel
Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan seluruh
personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar. Manfaat-
manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan menerapkan prinsip
keterlibatan personel adalah:
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi termotivasi,memberikan
komitmen, dan terlibat.
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih giat dalam melakukan inovasi
agar tujuan-tujuan industri atau perusahaan tercapai.
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab terhadap
kinerja mereka.
4. Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan
sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Salah satu metode
yang dipakai untuk pendekatan proses adalah PDCA. PDCA secara singkat dapat
diuraikan sebagai berikut:
• Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil yang
sesuai dengan persyaratan pelanggan
• Do : Implementasi proses
• Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan persyaratan
bagi produk dan laporkan hasilnya
• Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan
5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling
berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan
efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya.
6. Peningkatan Terus-Menerus
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi
tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk
meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari
organisasi.
7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan
Keputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi.
Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab masalah,
sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. harus
ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem
manajemen mutu.
8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan
Suatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang
saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan
nilai tambah.
Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000
Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan ISO
9001:2000 (Gaspersz, 2001):
• Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan
pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.
• Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan, meninjau
semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi.
Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan karyawan dalam
kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup besar,
bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan eksternal untuk membantu
mempersiapkan sistem manajemen mutu.
• Tahap Implementasi
Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam
proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.
• Tahap Audit
Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk
jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah
untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai
dengan prosedur.
• Tahap Sertifikasi
Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah
melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat ISO.
2.2 URAIAN MANAJEMEN OPERASI
Pendekatan tradisional di Amerika Serikat untuk pengembangan produk
adalah sebuah organisasi dengan apartemen yang berbeda. Departemen ini adalah :
pertama sebuah departemen penelitian dan pengembangan (litbang) yang
mengerjakan penelitian yang dibutuhkan; kemudian sebuah departemen rekayasa
untuk merancang produk; kemudian departemen rekayasa manufaktur untuk
merancang sebuah produk yang dapat diproduksi; dan akhirnya, departemen
produksi yang memproduksi produk tersebut.
Keunggulan yang berbeda dari pendekatan ini adalah adanya tugas dan tanggung
jawab yang tetap. Kelemahannya adalah kurangnya pemikiran ke masa depan :
Bagaimana departemen downstream dalam proses berhadapan dengan konsep, ide,
dan desain yang disajikan pada mereka, dan pada akhirnya apa pendapat pelanggan
tentang produk? Pendekatan kedua yang terkenal adalah menugaskan seorang
manajer produk untuk “memenangkan” produk melalui sistem pengembangan
produk dan organisasi terkait.
2.3 PENGELOLAAN PERUSAHAAN & PENGENDALIAN OPERASI
GLOBAL
Di dalam bab ini kita akan menguraikan secara singkat bagaimana perubahan strategis
dicerminkan pada struktur organ perusahaan, pengelolaan, dan sistem kendali.
6 ISU STRATEGI GLOBAL
Globalisasi mengacu pada hubungan yang dalam dan ketergantungan yang luas antara
orang-orang dari negara berbeda. Globalisasi suatu perusahaan melibatkan peningkatan
aktivitas bisnis di seluruh dunia. Pendekatan multidomestik yaitu cabang individu diijinkan
untuk bersaing secara independen dalam pasar domestik yang berbeda. Pendekatan global
untuk keseluruhan sistem produk seluruh dunia dan persaingan posisi pasar.
Hout, Porter dan Rudden (1982) menyarankan perusahaan mengadopsi strategi
multidomestik yang memiliki produk yang sangat berbeda dari negara pasar. Seperti
Perusahaaan yang juga mempunyai kelemahan-kelemahan untuk memberi pesaing global
suatu sisi penting pesaing. Kelemahan tersebut dapat bersumber dari beberapa faktor
seperti : Industri mereka kekurangan skala ekonomi yang cukup, R&D mungkin terlalu terikat
untuk pasar yang spesifik, Biaya transportasi dan hambatan dari pemerintah untuk
perdagangan terlalu tinggi, Sistem distribusi yang terlalu terbagi-bagi dan susah untuk
ditembus.
Istilah global dapat berarti sesuatu yang berbeda-beda. Hamel dan Prahald (1992)
membedakan antara persaingan global, bisnis global dan perusahaan global.
7 Persaingan global terjadi ketika perusahaan memberi subsidi silang bagian
pertempuran pasar nasional dan pengejaran posisi distribusi serta merek global.
Daripada fokus dengan keras pada pasar nasional, persaingan global memerlukan
perusahaan untuk menyerang persaingan pasar di seluruh dunia termasuk pasar
dalam negeri dan pesaing asing
8 Bisnis global adalah dimana jumlah minimum memerlukan efisiensi biaya
yang tidak tersedia di pusat pasar perusahaan sehingga memaksa perusahaan untuk
mengejar pasar luar negeri yang mungkin menyediakan pasar dari produk domestik.
9 Perusahaan global mempunyai sistem distribusi dalam pasar kunci yang
memungkinkan subsidi silang pembalasan dan volme skala dunia.
Bartlet dan Ghoshal mengidentifikasikan 3 hal global yang sangat mendesak yang
mempengaruhi strukstur organisasi derajat sentralisasi dari pengambilan keputusan dan
budaya organisasi dari perusahaan: Kekuatan untuk penyatuan global, Kekuatan untuk
perbedaan lokal, Kekuatan untuk inovasi di seluruh dunia. Dalam operasi luar negeri, unit
nasional membuat kontribusi yang berbeda untuk menyatukan operasi seluruh dunia pada
apa yang disebut ”struktur organisasi transnasional”.
10 MEKANISME YANG SULIT DIPISAHKAN DAN INFORMAL
Sebelum menguji peran struktur organisasi sebagai kelanjutan strategi, sangat penting untuk
memahami mekanisme yang sulit dipisahkan dan pengawasan informal. Seperti hubungan
lateral , komunikasi informal dan budaya organisatoris.
11 Hubungan-hubungan ke samping mengacu pada variasi gugus tugas dan pertemuan
yang dipegang seluruh struktur formal untuk memenuhi tujuan perusahaan.
12 Komunikasi informal melibatkan jaringan hubungan pribadi yang berkembang dari waktu
ke waktu dalam organisasi tsb.
13 Budaya organisasi hasil dari proses sosialisasi individu dalam sebuah perusahaan dan
batas-batas nasional yang mengijinkan berbagai hal untuk dilaksanakan oleh orang yang
berbeda pada cara sama dan konsisten.
14 STRUKTUR ORGANISASI
Tantangan managerial pada abad duapuluh satu adalah untuk mengkoordinir pertumbuhan
jaringan dari ketergantungan aktivitas internasional. ada dua penggolongan mekanisme
untuk mengkoordinir aktivitas dalam MNES:
1. Mekanisme formal dan struktural
2. Mekanisme sulit dipisahkan dan informal.
15 Struktur Domestik
Pertimbangan evolusi yang khas suatu perusahaan multinasional dari mulanya hanya
semata-mata sebagai perusahaan domestik. Langkah evolusioner tersebut melibatkan
aktivitas ekspor yang jarang.Tenaga ahli luar seperti perusahaan manajemen ekspor dan
pengangkutan yang maju digunakan untuk mengembangkan strategi ekspor.
16 Struktur Divisi Internasional
Ketika produksi asing dibentuk apakah melalui suatu persetujuan perijinan , joint
venture atau memiliki suatu cabang. Ada beberapa tekanan organisasi yang berkurang
ketika yang lain muncul. Secara spesisik banyak perselisihan sebelumnya pada alokasi
produksi , penjadwalan, adaptasi produk dan harga transfer berkurang karena pasar ekspor
kini dilayani oleh asing dibanding produksi domestik. Masalah baru dari tanggungjawab dan
pengawasan meningkat. Seseorang atau beberapa kelompok harus mengambil
tanggungjawab pada pertumbuhan operasi asing dan pengawasan menjadi lebih sulit karena
perubahan terjadi pada 2 lingkungan operasi (domestik dan asing).
17 Struktur Global
Untuk memperkecil masalah dan suboptimisasi potensial, perusahaan secara khusus
mengalami suatu reorganisasi utama, mengadopsi suatu struktur produk global atau struktur
mengenai ilmu bumi global. Dalam struktur produk global. perbedaan sebelumnya antara]
divisi internasional dan domestik dihapuskan, dan para manajer divisi produk diberi
tanggung jawab dan kontrol atas penjualan dan produksi yang di seluruh dunia dari produk
mereka. Dalam struktur mengenai ilmu bumi yang global, operasi internasional dan
domestik ada menjadi bagian dari salah satu dari beberapa pembagian wilayah.
2.4 Strategi lokasi
18 Tinjauan Umum terhadap Proses
19 Mill menghasilkan konsentrat tembaga dan emas dari bijih yang ditambang
dengan memisahkan mineral berharga dari pengotor yang menutupinya.
Langkah-langkah utamanya adalah penghancuran, penggilingan,
pengapungan, dan pengeringan. Penghancuran dan penggilingan mengubah
besaran bijih menjadi ukuran pasir halus guna membebaskan butiran yang
mengandung tembaga dan emas untuk proses pemisahan dan untuk
menyiapkan ukuran yang sesuai ke proses selanjutnya. Pengapungan (Flotasi)
adalah proses pemisahan yang digunakan untuk menghasilkan konsentrat
tembaga-emas. Bubur konsentrat
20 (slurry) yang terdiri dari bijih yang sudah halus (hasil gilingan) dan air
dicampur dengan reagen dimasukkan ke dalam serangkaian tangki pengaduk
yang disebut dengan sel flotasi, di mana penambahan udara dipompa ke dalam
slurry tersebut.
21 Reagen yang digunakan adalah kapur, pembuih (frother) dan kolektor.
Pembuih membentuk gelembung yang stabil, yang mengapung ke permukaan
sel flotasi sebagai buih. Reagen kolektor bereaksi dengan permukaan partikel
mineral sulfida logam berharga sehingga menjadikan permukaan tersebut
bersifat menolak air (hydrophobic). Butir mineral sulfida yang hidrofobik
tersebut menempel pada gelembung udara yang terangkat dari zona slurry ke
dalam buih yang mengapung di permukaan sel. Buih yang bermuatan mineral
berharga tersebut, yang menyerupai buih deterjen metalik, meluap dari bibir
atas mesin flotasi kedalam palung (launders) sebagai tempat pengumpulan
mineral berharga. Mineral berharga yang terkumpul didalam palung tersebut
adalah 'konsentrat'. Konsentrat (dalam bentuk slurry, 65% padat menurut
berat) dipompa ke Portsite melalui empat jaringan pipa slurry sepanjang 115
km. Sesampainya di Portsite, konsentrat ini dikeringkan sampai kandungannya
hanya 9% air dan kemudian dikapalkan untuk di jual.
22 Pasir yang tak bernilai dikumpulkan di dasar sel flotasi yang terakhir sebagai
limbah yang disebut 'tailing'. Tailing akhir ini disalurkan menuju suatu sistem
pembuangan alami yang mengalir dari Mill menuju Daerah Pengendapan
Ajkwa yang diModifikasi (ModADA).
23
24 Kompleks Pabrik Pengolahan Bijih yang berada di area MP74.
25
26 SAG Mill, Ball Mill, dan Flotasi.
27 Konsentrator Knelson
28
29 Operasi kami mempunyai instalasi unit Knelson (14 unit) yang terbesar di
dunia.
30 Emas yang masih kasar dan bebas tidak bereaksi dengan baik pada proses
flotasi. Konsentrator Knelson, sebuah sistem pengambilan yang menggunakan
gravitasi, menggunakan daya sentrifugal untuk pemisahan dan pengambilan
emas kasar dan bebas tersebut. Dengan demikian, pengambilan emas dari bijih
akan mengalami peningkatan secara keseluruhan.
31 High Pressure Grinding Roll
32
33 Unit HPGR.
34 Peralatan Utama
2.5 PENGELOLAAN KUALITAS
Pelayanan yang baik hanya akan dapat diwujudkan
apabila di dalam organisasi pelayanan terdapat sistem pelayanan yang mengutamakan kepentingan warga negara khususnya pengguna jasa
pelayanan dan sumber daya manusia yang berorientasi pada kepentingan warga negara. Fokus pada kepentingan warga negara merupakan hal
yang mutlak dilakukan oleh tiap-tiap unit pelayanan, dikarenakan keberadaan unit pelayanan publik bergantung pada ada tidaknya warga
negara yang membutuhkan jasa pelayanan publik.
Penilaian terhadap kualitas pelayanan dilakukan pada saat pemberian pelayanan, yaitu terjadinya kontak antara pelanggan dengan petugas
pemberi pelayanan (service contact person). Kualitas pelayanan akan terlihat dari kesesuaian pelayanan yang diterima pelanggan dengan apa
yang menjadi harapan dan keinginan pelanggan tersebut.
Dalam perkembangan selanjutnya, praktik manajemen pemerintahan banyak menggunakan pendekatan-pendekatan manajemen yang telah
terlebih dahulu diterapkan di sektor swasta, salah satunya adalah konsep manajemen kualitas. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam
kaitan dengan manajemen kualitas adalah ISO. Prinsip-prinsip Manajemen Kualitas ISO 9001 adalah :
Prinsip 1 : Fokus kepada pelanggan
Pelaksanaan prinsip ini tergantung pada pelanggan organisasi, oleh sebag itulah maka organisasi harus memahami betul kebutuhan pelanggannya.
Dengan demikian organisasi akan selalu tanggap akan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Prinsip 2 : Kepemimpinan
Disadari atau tidak keterlibatan pimpinan dalam penerapan manajemen
kualias sangat dibutuhkan, karena dengan demikian akan membawa dampak pada keterlibatan secara penuh dari setiap unsur organisasi.
Prinsip 3 : Keterlibatan orang-orang
Keterlibatan orang-orang secara penuh terhadap penerapan standar ini merupakan faktor penting dalam rangka memberikan komitmen bersama,
menumbuhkembangkan inovasi dan kreatvitas, sehingga semuanya ikut bertanggungjawab terhadap masalah yang dihadapi beserta solusinya
terhadap masalah yang mungkin timbul.
Prinsip 4 : Pendekatan proses Dengan penerapan prinsip ini, hasil yang diinginkan akan dapat tercapai
dengan lebih efisien, karena pendekatan ini mengintegrasikan sumber daya yang ada, seperti manusia, material, metode, mesin dan peralatan
dalam rangka menghasilkan nilai tambah bagi pelanggan. Dengan
demikian akan menghemat biaya dan waktu yang diperlukan.
Prinsip 5 : Pendekatan sistem terhadap manajemen Pendekatan ini akan memfokuskan usaha-usaha pada proses kunci yang
pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan.
Prinsip 6 : Peningkatan terus-menerus
Hal ini didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya peningkatan efektivitas dan efisiensi organisasi secara terus menerus,
yang membutuhkan langkah konsolidasi yang progresif dan menanggapi perkembangan kebuthan dan ekspektasi pelanggan. Dengan demikian
dapat mengetahui keunggulan kinerja melalui peningkatan kemampuan organisasi.
Prinsip 7 : Pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan
Dengan menggunakan data dan informasi yang faktual maka dapat
menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga dapat diselesaikan secara tepat sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi dan
efektivitas implementasi sistem manajemen kualitas.
Prinsip 8 : Hubungan pemasok yang saling menguntungkan Dalam rangka menanggapi perubahan pasar dan mengoptimalkan biaya
dan penggunaan sumber daya, hubungan antara organisasi dengan pelanggan atau stakeholder merupakan hubungan ketergantungan yang
saling menguntungkan, sehingga akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah masing-masing.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Isi
PT Freeport Indonesia (PTFI) telah beriktikad baik dengan melakukan
perundingan bersama Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja PTFI dalam rangka
mencapai kesepakatan yang adil dan wajar dalam mencapai Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) untuk periode 2011 - 2013, serta telah meningkatkan penawarannya agar
masalah dapat segera diselesaikan. PTFI senantiasa mengikuti proses hukum pada
setiap langkah dan telah menerima anjuran dari proses mediasi yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Perusahaan tengah menempuh penyelesaian melalui Pengadilan Hubungan Industri,
sementara tetap beriktikad baik menjalankan perundingan secara bipartit guna
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Paket kompensasi yang
ditawarkan kepada Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja merupakan yang terbaik bagi
karyawan dengan keterampilan setara di Indonesia. Kendati Pimpinan Unit Kerja
Serikat Pekerja telah merevisi penawarannya, upah pokok yang diharapkan
mengalami kenaikan sebesar lebih dari 400%, sehingga total penghasilan bulanan
akan berlipat ganda penghasilan bulanan yang saat ini diterima oleh karyawan dengan
keterampilan setara di dalam negeri. Penawaran oleh Manajemen PTFI yang terakhir
memastikan bahwa karyawan yang ada di level kompetensi terendah untuk kategori
non staff/operator lapangan di Divisi Operasi menerima penghasilan kotor minimal
Rp 12,7 juta per bulan. Sementara itu penawaran Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja
akan menjadikan penghasilan kotor karyawan pada level tersebut sebesar Rp.28 juta
per bulan. Penawaran Manajemen PTFI akan menjamin penghasilan kotor sebesar
Rp.19 juta per bulan untuk karyawan level non staff dengan kompetensi tertinggi di
Divisi Operasi. Sedangkan sesuai penawaran Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja
yang terakhir, bahwa penghasilan kotor untuk karyawan non-staff level teratas
tersebut akan menjadi sebesar Rp 78 juta per bulan.
Studi Kasus
Industri PT. FREEPORT INDONESIA
Kasus Kasus yang berhubungan dengan lingkungan manajemen
operasi pembangunan negara sesuai dengan dengan standart
perusahaan global (ISO 9000, ISO 14000).
Lokasi Papua, Indonesia
1. Gambaran dan evaluasi pengelolaan lingkungan PTFI bagian strategi umum
perusahaan induk. Apakah itu selalu?
Kami merupakan penghasil terbesar konsentrat tembaga dunia dari
bijih mineral yang juga mengandung emas dalam jumlah yang berarti. Kami
sadari bahwa kebutuhan ekonomi tersebut perlu diimbangi dengan kebutuhan
sosial dan lingkungan hidup, sehingga dalam memenuhi tuntutan generasi
masa kini, kami tidak mengganggu kesinambungan kehidupan generasi di
masa datang. Hal ini merupakan inti dari konsep pembangunan berkelanjutan
yang kami lakukan. Dengan berkarya guna mencapai pembangunan
berkelanjutan dalam kegiatan dan program usaha, kami ikut menjamin
lingkungan hidup dan masyarakat yang sehat di wilayah kerja kami dan
masyarakat di sekitar kami, yang menjadi sangat penting bagi keberhasilan
kami di masa depan.
Pada intinya PTFI hanya mengambil, mengolah, serta memberikan
patokan harga jual. Alokasi dana sebagian keuntungan untuk menutupi
kewajiban dalam melestarikan alam sekitar papua dengan memberikan
sedikit hal yang dianggap bermanfaat bagi egara kita seperti Rumah Sakit,
Bantuan dana keamanan, Pengambilan tenaga kerja dari Indonesia pada
bagian tertentu.
2. Gambaran dan evaluasi pengelolaan lingkungan PTFI urusan sosial dan
budaya Irian Jaya?
Freeport-McMoRan Copper & Gold (FCX) merupakan perusahaan
induk dari PTFI. Chairman FCX James R. Moffett dan CEO FCX Richard C.
Adkerson menyampaikan: “Kami prihatin atas dampak dari mogok kerja
terhadap karyawan PTFI dan keluarga mereka, dan Manajemen PTFI tengah
berupaya menyelesaikan perundingan secepat mungkin. Penawaran yang kami
sampaikan cukup adil dan besar, dan tim Manajemen PTFI memiliki
komitmen untuk mempertahankan kondisi dan lingkungan kerja yang
kondusif, bersaing dan nyaman bagi karyawan kami. Kekerasan dan tindakan
intimidasi yang dilakukan terhadap karyawan yang memilih untuk tetap
bekerja dan kerusakan yang dilakukan terhadap sarana dan prasarana
Perusahaan tidak menguntungkan para pemangku kepentingan dan merupakan
tindakan melanggar hukum. Kami menghargai dukungan dari Pemerintah
Indonesia dan Pemerintah Daerah untuk melindungi Perusahaan yang
merupakan obyek vital nasional, dan bersama ini kami menghimbau semua
pemangku kepentingan agar dapat bekerja sama dengan Presiden Direktur
PTFI Armando Mahler dan anggota Manajemen PTFI untuk menyelesaikan
perundingan PKB secara baik dan memulihkan penegakkan hukum dan
ketertiban di wilayah Mimika".
Pada intinya PTFI melakukan gambaran dan evaluasi dalam bidang sosial
yaitu dengan mempertahankan kondisi dan lingkungan kerja yang kondusif
dengan menaikan gaji para karyawan yang berasal dari dalam negeri, tapi
menurut kelompok kami kenaikan gaji tersebut berdasarkan mogok kerja
yang dilakukan para keryawan. Dan kemungkinan apabila tidak adanya
mogok kerja maka tidak ada kenaikan gaji karyawan.
3. Anda menggambarkan proyek ini sebagai “sustainable” criteria akan anda
gunakan untuk mengevaluasi klaim ini membandingkan bagaimana sewa
ekonomi sedang distribusikan dibawah pengawasan PTFI dengan criteria
berkelanjutan anda?
Awal perjanjian PTFI pada masa pemerintahan Soeharto dengan isi
perjanjian lebih menguntungkan kedua belah pihak tanpa memikirkan
keuntungan yang didapatkan bangsa Indonesia. Perjanjiantersebut
memberikan royalty yang didapatkan bangsa Indonesia tidak sebanding.
Untuk keuntungan yang diperoleh Soeharto mendapatkan jaminan
kenyaman bagi keluarga Soeharto sampai sekarang bahkan tidak terbatas
waktunya.
4. Seharusnya pemerintah Indonesia memungkinkan PTFI untuk dapat
berkembang?
Menurut kelompok kami lebih tepatnya adalah mengembalikan kekayaan
alam yang ada daripada untuk mengembangkan PTFI, karena PTFI sudah
ada yang melaksanakan pengembangan tersebut yaitu pihak intern PTFI.
5. Apakah ini masalah yang relevan hanya untuk operasi skala besar seperti ini?
Masalah utama menurut kelompok kami adalah bagaimana kekayaan alam
yang dimiliki bangsa Indonesia dapat diikelola oleh bangsanya sendiri
dengan kualitas sdm yang berkompetensi serta, memberikan kontribusi
yang maksimal terhadap bangsa Indonesia.
2.5 Kasus Peristiwa
21 Februari 2006, terjadi pengusiran terhadap penduduk setempat yang melakukan
pendulangan emas dari sisa-sisa limbah produksi Freeport di Kali Kabur
Wanamon. Pengusiran dilakukan oleh aparat gabungan kepolisian dan satpam
Freeport. Akibat pengusiran ini terjadi bentrokan dan penembakan. Penduduk
sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian menduduki dan menutup jalan
utama Freeport di Ridge Camp, di Mile 72-74, selama beberapa hari. Jalan itu
merupakan satu-satunya akses ke lokasi pengolahan dan penambangan Grasberg.
6. 22 Februari 2006, sekelompok mahasiswa asal Papua beraksi terhadap
penembakan di Timika sehari sebelumnya dengan merusak gedung Plasa 89 di
Jakarta yang merupakan gedung tempat PT Freeport Indonesia berkantor.
7. 23 Februari 2006, masyarakat Papua Barat yang tergabung dalam Solidaritas
Tragedi Freeport menggelar unjuk rasa di depan Istana, menuntuk presiden
untuk menutup Freeport Indonesia. Aksi yang sama juga dilakukan oleh
sekitar 50 mahasiswa asal Papua di Manado.
8. 25 Februari 2006, karyawan PT Freeport Indonesia kembali bekerja setelah
palang di Mile 74 dibuka.
9. 27 Februari 2006, Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat menduduki
kantor PT Freeport Indonesia di Plasa 89, Jakarta. Aksi menentang Freeport
juga terjadi di Jayapura dan Manado.
10. 28 Februari 2006, Demonstran di Plasa 89, Jakarta, bentrok dengan polisi.
Aksi ini mengakibatkan 8 orang polisi terluka.
11. 1 Maret 2006, demonstrasi selama 3 hari di Plasa 89 berakhir. 8 aktivis LSM
yang mendampingi mahasiswa Papua ditangkap dengan tuduhan menyusup ke
dalam aksi mahasiswa Papua. Puluhan mahasiswa asal Papua di Makassar
berdemonstrasi dan merusak Monumen Pembebasan Irian Barat.
12. 3 Maret 2006, masyarakat Papua di Solo berdemonstrasi menentang Freeport.
13. 7 Maret 2006, demonstrasi di Mile 28, Timika di dekat bandar udara Moses
Kilangin mengakibatkan jadwal penerbangan pesawat terganggu.
14. 14 Maret 2006, massa yang membawa anak panah dan tombak menutup
checkpoint 28 di Timika. Massa juga mengamuk di depan Hotel Sheraton.
15. 15 Maret 2006, Polisi membubarkan massa di Mile 28 dan menangkap
delapan orang yang dituduh merusak Hotel Sheraton. Dua orang polisi terkena
anak panah.
16. 16 Maret 2006, aksi pemblokiran jalan di depan Kampus Universitas
Cendrawasih, Abepura, Jayapura, oleh masyarakat dan mahasiswa yang
tergabung dalam Parlemen Jalanan dan Front Pepera PB Kota Jayapura,
berakhir dengan bentrokan berdarah, menyebabkan 3 orang anggota Brimob
dan 1 intelijen TNI tewas dan puluhan luka-luka baik dari pihak mahasiswa
dan pihak aparat.
17. 17 Maret 2006, Tiga warga Abepura, Papua, terluka akibat terkena peluru
pantulan setelah beberapa anggota Brimob menembakkan senjatanya ke udara
di depan Kodim Abepura. Beberapa wartawan televisi yang meliput dianiaya
dan dirusak alat kerjanya oleh Brimob.
18. 22 Maret 2006, satu lagi anggota Brimob meninggal dunia setelah berada
dalam kondisi kritis selama enam hari
19. 23 Maret 2006, lereng gunung di kawasan pertambangan terbuka PT Freeport
Indonesia di Grasberg, longsor dan menimbun sejumlah pekerja. 3 orang
meninggal dan puluhan lainnya cedera.
20. 23 Maret 2006, Kementerian Lingkungan Hidup mempublikasi temuan
pemantauan dan penataan kualitas lingkungan di wilayah penambangan PT
Freeport Indonesia. Hasilnya, Freeport dinilai tak memenuhi batas air limbah
dan telah mencemari air laut dan biota laut.
21. 18 April 2007, sekitar 9.000 karyawan Freeport mogok kerja untuk menuntut
perbaikan kesejahteraan. Perundingan akhirnya diselesaikan pada 21 April
setelah tercapai kesepakatan yang termasuk mengenai kenaikan gaji terendah
22. 21 Oktober 2011, sekitar tiga orang tewas akibat insiden penembakan di
kawasan Freeport Timika Papua. Marcelianus, seorang personel polri
berpangkat Brigadir Polisi Satu juga tewas tertembak.
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT. Freeport Indonesia merupakan perusahaan pertambangan emas terbesar
di dubia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Freeport-McMoRan Copper & Gold
Inc. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia yang hampir
sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi
di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang
Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi
Papua. Ini menunjukkan bahwa PT. Freeport Indonesia sanggat mempengaruhi
pendapatan Indonesia karena dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25
tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas
pemerintah sebesar 1 miliar dolar per tahun, selama harga emas menggalami kenaikan
harga. Strategi yang digunakan adalah menggunakan strategi lokasi serta
pengelolaan kualitas. Strategi tersebut digunakan untuk proses produksi sampai
pengiriman ahkir yang didalamnya terdapat manajemen operasi antar bagian sebagai
penunjang kelancaran aktivitas perusahaan. Hal ini merupakan inti dari konsep
pembangunan berkelanjutan yang kami lakukan. Dengan berkarya guna mencapai
pembangunan berkelanjutan dalam kegiatan dan program usaha, kami ikut menjamin
lingkungan hidup dan masyarakat yang sehat di wilayah kerja kami dan masyarakat di
sekitar kami, yang menjadi sangat penting bagi keberhasilan kami di masa depan.
PTFI juga tergolong dalam perusahaan multinasional. Perusahaan yang hasil
produksinya di jual keluar negara dari tempat produksi perusahaan tersebut.
BAB V DAFTAR PUSTAKA
www.ptfi.co.id.