Download - Makalah Seni Tari SMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negeri Cina memiliki berbagai budaya yang unik. Salah satu budaya yang paling
kental di Negeri Cina adalah seni tariannya. Dalam seni tari Cina, ada berbagai
macam properti yang digunakan. Properti yang paling terkenal karena paling banyak
digunakan dalam seni tari Cina adalah kipas dan payung.
Selain Negeri Cina, tanah air kita, Indonesia, juga memiliki begitu banyak
ragam budaya. Dalam seni tari Indonesia saja, sudah begitu banyak jenis tarian yang
dikenal.
Oleh karena keunikan dari seni tari Negeri Cina dan Indonesia, saya memilih
untuk menggunakan tari tradisional dari Cina dikombinasikan dengan beberapa
gerakan dari tari tradisional Indonesia, yaitu Tari Kipas Keprak yang berasal dari
Jambi.
1.2 Sejarah
Seni tari Cina sudah mengumumkan keberadaannya sejak sekitar tahun 4000 SM.
Sebuah studi dari keramik dengan figur orang menari menyatakan bahwa orang-orang
jaman batu baru atau Neolithikum budaya Yangshao telah merancang gerakan-
gerakan tari grup.
Setelah dibukanya Biro Musik pada Dinasti Han pada tahun 206 SM, berbagai
upaya terus dilakukan untuk mengembangkan lagu dan tarian rakyat di negara Cina.
Selama itu, setiap daerah kelompok Cina memiliki bentuk tarian rakyatnya masing-
masing. Orang Miao yang juga dikenal sebagai orang Hmong dari barat daya Cina
mengembangkan bentuk patuh, nyanyian dan persaingan dalam bentuk tarian mereka.
Tradisi tarian tradisional Cina terdiri dari berbagai tarian. Ada Tari Singa atau
yang sering disebut sebagai Barongsai, Tari Naga, Tari Kipas Sutra, Tari Kipas Bulu,
Tari Pita Sutra, Tari Payung Sutra, dan Tari Pedang.
Sedangkan, seni tari Indonesia sendiri, perkembangannya berhubungan erat
dengan perkembangan masyarakat. James R. Brandon (1967) membagi
perkembangan pertunjukan di Asia Tenggara dapat dibagi menjadi 4 periode yaitu:
1. Periode pra-sejarah, sekitar 2500SM-100M.
2. Periode masuknya kebudayaan India, 100-1000.
3. Periode masuknya pengaruh Islam, 1300-1750.
4. Periode masuknya negara barat, 1750-akhir perang dunia ke-2.
Perkembangan masyarakat dan keseniannya tidak merupakan perkembangan
yang terputus satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan dan tidak terputus.
1.3 Dasar Gerak
Dasar gerakan yang saya masukan dalam tarian ini adalah dasar-dasar gerakan dari
tari-tarian tradisional Cina yang menggunakan kipas dan payung. Selain itu
dikombinasikan dengan gerakan-gerakan dari Tari Kipas Keprak yang berasal dari
Jambi.
1.4 Sinopsis
Tarian ini pada dasarnya tidak memuat cerita yang spesifik. Tarian kreasi ini hanya
menggambarkan keindahan gerakan tubuh saja.
1.5 Musik
Musik yang akan digunakan adalah sebuah lagu Mandarin yang dinyanyikan oleh Jay
Chou (周杰伦 / Zhōu Jiélún) dicampur dengan sebuah lagu instrumental Mandarin lain
yang digunakan hanya sebagai pembuka. Lagu Jay Chou ini berjudul ‘Qing Hua Ci’
(青花瓷 ) dan memiliki arti ‘Blue and White Porcelain’ dalam Bahasa Inggris. Pada
dasarnya, lagu ini beraliran pop, tetapi Jay Chou juga mencampurkan banyak
instrumen musik tradisional Cina, seperti Guzheng atau kecapi Cina. Guzheng
termasuk alat musik tradisional Cina yang paling populer. Bentuknya seperti kotak
cembung dan terbuat dari kayu sebagai kotak suara. Di
atasnya terbentang 21 senar. Di tengah senar tersebut
ditempatkan pengganjal yang dapat digeser untuk
menaikan atau menurunkan frekuensi nada. Senar-senar
tersebut disetel pada nada pentatonic Cina yang terdiri
atas nada-nada seperti do, re, mi, sol, dan la.
Pada awal keberadaannya, yaitu sejak sebelum dinasti Qin, Guzheng yang
sudah merupakan alat musik yang popular itu hanya memiliki 5 senar. Baru pada
zaman Qin dan Han, jumlahnya bertambah menjadi 12 senar. Lalu pada dinasti Ming
dan Qing, jumlahnya bertambah lagi menjadi 14-16 senar. Akan tetapi, standar
Guzheng sekarang ini digunakan sejak tahun 1970 terdiri dari 21 senar.
Guzheng dimainkan dengan cara dipetik. Jari-jari untuk memetik memakai
alat bantu berupa kuku palsu yang terbuat dari tempurung kura-kura atau plastic.
Tangan kanan umumnya digunakan untuk memainkan melodi, sedangkan tangan kiri
untuk memainkan chord.
Selain menggunakan Guzheng, lagu ‘Qing Hua Ci’ juga menggunakan alat
musik tradisional lainnya seperti seruling Cina. Seruling Cina ada dalam berbagai
jenis, seperti:
Dizi (dan varietasnya seperti bangdi) semua garis seruling biasanya terbuat
dari bambu
Xiao bambu yang ditiup dari ujungnya secara vertikal
Gudi seruling vertikal kuno yang dibuat dari tulang besar burung
Paixiao pipa pen
Koudi seruling bambu yang sangat kecil
Xun ocarina yang terbuat dari tanah liat
Seruling Cina biasanya terbuat dari bambu dan termasuk dalam golongan
bambu untuk klasifikasi alat musik Cina walaupun sudah ada juga seruling yang
terbuat dari bahan lainnya, seperti dari giok.
Penggunaan alat musik tradisional lainnya seperti gendang Cina dan muyu
atau alat ketuk Cina juga digunakan.
Selain alat-alat musik tradisional yang sudah disebutkan tadi, lagu ini juga
menggunakan alat musik modern seperti gitar melodi dan mixer lagu.
BAB III
KOSTUM, TATA RIAS, TATA RAMBUT, DAN PROPERTI TARI
3.1 Kostum
3.1.1 Warna
Warna kostum yang akan digunakan adalah kombinasi warna-warna oriental,
seperti merah dan emas, atau putih dan biru.
3.1.2 Bentuk
Bentuk kostum yang akan digunakan adalah kostum tarian tradisional dari
Cina, yaitu cheongsam atau qipao (chipao).
3.1.3 Aksesori
Aksesori yang akan digunakan tidak terlalu banyak, hanya anting dan gelang-
gelangan khas Jambi.
3.2 Tata Rias
3.2.1 Warna
Warna yang akan banyak digunakan adalah warna-warna natural, seperti
gradasi coklat sampai krem.
3.3 Tata Rambut
Rambut akan dikeriting gantung dan diikat (kanan-kiri seimbang) dengan pita yang
warnanya senada dengan kostum.
3.4 Properti Tari
3.4.1 Kipas
Properti utama yang akan banyak digunakan dalam tarian ini tentu adalah
kipas. Kipas yang digunakan berukuran besar dan bercorak oriental.
3.4.2 Payung
Properti tambahan selain kipas adalah payung. Payung yang digunakan juga
bercorak oriental.