Download - Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
1/17
1
CHAPTER I
INTRODUCTION
1.1. Background
Tumbuhan merupakan sumber utama senyawa-senyawa kimia yang digunakan
untuk industri farmasi, industri makanan, minyak wangi. Banyak dari senyawa tersebut
diekstrak dari tumbuhan tropis, namun karena ketersediaan, biaya yang mahal serta
struktur senyawa tersebut yang sangat kompleks, hal ini menjadi tidak ekonomis.
Plants are the main source of chemical compounds that are used for the
pharmaceutical industry, food industry, perfume. Many of the compounds are extracted
from the tropical plant, but due to availability, high cost and structure of these
compounds are very complex, it is becoming uneconomical.
Metabolit sekunder tanaman dihasilkan dari proses metabolisme respirasi dan
melalui kultur jaringan dapat ditingkatkan kandungan metabolit sekunder bahkan dari
yang tidak ada menjadi ada dengan penambahan senyawa-senyawa yang merupakan
prekursor.
Plant secondary metabolites produced from the metabolic processes of respiration
and through tissue culture can be improved even from the content of secondary
metabolites that does not exist with the addition of compounds that are precursors .
Dalam usaha menghasilkan metabolit sekunder untuk skala besar, sangat
diperlukan pemahaman yang besar tentang tingkah laku sel, biosintesis metabolit
sekunder didalam tubuh tanaman tersebut. Oleh karena itu, biosintesis metabolit
sekunder dengan menggunakan kultur jaringan menjadi alternatif pilihan dan akhirnya
menjadi tujuan yang berharga. Namun dari banyak penelitian dan usaha komersial,masih banyak menghadapi kendala.
In an effort to produce secondary metabolites for large scale, it is required a great
understanding of the behavior of cells, the biosynthesis of secondary metabolites in the
plant body. Therefore, the biosynthesis of secondary metabolites using tissue culture to
be an alternative choice and eventually become a valuable purpose. But of the many
research and commercial efforts, still face many obstacles.
Peranan biteknologi dalam budidaya, multipikasi, rekayasa genetika dan skriningmikroba endofit yang dapat menghasilkan metabolit sekunder sangat penting dalam
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
2/17
2
rangka pengembangan bahan obat yang berasal dari tanaman bat ini. Bahkan dengan
kemajuan yang pesat dalam bidang bioteknologi ini telah dapat diihasilkan beberapa
jenis tanaman transgenik yang dapat memproduksi vaksin rekombinan.
Biteknologi role in cultivating, multipikasi, genetic engineering and screening
endophytic microbes that can produce secondary metabolites is essential in order to
develop a drug substance derived from the plant's bat. Even with the rapid advances in
biotechnology have to diihasilkan several types of transgenic plants to produce
recombinant vaccines.
Salah satu bentuk perkembangan bioteknologi adalah proses peningkatan produksi
terhadap produksi metabolit sekunder. Hal ini dilakukan untuk dapat menghasilkan
suatu produk metabolit sekunder yang bersifat unggul dan jumlahnya melimpah.
One form of the development of biotechnology is the process of increasing
production to the production of secondary metabolites. This is done in order to
produce a product of secondary metabolites that are superior and abundant.
1.2. Purpose
The purpose of writing this paper is as follows:
1.2.1. To know and understand about animal cells
Untuk mengetahui dan memahami tentang sel hewan
1.2.2. To know and understand about plant cells
Untuk mengetahui dan memahami tentang sel tumbuhan
1.2.2. To know and understand the difference between animal cells and plant cells
Untuk mengetahui dan memahami perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
1.3. Benefits of Writing
The importance of the existing problems to be answered through writing this paper
is expected to provide scientific information about " Animal and Plant Cells" which
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
3/17
3
useful as reference material for students or the academic community who will learn about
the materials.
Pentingnya permasalahan yang ada untuk dijawab melalui penulisan makalah ini
diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang Sel Hewan dan Tumbuhan
sehingga bermanfaat sebagai bahan rujukan bagi para pelajar atau masyarakat akademis
yang akan mempelajari tentang materi tersebut.
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
4/17
4
CHAPTER II
LITERATURE REVIEW
2.1. Pengertian Metabolit Sekunder
Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai
kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan tersebut dari
gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya. Secara umum
kandungan metabolit sekunder dalam bahan alam hayati dikelompokkan berdasarkan sifat
dan reaksi khas suatu metabolit sekunder dengan pereaksi tertentu.
Concentration of secondary metabolites are chemical compounds that generally
have the ability bioaktifitas and functions as a plant protection from nuisance insects
and diseases to the plant itself or the neighborhood. In general, the content of
secondary metabolites in biological material are grouped according to the nature of
nature and a typical reaction of secondary metabolites with specific reagents .
Hutan tropis yang kaya dengan berbagai jenis tumbuhan ( biodiversity ) merupakan
sumber daya hayati dan sekaligus sebagai gudang senyawa kimia ( chemodiversity ) baik berupa senyawa kimia hasil metabolisme primer yang disebut juga sebagai senyawametabolit primer seperti protein, karbohidrat, lemak yang digunakan sendiri olehtumbuhan tersebut untuk pertumbuhannya, maupun sebagai sumber senyawa metabolitsekunder seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid. senyawa metabolitsekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai kemampuan
bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan tersebut dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.
Tropical forests are rich with a variety of plant species (biodiversity) is the biological resources as well as arepository of chemical compounds (chemodiversity) in the form of chemical compounds of primary metabolism is alsoknown as primary metabolites such as proteins, carbohydrates, fats are used by the plant for growth, as well as a
source of secondary metabolites such as terpenoids, steroids, coumarins, flavonoids and alkaloids. Secondary metabolites are chemical compounds that generally have the ability to function as a protective bioactivity and plantsfrom pests to plant disease itself or the environment.
Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah banyak digunakan sebagaizat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya serta sangat banyak
jenis tumbuh- tumbuhan yang digunakan obat-obatan yang dikenal sebagai obattradisional sehingga diperlukan penelitian tentang penggunaan tumbuh- tumbuhan
berkhasiat dan mengetahui senyawa kimia yang berfungsi sebagai obat. Senyawa-senyawa kimia yang merupakan hasil metabolisme sekunder pada tumbuhan sangat
beragam dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan senyawa bahan alamyaitu terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid.
Chemical compounds as a result of secondary metabolites or metabolites sekumder has been widely used asdyes, poisons, the smell of food, medicines and so on and so many different types of plants used medicines known as
traditional medicine so that the necessary research on the use of growth-nutritious plants and know the chemical
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
5/17
5
compounds that function as drugs. Chemical compounds are the result of secondary metabolites in plants are very diverse and can be classified in several classes of compounds of natural ingredients that terpenoids, steroids,coumarins, flavonoids and alkaloids.
2.1.1. Manfaat Senyawa Metabolit Sekunder
Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder
memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan
berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya. Tanaman dapat
menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.)
yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal ini
disebut sebagai alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah
digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru,
contohnya adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang
secara alami terdapat pada tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari
metabolit sekunder adalah sebagai pestisida dan insektisida, contohnya
adalah rotenon dan rotenoid. Beberapa metabolit sekunder lainnya yang
telah digunakan dalam memproduksi sabun, parfum, minyak herbal,
pewarna, permen karet, dan plastik alami adalah resin, antosianin,
tanin, saponin, dan minyak volatil.
Most of the plants producing secondary metabolites utilizing such
compounds to defend themselves and to compete with other living beings in the
vicinity. Plants can produce secondary metabolites (such as quinone, flavonoids,
tannins, etc..) That makes other crops can not be grown in the vicinity. This is
referred to as alelopati. A variety of secondary metabolites have been used as a
medicine or a model to create new drugs, such as aspirin are made based on
salicylic acid that is naturally found in certain plants. Another benefit of secondary
metabolites is as pesticides and insecticides, for example, is rotenon and rotenoid.
Several other secondary metabolites that have been used in producing soaps,
perfumes, herbal oils, dyes, gum, and natural plastics are resin, anthocyanins,
tannins, saponins, and volatile oils.
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
6/17
6
CHAPTER III
DISCUSSION
3.1 SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
3.1.1 Alkaloid
Definisi
Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung atom nitrogen yang
tersebar secara terbatas pada tumbuhan. Alkaloid kebanyakan
ditemukan pada Angiospermae dan jarang pada Gymnospermae dan
Cryptogamae. Senyawa ini cukup banyak jenisnya dan terkadang
memiliki struktur kimia yang sangat berbeda satu sama lain, meskipun
berada dalam satu kelompok.
definition
Alkaloids are compounds containing nitrogen atoms in a limited spread
in plants. Alkaloids are found mostly in Angiospermae and rare in
Gymnosperms and Cryptogamae. These compounds are quite a lot of its
kind and sometimes has a chemical structure very different from one
another, even within a single group.
Klasifikasi
Pengelompokan alkaloid biasanya didasarkan pada prekursor
pembentuknya. Kebanyakan dibentuk dari asam amino seperti lisin,
tirosin, triptofan, histidin dan ornitin. Sebagai contoh, nikotin dibentuk
dari ornitin dan asam nikotinat. Beberapa kelompok alkaloid disajikandalam tulisan ini. Diantaranya adalah kelompok alkaloid benzil
isoquinon, seperti: papaverin, berberin, tubokurarin dan morfin. Jenis
alkaloid yang banyak terdapat pada famili Solanaceae, tergolong ke
dalam kelompok alkaloid tropan, seperti: atropin, yang ditemukan pada
Atropa belladona dan skopolamin. Kokain yang berasal dari tumbuhan
koka, Erythroxylon coca, juga termasuk ke dalam kelompok ini,
meskipun koka tidak termasuk anggota famili Solanaceae. Alkaloid
dengan struktur inti berupa indol, dikelompokkan sebagai alkaloid indol,
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
7/17
7
seperti: strikhnin dan quinin yang berasa pahit dan merupakan senyawa
penolak makan bagi serangga. Kelompok alkaloid pirrolizidin merupakan
ester alkaloid pada genus Senecio, seperti: senecionin. Kelompok lain
dari alkaloid yang berasal asam amino lisin adalahquinolizidin yang
sering disebut sebagai alkaloid lupin karena banyak terdapat pada
genus Lupinus. Alkaloid polihidroksi memiliki stereokimia yang mirip
dengan gula, sehingga mengganggu kerja enzim glukosidase. Kelompok
alkaloid polihidroksi merupakan penolak makan bagi serangga.
Beberapa jenis alkaloid merupakan derivat dari asam nikotinat, purin,
asam antranilat, poliasetat dan terpenes. Mereka dikelompokkan ke
dalam alkaloid purin, seperti: kafein.
classificationGrouping is usually based on the precursor alkaloid constituent. Mostly
made up of amino acids such as lysine, tyrosine, tryptophan, histidine
and ornithine. For example, nicotine is formed from ornithine and
nicotinic acid. Several groups of alkaloids are presented in this paper.
Among them are a group of alkaloids benzyl isoquinon, such as:
papaverin, berberine, tubokurarin and morphine. Alkaloid found in many
Solanaceae family, belonging to the group tropan alkaloids, such as
atropine, which is found in Atropa Belladona and scopolamine. Cocaine
is derived from coca plants, coca Erythroxylon, also included in this
group, although not including coca Solanaceae family members. Alkaloid
core structures such as indole, indole alkaloids are classified as such as:
strikhnin and quinine that taste bitter and are food for insect repellent
compounds. The group is an ester alkaloid pirrolizidin the genus Senecio
alkaloids, such as: senecionin. Another group of alkaloids derived amino
acid lysine which is often referred to as adalahquinolizidin lupine
alkaloids due in large part to the genus Lupinus. Polyhydroxy alkaloids
have similar stereochemistry with sugar, thereby disrupting the enzyme
glucosidase. Polyhydroxy alkaloid group is food for insect repellent.
Several types of alkaloids are derivatives of nicotinic acid, purine, amino
antranilat, poliasetat and terpenes. They are grouped into purine
alkaloids, such as caffeine.
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
8/17
8
3.1.2 Terpenoid
Definisi
Terpenoid merupakan kelompok metabolit sekunder terbesar. Saat ini
hampir dua puluh ribu jenis terpenoid telah teridentifikasi. Kelompok ini
merupakan derivat dari asam mevalonat atau prekursor lain yang
serupa dan memiliki keragaman struktur yang sangat banyak. Struktur
terpenoid merupakan satu unit isopren (C5H8) atau gabungan lebih dari
satu unit isopren, sehingga pengelompokannya didasarkan pada jumlah
unit isopren penyusunnya.definition
Terpenoids are the largest group of secondary metabolites. Currently,
nearly twenty thousand kinds of terpenoids have been identified. This
group is a derivative of mevalonic acid or other similar precursors and
have a diversity of structure very much. Terpenoid structure is an
isoprene units (C5H8) or a combination of more than one isoprene unit,
so the classification is based on the number of isoprene units
constituent.
Klasifikasi
Monoterpenoid umumnya bersifat volatil dan biasanya merupakan
penyusun minyak atsiri. Monoterpenoid memberikan aroma yang khas
pada tumbuhan. Monoterpenoid dikelompokkan sebagai a). asiklik,
contoh: geraniol, b). monosiklik, contoh: limonene dan c). bisiklik,
contoh: pinene. Untuk mencegah terjadinya keracunan diri
(autotoxicity), tumbuhan membentuk tempat penyimpanan khusus.
Kelompok terbesar dari terpenoid adalah sesquiterpen yang juga
merupakan penyusun minyak atsiri. Contoh yang cukup dikenal dari
kelompok ini adalah poligodial dan warburganal yang merupakan zat
penolak makan berbagai jenis serangga. Diterpenoid, seperti asam resin
(misalnya: asam abietat) dari tumbuhan keluarga pinus-pinusan dan
klerodan (misalnya: ajugarin dari tumbuhan Ajuga remota) merupakanzat penolak makan bagi serangga. Triterpenoid merupakan senyawa
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
9/17
9
metabolit sekunder yang tersebar luas dan beragam. Perwujudan dari
senyawa ini dapat berupa resin, kutin maupun semacam gabus.
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah limonoid (misalnya:
azadirachtin), lantaden, dan cucurbitacin (misalnya: cucurbitacin B).
Azadirachtin terkenal sebagai zat penolak makan yang sangat kuat bagi
serangga. Demikian juga dengan cucurbitacin.
classification
Monoterpenoid generally are volatile and are usually a constituent of
essential oils. Monoterpenoid gives a distinctive aroma to the plant.
Monoterpenoid classified as a). acyclic, eg geraniol, b). monocyclic, eg
limonene and c). bicyclic, eg pinene. To prevent self-poisoning
(autotoxicity), plants form a special storage area. The largest group of terpenoids are sesquiterpenes which is also a constituent of essential
oils. Examples of well-known of these groups is poligodial and
warburganal which is repellent substances eat different kinds of insects.
Diterpenoid, such as resin acids (eg abietat acid) family of plants and
pine-pinusan klerodan (eg ajugarin Remota also roasted the snake
plant) is a substance eaten for insect repellent. Triterpenoids are
secondary metabolites that are widespread and diverse. Embodiment of
these compounds can be resin, cork kutin and kind. Included in this
group are limonoids (such as azadirachtin), lantaden, and cucurbitacin
(eg: cucurbitacin B). Azadirachtin as a substance known to eat a very
strong repellent to insects. Similarly with cucurbitacin.
3.1.3 Fenolik
Definisi
Fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan.
Fenolik memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi
(OH-) dan gugus-gugus lain penyertanya. Senyawa ini diberi nama
berdasarkan nama senyawa induknya, fenol. Senyawa fenol kebanyakan
memiliki gugus hidroksi lebih dari satu sehingga disebut sebagai
polifenol. Fenol biasanya dikelompokkan berdasarkan jumlah atomkarbon pada kerangka penyusunnya.
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
10/17
10
definition
A phenolic compound found in many plants. Phenolic have aromatic
rings with one or more hydroxyl group (OH-) and other groups
penyertanya. These compounds are named by the name of the parent
compound, phenol. Phenolic compounds mostly have more than one
hydroxyl group that is referred to as polyphenols. Phenols are usually
grouped based on the number of carbon atoms in the framework of the
constituent.
Kelompok terbesar dari senyawa fenolik adalah flavonoid, yang
merupakan senyawa yang secara umum dapat ditemukan pada semua
jenis tumbuhan. Biasanya, satu jenis tumbuhan mengandung beberapa
macam flavonoid dan hampir setiap jenis tumbuhan memiliki profilflavonoid yang khas. Kerangka penyusun flavonoid adalah C6 C3 C6.
Inti flavonoid biasanya berikatan dengan gugusan gula sehingga
membentuk glikosida yang larut dalam air. Pada tumbuhan, flavonoid
biasanya disimpan dalam vakuola sel. Secara umum, flavonoid
dikelompokkan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil (sub kelompok),
yaitu:
The largest group of phenolic compounds are flavonoids, which are
compounds that can generally be found on all types of plants. Typically,
the types of plants contain some kind of flavonoid and almost every
type of plant has a distinctive flavonoid profile. The framework is a
constituent flavonoid C6-C3-C6. Flavonoid nucleus usually binds to a
cluster of sugar to form a water-soluble glycosides. In plants, flavonoids
are usually stored in the cell vacuole. In general, flavonoids are further
grouped into smaller groups (sub-group), namely:
(1) flavon, example: luteolin,
(2) flavanon, example: naringenin,
(3) flavonol, example: kaempferol,
(4) antosianin and
(5) calkon.
Beberapa jenis flavon, flavanon dan flavonol menyerap cahaya tampak,
sehingga membuat bunga dan bagian tumbuhan yang lain berwarnakuning atau krem terang. Sedangkan jenis-jenis yang tidak berwarna
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
11/17
11
merupakan zat penolak makan bagi serangga (contoh: katecin) ataupun
merupakan racun (contoh: rotenon). Rutin, yang merupakan glikosida
flavonol yang tersebar di hampir semua jenis tumbuhan, juga
merupakan zat penolak makan yang kuat bagi serangga polifagus,
seperti Schistocerca americana. Sementara itu paseolin, dilaporkan
merupakan glikosida flavonol yang paling efektifsebagai zat penolak
makan bagi serangga. Pada percobaan dengan kumbang pemakan akar,
Costelytra zealandica, paseolin memberikan nilai FD50 yang sangat
rendah, yaitu 0.03 ppm.
Several types of flavones, flavanones and flavonols absorb visible
light, thus making flowers and other plant parts are yellow or light
beige. While the species is not colored food for insect repellent substances (eg katecin) or are toxic (eg rotenon). Routine, which is a
flavonol glycosides are scattered in almost all plants, is also a powerful
substances repellent to insects eating polifagus, such as Schistocerca
americana. Meanwhile paseolin, reported a flavonol glycosides most
efektifsebagai food for insect repellent substances. In experiments with
root-eating beetles, Costelytra zealandica, paseolin give FD50 very low
at 0.03 ppm.
Tanin merupakan senyawa polifenol dengan berat molekul antara
500 sampai dengan 20000 dalton. Pada sel tumbuhan, tanin selalu
berikatan dengan protein sehingga disebut merupakan zat yang
menurunkan nilai nutrisi dari jaringan tumbuhan bagi pemakannya.
Tannins are polyphenolic compounds with a molecular weight
between 500 to 20 000 daltons. In plant cells, the tannins bind the
protein so it is always called a substance that lowers the nutritional
value of plant tissues for its eaters.
3.1.4 Glukosinolat dan sianogenik (Glucosinolates and cyanogenic
Glukosinolat
Glukosinolat merupakan metabolit sekunder yang dibentuk dari
beberapa asam amino dan terdapat secara umum pada Cruciferae(Brassicaceae). Glukosinolat dikelompokkan menjadi setidaknya 3
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
12/17
12
kelompok, yakni: (1). glukosinolat alifatik (contoh: sinigrin), terbentuk
dari asam amino alifatik (biasanya metionin), (2) glukosinolat aromatik
(contoh: sinalbin), terbentuk dari asam amino aromatik (fenilalanin atau
tirosin) dan (3) glukosinolat indol, yang terbentuk dari asam amino
indol (triptofan). Keragaman jenis glukosinolat tergantung pada
modifikasi ikatannya dengan gugus lain melalui hidroksilasi, metilasi
dan desaturasi. Hidrolilis dari glukosinolat terjadi karena adanya enzim
mirosinase, sehingga menghasilkan beberapa senyawa beracun seperti
isotiosianat, tiosianat, nitril, dan epitionitril. Senyawa-senyawa tersebut
merupakan racun bagi serangga yang bukan spesialis pemakan
tumbuhan Cruciferae, dan merupakan zat penolak makan bagi ulat
kilan, Trichoplusiani.glucosinolate
Glucosinolates are secondary metabolites formed from several amino
acids and are generally in the Cruciferae (Brassicaceae). Glucosinolates
are grouped into at least three groups, namely: (1). aliphatic
glucosinolates (eg sinigrin), formed from aliphatic amino acids
(methionine usually), (2) aromatic glucosinolates (eg sinalbin), formed
from the aromatic amino acids (phenylalanine or tyrosine) and (3)
indole glucosinolates, which are formed from amino amino indole
(tryptophan). Diversity of glucosinolate modification depends on its ties
with other groups through hydroxylation, methylation and desaturation.
Hidrolilis of glucosinolates occur because mirosinase enzyme, resulting
in some toxic compounds such as isothiocyanates, thiocyanates, nitriles,
and epitionitril. These compounds are toxic to insects that are not
specialist herbivores Cruciferae, and are food for caterpillars repellent
substance span, Trichoplusiani.
Sianogenik
Semua jenis tumbuhan mempunyai kemampuan untuk mensintesis
glikosida sianogenik. Namun, tidak semua jenis tumbuhan
mengumpulkan senyawa ini dalam sel-selnya. Pada famili Rosaceae,
senyawa ini disimpan pada vakuola. Pada saat sel tumbuhan dirusak,
glikosida sianogenik akan dihidrolisis secara enzimatis menghasilkanasam sianida.
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
13/17
13
cyanogenic
All plants have the ability to synthesize cyanogenic glycosides. However,
not all plants accumulate these compounds in cells. To the family
Rosaceae, these compounds are stored in the vacuole. At the damaged
plant cells, cyanogenic glycosides be hydrolyzed enzymatically produced
hydrogen cyanide.
(HCN) yang sangat beracun dan merupakan zat penolak makan
serangga dengan spektrum yang luas.
(HCN), which is highly toxic and eating insect repellent is asubstance with a broad spectrum.
CHAPTER IV
CLOSING
4.1. Conclusion
The conclusion that can be drawn from the discussion are as follows:
Cell is the smallest unit of organization is the basis of life in the biological sense. All thefunctions of life are organized and take place in the cell.
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan adalah sebagai berikut:
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
There are two cell types, namely:
a. prokaryote cells and b. eukaryotic cells
Terdapat dua tipe sel yaitu:
a. sel prokariot dan
b. sel eukariot.
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
14/17
14
The difference in plant and animal cell organelles
No. Cell Parts Plant Cell Animal Cell
1
Cell wall There, strong cell walls
thickened and composed of
cellulose (wood fiber)
No plasma membrane thin
and flexible and do not have
thickening
2 Cell membrane Exist Exist
3Cytoplasm Exist Exist
4Mitochondria Exist Exist
5 Lisosom No Exist
6 Ribosom Exist Exist
7 Golgi Bodies Exist Exist
8Sentrosom No (except for low levels in
plants)
Exist
9 Plastids Exist No (except protozoa)
10 Microtubulus No Exist
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
15/17
15
11 Vacuoles Exist (big) No (small)
12Reticulum
endoplastik (RE)
Exist Exist
13 Nucleus Exist Exist
Table 4.1. The difference in plant and animal cell organelles
4.2. Suggestion
From the above exposition we need to enrich the material further because there
are a lot of things - things related titles tumbuahn animal cells and cells that have not
been discussed specifically. In order to validtan material above should also be more
relevant references. In accordance with the description above suggestions can be useful
if only the tumbuahan animal cells and is closely associated with the cell so we should
be able to learn what are the differences of the two cells also function in order to know
them better.
Dari pemaparan materi diatas perlu kita perkaya lagi karena masih banyak hal
hal yang terkait judul sel hewan dan sel tumbuahn yang belum di bahas secara
spesifik. Demi ke validtan materi di atas perlu juga referensi yang lebih relevan. Sesuai
dengan uraian diatas saran-saran yang sekiranya dapat berguna yaitu sel hewan dan
tumbuahan sangat erat kaitannya dengan sel sehingga kita harus dapat mempelajari
apa saja perbedaan dari kedua sel tersebut juga fungsinya agar dapat mengetahuinya
secara lebih baik.
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
16/17
16
REFERENCES
Arbayah S, 1990. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan; Persiapan Perkuliahan
Program Lanjutan MIP. Biologi Sel. Bandung : FMIPA-ITB.
Campbell,N.A.,Reece,J.B,danMitchell,L.G.2002. Biologi.Jilid 3 . Jakarta : Erlangga.
Goenarso,Darmadi.2005. Fisiologi Hewan .Jakarta : UT.
Isnaeni,Wiwi.2006. Fisiologi Hewan .Yogyakarta:Kanisius.
Iswari, Retno Sri & Ari Yuniastuti. 2006. Biokimia . Yogyakarta : Graha Ilmu
Kastawi,Yusuf. Zoologi Avertebrata . Malang : FMIPA UM. Kimball. 1992. Biologi Edisi
kelima . Jakarta: Erlangga
Suwarno. 2009. BSE Panduan Pembelajaran Biologi Kelas X . Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Toha, Abdul Hamid A.. 2005. Biokimia : Metabolisme Biomolekul. Bandung : Alfabeta .
Wirahadikusumah, Muhamad. 2001. Biokimia protein, enzim, dan asam nukleat. ITB :
Bandung.
Yazid, Estien. dan Nursanti, Lisda. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa
Analis. Yogyakarta: Andi. Yogyakarta.
Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, Titin. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UniversitasIndonesia Press.
-
7/30/2019 Makalah Senyawa Metabolit Sekunder
17/17
17