Download - Makalah Terapi Diet Pada Kanker Servik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Belakangan ini kita sering mendengar mengenai “kanker
serviks”.Kanker ini memang momok bagi perempuan. Menurutdata, di
Indonesia ini diperkirakan setiap satu jam ada satu orang yang meninggal
akibat dari kanker serviks.
Kanker ini merupakan pembunuh wanita yang menakutkan.Kanker
serviks atau kanker leher rahim biasa juaga disebut kanker Mulut
rahim.Mengingat fakta yang Mengerikan ini, maka berbagai tindakan
pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau
kanker leher rahim.Dimana kanker ini disebabkan oleh Virus HPV (Human
papillomavirus).
Kanker serviks atau yang lebih dikenal dengan kanker leher rahim
adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim, perubahan untuk
menjadi sel kanker memekan waktu lama, sekitar 10 sampai 15 tahun.Kanker
ini biasanya terjadi pada umur 30 sampai dengan 50 tahun, yaitu puncak usia
reproduktif perempuan sehingga akan menyebabkan gangguan kualitas hidup
secara fisik, kejiwaan dan kesehatan seksual.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kanker Serviks
2. Penyebab Kanker Seviks
3. Gejala – gejala Kanker Servikr
4. Stadium Kanker serviks
5. Pencagahan Kanker Serviks
6. Pengobatan Kanker Serviks
7. Diet pada pasien pasca operasi kanker serviks
1
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk memberikan informasi tentang pengertian kanker serviks
2. Untuk memberikan pengetahuan mengenai Faktor Resiko Kanker Serviks
3. Untuk memberikan informasi tentang Gejala Kanker Serviks
4. Untuk memberikan informasi tentang Stadium Kanker Seviks Secara
Klinik
5. Untuk memberikan informasi tentang Pengobatan Kanker Serviks
6. Untuk memberikan informasi tentang Tanda-tanda kekambuhan kanker
serviks
7. Untuk memberikan informasi tentang Pencegahan kanker serviks
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kanker Serviks
Penyakit kanker
leher rahim yang istilah
kesehatannya adalah
kanker serviks merupakan
kanker yang terjadi pada
serviks uterus, suatu daerah
pada organ reproduksi
wanita yang merupakan
pintu liang senggama
(vagina).
Kanker Serviks adalah keganasan yang bermula pada sel-sel serviks
(leher rahim).Kanker serviks dimulai pada lapisan serviks.Terjadinya kanker
sangat perlahan.Pertama, beberapa sel normal berubah menjadi sel-sel
prakanker, kemudian berubah menjadi sel kanker. Perubahan ini disebut
dispalasia dan biasanya terdeteksi dengan tes pap smear.
Kanker Serviks adalah kanker yang menyerang area serviks atau leher
rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan “organ
intim” wanita. Kanker ini disebabkan oleh virus bernama Human Papilloma
Virus – atau yang lebih dikenal virus HPV ini.
Biasanya kanker serviks baru akan menujukkan gejala serius, setelah
10-20 tahun kedepan pada wanita yang menikah atau aktif secara seksual.
Karena pada fase prakanker dan stadium awal, memang tidak menujukkan
gejala apapun. Dan juga karena banyak dari pasien kanker serviks baru
menyadari dan melakukan pengobatan ketika stadium kankernya sudah akut.
Tips & Info Penyakit Serta Testimoni Penggunaan Transferfactor
Leher rahim (serviks) adalah bagian bawah uterus (rahim). Rahim memiliki 2
bagian. Bagian atas, disebut tubuh rahim, adalah tempat di mana bayi
3
tumbuh. Leher rahim, di bagian bawah, menghubungkan tubuh rahim ke
vagina, atau disebut juga jalan lahir.
B. Penyebab Kanker Serviks
Virus HPV diduga kuat sebagai penyebab utama kanker Serviks.
Virus HPV akan menyernag selaput di dalam mulut dan kerongkongan.
Serviks, serta anus.Apabila tidak segera terdeteksi, infeksi virus HPV
menyebabkan terbentuknya sel-sel prankanker serviks dalam jangka panjang.
Berikut ini beberapa faktor resiko terjadinya kanker serviks:
a. Merokok
Wanita yang merokok memiliki kemungkinan dua kali
lipat terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak
merokok.
b. Infeksi HIV
Seorang wanita yang terjangkit HIV memiliki sistem
kekebalan tubuh yang kurang dapat memerangi Infeksi HPV
maupun kanker pada stadiun awal.
c. Infeksi bakteri klamidia
Beberapa penelitian menemukan bahwa wanita yang
memiliki sejarah atau infeksi klamidia saat ini, memiliki resiko
kanker serviks lebih tinggi.
d. Pil KB
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat
menikatkan resiko terjadinya kanker serviks.
e. Hamil lebih dari tiga kali
Wanita yang menjalani tiga kali atau lebih proses
kehamilan memeiliki resiko terjadinya kanker serviks lebih tinggi.
f. Hamil pertama pada usia muda
Wanita yang hamil pertama pada usia dibawah umur 17
tahun hampir selalu dua kali lebih memungkinkan terkena kanker
serviks pada usia tuanya jika dibandingkan dengan wanita yang
menunda kehamilanya hingga berusia 25 tahun atau lebih.
4
g. Riwayat Keluarga
Apabila ibu atau kakak perempuan anda menderita kanker
serviks, resiko anda terkena kanker ini mencapai dua atau tiga kali
lipat dibandingkan orang yang tidak ada riwayat kanker serviks
pada keluarga.
Selain faktor diatas juga terdapat faktor alamiah, yaitu faktor-faktor
yang secara alami terjadi pada seseorang. Yang termasuk dalam faktor
alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua
seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks. Tentu
kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa
melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker
serviks. Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu
berperan dalam terjadinya kanker serviks. Ini tidak berarti Anda yang
memiliki keluarga bebas kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman
kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda terhadap kanker
serviks
C. Gejala – gejala Kanker Serviks
Pada tahap awal sering sering tidak ada tanda – tanda yang khas
namun, kadang ditemukan gejala – gejal sebagai berikut ;
a. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina.
b. Pendarahan setelah sanggama yang kemudian berlanjut menjadi
pendarahan yang abnormal.
c. Timbulnya pendarahan setelah masa menopause.
d. Pada fase Inpansif dapat keluar cairan warna kuning – kuning, berbau
dan dapat bercampur dengan darah.
e. Timbul gejala – gejala anemia bila terjadi pendarahan Kronis.
f. Timbul nyeri Panggul atau perut dibagian bawah bila ada radang
panggul.
g. Pada stadium Lanjut, badan menjadi kurus karena kurang gizi, edema
kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah
(rectum).
5
Seperti layaknya kanker, jenis kanker juga mengalami penyebaran
(metastasis). Penyebaran kanker serviks ada tiga macam, yaitu :
a) Melalui Pembuluh Limfe (limfogen) Menuju kelenjar getah
bening lainya.
b) Melalui Pembuluh darah (hematogen).
c) Penyebaran langsung ke parametrium, korpus uterus, vagina,
kandung kencing.
D. Stadium Kanker serviks
Penentuan stadium pada pasien kanker serviks sangat penting. Hal ini
berkaitan dengan jenis pengobatan dan prospek pemulihan yang akan
dilakukan. Stadium kanker serviks sebagai berikut :
Stadium Keterangan
0 Kanker serviks stadium 0 bisa disebut
karsinoma in situ. Sel abnormal hanya
ditemukan di dalam lapisan serviks.
I Kanker hanya ditemukan pada leher rahim.
II Kanker yang telah menyebar diluar leher rahim,
tetapi tidak menyebar ke kedinding pelvis atau
sepertiga bagian bawah Vagina.
III Kanker yang telah menyebar hingga sepertiga
bagian bawah Vagina. Mungkin telah menyebar
kedinding panggul dan atau telah menyebabkan
ginjal tidak berfungsi.
IV Kanker telah menyebar kekandung kemih,
rektum, atau bagian tubuh lain seperti paru-
paru, tulang, dan hati.
6
E. Pencegahan Kanker Serviks
Kanker Serviks dapat dicegah dengan “skrining” yang dinamakan PAP
SMEAR dan skrining ini sangat Efektif karena pemeriksaan ini mudah
dikerjakan, cepat dan tidak sakit.Skrining bertujuan untuk mengetahui
adanya kegansan (kanker) dengan Mikroskop.
Sekarang juga sudah ditemukan Vaksin untuk mencegah kanker serviks,
bahkan Vaksin ini dapat diberikan pada remaja putri mulai usia 10 tahun.
Dengan melakukan Vaksinasi ini pencegahan dapat dilakukan, dan bagi
wanita yang aktif atau sudah berhubungan seksual harus rutin melakukan
PAP SMEAR atu Inspeksi Visual.
Memiliki pola makanan yang sehat, yang kaya dengan sayuran, buah
sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
Hindari merokok.
Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda.
Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan Vagina toilet.
F. Pengobatan Kanker Serviks
1. Operasi
Ada beberapa jenis operasi untuk pengobatan kanker
serviks.Beberapa pengobatan melibatkan pengangkatan rahim
(histerektomi).Daftar ini mencangkup beberapa jenis opersi yang paling
umum di lakukan pada pengobatan kanker serviks.
Cryosurgery
Sebuah probe metal yang didinginkan dengan nitrogen cair
dimasukkan kedalam Vagina dan leher rahim. Cara ini dapat
membunuh sel-sel abnormal dengan cara membekukanya. Cryosurgery
digunakan untuk mengobati kanker serviks yang hanya ada di dalam
leher rahim (stadium 0), bukan kanker invasif yang telah menyebar
keluar leher rahim.
7
Bedah Laser
Cara ini menggunakan sebuah sinar laser untuk membakar sel-
sel atau menghapus sebagian kecil jaringan sel rahim untuk
dipelajari.Pembedahan laser hanya di gunakan sebagai pengobatan
kanker serviks pra-invasif (stadium 0).
Konisasi
Sepotong jaringan berbentuk kerucut akan di angkat dari leher
rahim. Pemotongan dilakukan menggunakan pisau bedah, laser atau
kawat tipis yang di panaskan oleh listrik. Pendekatan ini dapat
digunakan untuk menemukan atau mengobati kanker serviks tahap
awal(stadium 0 atau 1).
Histerektomi
a) Histerektomi sederhana
Cara kerja metode ini adalah mengankat rahim, tetapi
tidak mencangkup jaringan yang berada didekatnya.Vagina
maupun kelenjar getah bening panggul tidak diangkat. Rahim
dapat diangkat dengan cara operasi dibagian depan perut atau
melalui vagina.
Setelah dilakukan operasi ini, seorang wanita tidak bisa
hamil. Histerektomi digunakan untuk mengobati beberapa kanker
serviks stadium awal (stadium 1) dan mengobati kanker stadium
prakanker (stadium 0) jika sel-sel kanker ditemukan pada batas
tepi konisasi.
b) Histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul
Pada operasi ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh
rahim, jaringan di dekatnya, Vagina bagian atas yang berbatasan
dengan leher rahim, dan beberapa kelenjar getah bening yang
berada di daerah panggul. Opersi ini paling sering di lakukan
melalui pemotongan bagian depan perut, bukan dilakukan melalui
vagina.
8
c) Trachlektomi
Sebuah prosedur yang disebut trachlektomi radikal
memungkinkan wanita muda dengan kanker stadium awal dapat
di obati dan masih dapat mempunyai anak.Metode ini meliputi
pengangkatan serviks dan bagian atas Vagina, kemudian
meletkkanya pada jahitan berbentuk kantong yang bertindak
sebagai pembukaan leher rahim didalam rahim.Kelenjar getah
bening didekatnya juga di angkat.Opersi ini bisa dilakukan
melalui vagina atau perut.
Setelah operasi ini, beberapa wanita dapat mengalami
kehamilan jangka panjang dan melahirkan bayi yang sehat
melalui operasi caecar.Resiko terjadinya kekambuhan kanker
sesudah pengobatn ini cukup rendah.
d) Ekstenterasi Panggul
Selain mengambil semua organ dan jaringan vagina dan
perut, pada opersi jenis ini juga dilakukan pengangkatan kandung
kemih, vagina, dubur, dan sebagian usus besar.Operasi ini
dilakukan saat kanker serviks kambuh kembali setelah
pengobatan sebelumnya.Diperlukan waktu enam bualan atau
lebih untuk pulih dari opersi radikal ini. Namun, wanita yang
pernah menjalni opersi ini tetap dapat menjalani kehidupan
dengan bahagia dan produktif
2. Radioterapi
Pada pengobatan kanker serviks, radioterpi ditetapkan dengan
melakukan radiasi eksternal yang diberikan bersama dengan kemoterpi
dosis rendah.Untuk jenis pengobatan radiasi internal, zat radioaktif
dimasukkan kedalam silinder didalam vagina.Kadang-kadang, bahan-
bahan radioaktif ini ditempatkan kedalam jarum tipis yang dimasukkan
langsung kadalam tumor.
9
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-
sel kanker.Biasanya obat-obatan tersebut di berikan melalui infus kedalam
pembuluh darah atu melalui mulut. Setelah obat masuk kealiran darah,
maka akan menyebar keseluruh tubuh. Terkadang, ada beberapa obat yang
diberikan dalam satu waktu.
G. Pengobatan kanker serviks berdasarkan stadiumnya
a. Stadium prakanker (stadium 1)
Stadium prakanker hingga stadium 1 awal biasanya diobati
dengan histerektomi.Apabila pasien massih ingin memiliki anak
biasanya dilakukan metode LEEP atau cone biopsy.
b. Stadium awal (stadium 1 dan II)
Apabila ukuran tumor kurang dari 4 cm biasanya dilakukan
radikal histerektomi atau radioterapi dengan atau tampa kometerapi.
Apabila ukuran tumor lebih dari 4 cm biasanya dilakukan
radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi, atau
kometerapi berbasis cisplatin yang dilanjutkan dengan histerektomi.
c. Stadium lanjut(stadium akhir II Akhir-IV awal)
Kanker serviks pada stadium ini dapat diobati dengan radioterapi
dan kometerapi berbasis cisplatin. Pada stadium sangat lanjut(stadium
IV akhir),dokter dapat mempertimbangkan kometerapi dengan
kombinasi obat, misalnya hycamtin dan cisplatin.
Jika kesembuhan tidak dimungkinkan, tujuan pengobatan
selanjutnya adalah mengangkat atau menghanjurkan sebanyak mungkin
sel-sel kanker.Biasanyaa dilakukan pengobatan yang bersifat paliatif-
ditujukan untuk mengurangi gejele-gejela.
10
H. Diet Pasca Bedah
1. Gambaran Umum
Diet pascabedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien
setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan
tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
2. Tujuan Diet
Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan agar status
gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara
sebagai berikut:
• Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
• Menggantikan kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi
lain
• Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
3. Syarat Diet
Syarat diet pascabedah adalah memeberikan makanan secara
bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian
makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan
keadaan pasien seperti:
a. Pascabedah Kecil
Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau
normal.
b. Pascabedah Besar
Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan
kemampuan paien untuk menerimanya.
4. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Diet Pascabedah I (DPB 1)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah:
• Pascabedah kecil: setelah sadar atau rasa mual hilang
• Pascabedah besar: setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada
tandatanda usus sudah mulai bekerja.
11
Luka bekas operasi, kadang menimbulkan rasa gatal. Apalagi jika
luka tersebut tidak lekas kering pasti sangat menganggu aktivitas. Salah
satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak konsumsi
bahan pangan yang sarat akan kandungan asam askorbat atau vitamin C.
Vitamin yang juga dikenal sebagai sumber antioksidan ini berkhasiat
memproduksi kolagen yang sangat diperlukan untuk mempercepat
penyembuhan luka.
Sumber asam askorbat yang terbaik adalah paprika merah, tomat
merah, jeruk, apel, sayuran hijau, kiwi, jambu biji. Bahan pangan ini dapat
disajikan dalam bentuk jus. Sebaiknya jus buah dan sayur ini segera
diminum. Jika jus dibiarkan terbuka dan terkena udara terlalu lama,
kandungan vitamin C-nya akan berkurang hingga 30 %.
I. Peran Sistem Imun Dalam Melawan Kanker Serviks
Tuhan telah menciptakan sistem imun
dalam setiap tubuh manusia, fungsinya adalah
untuk melawan virus, bakteri, parasit serta sel
kanker yang ada dalam tubuh manusia. Setiap
hari sel kanker muncul dalam tubuh kita setiap
harinya kurang lebih 300 sel kanker. Sistem
imunlah yang membunuh sel-sel kanker tersebut
dalam tubuh kita. Karena beberapa faktor seperti
kurang istirahat, stress, polusi udara dan pola
makan yang salah maka sistem imun kita melemah dan akibatnya tidak bisa
membunuh sel-sel kanker tersebut. Selain daat membunuh sel kanker lebih
efektif, sistem imun yang kuat juga akan membunuh virus yang masuk
kedalam tubuh seperti virus HPV.
Oleh karena sistem imun sangat penting untuk membunuh sel kanker
dan virus, pencegahan Terbaik adalah meningkatkan daya tahun tubuh
melalui perawatan sistem imun
12
J. Cara Mengenali Kanker Serviks
Pada saat seorang wanita terinfeksi HPV tidak ada gejala atau tanda-
tanda. Tanda atau gejala awal pra kanker serviks ditandai dengan adanya
pertumbuhan sel-sel kanker yang abnormal dibawah serviks, dan sel-sel
kanker ini dapat dideteksi melalui test Pap-Smear.
Gejala baru muncul setelah sel-sel kanker berkembang, jika
mengalami hal dibawah segeralah periksakan diri ke dokter anda:
Keputihan yang tidak normal, pendarahan, sakit buang air kecil, sakit saat
berhubungan seksual.
Hilangnya nafsu makan dan berat badan
Nyeri tulang panggul dan tulang belakang
Nyeri pada anggota gerak (kaki)
Terjadi pembengkakan pada area kaki
Keluarnya feaces menyertai urin melalui vagina
Hingga terjadi patah tulang panggul.
Penggunaan transferfactor Infeksi dan Radang Gendang Telinga
Transferfactor merupakan suplemen modulator yang secara langsung
mempercepat proses penyembuhan karena dapat menguatkan sistem imun
hingga 437%, dengan peningkatan ini kemampuan sel-sel imun (natural
killer cell ) dalam membunuh sel kanker meningkat secara sangat
signifikan. Sehingga sistem imun penderita sendiri yang menyembuhkan
penyakit kanker tersebut.
Transferfactor berfungsi merangsang sel-sel imun (natural killer cell)
untuk menyerang sel-sel kanker di rahim. Sel-sel imun akan menjadi lebih
cerdas dan kuat setelah konsumsi transferfactor, ia berfungsi seperti
"dokter" dalam tubuh, mencari sel-sel kanker ke seluruh tubuh dan ketika
ia menemukan sel kanker secara langsung sel kanker tersebut diserang.
Transferfactor terdiri dari 44 rantai amino, sehingga mempercepat
regenerasi sel-sel yang rusak karena sel-sel kanker dalam rahim.
Pertumbuhan sel-sel kanker yang abnormal merusak jaringan tubuh sehat
lainnya.
13
Transferfacto r terbuat dari bahan alami sehingga tidak menimbulkan efek
samping.
Berikut adalah gambar sel-sel kanker yang mati setelah diserang oleh sel-
sel imun
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker serviks Merupakan kanker yang menyerang wanita pada
daerah genitalia.Yang disebkan oleh Huma Papillomavirus dimana Virus ini
bersifat Onkogenik (menyebabkan kanker).HPV ditularkan melalui hubungan
seksual dan dapat pula melalui penggunaan barang pribadi yang bersamaan,
misalnya pakaian bersama.
1. Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada serviks. Kanker
serviks merupakan kanker yang primer berasal dari serviks (kanalis
servikalis dan atau porsio). Serviks adalah bagian ujung depan rahim
yang menjulur ke vagina.
2. Perjalanan penyakit karsinoma serviks merupakan salah satu model
karsinogenesis yang melalui tahapan atau multistep, dimulai dari
karsinogenesis yang awal sampai terjadinya perubahan morfologi hingga
menjadi kanker invasif.
3. Staging untuk kanker serviks berdasarkan pemeriksaan klinis, sehingga
pemeriksaan yang lebih teliti dan cermat dibutuhkan untuk penegakkan
diagnosis. Stadium klinik seharusnya tidak berubah setelah beberapa kali
pemeriksaan. Apabila ada keraguan pada stadiumnya maka stadium yang
lebih dini dianjurkan.
B. Saran
Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang kini masih
melanda kaum wanita oleh karena itu perlu peran serta semua pihak yang
terkait dengan masalah ini. Dunia kesehatan khususnya bidan harus dapat
mengatasi masalah ini agar penyakit ini tidak selalu dunia kesehatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Google.Com
Kapita selekta, fakultas UI, Edisi ketiga. 2001, Media Aesculapius
Stop Kanker,”Kanker bukan lagi vonis mati”, agroMedia Pustaka, 2010
www.agromedia.net
http://puskesmaspetanahan.blogspot.com/2009/11/deteksi dini-kanker-
leher-rahim-dengan.httml
http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/147-pap-
smear-thin-prep-cegah-kanker-serviks. html#pap-smear
16
MAKALAH
Penyakit Pada Mata
“KONJUNGTIVITIS”
DI SUSUN OLEH:
INDAH PERMATA SARI
TINGKAT 1
KELOMPOK 9
PEMBIMBING :
HASMITA,SKM.M.Biomed
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN 2012
17
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karuniNya jualah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Diet
pada klien pra dan paska operasi pada operasi kanker serviks”. Makalah ini
merupakan tugas dalam proses perkuliahan Imu gizi tentang diet.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih atas
asuhan dan bimbingan dari dosen yang bersangkutan beserta pihak yang ikut
berpartisipasi baik langsunag maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu dengan senang hati kami menerima kritikan, saran yang membangun
dari siapapun.
Akhirnya kepada Allah swt kita berserah diri, semoga Allah memberikan
imbalan atas semua amal kebaikan kita.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Pariaman, 25 November 2012
Penulis
18i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................. 1
C. Tujuan penulisan................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kanker.................................................................. 3
B. Penyebab kanker serviks....................................................... 4
C. Gejala-gejala canker serviks.................................................. 5
D. Stadium Kanker..................................................................... 6
E. Pencegahan kanker serviks.................................................... 7
F. Pengobatan kanker serviks.................................................... 7
G. Pengobatan kanker servik berdasarkan stadium.................... 10
H. Diet paska bedah kanker serviks........................................... 11
I. Peran system imun dalam melawan kanker serviks.............. 12
J. Cara mengenali kanker serviks............................................. 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 15
B. Saran..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
19ii