Download - Materi Islamic Business Coaching #7 Jakarta
ISLAMIC BUSINESS COACHING 7
H. DWI CONDRO TRIONO, Ph.D
PONDASI DASAR
EKONOMI DAN BISNIS ISLAMH. DWI CONDRO TRIONO, Ph.D
MENGAPA EKONOMI SOSIALISME HANCUR TERLEBIH DAHULU?
• Ekonomi sosialisme tidak sesuai dengan fitrah manusia.• Ekonomi sosialisme gagal mewujudkan
pertumbuhan sekaligus pemerataan ekonomi.• Ekonomi sosialisme menghasilkan kelas baru
yang lebih buruk dari kelas sebelumnya.• Impian terbentuknya negara komunisme adalah
sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan.
MENGAPA EKONOMI KAPITALISME TETAP BERTAHAN?
• Ekonomi kapitalisme senantiasa memperbaiki kelemahan yang dimilikinya neokapitalisme• Ekonomi kapitalisme sangat sukses dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi.• Ekonomi kapitalisme mampu “menutupi”
kegagalannya dalam mewujudkan pemerataan ekonomi.• Ekonomi kapitalisme masih menjadi pemain
tunggal yang belum memiliki alternatif pengganti.
PANDANGAN DASAR EKONOMI ISLAM
•Ekonomi Islam memandang bahwa kelangkaan (scarcity) bukanlah problem yang asasi dari ekonomi manusia.• Sehingga persoalan produksi, baik APA,
BAGAIMANA dan UNTUK SIAPA komoditas akan diproduksi, bukan prioritas pembahasan Ekonomi Islam.
DITURUNKANNYA ISLAM
• Islam diturunkan tidak secara khusus untuk menyelesaikan problem tersebut.•Problem produksi solusinya cukup
diserahkan pada akal manusia.•Tanpa bantuan dari Islam-pun, akal manusia
dengan sendirinya akan mampu menyelesaikan problem produksi barang dan jasa tersebut.
DALIL-DALILNYA:
• ﴿ ا� م�يع ج� م ر� ج� ال م�ي ج��� ك�م ج� ج� ج� ج� م�ي ج�� ا �ج ﴾٢٩ك�• Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada
di bumi untuk kamu. (QS. Al-Baqarah: 29)• ﴿ ك! ر" م� ا� م�يع ج� م ر� ج� رل ا م�ي ج�� ج$ م% ج$ا ج�� ج�& ا� م�ي ج��� ك�م ج� ج' ج�) ج( ﴾١٣ج$
• Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. (QS. Al-Jatsiyah: 13)
QAIDAH SYARA’:
يرد • لم ما عمومه يبقىفي العام دليلالتخصيص دليل
• “Dalil yang umum akan tetap berada pada keumumannya, selama tidak ada dalil yang mengkhususkannya”.
DALIL BERIKUTNYA:
• ﴿ م* ج�"� م�� ك+ م� ج"� ج� ج$ د, م,ي ج/ د* ر�� ج0 م! م�ي ج, م,ي ج1 ر� ا ج"� ر� ج2 ج�ان ﴾٢٥ج$• Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang
hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (QS. Al-Hadid: 25)
HADITS NABI SAW:• “Telah diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW berkata
dalam hal penyerbukan korma: ’Kamu lebih mengetahui urusan-urusan duniamu’ ”.• Dan diriwayatkan pula bahwa Rasulullah SAW
mengutus dua orang ke negeri Yaman untuk mempelajari pembuatan senjata.
PROBLEM ASASI EKONOMI
• Menurut pandangan Islam, problem ekonomi yang asasi bukan pada masalah produksi barang dan jasa.• Masalah produksi dianggap masalah yang mudah untuk
diselesaikan.• Masalah yang asasi dari ekonomi justru muncul ketika
manusia sudah mampu memproduksi barang dan jasa tersebut.• Yaitu, ketika barang dan jasa harus beredar di tengah-
tengah masyarakat.
PROBLEM ASASI EKONOMI
• Problem ekonomi yang dianggap asasi adalah masalah interaksi manusia yang terkait dengan barang dan jasa di tengah-tengah manusia.• Dengan kata lain, problem ekonomi yang asasi adalah
yang menyangkut distribusi barang dan jasa di tengah-tengah manusia.• Mengapa?• Kita dapat meninjaunya dalam 2 aspek, yaitu:
1. Tinjauan fakta2. Tinjauan Al Qur’an
1. TINJAUAN FAKTA
•Manusia memproduksi barang dan jasa tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri.• Faktanya, sebagian besar barang dan jasa
yang diproduksi manusia adalah untuk kepentingan atau kebutuhan manusia lain.•Aktivitas ekonomi yang paling besar justru
didominansi oleh transaksi barang dan jasa di tengah-tengah manusia.
TRANSAKSI ANTAR MANUSIA
• Transaksi itu dapat berupa jual beli, tukar menukar, sewa menyewa, pinjam meminjam, hutang piutang, memberi dan meminta dsb.• Kenyataan menunjukkan, bahwa proses transaksi inilah
yang lebih banyak menimbulkan problem ekonomi dibanding masalah produksi barang dan jasa.• Sumber-sumber konflik, pertikaian, perebutan,
keserakahan, kedzaliman, penindasan, ketidakadilan, penyelewengan, penyimpangan, keruwetan, kesalahpahaman dsb. hampir seluruhnya bersumber dari masalah ini.
• Sedangkan menyangkut produksi barang dan jasa hampir tidak ada problem yang muncul, karena lebih terukur, mudah dihitung, bisa direncanakan, mampu diproyeksikan oleh akal manusia.•Masalah produksi sudah hampir
berbanding lurus dengan kemajuan teknologi, sehingga hampir dapat dikatakan bukan masalah ekonomi lagi.
MASALAH PRODUKSI
• Fakta menunjukkan, bahwa barang dan jasa saat ini sudah mampu diproduksi secara melimpah ruah oleh manusia, bahkan sudah melebihi kebutuhan manusia itu sendiri.• Fakta juga menunjukkan bahwa produksi
barang dan jasa yang melimpah ruah saat ini tidak terdistribusi secara adil di tengah-tengah manusia.
KEMAMPUAN BERPRODUKSI
2. TINJAUAN AL-QUR’AN
•Tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an (Islam) adalah untuk menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia di dunia ini.• Jika manusia menyimpang dari petunjuk
Allah, maka kehidupannya di dunia akan menjadi sempit, sengsara dan menderita.•Di akherat juga diancam dengan siksa yang
sangat berat.
DALIL 1:
ج,ى • ك5 ر� ا ج6 م� ت% ج"� مي ج0 ج$ م* �"� ج م�� ا,ى ك� ك8 آا ر' ك: ر� ا م! م�ي ج; م2 ك�ان جي �م �� ج ا ج8 ج>� ج� ج� ك' ر5 ج/ ﴿ م8 ج=� ر' ك< ر� ﴾١٨٥ج$ا
• “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (Al-Baqarah: 185).
PEMAHAMAN DALIL 1:
• Petunjuk bagi kehidupan manusia, maknanya adalah Allah ingin menunjukkan mana langkah-langkah manusia yang benar (haq) dan mana yang salah (bathil) dalam hidupnya di dunia.• Dengan kata lain, Islam diturunkan untuk mengatur
perbuatan manusia.• Selanjutnya, Ekonomi Islam akan terfokus pada
perbuatan manusia yang terkait dengan barang dan jasa.• Dengan demikian, Islam diturunkan tidak untuk
mengatur kuantitas barang dan jasa, tetapi “kualitas” barang dan jasa.
DALIL 2:
م? • ج� جي� م: ر� ا ج@ �ر جي Aك ك' Bك ر1 جن ج$ ا� �"Cج ا? Bج معي ج� ك! ج� ج�8 �Dم ج� م'ي Eر Fم 6Gج ج ج' Gر ج�ا ر6 ج� ﴿ ج$ ج�ى Gر ﴾١٢٤ج�ا
• “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (Thaha: 124)
PEMAHAMAN DALIL 2:
• Berpaling dari peringatan-Ku, maknanya adalah menyimpang dari petunjuk Al-Qur’an (Islam).• Penghidupan yang sempit, maknanya adalah
kesengsaraan hidup di dunia.• Kesengsaraan hidup, termasuk di dalamnya adalah
kehidupan ekonomi itu diakibatkan manusia menyimpang dari petunjuk Islam.• Kesengsaraan hidup tidak dikaitkan dengan banyak
sedikitnya barang dan jasa yang mampu diproduksi manusia.• Pengaturan perbuatan manusia yang terkait dengan
barang dan jasa merupakan masalah yang lebih asasi dibanding masalah produksi.
DALIL 3:
• ﴿ اا مIي' ج0 ا� م�يع ج( Aك ج"� ر� جع Jج ج� م! م�ي Kج Lر �ن ج Mت �Bج ر� ج�ا ت? ج< Nر ك�ن م�6 ج8 ج&� نDم رل ا ج"� ر: ج� ج� �ن� ج �ن� ٢مDا ج مDا ﴾ ﴿ اا ��ك< Eج ج��� مDا ج$ اا 'Eم ج/� ج��� مDا Oج مLي ج�& ا� Aك ج"� ري ج, جQا ٣ج� م( جQا ج( ج6 م'ي م� ج�� ر� م� جن� ر, Kج Gر ج�ا �ن� ج مDا ﴾
﴿ اا معي' ج( ج$ ا جQال Rر ج�ا ﴾٤ج$• 2. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”.• 3. “Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus;
ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir”.• 4. “Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir
rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala” (Al-Insan).
PEMAHAMAN DALIL 3:
• Allah telah memberi petunjuk jalan lurus, maknanya selain petunjuk Allah adalah jalan bengkok atau jalan kesesatan.• Bagi yang mau mengikuti petunjuk disebut manusia
bersyukur, yang tidak mau disebut manusia kufur.• Allah telah menyiapkan siksa yang sangat berat di
akherat bagi manusia yang tidak mau mengikuti petunjuk tersebut.• Dengan demikian, mengikuti petunjuk bukan
merupakan pilihan bebas bagi manusia.• Mengikuti petunjuk merupakan keharusan dan pilihan
satu-satunya bagi mereka yang tidak ingin sengsara di dunia dan disiksa di akherat.
KESIMPULAN
• Problem ekonomi yang asasi menurut pandangan ekonomi Islam adalah masalah distribusi barang dan jasa di tengah-tengah manusia.• Ekonomi Islam lebih terfokus pada perbuatan
manusianya, bukan terfokus pada kuantitas barang dan jasanya, sebagaimana dalam ekonomi konvensional.• Ekonomi Islam bersifat mengikat terhadap
seluruh manusia dan Allah telah menyiapkan siksa bagi yang menyimpang darinya.
Selanjutnya...Bagaimana tinjauan
SISTEM EKONOMI ISLAM itu...?Bersambung...