Download - Materi Ke-4 (Kelompok 3)
Om Swastyastu...
Pengauditan II Kelompok - 3
Anggota Kelompok 3 :
Putu BudiadnyaniGusti Ayu Pradnyanita DAgustina Anggraini
Materi Pertemuan ke-4
1) SIFAT DAN SIKLUS PENGELUARAN2) AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PEMBELIAN3) AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENGELUARAN KAS
ARTIKEL
SIFAT DAN SIKLUS PENGELUARAN
PEMBAHASAN
SIFAT SIKLUS PENGELUARAN
Tujuan Audit
Penggunaan Pemahaman Bisnis dan Bidang Usaha untuk Pengembangan Strategi Audit
Pertimbangan Tentang Komponen-Komponen Pengendalian Intern
SIKLUS PENGELUARAN
Aktivitas Utama
Pembelian Barang dan Jasa -Transaksi Pembelian
Pembayaran – Transaksi Pengeluaran Kas
Kredit DebetDebet Kredit
Utang dagang KasPotongan pembelianRetur Pembelian
Persediaan barang daganganPersediaan bahan bakuBiaya dibayar dimukaAktiva TetapAktiva lain-lain
Macam-Macam Biaya
Pembelian Pengeluaran Kas
Tujuan Audit
1• Keberadaan atau Keterjadian
2• Kelengkapan
3• Hak dan Kewajiban
4• Penilaian dan Pengalokasian
5• Penyajian dan Pengungkapan
Keberadaan atau Keterjadian
Transaksi• Pembelian mencerminkan
barang, jasa, dan aset produktif yang diterima.
• Transaksi pengeluaran kas dilakukan selama periode yang diperiksa kepada pemasok dan kreditur.
Saldo• Utang dagang
mencerminkan jumlah utang perusahaan per tanggal neraca.
KelengkapanTransaksi
Semua transaksi yang terjadi selama periode yang diperiksa telah dicatat.
SaldoUtang dagang meliputi semua jumlah yang terutang kepada pemasok untuk barang dan jasa per tanggal neraca
Hak dan KewajibanTransaksi
Perusahaan mempunyai kewajiban membayar yang diakibatkan oleh transaksi pembelian.
SaldoUtang dagang adalah kewajiban perusahaan per tanggal neraca.
Penilaian dan PengalokasianTransaksi
• Semua transaksi sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum dan dijurnal, diringkas, dan dibukukan dengan benar.
Saldo• Utang dagang dinyatakan
dalam jumlah yang benar.• Saldo biaya yang
bersangkutan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.
Penyajian dan PengungkapanTransaksi
• Detil pembelian dan pengeluaran kas mendukung penyajiannya dalam laporan keuangan termasuk pengklasifikasian dan pengungkapan.
Saldo• Dikelompokkan dengan benar
dalam laporan keuangan.• Pengungkapan yang memadai
mengenai komitemen, utang bersyarat, penjaminan, dan utang dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah dilakukan.
PENGGUNAAN PEMAHAMAN BISNIS DAN BIDANG USAHA UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT
Pemahaman Bisnis dan Bidang Usaha Klien
Materialitas
Risiko Bawaan
Risiko Prosedur Analitis
Pemahaman Bisnis dan Bidang Usaha Klien
Sebelum merancang program audit pengeluaran,
Mempertimbangkan bisnis klien, kekuatan pasar ekstern yang memicu sektor bisnis.
Membantu auditor memahami risiko bisnis klien.
Memahami…
1• Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai
laporan keuangan
2• Risiko bawaan dalam siklus pengeluaran
3• Pengendalian intern kunci yang seharusnya
ada untuk menghadapi risiko bisnis tersebut.
Materialitas
Auditor biasanya menghendaki tingkat risiko pengendalian yang rendah.
Materialitas menyangkut pula utang dagang yang mempengaruhi besarnya quick ratio dan current ratio.
Mengenai biaya yang dibutuhkan untuk mendeteksi kekeliruan.
Risiko Bawaan
Faktor-faktor yang bisa memotivasi untuk menyalahsajikan asersi-asersi :
a
• Melakukan kurang saji biaya agar bisa membuat laporan yang memenuhi target laba.
b
• Melakukan kurang saji utang agar bisa membuat laporan keuangan ya.ng menunjukkan modal kerja lebih tinggi
Faktor lain yang bisa menjadi penyebab salah saji dalam asersi-asersi siklus pengeluaran antara lain :
1• Volume transaksi dalam siklus ini biasanya banyak
sekali.
2• Pembelian dan pengeluaran kas bisa dilakukan
tanpa otoritas yang sah.
3• Pembelian aktiva bisa diselewengkan.
4• Pembayaran atas faktur dari penjual yang
sebenarnya telah dilunasi.
5• Persoalan akuntansi yang kadang-kadang
meragukan
Risiko Prosedur Analitis
Mengidentifikasi rekening rekening siklus pengeluaran yang salah saji.
Elemen risiko deteksi berupa kegagalan prosedur untuk mendeteksi kekeliruan material.
Prosedur Analitis yang Umum Digunakan dalamAudit atas Siklus Pengeluaran
• Rata-Rata Utang Dagang : Pembelian x 365
Jumlah Hari Utang Dagang
• Harga Pokok Penjualan : Utang Dagang
Harga Pokok Penjualan berbanding
Utang Dagang
• Utang Dagang : Total AktivaPersentase Utang dari Total Aktiva
• Aktiva Lancar : Kewajiban LancarRasio Lancar
(Current Ratio)
• Aktiva Moneter Lancar : Kewajiban Moneter Lancar
Rasio Cepat (Quick Ratio)
PERTIMBANGAN TENTANG KOMPONEN-KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN
Lingkungan Pengendalian
Perhitungan Risiko Manajemen
Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Pemonitoran
Lingkungan Pengendalian
Kesempatan bagi pegawai perusahaan
untuk melakukan kecurangan
Manajemen sering melakukan kecurangan dalam pelaporan saldo
rekening siklus pendapatan.
Faktor lingkungan pengendalian :•Godaan penjual yang berkeinginan menjadi pemasok.•Order lebih sering pada perusahaan memberi komisi
integritas dan nilai etika
•Proses pengangkatan pegawai, penugasan, dan pelatihan bagi pegawai.
Komitemen terhadap
kompetensi
•Jalur wewenang, tanggung jawab, & pelaporan menjadi jelas.
Struktur organisasi dan penetapan kewenangan &
tanggungjawab
Perhitungan Risiko Manajemen
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan aliran kas untuk transaksi pembelian.
Kerugian tak terduga yang mungkin timbul dari komitmen pembelian
Ketersediaan supplies penting berkelanjutan dan stabilitas pemasok-pemasok penting.
Pengaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan.
Atensi perusahaan terhadap risiko terjadinya pembayaran dobel.
Atensi perusahaan terhadap risiko terjadinya kecurangan yang dilakukan pegawai.
Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Pembelian, pembayaran, dan retur diawali
Transaksi pembelian diperhitungkan
Catatan akuntansi, dokumen, rekening, dan file komputer yang digunakan
Proses yang mengawali terjadinya pembayaran
Pemonitoran
1 •Umpan balik secara terus menerus dari pemasok perusahaan.
2 •Komunikasi dari auditor ekstern tentang kondisi yang harus dilaporkan dan kelemahan material pada pengendalian dalam audit yang lalu,
3 •Penilaian periodik oleh auditor intern tentang kebijakan dan prosedur.
AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PEMBELIAN
Ada dua jenis pengendalian berkomputer :
Pengendalian umum, yang berkaitan dengan lingkungan komputer dan yang mempunyai pengaruh pervasif terhadap aplikasi komputer.
Pengendalian aplikasi, yang berkaitan dengan setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi, seperti siklus pengeluaran.
Dokumen dan Catatan
Permintaan pembelian
Pesanan pembelian
Laporan penerimaan
Faktur penjualan
Voucher
Laporan pengecualian
Ikhtisar voucher
Register voucher
File induk pemasok yang telah disetujui
File order pembelian terbuka
File penerimaan
File transaksi pembelian
File induk utang usaha
File suspensi atau penolakan
Sistem Ilustratif untuk Transaksi Pembelian
Proses transaksi pembelian dibuat dalam bentuk bagan arus.
Bagan arus tersebut menunjukkan tahapan yang dilalui transaksi mulai dari pemrakarsaan transaksi pada buku besar, yang mendukung laporan keuangan.
Fungsi – Fungsi
• Pencantuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui.
• Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa.• Pembuatan pesanan pembelian.
Pengajuan pembelian
• Penerimaan barang.• Penyimpanan barang yang diterima untuk
persediaan.• Pengembalian barang ke pemasok.
Penerimaan barang dan
jasa.
• Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatn kewajiban.
• Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat.
Pencatatan utang.
Memahami dan Menilai Risiko Pengendalian
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang mencukupi untuk merencanakan audit.
Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah untuk suatu asersi, maka penting bagi dia untuk memperoleh pemahaman mengenai prosedur pengendalian atas asersi tersebut.
AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENGELUARAN KAS
AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENGELUARAN KAS
Dokumen dan Catatan
1• Cek
2• Ikhtisar Cek
3• File Transaksi Pengeluaran Kas
4• Jurnal Pengeluaran Kas atau register Cek
Fungsi - Fungsi
Fungsi Pengeluaran Kas
Pembayaran Utang dan Pencatatan Pengeluaran
CONTOH SISTEM UNTUK TRANSAKSI PENGELUARAN KAS
Setiap hari komputer menghasilkan laporan tentang voucher-voucher yang jatuh tempo. Kontroler mereview laporan tersebut, menilai posisi kas perusahaan, dan menentukan (dan memberi catatan pada laporan) voucher-voucher mana yang harus dibayar.
Asisten di kantor kontroler memasukkan voucher yang harus dibayar dan program pengeluaran kas beserta masing-masing transaksi ke pengendalian terprogram, dan membuat cek berdasarkan informasi dalam file induk utang dagang. Pengendalian aplikasi terprogram membandingkan informasi dalam cek dengan informasi dalam file utang dagang dan mengecek apakah voucher tersebut sudah pernah dibayar di waktu yang lalu.
Selain itu, program memasukkan data pemabayaran ke dalam file transaksi pengeluaran kas, melakukan penjumlahan, run-torun, dan menghasilkan ikhtisar cek yang dibandingkan dengan total batch yang dibuat di utang dagang. Perbedaan dibuat dalam file sementara dan laporan pengecualian dicetak dan direview setiap hari, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh kontroler. Pengeluaran untuk voucher di atas Rp 25.000.000,00 akan nampak dalam laporan khusus, dan cek untuk ini harus ditandatangani oleh Direktur Keuangan dan Kontroler.
Selanjutnya program untuk memutahirkan file induk digunakan untuk memutahirkan file induk utang dagang dan file induk buku besar berdasarkan data dalam file transaksi pengeluaran kas. Program ini juga menghasilkan jurnal pengeluaran kas dan ikhtisar buku besar yang menunjukkan total yang telah dibukukan ke rekening-rekening buku besar. Ikhtisar cek harian dibandingkan dengan total pendebetan ke utang dagang oleh kontroler dan selanjutnya cek dikirimkan. Akuntan di kantor Direktur Keuangan melakukan rekonsiliasi bank secara independen.
Transaksi Pengendalian
Kas
Mendapatkan Pemahaman dan Menetapkan Risiko Pengendalian
Pengujian pengendalian diperlukan untuk menentukan efektivitas pengendalian intern.
Auditor harus mendapatkan pemahaman tentang pengendalian intern yang cukup untuk membuat perencanaan audit.
ARTIKEL Pemeriksaan Internal atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas
dalam Meminimalkan Salah Saji Potensial pada PT. Autoprima Maju Lestari, Palembang
PT. Autoprima Maju Lestari yang didirikan pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha rental mobil. Tujuan dari perusahaan ini adalah mendapatkan keuntungan dari pemberian layanan jasa rental mobil bagi perusahaan lain yang ingin memanfaatkan mobil rental sebagai kendaraan operasional perusahaan mereka, atau untuk mengurangi biaya pembelian kendaraan operasional.
Dalam pelaksanaannya, PT. Autoprima Maju Lestari masih belum maksimal dalam pengolahan transaksi. Mengingat sedemikian pentingnya aliran-aliran penerimaan dan pengeluaran kas bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan, maka diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian internal arus kas secara jeli dan seksama pada PT. Autoprima Maju Lestari yang belum pernah dilakukan pemeriksaan internal atas penerimaan dan pengeluaran kas sebelumnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Peneliti mendapatkan informasi yaitu, dalam penanganannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan menerapkan kebijakan yang seharusnya ketat untuk mengurangi kebocoran atas kas tersebut. Prosedurnya adalah sebagai berikut:
• Prosedur Penerimaan Kas 1• Prosedur Pengeluaran Kas 2
Pembahasan Penelitian
Pemahaman terhadap Sistem Informasi Akuntansi untuk Pelaksanaan Transaksi
Penentuan Kemungkinan Salah Saji Potensial dalam Setiap Tahap Pelaksanaan Transaksi
Penentuan Aktivitas Pegendalian yang Diperlukan untuk Mendeteksi dan Mencegah Salah Saji Potensial dalam Setiap Tahap Pelaksanaan Transaksi
Penentuan Prosedur Audit untuk Mendeteksi Efektivitas Aktivitas Pengendalian
Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi
KESIMPULAN : Setelah penulis melakukan pengamatan langsung terhadap
sistem struktur organisasi, prosedur, dan bagan penerimaan dan pengeluaran kas serta alurnya, maka penulis menyimpulkan bahwa struktur serta prosedur atas penerimaan dan pengeluaran kas sampai dilakukannya penelitian di perusahaan PT. Autoprima Maju Lestari dijalankan dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa pemeriksaan internal yang terdapat pada PT. Autoprima Maju Lestari telah menerapkan prosedur atas penerimaan dan pengeluaran kas yang cukup memadai untuk mencegah dan memperkecil kemungkinan terjadinya penyelewengan.
SESI DISKUSI
SESI DISKUSI
Om Santhi, Santhi, Santhi, Om
Sekian dan Terimakasih