-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
1/35
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN MOBILISASI
A. Pengertian
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah danteratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan
untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit
degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 2008).
Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat napas dalam dan menstimulasi
kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong untuk menggerakkan kaki dan tungkai
bawah sesegera mungkin, biasanya dalam waktu 2 jam.
!mobilisasi adalah suatu kondisi yang relatif, dimana indi"idu tidak saja kehilangan
kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan aktifitas dari
kebiasaan normalnya (Mubarak, 2008).
B. Penyebab
#aktor$faktor yang mempngaruhi mobilisasi
. %aya hidup
Mobilitas seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai$nilai yang dianut,
serta lingkungan tempat ia tinggal (masyarakat).
2. &etidakmampuan
&elemahan fisik dan mental akan menghalangi seseorang untuk melakukan akti"itas
hidup sehari$hari. 'ecara umum ketidakmampuan dibagi menjadi dua yaitu
a. &etidakmampuan primer yaitu disebabkan oleh penyakit atau trauma (misalnya
paralisis akibat gangguan atau cedera pada medula spinalis).
b. &etidakmampuan sekunder yaitu terjadi akibat dampak dari ketidakmampuan
primer (misalnya kelemahan otot dan tirah baring). enyakit$penyakit tertentu
dan kondisi cedera akan berpengaruh terhadap mobilitas.
*. +ingkat energi
nergi dibutuhkan untuk banyak hal, salah satunya mobilisasi. -alam hal ini
cadangan energi yang dimiliki masing$masing indi"idu ber"ariasi.
. /sia
/sia berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan mobilisasi. ada
indi"idu lansia, kemampuan untuk melakukan aktifitas dan mobilisasi menurun sejalan
dengan penuaan (Mubarak, 2008)
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
2/35
C. Klasifiasi
Menurut Mubarak (2008) secara umum ada beberapa macam keadaan imobilitas
antara lain
. !mobilitas fisik kondisi ketika seseorang mengalami keterbatasan fisik yangdisebabkan oleh faktor lingkungan maupun kondisi orang tersebut.
2. !mobilitas intelektual kondisi ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan untuk
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, misalnya pada kasus kerusakan otak
*. !mobilitas emosional kondisi ini bisa terjadi akibat proses pembedahan atau
kehilangan seseorang yang dicintai
. !mobilitas sosial kondisi ini bisa menyebabkan perubahan interaksi sosial yang sering
terjadi akibat penyakit.(Mubarak, 2008).
entang %erak dalam mobilisasi
-alam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu
a. entang gerak pasif
entang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot$otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
b. entang gerak aktif
1al ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan
otot$ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya.
c. entang gerak fungsional
erguna untuk memperkuat otot$otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang
diperlukan (3arpenito, 2000).
D. Pat!fisi!l!gi
Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular, meliputi sistem otot,
skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan saraf. 4tot 'keletal mengatur gerakan
tulang karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan relaksasi yang bekerja sebagai
sistem pengungkit. 5da dua tipe kontraksi otot isotonik dan isometrik. ada kontraksi
isotonik, peningkatan tekanan otot menyebabkan otot memendek. &ontraksi isometrik
menyebabkan peningkatan tekanan otot atau kerja otot tetapi tidak ada pemendekan atau
gerakan aktif dari otot, misalnya, menganjurkan klien untuk latihan kuadrisep. %erakan
"olunter adalah kombinasi dari kontraksi isotonik dan isometrik. Meskipun kontraksi
isometrik tidak menyebabkan otot memendek, namun pemakaian energi meningkat.
erawat harus mengenal adanya peningkatan energi (peningkatan kecepatan pernafasan,fluktuasi irama jantung, tekanan darah) karena latihan isometrik. 1al ini menjadi kontra
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
3/35
indikasi pada klien yang sakit (infark miokard atau penyakit obstruksi paru kronik).
ostur dan %erakan 4tot merefleksikan kepribadian dan suasana hati seseorang dan
tergantung pada ukuran skeletal dan perkembangan otot skeletal. &oordinasi dan
pengaturan dari kelompok otot tergantung dari tonus otot dan aktifitas dari otot yang
berlawanan, sinergis, dan otot yang melawan gra"itasi. +onus otot adalah suatu keadaan
tegangan otot yang seimbang.
&etegangan dapat dipertahankan dengan adanya kontraksi dan relaksasi yang
bergantian melalui kerja otot. +onus otot mempertahankan posisi fungsional tubuh dan
mendukung kembalinya aliran darah ke jantung.
!mmobilisasi menyebabkan aktifitas dan tonus otot menjadi berkurang. 'keletal
adalah rangka pendukung tubuh dan terdiri dari empat tipe tulang panjang, pendek,
pipih, dan ireguler (tidak beraturan). 'istem skeletal berfungsi dalam pergerakan,
melindungi organ "ital, membantu mengatur keseimbangan kalsium, berperan dalam
pembentukan sel darah merah.
'endi adalah hubungan di antara tulang, diklasifikasikan menjadi
$ 'endi sinostotik mengikat tulang dengan tulang mendukung kekuatan dan stabilitas. +idak ada
pergerakan pada tipe sendi ini. 3ontoh sakrum, pada sendi "ertebra.
$ 'endi kartilaginous6sinkondrodial, memiliki sedikit pergerakan, tetapi elastis dan menggunakan
kartilago untuk menyatukan permukaannya. 'endi kartilago terdapat pada tulang yang
mengalami penekanan yang konstan, seperti sendi, kostosternal antara sternum dan iga.
$
'endi fribrosa6sindesmodial, adalah sendi di mana kedua permukaan tulang disatukan denganligamen atau membran. 'erat atau ligamennya fleksibel dan dapat diregangkan, dapat
bergerak dengan jumlah yang terbatas. 3ontoh sepasang tulang pada kaki bawah (tibia dan
fibula) .
$ 'endi sino"ial atau sendi yang sebenarnya adalah sendi yang dapat digerakkan secara bebas
dimana permukaan tulang yang berdekatan dilapisi oleh kartilago artikular dan dihubungkan
oleh ligamen oleh membran sino"ial. 3ontoh sendi putar seperti sendi pangkal paha (hip)
dan sendi engsel seperti sendi interfalang pada jari.
$ 7igamen adalah ikatan jaringan fibrosa yang berwarna putih, mengkilat, fleksibel mengikat
sendi menjadi satu sama lain dan menghubungkan tulang dan kartilago. 7igamen itu elastisdan membantu fleksibilitas sendi dan memiliki fungsi protektif. Misalnya, ligamen antara
"ertebra, ligamen non elastis, dan ligamentum fla"um mencegah kerusakan spinal kord
(tulang belakang) saat punggung bergerak.
$ +endon adalah jaringan ikat fibrosa berwarna putih, mengkilat, yang menghubungkan otot
dengan tulang. +endon itu kuat, fleksibel, dan tidak elastis, serta mempunyai panjang dan
ketebalan yang ber"ariasi, misalnya tendon akhiles6kalkaneus.
$ &artilago adalah jaringan penghubung pendukung yang tidak mempunyai "askuler, terutama
berada disendi dan toraks, trakhea, laring, hidung, dan telinga. ayi mempunyai sejumlah
besar kartilago temporer. &artilago permanen tidak mengalami osifikasi kecuali pada usialanjut dan penyakit, seperti osteoarthritis.
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
4/35
$ 'istem saraf mengatur pergerakan dan postur tubuh. 5rea motorik "olunteer utama, berada di
konteks serebral, yaitu di girus prasentral atau jalur motorik.
$ ropriosepsi adalah sensasi yang dicapai melalui stimulasi dari bagian tubuh tertentu dan
aktifitas otot. roprioseptor memonitor aktifitas otot dan posisi tubuh secara
berkesinambungan. Misalnya proprioseptor pada telapak kaki berkontribusi untuk memberi postur yang benar ketika berdiri atau berjalan. 'aat berdiri, ada penekanan pada telapak kaki
secara terus menerus. roprioseptor memonitor tekanan, melanjutkan informasi ini sampai
memutuskan untuk mengubah posisi.
E. Pat"#ay
erdarahan
4klusi
enurunan perfusi jaringan
1ipoksia
!skemia
Metabolisme anaerob akti"itas elektrolit terganggu
enurunan asam laktat pompa a dan & gagal
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
5/35
5sidosis lokal, 1 meningkat, 34 meningkat, 342 menurun
edema serebral +!& meningkat
perfusi otak menurun herniasi otak
nekrosis jaringan otak kematian
defisit neurologis
lobus frontalis lobus temporalis lobus parietalis lobus oksipitalis
%angguan perfusi jaringan
!ntoleransi akti"itas -efisit perawatan diri
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
6/35
$. Penga%ian Ke&era#atan
. 5spek biologis
a. /sia. #aktor usia berpengaruh terhadap kemampuan melakukan aktifitas, terkait dengan
kekuatan muskuloskeletal. 1al yang perlu dikaji diantaranya adalah postur
tubuh yang sesuai dengan tahap pekembangan indi"idu.
b. iwayat keperawatan. 1al yang perlu dikaji diantaranya adalah riwayat adanya gangguan
pada sistem muskuloskeletal, ketergantungan terhadap orang lain dalam
melakukan akti"itas, jenis latihan atau olahraga yang sering dilakukan klien dan
lain$lain.
c. emeriksaan fisik, meliputi rentang gerak, kekuatan otot, sikap tubuh, dan dampak
imobilisasi terhadap sistem tubuh.
2. 5spek psikologis
5spek psikologis yang perlu dikaji di antaranya adalah bagaimana respons
psikologis klien terhadap masalah gangguan akti"itas yang dialaminya, mekanisme
koping yang digunakan klien dalam menghadapi gangguan akti"itas dan lain$lain.
*. 5spek sosial kultural
engkajian pada aspek sosial kultural ini dilakukan untuk mengidentifikasi
dampak yang terjadi akibat gangguan aktifitas yang dialami klien terhadap
kehidupan sosialnya, misalnya bagaimana pengaruhnya terhadap pekerjaan, peran
diri baik dirumah, kantor maupun sosial dan lain$lain
. 5spek spiritual
1al yang perlu dikaji pada aspek ini adalah bagaimana keyakinan dan nilai yang
dianut klien dengan kondisi kesehatan yang dialaminya sekarang, seperti apakahklien menunjukan keputusasaannya9 agaimana pelaksanaan ibadah klien dengan
keterbatasan kemampuan fisiknya9 -an lain$lain (5smadi, 2008).
G. Diagn!sa Ke&era#atan
. !ntoleransi akti"itas
2. %angguan mobilitas fisik
*. -efisit perawatan diri (+arwoto : ;artonah, 200*)
H. Inter'ensi Ke&era#atan
%angguan mobilisasi
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
7/35
. !ntoleransi akti"itas ber"(b(ngan )engan &elemahan umum
N! Diagn!sa
Ke&era#atan
*NANDA+
,(%(an Ke&era#atan
* NOC +
Ren-ana ,in)aan
*NIC +
Int!leransi ati'itas
ber"(b(ngan )engan &elemahan umum
'etelah dilakukan 5suhankeperawatan selama
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
8/35
$ antu klien melakukan ambulasiyang dapat ditoleransi.
$ encanakan jadwal antara
aktifitas dan istirahat.
$ antu dengan aktifitas fisik teratur misal ambulasi, berubah posisi, perawatan personal, sesuai kebutuhan.
$ Minimalkan an=ietas dan stress,dan berikan istirahat yang
adekuat
$ &olaborasi dengan medis untuk
pemberian terapi, sesuaiindikasi
2. Gangg(an !bilitas fisi ber"(b(ngan )engan / &erusakan sensori persepsi.
N! Diagn!sa
Ke&era#atan
*NANDA+
,(%(an Ke&era#atan
* NOC +
Ren-ana ,in)aan
*NIC +
Gangg(an !bilitas
fisi ber"(b(ngan
)engan / &erusakansensori persepsi.
'etelah dilakukan asuhan
keperawatan selama ...= 2 jamklien menunjukkan
$ Mampu mandiri total
$ Membutuhkan alat bantu
$ Membutuhkan bantuan orang lain
$ Membutuhkan bantuan orang laindan alat
$ +ergantung total
-alam hal
$ enampilan posisi tubuh yang benar
$ ergerakan sendi dan otot
Lati"an Ke(atan
$ 5jarkan dan berikan dorongan pada klien untuk melakukan program latihan secara rutin
Lati"an (nt( ab(lasi
$ 5jarkan teknik 5mbulasi : perpindahan yang amankepada klien dan keluarga.
$ 'ediakan alat bantu untuk klienseperti kruk, kursi roda, danwalker
$ eri penguatan positif untuk berlatih mandiri dalam batasanyang aman.
Lati"an !bilisasi )engan (rsi
r!)a
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
9/35
$ Melakukan perpindahan6 ambulasi miring kanan$kiri, berjalan,
kursi roda
$ 5jarkan pada klien : keluargatentang cara pemakaian kursi
roda : cara berpindah darikursi roda ke tempat tidur atausebaliknya.
$ -orong klien melakukan latihanuntuk memperkuat anggotatubuh
$ 5jarkan pada klien6 keluargatentang cara penggunaan kursiroda
Lati"an Keseibangan
$ 5jarkan pada klien : keluargauntuk dapat mengatur posisisecara mandiri dan menjagakeseimbangan selama latihan
ataupun dalam akti"itas seharihari.
Perbaian P!sisi ,(b(" yang
Benar
$ 5jarkan pada klien6 keluargauntuk mem perhatikan postur
tubuh yg benar untuk menghindari kelelahan, keram: cedera.
$ &olaborasi ke ahli terapi fisik untuk program latihan.
*. Defisit &era#atan )iri ber"(b(ngan )engan &erusakan neuro"askuler
N! Diagn!sa Ke&era#atan
*NANDA+
,(%(an Ke&era#atan
* NOC +
Ren-ana ,in)aan
*NIC +
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
10/35
Defisit &era#atan )iri
ber"(b(ngan )engan &erusakanneuro"askuler
'etelah dilakukan asuhankeperawatan selama... =2 jm
&lien mampu
$ Melakukan 5-7 mandiri mandi,hygiene mulut ,kuku, penis6"ul"a, rambut, berpakaian,toileting, makan$minum,
ambulasi
$ Mandi sendiri atau dengan bantuantanpa kecemasan
$ +erbebas dari bau badan danmempertahankan kulit utuh
$ Mempertahankan kebersihan area perineal dan anus
$ erpakaian dan melepaskan pakaian sendiri
$ Melakukan keramas, bersisir, bercukur, membersihkan kuku, berdandan
$ Makan dan minum sendiri,meminta bantuan bila perlu
$ Mengosongkan kandung kemih dan bowel
Bant(an Pera#atan Diri/
Man)i0 "igiene (l(t0
&enil1'(l'a0 rab(t0 (lit
$
&aji kebersihan kulit, kuku,rambut, gigi, mulut, perineal,anus
$ antu klien untuk mandi,tawarkan pemakaian lotion, perawatan kuku, rambut, gigidan mulut, perineal dan anus,
sesuai kondisi
$ 5njurkan klien dan keluargauntuk melakukan oral hygiene
sesudah makan dan bila perlu
$ &olaborasi dgn +im Medis 6dokter gigi bila ada lesi, iritasi,
kekeringan mukosa mulut, dangangguan integritas kulit.
Bant(an &era#atan )iri /
ber&aaian
$ &aji dan dukung kemampuanklien untuk berpakaian sendiri
$ %anti pakaian klien setelah personal hygiene, dan pakaikan pada ektremitas yangsakit6 terbatas terlebih dahulu,
%unakan pakaian yang longgar
$ erikan terapi untuk menguranginyeri sebelum melakukan
akti"itas berpakaian sesuaiindikasi
Bant(an &era#atan )iri /Maan2in(
$ &aji kemampuan klien untuk makan mengunyah danmenelan makanan
$ #asilitasi alat bantu yg mudahdigunakan klien
$ -ampingi dan dorong keluargauntuk membantu klien saat
makan
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
11/35
Bant(an Pera#atan Diri/
,!ileting
$ &aji kemampuan toileting defisit
sensorik (inkontinensia),kognitif(menahan untuk toileting), fisik (kelemahan fungsi6 akti"itas)
$ 3iptakan lingkungan yangaman(tersedia pegangandinding6 bel), nyaman dan jaga
pri"asi selama toileting
$ 'ediakan alat bantu (pispot,urinal) di tempat yang mudah
dijangkau
$ 5jarkan pada klien dan keluargauntuk melakukan toileting
secara teratur
DA$,AR PUS,AKA
5smadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. >akarta 'alemba Medika.
erry : otter. 200?. Buku ajar fundal mental keperawatan konsep, proses dan praktik.
disi . >akarta %3.
+arwoto : ;artonah, 200*. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. >akarta
'alemba Medika.
;ilkinson, >udith M. 200@. Buku saku diagnosa keperawatan dengan intervensi NIC dan
kriteria hasil NOC . >akarta %3.
-iposkan oleh 5%/% '5+4'4 ',&ep, s di 22.0* &irimkan !ni lewat mail
https://plus.google.com/116957931708577541136http://nersgoeng.blogspot.com/2011/03/laporan-pendahuluan-gangguan-mobilisasi.htmlhttp://nersgoeng.blogspot.com/2011/03/laporan-pendahuluan-gangguan-mobilisasi.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1390876340816905818&postID=4793965120395245327&target=emailhttp://nersgoeng.blogspot.com/2011/03/laporan-pendahuluan-gangguan-mobilisasi.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1390876340816905818&postID=4793965120395245327&target=emailhttps://plus.google.com/116957931708577541136
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
12/35
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
13/35
Selasa, 15 Oktober 2013Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Kebutuhan
Mobilisasi
PT : Akper Yappi Sragen .... Just do are
Posted !" : #ntan $ur
%APO&A$ P'$(A)*%*A$
AS*)A$ +'P'&AATA$ PA(A PAS#'$
('$-A$ -A$--*A$ +'!*T*)A$ O!#%#SAS#
(isusun ole/ :
http://www.akperyappi.ac.id/https://www.facebook.com/intan.nur.313371?ref=tn_tnmnhttp://www.akperyappi.ac.id/https://www.facebook.com/intan.nur.313371?ref=tn_tnmn
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
14/35
$aa : #ntan $ur +/asana/
$i : 13021
A+A('# +'P'&AATA$ YAPP# S&A-'$
201
%APO&A$ P'$(A)*%*A$ +'!*T*)A$ O!#%#SAS#
1. P'$-'&T#A$ O!#%#TAS #O!#%#TAS
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat.
Mobilisasi diperlukan untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses
penyakit khususnya penyakit degenerati dan untuk aktualisasi !Mubarak, "##$%.
Mobilitas &sik yaitu keadaan keika tseseorang mengalami atau bahkan
beresiko mengalami keterbatasan &sik dan bukan merupakan immobile
!Doenges, M.', "###%
(mobilisasi adalah suatu kondisi yang relati, dimana indi)idu tidak saja
kehilangan kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan
akti&tas dari kebiasaan normalnya !Mubarak, "##$%.
imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan &sik dari
anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini
salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gra)itasi
berkurang seperti saat duduk atau berbaring !*usan +. Garrison, "##%.
2. A$ATO# #S#O%O-# *S+O%OS+'%'TA%
Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular, meliputi sistem
otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan sara. -tot *keletal
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
15/35
mengatur gerakan tulang karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan
relaksasi yang bekerja sebagai sistem pengungkit. Ada dua tipe kontraksi otot
isotonik dan isometrik.
(mmobilisasi menyebabkan akti&tas dan tonus otot menjadi berkurang.*keletal adalah rangka pendukung tubuh dan terdiri dari empat tipe tulang
panjang, pendek, pipih, dan ireguler !tidak beraturan%. *istem skeletal berungsi
dalam pergerakan, melindungi organ )ital, membantu mengatur keseimbangan
kalsium, berperan dalam pembentukan sel darah merah.
*endi adalah hubungan di antara tulang, diklasi&kasikan menjadi
/ *endi sinostotik mengikat tulang dengan tulang mendukung kekuatan dan stabilitas
/*endi kartilaginous0sinkondrodial, memiliki sedikit pergerakan, tetapi elastis dan
menggunakan kartilago untuk menyatukan permukaannya.
/*endi ribrosa0sindesmodial, adalah sendi di mana kedua permukaan tulang
disatukan dengan ligamen atau membran.
/*endi sino)ial atau sendi yang sebenarnya adalah sendi yang dapat digerakkan
secara bebas dimana permukaan tulang yang berdekatan dilapisi oleh kartilago
artikular dan dihubungkan oleh ligamen oleh membran sino)ial.
/Ligamen adalah ikatan jaringan &brosa yang berwarna putih, mengkilat, 1eksibel
mengikat sendi menjadi satu sama lain dan menghubungkan tulang dan
kartilago.
/2endon adalah jaringan ikat &brosa berwarna putih, mengkilat, yang
menghubungkan otot dengan tulang.
/Kartilago adalah jaringan penghubung pendukung yang tidak mempunyai )askuler.
/*istem sara mengatur pergerakan dan postur tubuh
/Propriosepsi adalah sensasi yang dicapai melalui stimulasi dari bagian tubuh
tertentu
dan akti&tas otot. Proprioseptor memonitor akti&tas otot dan posisi tubuh secara
berkesinambungan.
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
16/35
a. +oordinasi Pergerakan tubu/
-tot ialah +aringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu
berkontraksi, dan dengan jalan demikian maka gerakan terlaksana. -tot terdiri
atas serabut silindris yang mempunyai siat yang sama dengan sel dari jaringanyang lain, semua ini di ikat menjadi berkas 3 berkas serabut kecil oleh sejenis
jaringan ikat yang mengandung unsure kontraktil ! ')elyn 4 Pearce, "##" %.
b. Siste Skeletal
-steon merupakan unit ungsional mikroskopis tulang dewasa. Dingah
osteon terdapat kapiler. Disekeliling kapiler tersebut merupakan matriks tulangyang dinamakan laela. 2ulang diselimuti dibagian luar oleh membran ibrus
padat dinamakan periosteu.Periosteum memberi nutrisi ke tulang dan
memungkinkannya tumbuh, selain sebagai temat pelekatan tendon dan lugamen
! 5runner 6 *uddart, "##"%.
3. J'$#S O!#%#TAS
7. Mobilitas Penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas.
". Mobilitas *ebagian
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan adanya suatu
batasan dan tidak mampu bergerak secara bebas yang dikarenakan oleh adanya
gangguan syara motorik dan sensorik pada area tubuh. (A.Aziz Alimul, 2005)
. A+TO&4A+TO& YA$- 'P'$-A&*)# O!#%#TAS
Menurut 2arwoto dan wartonah !"##%, aktor" yg mempengaruhi mobilitas
antara lain
a.
2ingkat Perkembangan 2ubuh
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
17/35
8sia akan mempengaruhi tingkat perkembangan neuro muskuler dan tubuh
secara proposional, postu, pergerakan dan re1ek akan berungsi secara optimal.
b. Kesehatan 9isik
Penyakit, cacat tubuh dan imobilisasi akan mempengaruhi pergerakan tubuh.
c. Keadaan :utrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahn otot, dan obsitas dapat
menyebabkan pergerakan kurang bebas.
d. 'mosi
;asa aman, nyaman dan gembira, sedih dapat mempengaruhi akti)itas tubuhseseorang.
e. Kelemahan *keletal dan :euromuskuler
Adanya abnormal postur seperti scoliosis, lordosis, dan kiposis dapat
mempengaruhi pergerkan.
. Pekerjaan.
5. ''+ #S#O%O-#S PS#+O%O-#S #O!#%#TAS
a. ''+ #S#O%O-#S P'&*!A)A$ O!#%#SAS#Apabila ada perubahan mobilisasi, setiap system tubuh beresiko terjadi
gangguan. 2ingkat keparahan tergantung pada umur klien dan kondisi
kesehatan
secara keseluruhan, serta tingkat imobilisasi yang di alami.
7% Perubahan Metabolik.
a% *istem endokrin merupakan produksi hormon sekresi kelenjar,mempertahankan dan mengatur ungsi )ital seperti
!7% respon terhadap stress dan cedera
!"% pertumbuhan dan perkembangan
!
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
18/35
!% metabolisme energy
b% Perubahan sistem respirator.Klien pasca operasi berisiko tinggi mengalami koplikasi paru/paru.
Komplikasiparu/paru yang paling umum adalah atelektasis dan pneumonia
hipostatik. Pada atelektasis bronkiolus menjadi tertutup oleh adanya sekresi.
c% Perubahan *istem Kardio)askuler.*istem kardio)askuler juga dipengaruhi oleh imobilisasi. Ada tiga
perubahan utama yaitu hipotensi ortostatik, peningkatan kerja jantung dan
pembentukan thrombus.d% Perubahan *istem muskuloskeletal.
Pada sistem muskuloskeletal meliputi gangguan mobilisasi permanen.
Keterbatasan mobilisasi mempengruhi otot klien melalui kehilangan daya tahan
penurunan masa otot, atro&, dan penurunan stabilitas. Pengaruh lain dariketerbatasan mobilisasi yang mempengaruhi sistem skeletal adalah gangguan
metabolisme kalsium danj gangguan metabolisme sendi.e% Perubahan 'liminasi 8rine.
'liminasi urine klien berubah oleh karena adanya imobilisasi pada posisi tegak
lurus, urine mengalir keluar dari pel)is ginjal lalu masuk kedalam ureter dan
kandung kemih akibat gaya gra)itasi. +ika klien dalam recumbent atau datar,
ginjal dan ureter membentuk garis datar seperti pesawat. Ginjal yang
membentuk urine harus masuk kedalam kandung kemih melawan gaya gra)itasi
!Perry 6 Potter, "##=%.
b. ''+ PS#+O%O-#S P'&*!A)A$ O!#%#SAS#Mobilisasi menyebabkan respons emosional, intelektual, sensorik, dan
sosiokultural. Perubahan status emosional biasa terjadi bertahap. 5agaimana
pun juga lansia lebih rentan terhadap perubahan/perubahan tersebut, sehingga
perawat harus mengopserasi lebih dini. Perubahan emosional paling umum
adalah deperesi, perubahan perilaku, perubahan siklus tidur bangun dan
gangguan koping !Potter 6 Potter, "##=%.
>. -A$--*A$ *$-S# O!#%#TASa. Gangguan Muskulusskeletal
-steoporosis, Atropi, kekuatan otot yang menurunb. Gangguan kardio)askuler
5eban kerj jantung naik, ?ipotensi orthostaticc. gangguan ;espirasi
Penurunan gerak pernapasan !2arwoto 6 @artonah, "##%.
. AS*)A$ +'P'&AATA$
a. P'$-+AJ#A$
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
19/35
&i6a"at +ese/atan
17 ;iwayat Keperawatan *ekarang
Pengkajian riwayat pasien saat ini meliputi alasan pasien yang
menyebabkan terjadi keluhan 0 gangguan dalam mobilitas dan imobilitas.
"% ;iwayat Keperawatan Dahulu
Pengkajian riwayat penyakit di masa lalu yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan mobilitas
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
20/35
TINGKAT
AKTIVITAS/ MOBILITAS KATEGORI
0 Mampu merawat sendiri secara penuh
1 Memerlukan penggunaan alat
2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain, d
peralatan
4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan ata
berpartisipasi dalam perawatan
Derajat kekuatan otot
SKALA PERSENTASE KEKUATAN
NORMAL (%) KARAKTERISTIK
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat
palpasi atau dilihat
2 2 !erakan otot penuh melawan gra"it
dengan topangan
3 0 !erakan #ang normal melawan gra"itasi
4 $ !erakan penuh #ang normal melaw
gra"itasi dan melawan tahanan minimal
100 %ekuatan normal, gerakan penuh #a
normal melawan gra"itasi dan tahan
penuh
8. P''+SAA$ (#A-$OST#+ 7% Pemeriksaan ;onsen
Menentukan lokasi 0 luasnya raktur 0 trauma.
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
21/35
"% *can tulang, tomogram, scan 42 0 M;(
Memperlihatkan raktur juga dapatdigunakan untuk /mengidenti&kasi kerusakan
jaringan lunak.
% Pro&l koagulasi
Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, trausi mutipes,atau
cedera hati.
d. (#A-$OSA +'P'&AATA$
7% (ntoleransi akti)itas berhubungan dengan kelemahan umum
"% Gangguan mobilitas &sik berhubungan dengan Kerusakan sensori persepsi.
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
22/35
#ntoleransi
akti9itas
ber/ubungan
dengan
Kelemahan umum
*etelah dilakukan Asuhan
keperawatan selama < B "
jam
/ Klien mampu mengidenti&kasi
akti&tas dan situasi yangmenimbulkan kecemasan
yang berkonstribusi pada
intoleransi akti&tas.
/ Klien mampu berpartisipasi
dalam akti&tas &sik tanpa
disertai peningkatan 2D, :,
;; dan perubahan '4G
/ Klien mengungkapkan secara
)erbal, pemahaman tentang
kebutuhan oksigen,
pengobatan dan atau alat
yang dapat meningkatkan
toleransi terhadap akti&tas.
/ Klien mampu berpartisipasi
dalam perawatan diri tanpa
bantuan atau dengan
bantuan minimal tanpa
menunjukkan kelelahan
anageen 'nergi
/ 2entukan penyebab keletihan
nyeri, akti&tas,
perawatan , pengobatan
/ Kaji respon emosi, sosial dan
spiritual terhadap akti&tas.
/ ')aluasi moti)asi dan
keinginan klien untuk
meningkatkan akti&tas.
/ Monitor respon
kardiorespirasi terhadap
akti&tas takikardi,
disritmia, dispnea,diaoresis, pucat.
/ Monitor asupan nutrisi untuk
memastikan ke adekuatan
sumber energi.
/ Monitor respon terhadap
pemberian oksigen nadi,
irama jantung, rekuensi
;espirasi terhadap akti&tas
perawatan diri.
/ Letakkan benda/benda yang
sering digunakan pada
tempat yang mudah
dijangkau
/ Kelola energi pada klien
dengan pemenuhan
kebutuhan makanan,
cairan, kenyamanan 0
digendong untuk mencegah
tangisan yang menurunkan
energi.
/ Kaji pola istirahat klien dan
adanya aktor yang
menyebabkan kelelahan.
Terapi Akti9itas
/ 5antu klien melakukan
ambulasi yang dapat
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
23/35
ditoleransi.
/ ;encanakan jadwal antara
akti&tas dan istirahat.
/ 5antu dengan akti&tas &sikteratur misal ambulasi,
berubah posisi, perawatan
personal, sesuai kebutuhan.
/ Minimalkan anBietas dan
stress, dan berikan istirahat
yang adekuat
/ Kolaborasi dengan medis
untuk pemberian terapi,
sesuai indikasi
"% -angguan obilitas
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
24/35
/ Penampilan posisi tubuh yang
benar
/ Pergerakan sendi dan otot
/ Melakukan perpindahan0ambulasi miring kanan/kiri,
berjalan, kursi roda
/ Ajarkan pada klien 6
keluarga tentang cara
pemakaian kursi roda 6
cara berpindah dari kursi
roda ke tempat tidur atau
sebaliknya.
/ Dorong klien melakukan
latihan untuk memperkuat
anggota tubuh
/ Ajarkan pada klien0 keluarga
tentang cara penggunaan
kursi roda
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
25/35
/ 5erpakaian dan melepaskan
pakaian sendiri
/ Makan dan minum sendiri,
meminta bantuan bila perlu
/ Mengosongkan kandung kemih
dan bowel
/ Anjurkan klien dan keluarga
untuk melakukan oral
hygiene sesudah makan
dan bila perlu
/ Kolaborasi dgn 2im Medis 0
dokter gigi bila ada lesi,
iritasi, kekeringan mukosa
mulut, dan gangguan
integritas kulit.
!antuan pera6atan diri :
berpakaian
/ Kaji dan dukung kemampuanklien untuk berpakaian
sendiri
/ Ganti pakaian klien setelah
personal hygiene, dan
pakaikan pada ektremitas
yang sakit0 terbatas
terlebih dahulu, Gunakan
pakaian
!antuan pera6atan diri :
akan4inu
/ Kaji kemampuan klien untuk
makan mengunyah dan
menelan makanan
/ 9asilitasi alat bantu yg mudahdigunakan klien
/ Dampingi dan dorong
keluarga untuk membantu
klien saat makan
!antuan Pera6atan (iri:
Toileting
/ Kaji kemampuan toileting
de&sit sensorik!inkontinensia%,kogniti!men
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
26/35
ahan untuk toileting%, &sik
!kelemahan ungsi0
akti)itas%
/ 4iptakan lingkungan yang
aman!tersedia pegangandinding0 bel%, nyaman dan
jaga pri)asi selama
toileting
/ *ediakan alat bantu !pispot,
urinal% di tempat yang
mudah dijangkau
/ Ajarkan pada klien dan
keluarga untuk melakukan
toileting secara teratur
(ATA& P*STA+A
A. Aziz Alimul !2005%, Pengantar (lmu Keperawatan Anak (. +akarta *alemba
Medika.
5runner, L dan *uddarth, D. "##". 5uku Ajar Keperawatan Medical 5edah
!?.Kencana,A.?artono, M. 'ster, C.Asih, 2erjemah%. !'d.$% ol 7. +akarta 'G4
Dangoes, ', Marilyn. "###. ;encana Asuhan Keperawatan. 'disi
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
27/35
2arwoto 6 @artonah, "##
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
28/35
A. K-:*'P K'5828?A: AK2((2A* DA: LA2(?A:
Akti)itas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. *alah satu tanda
kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan akti)itas seperti
berdiri, berjalan dan bekerja. Adapun sistem tubuh yang berperan dalam
kebutuhan akti)itas antara lain tulang, otot dan tendon, ligamen, sistem sara
dan sendi.
Latihan atau olahraga lansia harus dianjurkan untuk mempertahankan dan
memperkuat kemampuan ungsi dan meningkatkan perasaan meningkatnya
kesehatan. Latihan atau olahraga yang teratur untuk meningkatkan kemampuan
ungsi dapat dimasukkan ke dalam akti)itas sehari/hari lansia. Misalnya,
pergelangan tangan dan pergelangan kaki dapat digerak/gerakkan.
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan indi)idu untuk bergerak
secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
akti)itas guna mempertahankan kesehatannya.
+enis mobilitas antara lain
7% Mobilitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara
penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan
peran sehari/hari. Mobilitas penuh ini merupakan ungsi sara motorik )olunteer
dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang."% Mobilitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan
batasan jelas dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan sara motorik dan sesnsorik pada area tubuhnya. ?al ini dapat
dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Padapasien paraplegi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah
karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik. Mobilitas sebagian ini dibagi
menjadi dua jenis, yaitua% Mobilitas sebagian temporer, merupakan kemampuan indi)idu untuk bergerak
dengan batasan yang siatnya sementara. ?al tersebut dapat disebabkan oleh
trauma re)ersibel pada system musculoskeletal, contohnya adalah adanya
dislokasi sendi dan tulang.b% Mobilitas permanen, merupakan kemampuan indi)idu untuk bergerak dengan
batasan yang siatnya menetap. ?al tersebut disebabkan oleh rusaknya system
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
29/35
sara yang re)ersibel, contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi
karena cedera tulang belakang, poliomilitis karena terganggunya system sara
motorik dan sensorik.
9aktor yang mempengaruhi mobilitas seseorang antara lain
a% Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan
mobilitas seseorang karena berdampak pada perilaku kebiasaan sehari/hari.
b% Proses penyakit0cedera. Proses penyakit dapat mempengaruhi kemmapuan
mobilitas karena dapat mempengaruhi ungsi system tubuh.
c% Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi
kebudayaan, contohnya orang yang memiliki budaya sering berjalan jauhmemiliki kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang
mengalami gangguan mobilitas !sakit% karena budaya dan adat dilarang
berakti)itas.
d% 2ingkat energi. 'nergi dibutuhkan untuk melakukan mobilitas.
e% 8sia dan status perkembangan. Kemampuan atau kematangan ungsi alat
gerak sejalan dengan perkembangan usia.
(mobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak
dapat bergerak bebas karena kondisi yang menggangu pergerakan !akti)itas%,
misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak beratdisertai raktur
pada ekstremitas, dan sebagainya.
+enis imobilitas antara lain
7% (mobilitas &sik, merupakan pembatasan untuk bergerak secara &sik dengan
tujuan mencegah terjadinya gangguan komplikasi pergerakan."% (mobilitas intelektual, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
keterbatasan daya piker, seperti pada pasien yang mengalami kerusakan otak
akibat suatu penyakit.
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
30/35
% (mobilisasi sosial, keadaan indi)idu yang mengalami hambatan dalam
melakukan interaksi sosial karena keadaan penyakitnya sehingga mempengaruhi
perannya dalam kehidupan sosial.
Dampak dari imobilitas dalam tubuh dapat mempengaruhi system tubuh,
seperti perubahan pada metabolisme, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,
gangguan pengubahan at gii, gangguan ungsi gastrointestinal, perubahan
system pernaasan, perubahan kardio)askular, perubahan system
musculoskeletal, perubahan system integumen, perubahan eliminasi, dan
perubahan perilaku.
5. :(LA(/:(LA( :-;MAL
7% Kategori tingkat kemampuan akti)itas
Tingkat
Akti9itas=obili
tas
+ategori
# Mampu merawat sendiri secara penuh
7 Memerlukan penggunaan alat
" Memerlukan bantuan atau pengawasan orang
lain
< Memerlukan bantuan, pengawasan orang
lain, dan peralatan
*angat tergantung dan tidak dapat
melakukan atau berpartisipasi dalam
perawatan
"% ;entang gerak !ran#$ !% m!ti!n/;-M%
-erak Sendi (era;at &entang
$oral
5ahu Adduksi gerakan lengan ke lateral dari 7$#
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
31/35
posisi sampiong ke atas kepala, telapak
tangan menghadap ke posisi yang paling
jauh.
*iku 9leksi angkat lengan bawah ke arah
depan dan ke arah atas menuju bahu.
7=#
Pergelanga
n tangan
9leksi tekuk jari/jari tangan ke arah
bagian dalam lengan bawah.
$#/E#
'kstensi luruskan pergelangan tangan
dari posisi 1eksi
$#/E#
?iperekstensi tekuk jari/jari tangan ke
arah belakang sejauh mungkin
F#/E#
Abduksi tekuk pergelangan tangan ke sisi
ibu jari ketika telapak tangan menghadap
ke atas.
#/"#
Adduksi tekuk pergelangan tangan ke
arah kelingking telapak tangan
menghadap ke atas.
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
32/35
" "= Gerakan otot penuh melawan
gra)itasi dengan topangan
< =# Gerakan yang normal melawan
gra)itasi
F= Gerakan penuh yang normal
melawan gra)itasi dan melawan
tahanan minimal
= 7## Kekuatan normal, gerakan penuh
yang normal melawan gra)itasi dan
tahanan penuh
4. ?AL/?AL CA:G P';L8 D(KA+( PADA KL(': CA:G M':GALAM( GA:GG8A:
K'5828?A: AK2((2A* DA: LA2(?A:
Pengkajian pada masalah pemenuhan kebutuhan mobilitas dan imobilitas
adalah sebagai berikut
7. ;iwayat keperawatan sekarangPengkajian ini meliputi alasan pasien yang menyebabkan terjadi gangguan
kebutuhan akti)itas dan latihan.". ;iwayat keperawatan penyakit yang pernah diderita
Pengkajian ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan mobilitas.. Perubahan intoleransi akti)itas
Pengkajian intoleransi akti)itas yang berhubungan dengan perubahan pada
system pernaasan, antara lain suara naas, analisa gas darah, gerakan dinding
thorak, adanya mukus, batuk yang produkti diikuti panas, dan nyeri saat
respirasi. *edangkan yang berhubungan dengan perubahan system
kardio)askuler, seperti nadi dan tekanan darah, gangguan sirkulasi perier,
adanya thrombus, serta perubahan tanda )ital setelah melakukan akti)itas atauperubahan posisi.
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
33/35
F. Kekuatan otot dan gangguan koordinasiKekuatan otot dapat dikaji secara bilateral atau tidak.
$. Perubahan &siologisPengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan
mobilitas dan imobilitas, antara lain perubahan perilaku, peningkatan emosi,
perubahan dalam mekanisme koping, dan lain/lain.
##. (#A-$OSA +'P'&AATA$ YA$- *$-+#$ *$*% '$*&*T $A$(A
7. Gangguan mobilitas &sik berhubungan dengan kehilangan integritas struktur
tulang akibat raktur, dan nyeri.
". :yeri akut berhubungan dengan cedera &sik !neglected raktur tibia &bula
dekstra%
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
34/35
2 $"eri akut
De&nisi
*ensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang
kerusakan !Asosiasi *tudi :yeri (nternasional% serangan mendadak a
yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari > bulan.
5atasan karakteristik
Laporan secara )erbal atau non )erbal
9akta dari obser)asi
Gerakan melindungi
2ingkah laku berhati/hati
Gangguan tidur !mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kaca
9okus menyempit !penurunan persepsi waktu, kerusakan proses ber
Perubahan dalam nasu makan dan minum
9aktor yang berhubungan
Agen injuri !biologi, kimia, &sik, psikologis%
3. +urangn"a pera6atan diri (self care decit)
-
8/17/2019 Materi Laporan Pendahuluan Gangguan Mobilisasi (1)
35/35
#>. (ATA& P*STA+A
Alimul ?, A Ai. "##>. *$n#antar +$butuhan asar Manusia A-likasi +!ns$-
*r!s$s +$-$ra/atan, buku 7. +akarta *alemba Medika
5runner 6 *uddarth. Buku Aar +$-$ra/atan M$'ikal B$'ah edisi $ )olume