Download - MBSR
Mindfulness-Based Stress Reduction Dihubungkan Dengan Peningkatan Kontrol Glikemik Pada Diabetes Mellitus Tipe 2: Sebuah Studi Percontohan
Altern Ther Health Med. 2007;13(5):36-38
Journal Reading
dr. Meldy Muzada Elfa
Pembimbing: dr. Agus Siswanto, Sp. PD KPsi
Pendahuluan
Tekanan Psikologis
Gangguan kontrol glikemik pada diabetes1-6
Meningkatkan risiko diabetes mellitus1-6
1Kawakami N et al, J Epidemiol Community Health. 1999;53(6):359-363, 2. Peyrot MF et al, Diabetes Care. 1992;15(7):842-846, 3. Peyrot M et al, J Health Soc Behav. 1999;40:141-158, 4. Raikkonen K et al,
Metabolism. 1996;45(12):1533-1538, 5. Surwit RS et al, Diabetes Care. 2002;25(1):30-34, 6. Yamauchi Y et al, JMAJ. 2002;45(5):197-200
Pendahuluan
7. Chrousos GP et al, J Clin Endocrinol Metab. 1998;83(6):1842-1845. 8. Rosmond R et al, Psychoneuroendocrinology. 2005;30(1):1-10. 9. Surwit RS et al, Diabetes Care. 1992;15(10):1413-1422
Respon fisiologis terhadap stres
• Peningkatan produksi glukosa
• Mobilisasi glukosa• Resistensi insulin7-9
Pendahuluan
5. Surwit RS et al, Diabetes Care. 2002;25(1):30-34, 10. Jablon SL et al, Appl Psychophysiol Biofeedback. 1997;22(3):155-169. 11. Lane JD et al, Diabetes Care.1993;16(8):1087-1094. 12. McGinnis RA et al. Diabetes Care. 2005;28(9):2145-2149, 13. Miley WM et al, Rehabilitation Psychology. 1989;34:17-24. 14. Surwit RS et
al, Psychosom Med. 1993;55(4):380-393.
Intervensi stress-reduction dapat mempengaruhi kontrol
glikemik pada pasien diabetes5,10-14
Data terbatasHasil
diperdebatkan
Mindfulness-Based Stress Reduction
Inti MBSR
Melibatkan latihan meditasi kesadaran
Pengaturan diri sendiri untuk menurunkan reaktivitas pemicu
stress17
17. Kabat-Zinn J et al, New York, NY: Dell Publishing; 1990.
Mindfulness-Based Stress Reduction
17. Kabat-Zinn J et al, New York, NY: Dell Publishing; 1990.
Tujuan
Memperkirakan perubahan pada: Kontrol glikemik Berat badan Tekanan darah Gejala psikologis
terkait stresPada pasien diabetes tipe 2 dalam program MBSR standar
Desain PenelitianPenelitian ini bersifat prospektif observasional
Inklusi:1. Berusia 30-75 tahun2. Menggunakan obat hipoglikemik oral tapi tidak
menggunakan insulin3. HbA1C 6.5-8.5%; gula darah puasa <275 mg/dL4. Tidak ada perubahan pengobatan, diet, dan
latihan <12 minggu sebelum intervensi5. Tidak ada psikopatologi berat (al, gangguan
psikosis atau penggunaan zat terlarang)6. Tidak sedang mengikuti latihan meditasi
Desain Penelitian
Untuk menghindari efek bias terhadap perubahan pengobatan, diet ataupun olahraga, peserta dikeluarkan (exclude) dari analisis jika dilaporkan terdapat perubahan tersebut selama intervensi.
Desain PenelitianMBSR terdiri dari 8 sesi 150 menit setiap minggu ditambah sesi akhir pekan 7 jam.
Beberapa teknis yang diajarkan: body scan, kesadaran bernafas, kesadaran berjalan, kesadaran makan dan kesadaran komunikasi.
Tiap peserta menerima 2 compact disc materi praktek untuk mendukung kebutuhan praktek di rumah setidaknya 20-30 menit meditasi formal perhari, 6 hari per minggu.
LuaranPerhitungan diambil 3 kali1. Data awal (minggu pertama MBSR)2. Program selesai (minggu ke 8)3. Satu bulan follow-up (minggu ke 12)
Variabel: HbA1C, gula darah rerata, tekanan darah, berat badan, subskala pilihan dari Symptom Checklist 90-revised (depresi, cemas, somatisasi, indeks keparahan umum)
StatistikaMenggunakan t-tes berpasangan (2-tailed, α=.05) membandingkan data awal, setelah intervensi dan follow-up.
Cohen’s d digunakan memperkirakan besarnya efek pengobatan setelah intervensi dan follow-up dibanding status data awal.
Hasil
5
9
Jenis Kelamin
Laki-lakiPerempuan
10
4
Ras
KaukasianAfrican American
Rerata umur: 59.2 ± 2.57 tahun
Rerata waktu sejak didiagnosis: 7.36 ± 1.63 tahun
Hasil
Sebelas subjek menyelesaikan intervensi, 1 pasien keluar
dari program MBSR, 1 pasien dikeluarkan karena
penurunan dosis pengobatan selama periode studi, 1
pasien dikeluarkan karena peningkatan dosis pengobatan
selama periode studi.
Kepatuhan dengan praktek meditasi di rumah sangat baik,
subjek dilaporkan melakukan rerata 6.5 (±0.9) sesion per
minggu dengan durasi 24 (±2.5) menit per sesi.
Hasil
Gejala depresi, cemas dan tekanan psikologis umum
menurun masing-masing 43%, 37% dan 35%. Masing-
masing, setelah selesai intervensi (depresi: P=.03, d=0.86;
cemas: P=.33, d=0.43; indeks keparahan umum: P=.07,
d=0.60).
Tidak didapatkan perubahan somatisasi.
Follow-up 12 minggu didapatkan tidak ada perubahan
secara signifikan dibandingkan setelah intervensi.
Diskusi
Hasil studi mendukung
hipotesis
Latihan MBSR berpengaruh
dengan regulasi glukosa pada
DM tipe 2
DiskusiSTRESS
Meningkatkan kortisol, norepinefrin, beta endorphin, glukagon, dan hormon
pertumbuhan meningkatkan glukosa darah dan resistensi insulin.
Diskusi Reaktivitas psikologis terhadap stres pemicu
Respon stres fisiologis
Regulasi GlikemikTekanan Darah Rerata
Terapi Mindfulnes
s
Keterbatasan
1. Tidak adanya kelompok kontrol
2. Ukuran kelompok kecil
3. Temuan menjanjikan ini menjamin studi lebih lanjut
dari MBSR dengan uji klinis acak (Randomized Clinical
Trial/RCT)
Critical AppraisalA. Apakah hasil studi ini valid?
1. Apakah pasien yang dipakai sebagai subjek penelitian benar-benar acak? Tidak, pasien dipilih dari pusat kesehatan akademik.
2. Apakah pasien,peneliti dan hal lain yang terkait melakukan terapi buta? Tidak, pasien dan peneliti tahu tindakan yang diberikan
3. Apakah sama antara kelompok yang didata? Can’t tell, hanya ada 1 kelompok
B. Apakah hasilnya?1. Seberapa besar efek pengobatan? Hasilnya
terjadi penurunan bermakna pada HbA1C dan Tekanan Darah Rerata
2. Seberapa tepat efek pengobatan? Can’t tell
Critical AppraisalC. Apakah hasilnya dapat diaplikasikan ke
pasienmu?1. Apakah hasil ini diaplikasikan ke pasien ku?
Ya, MBSR bisa dilakukan di Indonesia2. Apakah semua hasil klinis penting dilaporkan?
Ya3. Apakah manfaat terapi kemungkinan lebih
besar daripada potensi bahaya dan biaya? Ya
KesimpulanA. Apakah hasil rekomendasi valid? TidakB. Apakah hasilnya penting secara klinis? YaC. Apakah hasil relevan dengan pasienmu? Ya
Analisa JurnalDESAIN EKSPERIMEN
Pre-Desain Eksperimental
Desain Eksperimental
Benar
Desain Ekperimental
Quasi
Kehadiran kelompok kontrol?
Dalam beberapa kasus, tetapi
biasanya tidak
Selalu Sering
Subjek adalah pilihan acak dari populasi?
Tidak Ya Tidak
Subjek dipilih secara acak ke kelompok?
Tidak Ya Tidak
Terapi dipilih secara acak ke kelompok?
Tidak Ya Tidak
Tingkat kontrol terhadap variabel asing/lain
Tidak Ya Kadang
Analisa JurnalONE-SHOT CASE STUDY DESIGN
Group of Participants Assigned to Only One Group
Treatment Post-Test
oTanpa acak
Analisa JurnalONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
o Membandingkan subyek yang sama sebelum dan sesudah perlakuan
o Tanpa acako Tanpa kelompok kontrol
Group of Participants Assigned to Only One Group Pretest Treatmen
t Post-Test
Analisa JurnalTRUE EXPERIMENTAL DESIGNS
•Karakteristik▫Ditunjuk secara acak▫Kelompok kontrol
•Tiga tipe desain▫Pretest post-test control group design▫Post-test only control group design▫Solomon four-group design
Analisa JurnalPRETEST POST-TEST CONTROL GROUP DESIGN
o Kelompok harus setara di awalo Perbedaan yang diamati harus berasal dari
pengobatan
Random Assignment of Participants to Control Group
Pretest
No Treatment
Post-test
Random Assignment of Participants to Experimental or Treatment Group
Pretest
Treatment Post-test
Analisa JurnalPOST-TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
•Gunakan saat▫Sampel cukup (>30/kelompok)▫Pra-pengujian tidak mungkin
•Kekurangan▫ Jika pengacakan tidak efektif, kelompok mungkin
tidak setara▫Tidak bisa menggunakan pretest untuk menetapkan
kelompok
Random Assignment of Participants to Control Group
No Treatment Post-test
Random Assignment of Participants to Experimental or Treatment Group
Treatment Post-test
Analisa JurnalSOLOMON FOUR GROUP DESIGN
o Banyak perbandingan yang berbeda yang mungkin
Random Assignment to Experimental or Treatment Group
Pretest Treatment Post-test
Random Assignment to Control Group 1
Pretest No Treatment
Post-test
Random Assignment to Control Group 2
No Pretest
Treatment Post-test
Random Assignment to Control Group 3
No Pretest
No Treatment
Post-test
Analisa JurnalBAGAIMANA MENJADIKAN RANDOMISED CONTROLLED TRIAL
Desain sederhana sebuah RCT melibatkan:• Prediksi ukuran sampel yang diperlukan• Randomisasi individu yang terlibat dalam
dua kelompok• Menerapkan intervensi untuk salah satu
kelompok• Mengukur hasil untuk perorangan yang
terlibat• Membandingkan hasil dan
menginterpretasikan perbedaannya
Perjalanan Alami DM2
Adapted from Type 2 Diabetes BASICS. International Diabetes Center; 2000.
350300250200150100
50
Kadar insulin
Resistensi insulin
-cell failure
250
200
150
100
50
0
Rela
tive
-cell
funct
ion (
%)
GD puasa
GD post meal
Glu
cose
(m
g/d
L)
DIAGNOSIS
Obesitas IGT Diabetes Hiperglikemia tidak
terkontrol
Mindfulness-Based Stress Reduction
Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) adalah program berbasis kesadaran dirancang awalnya untuk membantu orang-orang dengan rasa sakit dan berbagai kondisi serta masalah hidup yang sulit diobati di rumah sakit, dikembangkan oleh Jon Kabat-Zinn di University of Massachusetts, menggunakan kombinasi meditasi kesadaran, kesadaran tubuh, dan yoga untuk membantu orang menjadi lebih sadar. Dalam beberapa tahun terakhir, meditasi telah menjadi subjek penelitian klinis terkontrol. Hal ini menunjukkan memiliki efek menguntungkan, termasuk pengurangan stres, relaksasi, dan perbaikan kualitas hidup, tetapi itu tidak membantu mencegah atau mengobati penyakit. Awalnya MBSR berakar pada ajaran spiritual, namun program itu sendiri adalah sekuler.
SCL-90-R adalah instrumen psikometrik laporan-diri yang relatif singkat (kuesioner) yang diterbitkan oleh divisi Penilaian klinis dari kelompok Penilaian & Informasi. Hal ini dirancang untuk mengevaluasi berbagai masalah dan gejala psikopatologi psikologis. Hal ini juga digunakan dalam mengukur kemajuan dan hasil perawatan kejiwaan dan psikologis atau untuk tujuan penelitian.