-
45
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
Pada Bab IV membahas mengenai implementasi dari analisa dan
perancangan sistem sebelumnya, maka penulis membandingkan Metode
Class Based Queue dengan Hierarchial Token Bucket serta pengujian pada
beberapa klien.
4.1 Kebutuhan Hardware dan Software
Berikut kebutuhan hardware dan software pada komputer server
dan klien.
4.1.1 Kebutuhan Hardware
Berikut pada Tabel 4.1 merupakan kebutuhan hardware komputer
klien.
Tabel 4.1 Spesifikasi Hardware Komputer Klien
No.
Perangkat Keras
Komputer
Spesifikasi Jumlah
1. Processor Intel (R) Core2Duo CPU
2.13 Ghz
13 Unit
2. RAM DDR 2 2Gb
3. Hardisk 250 Gb
4. LAN Card On Board
5. Merk Chipset Asus
-
46
Berikut pada Tabel 4.2 merupakan kebutuhan hardware komputer
router.
Tabel 4.2 Spesifikasi Hardware Komputer Router
No.
Perangkat Keras
Komputer
Spesifikasi Jumlah
1. Processor Intel (R) Core I5 CPU 2.40
Ghz
1 Unit
2. RAM DDR 3 4Gb
3. Hardisk 250 Gb
4. LAN Card On Board
5. Merk Chipset Hp
Berikut pada Tabel 4.3 merupakan kebutuhan hardware jaringan
yang akan digunakan untuk diimplementasikan.
Tabel 4.3 Spesifikasi Harware Jaringan
No Perangkat Keras
Jaringan Spesifikasi Jumlah
1. Router Wifi DLink 2 unit
2. Kabel RJ 45 Belden, Prolink UTP 14 unit
3. USB LAN Type 2.0 1 unit
-
47
4.1.2 Kebutuhan Software
Berikut pada Tabel 4.4 merupakan spesifikasi software yang
digunakan pada semua sistem komputer.
Tabel 4.4 Spesifikasi Software Jaringan
No Perangkat
Lunak Router Client
1. Sistem Operasi Ubuntu Desktop
12.04 LTS
Windows 7
Service pack
1
2. Aplikasi CBQ.init-v0.7.1,
HTB-tools-
0.3.0a-i486-l,
Aplikasi router
wireless, Telnet
Wireshark-
win64-1.12.0
4.2 Packages Repository pada Router
Berikut packages yang diperlukan untuk kebutuhan konfigurasi
pada komputer router yang digunakan untuk proses manajemen bandwidth.
1. Update packages repository Ubuntu
Tujuanya adalah supaya Ubuntu dapat menyesuaikan paket yang akan
digunakan dalam proses implementasi sistem. Posisi user harus pada posisi
root terlebih dahulu:
$ sudo i
Kemudian masukkan password, kemudian setelah berhasil masuk root
ketikkan perintah :
# apt-get update
-
48
2. Download aplikasi CBQ.init
Tujuan nya agar paket yang tersedia dapat di gunakan pada
interface komputer server untuk proses pengaturan bandwidth serta perinta
traffic control (tc) yang dimiliki oleh sistem operasi linux untuk pembagian
bandwidth:
# apt-get install cbq.init-v0.7.1
3. Download aplikasi HTB-tools
Sama hal nya dengan CBQ.init, aplikasi HTB-tools juga berguna
untuk memanajemen bandwidth pada sistem operasi linux:
# apt-get install HTB-tools-0.3.0a-i486-l.tgz
4. Install Pakages Telnet
Tujuannya untuk membuat sistem server dapat di remote oleh
komputer lainnya:
# apt-get install telnet
5. Download isc-dhcp-server
Merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
menyewakan alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien
yang memintanya, sehingga DHCP klien dapat berhubungan dengan DHCP
server sesuai alamat IP yang telah di berikan oleh Server DHCP
# apt-get install isc-dhcp-server
6. Install paket Iptables
Iptables adalah tools pada linux yang berfungsi sebagai alat untuk
melakukan filter terhadap trafik lalulintas data.
# apt-get install iptables
-
49
4.2.1 Konfigurasi IP Address pada Router
Berikut merupakan konfigurasi IP addres pada router.
# nano /etc/network/interfaces
Gambar 4.1 Konfigurasi IP Address pada Komputer Router
Setelah melakukan setting IP address, kemudian restart network
dengan perintah :
# /etc/init.d/networking restart
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.150.177
netmask 255.255.255.0
network 192.168.150.0
gateway 192.168.150.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.2.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.2.0
-
50
4.2.2 Konfigurasi DHCP Server dan Routing
Berikut merupakan konfigurasi DHCP Server pada router dengan
mengetikkan perintah konfigurasi sebagai berikut.
1. Konfigurasi default ethernet
Konfigurasi dahulu default ethernet yang akan digunakan untuk
menghasilkan ip dhcp terhadap klien, disini penulis menggunakan default
eth1. Perintah nya dengan mengetik
# nano /etc/default/isc-dhcp-server
Gambar 4.2 Konfigurasi Defautl Ethernet DHCP Server
2. Konfigrasi DHCP
Selanjutnya mengkonfigurasikan dhcp yang akan digunakan untuk
klien sesuai dengan IP default ethernet yang sudah dipilih, dengan perintah :
# nano /etc/dhcp/dhcp.conf
-
51
Gambar 4.3 Konfigurasi DHCP Server
3. Restart DHCP
Langkah berikutnya setelah konfigurasi DHCP yaitu dengan cara
me-restart konfigurasi yang telah dilakukan, dengan perintah :
# service isc-dhcp-server restart
4. Konfigurasi Routing
Proses terakhir dari setting DHCP yaitu proses routing yaitu
pengaktifan fungsi router pada Linux yang sedang digunakan untuk
meneruskan paket yang sedang digunakan antar network yang terhubung
sehingga host yang berada dalam network itu juga dapat terhubung.
# nano /etc/rc.local
Gambar 4.4 Konfigurasi Routing
subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.10 192.168.2.30;
option domain-name-server 192.168.2.1, 8.8.8.8;
option domain-name internal.example.org;
option routers 192.168.2.1;
option broadcast-address 192.168.2.255;
default-lease-time 7200;
max-lease-time 86400;
}
echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
iptables -t nat -A POSTROUTING -j MASQUERADE
exit 0
-
52
4.3 Konfigurasi CBQ
Berikut merupakan konfigurasi pada komputer Class Based Queue
pada komputer Router.
1. Download file cbq.init v0.7.1
2. Pindahkan file cbq.init-v0.7.1 ke folder /etc/init.d/ dengan perintah :
# mv cbq.init-v0.7.1 /etc/init.d
3. Rubah kepemilikan file menjadi 755 dengan perintah
# chmod 755 /etc/init.d/ cbq.init-v0.7.1.
4. Buat folder baru untuk CBQ, dengan perintah sebagai berikut :
# mkdir /etc/sysconfig/
# mkdir /etc/sysconfig/cbq
5. Buat aturan / rule untuk membatasi download, disini penulis
menggunakan contoh sebesar 5 Mbps.
# nano /etc/sysconfig/cbq/cbq-028.luar-dalam
Gambar 4.5 Konfigurasi Rule CBQ pada Router Terhadap Server
Kemudian buat rule untuk sisi klien, seperti di bawah ini
# nano /etc/sysconfig/cbq/cbq-040.dalam-luar
DEVICE=eth0,100Mbit,10Mbit
RATE=5120Kbit
WEIGHT=512Kbit
PRIO=5
LEAF=sfq
RULE=192.168.150.0/24
-
53
Gambar 4.6 Konfigurasi Rule CBQ pada Router Terhadap Klien
6. Setelah di konfigurasikan untuk menjalankan rule di atas terhadap klien
maka di lakukan perintah sebagai berikut:
# /etc/init.d/cbq-init-v0.7.1 compile
Perintah diatas berfungsi untuk meng-compile rule yang telah dibuat
sebelumnya untuk di proses lebih lanjut oleh server.
# /etc/init.d/cbq-init-v0.7.1 start
Perintah diatas berfungsi untuk memulai eksekusi rule yang telah di
buat yang telah di terjemahkan oleh Interpreter.
4.4 Konfigurasi HTB
Berikut merupakan konfigurasi pada komputer Hierarchial Token
Bucket pada komputer Server.
1. Download paket HTB
HTB-tools-0.3.0a-i486=l.tgz
2. Eksrak file tersebut:
# tar zxvf HTB-tools-0.3.0a-i486=l.tgz C /usr/local/src
3. Pindahkan hasil ekstrak ke folder yang asli:
# cp /usr/local/src/sbin/* /sbin
DEVICE=eth1,100Mbit,10Mbit
RATE=5120Kbit
WEIGHT=512Kbit
PRIO=5
LEAF=sfq
RULE=192.168.2.0/24
-
54
# cp /usr/local/src/usr/* /usr
# mkdir /etc/htb
# cp /usr/local/src/etc/htb/* /etc/htb
# cp /usr/local/src/etc/rc.d/rc.htb.new
/etc/init.d/rc.htb
# chmod 755 /etc/init.d/rc.htb
4. Copy kan file konfigurasi berikut ini:
# cd /etc/htb/
# mv eth0-qos.cfg.new eth0-qos.cfg
# mv eth1-qos.cfg.new eth1-qos.cfg
5. Konfigurasi HTB untuk proses download dari server ke router
# nano /etc/htb/eth0-qos.cfg
-
55
Gambar 4.7 Konfigurasi Rule HTB pada Router terhadap Server
class class_1 (
bandwidth 5120;
limit 5120;
burs 2;
priority 1;
client client_1 {
bandwidth 5120;
limit 5120;
burs 2;
priority 1;
dst{
192.168.150.0/24;
};
};
};
Class default { bandwidth 8;};
-
56
6. Konfigurasi HTB untuk proses download dari router ke klien
# nano /etc/htb/eth1-qos.cfg
Gambar 4.8 Konfigurasi Rule HTB pada Router terhadap Klien
7. Untuk menjalankan HTB, masuk ke /etc/htb, jalankan perintah
berikut:
# /etc/init.d/rc.htb start
8. Untuk menghentikan HTB, masuk ke /etc/htb, jalankan perintah
berikut:
# /etc/init.d/rc.htb stop
class class_1 (
bandwidth 5120;
limit 5120;
burs 2;
priority 1;
client client_1 {
bandwidth 5120;
limit 5120;
burs 2;
priority 1;
dst{
192.168.1.0/24;
};
};
};
Class default { bandwidth 8;};
-
57
4.5 Pengujian Sistem
Berikut ada pengujian sistem terhadap klien yang sudah diberikan
oleh server. Dalam pembahasan ini penulis ingin melakukan pengujian
terhadap bandwidth ketika menerapkan CBQ dan HTB. Tujuan dilakukan
nya pengujian ini adalah untuk mengetahui kelancaran dan keakurasian
metode yang telah digunakan. Pengujian ini membandingkan hasil dari
aturan yang telah di tentukan untuk mendapatkan data yang identik dengan
aturan-aturan / Rules yang telah diberikan sebelumnya. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan Wireshark kepada komputer router.
4.5.1 Monitoring Proses Download
Di bawah ini merupakan hasil download file yang akan diuji
sebelum menggunakan metode dan sesudah menggunakan metode yang
digunakan, hasil download sebagai berikut.
-
58
Tabel 4.5 Hasil Download Sebelum Menggunkan Metode
Nama PC
Nama file (dalam Kb/s)
File 1 File 2 File 3 File 4 File 5
PC 1 865 499 475 1600 1024
PC 2 240 542 743 485 1024
PC 3 1285 795 885 1328 1620
PC 4 1038 1364 937 443 368
PC 5 407 2048 341 971 1200
PC 6 1024 424 688 474 480
PC 7 1800 1024 1300 1100 1200
PC 8 1100 1100 1400 1700 717
PC 9 794 1182 548 468 1120
PC 10 1200 1024 748 479 490
PC 11 155 399 1200 526 472
PC 12 289 303 415 464 510
PC 13 446 475 457 467 321
-
59
Tabel 4.6 Hasil Download Menggunkan Metode CBQ
Nama PC
Nama file (dalam Kb/s)
File 1 File 2 File 3 File 4 File 5
PC 1 44.7 46.5 45.9 44.2 44.5
PC 2 43.6 49.6 44.8 44.2 44.7
PC 3 44.4 31.5 49.0 46.1 46.5
PC 4 42.9 44.2 49.4 45.3 44.4
PC 5 44.5 44.0 44.8 45.9 45.8
PC 6 41.9 51.6 44.4 46.0 45.9
PC 7 45.5 50.0 40.5 42.2 46.0
PC 8 43.1 49.8 49.1 46.6 46.2
PC 9 45.7 46.8 44.3 45.4 45.8
PC 10 42.8 47.5 43.2 43.6 45.1
PC 11 42.4 47.9 45.5 43.8 49.5
PC 12 46.3 45.3 49.2 45.2 44.3
PC 13 42.8 43.2 44.4 43.0 46.9
-
60
Tabel 4.7 Hasil Download Menggunkan Metode HTB
Nama PC
Nama file (dalam Kb/s)
File 1 File 2 File 3 File 4 File 5
PC 1 86.8 39.2 110 74 80
PC 2 79.9 86.6 97.7 57.9 38.6
PC 3 82.3 126 106 86.5 71.9
PC 4 102 81.2 83.6 66.3 84.4
PC 5 69.1 36.3 128 52.9 103
PC 6 72.5 79.1 287 57.1 66
PC 7 103 85.20 101.0 84.8 128
PC 8 49.3 64.9 134.0 73.1 51.3
PC 9 34.1 101 66.4 59.7 58.5
PC 10 103 132.0 109 87.5 90.7
PC 11 104 69 152.0 78.7 59.8
PC 12 89.5 83.4 126 37 62.7
PC 13 79.6 79.8 80.6 108 88.6
4.5.2 Monitoring Bandwidth
Dibawah ini merupakan hasil capture uji oleh Wireshark untuk
mengetahui delay, througput, dan packet loss yang didapatkan sebelum
memakai metode dan sesudah memakai metode CBQ dan HTB.
-
61
A. Pengujian Sebelum Menggunakan Metode
Berikut merupakan capture wireshark sebelum menggunakan
metode.
1. Hasil percobaan download file 1 menggunakan Wireshark.
Gambar 4.9 Pengujian file 1 Sebelum Menggunakan Metode
2. Hasil percobaan download file 2 menggunakan Wireshark.
Gambar 4.10 Pengujian file 2 Sebelum Menggunakan Metode
-
62
3. Hasil percobaan download file 3 menggunakan Wireshark
Gambar 4.11 Pengujian file 3 Sebelum Menggunakan Metode
4. Hasil percobaan download file 4 menggunakan Wireshark
Gambar 4.12 Pengujian file 4 Sebelum Menggunakan Metode
-
63
5. Hasil percobaan download file 5 menggunakan Wireshark
Gambar 4.13 Pengujian file 5 Sebelum Menggunakan Metode
B. Pengujian CBQ
Berikut merupakan hasil capture wireshark menggunakan metode
CBQ setelah melakukan tahap uji.
1. Hasil percobaan download file 1 menggunakan Wireshark
Gambar 4.14 Pengujian file 1 dengan Metode CBQ
-
64
2. Hasil percobaan download file 2 menggunakan Wireshark
Gambar 4.15 Pengujian file 2 dengan Metode CBQ
3. Hasil percobaan download file 3 menggunakan Wireshark
Gambar 4.16 Pengujian file 3 dengan Metode CBQ
-
65
4. Hasil percobaan download file 4 menggunakan Wireshark
Gambar 4.17 Pengujian file 4 dengan Metode CBQ
5. Hasil percobaan download file 5 menggunakan Wireshark
Gambar 4.18 Pengujian file 5 dengan Metode CBQ
-
66
C. Pengujian HTB
Berikut merupakan hasil capture wireshark menggunakan metode
HTB setelah melakukan tahap uji.
1. Hasil percobaan download file 1 menggunakan Wireshark
Gambar 4.19 Pengujian file 1 dengan Metode HTB
2. Hasil percobaan download file 2 menggunakan Wireshark
Gambar 4.20 Pengujian file 2 dengan Metode HTB
-
67
3. Hasil percobaan download file 3 menggunakan Wireshark
Gambar 4.21 Pengujian file 3 dengan Metode HTB
4. Hasil percobaan download file 4 menggunakan Wireshark
Gambar 4.22 Pengujian file 4 dengan Metode HTB
-
68
5. Hasil percobaan download file 5 menggunakan Wireshark
Gambar 4.23 Pengujian file 5 dengan Metode HTB
Dari hasil yang didapatkan penulis ingin membandingkan Delay,
Throughput, dan Packet Loss dari hasil yang didapatkan setelah melakukan
uji coba menggunakan wireshark.
4.6 Analisa Data
Berikut merupakan hasil analisa data yang didapat dari hasil
melakukan uji coba.
4.6.1 Penghitungan Delay
Delay adalah waktu tunda paket yang diakibatkan oleh proses
transmisi dari suatu titik lain untuk dijadikan tujuan. Berikut ini akan
dijelaskan rincian tentang pengitungan dan analisis Delay berdasarkan data
yang telah didapat.
-
69
A. Sebelum Memakai Metode
Berikut ini merupakan perhitungan delay sebelum menggunakan
metode CBQ dan HTB.
1. Perhitungan delay pada saat proses download file 1 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 63,361 s / 1921
= 0,032983 Bytes/s
= 32,98 ms
2. Perhitungan delay pada saat proses download file 2 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 62,048 s / 716
= 0,086659 Bytes/s
= 86,66 ms
3. Perhitungan delay pada saat proses download file 3 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,371 s / 365
= 0,1654 Bytes/s
= 165,40 ms
-
70
4. Perhitungan delay pada saat proses download file 4 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,149 s / 381
= 0,157871 Bytes/s
= 157,87 ms
5. Perhitungan delay pada saat proses download file 5 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,004 s / 230
= 0,26089 Bytes/s
= 260,89 ms
B. Menggunakan Metode CBQ
Berikut ini merupakan perhitungan delay dengan menggunakan
metode CBQ.
1. Perhitungan delay pada saat proses download file 1 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,470 s / 45696
= 0,00132 Bytes/s
= 1,32 ms
-
71
2. Perhitungan delay pada saat proses download file 2 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 61,084 s / 45952
= 0,00133 Bytes/s
= 1,33 ms
3. Perhitungan delay pada saat proses download file 3 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,097 s / 45118
= 0,00133 Bytes/s
= 1,33 ms
4. Perhitungan delay pada saat proses download file 4 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,097 s / 45743
= 0,00133 Bytes/s
= 1,33 ms
-
72
5. Perhitungan delay pada saat proses download file 5 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,097 s / 45195
= 0,00133 Bytes/s
= 1,33 ms
C. Menggunakan Metode HTB
Berikut ini merupakan perhitungan delay dengan menggunakan
metode HTB.
1. Perhitungan delay pada saat proses download file 1 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,198 s / 29902
= 0,00201 Bytes/s
= 2,01 ms
2. Perhitungan delay pada saat proses download file 2 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 59,460 s / 18850
= 0,00315 Bytes/s
= 3,15 ms
-
73
3. Perhitungan delay pada saat proses download file 3 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,302 s / 45148
= 0,00134 Bytes/s
= 1,34 ms
4. Perhitungan delay pada saat proses download file 4 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,113 s / 5721
= 0,01051 Bytes/s
= 10,51 ms
5. Perhitungan delay pada saat proses download file 5 dengan limit 5
Mbps
Delay rata - rata = lama pengamatan / total paket yang diterima
= 60,148 s / 45191
= 0,01051 Bytes/s
= 1,33 ms
4.6.2 Penghitungan Throughput
Throughtput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif, yang
diukur dalam satuan bps (bit per secon). Berikut ini akan dijelaskan rincian
tentang pengitungan dan analisis Throughput berdasarkan data yang telah
didapat.
-
74
A. Sebelum Memakai Metode
Berikut ini merupakan perhitungan throughput sebelum
menggunakan metode CBQ dan HTB.
1. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 1 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 189737 bytes / 63,361 s
= 2994,539 bytes/s
= 23,96 kbps
2. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 2 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 102015 bytes / 63,048 s
= 1618,503 bytes/s
= 12,94 kbps
3. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 3 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 61406 bytes / 60,371 s
= 1017,144 bytes/s
= 8,14 kbps
-
75
4. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 4 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 45138 bytes / 60,149 s
= 750,4364 bytes/s
= 6,00 kbps
5. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 5 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 34786 bytes / 60,004 s
= 579,728 bytes/s
= 4,64 kbps
B. Memakai Metode CBQ
Berikut ini merupakan perhitungan throughput dengan
menggunakan metode CBQ.
1. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 1 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 40178201 bytes / 60,470 s
= 664431,97 bytes/s
= 5315,46 kbps
-
76
2. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 2 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 40574763 bytes / 61,084 s
= 664245,35 bytes/s
= 5313,96 kbps
3. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 3 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 39893747 bytes / 60,097 s
= 663822,60 bytes/s
= 5310,58 kbps
4. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 4 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 40330223 bytes / 60,674 s
= 664703,55 bytes/s
= 5317,63 kbps
-
77
5. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 5 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 39948400 bytes / 60,298 s
= 882516,17 bytes/s
= 5300,13 kbps
C. Memakai Metode HTB
Berikut ini merupakan perhitungan throughput dengan
menggunakan metode HTB.
1. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 1 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 26019216 bytes / 60,198 s
= 432227,25 bytes/s
= 3457,82 kbps
2. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 2 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 17180830 bytes / 59,460 s
= 288947,70 bytes/s
= 2311,58 kbps
-
78
3. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 3 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 39752402 bytes / 60,302 s
= 659221,95 bytes/s
= 5273,78 kbps
4. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 4 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 4848828 bytes / 60,113 s
= 80661,89 bytes/s
= 645,30 kbps
5. Perhitungan Throughput pada saat proses download file 5 dengan
limit 5 Mbps
Throughput = paket diterima / lama pengamatan
= 39687341 bytes / 60,148 s
= 659828,11 bytes/s
= 5278,62 kbps
4.6.3 Penghitungan Packet Loss
Packet loss adalah jumlah paket data yang hilang per detik, yang
diakibatkan oleh penurunan signal dalam jaringan maupun kesalahan
perangkat keras jaringan. Berikut ini akan dijelaskan rincian tentang
pengitungan dan analisis Packet loss berdasarkan data yang telah didapat.
-
79
A. Sebelum Memakai Metode
Berikut ini merupakan perhitungan Packet loss sebelum
menggunakan metode CBQ dan HTB.
1. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 1 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (1921 1921) x 100% 1921
= 0%
2. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 2 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (716 716) x 100% 716
= 0%
3. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 3 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (356 365) x 100% 365
= 0%
-
80
4. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 4 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (381 381) x 100% 381
= 0%
5. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 5 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (230 230) x 100% 230
= 0%
B. Memakai Metode CBQ
Berikut ini merupakan perhitungan Packet loss dengan
menggunakan metode CBQ.
1. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 1 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (45696 45696) x 100% 45696
= 0%
-
81
2. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 2 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (45952 45952) x 100% 45952
= 0%
3. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 3 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (45118 45118) x 100% 45118
= 0%
4. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 4 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (45743 45743) x 100% 45743
= 0%
-
82
5. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 5 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (45195 45195) x 100% 45195
= 0%
C. Memakai Metode HTB
Berikut ini merupakan perhitungan Packet loss dengan
menggunakan metode HTB.
1. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 1 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (29902 29902) x 100% 29902
= 0%
2. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 2 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (18850 18850) x 100% 18850
= 0%
-
83
3. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 3 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (45148 45148) x 100% 45148
= 0%
4. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 4 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (5721 5721) x 100% 5721
= 0%
5. Perhitungan Packet loss pada saat proses download file 4 dengan
limit 5 Mbps
Packet loss = (paket dikirim paket diterima) x 100% paket dikirim
= (45191 45191) x 100% 45191
= 0%
-
84
Dari hasil pengujian diatas maka didapatkan beberapa hasil sesuai
dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.8 Hasil Analisa QoS Pada 3 Kondisi
Analisa
kondisi
Limit
bandwidth Uji ke-
Delay
(ms)
Throughput
(kbps)
Packet
loss
(%)
DEFAULT 5Mbit
uji 1 32.98 23.96 0
uji 2 86.66 12.94 0
uji 3 165.40 8.14 0
uji 4 157.87 6.00 0
uji 5 260.89 4.64 0
CBQ 5Mbit
uji 1 1.32 5315.46 0
uji 2 1.33 5313.96 0
uji 3 1.33 5310.58 0
uji 4 1.33 5317.63 0
uji 5 1.33 5300.13 0
HTB 5Mbit
uji 1 2.01 3457.82 0
uji 2 3.15 2311.58 0
uji 3 1.34 5273.78 0
uji 4 10.51 645.30 0
uji 5 1.33 5278.62 0
Gambar 4.24 Grafik Perbandingan QoS terhadap Delay
0.00
100.00
200.00
300.00
uji 1uji 2
uji 3uji 4
uji 5
1.32 1.33 1.33
1.33 1.33
2.01 3.15 1.34 10.51 1.33
32.98 86.66 165.40 157.87
260.89 ms
Perbandingan terhadap delay
cbq
htb
default
-
85
Gambar 4.25 Grafik Perbandingan QoS terhadap Throughput
Gambar 4.26 Grafik Perbandingan QoS terhadap Packet Loss
0.00
2000.00
4000.00
6000.00
uji 1uji 2
uji 3uji 4
uji 5
23.96 12.94 8.14
6.00 4.64
3457.82 2311.58
5273.78
645.30
5278.62
5315.46 5313.96 5310.58 5317.63 5300.13
kbp
s
Perbandingan terhadap throughput
default
htb
cbq
0%
50%
100%
uji 1uji 2
uji 3uji 4
uji 5
0% 0%
0% 0%
0%
0% 0% 0% 0%
0%
0% 0% 0% 0% 0%
pre
sen
tase
Perbandingan terhadap packet loss
cbq
htb
default