Download - Menanam rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
1/53
SupardiArdidja
1 Supard i Ardidja - 2012
-
7/31/2019 Menanam rumpon
2/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 2
KATA PENGANTARRumpon merupakan salah perlengkapan penangkapan ikan yang dalam kurun waktu
yang belum lama dan banyak digunakan oleh para nelayan baik skala kecil maupun besar.
Pancing tegak dapat ditemui di wilayah perairan dalam. Terutama di sekita rumpon laut dalam.
Daerah penangkapannya terletak pada alur ruaya ikan-ikan pelagis besar.
Buku ini menjelaskan seluk beluk rumpon dan pemasangannya. Tujuan penulisan buku
ini adalah untuk membantu para peserta didik mengukuti pelatihann yang berkaitan dengan
penangkapan Ikan dengan pancing tegak. Setelah mempelajari buku ini para peserta didik
diharapkan mampu menjelaskan dan malaksanakan peraktan dan pemasangan rumpon.
Pada akhir dari setiap bab, disusun rangkuman materi dari bab yang bersangkutan dan
juga tersedia contoh soal-soal untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik
menguasai materi yang sudah dipelajari. Sebagai acuan, jika minimal 80% pertanyaan dapat
dijawab dengan benar diasumsikan peserta didik sudah menguasai materi dan dapat
melanjutkan pelajaran pada bab berikutnya. Jika jawaban yang benar masih kurang dari 80%,
peserta didik disarankan untuk mempelajari kembali bab yang bersangkutan sebelum
mempalajari bab berikutnya.
Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan dan meningkatkan mutu buku ini.
-
7/31/2019 Menanam rumpon
3/53
-
7/31/2019 Menanam rumpon
4/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 4
3.6. Mem pe rsiap kan Kom po nen Rump on....................................................................................... 323.7. Prosed ur Pemasang an Rum pon ................................................................................................ 353.8. Pem eriksaan Rumpon .................................................................................................................. 363.9. Pemeliha raan Dan Perawata n Rum pon .................................................................................. 403.10. Rang kum an ................................................................................................................................ 443.11. Test Forma tif ............................................................................................................................... 443.12.
Tug as ........................................................................................................................................... 45
-
7/31/2019 Menanam rumpon
5/53
-
7/31/2019 Menanam rumpon
6/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 6
3. 6 Haluan pemasangan rumpon (bawah).............................................................................................. 29
3. 7 Kapal Pemasang rumpon .................................................................................................................. 30
3. 8 Penataan komponen rumpon sebelum di pasang............................................................................ 31
3. 9 Penempatan pelampung di sisi luar buritan kiri sebelum diturunkan .............................................. 32
3. 10 Menuda ponton dari pelabuhan ke lokasi penanaman rumpon....................................................... 33
3. 11 Cara membuka gulungan tali rumpon dari coil ................................................................................. 34
3. 12 Menggulung tali rumpon atau wire di dek ........................................................................................ 353. 13 Cara menata jangkar sebelum diturunkan ke air.............................................................................. 36
3. 14 Haluan kapal saat memasang rumpon ............................................................................................. 36
3. 15 Jadwal pemeliharaan rumpon ........................................................................................................... 37
3. 17 Pergeseran posisi rumpon akibat cuaca buruk. ............................................................................... 39
3. 16 Lingkaran putar rumpon ..................................................................................................................... 39
3. 18 Berbagai kerusakan yang terjadi pada komponen rumpon ............................................................. 413. 19 Mengangkat tali rumpon ke kapal selama perbaikan di laut............................................................ 42
3. 20 Penyelam sedang melepaskan pelampung rumpon ........................................................................ 43
-
7/31/2019 Menanam rumpon
7/53
SupardiArdidja
7 Supard i Ardidja - 2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1. RUMPON
Saat anda mempelajari metoda penangkapan yang mendasari teknologi penangkapan
ikan, terdapat empat faktor utama yang harus anda pahami, yaitu: Ikan apa yang hendak
ditangkap (Biologi Ikan), dimana ikan akan ditangkap (fish ground), bagaimana sifatnya (fish
behaviour) dan berapa jumlah yang akan/boleh ditangkap (stock assessments dan kelestarian).
Dari keempat faktor di atas, fish ground merupakan faktor penentu dalam menentukan
keberhasilan penangkapan ikan, tanpa mengetahui fish ground ikan yang menjadi tujuan
daerah penangkapan adalah pekerjaan menangkap ikan yang sia-sia. Fish ground di alam
merupakan suatu lingkungan kehidupan yang disukai ikan untuk berkumpul. Berbagai faktor
yang menyebabkan ikan mau berkumpul di lingkungan yang sesuai untuknya, yang dapat
dipelajari pada mata kuliah biologi perikanan. Secara umum ikan akan berkumpul saat makan,
saat hendak memijah, dan saat bermigrasi (tuna adalah ikan yang bersifat higly migratory).
Sebuah pertanyaan yang selalu menggelitik para nelayan adalah bagaimana menangkap
ikan yang paling mudah. Jawabannya sederhana mungkin jawaban bodoh adalah
menangkap ikan yang sedang ngumpul dan syukur-syukur diem. Pernyataan ngumpul dan
diem inilah yang memacu para nelayan berupaya mengumpulkan ikan dengan berbagai cara.
-
7/31/2019 Menanam rumpon
8/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 8
Cara yang sudah lama kita kenal adalah dengan menggunakan rumpon (fish agregate device)
dan menggunakan atraksi cahaya.
Mencari fish ground alam bukan pekerjaan mudah. Contoh yang paling sederhana
adalah pada penangkapan ikan kembung dengan menggunakan payang tradisional, kumpulan
ikan hanya dapat diketahui oleh para nelayan yang sudah berpengalaman, atau berdasarkan
pengetahuan yang diturunkan dari orang-orang tua mereka, bahkan tidak jarang dibarengi
dengan mistis. Contoh pada perikanan modern, bagaimana hunting purse seiner around the
ocean, by day, by weeks, even by month hanya untuk mencari dan mengejar kumpulan-
kumpulan ikan tuna yang sedang bermigrasi.
Di Indonesia penelitian-penelitian tentang keempat hal tersebut di atas terutama
mengenai ikan-ikan yang hidup di kawasan perairan Indonesia boleh dikatakan masih langka.Banyak data yang masih tersimpan di benak-benak para nelayan, para fishing master dan
nakhoda kapal penangkap ikan bahkan perusahaan perikanan. Indonesia sudah mencoba
suatu langkah yang didasarkan pada teknologi penginderaan jarak jauh (Indrajah, remote
sensing) sehingga mampu memantau perubahan suhu dan kandungan klorofil di permukaan
laut hampir diseluruh perairan Indonesia. Namun demikian perlu diingat bahwa, teknologi ini
didasarkan pada pendeteksian perubahan suhu permukaan dan pergerakan air laut, sehingga
untuk menentukan suatu fishing ground diperlukan data pendukung utama, yaitu data (insitu)
hasil tangkapan. Data inilah yang sulit diperoleh selain untuk melakukan penelitian yang
demikian memerlukan biaya yang tidak sedikit dimana kita (Indonesia) belum banyak
-
7/31/2019 Menanam rumpon
9/53
SupardiArdidja
9 Supard i Ardidja - 2012
memilikinya. Data indrajah dapat diperoleh setiap saat, namun data hasil tangkapan kontinu
dari waktu ke waktu pada fishing ground yang sama masih menjadi pertanyaan besar. Secara
nasional Indonesia (dalam hal ini Departemen Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perikanan
telah menerapkan Proyek Fishing Log Book) dimana data hasil tangkapan di berbagai tempat
pendaratan ikan dan kapal-kapal penangkap diharapkan dapat dicatat. Selain itu Indonesia
telah lama mengenal teknologi pendeteksian bawah air (Underwater fish detection devices).
Dari hanya untuk memperkirakan kedalaman perairan hingga sekarang dapat digunakan untuk
memprediksi baik karakteristik perairan maupun biotanya. Data hasil pendeteksian fish finder
diproses dengan menggunakan program analisis seperti EP 500 pada komputer PC sederhana,
atau secara life videosehingga dapat diprediksi jumlah densitas per spesies dan ukuran per
ekor, berdasarkan layer tertentu dari dasar laut hingga ke permukaan dan kawasan, bahkan
kecepatan dan arah pergerakan (schooling maupun individu), berdasarkan ukuran layer.
Mungkin suatu saat berbagai upaya di atas akan dapat digunakan sebagai dasar untuk
menentukan suatu daerah penangkapan ikan tertentu pada waktu tertentu dan tersedia secara
kontinu sekaligus dapat dipahami dan mudah serta disukai oleh para nelayan.
Berbicara mengenai fishing ground, tidak boleh terlepas dari berbagai kondisi perairan
yang dinamis, kitapun harus memahami physical oceanography-nya, harus mengetahui kondisi
dasar perairannya, dan lain sebagainya semua faktor alam yang mempengaruhi teknologi
penangkapan ikan, seperti arus, angin, musim, gelombang, dll.). Kondisi fisik daerah
penangkapan akan sangat mempengaruhi Teknik Penangkapannya (fishing technique), Kapal
-
7/31/2019 Menanam rumpon
10/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 10
Penangkap (fishing vessel), Disain Alat Penangkap Ikan (fishing gear design), Perlengkapan
Kapal Penangkap Ikan (fishing equipment), Perlengkapan Komunikasi (communication
equipment), Perlengkapan Navigasi (navigational equipment), Kualifikasi dan kualitas SDM
(fishing master, nakhoda, dan anak kapalnya), Biaya Operasional (bahan bakar, pelumas,
bahan makanan, hak dan jaminan sosial bagi awak kapal seperti: gaji, premi, asuransi, sakit,
bahkan keluarga yang ditinggalkannya), hingga manajemen.
Ikan pada umumnya adalah predator, yang besar memakan yang lebih kecil, yang paling
kecil memakan crustacea, crustacea memakan plankton. Sehingga pada salah satu mata
rantai makannya adalah sangat tergantung dengan adanya unsur hara, chlorophyl dan sinar
matahari menciptakan proses photosintesanya.
Indonesia memperoleh sinar matahari sepanjang tahun. Hampir seluruh pulau-pulaubesar memiliki sungai yang mengalirkan bahan unsur hara, yang belum terdekomposisi..??,
pada kenyatanya, dengan terjadinya penggundulan hutan, maka yang dialirkan adalah sampah
hutan dan endapan lumpur. Diperparah lagi dengan hampir punahnya hutan mangrove dimana
terciptanya awal rantai makanan biota laut. Dengan kata lain sebesar apapun ikan di samudra
sana, makanannya berawal di mangrove.
Belajar dari phenomena ini maka terciptalah fish ground buatan. Awalnya rumpon dibuat
untuk menghasilkan unsur hara ditengah laut dari daun kelapa yang membusuk, kemudian
terciptalah photosintesa, berlanjut dengan tumbuhnya phitoplankton, zoo plankton, berkumpul
-
7/31/2019 Menanam rumpon
11/53
SupardiArdidja
11 Sup ardi Ardid ja - 2012
pula crustacea, dan biota laut tingkat tinggi yang berukuran makin besar dan makin besar
akibat adanya sifat predator.
Kita mengenal dua jenis fish ground, pertama adalah fish ground alami, dan kedua
adalah fisih ground buatan. Fish ground alami adalah fish ground yang sudah ada di laut.
Sedangkan fish ground buatan adalah fish ground yang diciptakan oleh manusia yang dibuat
semirip mungkin dengan fish ground alami, yang dikenal dengan rumpon (Fish Aggregate
Devices; FAD).
Ditinjau dari konstruksi dan lokasi pemasangannya rumpon dibagi menjadi dua jenis,
yaitu rumpon dangkal dan rumpon laut dalam. Dewasa ini, dengan diciptakannya alat
pendeteksi bawah air (fish finder) yang cukup terjangkau harganya. Rumpon tidak lagi dibuat
untuk menciptakan rantai makanan, tapi rumpon dimanfaatkan sebagai attractor di fish groundyang telah diketahui melalui fish finder.
Ditinjau dari segi pengoperasiannya dibagi menjadi dua pula, yaitu rumpon tidak tetap
(rumpon kenvensional yang berasal dari Tegal, Pekalongan, dan sekitarnya), dan rumpon tetap
(rompong di Sulawesi dan payaos dari Filipina). Sedangkan ditinjau dari segi bahan dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Rumpon yang terbuat dari bagian tumbuhan.
2. Rumpon yang terbuat bukan tumbuhan
3. Rumpon yang terbuat dari gabungan bagian tumbuhan dan bukan tumbuhan
-
7/31/2019 Menanam rumpon
12/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 12
Fishing ground buatan adalah suatu metoda bagaimana mengumpulkan ikan dengan
menciptakan suasana atau lingkungan yang mirip dengan habitat asli dari jenis ikan yang
hendak dikumpulkan. Pemilihan bahan untuk rumpon didasarkan pada penciptaan kondisi
lingkungan tersebut. Salah satunya untuk menciptakan rantai makanan. Rantai makanan
dibagi dalam dua proses. Proses pertama menciptakan rantai makanan (food chain) yang akan
menghasilkan kelimpahan zooplankton dan macronekton. Proses kedua adalah menciptakan
berlangsungnya hukum alam pada kehidupan ikan yaitu sifat predator (ikan besar memakan
ikan yang kecil). Pada proses yang kedua inilah yang diharapkan terjadi pengumpulan
berbagai jenis dan ukuran ikan, dimulai dari ikan-ikan kecil hingga yang lebih besar secara
bertahap. Bila diperkirakan telah berkumpul ikan-ikan dalam jumlah yang banyak maka fungsi
rumpon telah tercipta dengan baik.
1.2. Rumpon Buatan dari Bagian Tumbuhan
Proses dekomposisi pada tumbuhan yang direndam di air laut hingga menghasilkan
makanan yang diperlukan melalui beberapa tahapan.
Tahap pertama: Proses pembusukan (dekomposisi) tumbuhan (chlorophyll) akan
menumbuhkan diatomeae.
Tahap kedua: Melimpahkan diatom yang sangat diperlukan sebagai makanan bagi
phytoplankton.
-
7/31/2019 Menanam rumpon
13/53
SupardiArdidja
13 Sup ardi Ardid ja - 2012
Tahap ketiga: Terkonsentrasinya phytoplankton yang merupakan makanan utama bagi
zooplankton. (Phytoplankton dan zooplankton telah ada melimpah di
seluruh lapisan perairan laut yang dapat cepat berkembang biak).
Setelah melimpahnya zooplankton maka akan mengundang ikan-ikan kecil untuk
berkumpul dan memakannya. Pada tahapan ini terjadilah proses kedua yaitu, penciptaan
kondisi lingkungan dimana ikan besar memakan ikan kecil. Sekaligus memberikan
perlindungan kepada ikan kecil untuk tidak dimakan secara langsung oleh ikan-ikan besar.
Sifat perlindungan rumpon terhadap ikan kecil ini ditujukan untuk memperpanjang waktu
sehingga ikan-ikan dari berbagai jenis dan ukuran dapat lebih banyak berkumpul dalam jumlah
yang besar. Ilustrasi rumpon koonvensional beserta komponennya disaji pada gambar 2.1 dan
2.2
Gambar 1. 1 Rumpon buatan konvensional
-
7/31/2019 Menanam rumpon
14/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 14
Pelampung(antang) Jangkar Tanda(umbul)Gambar 1. 2 Komponen rumpon konvensional
3.1 PERSYARATAN:
1. Tumbuhan harus yang mengandung banyak chlorophyll dan segar (bukan kering).
2. Harus dapat cepat membusuk dan tahan lama (sekitar 15 hari) atau lebih (beserat
memanjang dan liat).
3. Harus dapat menciptakan lingkungan yang teduh (untuk berlindung dari biota yang
tingkatnya lebih tinggi dan sinar matahari langsung).
4. Mudah diangkat, diperbaharui, dipindah dan murah harganya.
1.3. Rumpon Buatan dari Bahan Bukan Tumbuhan
Proses pengumpulan ikan di rumpon sama dengan yang dijelaskan di atas, hanya saja
ada perbedaan proses yang terjadi pada rumpon yang terbuat dari bahan bukan tumbuhan.
Rumpon yang terbuat dari tumbuhan tidak mampu bertahan lama (15 hari), sehingga diperlukan
-
7/31/2019 Menanam rumpon
15/53
SupardiArdidja
15 Sup ardi Ardid ja - 2012
perbaikan, penambahan atau penggantian rumpon yang mengakibatkan pemborosan waktu,
dan biaya yang berefek pada non efisiensi. Proses siklus rantai makanan dan siklus
kehidupan biota laut dari rumpon non tumbuhan (Gambar 113 115) adalah bersumber dari
food chain dan coral life cycle, yaitu memberikan tempat tumbuh atau menempel biota karang
sesuai dengan tingkat yang paling rendah hingga tingkat tertinggi dalam proses pembentukan
lingkungan karang yang diupayakan untuk menciptakan habitat dari jenis ikan tertentu.
Rumpon laut dalam dapat dipasang pada kedalaman antara 270 3.700 m, dengan
berbagai disain mulai dari pelampung bambu, drum, pontoon besi, pontoon alumunium, dan
fiber glass.
Perkembangan FAD dengan berbagai keberhasilannya dalam menarik perhatian ikan
untuk berkumpul dalam jumlah besar, telah mempengaruhi seluruh tingkat perikanan, tidakhanya perikanan artisanal atau subsistence, dapat meningkatkan hasil tangkap dan dapat
melakukan penangkapan harian (one day fishing) juga perikanan komersil dapat meningkatkan
hasil tangkapannya dengan tajam, leisure fishing hampir setiap hari dapat menangkap ikan.
FAD juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, dengan mengurangi waktu
pencarian (searching time) ikan, ikan-ikan besar yang berada di bawah rumpon dapat ditangkapdengan hand line sementara kapal drifting (Shomura, et al., 1982). Rumpon jenis demikian
ditampilkan pada gambar 2.3.
-
7/31/2019 Menanam rumpon
16/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 16
PERSYARATAN:
Secara teknis material apapun yang
direndam di air laut merupakan media tumbuh
atau tempat menempelnya biota karang.
Namun tujuan pembuatan rumpon ini tidak
terlepas dari persyaratan harus mudah
ditangani, mudah dipindah atau mudah
diperbaiki, sehingga dihindarkan bahan-
bahan non tumbuhan yang tidak mudah
korosif, dan aerodinamis.
Gambar 1. 3 Rumpon Buatan dari BahanBukan Tumbuhan
-
7/31/2019 Menanam rumpon
17/53
SupardiArdidja
17 Sup ardi Ardid ja - 2012
Gam ba r 1. 4 Rumpon Buatan dari Bahan Tumbuhan dan Bukan Tumbuhan
-
7/31/2019 Menanam rumpon
18/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 18
1.4. Rumpon untuk Menangkap Nener
Ikan bandeng adalah jenis ikan yang dapat hidup di dua perairan yang berbeda kadar
garamnya, yaitu perairan laut dan perairan payau. Saat akan memijah bandeng pergi ke
perairan laut yang memiliki kadar garam tinggi, dan saat ikan akan beranjak dewasa bandeng
akan berpindah ke air payau, diawali dari bandeng masih berbentuk burayak (nener). Burayak
akan beruaya mencari air yang berkadar rendah dengan menelusuri tempat-tempat terlindung
pada tepian pantai, atau sungai.
Dewasa ini bandeng dapat dibudidayakan di tambak air payau. Namun benihnya
ditangkap dari alam dengan menggunakan rumpon. Rumpon paling sederhana yang terbuat
dari jalinan daun pisang kering ini dipasang memotong alur ruaya nener dengan tujuan
memberikan perlindungan buatan. Gambar 192 berikut mengilustrasikan bagaimana seorang
nelayan menangkap burayak bandeng di tepian pantai.
1.5. Ikan-ikan yang Tertarik pada Rumpon
Rumpon memikat berbagai jenis ikan pada berbagai kedalaman bedasarkan musim
sepanjang tahun. Ikan-ikan tuna berukuran kecil biasanya mengelompok di dekat permukaan.
Tuna yang lebih besar seperti Madidihang (Yellowfin tuna), tuna mata besar (bigeye tuna) dan
albakora (Albacore) umumnya mengelompok didekat rumpon pada kedalaman 50 meter
hingga 300 meter, terkadang juga berada di dekat permukaan khususnya pada malam hari.
-
7/31/2019 Menanam rumpon
19/53
SupardiArdidja
19 Sup ardi Ardid ja - 2012
Ikan lainnya seperti lemadang (rainbow runner), marlin, cucut, layaran juga biasanya tertarik
rumpon.
Gambar 1. 5 Ikan pelagis yang tertarik pada rumpon
Situs FAD terbaik tambat adalah daerah datar yang luas dengan kemiringan sedikit atau
tidak ada. Daerah yang luas adalah penting karena, forreasons dijelaskan dalam bagian 2C,
path sebenarnya jangkar dari keturunan selama penyebaran agak unpredict-mampu. Akibatnya
jangkar mungkin berakhir beberapa ratus meter dari tempat pendaratan dimaksudkan.
Flatareas sempit, lereng tajam, dan drop-off curam, semua meningkatkan potensi jangkar
-
7/31/2019 Menanam rumpon
20/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 20
berakhir di kedalaman yang salah. Thiscould menyebabkan kerusakan tambat atau stres dan
kegagalan prematur
1.6. Penempatan Rumpon
Pemasangan rumpon memerlukan beberapa persyaratan, diantaranya adalah dasar
perairan,
3.2 Dasar Perairan:
Kontur dasar perairan terbaik untuk
menanamkan rumpon adalah dasar datar
yang luas atau sedikit kemiringan. Daerah
yang luas adalah penting karena, alur
pergeseran jangkar saat diturunkan sangat
tidak bisa diprediksi. Akibatnya mungkin
jangkar terletak beberapa ratus meter dari
tempat penanaman yang telah ditentukan.
Dasar rata yang sempit, slope yang sempit,
lereng curam, Flatareas sempit, lereng
tajam, menyebabkan meningkatkan potensi
penempatan jangkar yang keliru, menyebabkan terjadinya kegagalan. Perhatikan gambar 1.6.
Gambar 1. 6 Dasar perairan yang baik untukmenanamkan rumpon (Gate, 198)
-
7/31/2019 Menanam rumpon
21/53
SupardiArdidja
21 Sup ardi Ardid ja - 2012
Gambar 1. 7 Dasar perairan yang tidak baikuntuk menanam rumpon (Gate, 1998)
Dasar laut datar atau landai juga
akan membantu mencegah jangkar terseret
ke kedalaman air yang dalam ketika
terjadinya tegangan geser rumpon akibat
cuaca buruk. Dasar perairan yang
berbentuk gunung yang curam, jurang laut,
atau celah sempit harus dihindari, karena
akan menyebabkan kegagalan prematur
penanaman rumpon, misalnya akibat
gesekan tali pada batu atau pegunungan.
Rumpon bisa hilang atau bergeser jauh,
jangkar bisa terseret ke dalam air yang lebih
dalam, atau penanaman mungkin tidak
berfungsi sesuai dengan desain yang
direncanakan.
3.3 Kedalaman:
-
7/31/2019 Menanam rumpon
22/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 22
Rumpon yang ditempatkan di perairan
dangkal kurang dari 500 meter umumnya tidak
efektif mengagregasi tuna. Selain itu, biaya
penanaman rumpon meningkat sebanding
dengan kedalaman, karena semakin dalam
semakin panjang tali tambat yang dibutuhkan.
Rumpon yang ditanam pada kedalaman antara
1000 - 2000 m umumnya berfungsi dengan
baik. Pada kondisi tertentu, bagaimanapun,
mungkin perlu untuk menanamkan rumpon di
kedalaman yang lebih besar.
3.4 Kond isi Laut d an Cuc a:
Berhati-hati, untuk menghindari wilayah perairan yang bercuaca buruk, dan laut yang
terlalu bergelombang, untuk mengurangi nelayan untuk memperbaiki rumpon. Pada kondisi
seperti ini, biaya investasi akan tinggi dibanding denngan
manfaat yang dihasilkannya.
Perairan yang berarus kuat harus dihindari. Seperti
juga cuaca buruk dan laut kasar, arus kuat akan
meningkatkan ketegangan pada tali rumpon, menyebabkan
Gambar 1. 8 Kisaran kedalamanpenanaman rumpon
Gbr 1. 9 Perairan yangberarus kuat
-
7/31/2019 Menanam rumpon
23/53
SupardiArdidja
23 Sup ardi Ardid ja - 2012
komponen tali cepat rusak. Ilayah berarus deras sering terjadi di ujung pulau (tanjung), dan
selat sempit di antara pulau-pulau yang berdekatan.
3.5 Jarak antar rumpon:
Umumnya rumpon akan mengagregasi
lebih efektif jika ditempak pada jarak sekitar 4 5mil laut dari terumbu karang ke arah laut. Jarak
antar rumpon sekitar 10 12 mkil laut. Jjarak ini
cukup untuk menghindari interferensi dari karang
dan rumpon lainnya.
Tentu saja selalu ada pengecualian.
Beberapa rumpon yang ditanam lebih dekat ke
pantai telah berhasil mengagregasi ikan secara
efektif. Wilayah yang memiliki dasar curam
(slope) tidak mungkin untuk menanam rumpon
pada jarak 4 atau 5 mil laut dari pantai karena terlalu dalam. Namun demikian, ketika memilihsebuah situs baru yang belum pernah diuji sebelumnya, bila memungkinkan gunakan jarak
tersebut di atas.
Gambar 1. 10 Jarak rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
24/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 24
3.6 Akseseb ilitas dan Keselam atan:
Rumpon harus ditempatkan agar aman untuk
dicapai dari pelabuhan. Letak lokasi dan jarak dari pantai
tergantung pada kondisi laut dan jarak operasi yang aman
untuk perahu berukuran kecil. Nelayan sangat
berpengalaman mengenai faktor dan kondisi laut
disekitarnya.
Umumnya untuk meningkatkan keselamatan
dengan mengonsentrasikan rumpon pada suatau wilayah
yang dikenal.
RINGKASAN
Gambar 1. 11 Aksessibilitasrumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
25/53
SupardiArdidja
25 Sup ardi Ardid ja - 2012
1. Fish ground merupakan faktor penentu dalam menentukan keberhasilan penangkapan ikan,
tanpa mengetahui fish ground ikan yang menjadi tujuan penangkapan adalah pekerjaan
menangkap ikan yang sia-sia.
2. Fish ground terbagi menjadi dua jenis, pertama adalah fish ground alami, dan kedua adalah
fish ground buatan
3. Ditinjau dari segi bahan, bahan rumpon dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Rumpon yang terbuat dari bagian tumbuhan.
b. Rumpon yang terbuat bukan tumbuhan
c. Rumpon yang terbuat dari gabungan bagian tumbuhan dan bukan tumbuhan
4. Pemilihan bahan untuk rumpon konvensional adalah didasarkan pada penciptaan kondisilingkungan yang mirip dengan kondisi lingkungan yang disukai oleh ikan. Salah satunya
untuk menciptakan rantai pertama makanan. Rantai makanan dibagi dalam dua proses.
Proses pertama menciptakan rantai makanan yang akan menghasilkan kelimpahan
zooplankton. Proses kedua adalah menciptakan berlangsungnya hukum alam pada
kehidupan ikan yaitu sifat predator.
5. Proses siklus rantai makanan dan siklus kehidupan biota laut dari rumpon non tumbuhan
adalah bersumber dari coral life cycle, yaitu memberikan tempat tumbuh atau menempel
biota karang sesuai dengan tingkat yang paling rendah hingga tingkat tertinggi dalam proses
-
7/31/2019 Menanam rumpon
26/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 26
pembentukan lingkungan karang yang diupayakan menciptakan habitat dari jenis ikan
tertentu.
6. Rumpon telah mempengaruhi seluruh tingkat perikanan, mulai perikanan artisanal atau
subsistence, perikanan komersil hingga leisure fishing sehingga dapat meningkatkan hasil
tangkap secara tajam.
PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan fish ground buatan ?
2. Pendekatan apakah yang digunakan untuk menentukan bahan yang dapat digunakan
sebagai fish ground buatan konvensional?
3. Pendekatan apakah yang digunakan untuk menentukan bahan yang dapat digunakan
sebagai fish ground buatan modern (rumpon laut dalam)?
4. Tumbuhan umumnya dapat digunakan sebagai bahan fishing ground buatan terutama dari
famili palm, jelaskan mengapa tumbuhan dari famili ini baik untuk bahan fishing ground
buatan ?
5. Salah satu fungsi bahan fish ground buatan adalah menciptakan rantai makanan ikan (food
chain), jelaskan bagaimana proses yang terjadi dari bahan tumbuhan hingga berkumpulnya
ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan?
-
7/31/2019 Menanam rumpon
27/53
SupardiArdidja
27 Sup ardi Ardid ja - 2012
TUGAS
Kunjungilah tempat perakitan rumpon baik rumpon konvensioanl maupun rumpon laut
dalam, Gambarkan disainnya kemudian pelajarilah spesifikasi bahan yang digunakan serta
dimana dan bagaimana memasangnya di tengah laut.
-
7/31/2019 Menanam rumpon
28/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 28
Gambar 2. 2 angkar rumpon
Bab 2 Konstruksi Rumpon
Komponen rumpon secara umum terdiri dari, ponton dan
komponen bagian atas, tali rumpon, rantai bawah dan jangkar.
Perhatikan skematik rumpan pada gambar 2.1
2.1Jangkar
Gunakanlah jangkar yang terbuat dari balok semen cor dengan berat
sekitar 900 kg. Tebal dan lebar balok
cor seoptimum mungkin untuk
meningkatkan efek cengkeram dasar
perairan. Jangkar yang berbentuk
selin-der atau drum bekas
oli yang diisi semen
kurang baik, karena
akan menggeser
rumpon menjauh
akibat efek cuaca dan
kondisi laut.
2.2Rantai Bawa h
Rantai baja panjang 15 meter dengan diamter 19 milimeter
digunakan untuk menghubungkan jangkar ke talii rumpon.
Gambar 2. 1 Skema rumpon
Gambar 2. 3 Komponen atas tali rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
29/53
SupardiArdidja
29 Sup ardi Ardid ja - 2012
Penyambungan menggunakan segel berukuran sesuai, seperti tampak pada Gamar 2.2.
2.3Tali Rumpon
Tali rumpon terdiri dari dua bagian. Bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas
diameter 19 mm 8 12 strand bahan Nylon. Bagian bawah tali PE diameter 22 milimeter 8 atau
12 strand. Bagian bawah yang mengapung (gambar 2.1 komponen lengkung) harus mempu
mengapungkan tali bagian bawah dari dasar laut. Tujuannya adalah untuk mengurangi
gesekan dasar laut terhadap tali. Sementara bagian bawah komponen atas terbuat dari wire
sehinggga akan membentuk lengung katenari (komponen lengkung). Tujuannya agar tali
pelampung tidak mengambang dan untuk memperpendek atau memperpanjang. Panjang tali
rumpon 25% dari kedalaman air. Panjjang ini cukup aman jika kedalaman laut lebih besar dari
yang diperkirakan. Ponton tidak tertarik secara vertikal dan jangkar tidak terangkat ika terjadi
cuaca buruk.
Ponton
Ponton (lihat gambar 2.3)
dapat berbentuk kotak atai
selinder, terbuat dari pelat besi
dengan ketebalan 5 mm.
Keliling 150 cm dan diameter 60
cm untuk memasang bendera
tanda. Jika memungkinkan
Gambar 2. 4 Ponton
-
7/31/2019 Menanam rumpon
30/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 30
dipasangi lampu yang dapat menyala sendiri jika hari gelap dan radar reflector.. Ditengahnya
dipasakkan pipa bulat. Bagian pipa atas sepanjang 80 cm dan bagian 105 cm berfungsi untuk
mengikatkan rantai atas komponen atas tali rumpon.
2.4RANGKUMAN1. Komponen rumpon secara umum terdiri dari, ponton dan komponen bagian atas, tali rumpon,
rantai bawah dan jangkar.
2. Komponen lengkung sebaiknuya membentuk lengkung catenary.
3. Bagian bawah tali atas berfungsi menenggelamkan tali atas, dan bagian atas tali bawah untuk
mengapungkan komponen bawah tali rumpon.
4. Setiap sambungan menggunakan segel dan swivel.
2.5TEST FORMATIF1. Apakah yang membedakan antara rumpon konvensional dan rumpon laut dalam
2. Mengapa rumpon laut dalam untuk mengagregasi ikan tuna kurang efektif jika di pasang pada
kedalaman kurang dari 500 meter.
3. Jelaskan fungsi komponen pengapung pada tali rumpon
4. Jelaskan apa fungsi rantai atas
5. Jelaskan apa fungsi rantai bawah.
-
7/31/2019 Menanam rumpon
31/53
SupardiArdidja
31 Sup ardi Ardid ja - 2012
2.6TUGAS
Setelah anda membaca dan memahami konstruksi jaring insang serta bagian-bagianya,cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini.
-
7/31/2019 Menanam rumpon
32/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 32
BAB 3 PEMASANGAN RUMPON
Pemasangan rumpon membutuhkan koordinasi sekuensi pekerjaan. Mungkin saja
berbeda sesuai disain dan waktu. Koordinasi ini tergantung dari penataan dari kapal pemasang
dan jumlah ruang kerja yang tersedia, serta metode yag digunakan untuk melego jangkar.
Pada kasus tertentu tergantung juga pada kondisi laut dan jauhnya posisi pemasangan.
Prinsip pemasangan rumpon ada dua yaitu jangkar dulu atau jangkar belakangan.
3.1 Prinsip Pem asangan Rumpon Jangka r Dulu
Pemasangan dengan metode Jangkar Dulu
adalah dengan menurunkan jangkar dulu, kemudian
tali rumpon bagian bawah. Tali ini akan meluncur
terbawa oleh beratnya jangkar ke dasar laut. Setelah
jangkar makan maka sisa komponen rumpon
diturunkan.
Metode jangkar dulu digunakan jika
kedalaman perairan tidak diketahui dengan pasti
Dalam kasus ini rantai atas belum dipasangkan ke tali
rumpon sampai jangkar mencapai dasar laut. Setelah
jangkar makan, tali rumpon dikencangkan untuk
Gambar 3. 1 jangan menggunakanperahu kecil
S di A didj
-
7/31/2019 Menanam rumpon
33/53
SupardiArdidja
33 Sup ardi Ardid ja - 2012
mengukur kedalaman, gunanya untuk memperkirakan berapa panjang total tali rumpon yang
kana digunakan. Kemudian ujung atas tali rumpon dipasangkan ke ponton. Selanjutnya
ponton di lego.
Sebaiknya gunakanlah winch jangkar agar kecepatan turun tali dapat diatur, atau jika
terjadi sesuatu jangkar dan tali rumpon masih dapat dihibob ke atas kapal. Metode ini sangat
berbahaya jika menggunakan kapal berukuran kecil.
3.2 Prinsip Pemasangan Rumpon Belakangan
Pemasangan rumpon dengan metode jangkar belakangan adalah dengan menurunkan
ponton, kemudian komponen tali rumpon dan terakhir adalah melabuhkan jangkar. Jika
memungkinkan arah bentangan tali disesuaikan dengan kontur dasar laut.
Gambar 3. 2 Jangkar belakanganSebagai contoh, rumpon akan dipasangkann di kedalaman 1.000 meter, maka kapal
harus mencoba berlayar sejauh 1 000 meter. Setelah semua komponen tali rumpon berada di
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
34/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 201234
air, janbgkar dilabuhkan. Metode ini memberikan probabilitas terbesar untuk menempatkan
rumpon pada kedalaman yang dikehendaki.
3.3 Fak tor yang mem penga ruhi Pem asanga n Rump on
Faktor-faktor yang mem-
pengaruhi pemasangan rumpon
dan hingga rumpon duduk diamdi dasar perairan. Diantaranya
adalah tekanan tali rumpon dan
gerakan jangkar.
3.4 Tekanan Tali rumpon
Sesaat setelah jangkar tenggelam, tekanan pada tali
rumpon meningkat dengan cepat sampai mencapai titik
maksimum sesaat sebelum jangkar sampai idi dasar laut.
Akibatnya ponton dan jangkar bergerak arah horisontal
saling mendekati ke posisi pemasangan rumpon. Lihat
gambar 3.3.
Gambar 3. 3 Efelk tekanan tali
rumpon
Supardi Ardidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
35/53
SupardiArdidja
35 Sup ardi Ardid ja - 2012
3.5 Gerakan Jangkar
Jika jangkar saat diturunkan ke air, tidak langsung
tenggelam secara vertikal, tapi melayang dan memutar
seperti pendulum. Hal ini diakibatkan oleh prinsip
hidrodinamika, bentuk jangkar, luas permukaan bagian
dasar jangkar, dan gerakan air dibawahnya. Gerakan
memutar dan melayang seperti pendulum ini terjadi
hampir selama 15 menit (lihat gambar sebelah).
3.6 Mempe rkirakan kemana ponton hanyut
Kecuali memang benar-benar tidak angin dan
arus permukaan, ponton dan tali rumpon akan mulai
hanyut segera setelah pemasangan dimulai.
Arah hanyut tergantung pada kekuatan dan arah
angin dan arus, namun demikian pengaruh arus
lebih besar dibanding pengaruh angin. Kecuali
kekuatan angin memang sangat besar.
Sebaiknya tidak memasang rumpon pada saat
kekuatan angin besar (lihat gamabr 3.4).Gambar 3. 4 Memperkirakan arah dankekuatan arus
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
36/53
Rumpon
Sup ardi Ardid ja 2012 36
Sangatlah mudah untuk mengestimasi arus
permukaan dengan mengamati arah gerakan seutas tali
kecil yang dibanduli gayung dan pengapung dan
ditenggelamkan ke air. Tali akan hanyut mengikuti arus,
dan akan memberikan indikasi baik kecepatan maupun arah
arus. Perhatikan Gambar 3.5.
Arah proses pemasangan Jangkar belakangan
rumpon sebenarnya kapal bergerak lurus dengan arah
kebalikan arah arus (arah arus harus diutamakan). Jarak
penurunan ponton adalah 2/3 dari panjang tali rumpon. Hati-
hati ponton jangan sampai terseret kapal. Perhatikan
Gambar 3.6. Gambar 3. 6 Arah hanyutnyakapal Pemasang rumpon
Gambar 3. 6 Haluan pemasangan rumpon (bawah)
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
37/53
p j
37 Sup ardi Ardid ja - 2012
3.7 Kap al Pem asang Rump on
Gunakanlah kapal yang berukuran besar, lambung rendah, ruang kerjja geladak yang
luas, memiliki winch atau boom. Jangan menggunakan kapal berukuran kecil atau kapal besar
dengan lambung tinggi. Selain berbahaya juga menyulitka dalam proses penurunan. Gambar
3.7 adalah contoh kapal yang sesuai untuk pemasangan rumpon.
Gambar 3. 7 Kapal Pemasang rumpon
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
38/53
Sup ardi Ardid ja 2012 38
3.8 Penataa n kom ponen rump on di a tas kap al Pema sang
Diagram pada Gambar 3.8 adalah ilustrasi penataan komponen rumpon di atas kapal
pemasang. Penataan rumpon mengikuti urutan logis dari mulai ponton hingga jangkar.
Penjelasan gambar A: Rantai bawah; B: Jangkar dan meja peluncur jangkar; C: Gulungan tali
rumpon diikat kuat (ikatan dibuka saat diturunkan); D: Ponton atau pelampung rumpon; E:
Rantai atas; F: Ujung rantai diikat erat sampai saatnya dilego; G: Sambungan antara rantai
bawwah dengan tali rumpon diikat sampai saatnya dilego.
Gambar 3. 8 Penataan komponen rumpon sebelum di pasang
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
39/53
39 Sup ardi Ardid ja - 2012
3.9 Memp ersiapka n Komponen Rumpon
Komponen rumpon harus ditata dan disusun sesuai urutan logis mulai dari ponton
hingga jangkar. Penataan harus menghindarkan sekecil apapun dari resiko kegagalan atau
kecelakaan awak kapal atau awaknya.
3.10 Ponton a tau Pelam pung Rump on
Ponton atau pelampung rumpon harus
ditempatkan di lokasi penurunannya, sehingga
hanya dibutuhkan oleh garak kapal seminimal
mungkin. Lokasinya di sisi luar buritan kiri atau
buritan kanan. Ponton harus diikat kuat dengan
tambang. Ikatan harus kuat tapi mudah dilepas.Landasi bawahnya dengan terpal atau karung
untuk menghindari kerusakan pada badan kapal.
Termasuk juga tempat meluncurkan rantai
jangkar, perhatikan gambar 3.9.
Jika menggunakan kapal berukuran kecil, dan ponton atau pelapung harus ditunda sejakkeluar dari pelabuhan. Cara pelampung ditunda ini umum dilakukan jika keadaan laut
bergelombang, dan hal ini sangat aman dilakukan jika kapal tidak memiliki winch untuk
menurunkan komponen rumpon. Perhatikan gambar 3.10, bagaimana ponton di tunda.
Gambar 3. 9 Penempatan pelampung di sisiluar buritan kiri sebelum diturunkan
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
40/53
Sup ardi Ardid ja 2012 40
Gambar 3. 10 Menuda ponton dari pelabuhan ke lokasi penanaman rumpon.
3.11 Ranta i dan tali rump on
Gambar 3. 11 Cara membuka gulungan tali rumpon dari coil
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
41/53
41 Sup ardi Ardid ja - 2012
Cara yang paling biasa dilakukan untuk menyimpan rantai dan tali rumpon adalah
langsung ditata di dek kapal di lokasi penurunannya. Keduanya harus terikat erat selama
dalam pelayaran menuju lokasi
penanaman rumpon. Saat tiba di lokasi
pengikatnya dilepas dan langsung
diturunkan dari atas dek. Alternatif lain,
jika ruang kerja sempit dan berbahaya
menurunkan dari sisi lambung kapal, rantai
dan tali disimpan dalam kotak kayu kokoh.
Kotak dapat ditempakan di palkah ikan.
Membuka gulungan tali dari coilnya harus benar, jika tidak akan terjadi tekukan pada tali. Cara
termudah adalah dengan menggunakan alat pembuka atau penggulung tali. Lihat gambar 3.11.
Tali rumpon yang telah dibuka sebaiknya digulung kembali di atas dek dengan
menggunakan sistem angka delapan (lihat gambar 3.12). Cara ini akan mengurangi resiko
kusut atau terbelit susunannya. Terutama jika tali terbuat dari wire.
3.12 Jang ka r Rump on
Cara termudah dan paling aman
menata jangkar sebelum diturunkan ke air
Gambar 3. 12 mengglung tali rumpon atau wire didek
Gambar 3. 13 Cara menata jangkar sebelumditurunkan ke air
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
42/53
Sup ardi Ardid ja 2012 42
adalah dengan menempatkannya di atas konstruksi kayu (berbentuk meja) yang sejajar dengan
top bulkwark. Perhatikan gambar 3.13.
Penjelasan gambar 3.13 A: Jangkar rumpon; B: Besi siku penahan rantai pengikat
block;C; Konstruksi kayu penumpu jangkar; D: Block penghantar rantai jangkar saat diturunkan;
E landasan tebuat dari plywood.
3.13 Prosed ur Pem asangan Rumpo n
Segera setelah persiapan yang dijelaskan di atas. Prosedur pemasangan rumpon
adalah seperti yang dijelaskan berikut.
Kapal melaju ke lokasi penanaman rumpon, untuk memastikan posisi penanaman
rumpon dan arah hanyut pelampung. Mencari kedalaman laut yang ditentukan dalam rencana
penanaman rumpon (atau lokasi hasil survey). Gunakanlah echo sounder. :Posisi rumpon
selai menggunakan GPS harus pula dibandingkan dengan posisi yang diperoleh dengan
membaring dua buah benda darat di kenal. .
Selanjutnya, pada posisi dimana kapal akan melakukan awal penurunan (jangkar
belakangan). Posisi ini harus berada tepat dibawah arus dari posisi penanaman rumpon yang
direncanakan. Panjang tali rumpon yang akan dipasang adalah 1.200 meter. Sehingga posisi
aal penurunan adalah sejauh 800 meter atau 2/3 dari panjangg total tali rumpon dari posisi
rumpon.
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
43/53
43 Sup ardi Ardid ja - 2012
Posisi awal pemsangan di program ke GPS, kapal melaju ke posisi tersebut dan mulai
proses pemasangan rumpon. Langkah pertama menurunkan pelampung dan rantai atas,
kemudian tali drumpon diturunkan. Haluan kapal diarahkan melawan arus (lihat gambar 3.14).
Gambar 3. 14 Haluan kapal saat memasang rumpon
Setelah jangkar diturunkan, dan ditunggu beberapa waktu sampai rumpon tampak stabil.
Tentukanlah posisi sebenarnya penanaman rumpon setelah dipasang. Sebaiknya posisi
penanaman rumpo dilaporkan ke pihak yang berwenang yang mengatur wilayah penangkapan.
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
44/53
Sup ardi Ardid ja 2012 44
3.14 Pem eriksaan Rumpon
Rumpon harus diperiksa dan
dipelihara secara berkala dan teratur
sehingga apabila terjadi masalah
dapat dideteksi secara dini (lihat
gambar 3.15). Komponen rumpon
yanbg rusak diganti, sehingga
mengurangi risiko kerugian prematur
rumpon. Melakukan kunjungan
inspeksi secara berkala dapat
mengungkapkan penyebab potensi
kerugian rumpon sebelum terjadi.
Inspeksi teratur juga meningkatkan
kemungkinan didapatnya pinpointing
problem guna mengembangkan perbaikan desain rumpon di masa datang.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menggunakan kapal, kecil atau besar, cukup
untuk satu atau dua orang untuk mengunjungi rumpon, guna melihat dari dekat baik di atas dan
di bawah permukaan air. Kecuali jika hendak dilakukan perbaikan komponen rumpon,
gunakanlah kapal berukuran besar yang dilengkapi dengan peralatan bongkar muat yang
memadai.
Gambar 3. 15 Jadwal pemeliharaan rumpon
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
45/53
45 Sup ardi Ardid ja - 2012
3.15 Interval Pemeliharan
Selang waktu antar pemeriksaan tergantung oleh kondisi existing berjauhannya antar
satu rumpon dengan rumpon lainnya yang dapat dikunjungi. Jika usia pakai rumpan lama
maka selang waktu antar pemeliharaan dapat tidak terlalu dekat, tapi jika usia pakai rumpon
rendah maka selang waktu pemeriksaan harus lebih dekat. Terutama jika telah terjadi badai.
Idealnya rumpon harus diperiksa paling lambat setiap dua minggu sekali (Lihat gambar 3.15).
3.16 Konsultasi dengan Nelaya n Pengguna
Seperti halnya seperti pemeriksaan langsung, nelayan menyediakan sumber informasi
berharga karena mereka mengunjungi rumpon jauh lebih sering dibanding tim pemeriksa.
Kontak harus dipertahankan dengan nelayan pengguna rumpon, terutama bagi rumpon yang
terpencil yang mungkin sulit untuk diperiksa secara teratur, dan nelayan harus didorong untukmelaporkan masalah yang mereka dapati.
3.17 Pem eriksaan Posisi Rumpon
Selama musim laut bergelombang besar dan kekuatan arus besar, pelapmung dan
rumpon akan menerima tekanan berlebihan sehingga menggeser posisi rumpon dan
kemungkinan juga mengangkat jangkar dari dasar perairan. Pengangaktan jangkar yang kerap
terjadi akibat badai akan memindahkan posisi rumpon sepanjang dasar perairan. Biasanya
rumpon akan bergeser ke peraian yang lebih dalam, yang menyebabkan pelampung akan
tenggelam. Namun demikian, jika kondisi badai yang terus menerus kemungkinan untuk
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
46/53
Sup ardi Ardid ja 2012 46
mengurangi atau menambah berat jangkar, atau menambah atau mengurangi daya apung
pelampung. Posisi rumpon harus selalu dikonfirmasikan dengan posisi rumpon hasil
pemeriksaan sebelumnya (Perhatikan gambar 3.17)
Gambar 3. 17 Pergeseran posisi rumpon akibat cuaca buruk.
3.18 Lingkaran Putar Rump on
Terlepas dari arah dan kekuatan angin
atau arus, pergerakan ponton rumpon dibatasi
oleh panangnya tali rumpon. Ponton akan memilikilingkaran putar tetap di permukkan air disebut dengan
lingkaran puta rumpon. Posisi tengah lingkaran berada tepat di
atas jangkar rumpon dan radiusnyaadalah jarak dari rumpon ke
Gambar 3. 16 Lingkaran putarrumpon
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
47/53
47 Sup ardi Ardid ja - 2012
posisi jangkar. Rumpon bisa terletak sepanjang lingkaran putar tergantung pada arah arus atau
angin atau gabungan keduanya (Gamnar 3.18).
3.19 Pemeliharaan da n Perawa tan Rump on
Sebagian besar kerusakan yang terjadi pada rumpon adalah pada pelampung rumpon,
atau kerusakan dibagian atas sekitar 30 meter dari permukaan. Pengamatan visual secara
berkala berpotensi mencegah terjadinya kerusakan fatal.
Seperti halnya pekerjaan di bawah air lainnya, perbaikan rumpon memerlukan peralatan
mekanik, rencana perbaikan yang dibuat secara teliti, dan upaya yang terkoordinasi.
Konsekwensinya adalah, memerlukan tenaga trampil yang dilengkapi dengan peralatan
keselamatan dan mampu menggunakan peralatan yang sesuai serta mempu melaksanakan
perbaikan rumpon dengan aman dan efektif.
3.20 Situasi Perawa tan
Hasil pengamatan visual, akan menghasilkan sejumlah situasi yang membutuhkan
perawatan dan perbaikan. Kerusakan yang umum terjadi adalah kebocoran pelampung yang
menyebabkan pelampung terisi air, pelampung terlepas, peralatan penyambung yang terpisah
dari pelampung, sangat berkarat dan rusak, tali yang terkelupas atau sebagian seratnya
terabrasi. Perhatikan gambar 3.18.
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
48/53
Sup ardi Ardid ja 2012 48
3.21 Prosed ur Peraw ata n
Jika kerusakan terjadi pada tali rumpon, maka perlu untuk mengangkat tali dan
memperbaikinya langsung dilaut. Perbaikan dilakukan dengan memotong yang rusak dan
menggantinya dengan yang baru dengan cara splicing. Jika kerusakan terjadi pada ponton atau
komponen atas rumpon, pendekatan perbaikan terbaik adalah dengan mengganti komponen
tersebut, dan membawa yang rusakke darat untuk pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut.
Pada pelaksanaannya pelampung harus diganti setiap enam bulan sekali untuk meminimalkan
resiko kehilangan rumpon.
Gambar 3. 18 Berbagai kerusakan yang terjadi pada komponen rumpon
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
49/53
49 Sup ardi Ardid ja - 2012
Dalam kedua kasus di atas, sementara menggunakan kapal-kapal besar yang dilengkapi
dengan peralatan bongkar muat membuat pekerjaan lebih mudah, pekerjaan ini juga dapat
dilakukan dengan menggunakan kapal yang lebih kecil, jika perlu pelampung ditunda ke
pelabuhan. Cara memperbaiki di laut perhatikan gambar 3.19.
Gambar 3. 19 Mengangkat tali rumpon ke kapal selama perbaikan di laut
Perbaikan seperti pada gambar 3.19 hanya boleh dilakukan pada saat cuaca tenang.
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
50/53
Sup ardi Ardid ja 2012 50
3.22 Menga ngka t Komp onen Atas ke Kap al
Jika kapal perawat dilengkapi dengan boom dan alat angkat berat, maka keseluruhan
pelampung beserta komponen atas dngan mudah dapat diangkat ke atas kapal. Perbaikan
dapat dilaksanakan atau menggantinya dengan ponton atau pelampung yang baru.
Jika kapal tidak dilengkapi dengan peralatan angkagt berat, masih dimungkinkan untuk
mengangkat komponen rumpon ke atas kapal menggunakan wwinch jangkar, peralatan hidrolik,
block dan takal serta pengangkat rantai, atau menggunakan tenaga awak kapal. Agar
pelampung dapat diangkat ke kapal penyelam harus melepaskan seumlah sambungan pada tali
rumpon. Mudahnya adalah dengan mengikat tali lain pada kedalaman sekitar 15 meter, guna
menahan bagian bawwah komponen rumpon atau untuk mengurangi beban berat yang harus
diangkat. Perhatikan gambar 3.20.
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
51/53
51 Sup ardi Ardid ja - 2012
Gambar 3. 20 Penyelam sedang melepaskan pelampung rumpon
3.23 RANGKUMAN
1. Prinsip pemasangan rumpon ada dua yaitu jangkar dulu atau jangkar belakangan.
2. Faktor yang mempengaruhi saat pemasangan rumpon adalah tegangan tali dan gerakan
jangkar..
Rumpon
-
7/31/2019 Menanam rumpon
52/53
Sup ardi Ardid ja 2012 52
3. Haluan pemasang adalah kebalikan dari arah arus.
4. Posisi awal penurunan pelampung pada metode angkar Belakangan adalah berjarak 2/3dari panjang total tali rumpon dari posisi rumpon yag direncanakan.
5. Haluan pemasangan rumpon berlawanan arah dengan arah arus.
6. Gelombang besar dan arus kuat dapat menyebabkan posisi rumpon berpindah.
7. Pemeriksaan rumpon harus dilakukan secara konsisten dan berkala.
8. Sebagian besar kerusakan yang terjadi pada rumpon adalah pada pelampung rumpon, atau
kerusakan dibagian atas sekitar 30 meter dari permukaan
9. Perawatan rumpon di tengah laut memerlukan tenaga trampil, dengan menggunakan
peralatan yang sesuai.
3.24 TEST FORMATIF
1. Mengapa faktor arus harus didahulukan daripada faktor angin
2. Mengapa arah haluan kapal harus kebalikan dan arah arus.
3. Jelaskan mengapa terjadi efek pendulum saat jangkar turun ke dasar laut
4. Jelaskan mengapa posisi awal penurunan pelampung sebesaR 2/3 dari panjang total tali
rumpon, dari posisi rumpon yanng direncanakan.
5. Jelaskan mengapa harus dilakukan pemeriksaan rumpon secara berkala.
SupardiArdidja
-
7/31/2019 Menanam rumpon
53/53
53 Sup ardi Ardid ja - 2012
3.25 TUGAS
Setelah anda membaca dan memahami rumpon serta bagian-bagiannya, cobalah anda
kerjakan latihan di bawah ini.
1. Cobalah mencari litratur lain yang menjelaskan tentang rumpon konvensional maupun rumpon laut
dalam, kemudian bandingkan satu sama lain.
2. Buatah data tentang kondisi alam tentang daerah dimana rumpon di tanam dan bagimana
pengaruhnya terhadap usia pakai rumpon.