Menjadi Guru Matematika
Yang Hebat dan Berkah
Ide : Ir. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si.
Disampaikan : Drs. H. M. Arodhi
SEMUA ILMU PENGETAHUAN BERSUMBER DARI ALLAH SWT
سبحانك ال علم لنا إال ما علمتنا إنك أنت العليم قالوا الحكيم
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana
(QS. AL BAQOROH [2] : 32)
PEMILIK ILMU adalah ALLAH
PENGAJAR (GURU) PERTAMA adalah ALLAH
ILMU TIDAK TERPISAH DARI GURU
JADI KEDUDUKAN GURU MULIA DISISI ALLAH
TINGGINYA KEDUDUKAN GURU DALAM ISLAM
TINGGINYA KEDUDUKAN GURU DALAM ISLAM
Imam Al-Ghazali : ”Makhluk di atas bumi yang paling utama adalah manusia,bagian manusia yang paling utama adalah hatinya (QOLBU)”.
Seorang GURU sibuk menyempurnakan, memperbaiki, membersihkan dan mengarahkannya agar hati dekat kepada Allah azza wajalla.
Maka derajat mana yang lebih tinggi dari seorang hamba yang menjadi perantara antara Allah dengan makhluk-Nya dalam mendekatkan mereka kepada Allah dan menggiring mereka menuju surga tempat peristirahatan abadi
MAKA MENGAJARKAN ILMU MERUPAKAN IBADAH
Muḥammad ibn Muḥammad Abû Ḥâmid al-Gazâlî, Iḥyâ’ ‘Ulûm al-Dîn, Juz I, (Kairo: Dâr al-Ihyâ‟ al-Kutub al-„Arabîyah, t.th), hlm. 53
Dalam mengajar, dekat kepada anak
lebih penting daripada tingginya tingkat
ilmu si pengajar.
• Guru itu ibarat TEKO dan murid ibarat CANGKIR. Agar air dari teko tidak tumpah, maka teko harus dekat dengan cangkir.
• Posisi Teko dan Cangkir akan sangat berpengaruh terhadap isi yang akan masuk ke cangkir
• Dalam Metode Quantum Theaching ada fase “masuklah ke dunia ANAK kemudian bawalah dunia anak ke dunia ANDA”
Dalam mengajar, dekat kepada anak
lebih penting daripada tingginya tingkat
ilmu si pengajar.
• Guru yang berkesan bagi siswanya ketika
mengajarkan dengan cara Menyetarakan Ego
Sosial {Gelombang/Frekuensi} terlebih dahulu.
• Bentuknya adalah ketika mengajarkan
matematika ke siswa, guru harus menganggap
dirinya teman pada siswanya
• Dalam proses guru dituntut Sabar dan tidak
terburu2 dengan topik yang baru
Menjadi guru Matematika tidak harus
paham semua materi Matematika
• Jika guru hanya bisa mengajarkan matematika dalam bentuk
mengajarkan siswa menyebutkan angka dari 1 sampai 10
dengan baik dan benar. Maka guru tersebut sudah menjadi guru
matematika bagi anaknya.
• Guru matematika hebat pun akan ada batas kemampuannya
• Guru dituntut memiliki skill Motifator, Fasilitator dan harus
Jujur bila sudah mulai tidak menguasai materi.
• Dorong siswa belajar mandiri dengan mempelajari buku yang
direferensikan guru dan belajar kepada orang lain yang lebih
mahir dalam bidang olimpiade matematika salah satunya
adalah guru beliau sendiri yaitu Prof Andi Hakim Nasoetion..
MANA BENAR ?? MANA SALAH ??
MENGAPA ??
2 + 2 = 4
2 + 2 = 22
3 + ½ = 3½
33 – 3 = 3
33 – 3 = 30
33 – 3 = 6
3 x a = 3a
3 x 5 = 35
3 x 5 = 15
6 > 8
6 > 8
6 < 8
6 < 8
Matematika bukan hanya berhitung.
• Matematika mengajarkan anak untuk memahami dan mentaati aturan-aturan sesuai kesepakatan-kesepakatan. Anak tidak boleh melanggar aturan yang sudah disepakati kalau tidak ingin dihukum atau hasil kerjanya disalahkan oleh guru.
• Maka ketika orang tua mengajarkan anak aturan berlalu lintas, secara filosofis orang tua sedang mengajarkan matematika. Matematika itu saya sebut Matematika Tanpa Angka. Jadi matematika bukan hanya berhitung
Dalam MATEMATIKA TANPA ANGKA yang pertama
kali dipelajari anak adalah ADAB dan AKHLAK
• Jika matematika tanpa angka bagus maka matematika dengan angkanya akan bagus. Orang tua yang mengajarkan anaknya adab dan akhlak yang baik sejak kecil, sesungguhnya orang tua tersebut sedang mengajarkan Matematika Tanpa Angka, karena pada pelajaran adab dan akhlak ada aturan-aturan yang harus dipatuhi dan ada penalaran yang digunakan untuk memahami aturan-aturan tersebut sebelum dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari
• Kemampuan penalaran anak terasah untuk memahami hal yang kongkrit dan tidak kongkrit ketika belajar adab dan akhlak.
• Ketika penalaran anak terasah maka anak tersebut akan mudah memahami pelajaran matematikanya di sekolah (Matematika dengan Angka), karena matematika akan lebih mudah dipahami dengan menggunakan penalaran
Adab dan Akhlak adalah LELUHUR
ILMU PENGETAHUAN
• Anak harus belajar adab dan akhlak terlebih dahulu sebelum belajar matematika di sekolah,
• Matematika adalah ratu ilmu pengetahuan menurut Karl Freidrich Gauss.
Jadi : Adab dan akhlak adalah leluhur ilmu Pengetahuan menurut Ridwan Hasan Saputra
• Oleh karena itu kita harus tetap belajar adab dan akhlak terlebih dahulu sebelum belajar ilmu pengetahuan. Pada kondisi ini saya menyebut adab dan akhlak adalah leluhur ilmu Pengetahuan. Oleh karena itu adab dan akhlak adalah yang pertama dan utama yang harus dipelajari manusia
Adab dan Akhlak membuat
ilmu menjadi lebih bermanfaat
• Pendidikan di negeri kita saat ini fokus pada segala sesuatu yang bisa dihitung dengan materi tanpa berpikir yang namanya keberkahan. Sehingga efeknya banyak ilmu yang dimiliki oleh orang-orang pintar di Indonesia menjadi tidak bermanfaat. Keberkahan itu ada pada adab dan akhlak yang baik
• Seharusnya adab dan akhlak menjadi pelajaran wajib di sekolah dan porsinya paling banyak dari pada pelajaran yang lain. Khusus sekolah kecil di mulai kelas TK dan SD kelas 1 sampai 3, jangan diajarkan pelajaran matematika yang berat. Justru perbanyak pelajaran yang berhubungan dengan adab dan Akhlak seperti belajar mengantri, malu jika mencontek, salim kepada semua guru dan orang tua, berkata yang sopan, dll. INILAH SESUNGGUH CARA YANG BENAR AGAR MEMBUAT ANAK MENJADI PINTAR MATEMATIKA DI SEKOLAH
Adab dan Akhlak yang baik rahasia untuk
belajar Matematika dengan mudah
• Adab dan akhlak yang baik sebagai penyebab anak
menjadi pintar matematika adalah teori yang sudah
terbukti dan jarang diketahui oleh banyak orang tua.
• Oleh karena setelah mengetahui teori ini segeralah
dipraktekkan. Orang tua harus menjadi contoh hidup bagi
anaknya dalam mengajarkan adab atau akhlak.
Menghormati guru adalah sebagian kecil dari adab dan
akhlak yang baik
• Orang tua harus menjadi contoh hidup bagi anaknya
dalam mengajarkan adab atau akhlak.