Download - Metode Kerja Agregate Kelas a Rev 1
METODE KERJAPEKERJAAN BASE A
Q U A L I T Y P L A NNo.PKP : 1030Halaman : 1/6Revisi : 1Tanggal : 2 April 2014Dibuat oleh : Agung Eko YDisetujui oleh : Nicolaus R.
Kurniawan
1. PROSEDUR PELAKSANAAN
1.1 PERSIAPAN
Sebelum memulai pekerjaan, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan jalan harus didasarkan pada : a. Spesifikasi.b. Gambar perencanaan yang berstatus “for construction”.c. Risalah lelang.d. Shop drawing.
1.1.1 Mempersiapkan Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing ).
Gambar pelaksanaan yang harus dipersiapkan minimal terdiri dari Gambar Denah, Gambar Potongan dan Gambar Detail yang dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan.
1.1.2 Mempersiapkan material
Material yang akan dipakai untuk pekerjaan BASE A harus terlebih dahulu dilakukan pengujian. Dari hasil pengujian ini akan dijadikan dasar komposisi campuran BASE A yang akan digunakan dan untuk mengetahui material tersebut sesuai spesifikasi atau tidak. Jenis tes yang dilaksanakan meliputi :1. Tes Gradasi dengan Analisa Saringan ( Sieve Analisys )2. Abrasi butiran (Tes Los Anggeles).3. Tes CBR Laboratory
1.1.3 Trial Mix dan Trial Compaction
Trial Mix dilaksanakan berdasarkan analisa dari hasil tes material. Trial mix yang dilaksanakan digunakan untuk mengadakan Trial Compaction. Trial Compaction dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan yang sebenarnya. Dari hasil trial compaction, akan diketahui : jenis alat pemadat dan kapasitasnya waktu pelaksanaan dan jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material.
1.1.3 Peralatan
- Motor Grader - Theodolite, waterpass
- Vibro Roller
- Wheel loader
METODE KERJAPEKERJAAN BASE A
Q U A L I T Y P L A NNo.PKP : 1030Halaman : 2/6Revisi : 1Tanggal : 2 April 2014Dibuat oleh : Agung Eko YDisetujui oleh : Nicolaus R.
Kurniawan
1.1.5 Staking Out
Laksanakan staking out di lapangan untuk menentukan :1. Patok Referensi (elevasi dan koordinat)2. Patok Centre Line
Foto 1. Staking out jalan
patok cl
patok batas
PEMASANGAN PATOK KERJA
patok batas
common embankment
tanah existing
Gambar 1 Staking out
METODE KERJAPEKERJAAN BASE A
Q U A L I T Y P L A NNo.PKP : 1030Halaman : 3/6Revisi : 1Tanggal : 2 April 2014Dibuat oleh : Agung Eko YDisetujui oleh : Nicolaus R.
Kurniawan
PELAKSANAAN
1.2.1 Pekerjaan aggregate BASE A dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut :
1.2.1.1 Pengangkutan material dari lokasi quarry
material
whell loaderdump truck
PENGANGKUTAN MATERIAL
Gambar 2 Tampak atas pengangkutan material
Gambar 3 Tampak samping pengangkutan material
METODE KERJAPEKERJAAN BASE A
Q U A L I T Y P L A NNo.PKP : 1030Halaman : 4/6Revisi : 1Tanggal : 2 April 2014Dibuat oleh : Agung Eko YDisetujui oleh : Nicolaus R.
Kurniawan
1.2.1.2 Penurunan dan penghamparan material dilokasi pekerjaan dengan jarak penghamparan maksimal 50 m (a≤50m). Waktu penghamparan pada kondisi cuaca tidak hujan.
1.2.1.3 Pemadatan menggunakan vibro roller dilanjutkan dengan tandem roller yang dimulai dari bagian tepi timbunan. Setelah pemadatan yang satu selesai alat pemadat dipindahkan kesebelahnya dengan overlapping 1/8 lebar roda. Jumlah passing sama seperti yang dilaksanakan pada Trial compaction. Pada saat pemadatan dilakukan penyiraman agar meterial basah permukaan (SSD) sehingga pemadatan dapat optimal.
PENGHAMPARAN BASE B
Dump Truck Motor Grader
Arah Pekerjaan
a meter a meter
Gambar 4 Tampak samping pengangkutan material
Gambar 5 Tampak atas penghamparan material
METODE KERJAPEKERJAAN BASE A
Q U A L I T Y P L A NNo.PKP : 1030Halaman : 5/6Revisi : 1Tanggal : 2 April 2014Dibuat oleh : Agung Eko YDisetujui oleh : Nicolaus R.
Kurniawan
1.2.1.3 Tes Kepadatan (Sand Cone)
PEMADATAN BASE B
Vibro Roller Tandem RollerMotor Grader
Arah Pekerjaan
Gambar 6 Tampak samping pemadatan
Truck TangkiVibro Roller
PENYEMPROTAN AIR
Gambar 7 Tampak samping pemadatan dan penyiraman
METODE KERJAPEKERJAAN BASE A
Q U A L I T Y P L A NNo.PKP : 1030Halaman : 6/6Revisi : 1Tanggal : 2 April 2014Dibuat oleh : Agung Eko YDisetujui oleh : Nicolaus R.
Kurniawan
Tes kepadatan dilaksanakan setelah jumlah passing pemadatan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan harus mencapai 95% Standar Proctor. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Apabila hasil tes kepadatan mencapai 95% Standar Proctor (Maximum Dry Density), pemadatan dapat dilanjutkan pada lapis di atasnya.
2. Apabila hasil kepadatan kurang dari 95% Standard Proctor, dilaksanakan pemadatan kembali beberapa passing dan dites ulang sampai kepadatan mencapai target yang ditetapkan. Apabila dengan langkah ini kepadatan tetap tidak tercapai perlu dilaksanakan penggantian material dan dilaksanakan pemadatan ulang sesuai dengan tahapan di atas sampai semua persyaratan terpenuhi.
1.2.1.5 Test Daya dukung Tanah (CBR)
Test daya dukung digunakan CBR lapangan. Test ini digunakan untuk mengetahui daya dukung tanah setelah pemadatan. Jika hasil pemadatan tidak tercapai dilakukan pemadatan ulang atau change material.
Foto 2 Test sand cone lapangan
Foto 3 PelaksanaanCBR lapangan