-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
1/12
Nama Pekerjaan : Drainase Jalan Poros Lempake (Banprov Tahun 2014)
Lokasi Pekerjaan : Kel. Lempake – Kota Samarinda
Tahun Anggaran : 2014
Untuk mencapai hasil yang optimal dan meminimalisir kesalahan - kesalahan yang akan
timbul sehingga tidak melebihi jadwal pelaksanaan yang ditentukan dalam melaksanakan
Pekerjaan Drainase Jalan Poros Lempake (Banprov Tahun 2014) , Maka sangat
ditentukan oleh metode kerja/metode pelaksanaan yang diterapkan dari kontraktor
pelaksana.
Pelaksanaan paket pekerjaan Lanjutan Pekerjaan Drainase Jalan Poros Lempake
(Banprov Tahun 2014) . akan dilaksanakan sesuai kontrak dan dokumen yang tertuang
dalam :
I. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat
II. Gambar Rencana dan Gambar Detail
III. Spesifikasi Teknis Pekerjaan
IV. Ketentuan - Ketentuan yang berlaku lainnya
Dalam Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah-langkah yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebutdiatas. Meliputi tenaga kerja, material dan peralatan serta teknis pelaksanaanpembangunan dan waktu pengerjaannya selama maksimal 90 hari kalender.
METODE PELAKSANAAN
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
2/12
Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akanditempatkan dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupunpengalaman lapangan, jadi untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yangmemang sudah pernah mempelajari menghitung, merencana, mengawasi danmelaksanakan pekerjaan irigasi, jadi apabila ada kendala dilapangan tim Direksi bisaberargumentasi antara data lapangan dengan data yang yang direncanakan dengan artianyang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu pekerjaan ini.
STRUKTUR ORGANISASI KERJA
General Superintendent
AdministrasiProyek
Site Manager
Site Enggineer Keuangan Logistik Peralatan
Safety Engginer Pelaksana Lapangan Surveyor Tenaga Terampil
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
3/12
Dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu:
DIVISI 1. - MOBILISASI
1.2. Mobilisasi / Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukanmobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah berbatu dengan alatberat excavator. Untuk demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke besecam. Selainitu pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah mempelajari situasilapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertamapemasangan plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaituberupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalamgambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertaidengan foto dokumentasi 0%, juga gambar – gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian –bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya,serta menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalahpentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapatdikontrol dengan baik dan terukur.
Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukandemobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan fotodokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selamapelaksanaan pekerjaan padakeadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaandan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname fototersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporanpelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuanpekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasiini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakankoordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarkat stempat/ perangkat nagari), guna dapat membicarakan masalah – masalah yang mungkin timbulapabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis.
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
4/12
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
5/12
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1 (1) Galian Biasa
Untuk pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat berat disini kami lakukan denganmemakai excavator yaitu menggali kedudukan pasangan batu kali dan saluran tanah atausaluran terbuka. Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi yang telahditentukan pemasangan bouplank ini beriring dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harusmencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur,galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan beraspal. Selamapelaksanaan pekerjaan galian Biasa, lereng sementara galian yang stabil dan mampumenahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahan-kan sepanjangwaktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamanapermukaan lereng galian mungkin tidak stabil. Bilamana diperlukan, menyokong ataumendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabilatau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
3.1 (3) Galian Batu
Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubikatau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi Pekerjaan adalahtidak praktis menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran. Galian initidak termasuk galian yang menurut Direksi Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru(ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kudanetto maksimum sebesar 180 PK (Tenaga Kuda) dengan mengunakan alat berat setaraexcavator. Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnyaPekerjaan ini merupakan ketelitian sangat hati-hati yang mana dilokasi terdapat pipaPDAM, terkecuali bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang dalam galiandan ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan telahdipadatkan.
3.2 (1) Urugan Biasa
Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah dipasangandengan tanah bekas galian dipadat dan diratakan.Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan, seluruhdaerah yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi secara optimumdiratakan. Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan dengan padatdan diratakankan sampaikepadatan maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampaitimbunan selesai.
- Bahan-Bahan Timbunan
Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikandengan spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap airsetelah pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat memintadiadakannya tes-tes untuk menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelummenentukan kesesuaiannya.Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan spesifikasitimbunan harus disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu tempat.Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi dengatimbunan belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti
tanggul dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
6/12
START
SURVEYING WORKS
EXCAVATION
MATERIAL HASILGALIAN
INSPECTION
FINISH
Check
Material Terpakai/Dapat
dimanfaatkan
Material TidakTerpakai/Tdk Dapat
Dimanfaatkan
Pembuangan HasilGalian ke Disposal
Area
Penimbunan di LokasiPenimbunan
Sementara/Stok Area
PenimbunanLangsung di LokasiPek. Penimbunan
PEKERJAANTIMBUNAN/
URUGAN TANAH
PERBAIKAN
TIDAKOK
OK
Sesuai Persyaratan yang ditentukandalam Dokumen Lelang
BAGAN ALIR KEGIATAN PEKERJAAN GALIAN TANAH
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
7/12
PEKERJAAN URUGAN PASIR/TANAH
Batasan / Toleransi
1. Permukaan dan ketinggian akhir setelah pemadayan tidak lebih tinggi2. ataupun lebih rendah dari 2 cm, darielevasi yang direncanakan3. Permukaan akhir harus cukup rata dan punya kelandaian cukup untuk aliran
yang bebas dari air permukaan.4. Timbunan tidak dipasang dalam lapis yang lebih dari 20 cm tebal padat juga
tidak dalam lapis yang kurang dari 10 cm tebal padat.5. Untuk daerah timbunan badan jalan dipergunakan kontruksi setengah lebar
jalan sehingga setiap jalan tetap terbuka untuk lalu lintas ( dalam hal inisetelah setengah badan jalan ditimbun maka setengah badan jalan berikutnyabaru dikerjakan ).
Material
1. Bahan tanah atau pads yang memenuhi persyaratan untuk urugan biasa dan memilikisifat tertentu tergantung maksud penggunaanya.
2. Pengujian disesuaikan dengan AASHTO T 193 dan memiliki CBR paling sedikit
10 % setelah 4 hari perendaman dan bila dipadatkan sampai 100 % kepadatan kering
maksimum sesuai dengan AASHTO T 99.
3. Untuk pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir, dipakai pasir atau kerikil atau
bahan berbutir lainya dengan Indek Plastisitas maksimum 6 %.
Metode
1. Langkah awal adalah penyiapan tempat kerja, dimana dasar pondasi dari timbunan
sudah dipadatkan terlebih dahulu sehingga memenuhi persyaratan kepadatan yang
ditentukan.
2. Material timbunan diangkut dari borrow area dengan menggunakan Dump Truck,
diangkut langsung dari lokasi sumber material.
3. Material timbunan dilokasi kerja dihampar dengan menggunakan Motor Grader,
penghamparan ini dilakukan dengan ketebalan gembur untuk mencapai ketebalan
padat yang diinginkan.
4. Setela material dihampa maka dilajutkan dengan pemadatan material, pemadatan ini
dilakukanpada saat kadar air dari material berada dalam rentang kurang dari 3 %
sampai lebih dari 1 % dari kadar air optimum.
Pemadatan dilakukan lapis perlapis, dan dipadatkan mulai dari tepi luar dari berlanjutke arah sumbu jalan. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibro roller
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
8/12
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
9/12
ILUSTRASI PEKERJAAN PENGANGKUTAN DAN PEMBUANGAN
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
10/12
PEKERJAAN PASANGAN BATU MORTAR
Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar
1. Pasangan batu dengan mortar dilaksanakan untuk pembuatan saluran drainase. 2. Bahan matrial yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
3. Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
Prosedur pekerjaan :
√ Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepadadireksi untuk disetujui.
√ Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan
harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
√ Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
√ Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudahme memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
Tahapan Pekerjaan :
√ Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasangdan semen.
√ Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
√ Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersihdengan alatn water tank truck.
√ Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.
√ Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkanpemasangan sesuai dengan gambar.
√ Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.
√ Membuat benda uji kubus mortar untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium untukmengetahui karakteristik yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
11/12
PEKERJAAN TIANG PANCANG ULIN 10/10
Pekerjaan tiang pancang pondasi terdiri pekerjaan struktur pondasi utama danpelengkapnya yang berfungsi untuk menyalurkan beban dari supper struktur ke lapisan
tanah, yang terdiri dari :
- Pancangan Kayu Ulin 10/10 Material Pancangan pondasi wajib lolos test laboratoriumatau standar SNI, seperti :
√ Referensi PKKI – 1961
√ Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia NI-3
√ Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5
√ Peraturan Bangunan Nasional dan Perlengkapannya
√ Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah di bidang Perumahan.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :
Pelaksanaan pekerjaan Pancangan Pondasi
- Sebelum pemasangan Pancangan pondasi terlebih dahulu dibuatkan bouwplank darikayu balok sesuai dengan dimensi pondasi yang akan dilaksanakan.
- Tiang Pancang Pondasi dipancang sesuai dengan kedalaman dan lebar yang telahditentukan dari hasil sondir dan gambar detail.
- Pemancangan tiang pancang pondasi dipancang menggunakan alat pancang dan alatbantu yang meteran, cangkul, tali, katrol, dan alat-alat lain yang diperlukan.
- Bahan tiang pancang pondasi harus sesuai dengan gambar kerja baik dimensi ataupanjang dan disetujui oleh pengawas lapangan.
PEKERJAAN BAJA TULANGAN POLOS
- Material Besi Tulangan diterima di lokasi pekerjaan
- Material Besi Tulangan dipotong dengan menggunakan alat potong sesuai denganukuran yang ada didalam gambar
- Besi dan potongan besi disusun dilokasi sepanjang Drainase yang akan dibuat , Besidan potongan di ikat dengan kawat bendrat
- Pekerjaan dilakukan secara rapi , benar dan kuat
-
8/18/2019 Metode Pelaksanaan Drainase Jalan Poros Lempake
12/12
PEKERJAAN PENGADAAN KAYU ULIN 10 X 10 X 400 CM
- Material kayu ulin ulin 10x10 cm panjang 2M diterima dilokasi pekerjaan
- Sekelompok pekerja akan meruncingkan masing masing kayu ulin di satu sisi denganmenggunakan alat manual (kapak,gergaji,parang)
- Setelah diruncingkan kayu ulin akan di pancang dititik titik yang sudah ditunjuk kanoleh direksi
- Kayu ulin dipancang dengan alat bantu sederhana , selama pemancangan kayu ulinharus dalam posisi tegak lurus , dipancang sesuai dengan yang ada di dalam gambarpelaksanaan
- Pekerjaan dilakukan secara rapi , benar dan kuat
PEKERJAAN COR BETON K-250
- Pekerjaan Cor Beton dilaksanakan disepanjang jalan Drainase
- Material cor terdiri dari Semen,pasir,batu kerikil di terima dilokasi pekerjaan
- Material Semen, pasir , batu kericil dituangkan ke dalam Mesin Conctrete Mixer
- Material Beton yang dituang kedalam Concrete Mixer sesuai dengan ukuran MutuBeton yang akan dipergunakan untuk Cor Beton Drainase
- Setelah material Beton dituang kedalam Concrete Mixer , lalu di tuang air sesuaidengan ukuran , dan Mesin Concrete Mixer akan memutar Material Cor Betonsampai betul betul termapur dengan sempurna.
- Setelah itu material cor beton akan dituang kedalam lokasi Drainase yang akandicor , dituang dengan alat bantu seperti becak arco, ember , dituang secarameratakan dan benar benar padat.
- Selama proses penuangan cor beton , sekelompok pekerja akan merapikan hasilcampuran cor Beron di sepanjang Drainase yang akan dicor