32
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pengamatan dilakukan terhadap konsumen produk Sepeda Motor
Yamaha. Untuk mengkaji masalah dari mencari pemecahan dari persoalan
penelitian yang telah disebutkan dalam bab sebelumnya diperlukan
kegiatan penelitian. Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu
manusia dalam taraf keilmuan.
Menurut Indiranto dan Supomo (2002 :p3) Metode penelitian
adalah merupakan usaha penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi
menunjukkan untuk mencapai tujuan. Kemajuan umat manusia itu sendiri
tergantung pada tekad manusia untuk menghadapi masalah yang sangat
kompleks dihadapi, dan penelitian memegang peranan yang sangat penting
dalam membantu manusia memperoleh pengetahuan baru atau
memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan, atau pemecahan atas suatu
masalah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah metode penelitian deskriptif. Studi deskriptif menurut Subana
(2001:p89)adalah: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menuturkan
dan menafsirkan data yang berkenan dengan fakta, keadaan, variable dan
fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa
adanya.
33
Jadi studi deskriptif adalah studi penelitian yang menggambarkan
keadaan variable-variabel yang menarik perhatian peneliti.Penelitian
secara deskriptif meliputi pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau
untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan
persoalan yang sedang di uji saat ini. Menurut Moh. Nasir ( 2003 :
p54),Metode deskriptif yaitu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar kenyataan
atau kejadian yang sedang ditelitiSetelah dilakukan riset akan dilakukan
penelitian problem solving dimana setelah ditemukan masalahnya
diharapkan dapat ditemukan pemecahan masalahnya.
Tabel3. 1 Disain Penelitian
TUJUAN PENELITIAN
DISAIN PENELITIAN TIME HORIZON JENIS
PENELITIAN METODE DIGUNAKAN
UNIT ANALISIS
T - 1
DESKRIPTIF-ASOSIATIF
SURVEI INDIVIDU- konsumen produk Sepeda Motor Yamaha
CROSS SECTIONAL
T – 2 DESKRIPTIF-ASOSIATIF
SURVEI INDIVIDU- konsumen produk Sepeda Motor
CROSS SECTIONAL
34
Yamaha T - 3
DESKRIPTIF-ASOSIATIF
SURVEI INDIVIDU- konsumen produk Sepeda Motor Yamaha
CROSS SECTIONAL
T - 4
DESKRIPTIF-ASOSIATIF
SURVEI INDIVIDU- konsumen produk Sepeda Motor Yamaha
CROSS SECTIONAL
T - 5
DESKRIPTIF-ASOSIATIF
SURVEI INDIVIDU- konsumen produk Sepeda Motor Yamaha
CROSS SECTIONAL
T - 6
DESKRIPTIF-ASOSIATIF
SURVEI INDIVIDU- konsumen produk Sepeda Motor Yamaha
CROSS SECTIONAL
T - 7
DESKRIPTIF-ASOSIATIF
SURVEI INDIVIDU- konsumen produk Sepeda Motor Yamaha
CROSS SECTIONAL
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Keterangan:
T-1 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
T-2 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian
35
T-3 =Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen
T-4 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas
konsumen
T-5 = Untuk mengetahui pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas
konsumen
T-6 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan
terhadap keputusan pembelian
T-7 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk , kualitas pelayanan dan
keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen
Deskriptif Asosiatif : Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan
antara satu variabel dengan variabel lain
Cross Sectional : Pengukuran dan pengamatan yang di lakukan secara simultan
pada satu saat atau sekali waktu.
3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Menurut Indriantoro (2002, p69), definisi operasionalisasi variabel
adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diamati
dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tertentu.
36
Tabel 3. 2 Operasionalisasi variabel penelitian
Variabel sub-variabel
Konsep Variabel Indikator Skala Pengukuran
Kualitas Produk (X1)
Kinerja produk
Fungsi utama produk serta manfaat yang dirasakan
Fungsi dan Manfaat
Interval
Keterandalan produk
Produk bebas dari kegagalan dalam fungsi
Produk terjamin
Interval
Fitur produk
Ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar
Tambahan manfaat
Interval
Daya tahan Usia produk Kekuatan Interval
Kesesuaian Janji yang harus dipenuhi oleh produk
jaminan Interval
Kemampuan diperbaiki
Produk mudah dan cepat bila diperbaiki serta Produk kompeten dengan pesaing bila diperbaiki
Kemudahan perbaikan
Interval
Keindahan tampilan
Tampilan desain produk atau kemasan yang membuat konsumen suka
Kemasan menarik
Interval
Kualitas yang dirasakan
Penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan
Kualitas image produk
Interval
37
Variabel sub-variabel
Konsep Variabel Indikator Skala Pengukuran
Pelayanan (X2)
Fisik
- Peralatan dan perlengkapan yang digunakan - Penampilan karyawan - Sarana komunikasi - Kebersihan, kerapihan dan kenyamanan
Perlengkapan Penampilan Komunikasi Kebersihan kenyamanan
Interval
Empati
- Komunikasi yang baik - Perhatian pribadi yang tulus - Berupaya memahami keinginan konsumen.
Perhatian Memahami
Interval
Keandalan
Pelayanan dengan segera dan akurat
Pelayanan tepat
Interval
Daya Tanggap
- Pelayanan dengan tanggap - Kesigapan karyawan - kecepatan karyawan
Kesigapan Kecepatan
Interval
Jaminan
- Pengetahuan dan kemampuan karyawan - Kesopanan karyawan - Keterampilan dalam memberikan informasi - Keramahan para karyawan perusahaan
Pengetahuan Kesopanan Terampil Keramahan
Interval
38
Variabel sub-variabel
Konsep variabel Indikator Skala Pengukuran
Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
Pengenalan Kebutuhan
Aktivasi dari kebutuhan yang diperlukan oleh Konsumen
Waktu, Perubahan situasi, Pengaruh Pemasaran
Interval
Pencarian Informasi
Aktivasi termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan atau dari lingkungan
Pencarian Internal, Pencarian eksternal
Interval
Keputusan Pembelian
Konsumen memutuskan untuk membeli
Pembelian terencana, Tidak terencana
Interval
Perilaku Pasca Pembelian
Konsumen mengevaluasi alternatif setelah pembelian
Kepuasan, Ketidakpuasan
Interval
Loyalitas Konsumen (Z)
Melakukan pembelian ulang secara teratur
Melakukan pembelian berulang secara konsisten
Kontinuitas Konsisten
Interval
Membeli antar lini produk
Membeli produk yang lain dengan merek atau di perusahaan yang sama
Membeli produk lain
Interval
Mereferensikan kepada orang lain
Mengajak orang lain membeli produk
Mengajak Mempromosikan
Interval
Memberitahukan keunggulan produk
39
Penolakan Terhadap produk pesaing
Tidak mudah beralih kepada produk pesaing
Setia Rasa memiliki
Interval
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tabel 3. 3 Jenis dan Sumber Data
Tujuan
Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Jenis Data Sumber Data
T – 1 Kuantitatif Primer
T – 2 Kuantitatif Primer
T – 3 Kuantitatif Primer
T – 4 Kuantitatif Primer
T – 5 Kuantitatif Primer
T – 6 Kuantitatif Primer
T – 7 Kuantitatif Primer
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Data – data yang dikumpulkan terdiri dari :
1) Data Primer
Metode yang digunakan adalah metode survey. Data ini
merupakan data mentah yang selanjutnya diproses untuk tujuan –
tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan. Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari pelanggan berupa jawaban terhadap
pertanyaan dalam kuisioner (Supranto, 2001, p239)
40
2) Data Sekunder
Data-data yang telah ada, yang telah diolah lebih lanjut.Data
sekunder dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
perusahaan, majalah, atau publikasi lainnya. (Umar 2002:p84)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan proposal ini, penulis mengadakan penelitian-
penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Data-data tersebut
diperoleh melalui dua cara yaitu :
1) Penelitian Lapangan (Field Research).
Penelitian lapangan merupakan penelitian dengan maksud untuk
mendapat sebenarnya atau langsung dari obyek penelitian, sehingga
data informasi dapat diyakini kebenarannya. Untuk mendapatkan data
atau informasi yang sedemikian ini penulis mengadakan:
a. Wawancara (Interview)
Dalam wawancara ini penulis melakukan tanya jawab kepada
manajer pemasaran, manajer personalia, dan staff perusahaan
untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
b. Pengamatan (Observasi)
Penulis melihat secara langsung mengenai kegiatan tersebut.
c. Daftar Pertanyaan (Questionaire)
Penulis memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh pihak
perusahaan.
2) Studi Kepustakaan (Library Study)
41
Studi kepustakaan merupakan studi yang dilakukan untuk
memperoleh data sekunder melalui buku-buku wajib (text books)
dan buku-buku pelengkap (references).
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dan studi diolah dengan cara
sebagai berikut :
a) Pengumpulan data, yaitu dengan mengumpulkan semua data yang
diperoleh dan dilakukan penelitian apakah data dan keterangan yang
diperoleh sudah benar dan dapat dipercaya sesuai dengan obyek
penelitian.
b) Klasifikasi, yaitu menggolongkan data sesuai dengan bentuk dan
keperluannya.
c) Interpretasi atau penafsiran dan analisis data, yaitu dengan
menetapkan ukuran-ukuran dan metode-metode yang akan
digunakan untuk mengolah data yang telah diperoleh. Hasil
analisis data dihubungkan dengan teori-teori yang akan digunakan
sesuai dengan ketentuannya.
d) Penyimpulan, yaitu dengan membuat kesimpulan dari yang telah
dianalisis.
Menurut Suharsimi .A (2002 : pp108-109), yang dimaksudkan populasi
dan sample adalah : “populasi adalah keseluruhan objek, sedangkan
sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.
42
Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan data primer.Data
primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari subjek penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini metode pengumpulan data primer dilakukan
dengan cara kuesioner, yaitu dilakukan dengan menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden disemua kalangan pengguna sepeda motor
Yamaha. Cara untuk pengambilan sample pada kuesioner ini, adalah kepada
setiap pengguna sepeda motor Yamaha pada kebaktian hari minggu yang
berlangsung selama 4 kebaktian khususnya dengan menyebarkan sebanyak
100 kuesioner ke responden.
Metode pengumpulan data primer diperoleh dengan menggunakan metode
close ended questioner. Sedangkan instrumentasi kuesioner adalah pertanyaan-
pertanyaan yang disertai pilihan jawaban yang sudah tersedia, dan dilengkapi
dengan skor penilaian.
Skor penilaian tersebut berada dalam skala likert.Metode tersebut ditujukan
untuk mengukur sikap dengan menyatakan pandangan terhadap subjek, objek atau
keadaan tertentu.
Data yang di kumpulkan dan kemudian dianalisa dengan menggunakan
skala likert.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seorang atau kelompok tentang fenomena sosial, selain itu skala likert digunakan
untuk meneliti suatu pendapat dari responden.
43
3.5 TeknikPengambilan Sampel
Berdasarkan pendapat Sugiono (2006, p72), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: Objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik
sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan teknik penetuan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan
teknik probability samples untuk pengambilan sampel, yaitu :
• Simple Random Sampling, merupakan desain pemilihan sampel yang
paling sederhana dan mudah. Teknik ini digunakan karena unit
pemilihan sampel hanya terdapat satu macam, cukup dengan
gambaran garis besar dari populasi, dan prosedur pemilihan sampel
yang sangat mudah.
Jadi teknik yang kami gunakan dengan menyebarkan kuisoner kepada
seluruh responden PT SAKA MOTOR YAMAHA sebanyak 100 Sampel.
1 = Sangat Tidak setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Cukup Setuju (CS) 4 = Setuju ( S)
5 = Sangat Setuju (SS)
44
3.6 Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Metode pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode pengambilan sampel sederhana (sample random sampling )
• Populasi dan sampel
Populasi menurut Sugiyono (2002 : p72 ) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh pengguna motor Yamaha di Jakarta dan
memenuhi karakteristik yang telah ditentukan oleh penulis dalam
kuesioner.
Sampel menurut Sugiyono (2002:p73) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut
umar (2003:p108) untuk menentukan berapa jumlah minimum sampel
yang dibutuhkan, jika ukuran populasi sudah diketahui, dapat
digunakan rumus slovin yaitu :
2)(1 eN
Nn
+= 100
)010.0(1001
1002
=+
=n
Keterangan : n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = tingkat kesalahan error (0.010) ditolerir 10%
Jadi penyebaran kuesioner ini penulis mengambil 100 orang sampel di dalam penelitian ini.
45
3.7 Teknik Pengolahan Sampel
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti terbagi menjadi 2 (dua)
macam variabel yang akan digunakan sebagai aspek utama proses penelitian,
antara lain, sebagai berikut
A. Variabel Tidak bebas (Y)
Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
pengaruh dari variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah perbaikan
sepeda motor Yamaha.
B.Variabel bebas (X)
Yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variable dependen.Dalam penelitian ini adalah tanggapan
konsumen dan jasa pelayanan.
3.8 Metode Analisis Data
Data diuji dan dianalisis dengan statistical package for social sciences
(SPSS) 16for window.Penelitian ini terdiri dari dua variabel independent dan dua
variabel dependent, oleh karena itu digunakan analisis regresi dan korelasi
berganda. Dalam analisis regresi linier ganda ini variabel yang dianalisis adalah :
1. variabel Independen : X1 = Kualitas Produk , X2 = jasa pelayanan
2. variabel dependent : Y = Keputusan Pembelian sepeda motor Yamaha.
Z = Loyalitas Konsumen sepeda motor Yamaha.
46
Analisis merupakan tindakan mengolah data hingga menjadi informasi
yang bermanfaat dalam menjawab masalah statistik. Dalam desain riset atau
penelitian, perlu direncanakan dengan baik alat analisis yang akan diterapkan
untuk menganalisis data. Setelah kuesioner disebarkan dan dikumpulkan kembali,
tahap selanjutnya adalah mengolah data yang diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner. Analisis merupakan tindakan mengolah data hingga menjadi informasi
yang bermanfaat dalam menjawab masalah statistik. Dalam desain riset atau
penelitian, perlu direncanakan dengan baik alat analisis yang akan diterapkan
untuk menganalisis data. Setelah kuesioner disebarkan dan dikumpulkan kembali,
tahap selanjutnya adalah mengolah data yang diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner.
Tabel 3. 4 Metode Analisis Data
Tujuan
Penelitian
Metode Analisis
Jenis Penelitian Teknik Analisis
T – 1 Deskriptif -
Asosiatif
Regresi sederhana
T – 2 Deskriptif -
Asosiatif
Regresi sederhana
T – 3 Deskriptif -
Asosiatif
Regresi sederhana
T – 4 Deskriptif -
Asosiatif
Regresi sederhana
T – 5 Deskriptif - Regresi sederhana
47
Asosiatif
T – 6 Deskriptif -
Asosiatif
Regresi berganda
T – 7 Deskriptif -
Asosiatif
Regresi berganda
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Skala pengukuran dan alat analisis yang digunakan adalah :
1) Transformasi Data Ordinal Ke Data Interval
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh pelanggan selaku
responden dari penelitian ini berupa data ordinal, dimana dalam metode
Path Analysis dianjurkan untuk menggunakan data Interval, hal ini
dilakukan agar diketahui dengan jelas jarak yang sebenarnya dari hasil
jawaban responden akan pernyataan-pernyataan yang terdapat di kuesioner.
Untuk mengubah data ordinal menjadi data interval, penulis menggunakan
program Minitap 15 (Statistical Software), dan data interval itulah yang
digunakan oleh penulis untuk memulai menganalisa data sampai dengan
selesai.
a) Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian dapat dikatakan valid apabila r hitung lebih besar daripada r
48
tabel. Hasil validitas dari setiap pertanyaan dalam kuesioner dapat
dilihat pada besarnya angka yang terdapat pada kolom Corrected Item
Total Correlation. Nilai validitas yang diperoleh dibandingkan dengan
nilai tabel r (0.17). jika | r hitung | < r tabel (0.17) dapat disimpulkan
bahwa instrumen yang digunakan tidak valid. Sebaliknya jika | r hitung |
> r tabel (0.17) dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan
valid.
b) Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama.
Tabel 3.5 Tabel Tingkat Reliabilitas
ALPHA TINGKAT
RELIABILITAS
0,00 – 0,19 KURANG RELIABEL
0,20 – 0,39 AGAK RELIABEL
0,40 – 0,69 CUKUP RELIABEL
0,70 – 0,89 RELIABEL
0,90 – 1,00 SANGAT RELIABEL
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
c) Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data
penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini
49
perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik
memiliki asumsi normalitas sebaran. Uji normalitas dapat hitung
dengan bantuan program SPSS 16.0, yaitu dengan langkah:
1. Pilih menu Analyze - Descriptive Statistics – Explore.
2. Masukkan variabel yang akan diuji sebarannya ke dalam kotak
Dependent List. Setelah itu kita klik tombol Plots, akan muncul
dialog boxkedua seperti gambar 2.3 di bawah ini.
Sumber : SPSS 16.0 for Windows
Gambar 3.1 Dialog Box dalamUji Normalitas
3. Dalam dialog ini kita memilih opsi Normality plots with tests,
kemudian klik Continue dan OK.
d) Analisis Deskriptif
50
Menurut Simamon, (2001, p231) analisis deskriptif adalah transformasi data
lengkap yang mudah dipahami/ diintepretasikan.
e) Analisis Kuantitatif
Dalam penelitian ini saya menggunakan analisis kuantitatif yang
dimana mencoba mengolah data yang menjadi informasi dalam
wujud angka. Penggunaan angka memudahkan pengintepretasian
hasil secara objektif ( penggunaan skala likert).
f) Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode regresi
berganda dikarenakan variabel independen ( X ) yang terdapat
dalam laporan ini ada tiga yaitu X1, X2, dan X3 serta terdapat dua
variabel dependennya yaitu ( Y ) dan (Z).
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Z = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2005:136)
9. Analisis Path
Analisis Path adalah suatu model yang digunakan untuk menganalisis pola
hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui kontribusi
51
langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen)
terhadap variabel terikat (endogen).
Manfaat lain dari analisis jalur sendiri ialah untuk :
• Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau
permasalahan yang diteliti.
• Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan
prediksi ini bersifat kualitatif.
• Pengujian model, menggunakan teori trimming, baik untuk uji
reliabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep
baru.
Asumsi-asumsi dalam path analysis berdasarkan Riduwan dan Kuncoro
(2007, p2-3):
1. Hubungan antar-variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan bersifat
normal
2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah
kausalitas yang berbalik
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan
rasio
4. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
52
5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran
valid dan reliabel), artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi
secara langsung
6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan
benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan,
artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan
kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan
kausalitas antar variabel yang diteliti
Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara
unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen
(X).Diagram jalur berikut menunjukkan struktur hubungan kausal
antar variabel.
Kategori seberapa besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dalam Path Analysis dilihat dari nilai
koefisien beta akan diuraikan pada Tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.7 Kategori Pengaruh Variabel dalam Path Analysis
Nilai Koefisien Beta Kategori Pengaruh 0,05 – 0,09 Lemah 0,10 – 0,29 Sedang
>0,30 Kuat Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2007
Pada dasarnya koefisien jalur adalah koefisien regresi yang
distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang
53
telah di set dalam angka baku atau Z – score ( data yang diset dengan nilai
rata-rata=0 dan standar deviasi=1).
Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyx3 X3 + ε1
Z = ρzx1 X1 + ρzx3X3 + ρzyY + ε2
Variabel – variabelnya ialah :
X1 = Kualitas Produk
X2 = Pelayanan
Y = Keputusan pembelian
Z = Loyalitas Konsumen
Model hubungan kausal X1, X2 terhadap Y dampaknya terhadap Z:
ε1 ε2
Pzx1
Pyx1
Pyx2 Pzy
Gambar 3.2 Model hubungan Kausal Antar Variabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
(ε1) Hubungan variabel Kualitas produk, Pelayanan dan promosi
penjualan yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan (ε2)
Hubungan variabel Kualitas produk, Pelayanan dan promosi penjualan yang
mempengaruhi loyalitas konsumen. Dari variabel tersebut akan dilihat
variabel yang paling berpengaruh untuk bisa ditingkatkan oleh perusahaan.
X1
Y Z
X2
54
3.9 Analisis Regresi
Regresi linear sederhana, koefisien korelasi, koefisien Determinasi serta
pengujian Hipotesis secara parsial. Untuk mengtahui apakah variabel independent
berpengaruh terhadap variabel dependent atau tidak, jika ada bagaimana sifat
pengaruh tersebut, apakah bersifat positif atau negative, maka kita perlu
mengetahui regresi linier sederhana koefisien korelasi, koefisien determinasi dan
pada akhirnya dilakukan uji hipotesis.
Analisis regresi sederhana dilakukan bila jumlah variabel bebasnya dua.
Prinsip regresi sederhana adalah menguji variabel dependent dalam kelompok Yi
dengan variabel independent yang terdapat dalam kelompok Xi, persamaan
regresi linier sederhana, yaitu :
Y = a+bx
Dimana untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑−
−=
22
2
)(
))(())((
XiXin
XiYiXiiXYia
∑ ∑
∑∑∑−
−= 22 )(
))((
XiXin
YiXiXiYinb
Sumber : Nasir (2003:p58 )
Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan berikut ada tabel hubungan :
Pedoman untuk memberikan interpretasi Terhadap koefisien Korelasi
55
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0% - 20% Sangat Lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat Kuat
Sumber : Ridwan (2003)
3.9.1 Koefisien Korelasi
untuk mengetahui keterkaitan antara variabel-variabel bebas yang
dianalisis terhadap variabel terikat perlu diadakan pengujian terhadap hasil
analisis regresi. Pengujian terhadap hasil analisis regresi.Pengujian ini juga
untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel bebas terikat.
Rumus perhitungannya yaitu:
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−=
})({)(
))((2222 YYnXiXin
YiXiXiYinr
Sumber : Nasir (2003:58)
Uji koefisien korelasi digunakan untuk menguji apakah koefisien korelasi
benar-benar berbeda dari nol secara nyata atau tidak. Hal ini untuk
mengetahui atau tidaknya pengaruh tanggapan konsumen, jasa pelayanan dan
perbaikan pada PT Saka Motor.
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut :
56
1) Nyatakan Hipotesis dan alternative
2) Tentukan taraf nyata =5% dan derajat kebebasan. Untuk korelasi product
moment derajat kebebasannya ialah df=n-2.
Khusus untuk korelasi berganda derajat kebebasannya adalah :
Dk pembilang = k
Dk penyebut = (n-k-1)
Dimana Nilai k ialah menunjukan jumlah variabel Independent.
3) Tentukan Uji Statsitik
Untuk korelasi product moment menggunakan t hitung dengan rumus :
21
2
r
nrt
−
−=
3.9.2Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi
parsial yang sebelumnya telah dicari. Formulasi koefisien determinasi:
%1002 xrkd = sumber : Nasir
Dimana
kd = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
57
3.10 Analisis ANOVA
Analisis Varian (ANOVA) adalah suatu metode untuk menguraikan
keragaman total data menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai
sumber keragaman.
ANOVA di gunakan apabila terdapat lebih dari dua variable, Dalam literature
Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis
ragam , sidik ragam dan analisis variasi. Ia merupakan pengembangan dari
masalah Behrens-fisher sehingga uji-F juga di pakai dalam pengambilan
keputusan.Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher,
bapak statistika modern. Dalam praktek , analisis varians dapat merupakan uji
hipotesis ( lebih sering di pakai ) maupun pendugaan ( estimation, khususnya
di bidang genetika terapan ).Secara umum, analisis varians (atau ragam)
berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama varians pertama
adalah varians antar contoh ( among samples) dan varians kedua adalah adalah
varians di dalam masing-masing contoh ( within samples). Dengan ide
semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan memberikan hasil yang
sama dengan uji-t untuk dua rerata ( mean).
Supaya salih (valid) dalam menafsirkan hasilnya, analisis varians
menggantungkan diri pada empat asumsi yang harus dipenuhi dalam
perancangan percobaan.
58
1. Data berdistribusi normal, karena pengujiannya menggunakan uji F-
Snedecor
2. Varians atau ragamnya homogen, dikenal sebagai homoskedastisitas,
karena hanya digunakan satu penduga (estimate) untuk varians dalam
contoh.
3. Masing-masing contoh saling independen, yang harus dapat diatur dengan
perancangan percobaan yang tepat.
4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah).
Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk
berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit.Selain itu, analisis ini juga masih
memiliki keterkaitan dengan analisis regresi.Akibatnya, penggunaannya
sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga
eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.
sering kali kita menghadapi banyak rata-rata (lebih dari dua rata-rata). apabila
kita mengambil langkah pengujian perbedaan rata-rata tersebut satu persatu
(dengan t test) akan memakan waktu, tenaga yang banyak. di samping itu, kita
akan menghadapi risiko salah yang besar. untuk itu, telah ditemikan cara
analisis yang mengandung kesalahan lebih kecil da dapat menghemat waktu
serta tenaga yaitu dengan ANOVA (Analisys of variances).
59
pada dasarnya pola sample dapat dikelompokkan menjadi:
1. seluruh sample, baik yang berada pada kelompok pertama sampai dengan
yang ada di kelompok lain, berasal dari populasi yang sama. untuk kondisi ini
hipotesis nol terbatas pada tidak ada efek dari treatment (perlakuan)
2. sample yang ada di kelompok satu berasal dari populasi yang berbeda
dengan populasi sample yang ada di kelompok lainnya. untuk kondisi ini
hipotesis nol dapat berbunyi: tidak ada efek treatment antar kelompok.
3.11 Rancangan Uji Hipotesis
3.11.1 Merumuskan Hipotesis Nol
a. Ho diterima jika tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dan dependen ( Pvalue> 0.05).
b. Ha diterima jika terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel (
Pvalue < 0.05).
Hipotesis yang diiuji dalam penelitian adalah:
1. Untuk T – 1
Ho = Kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Ha = Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
2. Untuk T – 2
Ho = Kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan
Ha = Pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
60
3. Untuk T – 3
Ho = Kualitas produk tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
Ha = Kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
4. Untuk T – 4
Ho = Kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
Ha = Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
5. Untuk T – 5
Ho = Keputusan pembelian tidak berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen
Ha = Keputusan pembelian berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
6. Untuk T – 6
Ho = Kualitas produk dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
Ha = Kualitas produk dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
7. Untuk T – 7
Ho = Kualitas produk, kualitas pelayanan dan Keputusan Pembelian tidak
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
Ha = Kualitas produk, kualitas pelayanan dan Keputusan Pembelian tidak
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Dasar Pengambilan Keputusan:
• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
61
sig atau [0.05≤Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.
• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas
sig atau [0.05≥Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.12 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian
Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data
dan hasil analisis selesai dilakukan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner
yang dibagikan kepada konsumen Motor Yamaha, akan didapatkan
gambaran mengenai pengaruh antar variabel kualitas produk dan kualitas
pelayananterhadap keputusan pembelian yang berakhir pada timbulnya
loyalitas konsumen.
Setelah itu data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan
kepada konsumen, maka dilakukan analisis hubungan dan pengaruh antara
variabel independen kualitas produk dan pelayanan, terhadap variabel
dependen keputusan pembelian konsumen dan loyalitas konsumen.
Dari hasil analisis yang akan dilakukan, apabila ditemukan bahwa
terdapat hubungan dan pengaruh yang kuat antara ke 4 variabel diatas
maka, dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen SepedaMotor Yamaha
dibangun dari variabel – variable tersebut dan kiranya SepedaMotor
YamahaPT Saka Motor terus mencari faktor-faktor lainnya yang dapat
memberikan pengaruh yang kuat kepada SepedaMotor Yamaha selain
daripadavariabel – variabel datas.