Download - Metode Perpetaan
PEMETAAN GEOLOGIPEMETAAN GEOLOGI
Tujuan :Tujuan : Mengetahui kondisi geologi suatu Mengetahui kondisi geologi suatu wilayah, yaitu : bentuk bentang alam/morfologi wilayah, yaitu : bentuk bentang alam/morfologi dan sungai, stratigrafi, struktur geologi, proses dan sungai, stratigrafi, struktur geologi, proses geologi, geologi lingkungangeologi, geologi lingkungan
Metode :Metode : 1. Survey langsung ke lapangan 1. Survey langsung ke lapangan 2. Analisa laboratorium 2. Analisa laboratorium
Tahapan Pemetaan :Tahapan Pemetaan : 1. Persiapan1. Persiapan 2. Kegiatan lapangan2. Kegiatan lapangan 3. Analisa Laboratorium3. Analisa Laboratorium 4. Analisa dan interpretasi4. Analisa dan interpretasi 5. Penyusunan laporan5. Penyusunan laporan
TAHAP PERSIAPAN
Desk Study
Merancang Lintasan
Persiapan alat dan Perlengkapan
Peta Topografi & Citra
Peta GeologiRegional
- Morfologi- Sungai- Struktur Geologi- Litologi (?)
- Litologi- Struktur Geologi- Potensi SDA- Potensi Bencana Alam
TAHAP SURVEY LAPANGAN – LAB - ANALISA
SINGKAPAN
MorfologiLitologi/Batuan Struktur Geologi
- Nama batuan lebih detail.- Umur batuan- Hubungan antar batuan
- Bentuk Bentang alam- Relief/sudut lereng- Ketinggian- Stadia Sungai- Aliran sungaii
- Jenis - jenis struktur (sesar, kekar, lipatan)- Arah gaya
TATANAN GEOLOGI - Morfologi & Sungai - Stratigrafi - Struktur Geologi
Diagram Alir Metode Geologi dalam Perencanaan Wilayah
- Kondisi batuan (fresh, lapuk,terubah)- Kelompok, jenis, nama batuan-- Hubungan antrar batuan-- Ukur kedudukan batuan- Aspek lain (SDA, Geo Tek)
- Ciri-ciri struktur geologi- Ukur kedudukan struktur
- Satuan morfologi- Pola aliran- Genetik sungai
- Proses geologi - Geologi Tata Lingkungan (Analisa potensi positif & negatif)
Syarat Keilmuan utk Syarat Keilmuan utk PemetaanPemetaan
GeomormologiGeomormologi Interpretasi Peta Topografi/PJJInterpretasi Peta Topografi/PJJ PetrologiPetrologi SedimentologiSedimentologi Paleontologi Paleontologi StratigrafiStratigrafi Struktur GeologiStruktur Geologi Bisa membaca peta geologiBisa membaca peta geologi Bisa membaca koordinatBisa membaca koordinat
PETA TOPOGRAFIPETA TOPOGRAFI
AdalahAdalah peta yang menggambarkan peta yang menggambarkan relief/roman muka bumi berdasarkan garis relief/roman muka bumi berdasarkan garis konturkontur
Kegunaan :Kegunaan : - Peta dasar membuat satuan morfologi- Peta dasar membuat satuan morfologi - Analisa Sungai- Analisa Sungai - Analisa struktur- Analisa struktur Tahap analisa peta topografiTahap analisa peta topografi - Kenali bagian2nya atau bisa membaca - Kenali bagian2nya atau bisa membaca
peta toppeta top - Analisa guna mendapatkan kegunaan- Analisa guna mendapatkan kegunaan
Bagian-bagian peta Bagian-bagian peta topografitopografi
Judul peta Skala Peta Nomor Peta Pembagian Lembar Peta Pembuat/dikeluarkan oleh .. Sistem Koordinat Garis Kontur Kontur Indeks Interval Kontur Titik Triangulasi Sungai Legenda Pemukiman
Lokasi koordinat00o 50’ LS/LS dan 100o 30’ BT
00º50’ S/LS
Contoh :Plotkan Lokasi koordinat00o 50’ LS/LS dan 100o 30’ BT
100º 30’ E/BT
CARA PEMBACAAN KOORDINAT :Pembacaan koordinat suatu objek dengan sistem matrik, Artinya pada satu objek/titik ada koordinat lintang utara/lintang selatan atau sb X dan koordinat bujur timur/bujur barat atau sumbu Y
Analisa SungaiAnalisa Sungai
Stadia SungaiStadia Sungai Pola aliranPola aliran Genetik SungaiGenetik Sungai DASDAS
Pembuatan Peta Pembuatan Peta MorfologiMorfologi
AdalahAdalah peta yang menggambarkan sebaran bentuk topografi peta yang menggambarkan sebaran bentuk topografi berdasarkan besar kemiringan lereng berdasarkan besar kemiringan lereng
Merupakan salah satu informasi geologi yang dibutuhkan Merupakan salah satu informasi geologi yang dibutuhkan dalam penyusunan tata ruang.dalam penyusunan tata ruang.
Prosesur :Prosesur : - Hitung kemiringan lereng pada peta topografi - Hitung kemiringan lereng pada peta topografi (sesuai dengan aturan)(sesuai dengan aturan) - Kelompokan areal yang mempunyai kemiringan lereng - Kelompokan areal yang mempunyai kemiringan lereng
yang yang sama (dengan mengacu pada klasifikasi, misal klasifikasi sama (dengan mengacu pada klasifikasi, misal klasifikasi
VanVan Zuidam)Zuidam)
Di nyatakan dalam drajat atau persen Di nyatakan dalam drajat atau persen Kemiringan lereng (%) = Beda Tinggi/Panjang sayatan x Kemiringan lereng (%) = Beda Tinggi/Panjang sayatan x
100 %100 %
Kemiringan dalam ( º ) = tg Kemiringan dalam ( º ) = tg αα = Beda tinggi/Panjang = Beda tinggi/Panjang sayatan sayatan
Prosedur : Prosedur : - Buat sayatan atau penampang pada kontur- Buat sayatan atau penampang pada kontur - Sayatan/penampang dibuat pada punggung (baiknya) - Sayatan/penampang dibuat pada punggung (baiknya)
dan dan tegak lurus konturtegak lurus kontur - Sayatan dibuat pada kontur yang sama (jangan dibuat - Sayatan dibuat pada kontur yang sama (jangan dibuat
satu satu garis antara kontur yang rapat dengan yang jarang)garis antara kontur yang rapat dengan yang jarang) - Hitung kemiringan lereng- Hitung kemiringan lereng
A
B
Kelas LerengKelas Lereng Sifat-sifat proses dan kondisi alamSifat-sifat proses dan kondisi alam WarnaWarna
0º – 2º ( 0 – 2 %) 0º – 2º ( 0 – 2 %)
(0-2%)(0-2%)Datar hingga hampir datarDatar hingga hampir datar HijauHijau
2º – 4º ( 2 – 7 %)2º – 4º ( 2 – 7 %)
(2% - 5%)(2% - 5%)Agak MiringAgak Miring
Gerakan tanah kecepatan rendah, Gerakan tanah kecepatan rendah, erosi lembar dan erosi alurerosi lembar dan erosi alur
Hijau mudaHijau muda
4º – 8º ( 7 – 15 %)4º – 8º ( 7 – 15 %) MiringMiring
Sama dengan di atas tapi ssangat Sama dengan di atas tapi ssangat rawan gerakan tanahrawan gerakan tanah
KuningKuning
8º – 16º ( 15 – 30 %)8º – 16º ( 15 – 30 %) Agak CuramAgak Curam
Banyak terjadi gerakan tanah, erosi Banyak terjadi gerakan tanah, erosi terutama longsoran yang bersifat terutama longsoran yang bersifat nendatannendatan
JinggaJingga
16º – 35º (30 – 70 %)16º – 35º (30 – 70 %) CuramCuram
Erosi dan gerakan tanah sering terjadiErosi dan gerakan tanah sering terjadiMerah MudaMerah Muda
35º – 55º ( 70 – 35º – 55º ( 70 – 140%)140%)
Sangat CuramSangat Curam
Mulai terbentuk endapan hasil Mulai terbentuk endapan hasil rombakan dan erosirombakan dan erosi
MerahMerah
> 55º ( > 140 %)> 55º ( > 140 %) Curam EkstrimCuram Ekstrim
Batuan tersingkap, rawan gerakan Batuan tersingkap, rawan gerakan tanah jenis jatuhantanah jenis jatuhan
UnguUngu
Tabel : Klasifikasi lereng menurut Van Zuidam, 1985
KEC.
KEC.
DARUSSALAM
Ke Langsa
MEDAN
DELI SERDANG
SIMALUNGUN
KABAN JAHE
BINJAI
T. TINGGI
ASAHAN
TAP. SELATAN
PADANG SIDEMPUAN
SAMOSIRTOBA
LABUHAN BATU
RANTAU PRAPAT
PROP. RIAU
T. BALAI
KISARAN
B
U
S
T
SIDIKALANG
PANDAN
TAPANULI SIBOLGA
TENGAH
BARUS
DAIRI
Danau Toba
TAP. UTARA
GUNUNG SITOLI
N I A S
P. Bojo
PROP. SUMATERA BARAT
MANDAILING NATAL
PANYABUNGAN
NANGGROE ACEH
P. SIANTAR
BALIGE
KARO
LANGKAT
PULAU PINI
Orientasi Wilayah
TARUTUNG
KEC.
KEC.
KEC.
PETA MORFOLOGIKECAMATAN NATAL
Ibukota Kecamatan
Desa
Keterangan :
Batas Kecamatan
Batas Desa
Jalan
Sungai
Morfologi Agak Curam
Morfologi Dataran
Morfologi Miring
Morfologi Curam
Morfologi Agak Miring
PEMBUATAN PROFIL/PENAMPANGPEMBUATAN PROFIL/PENAMPANG
Tujuan :Tujuan : untuk mengetahui bentuk profil/topografi suatu daerah untuk mengetahui bentuk profil/topografi suatu daerah
Prosedur Pembuatan :Prosedur Pembuatan : - Buat garis penampang dalam peta- Buat garis penampang dalam peta - Buat penampang dan tandai titik-titik ketinggian yang dilalui- Buat penampang dan tandai titik-titik ketinggian yang dilalui dimulai/dipotong oleh garis penampang (gunakan kertas bantu), dimulai/dipotong oleh garis penampang (gunakan kertas bantu), lalu buat :lalu buat : * base line (panjangnya sama dengan panjang garis penampang* base line (panjangnya sama dengan panjang garis penampang dalam peta)dalam peta) * and line : garis tegak lurus pada sisi-sisi garis penampang* and line : garis tegak lurus pada sisi-sisi garis penampang (buat interval ketinggian sesuai skala peta) dan plotkan (buat interval ketinggian sesuai skala peta) dan plotkan masing-masing ketinggian yang sudah ditandai di penampangmasing-masing ketinggian yang sudah ditandai di penampang * profile line : menghubungkan titik-titik ketinggian * profile line : menghubungkan titik-titik ketinggian
Analisa StrukturAnalisa Struktur
PrinsipPrinsip : : Peta topografi yang Peta topografi yang menggambarkan roman muka bumi dikontrol menggambarkan roman muka bumi dikontrol oleh litologi, struktur geologi dan proses oleh litologi, struktur geologi dan proses eksogen eksogen
Analisa struktur :Analisa struktur : dengan melihat dengan melihat bentuk/pola garis konturbentuk/pola garis kontur
Struktur geologi yang dapat diamati :Struktur geologi yang dapat diamati : Sesar Normal dan Sesar MendatarSesar Normal dan Sesar Mendatar
Analisa SungaiAnalisa Sungai
Daerah Aliran SungaiDaerah Aliran Sungai Pola aliran sungaiPola aliran sungai Stadia SungaiStadia Sungai Genetik SungaiGenetik Sungai
Tahap Kegiatan Survey Tahap Kegiatan Survey LapanganLapangan
SOP pada SINGKAPAN: SOP pada SINGKAPAN: - Orientasi - Orientasi - Ploting singkapan dalam peta- Ploting singkapan dalam peta - Pengamatan (pendiskripsian)- Pengamatan (pendiskripsian) - Pengukuran- Pengukuran - Dokumentasi (sketsa, foto)- Dokumentasi (sketsa, foto) - Sampling- Sampling
CATAT DATA YANG TERLIHAT DI CATAT DATA YANG TERLIHAT DI SINGKAPAN DALAM BUKU SINGKAPAN DALAM BUKU LAPANGANLAPANGAN
OrientasiOrientasi
TujuanTujuan : : mengenali kondisi/objek mengenali kondisi/objek dilapangan di dalam petadilapangan di dalam peta
CaranyaCaranya : Utarakan posisi peta : Utarakan posisi peta terhadap utara bumiterhadap utara bumi
PlotingPloting Tujuan :Tujuan : memplot lokasi singkapan di memplot lokasi singkapan di
lapangan kedalam peta.lapangan kedalam peta.
Caranya :Caranya : - Langsung- Langsung - Dengan GPS- Dengan GPS - Dengan kompas geologi : - Dengan kompas geologi : * Titik terhadap titik* Titik terhadap titik * Titik terhadap garis* Titik terhadap garis
PENGENALAN KOMPAS GEOLOGIPENGENALAN KOMPAS GEOLOGI
Bagian-bagian kompasBagian-bagian kompas
Mengukur Arah
Cara Pengukuran Arah :Cara Pengukuran Arah :- Pegang kompas setinggi pinggang, Pegang kompas setinggi pinggang, buka cermin 135º dan arahkan lengan buka cermin 135º dan arahkan lengan kompas kearah objek yang akan diukurkompas kearah objek yang akan diukur
- Tampakan objek/patok (diujung lintasan) Tampakan objek/patok (diujung lintasan) pada cermin, berimpit dengan ujung pada cermin, berimpit dengan ujung lengan kompas dan garis tengah cerminlengan kompas dan garis tengah cermin
- Horizontalkan kompas (gelembung bull’s Horizontalkan kompas (gelembung bull’s eye ditengah), lalu baca besarnya araheye ditengah), lalu baca besarnya arah lintasan yang tunjuk jarum magnet pada lintasan yang tunjuk jarum magnet pada lingkaran pembagian drajatlingkaran pembagian drajat
Mengukur Slope
Mengukur Slope
Cara Pengukuran Slope :Cara Pengukuran Slope :
- Buka kompas/cermin 45º dan pegang - Buka kompas/cermin 45º dan pegang seperti gambarseperti gambar
- Sebelumnya posisikan 0 dengan 0 di - Sebelumnya posisikan 0 dengan 0 di klinometerklinometer
- Bidik objek dari lubang lengan kompas - Bidik objek dari lubang lengan kompas tembus jendela pandang dan tembus jendela pandang dan horizontalkan nifo tabung (gelembung di horizontalkan nifo tabung (gelembung di tengah) tengah)
- Baca harga slope pada klinometer- Baca harga slope pada klinometer
Mengukur Strike/Dip
Cara Pengukuran Strike/Dip :Cara Pengukuran Strike/Dip :
Pengukuran Strike : (gbr a)Pengukuran Strike : (gbr a) - Buka kompas/cermin 180º dan - Buka kompas/cermin 180º dan tempelkan sisi E kompas searah striketempelkan sisi E kompas searah strike - Horizontalkan nifo bulat dan baca arah - Horizontalkan nifo bulat dan baca arah yang ditunjukan jarum magnetyang ditunjukan jarum magnet Pengukuran Dip : (gbr b)Pengukuran Dip : (gbr b)- Sebelumnya posisikan 0 dengan 0 di - Sebelumnya posisikan 0 dengan 0 di klinometerklinometer- Tempelkan sisi W tegak lurus terhadap Tempelkan sisi W tegak lurus terhadap garis/arah strikegaris/arah strike - Horizontalkan nifo tabung dan baca- Horizontalkan nifo tabung dan baca harga dip pada klinometerharga dip pada klinometer
Pengukuran Dip Direction : (gbr c)Pengukuran Dip Direction : (gbr c)- Tempelkasn sisi S pada bidang miring.Tempelkasn sisi S pada bidang miring.- Horizontalkan nifo bulat dan baca arahHorizontalkan nifo bulat dan baca arah
Lintasan Ajibata - Lintasan Ajibata - SibagandingSibaganding
Pengamatan BatuanPengamatan Batuan Pengamatan StrukturPengamatan Struktur Pengamatan Kestabilan LerengPengamatan Kestabilan Lereng
Formasi BahorokPermo-Karbon
Formasi BKualu, Anggota SibagandingPerm Awal - Trias
Formasi Peutu, Anggota ParapatMiosen Awal – Miosen Ahir
Mikrodiorit ParapatMiosen Tengah
Vulkanik TobaPleistosen
Formasi SamosirPleistosen
Breksi Vulkanik Pleistosen
Edapan Aluvial
STRATIGRAFI DAERAH PARAPAT
PENGAMATAN BATUANPENGAMATAN BATUAN
ALUR BERPIKIR PENGAMATAN BATUAN :ALUR BERPIKIR PENGAMATAN BATUAN :
Jenis Batuan, dari tekstur dan struktur :Beku, Sedimen, Piroklastik, Metamorf)Jenis Batuan, dari tekstur dan struktur :Beku, Sedimen, Piroklastik, Metamorf)
Jenis Masing-Masing BatuanJenis Masing-Masing Batuan
Komposisi MineralKomposisi Mineral
Tekstur & StrukturTekstur & Struktur
Nama BatuanNama Batuan
PENGAMATAN PENGAMATAN STRUKTURSTRUKTUR
Ciri-ciri stuktur : hancuran/breksiasi, Ciri-ciri stuktur : hancuran/breksiasi, pelurusan pelurusan
lembah, bentuk morfologilembah, bentuk morfologi Pengukuran KedudukanPengukuran Kedudukan Jenis struktur : Kekar, Sesar, LipatanJenis struktur : Kekar, Sesar, Lipatan
KESTABILAN LERENGKESTABILAN LERENG
Faktor pengontrolFaktor pengontrol : batuan, : batuan, kemiringan lerengkemiringan lereng
Faktor pemicuFaktor pemicu : vegetasi, aktivitas : vegetasi, aktivitas manusia, curah hujanmanusia, curah hujan