Miftahudin, S,Pd.
• Disebut juga “pegangan hidup”, “petunjuk hidup” • Weltanschauung (Jerman) – Pandangan dunia • Lebensanschauung (Jerman) Pandangan Hidup • The way of life (Inggris) jalan hidup/cara hidup • Seperangkat nilai luhur yang diyakini
kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya sebagai acuan/pedoman kehidupan bagi manusia penganutnya, sehingga menimbulkan tekad yang kuat bagi penganutnya untuk mewujudkannya dalam kehidupan nyata
• Kristalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia yang menimbulkan tekad untuk mewujudkannya dalam sikap, tingkah laku dan perbuatannya
• Kedamaian • Keselarasan
• Keimanan • Keberadaban
• Ketaqwaan • Persatuan dan Kesatuan
• Keadilan • Mufakat
• Kesetaraan • Kebijaksanaan
• Kesejahteraan
• Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa (Indonesia) yang memberikan pedoman dan kekuatan rokhaniah bagi bangsa untuk berperilaku dengan baik dan benar.
• Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Maksudnya, Pancasila merupakan suatu kesepakatan yang mempunyai makna dan nilai yang sangat tinggi, karenanya senantiasa dihormati dan dijunjung tinggi, tidak boleh disimpangi, dan bersifat imperatif. Pancasila yang tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan hasil kesepakatan PPKI yang mewakili seluruh bangsa Indonesia, merupakan hasil konsensus nasional, sehingga Pancasila merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Sedangkan pengertian ‘ideologi’ adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam pelbagai bidang kehidupan yang menyangkut bidang politik (termasuk bidang pertahanan dan keamanan), bidang sosial, bidang kebudayaan, dan bidang keagamaan.
Ciri khas Ideologi tertutup :
• ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita satu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui masyarakat. Hal ini berarti demi ideologi masyarakat harus berkorban untuk menilai kepercayaan ideologi dan kesetiaannya sebagai warga masyarakat.
• Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras.
• Jadi ideologi tertutup bersifat totaliter dan menyangkut segala segi kehidupan.
Ciri khas ideologi terbuka :
• nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
• dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah.
• tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan masyarakat itu sendiri.
• Isinya tidak operasional. Menjadi operasional ketika sudah dijabarkan ke dalam perangkat peraturan perundangan.
• Pancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi : 1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila
yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila.
2. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
3. Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam berbagai bidang.
• Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan keterbukaan dalam menerima budaya
asing masuk ke Indonesia selama budaya asing itu tidak melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila. Misalnya masuknya budaya India, Islam, barat dan sebagainya.
• Dasar Negara adalah seperangkat nilai yang ditetapkan sebagai dasar bagi:
–berdirinya suatu negara,
– tujuan negara
–penyelenggaraan/pengelolaan negara
– tolok ukur atau norma penyelenggaraan negara
• Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan, ditetapkan sebagai dasar bagi: – Berdirinya negara Indonesia
– Tujuan negara Indonesia
– Penyelenggaraan negara Indonesia
– Tolok ukur dan norma penyelenggaraan negara Indonesia
– Tolok ukur pencapaian penyelenggaraan negara
• Pelaksanaan negara harus berdasarkan nilai-nilai Pancasila
• Jika terjadi penyimpangan, artinya apabila pengelolaan negara yang melenceng dari nilai Pancasila, maka harus dilakukan koreksi agar bangunan dan pengelolaan negara kembali bertumpu pada dasar negara yang berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
Pancasila Liberalisme
1. Kepemilikan individu dibatasi
pada kepentingan yang tidak
menjadi hajat hidup orang
banyak.
2. Adanya Sinergi
ketatanegaraan dengan
dimensi agama.
1. Kepemilikan individu tidak
dibatasi sama sekali.
2. Ketatanegaraan dan
keagamaan dilarang untuk
dicampuradukkan.
Pancasila Komunisme
1. Hak milik pribadi dan negara
dipisahkan dengan jelas dan
diperbolehkan sesuai
peraturan.
2. Menimbulkan adanya kelas
dalam masyarakat dengan
penanganan masing-masing.
3. Pemerintah yang demokratis.
1. Penghapusan seluruh hak
milik pribadi dan negara
menjadi hak milik bersama.
2. Terciptanya negara tanpa
kelas
3. Pemerintahan cenderung
otoriter agar rakyat dapat
diatur sepenuhnya
Secara teoritis hampir-hampir jauh dari praktik demokrasi karena Sistem politik dimonopoli oleh satu partai tunggal, yakni “partai komunis Cina”
Pancasila Sosialisme
1. Hak milik pribadi dan
negara dipisahkan dengan
jelas dan diperbolehkan
sesuai peraturan.
2. Menimbulkan adanya kelas
dalam masyarakat dengan
penanganan masing-
masing.
1. Penghapusan sebagian
besar hak milik pribadi dan
negara menjadi hak milik
bersama.
2. Terciptanya negara tanpa
kelas
Persamaan
Beberapa negara penganut paham sosialisme masih menganut sistem demokrasi dalam pemerintahan mereka.
Notes:
Sosialisme adalah versi lunak dari komunisme.
Merupakan kompromi komunisme terhadap Sist. Demokrasi
Pancasila Fasisme
1. Kekuasaan tertinggi di tangan
rakyat.
2. Pendekatan peraturan sesuai
dengan jenis peraturan dan
sasarannya.
3. Pemerintah mengatur rakyat
pada hal-hal umum saja,
sisanya diatur oleh nilai dan
norma
4. Pemerintahan yang demokratis
1. Kekuasaan tertinggi di tangan
pemerintahan (negara) yang
berkuasa saat itu.
2. Peraturan diberikan secara
intimidatif agar dipatuhi.
3. Pemerintah mengatur segala
yang boleh dan tidak boleh
dilakukan oleh rakyat.
4. Pemerintahan yang otoriter.
Sistem Demokrasi dalam ideologi Fasis dianggap sebagai “musuh” penguasa setempat
Kasus:
Negara Mesir Kudeta Presiden AsSisi atas Morsi
Negara Suriah Bashar Asad
Demokratis Liberal Komunis
Sosialis
Fasis
s.e.k.i.a.n
Tugas Individu
PAPPER
• Hubungan Pancasila dan UUD 1945 dalam praktek Pemerintahan
• Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Masyarakat