MODEL ANALISIS
DALAM GEOGRAFI
SOSIAL
Yuswanti Ariani Wirahayu,
Yuli Ifana Sari, Mustika Arif
Jayanti
PENDAHULUAN
Pendekatan geografi pendekatan keruangan
pendekatan kewilayahan
pendekatan kompleks
wilayah
MODEL DAN ANALISA KERUANGAN
Analisa lokasi Jarak (distance)
Kaitan (interaction)
Gerakan (movement)
MODEL DAN ANALISA TETEANGGA
TERDEKAT
Pola pemukiman Seragam
Random
Mengelompok
Analisa tetangga terdekat digunakan untuk
daerah dimana antara satu pemukiman dengan
pemukiman yang lain tidak ada hambatan-
hambatan alamiah yang belum dapat teratasi.
Dengan analisa tetangga terdekat perbandingan
pola pemukiman dapat dilakukan dengan baik,
bukan saja dari segi waktu tapi juga dari segi
ruang.
Gunanya untuk perancangan letak pusat-pusat
layanan sosial : rumah sakit, kantor pos, pasar,
pusat rekreasi.
Gambar pola
Langkah analisa tetangga terdekat:
a. Menentukan batas yang akan di selidiki
b. Mengubah pola pemukiman menjadi pola penyebaran titik
c. Memberikan nomor urut bagi setiap titik untuk mudah menganalisannya
d. Ukur jarak dan catatlah jarahnya
e. Hitung parameter tetangga terdekat
Rumus
T =
Keterangan:
T = indeks penyebaran tetangga terdekat
Ju =jarak rata-rata yang di ukur satu titik dengan
titik tetangganya yang terdekat
Jh = jarak rata-rata yang di peroleh apabila semua
titik mempunyai pola random
JARAK DAN INTERAKSI DALAM RUANG
Gerakan orang bermigrasi banyaknya
orang yang mengadakan migrasi
Banyaknya orang bermigrasi ≠ jarak yang
memisahkan
MODEL GRAVITASI DAN INTERAKSI DALAM
RUANG
Dalam membicarakan tentang model gravitasi
dan interaksi dalam ruang dapat diberikan
contoh sebagai berikut, misalkan terdapat dua
wilayah yang dipisahkan oleh suatu jarak
tertentu maka interaksi dalam ruang antara dua
wilayah tersebut dapat diperkirakan.
Model gravitasi dan interaksi dalam ruangan
dapat di gunakan untuk perencanaan prasarana
perhubungan yaitu untuk tempat-tempat dengan
nilai interaksi yang rendah.
Interaksi ruang dalam wilayah;
Model gravitasi Surabaya, Malang, Batu, dan Jombang
S
M
B
J
MODEL GRAVITASI DAN MIGRASI
PENDUDUK
Migrasi penduduk secara berangsur-angsur
diserap oleh daerah-daerah yang di laluinya
Untuk membuktikan hal tersebut harus ada data
statistik yang terpercaya
Formula/analisa
MX = k .x-1 e-ax
MX == Persentase pendatang ke suatu tempat x
x = Jarak antara daerah penerima dan daerah asal
k = Kostante
ax = Koefisien absorpsi di tempat x (berdasarkan studi yang
dilakukan di Eropa, untuk Eropa mempunyai nilai 2,1)
JARINGAN DAN KONEKTIVITAS
Perpindahan manusia dan barang dari satu
tempat ke tempat lain selalu melalui jalur-jalur
tertentu
Jaringan dapat diartikan sebagai suatu sistem
garis yang menghubungkan himpunan-
himpunan titik
Jaringan dapat dilihat dari segi tipologinya,
yaitu mempelajari suatu jaringan sebagai sistem
titik dan mata rantai
Unsur tipologi seperti titik, mata rantai, dan
wilayah
Gambar 3 unsur tipologi
Gambar graf dengan kombinasi
LOKASI
Banyak pemikiran tentang konsep kota ideal yang
diwujudkan dalam teori-teori lokasi.
Theory of industrial location (teori lokasi
industri) dari Alfred Weber.
Theory of optimal industrial location (teori lokasi
industri optimal) dari Losch.
Theory of weight loss and transport cost (teori
susut dan ongkos transport).
Model of gravitation and interaction (model
gravitasi dan interaksi) dari Issac Newton dan
Ullman.
Theory of cental place (teori tempat yang sentral)
dari Walter Christaller.
THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI
LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER
Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan asumsi sebagai berikut:
Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen.
Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai. Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah
Minimum Regional (UMR).
Hanya ada satu jenis alat transportasi.
Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut.
Terdapat persaingan antarkegiatan industri.
Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional.
TEORI LOKASI INDUSTRI OPTIMAL (THEORY OF
OPTIMAL INDUSTRIAL LOCA- TION) DARI LOSCH
Teori ini didasarkan pada permintaan (demand),
sehingga dalam teori ini diasumsikan bahwa
lokasi optimal dari suatu pabrik atau industri
yaitu apabila dapat menguasai wilayah
pemasaran yang luas, sehingga dapat dihasilkan
pendapatan paling besar.
TEORI SUSUT DAN ONGKOS TRANSPORT (THEORY OF
WEIGHT LOSS AND TRANSPORT COST)
Teori ini didasarkan pada hubungan antara
faktor susut dalam proses pengangkutan dan
ongkos transport yang harus dikeluarkan, yaitu
dengan cara mengkaji kemungkinan penempatan
industri di tempat yang paling menguntungkan
secara ekonomi. Suatu lokasi dinyatakan
menguntungkan apabila memiliki nilai susut
dalam proses pengangkutan yang paling rendah
dan biaya transport yang paling murah.
Pusat kota atau Central Business District(CBD).
Kawasan niaga dan industri ringan.
Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh.
Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah.
Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya.
Pusat industri berat.
Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
Untuk kawasan mudyawisma dan adiwisma.
(sub-urban) kawasan industri.
MODEL GRAVITASI DAN INTERAKSI (MODEL OF
GRAVITATION AND INTERAC- TION) DARI ISSAC
NEWTON DAN ULLMAN
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa tiap
massa mempunyai gaya tarik (gravitasi) untuk
berinteraksi di tiap titik yang ada di region yang
saling melengkapi (regional complementarity),
kemudian memiliki kesempatan berintervensi
(intervening opportunity), dan kemudahan
transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial
transfer ability).
TEORI TEMPAT YANG SENTRAL (THEORY OF
CENTAL PLACE) DARI WALTER CHRISTALLER
Teori ini didasarkan pada konsep range
(jangkauan) dan threshold (ambang). Range
(jangkauan) adalah jarak tempuh yang
diperlukan untuk mendapatkan barang yang
dibutuhkan masyarakat, sedangkan threshold
(ambang) adalah jumlah minimal anggota
masyarakat yang diperlukan untuk menjaga
keseimbangan suplai barang.
HOLMER HOYT (SECTOR THEORY)
Holmer Hoyt berpendapat bahwa struktur ruang
kota cenderung berkembang berdasarkan sektor-
sektor dari pada berdasarkan lingkaran-
lingkaran konsentrik.
Zona pusat daerah kegiatan (Central Business District), yang merupakan pusat pertokoan besar, gedung perkantoran yang bertingkat.
Zona peralihan atau zona transisi, merupakan daerah kegiatan. Namun demikian sebenarnya zona ini merupakan zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan daerah di luarnya.
Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit lebih baik karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah.
Zona permukiman kelas menengah (residential zone).
Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi.
Zona penglaju (commuters)
MODEL DAN ANALISA EKOLOGI
Lingkungan alamiah Iklim
Bentuk lahan
Vegetasi
Tanah
Di kota
Lingkungan alamiah Gedung
Rumah
Jalan
Gambar kaitan kepadatan penduduk dengan
kualitas lingkungan
Perubahan kualitas
lingkungan
Perubahan
kepadatan penduduk
Umpan
balikPengaruh
langsung
Analisa ekologi sering kali menggunakan
statistik, karena ilmu statistik dapat menolong
menyatakan kaitan antara variabel-
variabeldalam geografi yang jumlahnya sangat
banyak.
Gagasan korelasi dlm geografi
Korelasi dapat digunakan untuk menunjukkan
kaitan antara fenomena manusia dan
lingkungannya
Gambar gagasan korelasi (kepadatan penduduk dg
indeks hasil padi sawah untuk tiap jiwa)
ANALISA WILAYAH
Analisa wilayah analisa keruangan +
analisa ekologi
(perpaduan antara analisa penyebaran fenomena
geografi dalam ruangan dengan analisa kaitan
antara manusia dengan lingkungannya)
APLIKASI
1. Peramalan wilayah
2. Perancangan wilayah
▪ pengertian perancangan
▪ sifat perancangan
▪ penilaian terhadap data dasar untuk
perancangan wilayah di Indonesia
a. Inventarisasi sumberdaya alam
b. Perkiraan pendapatan nasional
c. Data penduduk, tenagakerja, dan migrasi.