Download - Model Perencanaan Pulang Yang Berbasis
UNIVERSITAS INDONESIA
MODEL PERENCANAAN PULANG YANG BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI DI RUANG NIFAS
Disusun Sebagai Tugas Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen
Koordinator: Rr.Tutik Haryati, MARs
Disusun Oleh:
Eli Rusmita
0906594942
Program Studi Magister Keperawatan Maternitas
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
2010
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan
pekerjaanya dalam segala aspek kehidupan. Sistem informasi dengan mengunakan kemajuan
informasi teknologi dalam website dapat memberikan kemudahan bagi pasien/klien/user
dalam memperoleh informasi yang di butuhkan. Sistem ini merancang perencanaan pulang
yang sangat membantu perawat, bidan, pasien dan keluarga dalam mempersiapkan pulang
khususnya untuk pasien postpartum. Pasien dan keluarga terbantu dengan adanya media
pembelajaran discharge planning yang berbasis teknologi, melalui media pembelajaran yang
membantu perawat dalam memberikan edukasi pasien, meningkatkan pengetahuan perawat
dalam melaksanakan discharge planning dan juga meningkatkan praktek pelaksanaan. Dalam
pelaksanaannya perawat mengkomunikasikan materi ajar memerlukan alat bantu,
pendampingan dan konseling terhadap isi materi discharge planning yang akan melengkapi
persiapan pulang pasien. Peningkatan kualitas secara teknis serta isi materi yang interaktif
juga harus selalu dikembangkan, dimana materi yang isinya berkualitas dan menarik akan
membantu pemahaman terhadap perawatan dan dapat meningkatkan persiapan pulang dari
pasien yang dapat diakses kapanpun.
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua
pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala aspek kehidupan
manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia mencari informasi
sebatas pada buku, media cetak, maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari
informasi tersebut melalui internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua serba
terkomputerisasi. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan
keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk
meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya.
Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks
yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut
menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah
sakit
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan
pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau
informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat. Contoh dari
hasil kemajuan teknologi informasi adalah berkembangnya jaringan Internet yang
memungkinkan seluruh umat manusia di seluruh dunia menggunakan data-data yang
tersedia/terhubung dalam jaringan tersebut secara bersama-sama.
Sektor kesehatan yang merupakan salah satu sektor pembangunan yang sedang mendapat
perhatian besar dari pemerintah merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat
potensial untuk dapat diintegrasikan dengan kehadiran teknologi informasi. Salah satu contoh
aplikasi teknologi informasi di bidang kesehatan adalah dengan mengimplementasikan suatu
sistem jaringan kesehatan global dalam satu komunitas, yang dapat berbasis pada local area
network, metropolitan area network maupun wide area network, yang menghubungkan
beberapa pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit melalui kemajuan perkembangan
rumah sakit di Indonesia, baik dari aspek administratif atau teknologi, maka proses pelayanan
kesehatan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Pengembangan mutu
rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung
tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen rumah
sakit.
Setiap individu mendambakan kehidupan yang sehat, aktif, dan produktif, namun apabila
dalam kondisi tidak sehat maka individu akan mencari bantuan pelayanan kesehatan. Salah
satu bentuk pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit merupakan salah satu
sistem pemberian pelayanan kesehatan, dimana dalam memberikan pelayanan menggunakan
multidisiplin. Kolaborasi multidisiplin yang baik antara medis, perawat, gizi, fisioterapi,
farmasi, dan penunjang diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat.
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai kontribusi besar dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan merupakan ujung tombak pelayanan di rumah sakit
karena perawat mempunyai waktu yang terlama dalam berinteraksi dengan pasien dan
keluarga. Perry & Potter mendefinisikan bahwa seorang perawat dalam tugasnya harus
berperan sebagai: kolaborator, pendidik, konselor, change agent, dan peneliti. Keperawatan
mempunyai karakteristik profesi yaitu memiliki body of knowledge yang berbeda dengan
profesi lain, altruistik, memiliki wadah profesi, mempunyai standar dan etika profesi,
akuntabilitas, otonomi dan kesejawatan. Namun interiaksi tersebut masih kurang optimal,
salah satunya kegiatan adalah kegiatan discharge planning (perencanaan pulang pasien).
Discharge planning (perencanaan pulang) adalah suatu proses yang sistematis untuk
menilai, menyiapkan, dan melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan yang ada atau
yang telah ditentukan serta bekerjasama dengan pelayanan sosial yang ada di komunitas,
sebelum dan sesudah pasien pindah/pulang. Kegiatan DP ini merupakan bagian dari proses
keperawatan dan fungsi utama dari perawatan. DP merupakan proses perencanaan sistematik
yang dipersiapkan bagi pasien untuk meninggalkan instansi perawatan (rumah sakit) dan
untuk mempertahankan kontinuitas perawatan. Pasien yang tidak mendapat pelayanan
sebelum pemulangan, terutama pasien yang memerlukan perawatan kesehatan dirumah,
konseling kesehatan atau penyuluhan dan pelayanan komunitas akan kembali ke ruang
kedaruratan dalam 24-48 jam, dan kemudian pulang kembali. Kondisi pasien ini tentunya
sangat merugikan pasien, keluarga dan juga rumah sakit.
Rumah Sakit yang mengalami kondisi ini lambat laun akan ditinggalkan oleh pelanggan.
Pengembangkan model DP berbasis teknologi informasi adalah seiring dengan kemajuan
teknologi dan keandalan teknologi informasi yang memudahkan proses pembelajaran pasien
tidak saja dengan leaflet dan poster tetapi juga dengan media interaktif multimedia.
2. Tinjauan Teori
2.1. Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu dalam menyelesaikan pekerjaan
berkaitan dengan informasi dan penyelesaian tugas yang berhubungan dengan proses
informasi. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat
keras dan lunak) yang akan digunakan untuk memproses informasi, melainkan juga teknologi
kamunikasi menyebarkan/mengirim informasi. Menurut William dan sawyer tahun 2003
dalam Faisal Akib tahun 2009 mengungkapkan bahwa teknologi informasi adalah teknologi
yang menggabungkan kamputer dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa
data, suara dan video.
2.2.Sistem Informasi Managemen
Sistem informasi managemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan managemen.
Sistem informasi managemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyelutuh dan
terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data sehingga menjadi
informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktifitas yang sesuai dengan gaya
dan sifat manager (Mutia, 2004).
2.3.Sistem informasi Managemen Keperawatan
Sistem informasi keperawatan merupakan pemanfaatan teknologi jaringan komunikasi
(network) dan sistem informasi secara cepat, tepat dan akurat dapat menyajikan data dan
informasi yang dibutuhkan oleh managemen keperawatan di rumah sakit untuk membantu
perawat dalam mengelola keperawatan dan pengolahan data, informasi dan pengetahuan
untuk mendukung praktik keperawatan dan meningkatkan mutu perawatan (Jasson, 2009).
Sistem informasi managemen keperawatan merupakan prangkat lunak yang dikembangkan
secara khusus untuk devisi pelayanan keperawatan (Swanburg, 2000).
2.4.Sistem Model Perencanaan Pulang Yang Berbasis Teknologi Informasi Di Ruang Nifas
Sistem informasi yang dirancang ditujukan bagi pasien/klien yang akan pulang agar
mendapatkan pelayanan pasca salin yang memuaskan dalam upaya meningkatkan
kesejahterahan klien. Rancangan yang dibuat adalah rancangan informasi berbasiskan Website
yang dapat memberikan informasi tentang perawatan selama di rumah, seperti cara
memandikan bayi, perawatan tali pusat, perawatan payudara, teknik menyusui yang benar,
cara memerah, penyimpanan dan pemberian ASI, pengenalan tanda-tanda perdarahan
postpartum, perawatan perineum, hubungan seksual, kontrasepsi dll.
Website DP ini selain memberikan informasi juga menampilkan gambar-gambar, video
tentang cara-cara perawatan yang di butuhkan selama di rumah. Perencanaan pulang harus
dilaksanakan oleh perawat sebagai persiapan pasien dan keluarga kembali ke rumah setelah
perawatan di rumah sakit. Perencanaan pulang harus dilaksanakan secara terstruktur dimulai
dari pengkajian saat masuk ke rumah sakit sampai pasien pulang.
Media yang berbasis teknologi informasi tentunya lebih interaktif sehingga lebih
memudahkan persiapan untuk pulang dengan harapan dapat mencegah kondisi pasien kembali
ke dalam kondisi kedaruratan, meningkatkan kemampuan dalam perawatan mandiri dan
meningkatkan kepuasan klien terhadap sistem pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dengan
mekanisme untuk memberikan perawatan berkelanjutan, informasi tentang kebutuhan
kesehatan setelah pulang, perjanjian evaluasi, dan instruksi perawatan diri yang merupakan
proses professional perawatan kesehatan pasien, dan keluarga serta melibatkan interaksi dari
multi disiplin ilmu. Perencanaan harus berpusat pada masalah pasien, meliputi tindakan
pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, dan perawatan biasa termasuk kebutuhan non medis.
Perencanaan pulang berfokus pada proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan
fasilitas kesehatan/rumah sakit.
2.5 Langkah-langkah membangun sistem Informasi
2.5.1 Penilaian Awal
Langkah kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi:
a. Mengidentifikasi masalah pada user
b. Mempelajari struktur, fungsi organisasi terkait sistem
c. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah
d. Memperkirakan keuntungan dan biaya
2.5.2 Analisa Sistem
Berdasarkan data yang telah terkumpul, analisa sistem bersama dengan user menentukan
posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan
mempelajari fungsi-fungsi bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Langkah pada menetapkan rencana sistem terkait sistem yang akan digunakan dan
mengorganisasikan tim proyek. Kebutuhan informasi perlu diindentifikasi agar pengolahan
data sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tidak dapat terlepas dari pendefinisian kreteria kinerja
sistem
Kemudian analisa sistem dibantu dengan programmer menyiapkan usulan rancangan
sistem, disertai kemungkinan skenario pemecahan masalah, analisis aliran data dengan
kemungkinan dan dampak risiko serta potensinnya serta pilihan alternatif solusi yang
direkomendasikan. Rancangan ini akan disampaikan kepada user/managemen agar
dipertimbangkan apakah akan menyetujui atau rancangan proyek pengembangan sistem
tersebut.
2.5.3 Desain sistem
Programmer dan anlisa sistem bersama dengan user melakukan perancangan komponen-
komponen sistem terkait. Programmer dan analisa sistem akan melakukan perancangan
teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan
komputer.
2.5.4 Pengembangan sistem
Pengembangan sistem dilakukan dengan pengemabngan perangkat lunak, pengadaan
perangkat keras: up grade, pembelian baru, pengujian sistem, pemecahan masalah dan
perbaikan
2.5.5 Implementasi
Implementasi dilakukan dengan direct approach: meninggalkan sistem lama sekaligus;
paralel approach; sistem lama dan baru berjalan bersama sendang sistem baru berjalan
mantap; pilot approach: sistem baru dicoba pada satu bagian organisasi; phases approach:
sistem baru diterapkan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
2.5.6 Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan audit sistem baik audit internal maupun audit eksternal:
jalannya sistem dibandingkan spesifikasi desain awal. Periode evaluation: sistem dievaluasi
secara periodik untuk melihat apakah sistem sudah memenuhi kebutuhan user, atau perlu
dimodifikasi dalam implementasi ini.
3. Rancangan sistem Managemen
3.1. Perancangan sistem informasi ini secara khusus ditujukan kepada pasien/klien yang sudah
terdaftar keanggotaanya dalam perawatan
No Streght Weekness Oportunity Threats
1 Efisiensi tempat dan
waktu
Pasien/klien kurang
memahami cara
mengakses
Perkembangan
teknologi informasi
yang cepat
Meningkatkan
tuntutan
masyarakat atas
informasi kesehatan
2 Web yang menarik dan
informasi yang bermanfaat
Sistem ERROR Menarik untuk dilihatt
karena disertai dengan gambar, video dan
group discussion
Jaringan/LAN
kurang baik
3 Up-To Date Riset untuk
Discharge
planning
Kemudahan akses data
4 Sistem distribusi
(jaringan/LAN)
5 Biaya tidak mahal
3.2. Bentuk rancangan
Bentuk rancangan digambarkan sebagaimana gambar berikut:
Gambar 1: Alur Perancangan
3.2.1 Penelitian awal
Penelitian awal dilakukan dengan user mengidentifikasi masalah pada user dan apa yang
dibutuhkan oleh user. Struktur dan fungsi organisasi terkait sistem perlu dipelajari bersama
karena pada sadarnya SIM keperawatan adalah sarana yang penggunaanya tetap tergantung
dengan user. Hal ini penting dilakukan agar setelah terbangun sistem, proses penggunaan
dan pemeliharaannya dapat berjalan secara kontinue, terus menerus serta berkesinambungan
sehingga user dapat menggunakanya setiap saat. Kebutuhan user adalah mendapatkan
fasilitas informasi berkaitan dengan perawatan secara mandiri tanpa datang langsung ke
pusat pelayanan kesehatan. User dapat mengakses informasi tentang dischad planning dari
manapun dan kapanpun mereka inginkan.
Usulan alternatif pemecahan masalah dapat disampaikan memalui analisis sistem kepada
user agar user dapat mempertimbangkan apakah alternatif yang disampaikan diterima atau
tidak. Agar user dapat mempertimbangkan alternatif itu bisa diterima atau tidak, analisis
sistem memberikan hitungan estimasi biaya yang di keluarkan dengan keuntungan yang
diperoleh baik secara materiil maupun non materiil.
3.2.2 Analisis sistem
Sistem dianalisa bersama antra provider dengan user menetapkan rencana penilaian sistem
yang akan digunakan dan mengorganisasikan tim proyek. Kebutuhan informasi perlu
diidentifikasi agar informasi yang diinginkan oleh user sesuai dengan kebutuhan
Langkah selanjutnya, analisa sistem dibantu dengan programmer dalam menyiapkan usulan
rancangan sistem, disertai kemungkinan skenario pemecahan masalah, analisis aliran data
dengan kemungkinan dan dampak resiko serta potensinya dan pilihan alternatif solusi yang
direkomendasikan. Rancangan ini akan disampaikan kepada user/managemen agar
dipertimbangkan apakah akan menyetujui atau rancangan proyek pengembangan sistem
tersebut.
3.2.3 Design sistem
Design sistem dari dischager planning pada postpartum ini adalah dengan mengunakan data
base berbasis website/internet. Materi tentang perawatan secara mandiri akan disimpan dan
diolah di server dengan menggunakan data base berbasis website/internet. Server berfungsi
sebagai hosting. Informasi dari server kemudian di broadcast atau dipancarkan melalui scritt
sehingga user dapat mengakses data dari luar (internet/eksternet). User atau pengguna dari
luar hanya bisa mengakses informasi jika telah terdaftar sebagai peserta dalam dishar
planning postpartum yang mengunakan user ID dan pasword khusus untuk masuk ke
website dengan antena wireless internet service provider yang memungkinkan data untuk
diakses secara langsung melalui mobile WIFI.
Sumber: http://www.freewebs.com/starnetlemahabang/internet%2520jaringan%2520satelite.
3.2.4 Pengembangan sistem
3.2.4.1Pengembangkan perangkat lunak berupa pengembangan software sistem informasi
managemen keperawatan
3.2.4.2Pengadaan perangkat keras berupa perangkat computer/laptop, printer dan jaringan (WIFI).
Pengadaaannya dapat dengan up grade yang sudah ada atau dengan pembelian baru
3.2.4.3Pengujian sistem perlu dilakukan uji coba sistem untuk mengetahui kelemahan atau
gangguan yang mungkin terjadi. Setelah periode uji coba dilakukan evaluasi untuk
mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sudah di rancang sehingga dapat
dilakukan perbaikan dan pemecahan masalahnya
3.2.5 Implementasi
Implementasi dishar planning postpartum perlu mempertimbangkan berbagai hal yaitu
kesiapan sistem organisasi yang menunjang, kesiapan SDM dan pendanaan, kematangan
perencanaan, komitmen user dan penentu kebijakan yang mendukung implementasi sesuai
dengan saran adalah pilot approach dengan direct approach yaitu sistem baru dicoba pada
satu bagian organisasi yang dirasa sudah sangat siap dengan langsung meninggalkan sistem
lama.
3.2.6 Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang sangat penting untuk diperhatikan karena proses
pemeliharaan merupakan proses kendali mutu agar jalannya sistem selalu sesuai dengan
spesifikasi desain awal dengan menerapkan audit system. Evaluasi diperlukan secara berkala
yang dimulai dengan melakukan audit internal terlebih dahulu setelah dilakukan audit
internal baru meminta pihak luar melakukan penilaian atau audit eksternal.
3.3. Planning Of Action (POA)
No Kegiatan Tujuan Output Waktu Penanggung
jawab
1 Identifikasi
sistem
Menentukan sistem
yang akan di pilih
Terpilihnya
jenis/program
komputer yang akan
digunakan
7 hari Programmer,
provider
2 Pengumpulan data dan
informasi
tentang
kebutuhan Discharge
Di peroleh data kebutuhan akan
Discharge planning
postpartum
Pengertian, manfaat,
teknis, latihan
pada
Discharge planning
4 Hari Analis sistem
planning
postpartum
3 Perencanaan dan desain
sistem
Merancang dan website
Website yang berisi materi
tentang
Discharge planning
postpartum
10 hari Programmer. Provider dan
analis sistem
4 Pengembangan
sistem
Melakukan uji coba
dan pengujian sistem informasi
Sistem
informasi siap untuk di
gunakan
7 hari Programmer,
analis sistem dan user
5 Pengunaan sistem
informasi
Mengimplementasikan sistem informasi yang
sudah dibuat dan di uji
cobakan
Pemakaian sistem
informasi
- provider
4. Simpulan dan rekomendasi
a. Simpulan
Sistem informasi dengan mengunakan kemajuan informasi teknologi dalam website dapat
memberikan kemudahan bagi pasien/klien/user dalam memperoleh informasi yang di
butuhkan. Sistem ini merancang perencanaan pulang yang sangat membantu perawat,
bidan, pasien dan keluarga dalam mempersiapkan pasien pulang khususnya untuk pasien
dengan postpartum. Pasien dan keluarga terbantu dengan adanya media pembelajaran
discharge planning yang berbasis teknologi, melalui media ini pembelajaran yang
membantu perawat dalam memberikan edukasi pasien, meningkatkan pengetahuan
perawat dalam melaksanakan discharge planning dan juga meningkatkan pelaksanan
asuhan keperawatan. Dalam pelaksanaannya perawat mengkomunikasikan materi ajar
memerlukan alat bantu, pendampingan dan konseling terhadap isi materi discharge
planning yang akan melengkapi persiapan pulang pasien. Peningkatan kualitas secara
teknis serta isi materi yang interaktif juga harus selalu dikembangkan, dimana materi yang
isinya berkualitas dan menarik akan membantu pemahaman terhadap perawatan yang
dapat meningkatkan kesehatan pasien dengan kemudahan dalam mengaksesnya.
b. Rekomendasi
Rumah Sakit menerapkan kebijakan untuk melakukan discharge planning pada pasien
posrpartum dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, Software Asuhan
Keperawatan sehingga mudah diakses oleh pasien yang membutuhkannya.
DAFTAR PUSTKA
Chandra, Ibrahim. Pengembangan Sistem Informasi Pembayaran Rawat Inap Pasien Keluarga
Miskin Berbasis Ina-Drg Casemix Guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan Di Rumah
Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Kalimantan Barat. Tesis Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Universitas Diponegoro
Semarang. Http://Eprints.Undip.Ac.Id/17696/1/Ibrahim_Chandra.Pdf. Diakses Sabtu 23
Oktober 2010.
Dienemann, J.A. (1990). Nursing Administration: Managing Patient Care. Connecticuct:Appleton
& Large
Faisal akib.(2009).Definisi Teknologi Informasi. http://teknik-informatika.com/teknolo-informasi.
diakses sabtu 23 oktober 2010
Heng Wei & William N. Evans. (2006). Postpartum Hospital Stay And The Outcomes Of Mothers
And Their Newborns. Department of Economics Department of Economics University of
Maryland University of Maryland College Park, MD 20742 College Park, MD 20742.
http://harrisschool.uchicago.edu/programs/beyond/workshops/ppepapers/wei_evans_nber_2
006.pdf. diakses kamis 28 oktober 2010.
Hariyati Tutik Sri, Efi Afifah, Hanny Handiyani. (2008). Evaluasi Model Perencanaan Pulang
Yang Berbasis Teknologi Informasi. Makara, Kesehatan, Vol. 12, No. 2, Desember 2008:
53-58.Keilmuan Dasar Keperawatan Dan Keperawatan Dasar, Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia.
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/.pdf. Diakses sabtu 23 oktober 2010.
Henry H. Bernstein, DO,et all. (2007). Decision-Making for Postpartum Discharge of 4300
Mothers and Their Healthy Infants: The Life Around Newborn.
PEDIATRICS Vol. 120 No. 2 August 2007, pp. e391-e400 (doi:10.1542/peds.2006-3389)
American Academy of Pediatrics. http://pediatrics.aappublications. Di akses sabtu 23
oktober 2010.
Jasson. (2009). Implement system Informasi Keperawatan.http://nursinginformatic.
wordpress.com /2009/11/22/implementasi-sistem-informasi-keperawatan-bag-1. Diakses
sabtu 23 oktober 2010.
Mc.Lord Raymond,jr.(1995).Sistem Informasi Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia jilid I & II
diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan diedit oleh Harddi Sukardi Jakarta: PT. Prehallindo
Mutia Ismail. (2004). Konsep Sistem Informasi Manajemen.
Library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-mutia. Diakses sabtu 23 oktober 2010
Potter, PA. & Perry, A.G. Potter & Perry’s.(2001).Fundamentals Of Nursing: With Over 1100
Illustration. (4th ed). Sydney: Mosby .
Sansnee Jirojwong, Dolene Rossi, Sandra Walker, Barbara Ritchie.(2005). What Were The
Outcomes Of Home Follow-Up Visits After Postpartum Hospital Discharge?. Australian
Journal of Advanced Nursing. http://findarticles.com/p/articles/mi_m1AID. diakses sabtu 23
oktober 2010.
Swanburg. (2000). Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Untuk Perawat
Klinis. Alih Bahasa Suharyati Samba, EGC. Jakarta.