Download - Modifikasi Cuaca_pitty
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 1/15
Modifikasi Cuaca
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman
Disusun oleh :
Mia Maulanti (150510100206)
Fitri Hutami Hasan (150510100207)
Rina Rahmayani (15051011208)
Elisabeth Panggabean (150510100209)
Salfatore A. Sinaga (150510100210)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
BAB I – PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 2/15
Sejarah modifikasi cuaca di dunia diawali pada tahun 1946 ketika Vincent
Schaefer dan Irving Langmuir mendapatkan fenomena terbentuknya kristal es
dalam lemari pendingin, saat schaever secara tidak sengaja melihat hujan yang
berasal dari nafasnya waktu membuka lemari es. Kemudian pada tahun 1947,
Bernard Vonnegut mendapatkan terjadinya deposit es pada kristal perak iodida
(Agl) yang bertindak sebagai inti es. Vonnegut tanpa disengaja suatu hari melihat
titik air di udara ketika sebuah pesawat tebang dalam rangka reklame Pepsi Cola,
membuat tulisan asap nama minuman itu. Kedua penemuan penting ini adalah
merupakan tonggak dimulainya perkembangan modifikasi cuaca di dunia untuk
selanjutnya.
Kegiatan modifikasi cuaca di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan
istilah hujan buatan dikaji dan diuji pertama kali pada tahun 1977 atas gagasan
Presiden Soeharto (Presiden RI saat itu) yang difasilitasi oleh Prof.Dr.Ing. BJ
Habibie melalui Advance Teknologi sebagai embrio Badan pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), dibawah asistensi Prof. Devakul dari Royal
Rainmaking Thailand.
Pada Tahun 1985 dibentuk satu unit di BPPT yang bernama Unit
Pelayanan Teknis Hujan Buatan (UPT-HB) berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Negara Riset dan Teknologi / Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
No: SK/342/KA/BPPT/XII/1985 fungsinya adalah memberikan pelayanan dalam
hal meningkatkan intensitas (menambah) curah hujan sebagai upaya Pemerintah
dalam menjaga ketersediaan air pada waduk yang berfungsi sebagai sumber air
untuk irigasi dan PLTA.
B. Tujuan
2 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 3/15
Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami pengertian
mengenai modifikasi cuaca dab bentuk-bentuk penerapandan contoh teknologinya
yang ramah lingkungan.
BAB II – PEMBAHASANModifikasi Cuaca
3 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 4/15
A. Pengertian modifikasi cuaca
Secara umum, modifikasi cuaca adalah usaha manusia untuk mengubah
cuaca secara alami, untuk kepentingan seseorang. jenis terbaik modifikasi cuaca
yang paling dikenal adalah penyemaian awan, dengan tujuan menghasilkan hujan
atau salju, hujan es menekan (yang dapat merusak tanaman), atau badai melemah.
Pernah mendengar istilah hujan buatan? Kebanyakan orang mengartikan
istilah hujan buatan adalah hujan yang sengaja dibuat oleh manusia. Sebenarnya
istilah hujan buatan tidak dapat diartikan secara harfiah sebagai pekerjaan
membuat atau menciptakan hujan, karena teknologi ini hanya berupaya untuk
meningkatkan dan mempercepat jatuhnya hujan, yakni dengan cara melakukan
penyemaian awan (cloud seeding) menggunakan bahan-bahan yang bersifat
higroskopik (menyerap air) sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam
awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan.
Istilah yang lebih tepat untuk mendefinisikan aktivitas hujan buatan
adalah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), karena pada dasarnya hujan buatan
merupakan aplikasi dari suatu teknologi. TMC merupakan usaha manusia untuk
meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses
fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah (diberi perlakuan) di
dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and
coalescense) atau proses pembentukan es (ice nucleation). Saat ini TMC menjadi
salah satu solusi teknis yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi bencana
yang ditimbulkan oleh karena adanya penyimpangan iklim/cuaca. TMC bukanlah
hal baru di dunia, karena teknologi ini sudah dipakai oleh lebih dari 60 negara
untuk berbagai kepentingan.
Di Indonesia sendiri, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama ini
banyak berfungsi untuk menambah curah hujan. Dalam fungsinya menambah
curah hujan, teknologi ini dilaksanakan dengan memasukkan bahan semai yang
bersifat higroskopis dengan ukuran 1-100 mikron (µ). Bahan semai yang
berukuran kurang dari 10 µ ini berfungsi untuk meningkatkan energi awansehingga menambah suplai uap air yang masuk ke dalam sistem awan. Sedangkan
4 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 5/15
bahan semai yang berukuran lebih dari 10 µ berfungsi mempercepat proses-
proses di dalam awan sehingga cepat turun menjadi hujan. Dalam usaha
menambah curah hujan, awan yang disemai adalah awan yang diperkirakan akan
turun menjadi hujan di daerah yang memerlukan tambahan hujan.
Prinsip dasar penerapan TMC untuk menambah curah hujan adalah
mengupayakan agar proses terjadinya hujan menjadi lebih efektif. Upaya
dilakukan dengan cara mempengaruhi proses fisika yang terjadi di dalam awan,
yang dapat dilakukan dengan dua cara, tergantung dimana lingkungan awan
tersebut berada. Untuk bagian awan dingin, curah hujan akan bertambah jika
proses pembentukan es di dalam awan juga semakin efektif. Proses pembentukan
es dalam awan akan semakin efektif jika awan disemai dengan menggunakan
bahan semai berupa perak iodida (Agl).
Untuk bagian awan hangat, upaya dilakukan dengan menambahkan
partikel higroskopik dalam spektrum Ultra Giant Nuclei (UGN : berukuran lebih
dari 5 mikron ) ke dalam awan yang sedang dalam masa berkembang atau matang
sehingga proses hujan dapat segera dimulai serta berkembang ke seluruh awan.
Penambahan partikel dengan spektrum CCN (Cloud Condencation Nucleus: IntiKondensasi Awan) tidak perlu dilakukan, karena partikel dengan spektrum ini
sudah disediakan sendiri oleh alam. Dengan demikian awan tidak perlu dibuat,
karena dengan tersedianya CCN awan dapat terbentuk dengan sendirinya bila
kelembaban udara cukup. Pada kondisi tertentu, dengan masuknya partikel
higroskopik berukuran UGN kedalam awan, maka proses hujan (tumbukan dan
penggabungan) dapat dimulai lebih awal, durasi hujan lebih lama, dan daerah
hujan pada awan semakin luas, serta frekuensi hujan di tanah semakin tinggi. Dari
sinilah didapatkan tambahan curah hujan. Injeksi partikel berukuran UGN ke
dalam awan memberikan dua manfaat sekaligus, yang pertama adalah
mengefektifkan proses tumbukan dan penggabungan sehingga menginisiasi
(mempercepat) terjadinya proses hujan, dan yang kedua adalah mengembangkan
proses hujan ke seluruh daerah di dalam awan. Bahan semai yang digunakan
adalah bahan yang memiliki sifat higroskopik dalam bentuk super fine powder
(berbentuk serbuk yang berukuran sangat halus), paling sering digunakan adalah
NaCl, atau bisa juga berupa CaCl2 atau Urea.
5 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 6/15
METODA PENYEMAIAN AWAN
Dalam penerapan TMC, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menyampaikan bahan semai ke dalam awan. Yang paling sering dan biasa
dilakukan adalah menggunakan wahana pesawat terbang. Selain menggunakan
pesawat terbang, modifikasi pesawat terbang juga dapat dilakukan dari darat
dengan menggunakan sistem statis melalui wahana Ground Base Generator
(GBG) pada daerah pegunungan untuk memodifikasi awan-awan orografik dan
juga menggunakan wahana roket yang diluncurkan ke dalam awan.
Di Indonesia untuk saat ini yang sudah operasional dan dikuasai
teknologinya berubah TMC dengan menggunakan wahana pesawat terbang TMC
sistem GBG saat ini masih dalam tarap ujicoba dan telah terpasang sejumlah
menara di daerah Puncak, Bogor (lereng Gunung Gede – Pangrango), sedangkan
untuk wahana roket baru sebatas kajian dan dalam wacana akan mulai dicoba di
Indonesia.
Wahana Pesawat Terbang
6 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 7/15
Berikut adalah beberapa contoh gambar penyemaian awan dari pesawat
terbang :
Pesawat terbang jenis Cassa NC 212-200 sedang melepaskan bahan semai
berupa serbuk garam NaCI melalui airscooper yang terpasang pada bagian bawah
pesawat. bahan semai dilepaskan pada medan updraft yang ada di sekitar dasar
awan (jenis aan hangat).
Selain berupa serbuk (powder), bahan semai dapat pula dikemas dalam
bentuk flare yang dipasang pada bagian sayap ataupun bawah pesawat. Partikel
bahan semai masuk ke dalam awan jika flare terbakar.
7 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 8/15
Bahan semai jenis ejectable flare dimasukkan ke dalam awan dengan cara
ditembakkan dari pesawat pada bagian puncak awan (jenis awan dingin).
Ground Base Generator
Ground Base generator (GBG) merupakan salah satu metoda alternatif
untuk menyampaikan bahan semai ke dalam awan, yang pada prinsipnya dengan
memanfaatkan potensi topografi dan angin lembah (valley breeze), yaitu angin
lokal yang berhembus ke atas pegunungan pada siang hari dengan mengikuti
kemiringan permukaan gunung. Bahan semai dikemas dalam bentuk flare yang
dibakar dari atas menara pada ketinggian tertentu. Kembang api yang merupakan
hasil pembakaran dari flare dengan bahan higroskopik itu ditujukan untuk
mengatur partikel Cloud Condensation Nuclei ( CCN) yang berukuran sangat
halus ke dalam awan sehingga diharapkan mampu merangsang terjadinya hujan.
GBG aslinya digunakan di daerah lintng menengah dan tinggi dengan suhu
lingkungan berada di bawah titik beku (<00C), namun saat ini sudah mulai
diterapkan di Indonesia meski masih dalam taraf ujicoba. Sejumlah menara GBG
telah terpasang menyebar di kawasan Puncak, Bogor (lereng Gunung Gede –
Pangrango) dengan tujuan untuk menyemai awan-awan orografis yang melintas di
kawasan Puncak. Jika setiap awan yang melintas dapat disemai, maka hujan dapat
turun lebih awal sehingga tidak terjadi penumpukan awan yang dapat
menimbulkan hujan lebat di daerah tersebut sehingga diharapkan akan mampu
memperkecil resiko banjir untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
8 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 9/15
Penyemaian awan menggunakan sistem statis Ground Base Generator
(GBG) yang memanfaatkan awan-awan orografis pada daerah pegunungan
Wahana Roket
Roket dapat pula dimanfaatkan sebagai wahana untuk menyampaikan
bahan semai ke dalam awan. Metode ini sudah banyak dikembangkan oleh negar-
negara di Eropa. Saat ini BPPT bekerjasama dengan LAPAN tengah menjajaki
kemungkinan teknologi ini untuk diaplikasikan di Indonesia.
Penyemaian awan menggunakan wahana roket yang ditembakkan ke
dalam awan dari darat.
9 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 10/15
Pengukuran hasil TMC dapat ditinjau dari hasil tambahan air hujan selama
periode dilakukannya kegiatan modifikasi cuaca (hujan buatan) di daerah target.
Ada dua pendekatan besara dalam evaluasi hasil TMC yaitu dari segi curah hujan
dan aliran.
Evaluasi penambahan curah hujan diukur melalui pendekatan atau estimasi
menggunakan daerah kontrol sebagai pembanding untuk daerah target. Syarat
daerah kontrol antara lain berada di luar daerah target dan tidak terkontaminasi
dengan bahan semai yang dilepaskan, serta memiliki karakteristik curah hujan
yang berkorelasi kuat dengan curah hujan di daerah target. Selisih antara besarnya
curah hujan rata-rata di daerah target dengan besarnya curah hujan rata-rata di
daerah kontrol selama periode kegiatan hujan buatan dinyatakan sebagai tambahan
curah hujan hasil TMC.
Metode Evaluasi hasil TMC lainnya adalah melalui pendekatan debit
aliran (inflow) di daerah target. Prinsip dari metode ini adalah membandingkan
nilai denit aliran selama periode kegiatan hujan buatan dengan nilai debit saat
tidak ada pelaksanaan hujan buatan. Selisih besarnya debit aliran diantara kedua
periode tersebut dinyatakan sebagai penambahan aliran hasil TMC.
Kegiatan TMC ini ramah lingkungan. Bahan yang digunakan untuk
penyemaian awan juga dipergunakan pada kehidupan sehari-hari. Contohnya
NaCI, bahan ini banyak terdapat di atmosfer sebagai hasil dinamika air laut, dan
pada kehidupan sehari-hari biasa digunakan sebagai bahan masakan ataupun
dalam pertanian. Dari sisi konsentrasi, satu butir bahan higroskopik berukuran 50
mikro mengalami pengenceran hingga satu juta kali ketika menjadi tetes hujan
berukuran 2.000 mikron. Hasil analisis kualitas air hujan dari beberapa kali
kegiatan TMC telah membuktikan bahwa parameter kualitas air hujan maupun
badan-badan air masih aman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sudah banyak dirasakan manfaatnya
oleh berbagai pihak. Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Pertanian,
Departemen Kehutanan, Perusahaan Listrik negara (PLN), Badan Koordinasi
Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas PB), Pihak Pengelola Waduk seperti Perum Jas Tirta I dan II, ataupun perusahaan swasta seperti PT INCO
10 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 11/15
adalah beberapa contoh para pengguna jasa teknologi ini. Saat ini pemanfaatan
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan tidak lagi hanya terbatas
untuk keperluan pengisian air pada waduk/bendung yang berfungsi sebagai
sumber air untuk irigasi ataupun PLTA saja, namun juga telah banyak
dimanfaatkan untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai bencan yang
disebabkan oleh kondisi iklim dan cuaca lainnya, contohnya untuk mengatasi
permasalahan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hampir
setiap tahun di indonesia. Secara teori, teknologi ini juga mempunyai kemampuan
untuk mengantisipasi bencana banjir. Namun sejauh ini efektifitas TMC untuk
mengantisipasi banjir belum terukur karena belum pernah dilakukan.
Dengan mempertimbangkan konsep TMC untuk menambah curah hujan,
dengan sedikit saja modifikasi, teknologi ini juga bisa digunakan untuk
mengantisipasi (atau bisa diartikan mencegah) terjadinya banjir (akibat curah
hujan tinggi).
Modifikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Bahan semai yang digunakan adalah bahan semai higroskopis
dengan ukuran lebih dari 10 µ-100 µ. Agar lebih aman dari kemungkinan
terjadinya peningkatan curah hujan, bisa saja digunakan bahan semai
higroskopis dengan ukuran 30-100 µ. Dengan cara ini, penyemaian awan
hanya bertujuan untuk mempercepat terjadinya hujan. Mekanisme ini
disebut juga sebagai jumping process.
2. Awan-awan yang disemai adalah awan-awan yang masih
berada di atas laut dan diperkirakan (dengan mengukur kecepatan angin dan
posisi awan) dalam tiga jam ke depan masih berada di atas laut. Dengan cara
ini, bisa dipastikan awan-awan yang disemai akan jatuh di lautan karena
awan-awan yang disemai akan turun menjadi hujan dalam waktu kurang dari
dua jam akibat mekanisme
jumping process.
Dari segi teknis, teknologi ini tidak terlalu sulit dilaksanakan BPPT karena
BPPT (melalui bagian organisasinya, yaitu Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan)
11 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 12/15
sudah mempunyai pengalaman puluhan tahun dan sekarang sudah memiliki alat-
alat canggih untuk melakukan tugas-tugas seperti yang penulis sebutkan di atas.
Akan tetapi, bagaimanapun, teknologi ini tidak bisa menjamin untuk tidak
akan terjadinya banjir di wilayah Indonesia. Meski demikian, teknologi ini akan
cukup signifikan dalam mengurangi curah hujan yang jatuh di wilayah daratan
Indonesia, yang pada akhirnya bisa mengurangi peluang terjadinya banjir.
B. Berbagai contoh teknologi modifikasi cuaca
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih memiliki berbagai contoh
sederhana, diantara lain adalah sebagai berikut :
1. Irigasi
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan
pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang
dapat dilakukan manusia. Irigasi juga terdiri dari empat jenis, yaitu : Irigasi
permukaan, irigasi dengan penyemprotan, irigasi tradisional dengan
ember, irigasi local, irigasi pompa air, dan irigasi tanah kering dengan
terasisasi.
2. Mulsa
Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan
untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan
penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik.
Mulsa dibedakan menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya, yaitu
mulsa organik dan anorganik. Mulsa organik berasal dari bahan-bahan
alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti jerami dan
alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman /bibit ditanam.Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih ekonomis (murah), mudah
12 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 13/15
didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan
organik dalam tanah. Contoh mulsa organik adalah alang-alang/ jerami,
ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan
lainnya.
Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/tidak
dapat terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik
hitam perak atau karung. Mulsa anorganik dipasang sebelum tanaman/bibit
ditanam, lalu dilubangi sesuai dengan jarak tanam. Mulsa anorganik ini
harganya mahal, terutama mulsa plastik hitam perak yang banyak
digunakan dalam budidaya cabai atau melon.
3. Rumah kaca
Rumah kaca (atau rumah hijau) adalah sebuah bangunan di mana
tanaman dibudidayakan. Sebuah rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik ;
Dia menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang datang dari
matahari memanaskan tumbuhan, tanah, dan barang lainnya di dalam
bangunan ini.
Rumah kaca melindungi tanaman dari panas dan dingin yang
berlebihan, melindungi tanaman dari badai debu dan "blizzard", dan
menolong mencegah hama. Pengontrolan cahaya dan suhu dapat
mengubah tanah tak subur menjadi subur. Rumah kaca dapat memberikan
negara kelaparan persediaan bahan makanan, di mana tanaman tak dapat
tumbuh karena keganasan lingkungan. Hidroponik dapat digunakan dalam
rumah kaca untuk menggunakan ruang secara efektif.
13 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 14/15
BAB III - PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, kita telah mengetahui apa sebenarnya yang
dimaksud dengan modifikasi cuaca dan berbagai bentuk modifikasinya. Di
Indonesia sendiri, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama ini banyak
berfungsi untuk menambah curah hujan.
B. Saran
Saran dari kami adalah sebaiknya mulai sekarang pertanian di Indonesia
mulai mencari tahu dan menerapkan berbagai macam teknologi modifikasi cuaca
(TMC) yang ramah lingkungan dalam membantu kemajuan pertanian di Indonesia
secara maksimal dan efektif.
Prinsip dasar penerapan TMC untuk menambah curah hujan adalah
mengupayakan agar proses terjadinya hujan menjadi lebih efektif. Upaya
dilakukan dengan cara mempengaruhi proses fisika yang terjadi di dalamawan, yang dapat dilakukan dengan dua cara, tergantung dimana lingkungan
awan tersebut berada.
Dengan mempertimbangkan konsep TMC untuk menambah curah
hujan, dengan sedikit saja modifikasi, teknologi ini juga bisa digunakan untuk
mengantisipasi (atau bisa diartikan mencegah) terjadinya banjir (akibat curah
hujan tinggi).
14 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a
5/10/2018 Modifikasi Cuaca_pitty - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/modifikasi-cuacapitty 15/15
DAFTAR PUSTAKA
• http://id.wikipedia.org
•http://www.google.co.id
• http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-pdf/MODIFIKASI%20CUACA
%201%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf
• http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?
ppid=297&fname=semua.html
15 | M o d i f i k a s i C u a c a d a n b e n t u k t e k n o l o g i n y a