MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Pengantar Komunikasi Data
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
01 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Modul ini mempelajari tentang model komunikasi sederhana, mode komunikasi dan mode transmisi.
Komponen komunikasi data terdiri dari message yaitu informasi, sender (pengirim), receiver (penerima), media transmisi (penghubung antara sender dan receiver dan protokol.
Diharapkan mahasiswa memahami, elemen-elemen dari komunikasi, memahami perbedaan antara mode
komunikasi dan mode transmisi.
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
PENDAHULUAN
Definisi
Istilah-istilah yang berkaitan dengan komunikasi data.
1. Komunikasi adalah suatu cara untuk menyampaikan atau menyebarluaskan data dan
informasi.
2. Informasi mempunyai arti data yang mempunyai makna.
3. Data adalah sebuah gambaran dari kenyataan, konsep atau instruksi dalam bentuk
formal yang sesuai untuk komunikasi, interpretasi atau proses oleh manusia atau oleh
peralatan otomatis
4. Komunikasi data merupakan cara mengirimkan data menggunakan sistem transmisi
elektronik dari satu computer ke komputer lain atau dari satu komputer ke terminal lain
Model Komunikasi
Tujuan dasar dari sistem komunikasi adalah menjalankan pertukaran data antara dua pihak.
Gambar 1a memperlihatkan diagram blok dari model komunikasi sederhana, sedangkan
Gambar 1b, menampilkan contoh dari komunikasi anatara sebuah workstation dan server
yang dihubungkan dengan jaringan telepon umum. Berikut adalah elemen – elemen dari
model komunikasi.
Source
Merupakan suatu alat yang menghasilkan data untuk ditransmisikan. Contoh pesawat
telepon dan PC.
Transmitter
Berfungsi untuk mengkonversi data yang akan dikirim menjadi bentuk yang sesuai
dengan media transmisi yang digunakan, misalnya bentuk pulsa listrik, gelombang
elektromagnetik, PCM(Pulse Code Modulation), dan sebagainya. Sebagai contoh,
sebuah modem bertugas untuk menyalurkan suatu digital bit stream dari suatu alat
yang sudah dipersiapkan, misalnya PC dan mentransformasikan aliran bit tersebut
sebagai sinyal analog yang dapat melintasi jaringan telepon.
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Transmission System
Pembawa data. Sistem transmisi merupakan jalur transmisi tunggal atau jaringan
transmisi kompleks yang menghubungkan sistem sumber dengan sistem tujuan. Sistem
transmisi ini dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dll.
Receiver
Mengkonversi sinyal yang diterima menjadi data. Contohnya, modem yang berfungsi
sebagai pesawat penerima akan menerima sinyal analog yang datang dari jaringan
atau jalur transmisi dan mengubahnya menjadi aliran bit digital agar dapat
diterjemahkan oleh komputer.
Destination
Menerima data yang datang
Gambar 1.1 Model Komunikasi Sederhana
Tugas-tugas kunci yang berkaitan dengan yang ditampilkan oleh sistem komunikasi data
yaitu :
Transmission system utilization, menunjuk pada kebutuhan untuk membuat supaya
penggunaan fasilitas transmisi yang biasanya terbagi menjadi beberapa perangkat
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
komunikasi menjadi lebih efisien. Teknik-teknik Congestion Control diperlukan
untuk memastikan atau menjamin agar sistem tidak sampai kewalahan dibanjiri
oleh permintaan yang berlebihan terhadap layanan transmisinya.
Interfacing, agar dapat berhubungan suatu perangkat harus bersifat interface
dengan sistem transmisi.
Pembangkit sinyal (Sinyal generation), diperlukan jika sebuah interface telah
dibuat, agar terjadi proses komunikasi. Hal-hal yang berkaitan dengan sinyal,
seperti bentuk dan intensitasnya harus memadai untuk disebarkan melalui sistem
transmisi dan mampu diterjemahkan sebagai data pada perangkat receiver.
Sinkronisasi, sinyal-sinyal tidak hanya harus sesuai dengan sistem transmisi dan
receiver, namun juga harus ada sinkronisasi antara transmitter da receiver.
Manajemen Pertukaran (exchange management), harus dipenuhi agar terjadi
komunikasi antara dua pihak. Bila suatu data dipindahkan ke dua arah (direction)
selama beberapa waktu, kedua ujung harus kerjasama. Ketentuan-ketentuan ini
meliputi apakah kedua perangkat tersebut dapat melakukan prses transmisi secara
simultan atau dapat saling bergantian, jumlah data yang dikirimkan pada saat yang
sama, format data, serta apa yang harus dilakukan apabila terjadi kemungkinan
adanya error.
Error detection and correction, diperlukan agar kesalahan-kesalahan seperti
terjadinya error, dimana sinyal-sinyal transmisi mengalami perubahan pada tingkat-
tingkat tertentu sebelum mencapai tujuan dapat diatasi.
Flow control, diperlukan untuk memastikan bahwa sumber tidak akan membanjiri
tujuan dengan kiriman data lebih cepat dari yang dapat diproses dan diserap.
Addresing, sumber harus mempu menunjukkan identitas tujuan yang dimaksud.
Sistem transmisi juga harus memastikan bahwa sistem tujuan mampu menerima
data, karena hanya sistem inilah satu-satunya yang boleh menerima data.
Routing, rute khusus untuk melewati jaringan ini juga harus ditentukan.
Recovery (pemulihan), diperlukan bila pada saat proses pertukaran informasi,
misalnya transfer file atau transaksi database terjadi kegagalan didalam sistem,
dapat diperbaiki dan dipulihkan kondisi sistemnya kembali ke keadaan semula
seperti pada awal proses pertukaran informasi.
Message Formatting, berkaitan dengan kesepakatan dua pihak saat data
dipindahkan atau ditransmisikan, seperti kode binar atau karakter.
Security (pengamanan), suatu tindakan pengamanan didalam suatu sistem
komunikasi data.
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Network management (manajemen jaringan), untuk membentuk atau menyusun
sistem, memonitor status, bereaksi terhadap kegagalan atau overload, serta
merencanakan secara cermat perkembangan selanjutnya.
Jaringan Komputer
Komunikasi yang paling sederhana adalah komunikasi data terjadi antara 2 perangkat yang
terhubung langsung dengan beberapa medium transmisi secara point to point, transmisi
point to point ini tidak praktis karena beberapa hal berikut:
a. Perangkat – perangkat yang saat ini terpisah terlalu jauh.
b. Ada serangkaian perangkat, dimana masing-masingnya memerlukan link ke yang
lain pada waktu yang berbeda beda.
Untuk mengatasi masalah yang timbul dari point to point adalah menempatkan masing-
masing perangkat ke sebuah jaringan komunikasi seperti pada Gambar 2 berikut.
Gambar 1.2. Jaringan Komunikasi
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mode Komunikasi
Dalam telekomunikasi dan jaringan komputer, dikenal istilah kanal komunikasi. Kanal
komunikasi ini mengacu kepada media transmisi secara fisik seperti kabel. Sebuah kanal
digunakan untuk melewatkan sebuah sinyal informasi, seperti serangkaian bit bit digital, dari
satu atau beberapa pengirim atau transmitter ke satu atau beberapa penerima atau receiver.
Terkait dengan hal tersebut, maka kanal komunikasi dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Simplex
Komunikasi simplex mengacu kepada komunikasi yang terjadi hanya satu arah saja.
Sistem ini bekerja dengan cara broadcast, dimana penerima tidak memerlukan
mengirimkan data kembali ke transmitter/broadcaster.
Contoh komunikasi ini adalah radio, televisi.
Gambar 1.3 contoh channel simplex
2. Half Duplex
Half duplex menyediakan komunikasi dalam 2 arah, tetapi hanya satu arah per satu
waktu, dengan kata lain tidak secara bersamaan. Jika salah satu pihak memulai
menerima sinyal, maka harus menunggu sampai transmitter berhenti mengirimkan
sinyal, sebelum menjawab sinyal tersebut.
Contoh dari sistem half duplex adalah walkie talkie.
Gambar 1.4 contoh channel half duplex
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Full Duplex
Sistem full duplex atau disebut double duplex, mengizinkan komunikasi dalam dua
arah dan tidak seperti half duplex, full duplex mengizinkan komunikasi dua arah
dalam satu waktu.
Contoh sistem full duplex adalah telepon, Ethernet, komputer.
Gambar 1.5 contoh channel full duplex
Data Flow
Komunikasi anatara 2 perangkat dapat berupa simplex, half duplex atau full duplex seperti
gambar di bawah ini:
Gambar 1.6 Data Flow (simplex, half duplex and full duplex)
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mode Transmisi Komunikasi
Mode transmisi berhubungan dengan cara bagaimana data dikirimkan dalam kanal
komunikasi. Mode ini dibagi menjadi :
1. Transmisi Paralel
Transmisi ini mengirimkan banyak digit-digit biner atau bit secara bersamaan.
Banyak nya bit yang dapat dikirimkan akan tergantung kepada jumlah kanal
transmisi yang disediakan. Contoh, sebuah kanal 8 bit parallel akan mampu
mengirimkan 8 bit secara bersamaan atau 1 byte dalam satu waktu.
Gambar 1.7 mode transmisi paralel
2. Transmisi Serial
Transmisi serial merupakan sebuah proses pengiriman data satu bit per satu waktu
secara berurutan atau sekuensial melewati kanal komunikasi atau bus komputer.
Berbeda dengan transmisi parallel, dimana beberapa bit dikirim semua pada sebuah
link dengan beberapa kanal parallel.
Transmisi serial digunakan untuk komunikasi jarak jauh dan sebagian besar jaringan
komputer. Hal ini berkaitan dengan biaya kabel dan proses sinkronisasi yang sulit
dengan menggunakan transmisi parallel.
Serial komputer bus merupakan contoh untuk jarak yang lebih pendek, contohnya
adalah migrasi PCI ke PCI Express.
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.8 mode transmisi serial
Gambar 1.9 Serial Communication
Transmisi serial ada 2 jenis yaitu :
1. Serial Sinkron
Pada transmisi ini data dikirim secara kontinyu pada kecepatan yang tetap.
Komunikasi sinkron memerlukan clock pada perangkat pengirim dan penerima
untuk melakukan sinkronisasi sehingga bisa berjalan pada keepatan yang sama,
sehingga penerima mendapatkan sinyal pada interval waktu yang sama dengan
penerima. Contoh dari transmisi serial asinkron adalah Ethernet
Pada transmisi ini data dikirim dalam 1 blok data ( Frame). Dimana setiap frame
terdiri dari :
a. bit2 pembuka (preamble bit)
b. bit data
c. bit2 penutup postamble bit.
d. bit2 kontrol.
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.10 contoh frame data
2. Serial Asinkron
Transmisi ini menggunakan protocol komunikasi serial dimana terdiri dari :
Start Signal yang mengirimkan awal dari setiap byte.
Sinyal awal ini berfungsi untuk mempersiapkan mekanisme penerima untuk
menerima dan registrasi symbol.
Karakter atau code word atau data
Stop Signal yang dikirim setelah code word.
Sinyal stop ini bertujuan untuk membawa mekanisme penerima untuk
berhenti sejenak dalam rangka persiapan untuk menerima symbol berikutnya.
Contoh umum transmisi ini adalah ASCII melalui RS-232, yaitu keyboard.
Gambar 1.11 contoh serial Asinkron
8 bit Flag Control Field
Data Field Control Field
8 bit Flag
Preamble Bit Flag Berisi tanda awal frame
Control Fields Berisi informasi control (cont : address)
Data Field Berisi data dari transmitter
Control Fields Berisi informasi control (cont : deteksi kesalahan)
Postamble Bit Flag Berisi tanda akhir frame
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Elemen dan Komunikasi Jaringan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
02 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Elemen-elemen Jaringan
Pengiriman pesan
Komunikasi Jaringan
.
Mahasiswa memahami elemen-elemen dari komunikasi. Dan memahami bagaimana sebuah pesan dikirim dari sumber ke tujuan .
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Elemen Jaringan
Ada 4 elemen jaringan yaitu :
1. Perangkat yang digunakan atau device
2. Medium
3. Message atau pesan
4. Rules atau aturan
Gambar 2.1 elemen jaringan
Device
Device merupakan sebuah perangkat yang digunakan dalam jaringan. Jenis-jenis perangkat
perangkat jaringan antara lain:
1. End device
Perangkat perangkat ini merupakan perangkat penghasil dan penampung pesan.
Contohnnya adalah sebagai berikut:
Berbagai jenis komputer seperti PC, laptop dan lain-lain
Server
IP-Phones
Pada Local Area Network, perangkat-perangkat ini biasanya dihubungkan dengan
medium seperti kabel atau wireless.
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2.2 Contoh end Device
2. Intermediate device
Perangkat ini digunakan untuk menghubungkan dan mengelola pesan yang melewatu
jaringan. Contoh perangkatnya adalah :
- Switch perangkat yang paling umum digunakan untuk menghubungkan local area
networks.
- Firewall perangkat yang menyediakan keamanan ke jaringan.
- Router perangkat yang membantu mengarahkan pesan yang melewati jaringan
- Wireless Router router khusus menggunakan wireless
Gambar 2.3 contoh intermediate Device
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Medium
Agar sebuah jaringan berfungsi, maka perangkat-perangkat yang ada harus saling
terhubung. Koneksi jaringan ini terbagi 2 yaitu
1. Kabel atau wired
Pada koneksi kabel, medium yang digunakan adalah :
- Tembaga, dimana membawa sinyal-sinyal elektrik
Contohnya adalah twisted pair, coaxial.
- Fiber optic, membawa sinyal sinyal cahaya.
Terbuat dari kaca atau plastic yang membawa sinyal-sinyal cahaya
2. Tanpa Kabel atau Wireless
Pada koneksi wireless, media nya adalah atmosfir bumi, ruang dan sinyal gelombang
mikro. Contoh nya adalah :
- Koneksi home wireless antara sebuah wireless router dan sebuah komputer
dengan sebuah wireless network card.
- Koneksi 2 ground stasiun
- Komunikasi perangkat dibumu dan satelit
Gambar 2.4 Media komunikasi
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Rules
User sering mengirim dan menerima berbagai pesan menggunakan aplikasi komputer.
Aplikasi-aplikasi ini memerlukan layanan-layanan yang disediakan oleh jaringan. Contoh dari
layanan ini adalah : World Wide Web, e-mail, instant messaging, and IP Telephony.
Perangkat-perangkat yang terhubung dengan medium berfungsi untuk menyediakan
layanan yang dibangun dengan aturan-aturan atau protocol. Contoh layanan dalam jaringan
adalah sebagai berikut:
Protocol merupakan aturan-aturan untuk perangkat-perangkat yang terhubung agar dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain.
Standard industry dalam jaringan adalah memiliki serangkaian protocol yang disebut dengan
TCP/IP (Transmission Control protocol/Internet Protocol). TCP/IP digunakan dalam jaringan
skala kecil/ home dan bisnis, dan merupakan protocol utama internet. TCP/IP mengatur
mekanisme format, pengalamatan dan routing yang menjamin pesan dikirim ke penerima
yang tepat.
Message
Message merupakan data yang akan dipertukarkan antara pengirim dan penerima.
Langkah-langkah pengiriman pesan adalah sebagai berikut:
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1. Pesan dirubah menjadi bentuk yang dapat ditransmisikan pada jaringan. Semua jenis
pesan harus dirubah menjadi bit-bit, bincary coded digital signals sebelum dikirim ke
tujuan.
Gambar 2.5 contoh perubahan pesan
2. Setelah menjadi bit-bit, maka pesan siap untuk dikirimkan. Bit-bit ini akan dilewatkan dari
satu device ke device lain dalam local area networknya. Pada saat bit meninggalkan
local area, maka biasanya akan melewati router.
Router memiliki fungsi menghubungkan 2 buah jaringan dan menjamin bahwa
komunikasi terhubung ke tujuannya.
Gambar 2.6 contoh pelewatan pesan
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Bit bit tersebut ditransmisikan ke perangkat-perangkat yang terhubung dengan jaringan
lokal. Bit bit tersebut akan ditangani oleh ratusan bahkan ribuan perangkat, untuk
dihantarkan ke tujuan. Banyaknya perangkat yang saling terhubung dalam jaringan yang
luas sering dinyatakan dengan sebuah cloud.
Gambar 2.7 contoh transmisi pesan melalui jaringan
4. Pada saat bit-bit tersebut sudah mendekati tujuannya, maka bit-bit tersebut sekali lagi
akan melewati perangkat lokal tujuan.
Gambar 2.8 contoh pelewatan pesan di perangkat tujuan
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
5. Perangkat tujuan membaca bit-bt tersebut dan merubahnya kembali menjadi bentuk
yang dapat dibaca manusia.
Gambar 2.9 pesan diterima pada perangkat tujuan
Elemen Komunikasi
Komunikasi dimulai dengan sebuah pesan atau informasi yang harus dikirim dari seseorang
atau sebuah perangkat ke yang lain. Manusia bertukar ide menggunakan banyak metoda
komunikasi yang berbeda. Semua jenis metoda komunikasi tersebut memiliki 3 elemen
utama yaitu :
1. Sumber pesan atau pengirim
Sumber pesan bisa saja orang atau perangkat elektronik, yang ingin mengirimkan
sebuah pesan ke orang lain atau perangkat lain.
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. Tujuan atau penerima pesan.
Tujuan menerima pesan dan menterjemahkan pesan tersebut.
3. Kanal
Kanal terdiri dari media yang menyediakan jalur dimana pesan dapat berjalan dari
sumber ke tujuan.
Komunikasi dapat menggunakan kata-kata, gambar atau suara. Setiap pesan dapat dikirim
melalui sebuah jaringan data atau informasi dengan terlebih dahulu merubahnya menjadi
digit digit biner atau bit. Bit-bit in dikodekan menjadi sebuah sinyal yang dapat
ditransmisikan melalu medium yang tepat. Dalam jaringan komputer, media ini biasanya
berjenis kabel atau wireless.
Ilustrasinya adalah seperti Gambar berikut.
Gambar 2.10 contoh komunikasi menggunakan mobile phone
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2.11 ilustrasi proses pengiriman informasi/ pesan
Segmentasi
Suatu komunikasi tunggal seperti musik, video atau sebuah email, dapat dikirim melewati
sebuah jaringan dari sumber ke tujuan sebagai sebuah bit stream kontinyu dalam ukuran
besar. Jika pesan-pesan ditransmisikan dalam ukuran besar ini, maka tidak ada perangkat
lain yang mampu mengirim dan menerima pesan pada jaringan yang sama pada saat data
ini sedang ditransfer. Stream data dengan ukuran besar ini akan menghasilkan delay. Jika
sebuah link pada jarngan bermasalah selama transmisi, maka keseluruhan pesan akan
hlang dan harus dilakukan transmisi ulang secara keseluruhan.
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka data dibagi menjadi ukuran yang lebih kecil,
sehingga potongan data lebih mudah ditangani pada saat pengiriman dalam jaringan.
Pembagian data stream menjadi bagian bagian yang lebih kecil disebut dengan
segmentasi.
Gambar 2.12 ilustrasi segmentasi
Segmentasi pesan memiliki 2 keuntungan utama yaitu:
1. Dengan pengiriman bagian yang lebih kecil secara individu dari sumber ke tujuan,
maka banyak pesan yang berbeda dapat disisipkan dalam jaringan. Proses yang
digunakan untuk tujuan ini adalah multiplexing.
Ilustrasi Tanpa Multiplexing
Gambar 2.13 ilustrasi segmentasi tanpa multiplexing
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ilustrasi dengan Multiplexing
Gambar 2.14 ilustrasi segmentasi dengan multiplexing
2. Segmentasi dapat meningkatkan kemampuan komunikasi jaringan. Bagian-bagian
terpisah dari setiap pesan tidak harus ditransmisikan pada jalur yang sama dalam
jaringan dari sumber ke tujuan. Jika sebuah jalur padat dengan trafik data atau
gagal, maka bagian-bagian pesan tersebut dapat tetap dikirimkan ke tujuan
menggunakan jalur alternatif. Jika bagian dari pesan gagal sampai ke tujuan, hanya
bagian yang bermasalah harus dikirim ulang.
Akibat dari penggunaan segmentasi dan multiplexing untuk mengirimkan pesan melalui
jaringan meningkatkan kompleksitas dari proses. Dalam komunikasi jaringan, setiap segmen
dari pesan harus melalui proses yang sama untuk menjamin bahwa pesan tersebut sampai
ke tujuan yang benar dan dapat digabungkan kembali menjadi pesan asli.
Metoda yang digunakan adalah pemberian label atau labelling. Labelling ini berfungsi untuk
pengurutan dan perakitan kembali bagian bagian pesan pada saat sampai ditujuan.
2015 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2.15 ilustrasi labelling
Komponen Jaringan
Jalur dimana pesan ditempatkan dari sumber ke tujuan dapat berupa kabel tunggal
sederhana yang dihubungkan dari satu komputer ke komputer lain atau lebih kompleks
sebagai sebuah jaringan luas.
Perangkat perangkat dan medium merupakan elemen elemen fisik atau hardware dari
sebuah jaringan. Hardware merupakan komponen terlihat seperti laptop, PC, switch atau
kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat. Selain komponen nyata
atau terlihat, ada beberapa komponen yang tidak terlihat, seperti media wireless, pesan
yang ditransmisikan melalui udara menggunakan frekuensi radio atau gelombang infra red.
2015 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Layanan dan proses merupakan program-program dalam komunikasi yang disebut dengan
software, berjalan pada perangkat jaringan. Sebuah layanan jaringan menyediakan
informasi dalam memberikan respon terhadap sebuah request. Contoh layanan adalah e-
mail hosting, web hosting dll. Proses proses menyediakan fungsi-fungsi yang mengarahkan
dan menggerakkan pesan melalui jaringan.
End Device
Perangkat jaringan yang lebih dikenal oleh user adalah end device. Perangkat ini
merupakan interface antara human network dan user communication net. Beberapa contoh
dari end device adalah :
2015 15
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Computers (work stations, laptops, file servers, web servers)
Network printers
VoIP phones
Security cameras
Mobile handheld devices (such as wireless barcode scanners, PDAs)
End device disebut juga sebagai host. Sebuah host device bisa merupakan sumber atau
tujuan dari sebuah pesan yang ditransmisikan melalui jaringan. Untuk membedakan satu
host dengan yang lain, maka setap host pada jaringan diberikan address. Pada saat sebuah
host memulai komunikasi, maka host tersebut menggunakan alamat tujuan untuk
menentukan dimana pesan harus dikirim.
Sebuah host dapat bertindak sebagai client, sebagai server atau keduanya. Server
merupakan host yang menyediakan informasi dan layanan seperti e-mail / web pages, ke
host yang lain pada jaringan. Sedangkan Clients merupakan hosts yang meminta dan
menampilkan informasi dari server.
2015 16
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Teknologi Wireless
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
03 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Modul ini mempelajari tentang model komunikasi sederhana, mode komunikasi dan mode transmisi.
Komponen komunikasi data terdiri dari message yaitu informasi, sender (pengirim), receiver (penerima), media transmisi (penghubung antara sender dan receiver dan protokol.
Diharapkan mahasiswa memahami, elemen-elemen dari komunikasi, memahami perbedaan antara mode komunikasi dan mode transmisi.
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Wireless
Wireless merupakan penghubung dua perangkat yang tidak menggunakan media kabel
(nirkabel). Teknologi wireless merupakan teknologi tanpa kabel, dalam melakukan
hubungan telekomunikasi tidak lagi menggunakan media atau sarana kabel tetapi dengan
menggunakan gelobang elektromagnetik sebagai pengganti kabel.
Saat ini perkembangan teknologi wireless tumbuh dan berkembang dengan pesat, dimana
setiap saat kita selalu membutuhkan sarana telekomunikasi, hal ini dapat terbukti dengan
semakin banyaknya pemakaian telepon selular, selain itu berkembang pula teknologi
wireless yang digunakan untuk akses internet :
• Infrared (IR)
• Wireless Wide Area Network (Bluetooth)
• Radio Frequency (RF)
• Wireless Personal Area Network / Telepon Seluler (GSM/CDMA)
• Wireless LAN (802.11)
Contoh Teknologi Wireless :
1. Frekuensi Radio, merupakan salah satu perintis wireless, yang sekarang sudah
banyak digunakan dalam teknologi selanjutnya seperti ponsel, bluetooth dan lainnya.
2. Sinar Infra Merah atau Infra Red, sebelum dipakai di ponsel sebagai alat transmisi
data, sudah dipakai dalam remote TV atau berbagai remote lainnya.
3. Bluetooth, merupakan modifikasi dari frekuensi radio, berbeda dengan Infra Red
yang menggunakan medium cahaya. Bluetooth ini merupakan teknologi wireless
standard pada ponsel yang berfungsi untuk pertukaran data dari jarak dekat
menggunakan frekuensi radio sebesar 2,4 Ghz.
Perkembangan Wireless 1G sampai 4G
Generasi Pertama (1G)
Pengembangan teknologi nirkabel ditandai dengan pengembangan sistem analog dengan
kecepatan rendah (low speed) dan suara sebagai obyek utama. Dua contoh dari
pengembangan teknologi nirkabel pada tahap pertama ini adalah Nordic Mobile Telepohone
dan Analog Mobile Phone System.
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Generasi Kedua (2G)
Pengembangan teknologi nirkabel dijadikan standar komersial dengan format digital,
kecepatan rendah-menengah. Contoh : GSM dan CDMA2000 1xRTT. Sebelum masuk ke
pengembangan teknologi Generasi Ketiga (3G), banyak pihak sering menyisipkan satu
tahap pengembangan, Generasi 2,5 (2,5G) yaitu teknologi komunikasi data wireless secara
digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang termasuk kategori 2,5G
adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE
(Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network)
pada domain CDMA.
Generasi Ketiga (3G)
Generasi digital kecepatan tinggi, yang mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi
(high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh : W-CDMA
(dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Generasi Keempat (4G)
Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access
(HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh
WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah
protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile
Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang
lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). Untuk meningkatkan kecepatan akses data
yang tinggi dan full mobile, maka standar IMT-2000 ditingkatkan lagi menjadi 10 Mbps, 30
Mbps dan 100 Mbps yang smeula hanya 2 Mbps pada layanan 3G. Keceptan akses tersebut
didapat dengan menggunakan teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah
diimplementasikan.
Keunggulan dari teknologi Wireless :
biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel, bukan seperti pada jaringan
kabel yang mencakup keseluruhan kabel).
Infrastrukturnya berdimensi kecil, pembangunanya cepat, mudah dikembangkan (misalnya
dengan konsep mikrosel dan teknik frequency reuse), mudah dan murah untuk direlokasi
dan mendukung portabilitas
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Teknologi Wireless Masa Kini Dan masa Depan
Teknologi Komunikasi Jaringan saat ini sudah memasuki era Wireless alias Nirkabel atau
tanpa kabel. Hal ini disebabkan oleh tuntutan kebutuhan komunikasi data manusia yang
perlu mobilitas yang tinggi. Saat ini, orang-orang ingin dapat berkomunikasi data / informasi
satu sama lain dimana saja dan kapan saja.
Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh Teknologi jaringan kabel (wired) yang bersifat
Fixed atau tidak dapat berpindah-pindah. Kemudian dari masalah-masalah dan kebutuhan
tersebut munculah teknologi komunikasi data yang bersifat nirkabel yang dapat digunakan
dimana saja dan kapan saja selama kita masih berada di dalam radius jangkauannya,
seperti WiFi (Wireless Fidelity), WIMAX dan yang terbaru adalah LTE (Long Term
Evolution).
Tidak perlu berpanjang lebar lagi basa-basinya, berikut penjelasan dari masing-masing
teknologi Komunikasi Wireless tersebut.
1. WiFi atau Wireless LAN
WiFi (Wireless Fidelity) atau lebih dikenal dengan Wireless LAN (WLAN) ditujukan untuk
menghubungkan beberapa terminal berbasis IP (PC notebook atau PDA) dalam suatu area
LAN (Local Area Network). Sehingga dalam implementasinya, WiFi dapat difungsikan untuk
mengganti jaringan kabel data (UTP) yang biasanya digunakan untuk menghubungkan
terminal LAN.
Wireless LAN merupakan salah satu aplikasi pengembangan wireless untuk komunikasi
data. Sesuai dengan namanya Wireless, yang berarti tanpa kabel, WLAN (Wireless Local
Area Network) adalah jaringan lokal (dalam satu gedung, ruang, kantor, dsb.-bukan antar
kota) yang tidak menggunakan kabel.
Berbagai kombinasi dari wireless, NIC dan Access Point-nya akan memberikan konfigurasi
utama untuk network manager dan engineer untuk menciptakan berbagai jenis konfigurasi
jaringan.
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1.1. Arsitektur Wireless LAN
Menurut standar yang diajukan oleh IEEE untuk wireless LAN, ada 2 model konfigurasi
utama untuk jaringan ini. Yaitu : ad-hoc dan infrastruktur.
Ad-Hoc Wireless LAN
Contoh dari jaringan Ad-Hoc, adalah jaringan yang memiliki konfigurasi peer-to-peer. Untuk
sebuah kantor yang tidak terlalu besar dan hanya terdiri atas satu lantai, maka konfigurasi
peer-to-peer wireless akan cukup memadai. Peer-to-peer Wireless LAN hanya
mensyaratkan wireless NIC dalam setiap device yang terhubung ke jaringan. Disini, kita
tidak memerlukan Access Point.
Dengan konfigurasi peer-to-peer ini, maka kita dapat memebentuk sebuah jaringan temporer
(penggunaan sewaktu-waktu). Jadi jika sewaktu-waktu kita memerlukan adanya jaringan,
dan hanya digunakan pada saat itu saja, kita tidak perlu repot-repot untuk mengurusi kabel-
kabel yang akan menghubungkan jaringan kita tersebut, dan membongkarnya kembali
ketika sudah tidak memerlukannya lagi.
Jaringan Ad-Hoc
Infrastruktur Wireless LAN
Infrasturktur Wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan wireless
tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan wireless saja. Akan tetapi, berhubungan
juga dengan jaringan wired (kabel). Agar jaringan wireless dapat terhubung dengan jaringan
wired, maka disini digunakan Access Point.
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Jaringan Infrastruktur
Infrasturktur Wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan wireless
tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan wireless saja. Akan tetapi, berhubungan
juga dengan jaringan wired (kabel). Agar jaringan wireless dapat terhubung dengan jaringan
wired, maka disini digunakan Access Point.
Terdapat 2 model arsitektur Wireless LAN (WLAN) infrastruktur, yaitu Basic Service Set
(BSS) dan Extended Service Set (ESS).
1.2. Komponen Wireless LAN
Komponen Wireless LAN terdiri dari perangkat berikut ini :
Access Point
Pada wireless LAN, device transceiver disebut sebagai Access Point (AP), dan terhubung
dengan jaringan kabel (wired) pada suatu lokasi yang tetap. Tugas dari Access Point
adalahmengirim dan menerima data serta berfungsi sebagai buffer data antara wireless LAN
dengan wired LAN.
Suatu Access Point dapat melayani sejumlah user (tergantung metode akses yang
digunakan) untuk jarak sampai ratusan kaki (feet/ft). Umumnya antena Access Point
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
ditempatkan pada langit-langit ruangan, atau dimanapun tergantung pada cakupan yang
diinginkan.
Penggunaan Access Point dapat meningkatkan cakupan jaringan. Jarak jengkauan dapat
mencapai hingga ratusan meter. Roaming adalah kemampuan client untuk berpindah tanpa
kehilangan kontak dengan jaringan.
Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat
menambahkan extension point untuk menambah cakupan jaringan. Extension Point hanya
berfungsi layaknya repeater untuk client ditempat yang lebih jauh.
Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah
konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki
sifat resonansi sehingga antena dapat beroperasi pada daerah tertentu. Ada dua tipe antena
yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu Antena Omnidirectional dan Antena
Directional.
Antena Omnidirectional
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang
sama. Keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih
banyak. Namun, kesulitannya adalah pola pengalokasian frekuensi pada setiap sel agar
tidak terjadi interferensi.
Antena Directional
Yaitu antena yang meiliki pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini
idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung untuk daerah yang mempunyai
konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.
Wireless LAN Adapter
User mengakses wireless LAN melewati wireless LAN Adapter, yang diimplementasikan
sebagai card PC pada notebook (PCMIA Card) atau sebagai card pada PC. Wireless LAN
Adapter berfungsi sebagai inteface antara sistem operasi jaringan client dengan format
interface udara yang digunakan.
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Hardware wireless LAN yang ada dipasaran saat ini berupa :
PCI
USB
PCMIA
Compact Flash
Embeded (tertanam) di Notebook atau PDA atau HP
1.3. Standard / Spesifikasi WLAN
WiFi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Saat ini ada empat variasi dai 802.11,
yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama
WiFi.
IEEE 802.11
Standar 802.11 adalah standar pertama yang menerangkan tentang pengoperasian
Wireless LAN. Standar ini berisis semua teknologi transmisi yang tersedia termasuk di
dalamnya Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Frequency Hopping Spread
Spectrum (FHSS) dan Infrared. IEEE 802.11 adalah satu dari dua standar yang
menerangkan tentang pengoperasian dari Frequency Hopping pada sistem Wireless LAN.
Standar 802.11 juga menerangkan penggunaan dari sistem FHSS pada 1 dan 2 Mbps.
802.11 Compliant Product beroperasi pada 2,4GHz ISM Band antara 2.400 MHz dan
2.483,50 MHz
IEEE 802.11b
Digunakan mulai akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi 2,4GHz. Maksimum
bandwidth yang bisa dicapai adalah 11 Mbps (Megabit per Second). Pada koneksi ini,
modulasi yang digunakan adalah DSSS. Kanal yang tidak overlapping berjumlah 3, yaitu
kanal 1, kanal 6, dan kanal 11. Protokol ini kompatibel dengan tipe 802.11g jika tipe 802.11g
beroperasi pada mode mixed.
IEEE 802.11a
Digunakan mulai akhir 2001 dengan menggunakan frekuensi 5GHz. Maksimum bandwidth
yang bisa dicapai adalah 54Mbps. Sementara modulasi sinyal yang digunakan adalah
OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Kanal yang tidak overlapping
berjumlah 12 (bisa lebih) dan tipe ini tidak kompatibel dengan 802.11b maupun 802.11g
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
IEEE 802.11g
Digunakan mulai pertengahan 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4GHz. Maksimum
bandwidth yang bisa dicapai sebesar 54Mbps. Modulasi yang digunakan adalah OFDM.
Kanal yang tidak overlapping berjumlah tiga buah. Protokol ini kompatibel dengan tipe
802.11b.
IEEE 802.11n
802.11n merupakan pengembangan dari versi 802.11 sebelumnya, dengan menambahkan
teknologi multiple-input multiple-output (MiMo). 802.11n beroperasi pada band antara 2,4
ghz dan lebih rendah dari 5 Ghz. IEEE telah menyetujui amandemen tersebut dan
diterbitkan pada tanggal Oktober 2009. Sebelum ratifikasi dirampungkan, perusahaan -
perusahaan sudah mulai migrasi ke jaringan 802.11n berdasarkan sertifikasi Wi-Fi Alliance's
sesuai dengan draft 2007 proposal 802.11n.
1.4. Aplikasi Wireless LAN
Secara umum, aplikasi Wireless LAN dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu indoor
dan outdoor. Di area indoor Wireless LAN banyak digunakan diarea perkntoran (ruang rapat,
ruang kerja), kampus (perpustakaan, ruang seminar, ruang kelas), hot spot (kafe, executive
longue, ruang tunggu, kantin). Sedangkan outdoor Wireless LAN banyak dipakai untuk
menghubungkan antar gendung, jaringan di taman, perkotaan, tempat parkir, dan lain
sebagainya.
2. WIMAX
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan standar industri yang
bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi satu
kesatuan.
WiMAX dan WiFi dibedakan berdasarkan standar teknik yang bergabung didalamnya. WiFi
menggabungkan standar IEEE 802.11dengan ETSI HiperLAN yang merupakan standar
teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan
antara standar IEEE 802.16 dengan ETSI HiperMAN.
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Eropa dan
sekitarnya. Untuk dapat membuat teknologi ini digunakan secara global, maka diciptakan
WiMAX. Standar global yang dipakai di dunia dapat digambarkan sebagai berikut :
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang
sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau
broadband wireless access (BWA).
Pada masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi BWA
kemungkinan akan diberi sertifikasi WiMAX. Standar WiMAX dibentuk oleh gabungan-
gabungan industri perangkat wireless dan chip-chip komputer diseluruh dunia.
Perusahaan besar ini bergabung dalam suatu forum kerja yang merumuskan standar
interkoneksi antar teknologi BWA yang mereka miliki pada produk-produknya.
Berbeda dengan WiFi yang hanya mencakup jaringan local yang kecil, kurang dari 50 meter,
teknologi untuk WiMax sangat cocok untuk jaringan geografis yang luas hingga ratusan
kilometer. Gambar 3.2.1 menggambarkan perubahan ukuran jaringan, teknologi WiMax
mencakup: Wide Area Networks (WAN) dan Metropolitan Area Networks (MAN).
Teknologi Local Area Network (LAN) seperti WiFi telah sukses mengantarkan data untuk
jarak kurang dari 50 meter dan Personal Area Networks (PAN) seperti teknologi Bluetooth
untuk jarak sekitar kurang dari 10 meter.
2.1 Standar IEEE 802.16 (Standarisasi WIMAX)
Pada awalnya standard IEEE 802.16 beroperasi pada frekuensi 10 - 66 GHz dan
memerlukan tower line of sight. Tetapi pengembangan IEEE 802.16a yang disahkan pada
bulan Maret 2004, menggunakan frekuensi yang lebih rendah yaitu sebesar 2-11GHz,
sehingga mudah diatur. Dan tidak memerlukan line-of-sight. Cakupan area yang dapat
dicoverage sekitar 50km dan kecepatan transfer data sebesar 70Mbps. Pengguna tidak
akan kesulitan dalam mengulur berbagai macam kabel. Apalagi WiMax mampu menangani
hingga ribuan pengguna sekaligus.
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2.2 Elemen dan Konfigurasi WIMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi
pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan
asesoris lainnya.
Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu
lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke
beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar
WiMAX.
Komponen BS terdiri dari:
NPU (networking processing unit card)
AU (access unit card)up to 6 +1
PIU (power interface unit) 1+1
AVU (air ventilation unit)
PSU (power supply unit) 3+1
Antena
Antena WiMAX, seperti antena mobil radio, telepon seluler, FM radio atau TV, dirancang
untuk mengoptimalkan kinerja untuk aplikasi tertentu. Gambar di atas menggambarkan tiga
jenis utama dari antena digunakan dalam penyebaran WiMAX. Dari atas ke bawah omni
directional, sektor dan panel antena masing-masing memiliki fungsi khusus. Antena yang
dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan
dilayani.
Omnidirectional Antenna
Omni directional antennadigunakan untuk point-to-multipoint konfigurasi. Kelemahan utama
dengan omni directional antenna adalah bahwa energi yang sangat menyebar dalam luas-
casting 360 derajat. Ini membatasi jangkauan dan kekuatan sinyal pada akhirnya. Omni
directional antenna baik untuk situasi di mana terdapat banyak pelanggan yang terletak
sangat dekat dengan stasiun base. Contoh omni directional aplikasi adalah hotspot WiFi
yang mana kisaran berjarak kurang dari 100 meter dan pelanggan terkonsentrasi di daerah
kecil
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Sector Antenna
Sebuah antena sektor, dengan memfokuskan sinar di area yang lebih terfokus, menawarkan
berbagai dan throughput dengan energi yang lebih besar. Banyak operator akan
menggunakan sektor antena untuk menutupi 360-derajat cakupan daripada menggunakan
antenna Wireless omni directional karena unggul per-formance sektor antena selama omni
directional antena.
Panel Antenna
Antena panel ini biasanya panel datar sekitar satu kaki persegi. Mereka juga dapat
konfigurasi yang mana berpotensi WiMAX radio yang terkandung dalam kandang persegi
antena. Konfigurasi seperti yang didukung melalui kabel Ethernet yang menghubungkan
kombinasi radio/antena ke jaringan lebih luas. Sumber daya yang dikenal sebagai Power
over Ethernet (PoE). Ini arus penyebaran karena tidak perlu rumah radio di kandang yang
terpisah, tahan cuaca jika di luar ruangan atau di dalam lemari kabel jika di dalam ruangan.
Konfigurasi ini juga dapat sangat berguna untuk relay.
Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari
Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada
yang terintegrasi dengan antena.
Point-to-point (P2P)
Point-to-point digunakan dimana terdapat dua poin menarik, yaitu satu pengirim dan satu
penerima. Ini juga merupakan sebuah skenario untuk backhaul atau transportasi dari
sumber data (data center, fasilitas co-lo, serat POP, kantor pusat, dll) untuk pelanggan atau
untuk titik untuk distribusi menggunakan titik multipoint arsitektur. Radio backhaul terdiri dari
sebuah industri mereka sendiri dalam industri nirkabel. Sebagai arsitektur panggilan untuk
berkas yang sangat terfokus antara dua titik berbagai dan throughput titik-ke titik radio akan
lebih tinggi dari produk point-to-multipoint.
Point-to-Multipoint (PMP)
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, point-to-multipoint ini identik dengan distribusi.
Satu stasiun base bisa Layanan ratusan pelanggan yang berbeda dalam hal bandwidth dan
layanan yang ditawarkan.
2015 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Line of sight (LOS) atau Non-line of sight (NLOS)?
Sebelumnya teknologi nirkabel (LMDS, MMDS misalnya) tidak berhasil di pasar massal
seperti mereka tidak bisa memberikan layanan dalam skenario bebas-line-of-sight. Ini
terbatas jumlah pelanggan yang mereka bisa mencapai dan mengingat tingginya biaya
stasiun base dan CPE, rencana bisnis mereka gagal. WiMAX fungsi terbaik di garis pandang
situasi, tidak seperti teknologi itu sebelumnya, menawarkan rentang yang dapat diterima dan
throughput untuk pelanggan yang tidak line of sight pada stasiun base. Bangunan antara
stasiun base dan pelanggan mengurangi berbagai throughput, tetapi di lingkungan
perkotaan, sinyal masih akan cukup kuat untuk memberikan layanan yang memadai.
Mengingat WiMAX memiliki kemampuan untuk memberikan layanan bebas-line-of-sight,
penyedia layanan WiMAX dapat mencapai banyak pelanggan di bangunan perkantoran
tinggi untuk mencapai harga murah per pelanggan karena begitu banyak pelanggan dapat
dicapai dari satu base station.
Arsitektur Mobile WiMAX
Menurut WiMAX Forum, arsitektur Mobile WiMAX terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu:
User Terminal yang digunakan oleh end-user untuk mengakses jaringan.
Access Service Network (ASN) yang terdiri dari satu atau lebih BS dan satu atau
lebih ASN gateway yang membentuk jaringan akses radio.
Connectivity Service Network (CSN) yang menyediakan konektivitas IP dan semua
fungsi core Network Internet Protocol.
Arsitektur Mobile WIMAX
Network Working Group (NWG) WiMAX Forum merupakan organisasi yang mempunyai
kewenangan untuk merancang arsitektur jaringan dan protocol Mobile WiMAX dengan air
2015 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
interface yang telah distandarkan oleh IEEE 802.16e. WiMAX NGW mendefinisikan
beberapa entity dalam jaringan Mobile WiMAX:
Base Station (BS)
Base Station memiliki fungsi utama yaitu membangun hubungan dengan mobile station. BS
juga memiliki fungsi lain yaitu mengatur micromobility management seperti proses handover,
radio resource management.
Access Service Network - Gateway (ASN-GW)
ASN-GW berfungsi untuk mengatur location management dan paging intra-ASN, mengatur
AAA pelanggan, serta menjalankan fungsi mobile IP.
Connectivity Service Network (CSN)
Berfungsi menyediakan konektivitas ke internet, ASP dan fungsi jaringan umum lainnya.
3. LTE (Long Term Evolution)
Istilah LTE pertama kali diperkenalkan oleh 3GPP untuk memulai tahap evolusi berikutnya
dalam sistem komunikasi mobile yang berdasarkan pada teknologi Orthogonal Frekuensi
Division Multiplexing (OFDM). LTE digunakan untuk menyediakan solusi all-IP pada
arsitektur jaringannya.
LTE memiliki kemampuan untuk beroperasi pada mode FDD ataupun TDD. Tidak seperti
UMTS, LTE tidak mendukung soft andover. LTE memberdayakan operator untuk mencapai
tingkat puncak uplink dan downlink, meningkatkan efisiensi spektrum, dan mengurangi
2015 15
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
CAPEX dan OPEX.Jaringan inti LTE didasarkan padasolusi all-IP, dan tidak seperti
GSM/UMTS, tidak ada elemen jaringan yang terpisah.
Pada LTE circuit-switching hadir dijaringan inti. Perubahan siginifikan dibandingkan standar
sebelumnya meliputi 3 hal utama, yaitu air interface, jaringan radio serta jaringan core.
Menurut IMT Advanced (International Mobile Telecommunications Advanced), LTE tidak
sepenuhnya sesuai dengan persyaratan 4G. Layanan LTE pertama di dunia dibuka oleh
TeliaSonera di dua kota Skandinavia yaitu Stockholm dan Oslo pada 14 Desember 2009.
LTE adalah satu set perangkat tambahan ke Universal Mobile Telecommunications System
(UMTS) yang diperkenalkan pada 3rd Generation Partnership Project (3GPP) Release 8 dan
juga merupakan evolusi teknologi 1xEV-DO sebagai bagian dari roadmap standar 3GPP2.
Teknologi LTE sendiri merupakan pengembangan teknologi dari aplikasi GSM dan CDMA
yang sudah ada di Indonesia saat ini. Bila pada GSM (2G), berevolusi menjadi GPRS
(2,5G), yang dilanjutkan dengan EDGE, serta EDGE Evolved.
Maka di WCDMA (3G), berevolusi menjadi HSPA (3,5G) dan HSPA+, maka solusi
berikutnya adalah penggunaan LTE yang mempunyai layanan kapasitas gigabytes di atas
semuanya.
LTE juga secara dramatis menambah kemampuan jaringan untuk mengoperasikan fitur
Multimedia Broadcast Multicast Service (MBMS), bagian dari 3GPP Release 6, dimana
kemampuan yang ditawarkan dapat sebanding dengan DVB-H dan WiMAX .LTE dapat
beroperasi pada salah satu pita spektrum seluler yang telah dialokasikan yang termasuk
dalam standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800, 1900, 2100 MHz) maupun pada pita
spektrum yang baru seperti 700 MHz dan 2,5 GHz.
Sesuai spesifikasi release 8, jaringan inti yang berkembang dikenal sebagai EPC, dan
menyediakan jaringan inti all-IP untuk LTE. Berbeda dengan multidomain jaringan inti UMTS
(packet-switched dan circuit-switched), EPC menggunakan domain IP tunggal paket-
switched. Sebuah domain IP tunggal dalam jaringan inti secara signifikan meningkatkan
kinerja jaringan untuk layanan real time dan non real-time. EPC memfasilitasi koneksi IP
end-to-end dari UE untuk setiap perangkat akhir atau pada jaringan.
2015 16
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Evolusi Jaringan 3G ===> LTE
3.1 Tujuan Desain LTE
LTE Physical Layer (PHY) di desain dengan tujuan sebagai berikut :
Mendukung skalabilitas bandwidth 1.25, 2.5, 5.0, 10.0, dan 20.0 MHz
Tingkat petak data berskala dengan sistem bandwidth
a. Downlink (2 Ch MIMO) peak rate 100 Mbps pada Channel 20 MHz
b. Uplink (Single Ch Tx) peak rate 50 Mbps pada Channel 20 MHz
Konfigurasi Antenna Pendukung
a. Downlink: 4x2, 2x2, 1x2, 1x1
b. Uplink: 1x2, 1x1
Efisiensi Spektrum
a. Downlink: 3 to 4 x HSDPA Rel. 6
b. Uplink: 2 to 3 x HSUPA Rel. 6
Latency
a. C-Panel: <50 - 100 msec untuk membangun U-Plane
b. U-Panel: <10 msec dari UE ke server
6. Mobility
a. Optimal untuk Low Speed (<15 Km/h)
b. Performansi yang tinggi pada kecepatan sampai 120 Km/h
c. Pemeliharaan hubungan pada kecepatan sampai 350 Km/h
2015 17
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Cakupan/Jangkauan
a. Full Peformance sampai 5 km
b. Sedikit penurunan kinerja pada 5 - 30 km
c. Operasi sampai 100 km tidak harus dihalangi oleh standar
3.2 Arsitektur LTE
2015 18
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Arsitektur UMTS dan LTE
LTE release 8 sangat terkait dengan evolusi arsitektur 3GPP yang disebut proyek system
architecture evolution (SAE) yang menghasilkan Evolved Packet System (EPS). EPS terdiri
atas evolved packet core (EPC) dan Evolved UTRAN (E-UTRAN). EPC dapat pula
terhubung ke jaringan radio akses lain baik yang menggunakan standar 3GPP maupun
bukan 3GPP.
Logical Nodes dan koneksi interface antar node yang diperlukan untuk menggelar jaringan
LTE. Beberapa node dan element interface lain diperlukan untuk koneksi antara LTE
dengan jaringan lain seperti interoperability ke jaringan 2G/3G. Secara keseluruhan jaringan
arsitektur LTE sama dengan teknologi GSM dan UMTS. Secara mendasar, jaringan di bagi
menjadi bagian jaringan radio dan bagian jaringan inti. Walaupun begitu, jumlah bagian
jaringan logis dikurangi untuk melangsingkan aristektur secara keseluruhan dan mengurangi
biaya serta latensi di dalam jaringan.
3.3 Fitur -Fitur dan Layanan LTE
Fitur -fitur yang ada pada LTE
2015 19
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Implementasi Teknologi Wireless
Dalam perkembangan perangkat telekomunikasi tentunya kita sering mendengar kata
wireless, yaitu penghubung dua perangkat yang tidak mengunakan media kabel. Teknologi
wireless merupakan teknologi nirkabel, dalam melakukan hubungan telekomunikasi tidak
lagi mengunakan media atau sarana kabel tetapi dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai pengganti kabel.
Perkembangan teknologi wireless tumbuh dan berkembang dengan pesat, dimana setiap
saat kita selalu membutuhkan sarana telekomuinikasi. Hal ini terbukti dengan semakin
banyaknya pemakaian telepon selular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang
digunakan untuk akses internet.
Beberapa contoh teknologi wireless yakni :
* Infrared (IR), radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya
tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.
* Wireless wide area network (bluetooth), spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi
(personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat
dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan.
* Radio Frequency (RF), menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang
elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.
* Wireless personal area network, umumnya memiliki jarak komunikasi maksimal 10m saja,
lebih pendek dibandingkan dengan Wireless Local Area Network (WLAN).
* Wireless LAN (802.11), suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk
komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari
transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g)
atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b
atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan
atau WPA.
Dari beberapa contoh teknologi wireless diatas, saya akan menjelaskan salah satunya, yaitu
Infrared. Infrared dapat dimanfaatkan pada beberapa bidang, yakni kesehatan, komunikasi,
keruangan, dan industri.
Di bidang komunikasi, kegunaan inframerah yakni sebagai berikut :
Adanya sistem sensor inframerah. Sistem sensor ini pada dasarnya menggunakan
inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara dua perangkat.
Penerapan sistem sensor infra merah ini sangat bermanfaat sebagai pengendali
2015 20
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem. Adapun pemancar pada
sistem ini terdiri atas sebuah LED (Lightemitting Diode) infra merah yang telah
dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan
melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto
transistor, fotodioda, atau modulasi infra merah yang berfungsi untuk menerima sinar
inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar inframerah. Sinar
inframerah memang tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun
sinar inframerah tersebut dapat ditangkap oleh kamera digital atau video handycam.
Dengan adanya suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi sebagai
penerus cahaya inframerah, maka kemampuan kamera atau video tersebut menjadi
meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke kamera handphone
Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop
Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV.
Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat, harganya relatif murah, tidak dapat
menembus tembok atau benda gelap, serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat
diinterfensi oleh cahaya matahari.
Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja dengan
jarak yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter dan tidak ada penghalang).
Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi, inframerah dapat
dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel yang
digunakan untuk mengubungkan atau transfer data dari suatu perangkat ke
parangkat lain. Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada
handphone dan laptop yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin mengirim
file ke handphone, maka bagian infra harus dihadapkan dengan modul infra merah
pada PC. Selama proses pengiriman berlangsung, tidak boleh ada benda lain yang
menghalangi. Fungsi inframerah pada handphone dan laptop dijalankan melalui
teknologi IrDA (Infra red Data Acquition). IrDA dibentuk dengan tujuan untuk
mengembangkan sistem komunikasi via inframerah.
Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena pengiriman
dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
- Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena termasuk alat
yang sederhana.
- Pengiriman data dari ponsel tidak memakan biaya (gratis)
2015 21
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
- Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus
berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer data
karena caranya yang merepotkan.
- Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan infra
merah mengenai mata
- Pengiriman data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat dibandingkan
dengan rekannya Bluetooth.
2015 22
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. Sistem Jaringan Komputer untuk Pemula Oleh Madcoms Penerbit Andi Tahun 2010
10. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer Oleh Edi S. Mulyanta,S.Si
Penerbit Andi, 2005
11. Pengantar jaringan computer Oleh melwin syafrizal (amikom yogyakarta) Penerbit
Andi, 2005
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Elemen dan Komunikasi Jaringan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
04 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Elemen-elemen Jaringan
Pengiriman pesan
Komunikasi Jaringan
.
Mahasiswa memahami elemen-elemen dari komunikasi. Dan memahami bagaimana sebuah pesan dikirim dari sumber ke tujuan .
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Arsitektur Protocol TCP/IP
Dua arsitektur protocol telah disediakan sebagai dasar atau basis bgi pengembangan standar-
standar komunikasi: TCP/IP suite dan OSI reference model. TCP/IP adalah arsitektur standar
yang banyak dipergunakan dan OSi telah menjadi medel standar untuk mengklasifikasikan
fungsi-fungsi komunikasi.
Protocol suite ini terdiri ats sekumpulan protocol dalam jumlah besar yang dijadikan
sebagai standar internet.
Kita dapat menyusun task-task komunikasi untuk TCP/IP menjadi lima lapisan independen
secara relatif:
1. Lapisan Aplikasi
Berisikan logik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user.
2. Lapisan Host to host atau transport
Berisi mekanisme-mekanisme untuk pengiriman yang andal
3. Lapisan Internet
Prosedur-prosedur tertentu yang diperlukan untuk menghubungkan dau
perangkat ke jaringan berbeda agar dapat melintasi jaringan yang bermacam-
macam.
4. Lapisan Fisik (Physical Layer)
Meliputi interface fisik antara satu perangkat transmisi data(misalnya
workstation, computer) dengan sebuah media transmisi atau jaringan yang
berkaitan dengan karakteristik-karakteristik khusus dari media transmisi, sifat
sinyal, rate data, dll.
5. Lapisan Akses Jaringan (Network Acces Layer)
Berkaitan dengan pertukaran data antara sebuah ujung system dengan jaringan
dimana dihubungkan.Komputer pengirim harus menyediakan jaringan dengan
alamat computer yang dituju, sehingga jaringan dapat mengirimkan data
ketujuan secara tepat dan dapat meminta servis-servis tertentu, misalnya prioritas
yang mungkin disediakan oleh jaringan.
Lapisan network Acces berkaitan dengan pengaksesan ke mana serta pengiriman
data melewati sebuah jaringan untuk dua ujung ujung sistem yang dihubungkan
kejaringan yang berbeda. Ip digunakan pada lapisan ini untuk menyediakan
fungsi routing melintasi jaringan yang bermacam-macam.
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Router adalah suatu processor yang menghubungkan dua jaringan dan fungsi
utamanya adalah untuk merelay data dari satu jaringan ke jaringan yang lain
pada jalurnya mulai dari sumber ke ujung sistem tujuan.
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi agar data dapat dipindahkan dengan
tepat yaitu, dengan memastikan bahwa seluruh dta tiba di aplikasi tujuan dan
data tersebut sesuai dengan yang diperintahkan saat data dikirim.
Pada gambar 4.1 ditunjukan bagaimana protocol-protocol TCP/IP diterapkan pada ujung
system dan menghubungkan hal tersebut dengan model komunikasi
Gambar 4.1 Model Arsitektur Protocol
Model OSI
Model OSI(Open Systems Interconnection) dikembangkan oleh ISO(International Syster
Organization for Standardization) sebagai model untuk arsitektur komunikasi computer, serta
sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standar-standar protocol.
Model OSI terdiri dari tujuh lapisan yaitu:
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Application
Menyediakan akses kelingkungan OSI bagi user serta menyediakan layanan informasi
terdistribusi.
Presentation
Menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk bermacam representasi data
(syntax)
Session
Menyediakan struktur control untuk komunikasi diantara aplikasi-aplikasi; menentukan,
menyusun, mengatur dan mengakhiri koneksi sesi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang
beroperasi.
Transport
Menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik ujung;
Menyediakan perbaikan end-to-end error dan flow control
Network
Melengkapi lapisan yang tinngi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi-
teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan system;
Bertugas menyusun, mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.
Data Link
Menyediakan transfer informasi yang reliable melewati link fisik; mengirim blok (frame)
dengan sinkronisasi yang diperlukan, control error, dan flow control.
Physical
Berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur sepanjang media physical
(physical medium); berhubungan dengan karakteristik procedural, fungsi elektris, dan
mekanis untuk mengakses media fisikal.
Gambar 4.2 Lapisan-lapisan OSI (The OSI Layers)
Gambar 4.2 menggambarkan ilustrasi medel OSI serta memberikan definisi singkat
mengenai fungsi-fungsi yang ditunjukan pada setiap lapisannya.Maksud dari model OSI
adalah protocol-protocol tersebut dikembangkan untuk menampilkan fungsi-fungsi setiap
lapisan.
Pada gambar 4.3 terdapat ilustrasi mengenai lapisan arsitektur OSI dan TCP/IP, memberikan
gambaran kasar mengenai hubungan fungsional diantara dua hal tersebut serta menyarankan
arti umum penerapan berbagai lapisan.
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 14.3 Perbandingan antara Arsitektur Protocol OSI dan TCP/IP
Data Link
Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang
dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi
bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang
akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan
di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local
area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow
control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal.
MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat
seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di
sini.
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik.
Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan
data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang
sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan
transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur
acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang
lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).
Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum
diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini dengan
memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame
(biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian lapisan data link mentransmisikan
frame tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang dikirim
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa
mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk
membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.
Layanan yang disediakan bagi lapisan jaringan
Fungsi dari lapisan data link adalah menyediakan layanan bagi lapisan jaringan.
Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari lapisan jaringan pada node sumber
ke lapisan jaringan di pada node yang dituju. Tugas lapisan data link adalah
menstransmisikan bit-bit ke komputer yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan
ke lapisan jaringan.
Transmisi aktual yang mengikuti lintasan akan lebih mudah lagi jika dianggap sebagai
proses dua lapisan data-link yang berkomunikasi menggunakan protokol data link. Lapisan
data-link dapat dirancang sehingga mampu menyediakan bermacam-macam layanan.
Layanan aktual yang ditawarkan suatu sistem akan berbeda dengan layanan sistem yang
lainnya. Tiga layanan yang disediakan adalah sebagai berikut :
1. layanan unacknowledged connectionless
2. layanan acknowledged connectionless
3. layanan acknowledged connection-oriented
Untuk melihat lebih jauh akan perlunya data link control, kita mendaftar beberapa
persyaratan dan tujuan komunikasi data efektif diantara dua stasion pentransmisi dan
penerima yang dihubungkan secara langsung, yaitu:
► sincronisasi frame: data dikirim dalam bentuk blok-blok yang disebut frame.
Permulaan dan ujung setiap frame harus nempak jelas. Secara singkat kita melengkapi topik
ini dengan pembahasan mengenai sincronisasi frame.
► flow control: station pengiriman tidak harus mengirim frame pada rate yang lebih
cepat dibanding station penerima yang dapat menyerap frame-frame tersebut.
► pengkontrolan kesalahan: kesalahan-kesalahan bit yang diakibatkan oleh sistem
transmisi yang harus diperbaiki.
► pengalamatan: pada jalur multipoin, seperti local area network(LAN), identitas dua
station yang berkomunikasi harus ditentukan dengan jelas.
► kontrol dan data pada jalur yang sama: biasanya tidak diharapkan memiliki jalur
komunikasi yang terpisah secara fisik untuk mengontrol informasi.
► manajemen jalur: permulaan, pemeliharaan, dan penghentian pertukaran data
memerlukan koordinasi dan kerjasama yang baik di antara station.
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
FLOW CONTROL
Flow control adalah teknik untuk memastikan bahwa entitas pentransmisi tidak membanjiri
entitas penerima dengan data. Entitas penerima biasanya mengalokasikan penyangga data
dengan panjang maksimum untuk transfer. Bila data diterima, receiver harus melakukan
beberapa kegiatan pengolahan tertentu sebelum menyalurkan data ke software yang
levelnya lebih tinggi. Bila tidak ada flow control, penyangga receiver akan meluap selagi
mengolah data yang lama.
Model yang digunakan digambarkan pada gambar 1a, yang berupa diagram deretan waktu
vertical. Yang memiliki kelebihan karena menunjukkan ketergantungan terhadap waktu dan
menggambarkan hubungan pengiriman-penerimaan yang benar. Masing-masing anak
panah nenunjukkan frame tunggal yang membawa data link diantara dua station. Data
dikirim dalam deretan frame, dimana masing-masing frame berisikan bagian-bagian dari
data serta beberapa control informasi. Waktu yang dipergunakan station untuk
memancarkan seluruh bit dari frame ke media disebut waktu transmisi, waktu ini sebanding
dengan panjang frame. Waktu perambatan adalah waktu yang diambil bit untuk melintasi
jalur diantara sumber dan tujuan. Saat ini kita mengasumsikan bahwa keseluruhan frame
yang ditransmisikan bisa diterima dengan baik, dalam arti tidak ada frame yang hilang serta
tidak ada yang datang dalam keadaan kesalahan. Masing-masing frame ditransmisikan
mengalami beberapa perubahan dan sejumlah penundaan sebelum mencapai penerima.
Gambar Model Transmisi Frame
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
STOP-AND-WAIT FLOW CONTROL
Bentuk paling sederhana dari flow control, disebut juga dengan stop-and-wait flow control
(contol flow berhenti-dan-tunggu). Proses kerjanya sebagai berikut: entitas sumber
mentransmisikan frame. Setelah entitas tujuan menerima frame, maka entitas tujuan akan
mengirim balasan nbahwa frame tersebut baru diterima dan sipa untuk menerima frame
yang berikutnya. Sumber harus menunggu balasan diterima sebelum mengirimkan frame
berikutnya. Tujuan dapat menghentikan arus data dengan mudah dengan cara tidak
memberi balasan. Prosedur ini bekerja dengan baik dan tentunya, dapat lebih ditingkatkan
bila pesan dikirim dengan frame yang lebih sedikit. Namun yang sering terjadi adalah blok
data yang dalam jumlah besar akan di pecah-pecah oleh sumber menjadi blok-blok yang
lebih kecil serta mentransmisikan data dalam beberapa frame. Hal ini dilakukan karena:
☻ ukuran penyangga receiver terbatas.
☻ blok data dalam jumlah besar dapat menyebabkan transmisi menjadi lebih lama,
akbatnya dimungkinkan terjadinya kesalahan lebih besar, sehingga mengharuskan
dilakukannya transmisi ulang keseluruhan frame. Denga frame yang lebih lecil, kesalahan
bisa terdeteksi lebbih cepat, dan data yang harus ditransmisikan ulang juga lebih sedikit.
☻ pada media yang dipakai bersama, seperti LAN, biasanya tidak dikehendaki satu
station menempati media dalam waktu yang panjang, karena bisa menyebabkan penundaan
yang lama pada station-station pengiriman lain.
Dengan penggunaan frame multipel untuk sebuah pesan tunggal, prosedur stop-and-wait
saja tidak cukup. Inti permasalahannya, karena hanya ada satu frame saja yang dapat
dilintaskan dalam satu waktu. Dalam situasi dimana panjang bit dari jalur2) lebih besar dari
panjang frame, akan terjadi ketidak efisiansian yang parah. Hal ini diilustrasikan digambar 2
dalam gambar tersebut, waktu transmisi (waktu yang dipergunakan station untuk
mentransmisikan frame) dinormalkan ke satu, dan penundaan perambatan (waktu yang
diambil bit untuk melintas dari pengirim ke penerima). Ditunjukkan sebagai variable a.
Sehingga bila a kurang dari 1, waktu permabatan lebih sedikit dibanding waktu transmisi.
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Penggunaan Jalur Stop and Wait
Dalam hal ini, frame cukup panjang sehingga bit pertama dari frame dapat tiba ke tujuan
sebelum sumber menyelesaikan transmisi frame. Bila a lebih besar dari 1, maka waktu
perambatan lebih besar dari waktu transmisi. Dalam hal ini; pengirim menyelesaikan
transmisi semua frame sebelum bit yang utama dari frame tersebut tiba di penerima.
Dengan kata lain, nilai-nilai yang lenih besar dari a sesuai dengan rate data yang lebih tinggi
dan atau jarak yang lebih panjang diantara station.
Dua bagian dari gambar 2 (a dan b) terdiri dari deretan beberapa proses transmisi
sepanjang waktu. Dalam kedua kasus tersebut, keempat bagian pertama menunjukkan
proses pentransmisian frame yang memuata data, sedangkan bagian terakhir menunjukkan
kembalinya frame balasan. Perlu dicatat, bila untuk kasus a > 1, jalurnya selalu kurang
berguna dan bahkan untuk a < 1, jalurnya tidak digunakan secara efisien.
FLOW CONTROL JENDELA PENGGESERAN
Inti permasalahannya adalah tidak hanya satu frame sekaligus byang dapat dikirim. Dalam
situai dimana panjang bit dari jalur yang lebih besar dari panjang frame (a<1), terjadi ketidak
efisinsian yang sangat parah. Tingkat efisiensi bisa diperoleh dengan cara membiarkan
frame multipel diangkut dalam waktu yang sama.
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Dua station, A dan B, yang dihubungkan memalui jalur full duplex station mengalokasikan
ruang penyangga untuk frame W. Sehingga B dapat menerima frame W, dan A dibiarkan
mengirimkan frame W tanpa menunggu balasan apapun. Untuk menjaga jalan dimana frame
dibalas, masing-masing diberi nomer. B membalas frame dengan cara mengirim balasan
yang memuat urutan nomer frame berikutnya. Balasan ini secara implisit mengumumkan
bahwa B dipersiapkan untuk menerima frame-freme berikutnya, dimulai dengan nomer yang
telah ditentukan. Skema ini juga bisa dipergunakan untuk membalas frame-frame multipel.
Sebagai contoh, B dapat menerima frame 2,3 dan 4, namun menehan balasan sampai
frame 4 tiba. Kemudian dengan mengembalikan balasan dengan nomer urut 5, B membalas
frame 2, 3, dan 4 sekaligus. A mempertahankan daftar berisikan urutan yang dibirkan
dikirim, sedangakan B mempertahankan daftar urutan nomer yang dipersiapkan untuk
menerima. Masing-masing daftar ini diibaratkan sebagi jendela frame sedangkan operasi ini
disebut sliding-window flow control (control arus jendela penggeseran).
Gambar 3 merupakan cara yang terbaik untuk menggambarkan jendela penggeseran.
Seandainya dipergunakan urutan nomer 3-bit, sehingga frame-frame tersebut diberi nomer
yang berurutan mulai dari 0 sampai 7, lalu nomer yang sama digunakan kembali u8ntuk
frame berikutnya. Kotak persegi panjang yang diarsir menunjukkan frame yang dikirim;
dalam gambar ini, pengirim mentransmisikan 5 frame, dimulai dari frame 0. tiap frame
dikirim, jendela yang diarsir menjadi menyusut dan tiap balasan diterima, jendela yang
diarsir mengembang. Frame diantara garis vertical dan jendelan yang diarsir telah dikirim
namun belum dibalas. Sebagaimana yang kita lihat, pengirim harus menahan frame-freme
ini bila mereka harus ditransmisikan kembali.
Ukuran jendela yang sebenarnya tidak harus berukuran maximum untuk urutan nomer
panjang tertentu. Sebagai contoh, bila menggunakan urutan nomer 3-bit, ukuran jendela
sebesar 4 dapat dikonfigurasikan untuk station-station menggukan protocol control arus
jendela penggeseran.
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Gambaran Jendela Penggeseran
Dalam gambar 4 menunjukkan sebuah contoh. Dimana diasumsikan suatu bidang dengan
nomer urut 3-bit serta ukuran jendela ukuran maximum 7 frame. Awalnya, A dan B yang
memiliki jendela menunjukkan bahwa A mentransmisikan 7 frame, dimilai dengan frame 0
(F0). Setelah mentransmisikan 3 frame (F0,F1,F2) tanpa balasan, A menyusutkan
jendelanya untuk 4 frame dan mempertahankan tiruan 3 frame yang ditransmisikan. Jendela
menunjukkan bahwa A mentransmisikan 4 frame, dimulai dengan frame nomer 3.
kemuadian B mentransmisikan RR (receiver ready) 3, yang maksudnya; saya sudah
menerima semua frame melalui frame nomer 2 dan sekarang saya siap menerima frame
nomer 3; kenyataannya, saya dipersiapkan untuk menerima tuju frame, dimulai dengan
freme nomer 3.;dengan balasan ini, A mundur untuk meminta ijin mentransmisikan 7 frame,
masih dimulai dengan frame nomer 3; A juga membuang frame-frame yang disanggah yang
belum dibalas. A mmulai mentransmisikan frame 3, 4, 5, dan 6. B mengembalikan RR4,
yang dibalas F3, dan membiarakan transmisi F4 melalui contoh F2 berikutnya. Sampai saat
itu RR tersebut mencapai A, yang sudah mentransmisikan F4,F5, dan F6, dan karenanya A
hanya akan membuka jendelanya untuk membiarkan pengiriman 4 frame yang dimulai
dengan F7.
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mekanisme yang digambarkan sedemikian rupa memang menyediakan suatu bentuk control
arus. Receiver harus mampu memuat 7 frame melampaui frame yang dibalas terakhir kali.
Sebagian besar protocol juga membiarkan station memotong aliran frame dari sisi yang lain
dengan cara mengirimkan pesan receiver not ready (RNR), yang membalas frame yang
lebih awal namun melarang pengiriman frame selanjutnya.
Gambar Contoh sebuah Protocol Jendela Penggeseran
PENDETEKSIAN KESALAHAN
Sekarang kita menetapkan probalitas-probalitas berikut dengan memperhatikan
kesalahan yang terjadi pada frame-frame yang ditransmisikan:
► Pb: probabilitas kesalahan bit tunggal, disebut juga dengan thebit kesalahan
rate(BER).
► P1: probabilitas dimana frame tiba tanpa kesalahan bit.
► P2: probabilitas dimana frame tiba dengan satu atau lebih kesalahan bit yang tak
terdeteksi.
2015 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
► P3: probabilitas dimana frame tiba dengan satu atau lebih kesalahan bit yang
terdeteksi namun tanpa kesalahan bit yang tak terdeteksi.
Pertama-tama amati kasus saat tidak ada cara yang diambil utnuk mendeteksi
kesalahan. Maka probabilitas kesalahan yang terdeteksi (P3) menjadi nol. Untuk
menyatakan probabilitas yang tersedia, asumsikan probabilitas dimana bit-bit tersebut yang
mengalami kasalahan (Pb), konstan dan bebas untuk masing-masing bit. Maka kita:
P1 = (1-Pb) f
P2 = 1-P1
Dimana F adalah jumlah bit per frame. Maksudnya, probabilitas dimana sebuah frame tiba
tanpa penurunan kesalahan bit bila probabilitas kesalahan bit tunggal menjadi meningkat,
seperti yang diharapkan.
Suatu tujuan yang ditetapkan untuk koneksi ISDN adalah BER pada channel 64-kbps
harus kurang dari 10-6 pada sedikitnya 90 persen dari interval 1 menit yang diamati. Anggap
saja sekarang kita memiliki persyaratan yang lebih sederhana yang berada pada rata-rata
satu frame dengan kesalahan bit tak terdeteksi yang bisa terjadi per hari pada channel 64
kbps yang dipergunakan terus menerus. selain kita asumsikan pula panjang frame sebesar
1000 bit. Jumlah frame yang dapat ditransmisikan dalam sehari bisa mencapai 5,529*106,
yang menghasilkan rate kesalahan frame yang diharapkan sebesar P2 =
1/(5,529*106)=0,18*10-6 namun bila kita mengasumsikan nilai Pb sebesar 10-6, maka
P1=(0,999999)1000=0,9999 dan karenanya P2=10-3, yang kira-kira tiga orde dari magnituda
terlalu besar untuk memenuhi persyaratan ini.
Seluruh teknik ini beroperasi menurut prinsip berikut (5). untuk frame bit tertentu,
tambahan bit yang merupakan suatu kode pendeteksian kesalahan ditambahkan oleh
transmitter. Kode ini dihitung sebagai fungsi dari bit-bit yang ditransmisikan lainnya.
Receiver menunjukkan kalkulasi yang sama dan membandingkan dua hasilnya. Kesalahan
yang terdeteksi terjadi bila dan hanya bila terdapat ketidaksamaan. Sehingga P3 adalah
probalitas bahwa frame berisi kesalahan dan bahwa skema pendeteksian kesalahan akan
mendapati kenyataan itu. P2 juga disebut sebagai rate kesalahan tersisa dan merupakan
probalitas yang berarti bahwa kesalahan akan menjadi tak terdeteksi walaupun skema
pendeteksian kesalahan dipergunakan.
2015 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Topologi Jaringan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
05 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Konsep Jaringan, topologi Jaringan meliputi model Bus, Ring dan Star dan Mesh topology
Mahasiswa Mampu memahami konsep
jaringan, topologi jaringan
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian Jaringan
Pengertian Dan Definisi Lan, Man, Wan, Intranet dan Internet
Jaringan merupakan sebuah sistem komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi
sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses
informasi(peramban web).Jaringan Komputer secara umum ada 5 macam, yaitu LAN (Local
Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network), Intranet dan
internet.
1. LAN (Local Area Network)
Gambar 5.1 Contoh Jaringan LAN
Local Area Network atau LAN, merupakan suatu Jenis Jaringan Komputer dengan
mencakup wilayah lokal. Dengan menggunakan berbagai perangkat jaringan yang cukup
sederhana dan populer, seperti menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair), Hub,
Switch, Router, dan lain sebagainya.
Contoh dari jaringan LAN seperti komputer-komputer yang saling terhubung di sekolah, di
perusahaan, Warnet, maupun antar rumah tetangga yang masih mencakup wilayah LAN.
Keuntungan dari penggunaan Jenis Jaringan Komputer LAN seperti lebih irit dalam
pengeluaran biaya operasional, lebih irit dalam penggunaan kabel, transfer data antar node
dan komputer lebih cepat karena mencakup wilayah yang sempit atau lokal, dan tidak
memerlukan operator telekomunikasi untuk membuat sebuah jaringan LAN.
Kerugian dari penggunaan Jenis Jaringan LAN adalah cakupan wilayah jaringan lebih
sempit sehingga untuk berkomunikasi ke luar jaringan menjadi lebih sulit dan area cakupan
transfer data tidak begitu luas.
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.2 Contoh jaringan LAN
LAN (Local Area Network) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup
wilayah kecil;misalnya jaringan komputer kampus,sekolah,gedung, kantor,rumah dll. Saat
ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat
switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi
Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk
membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan
teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda
dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang
ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa
data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi
dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi.
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit.
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi.
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi
server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network atau MAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas
dan lebih canggih dari Jenis Jaringan Komputer LAN. Disebut Metropolitan Area Network
karena Jenis Jaringan Komputer MAN ini biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
komputer dari suatu kota ke kota lainnya. Untuk dapat membuat suatu jaringan MAN,
biasanya diperlukan adanya operator telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan
komputer.
Gambar 5.3 Contoh MAN
Contohnya seperti jaringan Depdiknas antar kota atau wilayah dan juga jaringan mall-mall
moderen yang saling berhubungan antar kota.
Gambar 5.4 Contoh Lain Jaringan MAN
Keuntungan dari Jenis Jaringan Komputer MAN ini diantaranya adalah cakupan wilayah
jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien, mempermudah
dalam hal berbisnis, dan juga keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik.
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kerugian dari Jenis Jaringan Komputer MAN seperti lebih banyak menggunakan biaya
operasional, dapat menjadi target operasi oleh para Cracker untuk mengambil keuntungan
pribadi, dan untuk memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama.
Lebih singkatnya lagi MAN (Metropolitan Area Network) adalah suatu jaringan dalam suatu
kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi,
seperti; Kampus, perkantoran, pemerintah, dll.
Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10
hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar
kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam
jangkauannya.
3. WAN (Wide Area Network)
Gambar 5.5 Contoh Jaringan WAN
Wide Area Network atau WAN, merupakan Jenis Jaringan Komputer yang lebih luas dan
lebih canggih daripada Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN. Teknologi jaringanWAN
biasa digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan negara lain atau dari satu
benua ke benua yang lainnya. Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai Jenis Jaringan
Komputer LAN dan WAN karena luasnya wilayah cakupan dari Jenis Jaringan Komputer
WAN. Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber optic serta menanamkannya di
dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Keuntungan Jenis Jaringan Komputer WAN seperti cakupan wilayah jaringannya lebih luas
dari Jenis Jaringan Komputer LAN dan MAN, tukar-menukar informasi menjadi lebih rahasia
dan terarah karena untuk berkomunikasi dari suatu negara dengan negara yang lainnya
memerlukan keamanan yang lebih, dan juga lebih mudah dalam mengembangkan serta
mempermudah dalam hal bisnis.
Kerugian dari Jenis Jaringan WAN seperti biaya operasional yang dibutuhkan menjadi lebih
banyak, sangat rentan terhadap bahaya pencurian data-data penting, perawatan untuk
jaringan WAN menjadi lebih berat.
Lebih singkatnya WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan komputer yang mencakup
area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan
negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang
membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal
yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi
dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
Pengertian Topologi Jaringan
Pengertian Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungan antar komputer
yang di bangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan resource dan keterbatasan biaya,
berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Topologi jaringan ada beberapa bentuk sebagai berikut:
1. Topologi Bus
Gambar 5.6 Contoh Topologi BUS
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam
topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan
beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu
terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan
komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya
tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu
bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut
di atasi.
Topologi ini awalnya menggunakan kable Coaxial sebagai media pengantar data dan
informasi. Tapi pada saat ini topologi ini di dalam membangun jaringan komputer dengan
menggunakan kabal serat optik ( fiber optic) akan tetapi digabungkan dengan topologi
jaringan yang lain untuk memaksimalkan performanya.
2. Topologi Cincin
Gambar 5.7 Contoh Topologi RING
Topologi cincin atau yang sering disebut dengan ring topologi adalah topologi jaringan
dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer
yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga
membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin. Adapun kelebihan dari topologi
ini adalah kabel yang digunakan bisa lebih dihemat. Tetapi kekurangan dari topologi ini
adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling
terhubung.
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5.8 Contoh Topologi TOKEN RING
3. Topologi Token Ring
Topologi ini hampir sama dengan topologi ring akan tetapi pembuatannya lebih di
sempurnakan. Bisa di lihat dari perbedaan gambar 5.7 dan 5.8.
Didalam gambar jelas terlihat bagaimana pada token ring kable penghubung di buat menjadi
lingkaran terlebih dahulu dan nantinya akan dibuatkan terminal-terminal untuk masing-
masing komputer dan perangkat lain.
4. Topologi Bintang
Gambar 5.9 Contoh Topologi STAR
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada topologi ini kita
sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer. Contoh
alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll. Pada gambar jelas terlihat satu hub
berfungsi sebagai pusat penghubung komputer-komputer yang saling berhubungan.
Keuntungan dari topologi ini sangat banyak sekali diantaranya memudahkan admin dalam
mengelola jaringan, memudahkan dalam penambahan komputer atau terminal, kemudahan
mendeteksi kerusakan dan kesalahan pada jaringan. Tetapi dengan banyak nya kelebihan
bukan dengan artian topologi ini tanpa kekurangan. Kekurangannya diantaranya
pemborosan terhadap kabel, kontrol yang terpusat pada hub terkadang jadi permasalahan
kritis kalau seandainya terjadi kerusakan pada hub maka semua jaringan tidak akan bisa di
gunakan.
5. Topologi Pohon (tree)
Gambar 5.10 Contoh Topologi TREE
Topologi pohon atau di sebut juga topologi hirarki dan bisa juga disebut topologi bertingkat
merupakan topologi yang bisa di gunakan pada jaringan di dalam ruangan kantor yang
bertingkat. Pada gambar bisa kita lihat hubungan antar satu komputer dengan komputer lain
merupakan percabangan dengan hirarki yang jelas.sentral pusat atau yang berada pada
bagian paling atas merupakan sentral yang aktiv sedangkan sentral yang ada di bawahnya
adalah sentral yang pasif.
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mesh topology
Tipe topologi MESH, memiliki multiple koneksi antara setiap titik dalam jaringan. Kelebihan
dari topologi Mesh adalah jika satu titik terputus, maka jaringan masih dapat menggunakan
rute alternative lain untuk menyampaikan paket pesan.
Gambar 5.10 Contoh Topologi Mesh
Jaringan mesh yang tidak terlalu praktis dalam pengaturan LAN. Misalnya, untuk jaringan
dengan delapan komputer menggunakan topologi mesh, setiap komputer harus memiliki
tujuh kartu antarmuka jaringan, dan 28 kabel yang diperlukan untuk menghubungkan setiap
komputer dengan tujuh komputer lain dalam jaringan.
Namun, jaringan mesh umum digunakan untuk jaringan MAN atau WAN. Jaringan ini
menggunakan perangkat yang disebut router untuk pengiriman paket dari jaringan ke
jaringan. Karena alasanan keandalan dan kinerja, router biasanya mengatur perutean
dengan cara yang memberikan beberapa jalur antara dua node pada jaringan dalam
susunan yang seperti saling bertatutan (mesh-like).
Cara membuat Jaringan LAN
Pengertian Jaringan LAN adalah jaringan dari sejumlah komputer yang dapat saling
berhubungna namun dibatasi oleh lokasi jarak terterntu. Kalau masalah fungsi sudah pasti,
jarigan LAN berfungsi agar komputer dapat terhubung antara satu komputer dengan
komputer yang lain sehingga bisa bertukar data dan berbagi pakai perangkat keras yang
lain.
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Untuk membuat sebuah jaringan LAN ada material yang kita butuhkan. Berikut Peralatan
atau material yang dibutuhkan untuk membuat sebuah jaringan komputer LAN:
1. Dua atau lebih PC
2. Network Card sesuai dg jumlah PC
3. Kabel coaxial atau UTP
4. Hub bila diperlukan
5. Terminator
6. T-Connector
Gambar 5.11 Contoh Arsitektur Jaringan
Langkah-langkah Membuat Jaringan Komputer LAN:
1. Sebelumnya anda harus mengetahui dahulu tipe jaringan yang ingin anda gunakan.untuk
mengetahui tipe-tipe jaringan komputer silakan anda buka artike saya terdahulu Mengenal
Topologi Jaringan Lan.
2. Pasanglah kabel dan network card. Pemasangan kabel disesuaikan dengan topologi/tipe
jaringan yang anda pilih sedangkan pemilihan network card disesuaikan dengan slot yang
ada pada motherboard anda. Bila board anda punya slot PCI maka itu lebih baik karena
LAN card berbasis PCI bus lebih cepat dalam transfer data.
3. Bila anda menggunakan tipe bus maka pada masing-masing komputer harus anda
pasang T-Connector yang memiliki dua input. Dan pada komputer yang hanya mendapat 1
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
input pada input kedua harus dipasang terminator kecuali bila anda membuat jaringan
berbentuk circle(lingkaran) dimana semua komputer mendapat 2 input. Misalnya
komp1,komp2,komp3 berjajar maka t-conncector pada komp1 dipasang terminator dan
kabel ke komp2. Pada komp2 dipasang kabel dr komp1 dan kabel ke komp3. Sedangkan
komp3 dipasang kabel dr komp2 dan terminator.
4. Bila anda memilih tipe star maka masing-masing kabel dari komputer dimasukkan ke
dalam port yang tersedia di hub. Dan bila anda ingin menghubungkan hub ini ke hub lainnya
anda gunakan kabel UTP yang dimasukkan ke port khusus yang ada pada masing-masing
hub
Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
1.Pilih Sistem Operasi yang sesuai, Mis : Windows atau Linux
2.Persiapkan Komputer Server yang memadai, sesuai dengan jumlah klien.
3.Pilih Jenis Jaringan, Mis: Jaringan Kabel atau Wireless.
Alat – Alat yang dibutuhkan dalam membuat jaringan LAN :
1. PC Server
2. OS (Operating System)
3. Lan Card (untuk jaringan kabel) atau Card WLAN (U/ Wireless)
4. Kabel UTP Cat 5 (u/ jaringan Kabel)
5. Access Point (U/ Jaringan Wireless)
6. Switch atau Hub (u/ Jaringan Kabel)
7. RJ 45 (u/ jaringan kabel)
8. Pemotong kabel / Crimping Tool (u/ jaringan Kabel)
9. Tester kabel (u/ Jaringan Kabel)
Langkah terakhir adalah setting control panel network conection
2015 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1. Setting network connection di controlpanel>networkConection
2. Klik kanan local Area Conection pilih properties
3. Pilih TAB General pilih internet protocol (TCP/IP) pilih prporties
4. Pilih use the following Ip adress
5. Masukan IPadress : 192.168.0.1 subnet mask : 255.255.255.0
6. pilih OK
7. Klik kanan mycomputer pilih properties
8. pilih TAB ‘Computer Name’ pilih tombol ‘change’
9. di member of pilih ‘workgorup’isi apasaja misal ‘SEMICO’
10. Isi ‘Computer Name’ apasaja misal ‘User 1′
11. Pilih ‘OK’ atomatis windows merestart
12. Lakukan hal demikian di komputer lain dengan syarat ‘Computer Name’ harus berbeda
dan Ip address harus berbeda yang lainya harus sama, misal dikomputer lain ‘computer
name’ di isi ‘user 2′ dan ip addressnya : 198.168.0.2 untuk ip adress yang harus berbeda
cuma digit terakhir yang lainya harus sama. Digit terakhir pada nomor IP address yaitu
nomor untuk mengidentifikasi alama sebuah komputer
2015 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Packet Switching dan Asynchronous Transfer Mode (ATM)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
06 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Prinsip paket switching ATM yang disebut sebagai cell relay menyediakan paket switching
Mahasiswa Mampu memahami konsep
switching dan jaringan dengan mode
Asynchronous Transfer Mode
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Prinsip Packet Switching
Prinsip-prinsip Packet Switching
Pada awalnya, jaringan telekomunikasi circuit switching long-haul dirancang untuk
mengendalikan lalu lintas suara. Karakteristik dasar dari jaringan circuit switching adalah
sumber daya yang berada di dalam jaringan yang dimaksudkan untuk panggilan tertentu.
Untuk beberapa koneksi data pemakai/host sebagian besar waktunya berada pada saluran
di dalam idle. Sehingga, dengan koneksi data, pendekatan circuit switching menjadi tidak
efisien. Dalam jaringan circuit switching koneksi yang terjadi memungkinkan dilakukannya
transmisi pada rate data yang konstan. Jadi masing-masing dari dua perangkat yang
dihubungkan harus saling mentransmisikan dan menerima pada rate data yang sama.
Untuk mengetahui yang lebih jelas mengenai packet switching, maka kita harus
melihat gambaran secara singkat tetang packet switching. Data ditrasmisikan dalam paket
pendek. Batas pada paket panjangnya 1000 octet (byte). Bila sumber mempunyai pesan
yang lebih panjang untuk dikirim, pesan-pesan tersebut terpecah menjadi deretan paket.
Masing-masing paket berisikan sebagian (atau semua untuk sebuah pesan pendek) data
pemakai ditambah dengan beberapa informasi control. Informasi kontrol pada jumlah
minimum, mecakup informasi yang dibutuhkan jaringan agar mampu mengarahkan paket di
sepanjang jaringan dan mengirimkannya ketujuan yang dimaksud. Pada masing-masing
simpul dalam rute paket diterima, disimpan sementara, dan diarahkan menuju simpul
berikutnya.
Pada pendekatan packet switching, terdapat beberapa kelebihan dibanding circuit-swiching,
yaitu:
Jalur efisiensi lebih besar, karena jalur simpul ke simpul tunggal dapat dibagi secara
dinamik oleh packet sebanyak-banyaknya sepanjang waktu.
Jaringan packet switching mampu menampilkan konversi rate data.
Saat lalu lintas jaringan circuit switching mulai penuh, beberapa panggilan yang
dilakukan dibloking. Maksudnya, jaringan menolak menerima permintaan koneksi
tambahan sampai muatan pada jaringan berkurang. Pada jaringan packer switching,
packet-packet masih bisa diterima, namun terjadi peningkatan penundaan pengiriman.
Diberlakukannya skala prioritas. Jadi, bila semua simpul memiliki sejumlah paket yang
mengantri untuk ditrasmisikan, saat itu dapat ditrasmisikan packet yang memiliki prioritas
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
yang lebih tinggi terlebih dahulu. Sehingga packet-packet hanya mengalami sedikit
penundaan dibanding packet yang prioritasnya lebih rendah.
Gambar 6.1 Penggunaan Packet
Teknik Switching
Bila sebuah station memiliki sebuah pesan untuk dikirim melalui jaringan packet
switching yang panjangnya lebih besar dibanding ukuran packet maksimum, ia akan
memecah pesan tersebut menjadi bentuk packet dan mengirimkan packet-packet ini
sekaligus pada jaringan. Jaringan menangani rantaian packet ini, dan berupaya
menyalurkan mereka sepanjang jaringan serta mengirimakannya ke tujuan yang dimaksud
dengan dua pendekatan jaringan, yaitu: datagram dan sirkuit virtual.
Dalam pendekatan datagram, masing-masing packet diperlakukan secara terpisah,
tanpa dikaitkan dengan packet yang sudah lewat sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, lihat
gambar dan penjelasan berikut. Misalkan station A memiliki sebuah pesan 3 paket untuk
dikirim ke station E. Yang ditrasmisikan adalah paket 1-2-3, menuju simpul 4. Setiap packet
berisikan alamat tujuan, yang merupakan station E. Untuk masing-masing packet, simpul 4
harus membuat keputusan untuk membuat jalurnya. Packet 1 harus tiba di E. Simpul 4
dapat saja mengarahkan packet-packet ini baik melalui simpul 5 atau 7. Dalam hal ini,
simpul 4 menunjukan antrian packet untuk simpul 5 lebih pendek untuk simpul 7, sehingga
yang dipilih adalah antrian untuk simpul 5. Hal yang sama terjadi untuk packet 2. Namun
pada packet 3, simpul 4 menemukan bahwa antriannya untuk simpul 7 sekarang menjadi
lebih pendek dan begitu juga antrian packet 3 untuk simpul tersebut. Begitu juga yang terjadi
dengan packet, masing-masing packet dengan alamat tujuan yang sama, tidak semua
mengikuti rute yang sama. Sihingga akibatnya, packet 3 akan sampai sebelum packet 2 dan
bahkan packet 1 menuju simpul 6. Jadi, sangatlah mungkin packet-packet tersebut akan
Data aplikasi
Jaringan packet-
switching
Informasi kontrol
(header packet)
Packet
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
dikirim ke station E dalam urutan yang berberda dengan urutan saat mereka dikirim.
Terserah pada station E untuk menetapkan memberi perintah pada mereka kembali. Selain
itu, kemungkinan pula packet dapat rusak di dalam jaringan. Sebagai contoh, bila sebuah
simpul packet-switching kemudian bertabrakan, seluruh packet-packet yang melakukan
antrian dapat hilang. Bila ini terjadi pada salah satu packet dalam contoh yang digambarkan,
simpul 6 tidak akan mengetahui bahwa salah satu packet dalam urutan packet-packetnya
telah hilang. Jadi, station E-lah yang menentukan untuk mendeteksi hilangnya packet
tersebut dan kemudian menetapkan cara untuk mangatasinya. Dalam teknik ini, setiap
packet diperlakukan secara terpisah, disebut sebagai datagram.
Dalam pendekatan virtual circuit, rute yang telah direncanakan sebelumnya
ditetapkan sebelum packet-packet dikirim. Sebagai contoh, anggap saja station A memiliki
satu pesan atau lebih untuk dikirim ke station E. Yang pertama kali dikirim adalah suatu
packet kontrol khusus, yang disebut packet Permintaan panggilan. Packet tersebut dikirim
ke simpul 4, dan meminta koneksi logik munuju station E. Simpul 4 memutuskan untuk
menyalurkan permintaan tersebut dan seluruh packet yang berurutan menuju simpul 5, yang
kemudian menyalurkannya ke simpul 6. Barulah simpul 6 mengirimkannya ke station E. Bila
station E sudah siap menerima koneksi, ia mengirim sebuah packet Penerima panggilan ke
simpul 6. Packet ini dilintaskan kembali melalui simpul 5 dan 4 menuju station A. Station A
dan E sekarang sudah dapat memulai pertukaran data sepanjang rute yang sudah
ditetapkan itu. Karena rutenya sudah dipastikan untuk durasi koneksi logik, ini tampak mirip
dengan sirkuit dalam jaringan circuit-switching dan disebut juga dengan sirkuit virtual.
Masing-masing packet terdiri dari penanda sirkuit virtual, sebagai pengganti alamat tujuan,
begitu juga dengan data. Masing-masing simpul yang sudah ditetapkan itu membutuhkan
keputusan routing. Jadi, setiap packet data dari station E yang dimaksudkan untuk station A
melintasi simpul 6,5, dan 4. Pada akhirnya, salah satu station menghentikan koneksi dengan
menggunakan packet Cleat Request. Kapanpun, setiap station dapat memiliki lebih dari satu
sirkuit virtual untuk beberapa station lainnya atau memiliki beberapa sirkuit virtual untuk lebih
dari satu station.
Ukuran packet
Terdapat keterkaitan yang signifikan antara ukuran packet dan waktu transmisi,
sebagaimana yang ditunjukan gambar 6.2. Dalam contoh tersebut, diasumsikan terdapat
sebuah sirkuit virtual dari station X yang melintasi simpul a dan b munuju station Y. Pesan
yang dikirim terdiri dari 40 octet dan masing-masing packet berisikan informasi kontrol 3
octet, yang ditempatkan pada permulaan masing-masing packet dan disebut juga sebagai
header. Bila seluruh pesan dikirim sebagai packet tunggal yang terdiri dari 43 octet (3 octet
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
header plus 40 octet data), packet tersebut kemudian mula-mula ditransmisikan dari station
X ke simpul a (Gambar 6.2). Bila seluruh packet sudah diterima, kemudian ditrasmisikan lagi
ke simpul b. Bila seluruh packet berada di simpul b, barulah kemudian ditransfer ke station
Y. Dengan mengabaikan waktu switching, total waktu yang diperlukan untuk transmisi
adalah 129 octet-waktu (43 octet x 3 transmisi packet).
Jika sekarang pesan dipecah menjadi 2 packet dan masing-masing berisikan 20
octet pesan dan 3 octet untuk setiap header, atau informasi kontrol. Dalam hal ini simpul a
bisa mulai mentransmisikan packet pertama secepat mungkin begitu ia tiba di station X,
tanpa menunggu packet kedua. Karena adanya tumpang tindih dalam transmisi, total waktu
transmisi turun menjadi 92 octet-waktu. Untuk pesan yang dipecah menjadi 5 packet, waktu
turun menjadi 77 octet-waktu. Semakin banyak packet dan semakin kecil packet ukuran
packet, maka akan menimbulkan penundaan seperti gambar 6.2. Penundaan seperti ini
menyebabkan waktu tidak efisien.
Gambar 6.2 Perbandingan antara Circuit-Switching dan Packet Switching
Data
Data
Data
Data 1
Data 2
Data 1
Data 2
Data 1
Data 2
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
6
7
8
9
10
6
7
8
9
10
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kinerja
Perbandingan sederhana antara circuit-switching dengan dua bentuk packet-switching
dijelaskan pada gambar 6.3. Gambar tersebut menunjukan transmisi sebuah pesan yang
melintasi 4 simpul, dari station sumber a terhubungn ke simpul 1 menuju station tujuan yang
terhubung ke simpul 4. Ada tiga jenis penundaan yang terjadi:
Penundaan perambatan: Waktu yang dipergunakan sebuah sinyal untuk merambat dari
satu simpul ke simpul berikutnya. Kecepatan sinyal-sinyal elektromagnetik merambat
sepanjang media kabel, sebagai contoh, biasanya 2 x 108 m/s.
Waktu transmisi: Waktu yang dipergunakan transmitter untuk mengirim sebuah block
data. Misalnya, diperlukan waktu 1 detik untuk mentransmisikan sebuah block data
10.000-bit pada jalur 10-kbps.
Penundaan simpul: Waktu yang dipergunakan sebuah simpul untuk melakukan fungsi
pengolahan yang diperlukan saat melakukan switching data.
Gambar 6.3 perbandingan switching
Data pemakai
1 2 3 4
Jalur Jalur Jalur
simpul
Penundaan perambata
n Penundaan pengolahan
Sinyal permintaan panggilan
1 2 3 4
Pkt 1
Pkt 2
Pkt 3
Pkt 1
Pkt 2
Pkt 3 Pkt 1
Pkt 2
Pkt 3
1 2 3 4
Pkt 1
Pkt 2
Pkt 3 Pkt 1
Pkt 2
Pkt 3 Pkt 1
Pkt 2
Pkt 3
Packet permintaan panggilan
Sinyal penerima panggilan
Sinyal balasan
Packet penerima panggilan
Packet balasan
(a) Circitu switching (b) Packet-switching Sirkuit Virtual (c) Packet-switching Datagram
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Untuk circuit-switching, terdapat sejumlah penundaan tertentu sebelum pesan dapat
dikirim. Pertama, sinyal permintaan panggilan dikirim sepanjang jaringan, untuk menyusun
koneksi dengan station tujuan. Bila station tujuan tidak dalam keadaan sibuk, sinyal
penerima panggilan kembali. Saat kembali, proses ini tidak diperlukan karena koneksi sudah
dibangun. Setelah pembangunan koneksi, pesan dikirim dalam bentuk block tunggal, tanpa
penundaan yang nyata pada simpul-simpul switching.
Packet-switching sirkuit virtual muncul dalam bentuk yang sama pada circuit-
switching. Sebuah sirkuit virtual bisa diminta dengan menggunakan packet permintaan
panggilan, yang mengakibatkan penundaan pada setiap simpul. Sirkuit virtual diterima
dengan packet penerima panggilan. Tetapi berbeda dengan circuit-switching, penerima
panggilan juga mengalami penundaan simpul, meskipun rute sirkuit virtual saat ini sudah
ditetapkan. Karena, packet ini mengantri pada setiap simpul dan harus menunggu gilirannya
untuk transmisi.
Packet-switching datagram tidak memerlukan setup panggilan. Sehingga, untuk
pesan-pesan yang singkat, akan lebih cepat dibanding packet-switching sirkuit virtual dan
mungkin juga dibanding circuit-switching. Ini karena masing-masing datagram individual
disalurkan sendiri-sendiri, pengolahan untuk setiap datagram pada setiap simpul bisa lebih
panjangn dibanding untuk packet-packet sirkuit virtual. Sehingga untuk pesan yang lebih
panjang, teknik sirkuit virtual akan lebih baik.
Karakteristik-Karakteristik Lainnya
Untuk memuat circuit-switching, tidak diperlukan lagi overhead. Sedangkan untuk
packet-switcing data analog harus diubah ke dalam bentuk digital sebelum ditransmisikan.
Sebagai tambahan, masing-masing packet membackup bit-bit overhead, misalnya alamat
tujuan.
Operasi Eksternal dan Internal
Salah satu karakteristik terpenting dari jaringan packet-switching adalah apakah
menggunakan datagram atau sirkuit virtual. Terdapat dua dimensi dari karakteristik ini,
seperti yang diilustrasikan dalam gambar 10.4 dan 10.5. Pada interface antara suatu station
dan sebuah simpul, jaringan bisa menyediakan baik layanan yang berorientasi koneksi
maupun layanan tanpa koneksi. Dengan layanan berorientasi koneksi, suatu station
mengeluarkan sebuah permintaan panggilan untuk menyusun koneksi logik dengan station
yang lain. Semua packet yang ditampilkan untuk jaringan diidentifikasikan sebagai milik
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
koneksi logik tertentu serta diberi nomor yang berurutan. Jaringan berusaha untuk mengirim
packet-packet sesuai nomor urutannya. Koneksi logik biasanya ditujukan sebagai suatu
sirkuit virtual, sedangkan layanan yang berorientasi koneksi disebut sebagai external virtual
circuit service. Layanan ini sangat berbeda dengan konsep internal virtual circuit operation.
Salah satu contoh layanan sirkuit virtual eksternal adalah X.25.
Dengan layanan tanpa koneksi, jaringan hanya setuju untuk menangani packet-
packet secara terpisah dan tidak dapat mengirim mereka dengan baik. Jenis ini kadang-
kadang disebut external datagram service, dan merupakan konsep yang benar-benar
berbeda dengan konsep internal daragram operation. Secara intenal, sebanarnya jaringan
bisa menyusun suatu rute tertentu di antara titik ujung (sirkuit virtual) atau tidak sama sekali
(datagram).
Keputusan desain internal maupun eksternal ini tidak harus serupa:
Sirkuit virtual eksternal, sirkuit virtual internal: Bila pemakai meminta suatu sirkuit
virtual, dibangun sebuah rute tertentu. Seluruh packet mengikuti rute yang sama.
Sirkuit virtual eksternal, datagram internal: Jaringan menangani setiap packet secara
terpisah. Sehingga, packet-packet yang berbada untuk sirkuit virtual eksternal yang
sama bila mengambil rute yang berbeda pula.
Datagram eksternal, datagram internal: Masing-masing packet diperlakukan secara
terpisah baik dari sudut pandang pemakai maupun jaringan.
Datagram eksternal, sirkuit virtual internal: Pemakai eksternal tidak melihat koneksi
apapun, mengirimkan satu packet begitu saja saat itu. Sedangkan jaringan menyusun
koneksi logik diantara station-station yang dimaksudkan untuk pengiriman packet.
Asynchronous Transfer Mode
Asynchronous transfer Mode (ATM) disebut juga dengan Cell Relay, memiliki kelebihan
pada keandalan dan kecepatan fasilitas digital modernnya dalam menyediakan packet
switching yang lebih cepat dibanding X.25. ATM dikembangkan sebagai bagian dari cara
kerja broadband ISDN maupun di lingkungan non ISDN yang tidak memerlukan kecepatan
tinggi.
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
ATM merupakan interface transfer packet yang efisien. ATM menggunakan packet-packet
tertentu yang disebut cell. Penggunaan ukuran dan format tertentu ini menghasilkan skema
yang efisien untuk pentransmisian pada beberapa jaringan berkecepatan tinggi.
ARSITEKTUR PROTOCOL
Persamaan ATM dan Packet Switching
Asynchronous transfer mode memiliki arcitektur yang sama dengan packet switching
yang menggunakan X.25 dan frame relay. Data pada ATM dan packet switching dikirim
dalam bentuk discrete chunks, yaitu pengiriman data dalam bentuk potongan-potongan
dengan ciri tersendiri. ATM dan packet switching memungkinkan koneksi logikal
dimultiplexingkan melalui satu interface fisik. Pada ATM, informasi yang mengalir pada
koneksi logik disusun menjadi packet-packet berukuran tetap yang disebut cell.
Minimal error dan flow control
ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol kesalahan dan
kontrol aliran minimum. Hal ini dapat mengurangi overhead, sehingga memungkinkan ATM
dioperasikan pada data rate yang tinggi serta penggunaan cell-cell tertentu membuat proses
pengolahan pada setiap simpul ATM dapat disederhanakan.
Data rates (layer physical) 25.6Mbps sampai 622.08Mbps
Standar-standar arsitektur berbasis protokol yang diterbitkan untuk ATM (oleh ITU-T)
ditunjukkan oleh gambar di bawah. Gambar tersebut mengilustrasikan arsitektur dasar
interface antara pemakai dan jaringan. Lapisan fisik melibatkan spesifikasi pada media
transmisi dan skema pengkodean sinyal. Data rate yang ditetapkan pada lapisan fisik adalah
25.6Mbps sampai 622.08Mbps .
Reference Model Planes
Dua arsitektur lapisan protokol tersebut berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM. Ada
sebuah lapisan yang dipergunakan untuk berbagai bentuk layanan transfer packet. Ada
ATM Adaptation Layer (AAL) yang merupakan layanan terpisah dan berfungsi untuk
menentukan pentransmisian data dalam ukuran tertentu serta menentukan penggunaan
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
koneksi logik. ATM juga membutuhkan suatu layanan adaptasi untuk mendukung protokol
transfer informasi yang tidak berbasis ATM. Model referensi protokol ada tiga taraf:
• User plane (Taraf pemakai) — Disediakan untuk informasi transfer user (pemakai),
bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang berkatian (misal: kontrol aliran, kontrol
kesalahan.). • Control plane (taraf kontrol) — Menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan
dan kontrol koneksi. • Management plane (taraf manajemen) — Plane management •
Menampilkan seluruh fungsi sistem secara keseluruhan serta menyediakan koordinasi
antartaraf. — Layer management • Resources dan parameters in protocol entities, yaitu
manajemen lapisan untuk menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan
sumber daya pada entitas protokol.
KONEKSI LOGIK ATM
Koneksi logik dalam ATM disebut juga Virtual Channel Connections (VCC). VCC
dapat disamakan dengan sirkuit virtual dalam X.25 yang merupakan unit dasar dari
switching dalam sebuah jaringan ATM. VCC disusun di antara 2 pemakai disepanjang
jaringan dan sebuah rate variabel, aliran full-duplex dari cell berukuran pemakai jaringan
(pensinyalan kontrol) dan pertukaran jaringan (manajemen jaringan dan routing).
Beberapa keuntungan yang bisa di peroleh dari penggunaan jalur virtual adalah:
1. Arsitektur jaringan yang sederhana : Fungsi transport jaringan bisa dipisahkan
menjadi jaringan yang berhubungan dengan koneksi logik individu (channel virtual)
dan jaringan yang berhubungan dengan koneksi logik kelompok ( jalur virtual).
2. Kinerja dan keandalan jaringan yang meningkat : Hal ini nampak saat jaringan
harus menghadapi entitas yang lebih sedikit terkumpul,
3. Waktu setup koneksi yang pendek dan waktu pengolahan yang berkurang :
Sebagian besar pekerjaan dilakukan saat jalur virtual di set-up,dengan
mencadangkan kapasitas pada koneksi jalur virtual untuk mengantisipasi panggilan
yang datang berikutnya.
4. Layanan jaringan yang tinggi : Jalur virtual dipergunakan secara internal terhadap
jaringan namun juga nampak bagi pemakai, jadi pemakai bisa menentukan kelompok
pemakai terdekat/jaringan terdekat dari bendelan channel virtual.
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 6.4 Hubungan koneksi ATM.
Gambar 6.4 menjelaskan gambaran umum mengenai proses penetapan panggilan
menggunakan channel virtual digabung dengan proses penyusunan koneksi channel virtual
individu.
1. Mekanisme kontrol jalur virtual meliputi rute perhitungan, pengalokasian kapasitas,
serta penyimpanan informasi status koneksi.
2. Untuk menyusun suatu channel virtual, pertama harus ada koneksi jalur virtual ke
simpul tujuan yang diperlukan dengan kapasitas yang mencukupi untuk mendukung
channel virtual, tentunya dengan mutu layanan yang sesuai. Channel virtual disusun
dengan cara menyimpan informasi status yang diperlukan (memetakan jalur
virtual/channel virtual).
Penggunaan Virtual Channel Connection:
1. Antara pemakai : Dapat dipergunakan untuk membawa data pemakai dari ujung –
ke ujung, serta dapat pula dipergunakan untuk membawa pensinyalan kontrol. VPC
diantara pemakai melengkapi mereka dengan kapasitas secara keseluruhan
tentunya dengan menyususn VCC yang tersedia tidak melebihi kapasitas VPC.
2. Diantara pemakai dan entitas jaringan : Dipergunakan untuk pensinyalan kontrol
pemakai ke jaringan VPC dapat dipergunakan untuk mengumpulkan lalu lintas dari
pemakai sampai ke pengubahan jaringan atau server jaringan.
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Di antara 2 entitas jaringan: Dipergunakan untuk manajemen lalu lintas jaringan
serta fungsi routing. VPC jaringan ke jaringan dapat dipergunakan untuk menentukan
rute umum pertukaran informasi manajemen jaringan.
Karakteristik Virtual Channel atau Virtual Path :
1. Mutu Layanan : Penggunaan VCC dilengkapi dengan mutu pelayanan yang
ditentukan oleh parameter seperti kemungkinan hilangnya cell (kemungkinan hilang
terhadap cell yang ditransmisikan) dan berbagai jenis penundaan cell lain.
2. Koneksi channel virtual semipermanen dan yang diswitchingkan : VCC yang
diswitching merupakan sebuah koneksi yang dilakukan berdasarkan permintaan,
yang memerlukan pensinyalan kontrol panggilan untuk set–up dan pemutusan
koneksi. VCC semipermanen adalah koneksi yang memiliki durasi panjang dan
tersusun melalui konfigurasi dan tindakan manajemen jaringan.
3. Integritas deretan cell : Deretan cell yang di transmisikan ke dalam VCC tetap di
pertahankan.
4. Parameter lalu lintas dan monitoring pemakaian : Parameter lalu lintas bisa
dinegosiasikan di antara pemakai dan jaringan untuk setiap VCC. Input cell ke VCC
dimonitor oleh jaringan untuk memastikan bahwa parameter yang dinegosiasikan
tidak terganggu.
5. Pembatasan penanda virtual channel di dalam VPC : 1 atau lebih penanda virtual
channel, atau nomor tersedia bagi pemakai VPC tapi bisa juga untuk penggunaan
jaringan.
Pensinyalan Kontrol
Untuk VCC, 1.150 menentukan 4 metode yang diperlukan untuk menyediakan
fasilitas pembentukan. Salah satu atau kombinasi metode ini akan dipergunakan dalam
jaringan khusus tertentu :
1. VCC semipermanen, dapat dipergunakan untuk pertukaran pemakai ke pemakai,
dalam hal ini tidak diperlukan pensinyalan kontrol.
2. Bila tidak terdapat channel pensinyalan kontrol pada panggilan yang tidak ditetapkan
sebelumnya, maka salah satunya harus di set-up. Untuk itu, harus dilakukan
pertukaran pensinyalan kontrol diantara pemakai dan jaringan pada beberapa
channel. Karena itu perlu sebuah channel yang permanen, dengan rate data yang
2015 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
rendah, yang dapat dipergunakan untuk menset–up VCC yang nantinya
dipergunakan untuk mengontrol panggilan. Channel semacam ini disebut ―Channel
Pensinyalan-meta‖, untuk menset-up channel pensinyalan.
3. Channel pensinyalan-meta kemudian dipergunakan untuk menset-up VCC diantara
pemakai dan jaringan untuk pensinyalan kontrol panggilan. Channel virtual
pansinyalan ke jaringan nantinya dipergunakan untuk menset-up VCC guna
membawa data pemakai.
4. Channel pensinyalan-meta juga dipergunakan untuk menset-up Channel virtual
pensinyalan pemakai ke pemakai. Channel semacam itu diset-up didalam VPC yang
sudah ditetapkan sebelumnya.
Untuk VPC, terdapat 3 Metode yang ditetapkan dalam 1.150, yakni :
1. Sebuah VPC bisa ditetapkan pada basis semipermanen sesuai kesepakatan. Dalam
hal ini, tidak diperlukan pensinyalan kontrol.
2. Pembentukan VPC bisa berupa customer controlled. Dalam hal ini, konsumen
menggunakan VPC pensinyalan untuk meminta VPC dari jaringan.
3. Pembentukan VPC bisa pula berupa network controlled. Dalam hal ini, jaringan
membentuk VPC sesuai kebutuhannya. Jalur bisa berupa jaringan ke jaringan,
pemakai ke jaringan, atau pemakai ke pemakai
CELL – CELL ATM
Mode transfer asynchronous memakai cell-cell berukuran tertentu, yang memuat
header 5-octet dan bidang informasi 48-octet. Terdapat sejumlah kelebihan dengan
menggunakan cell-cell yang berukuran kecil, yaitu:
Pertama, penggunaan cell berukuran kecil mampu mengurangi penundaan antrian
untuk cell dengan prioritas yang tinggi, karena tidak terlalu lama menunggu kecuali,
bila datang di belakang cell yang memiliki prioritas rendah yang memperoleh akses
menuju sumber daya.
Kedua, cell berukuran tertentu bisa diswitchingkan dengan lebih efisien, dimana hal
ini penting rate data ATM yang sangat tinggi [ PARE88]. Dengan cell berukuran
tertentu, tentunya lebih mudah menerapkan mekanisme switching pada hardware.
2015 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 6.5 Format Cell ATM
1- Format Header
Gambar diatas menunjukan format header cell pada interface pemakai jaringan.
Gambar 6.5(b) menunjukkan format header cell di dalam jaringan. Bidang Generic Flow
Control (GFC) tidak muncul pada header cell di dalam jaringan, namun hanya pada interface
pemakai jaringan. Karenanya, dapat dipergunakan untuk mengontrol aliran cell hanya pada
interface lokal pemakai jaringan. Pada hal-hal tertentu, mekanisme GFC dipergunakan untuk
meringankan kondisi overload jangka pendek di dalam jaringan.
Virtual Path Identifier (VPI) merupakan bidang routing untuk jaringan sebesar 8 bit
pada interface pemakai jaringan dan 12 bit pada interface jaringan. Sedangkan Virtual
Channel Indentifier dipergunakan untuk routing ke dan dari pemakai pada ujung.
2015 15
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Bidang Payload Type (PT) menunjukan jenis-jenis informasi dalam bidang
informasi. Nilai 0 pada bit pertama menunjukan informasi pemakai (maksudnya,
informasi dari lapisan yang lebih tinggi berikutnya). Dalam hal ini, bit kedua
menunjukan apakah kemacetan dialami atau tidak. Bit ketiga disebut juga dengan bit
jenis Service Data Unit (SDU). Merupakan salah satu bidang bit yang dapat
dipergunakan untuk membedakan 2 jenis SDU ATM yang berhubungan dengan
koneksi
Bit Cell Loss Priority (CLP) dipergunakan untuk menyediakan bimbingan kepada
jaringan saat terjadi kemacetan. Nilai 0 menunjukkan cell yang memiliki prioritas
yang relatif lebih tinggi, yang tidak dapat dibuang kecuali bila tidak ada alternatif lain.
Nilai 1 menunjukkan bahwa cell ini menjadi sasaran untuk dibuang ke dalam
jaringan.
Bidang Kontrol kesalahan header dipergunakan baik untuk kontrol kesalahan
maupun untuk sinkronisasi.
TRANSMISI CELL – CELL ATM
1.432 menetapkan bahwa cell-cell ATM bisa ditransmisikan pada salah satu dari
beberapa rate data yaitu 622,08 Mbps, 155,52 Mbps, 51,84 Mbps atau 25,6 Mbps.
Lapisan Fisik Berbasis Cell
Untuk lapisan fisik berbasis cell, tidak dilakukan framing. Struktur interface terdiri dari
deretan cell 53-octet yang terjadi terus-menerus. Karena tidak ada frame eksternal yang
dijalankan pada pendekatan berbasis cell. Maka diperlukan beberapa bentuk sinkronisasi.
Sinkronisasi dicapai pada basis bidang kontrol kesalahan header (HEC).
Prosedurnya adalah :
Pada status HUNT, algoritma penggambaran cell ditampilkan bit demi bit untuk
menentukan apakah hukum pengkodean akan diamati.
Pada status PRESYNC, struktur cell sekarang diasumsikan, Algoritma
penggambaran cell ditampilkan cell demi cell sampai secara resmi pengkodean
dikonfirmasikan berkali berturut-turut.
2015 16
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pada status SYNCKKH, dipergunakan untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan (lihat gambar 6.6). Penggambaran cell diasumsikan hilang bila secara
resmi pengkodean KKH diyakini secara berurutan tidak benar α kali.
Nilai α dan adalah parameter rancangan. Nilai yang lebih besar dari terjadi pada
penundaan yang lebih lama saat menetapkan sinkronisasi namun muncul juga saat terjadi
kelipatan pada penggambaran yang keliru.
Kelebihan dari penggunaan skema transmisi berbasis cell adalah interfacenya yang
sederhana bila fungsi metode transmisi dan transfer didasarkan atas struktur yang
biasa saja.
Gambar 6.6 Diagram status penggambaran Cell.
Lapisan fisik berbasis SDH
Lapisan fisik berbasis SDH menjalakan struktur pada deretan cell. Di bagian ini, kita
beralih pada spesifikasi 1.432 untuk 155,52 Mbps. Struktur yang serupa dipergunakan pada
rate data lainnya. Untuk lapisan fisik berbasis SDH, framing dijalankan dengan cara
menggunakan frame STM-1 (STS-3).
KATEGORI LAYANAN ATM
Sebuah jaringan ATM dirancang sedemikian rupa agar mampu mentransfer berbagai
jenis lalu lintas yang berbeda-beda secara simultan, termasuk aliran yang sesungguhnya
seperti suara, video, dan aliran TCP yang sangat banyak. Meskipun setiap aliran lalu lintas
semacam itu ditangani sebagai deretan cell-cell 53 octet yang melintasi sepanjang virtual
channel, jalan dimana setiap aliran data dikendalikan di dalam jaringan tergantung dari
2015 17
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
karakteristik aliran lalu lintas dan persyaratan-persyaratan aplikasinya. Pada bab ini akan
dibahas mengenai kategori-kategori layanan ATM, yang dipergunakan oleh ujung sistem
untuk menentukan jenis layanan yang diperlukan. Kategori layanan berikut ini telah
ditetapkan dalam Forum ATM :
Layanan real time Constant Bit Rate (CBR) Real time variabel bit rate (rt-VBR).
Layanan non-real-time Non-real-time variabel bit rate (ntr- VBR) Available bit rate
(ABR) Unspcecified bit rate (UBR).
Layanan Real-Time Perbedaan terbebas di antara aplikasi yang berkaitan dengan
jumlah penundaan dan variabel penundaan, disebut dengan jitter, dimana
aplikasinya dapat ditoleransi. Aplikasi real time biasanya melibatkan aliran informasi
ke pemakai yang dimaksudkan untuk mereproduksi aliran tersebut pada sumber.
Sebagai contoh, pemakai mengharapkan aliran informasi audio atau video
ditampilkan secara terus-menerus dan dengan cara yang halus. Karenanya,
permintaan dalam jaringan ATM untuk switching dan pengiriman data real time
menjadi sangat tinggi.
Constant Bit Rate (CBR)
Layanan CBR bisa jadi merupakan layanan yang paling sederhana yang dapat
ditentukan. Layanan itu dipergunakan pada aplikasi yang memerlukan rate data tertentu
yang secara terus-menerus tersedia sepanjang waktu koneksi dan relatif mempersempit
batas tertinggi penundaan transfer. CBR umumnya dipergunakan untuk menguraikan
informasi audio dan video. Contoh aplikasi CBR adalah sebagai berikut :
1. Koferensi video.
2. Audio interaktif (misalnya telepon).
3. Distribusi audio/video (misalnya televesi, pembelajaran jarak jauh, pay-preview).
Pencarian audio/video (misalnya video sesuai permintaan, perpustakaan audio).
Real- Time Variable Bit Rate (rt- VBR)
Kategori rt-VBR dimaksudkan untuk aplikasi yang sensitif terhadap waktu,
maksudnya, aplikasi yang memerlukan penundaan yang ditentukan dan variasi penundaan
yang ringan. Perbedaan prinsip di antara aplikasi yang sesuai untuk rt-VBR dan aplikasi
2015 18
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
yang sesuai untuk CBR adalah aplikasi untuk rt-VBR dalam melakukan transmisi pada rate
yang berbeda dengan waktu. Hampir sama dengan itu, sebuah sumber rt-VBR bisa
dikarakteristikkan sebagai sesuatu yang luas. Layanan rt-VBR membuat jaringan menjadi
lebih fleksibel dibandingkan CBR. Jaringan juga mampu secara statistik menggandakan
jumlah koneksi pada kapasitas yang sama serta masih pula menyediakan layanan yang
diperlukan untuk setiap koneksi.
Layanan Non-Real-Time
Layanan non-real-time dimaksudkan aplikasi yang memiliki karakteristik lalu lintas
yang besar dan yang tidak memiliki penundaan tetap dan variasi penundaan yang ringan.
Selain itu, jaringan memiliki fleksibilitas dalam mengendalikan aliran lalu lintas semacam itu
dan mampu melakukan multiplexing statistik yang lebih besar untuk meningkatkan efisiensi
jaringan.
Non-Real-Time Variable Bit Rate (nrt-VBR)
Untuk beberapa aplikasi non-real-time, sangatlah mungkin mengkarakteristikkan
aliran lalu lintas yang diharapkan sehingga jaringan mampu secara substansial
menyediakan peningkatan mutu layanan (Qos) pada saat terjadi penundaan atau
kehilangan. Aplikasi semacam itu, dapat menggunakan layanan nrt-VBR. Dengan layanan
ini, ujung sistem menentukan rate cell puncak, rate cell rata-rata atau rate cell yang mampu
dipertahankan, serta mengukur bagaimana cell bisa menjadi besar dan menggumpal.
Layanan nrt-VBR dapat pula dipergunakan untuk transfer data yang memenuhi persyaratan
waktu respons. Contohnya meliputi pemesanan tiket pesawat, transaksi perbankan, dan
monitoring proses.
Unspecified Bit Rate (UBR)
Pada saat tertentu, jumlah kapasitas tertentu dari sebuh jaringan ATM dipergunakan
untuk membawa CBR dan dua jenis lalu lintas VBR. Kapasitas tambahan yang tersedia
untuk salah satu atau kedua alasan berikut ini:
1. Tidak seluruh total sumber daya dipergunakan untuk lalu lintas CBR dan VBR.
2. Sifat lalu lintas VBR yang besar berarti kadang-kadang kurang dari kapasitas yang
sedang dipergunakan.
Seluruh kapasitas yang tidak dipergunakan ini bisa disediakan untuk layanan UBR.
Layanan ini sesuai untuk aplikasi yang mampu mentoleransi penundaan variabel dan
2015 19
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
hilangnya beberapa cell, yang biasanya berlaku pada lalu lintas berbasis TCP. Dengan UBR
, cell dimajukan pada basis First-In-First-Out (FIFO) menggunakan kapasitas yang tidak
dipergunakan untuk layanan lainnya. Contoh aplikasi UBR adalah sebagai berikut :
1. Transfer, pengiriman pesan, distribusi, dan pencarian teks/data/image.
2. Terminal yang saling berjauhan (misalnya telekomunikasi)
Available Bit Rate (ABR)
Aplikasi yang besar yang menggunakan protocol ujung-ke-ujung yang cukup andal
seperti TCP mampu mendeteksi kemacetan di dalam jaringan melalui penundaan round-trip
yang meningkat dan pembuangan packet. Bagaimanapun juga, TCP tidak memiliki
mekanisme untuk menyebabkan sumber daya di dalam jaringan terbagi-bagi di antara
beberapa koneksi TCP. Untuk meningkatkan layanan yang tersedia untuk sumber daya
yang besar yang menggunakan UBR, ditetapkan layanan ABR. Aplikasi yang menggunakan
ABR menetapkan Peak Cell Rate (PCR) yang akan dipergunakan dan Minimum Cell
Rate(MCR) yang diperlukan. Jaringan yang mengalokasikan sumber daya sehingga aplikasi
ABR menerima kapasitas MCR terendah. Apapun kapasitas yang tidak tersedia kemudian
dibagi-bagi sesuai kebutuhan dan terkontrol diantara seluruh sumber ABR. Mekanisme ABR
menggunakan timbal balik eksplisit terhadap sumber daya yang tersisa untuk lalu lintas
ABR. Contoh aplikasi yang menggunakan ABR adalah interkoneksi LAN. Dalam hal ini,
ujung sistem yang terpasang pada jaringan ATM adalah router. Gambar 11.12
menggambarkan bagaimana sebuah jaringan mengalokasikan sumber daya disepanjang
periode waktu yang mantap (tanpa tambahan atau penghapusan channel virtual).
2015 20
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Packet Switching dan Asynchronous Transfer Mode (ATM)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
07 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Jenis-jenis Ethernet, Kelebihan dan kekurangan teknologi Ethernet
Mampu memahami konsep dan proses
serta teknologi Ethernet
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ethernet
Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox.
Kecepatan Ethernet waktu itu hanya 3 Mbps dan dikenali sebagai Experimental Ethernet.
Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with
Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii
University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978
oleh IEEE.
Ethernet, menggunakan Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection
(CSMA/CD). Beberapa tipe Ethernet card yang banyak dipasaran menggunakan metoda ini
adalah 3COM, NE-2000, Western Digital, SMC, COMPEX.
Gambar 7.1 Ethernet and the OSI model
Standar Ethernet muncul dalam empat periode, tergantung pada jenis kabel yang digunakan
untuk kabel jaringannya :
1. 10 Base 5: Kabel Ethernet asli tebal (setebal ibu jari), berat, dan sulit untuk
digunakan. Kabel jaringan ini sudah tidak digunakan.
2. 10 Base 2: Jenis kabel tipis dari kabel koaksial (menyerupai televisi kabel) populer
pada 1980-an hingga ke awal 1990-an. Banyak kabel 10Base2 masih digunakan,
tapi itu jarang dipasang dalam jaringan baru. 10Base2 (seperti 10BASE5)
menggunakan topologi bus, sehingga kabel jaringan 10Base2 digunakan untuk
kabel penghubung dari satu komputer ke komputer berikutnya sampai semua
komputer terhubung dalam sebuah segmen.
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. 10 Base T: Kabel Unshielded twisted-pair (juga dikenal sebagai UTP) populer pada
1990-an karena lebih mudah dalam menginstal, lebih ringan, lebih dapat diandalkan,
dan menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam mendesai jaringan. Jaringan
10BaseT menggunakan topologi star dengan hub di pusat setiap bintang. Meskipun
panjang maksimum kabel 10BaseT hanya 100 meter, hub dapat dirantai bersama-
sama untuk memperluas jaringan jauh melampaui batas 100 meter. Kabel 10BaseT
memiliki empat pasang kabel yang memutar bersama-sama di seluruh rentang kabel.
4. 10BaseFL: Kabel serat optik awalnya didukung pada 10Mbps oleh 10BaseFL
standar. Namun, karena versi serat optik lebih cepat dari Ethernet sehingga
sekarang 10BaseFL jarang digunakan.
Tipe-tipe Frame Ethernet
Karena sejarahnya yang panjang, terdapat begitu banyak versi dari frame-frame
Ethernet, dan begitu banyak spesifikasi untuk implementasi lapisan Fisik-nya. Apabila anda
memiliki teknologi Ethernet pada jaringan perusahaan anda sekarang, kemungkinan besar
anda akan menjumpai dua, atau lebih, diantara empat tipe yang paling umum. Tipe-tipe ini
cukup membingungkan, karena masing-masingnya memiliki banyak sebuatan yang
berbeda.
Tipe-Tipe Frame Ethernet adalah :
1. Versi II (yang digunakan untuk TCP/IP)
2. IEEE 802.3
3. IEEE 802.3 SNAP
4. Format Novell
Format dari keempat tipe frame ini sangat sederhana dan mudah ditangani.
Kesemuanya menyediakan fitur fitur dibawah ini:
Sebuah field alamat tujuan
Sebuah field alamat asal
Sebuah mekanisme untuk mengidentifikasikan isi trafik data
Sebuah field payload, yang membawa data (misalnya, sebauh paket TCP/IP)
Sebuah checksum
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Versi-Versi Ethernet
Tidak hanya terdapat empat tipe yang berbeda, namun juga beberapa versi yang
berbeda dari teknologi ini sendiri. Versi-versi ini dikenal sebagai Ethernet 10-Mbps (Ethernet
lama) Fast Ethernet 100-Mbps, dan Gigabit Ethernet 1000-Mbps. Meskipun kesemuanya
adalah Ethernet masing-masingnya memiliki perbedaan yag cukup menyolok pada lapisan
Fisiknya, yang disebabkan oleh penggunaan skema enkoding yang berbeda-beda.
Ethernet 10-Mbps
Terdapat beberapa spesifikasi lapisan Fisik untuk Ethernet 10-Mbps. Spesifikasi-spesifikasi
ini memiliki nama dengan struktur sebagai berikut : sebuah nomor yang merepresentasikan
kecepatan transfer dalam Mbps. Diikuti oleh kata Base untuk ”baseband” (pita frekuensi
dasar) atau Broad untuk ”broadband” (pita frekuensi lebar) dan selanjutnya sebuah bilangan,
yang aslinya, merepresentasika jarak maximum dalam satuan ratusan meter. Empat tipe
Ethernet 10-Mbps akan diuraika dibawah ini, yang mana adalah 10Base2, 10Base5,
10BaseT, dan 10BaseF.
FAST ETHERNET (100 Mbps Ethernet)
Fast Ethernet atau 100 Mbps Ethernet adalah teknologi LAN berkecepatan tinggi
telah ditetapkan IEEE dalam 2 kelompok :
Fast Ethernet Alliance (100BaseT)
Implementasi 100Mbps dengan kabel UTP dan STP. Layer MAC compatible dengan
IEEE 802.3 MAC Layer.
100VG-AnyLAN
spesifikasi IEEE untuk implementasi 100 Mbps TokenRing dan Ethernet dengan 4
pasang UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan layer IEEE 802.3 MAC.
Dikembangkan oleh HP (Hewlett-Packard).
Gigabit Ethernet
Standar Gigabit Ethernet juga memiliki banyak spesifikasi. Gigabit Ethernet beroperasi
dalam dua model utama: full duplex dan half-duplex. Modus ini bekerja sangat mirip dengan
Ethernet dan fast Ethernet menggunakan CSMA/CD. Modeus full-duplex bekerja dengan
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
sebuah mekanisme kontrol aliran data yang berbasiskan frame, yang didefinisikan dalam
spesifikasi IEEE 802.x.
Salah satu spesifikasi yang paling umum untuk Gigabit Ethernet adalah IEEE 802.3z.
spesifikasi ini meliputi standar 1000Base-CX, 1000Base-SX, dan LX. Huruf-huruf ’C’, ’S’, da
’L’ merupakan merepresentasikan ’Cluster’ (gugusan), ’Short’ (pendek), dan ’Long’ (panjang)
secara berturut-turut.
Kelompok Teknologi Token Ring
Token-Ring berbasis standar IEEE 802.5 dan beroperasi pada 4 atau 16 MBps.
Dengan Token-Ring, devais network secara fisik terhubung dalam konfigurasi ring dimana
data dilewatkan dari devais ke devais secara berurutan. Sebuah paket kontrol, yang dikenal
sebagai kontrol token, juga dilewatkan dalam ring. Devais yang ingin mentransmit data akan
mengambil token, mengisinya dengan data dan dikembalikan ke ring. Devais penerima akan
mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan dikembalikan ke ring. Protokol ini
mencegah terjadinya kolisi data dan menghasilkan performansi yang lebih baik pada
penggunaan high-level bandwidth.
Token Ring, yang lebih effektif dalam memberi kesempatan bagi setiap PC yang
tersambung ke jaringan untuk mengakses media komunikasi yang digunakan. Teknik Token
Ring digunakan oleh jaringan yang di kembangkan oleh IBM.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: full duplex, switched dan
100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggandakan bandwidth yang tersedia bagi
devais pada network. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan
data antara segmen LAN, tidak antara devais LAN tunggal. Standar 100VG-AnyLAN
mendukung format Ethernet dan Token Ring pada kecepatan 100 MBps.
Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
FDDI adalah pasangan teknologi LAN Ethernet IEEE 802 yang mendukung data
transfer 100 MBps untuk jarak sampai 100 km. FDDI bukan standar IEEE dan beroperasi di
atas kabel fiber optik dengan menggunakan arsitektur ring counter-ruting kembar yang dapat
menghubungkan sampai 500 devais per ring. Ring kembar memungkinkan LAN tetap
beroperasi bila terjadi kegagalan pada salah satu ring atau node.
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Token Ring IBM dan IEEE 802.5
Teknologi Token Ring pada awalnya dikembangkan oleh IBM, dan selanjutnya
distandarkan oleh IEEE di dalam Spesifikasi 802.5, pada 1985. Teknologi ini adalah
teknologi berbasis token yang menerapkan topologi logika cincin. Sebagaimana layaknya
Ethernet dan FDDI, Token Ring menerapkan system pengalamatan MAC, dan seperti juga
FDDI, byte-byte ditransmisikan menurut urutan kemunculannya. Pada mulanya Teknologi
Token Ring hanya mendukung saluran-saluran dengan kecepatan 4 Mbps dan 16 Mbps.
Pengambangan trakhir yelah melahirkan versi 100 Mbps.
WAN (Wide Area Network)
Teknologi Jasringan Area Luas. WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup
area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan
negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router
dan saluran komunikasi publik.
WAN memiliki perbedaan yang sangat mencolok dengan LAN, dalam aspek-aspek
berikut ini :
Teknologi-teknologi ini dirancang untuk digunakan oleh para pengelola layanan
telekomunikasi (carrier) yang sering kali harus menangani puluhan ribu pelanggan
sehingga ukuran dan kompleksitasnya dapat dengan mudah disesuaikan dengan
kebutuhan.
Spesifikasi untuk lapisan fisiknya tipikalnya memiliki jarak maksimum antara 2 hingga
40 mil.
Spesifikasinya mendefinisikan beragam kecepatan data, mulai dari 56 Kbps hingga
10 Gbps.
Teknologi-teknologi ini seringkali memanfaatkan teknik multiplexing untuk membawa
beberapa sambungan logika sekaligus melalui satu jalur fisik yang sama.
Frame Relay
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua
dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame
relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi
suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang
membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat
yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch
dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.
Fitur Frame Relay
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan tinggi
2. Bandwidth Dinamik
3. Performansi yang baik/ Good Performance
4. Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)
Perangkat Frame Relay
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat
akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat
jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi
menjadi dua kategori yang berbeda:
DTE: Data Terminating Equipment
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE
ini mencakup “endpoint” dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang
memulai suatu pertukaran informasi.
DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-perangkat ini juga
mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon
pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Virtual Circuit (VC) Frame Relay
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay
cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara
“endpoint” dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam
jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-
way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran
khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual
circuit (VC):
Switched Virtual Circuit (SVC)
Permanent Virtual Circuit (PVC)
Switched Virtual Circuit (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika
terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat
status pada sebuah SVC:
Empat status pada SVC :
1. Call setup
2. Data transfer
3. Idling
4. Call termination
Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan
atau berdasarkan “call-by-call”. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi
waktu ke waktu (TDM) tetapi “circuit” dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah
koneksi permanen terus menerus seperti “dedicated point-to-point circuit”.
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Perbandingan PVC vs SVC
PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan
“leased line”. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu,
tidak pernah terdapat status “call setup” dan “termination”. Hanya terdapat 2 status :
Data transfer
Idling
PPP (Point to Point Protocol)
PPP adalah protokol yang didesain untuk menghubungkan dua endpoint agar dapat
saling bertukar paket. Link ini bersifat bidireksional dan bertugas mengirim paket sesuai
dengan urutan yang ditetapkan sebelumnya (serial). PPP diterangkan di standard protocol
nomer 51, dan RFC 1661 dan RFC 1662. PPP memiliki 3 komponen inti, yaitu :
1. Menggunakan enkapsulasi datagram melalui link serial
2. Link Control Protocol digunakan untuk menyambungkan, menkonfigurasi, dan
testing koneksi data link
3. Network Control Protocol digunakan untuk menghubungkan protokol yang berbeda.
Phase yang dilakukan untuk membuat koneksi dengan PPP yaitu:
1. Pembentukan link dan negosiasi konfigurasi
2. Mengukur kualiti dari link
3. Authentikasi
4. Negosiasi configurasi protokol layer Network
5. Pemutusan link
Untuk media yang lainnya PPP menggunakan enkapsulasi melalui PPP. Perangkat yang
biasa digunakan pada komunikasi PPP antara lain modem.
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Network Address dan Network Service
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
08 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
IP Address, kelas-kelas pengalamatan IP Mengenal kelas-kelas dalam
pengalamatan IP dan mampu
membedakan kelas-kelas IP
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
IP Address
Pengalamatan IP yang sangat dibutuhkan untuk menyambungkan antara satu komputer
dengan komputer yang lain agar bisa saling komunikasi satu sama lain.
IP Address Versi 4 (IPV4)
32-bit IPv4 address merupakan sebuah hirarki yang terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian
pertama untuk menentukan network dan bagian kedua menentukan host pada jaringan.
Pengalamatan pada IPv4 dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 8 bit bits (octets).
Setiap octet dikonversi ke bilangan desimal dan alamat lengkap ditulis dengan bilangan
desimal yang dipisah dengan sebuah titik.
Format Penulisan IP Address IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan
oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat
dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi IP address ini mempunyai range dari
00000000.00000000.00000000.00000000
sampai
11111111.11111111.11111111.11111111.
Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering
ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu
oktet IP address.
Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Desimal 167 205 206 100
Biner 10100111 11001101 11001110 01100100
Format IP Address
Pembagian Kelas IP Address Jumlah IP Address yang tersedia secara teoritis adalah
255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna
jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelaskelas ini ditujukan untuk mempermudah
alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian
host (host ID).
Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID
berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung
dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari
IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis
pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP
address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai
oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat
besar.
Pada sebuah network or a subnetwork, host berkomunikasi dengan yang lain tidak
memerlukan Network layer intermediary device. Pada saat sebuah host ingin berkomunikasi
dengan yang lain, perangkat intermediary atau router bertindak sebagai gateway dengan
network lain.
Sebuah host memiliki sebuah default gateway address. Gateway address merupakan
sebuah alamat dari sebuah router yang menghubungkan ke network yang sama sebagai
host. Untuk berkomunikasi dengan sebuah perangkat pada network lain, sebuah host
menggunakan alamat dari gateway ini atau default gateway untuk meneruskan paket keluar
local network.
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kelas IP
Pada awal mula design IP address, IP address dibagi dalam beberapa kelas. Kelas IP
dibedakan berdasarkan jumlah bits network ID. Masing masing kelas memiliki jumlah
netowrk yang berbeda, dan jumlah host di tiap network yang berbeda pula. Pembagian IP
address berdasarkan kelas ini sudah mulai ditinggalkan digantikan dengan sistem CIDR.
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai
oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat
besar.
Kelas D dan E tidak digunakan secara umum,
kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan eksperimental.
Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji
beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
IP address kelas A biasa digunakan untuk jaringan dengan skala besar. Bits pertama di
dalam IP address kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Bits kedua sampai bits ke
delapan merupakan sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Dengan jumlah host identifier sampai 24 bits, artinya
kelas A memiliki 16,777,214 host.
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Bit pertama IP Address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host
ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada
kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta
host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host
yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini :
0-127 0-255 0-255 0-255
0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
IP Address kelas A
Kelas B biasa digunakan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit
pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B biasanya berupa bilangan biner 10.
14 bit berikutnya merupakan network identifier. Sisa 16 bit merepresentasikan host
identifier. IP address kelas B memiliki 65,534 host.
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai
antara 128-191.Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID
sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID =
192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari
128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah
host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
128-191 0-255 0-255 0-255
10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
IP address kelas B
Digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama bernilai biner 110. Kemudian
21 bit selanjutnya merupakan network identifier. Dan 8 bit sisanya merepresentasikan
host identifier. Dengan begitu IP address kelas C memiliki 254 host untuk setiap
network-nya.
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga
bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri 24 bit dan host ID 8
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing
network memiliki 256 host.
192-223 0-255 0-255 0-255
110nnnnn Nnnnnnnn nnnnnnnn Hhhhhhhh
IP address kelas C
IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address
kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247,
sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan
IP address ini. Dalammulticasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address
kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Kelas E
merupakan IP alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan
untuk digunakan pada masa depan.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan uk IP address yang
menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash "/" yang
diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk
satu network kelas B 192.168.xxx.xxx digunakan penulisan 192.168/16.
Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host.Address
tersebut adalah :
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan
untuk host dengan IP Address kelas B 192.168.9.35. Tanpa memakai subnet (akan
diterangkan kemudian), network address dari host ini adalah 192.168.0.0. Address ini
didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya
adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat
network address (192.168) untuk menentukan ke router mana datagram tersebut harus
dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir
pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh
alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki
header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut.
Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram
tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin
mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia
harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
akan meningkat dan beban kerjas host pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram
tersebut sama.Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke
alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram
tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast
address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP address untuk
host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah
IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat
host tersebut berada.
Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi,
untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast addressnya
adalah
192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga
11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255).
Jenis informasi yang di broadcast biasanya adalah informasi routing.
Multicast Address.
Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host,
yang menggunakan datagram-datagram unicast.Artinya, datagram / paket memiliki address
tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP Address sama dengan
destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan
host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu
jaringan, maka field address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang
bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula mode ke
tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberap
host sekaligus (host group), dengan hanya mengirim satu datagram saja. Namun berbeda
dengan mode broadcast, hanya host-host yang tergabung dalam suatu group saja yang
akan menerima datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karen itu,
dikenalkan konsep multicast. Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi
bersama mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast address dapat dilihat
pada gambar berikut.
224-239 0-255 0-255 0-255
1110xxxx xxxxxxxx xxxxxxxx Xxxxxxxx
Struktur IP Address kelas multicast address
Untuk keperluan multicast, sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicast address.
Jika struktur IP Address mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk desimal
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
224.0.0.0 sampai 239.255.255.255), maka IP Address merupakan multicast address.
Alokasi ini ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C.
Anggota group adalah host-host yang ingin bergabung dalam group tersebut. Anggota ini
juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet. namun bisa mencapai seluruh dunia.
Karena menyerupai suatu backbone, maka jaringan multicast ini dikenal pula sebagai
Multicast Backbone (MBone).
Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang
digunakan :
Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address
yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
Network ID dan host id tidak boleh sama dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan
alamat yang mewakili seluruh jaringan.
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network
digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host.
Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Network Address & Subnetting
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
09 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Jenis Pengalamatan dan subnetting Mengetahui jenis-jenis pengalamatan
dan bagaimana menentukan subnet
mask.
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengalamatan
Jenis jenis pengalamatan
1. Network address
Merupakan sebuah cara umum untuk menentukan sebuah network.
Contoh : 10.0.0.0 digunakan untuk menunjukkan network secara keseluruhan.
Semua perangkat pada network ini harus memiliki network adress yang sama yaitu
10.0.0.
2. Broadcast address
Merupakan sebuah alamat khusus untuk setiap network yang mengizinkan
komunikasi ke semua host dalam jaringan tersebut. Untuk mengirimkan data ke
semua host dalam sebuah jaringan, maka host dapat mengirimkan 1 paket tunggal
dengan alamat ini.
Broadcast address menggunakan alamat paling tinggi dalam range jaringan. Semua
bit pada bagian host bernilai 1.
Contoh 10.0.0.0 dengan 24 bit network, broadcast address = 10.0.0.255.
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Host addresses
Setiap end device memerlukan sebuah alamat unik untuk mengirimkan sebuah paket
ke host yang dituju. Nilai yang diberikan untuk host address adalah antara network
address dan broadcast address.
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Komunikasi Unicast
Unicast - the process of sending a packet from one host to an individual host
Broadcast - the process of sending a packet from one host to all hosts in the network
Multicast - the process of sending a packet from one host to a selected group of hosts
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
IP Public dan IP Private
IP Public
Public IP Address merupakan IP Address yang dapat diakses di jaringan internet.
IP Public juga dikenal sebagai globally routable unicast IP address. Ketika sebuah perangkat
memiliki IP public dan terkoneksi ke jaringan internet, maka perangkat tadi bisa diakses
darimanapun melalui jaringan internet juga. Akan tetapi kita tidak bisa memasang
sembarang IP public di sebuah device. Ada aturan mengenai alokasi IP public. Kita bisa
mendapatkan Public IP Address dari pinjaman ISP atau alokasi dari APNIC/IDNIC
(www.idnic.net).
IP Private
Blok untuk IP Private :
10.0.0.0 to 10.255.255.255 (10.0.0.0 /8)
172.16.0.0 to 172.31.255.255 (172.16.0.0 /12)
192.168.0.0 to 192.168.255.255 (192.168.0.0 /16)
Pada arsitektur IP address, Private IP Address adalah IP Address yang diperuntukkan untuk
jaringan lokal. IP private tidak boleh ada di jaringan internet dan tidak dapat diakses di
jaringan internet. Pada implementasi di jaringan real, biasanya jaringan lokal menggunakan
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
IP Private, kemudian ditambahkan sebuah router yang menjembatani jaringan lokal yang
menggunakan IP private dengan jaringan publik yang menggunakan IP Public.
IP Khusus
Selain IP Private dan IP Public, ada beberapa IP khusus lain. IP ini sudah memiliki tujuan
penggunaan khusus yang sudah disepakati secara international, sehingga tidak dapat
digunakan untuk pengalamatan sebuah host.
Subnetting
Subnet Mask merupakan nilai yang dibentuk dari angka biner 32 bits. sama seperti IP
address. Dari angka biner 32 bits ini, juga dipisahkan dengan tanda dot pada setiap octet.
Fungsi dari subnet mask ini adalah membedakan network id dan host id. pada gambar kelas
IP, kita bisa melihat alokasi nilai bits pada masing - masing identifier. Didalam subnet mask
semua bit yang dialokasikan untuk network id diwakili oleh angka biner 1 sedangkan semua
bit alokasi host id akan diwakili oleh angka biner 0. Selain membedakan identifier, subnet
mask juga digunakan untuk menentukan letak suatu host, apakah di jaringan yang masih
dalam satu segmen, atau sudah berbeda segmen.
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Subnetting
Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan pembagian network menjadi network
dengan skala yang lebih kecil, biasa disebut subnet. Subbnetting dilakukan dengan
meminjam nilai bits yang dialokasikan pada host id, sehingga memungkinkan penggunaan
IP address yang lebih efisien. Subnetting biasa disebut juga Variable Length Subnet Mask
(VLSM)
Contoh kasus misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki 60 komputer yang akan
terhubung dalam satu jaringan menggunakan IP kelas C dengan subnet mask default
255.255.255.0. Untuk alasan keamanan dan efisisnsi jaringan, maka hanya perlu alokasi IP
kurang lebih sejumlah 60 ip address.
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Solusi :
Desimal 255.255.255.0
Biner 1111111.11111111.11111111.00000000
Dari nilai biner diatas, berarti alokasi porsi bits untuk network-id sebanyak 24 bits, dan porsi
untuk host-id ada 8 bits. Dengan porsi sebanyak 8 bits, maka maksimal IP address adalah
254. Karena kebutuhan perusahaan tersebut hanya 60 ip address, maka porsi host id akan
dikurangi dengan metode subnetting. Pertama kita ubah jumlah IP yang kita butuhkan
menjadi angka biner, 60 = 111100.
Kalau kita perhatikan, dengan jumlah kurang lebih 60 ip address, membutuhkan 6 bits nilai
biner, maka kita kurangi alokasi bits pada host-id yang sebelumnya 8 bits, menjadi 6 bits.
Ingat bahwa di dalam subnet mask, host-id di representasikan dengan angka biner 0.
Subnet awal 1111111.11111111.11111111.00000000 (8 bits host-id)
Subnet baru 1111111.11111111.11111111.11000000 (6 bits host-id)
Decimal 255 255 255 192
Dengan alokasi bits host-id 6 digit, maka kita memiliki alokasi IP address dalam subnet baru
tersebut adalah 111111 dalam bilangan biner atau 63 ip address dalam desimal. Dengan
adanya network addres dan boardcast address , maka IP yang bisa kita pasang pada device
jaringan maksimal adalah 62 ip address, contoh:
Range IP Address : 192.168.0.1 - 192.168.0.62
Netmask : 255.255.255.192
Network : 192.168.0.0
Broadcast : 192.168.0.63
Classless Inter Domain Routing (CIDR)
Pembagian IP dengan class A, B dan C sudah ditinggalkan, hal ini disebabkan karena
Menyisakan banyak IP yang tidak digunakan. Dan muncullah CIDR yan g berfungsi untuk
membuat jaringan lebih efisien dengan menyesuaikan alokasi IP sesuai kebutuhan,
Mengurangi alokasi IP atau menambah alokasi IP. CIDR dikenal juga dengan Supernetting /
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Prefix. CIDR dinotasikan dengan “/”, dimana nilai bit CIDR menentukan panjang bit network
address.
Contoh:
Untuk Mengetahui berapa bit bagian network dan Berapa bit host dari IP
address172.16.4.0/24
– 24 panjang prefix
– 24 bit network address
– 8 bit host
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
OSI Layer dan TCP IP
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
10 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Membahas tentang OSI Layer
Membahas tentang TCP/IP Model
Mahasiswa memahami apa dan
bagaimana proses yang terjadi pada OSI
Layer.
Mahasiswa memahami apa dan
bagaimana proses TCP/IP Model
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
OSI Layer
OSI model menyediakan serangkaian fungsi-fungsi dan layanan yang terjadi pada setiap
layer. OSI model memberikan gambaran tentang interaksi dari setiap layer dengan layer
sebelum atau sesudahnya secara langsung.
OSI model atau disebut sebagai OSI layer memiliki 7 buah layer, yaitu sebagai berikut:
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Perbedaan OSI Model dengan TCP/IP
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pada OSI Model, Network Access layer dan Application layer yang ada pada TCP/IP
model dipecah menjadi beberapa layer.
Layer 1 dan 2
Pada OSI, Layer 1 dan 2 membahas prosedur yang diperlukan untuk mengakses
media dan physical berarti mengirimkan data melalui sebuah jaringan.
Pada TCP/IP protocol, Network Access Layer tidak secara spesifik menentukan
protocol apa yang digunakan pada saat transmisi melalui media fisik.
TCP/IP hanya menggambarkan proses perpindahan dari Internet Layer ke Physical
Network protocol.
Layers 3 dan 4
OSI Model dan TCP/IP memiliki layer yang sama.
Layer 3
Pada OSI Model, Layer 3, Network layer, secara umum digunakan untuk
membahas dan mendokumentasikan proses proses yang terjadi pada semua data
jaringan ke alamat dan me-route pesan melalui sebuah internetwork.
Internet Protocol (IP) merupakan TCP/IP suite protocol yang melibatkan fungsi-
fungsi pada Layer 3.
Layer 4
Transport layer OSI model, digunakan untuk menggambarkan secara umum
layanan layanan atau fungsi fungsi untuk mengelola komunikasi individu antara Host
sumber dan tujuan. Fungsi fungsi ini meliputi informasi, Perbaikan error dan
pengurutan.
Pada TCP/IP protocols, Transmission Control Protocol (TCP) and User
Datagram Protocol (UDP) memiliki fungsi yang hamper sama
Layer 5,6 dan 7
OSI model Layers 5, 6 and 7 digunakan sebagai referensi untuk pengembang
software aplikasi dan vendor untuk menghasilkan produk yang memerlukan akses
jaringan untuk komunikasi.
TCP/IP Application layer melibatkan sejumlah protocols yang menyediakan fungsi-
fungsi khusus untuk suatu jenis aplikasi end user.
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Peng-alamatan pada Jaringan
OSI model menggambarkan proses-proses encoding, formatting, segmenting, dan
encapsulating data untuk transmisi melalui jaringan. Suatu data stream yang dikirim dari
sebuah sumber ke sebuah tujuan dapat dibagi menjadi bagian bagian yang lebih kecil dan
dapat disisipkan dengan pesan-pesan yang sedang berjalan dari host-host lain ke tujuan
yang lain. Milyaran potongan potongan informasi ini berjalan pada sebuah jaringan pada
waktu tertentu. Sangat penting untuk setiap potongan data memiliki informasi tentang
identitasnya secara valid agar bisa sampai ketujuan yang benar.
Ada beberapa jenis pengalamatan yang harus ditambahkan, agar pengiriman data dari
aplikasi sumber ke aplikasi tujuan sukses, menggunakan OSI model merupakan cara yang
tepat, karena memberikan alamat dan identifikasi yang berbeda untuk setiap layer.
During the process of encapsulation, address identifiers are added to the data as it travels
down the protocol stack on the source host. Just as there are multiple layers of protocols
that prepare the data for transmission to its destination, there are multiple layers of
addressing to ensure its delivery.
Pengalamatan PDU
Pengenal yang pertama, alamat fisik host, terdapat pada header layer 2 PDU disebut
Sebagai Frame. Layer 2 berhubungan dengan pengiriman pesan pesan pada sebuah
jaringan lokal tunggal. Alamat layer 2 bersifat unik pada jaringan local dan menyatakan
alamat dari end device pada media fisik.
Pada sebuah LAN menggunakan Ethernet, alamat ini disebut dengan Media Access Control
(MAC) address. Pada saat 2 end devices berkomunikasi pada jaringan Ethernet lokal,
frames yang dipertukarkan berisi MAC addresses sumber dan tujuan. Pada saat sebuah
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
frame secara sukses diterima oleh host tujuan, Informasi Layer 2 address dihapus pada data
dengan decapsulated bergerak keatas layer 3 protocol stack.
TCP/ IP
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
TCP/IP model menggambarkan fungsi-fungsi dari protocol yang membuat TCP/IP protocol
suite. Protocol-ptorocol ini diimplementasikan pada kedua bagian host, penerima dan
pengirim, berinteraksi untuk menyediakan pengiriman end to end dari aplikasi melalui
jaringan.
Proses komunikasi yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan data pada application layer di end device sumber
2. Segmentasi dan enkapsulasi data saat melewati protocol stack yang lebih rendah
pada sumber end device
3. Menempatkan data ke media pada network access layer dari stack
4. Pengangkutan data melalui internet, yang terdiri dari media dan sejumlah perangkat
intermediate
5. Menerima data pada network access layer dari destination end device
6. Decapsulation dan reassembly data saat melewati stack bagian atas pada
destination device
7. Meletakkan data ke aplikasi tujuan pada Application layer dari destination end device
Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah proses dimana data Aplikasi akan dilewatkan kebagian bawah stack
untuk ditransmisikan melalui medium jaringan, berbagai protocol akan menambahkan
informasi ke data aplikasi tersebut pada setiap levelnya.
Format dari bagian data yang diambil pada setiap layer disebut Protocol Data Unit (PDU).
Selama enkapsulasi, setiap layer berikutnya melakukan enkapsulasi PDU yang diterima dari
layer diatasnya berdasarkan protocol yang sedang digunakan. Pada setiap langkah proses,
PDU memiliki nama yang berbeda untuk menggambarkan bentuk barunya. PDU diberi nama
berdasarkan protocols TCP/IP suite, yaitu :
Data – Istilah umum untuk PDU yang digunakan pada Application layer
Segment - Transport Layer PDU
Packet - Internetwork Layer PDU
Frame - Network Access Layer PDU
Bits - PDU yang digunakan pada saat physically transmitting data melalui medium
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Proses Enkapsulasi
Pada saat mengirimkan pesan pada sebuah jaringan, protocol stack pada sebuah host
beroperasi dari atas ke bawah. Contoh pada web server, digunakan TCP/IP model untuk
memberikan ilustrasi proses pengiriman sebuah HTML web page ke sebuah client.
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1. Application layer protocol
HTTP memulai proses dengan mengirimkan HTML formatted web page data ke
Transport layer.
Pada bagian ini data aplikasi dipecah menjadi TCP segments. Setiap TCP segment
diberikan sebuah label yang disebut sebagai header. Header berisi informasi tentang
proses mana yang sedang berjalan pada computer tujuan yang akan menerima
pesan. Header juga berisi informasi ke enable destination process untuk reassemble
data menjadi format asal.
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. Transport layer
Transport layer meng-enkapsulasi web page HTML data kedalam segment dan
mengirimkannya ke Internet layer, dimana menggunakan IP protocol. Pada bagian ini
seluruh TCP segment akan dienkapsulasi dalam sebuah IP packet, dengan
menambah label yang lain, yang disebut IP header. IP header berisi IP Address host
sumber dan tujuan.
3. Network Access layer
IP Packet dikirim ke Network Access layer, Ethernet protocol dienakapsulasikan
kedalam frame header dan trailer.
Frame header berisi alamat sumber dan tujuan. Alamat fisik merupakan tanda
pengenal perangkat pada jaringan local yang bersifat unik.
Trailer berisi informasi tentang error checking.
2015 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Proses terakhir adalah bit-nit data di kodekan pada Ethernet media oleh server NIC.
2015 14
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Proses de-kapsulasi
Proses enkapsulasi pada host pengiriman akan bertolak belakang dengan proses
yang terjadi pada host peneriman. Data di-decapsulasi kelevel bagian atas stack
menuju Aplikasi end user.
2015 15
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2015 16
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2015 17
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2015 18
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Wide Area Network
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
11 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Membahas tentang OSI Layer
Membahas tentang TCP/IP Model
Mahasiswa memahami apa dan
bagaimana proses yang terjadi pada OSI
Layer.
Mahasiswa memahami apa dan
bagaimana proses TCP/IP Model
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Jaringan Komputer Wide Area Network
Jaringan Tanpa Kabel (WIRELESS)
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa
dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat
informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat
terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah
mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat.Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak
digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses
yang lebih cepat dibandingkan dengan ja-ringan yang menggunakan kabel. Dengan
Wireless LAN seorang pemakai yang mobile dapat terkoneksi ke LAN lewat koneksi tanpa
kabel (radio). Standard IEEE 802.11 digunakan oleh para vendor untuk mengembangkan
device untuk mendukung Wireless LAN ini. Standarisasi ini menjelaskan dua cara modulasi
untuk membangun komunikasi antar peralatan.
Gambar 11.1 Ilustrasi jaringan tanpa kabel
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kedua metode modulasi tersebut, yaitu Direct-sequence spread spectrum (DSSS) dan
frequency-hopping spread spectrum (FHSS), menggunakan teknologi FSK (Frequency- shift
keying) dan memiliki spread 2.4 GHz. Ada empat macam tipe jaringan tanpa kabel, mulai
dari murah dan lambat sampai dengan mahal dan cepat :
1. Bluetooth, adalah spesifikasi industri komputasi dan telekomunikasi yang menjelaskan
bagaimana telepon bergerak, computer dan personal digital assistant (PDA) dapat
dengan mudah terinterkoneksi satu dengan lainnya dan juga dapat terinterkoneksi
dengan telepon dan komputer dengan koneksi tanpa kabel. Bluetooth membutuhkan
chip transceiver pada tiap peralatannya. Transceiver mengirim dan menerima pada band
frekuensi 2.45 GHz. Bluetooth menyediakan 3 saluran suara dan 1 saluran data. Setiap
device memiliki alamat 48-bit sesuai dengan standard IEEE 802. Maksimum jarak
adalah 10 meter, dan memiliki kecepatan pertukaran data 1 Mbps (bit persecond).
Gambar 11.2 Ilustrasi bluetooth
2. IrDA (Infrared Data Association), adalah standard device untuk berkomunikasi dengan
lainnya menggunakan pulsa cahaya infrared. IrDA mampu memberikan kecepatan
transmisi data mencapai 4 Mbps dengan maksimum ukuran data 2048 byte. IrDa ada
kelemahan, yaitu kurang fleksibel, karena dua device yang menggunakan IrDA harus
memperhatikan arah pasangannya.
3. HomeRF (SWAP), Home RF (Home Radio Frequency) adalah jaringan tanpa kabel
untuk rumah/ bisnis kecil standard yang dikembangkan oleh Proxim Inc. yang
menggabungkan antara Digital Enhanced Cordless Telecommunications (DECT)
standarisasi telepon portable dengan 802.11b. Home RF menggunakan FHSS dengan
kecepatan mencapai 1.6 Mbps dan menjangkau area 150 ft, jadi sangat cocok untuk
jaringan dalam suatu rumah. HomeRF dirancang untuk dapat berada dalam satu lokasi
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
dengan jaringan wireless lain dan dapat bertahan dengan suatu interferensi (misal dari
microwave).
4. WECA (Wi-Fi), merupakan standard yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
jaringan tanpa kabel dunia usaha yang areanya lebih luas dan membutuhkan bandwidth
yang lebih besar daripada HomeRF. Wi-Fi menerapkan mekanisme DSSS dan
dikatakan memenuhi standarisasi IEEE 802.11b. Wi-Fi menyediakan bandwidth
mencapai 11 Mbps. Setiap device yang kompatibel dengan standard Wi-Fi diberikan
suatu logo.
Gambar 11.3 Ilustrasi WiFi
Dengan menggunakan Wireless LAN PCMCIA (Personal Komputer Memory Card Industry
Association) memungkinkan sebuah laptop terhubung ke LAN dengan wireless LAN.
Jaringan Wireless memiliki keunggulan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan murah Infrastruktur berdimensi kecil
2. Pembangunan cepat
3. Mudah dan murah untuk direlokasi dan mendukung portabilitas.
4. Koneksi internet akses 24 jam.
5. Akses internet yang cepat
6. Bebas tanpa pulsa telepon
Jaringan Wireless memiliki kelemahan sebagai berikut :
1. Biaya peralatan mahal
2. Delay yang sangat besar
3. Kesulitan karena masalah propagasi radio
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
4. Keamanan data
5. Kapasitas jaringan karena keterbatasan spectrum
Syarat apa yang harus dipenuhi untuk bisa membangun koneksi wireless LAN?
Lokasi harus line of Sight / LoS, dalam arti tidak ada halangan (bisa berupa gedung
atau pohon) di antara kedua titik yang akan dihubungkan.
Freznel Zone (area rambatan gelombang radio yang dipancarkan oleh kedua
antenna) tidak terpotong atau terganggu suatu benda.
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) melakukan diskusi, riset dan
pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk
digunakan sebagai perangkat jaringan. Standar jaringan wireles :
802.1 LAN/MAN Management and Media Access Control Brides.
802.2 Logical Link Control (LLC)
802.3 CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
802.4 Token Bus
802.5 Token Ring (bias menggunakan kabel STP)
802.6 Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
802.7 Broadband LAN
802.8 8 Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI)
802.9 Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
802.10 LAN/MAN Security (untuk VPN)
802.11 Wireless LAN (Wi-Fi)
802.12 Demand Priority Access Method
802.15 Wireless PAN (Personal Area Network) _ IrDA dan Bluetooth
802.16 Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Jaringan Client-Server
adalah computer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan
dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang
disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server
karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan
server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 11.4 Ilustrasi jaringan client-server
Keunggulan :
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya
dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas
lain sebagai workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang
pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola
administrasi dan system keamanan jaringan.
Sedangkan Kelemahannya antara lain :
1. Biaya operasional relatif lebihmahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan
sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan
tipe peer to peer diistilahkan nondedicated server, karena server tidak berperan sebagai
server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan :
1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagipakai fasilitas yang dimilikinya
seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server,
salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan
khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah
satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami
gangguan.
Kelemahan:
1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer
setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di
jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap
komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus
mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masingmasing user dengan mengatur
keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
Perangkat Jaringan
Ketika kita ingin membuat sebuah jaringan komputer sederhana komponen utama yang kita
perlukan tentu saja adalah komputer, tetapi bagaimana caranya komputer tersebut dapat
saling terhubung antara satu dengan yang lainnya?
Jawabannya adalah kita membutuhkan perangkatperangkat lainnya agar antar
komputer dapat terhubung. Perangkat perangkat itu dapat berupa perangkat keras
(Hardware) maupun perangkat lunak (Software).
Berikut adalah contoh dari perangkat keras yang dibutuhkan untuk membuat sebuah
jaringan komputer sederhana :
a) Hub/Switch
Hub merupakan alat yangn berfungsi untuk menghubungkan beberapa computer
sekaligus. Antar hub juga dapat saling berhubungan yaitu dengan menggunakan cara
cross over cable, tetapi hub – hub saat ini sudah dapat meng – cross over cable
sekaligus hubungan antar hub ini disebut juga chaining melalui port uplink.
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 11.5 contoh perangkat HUB
Hub atau konsentrator termasuk device layer 1 dalam OSI model yang berfungsi sebagai
media antar koneksi yang jauh, media pengumpul semua koneksi antar PC
untuk kemudian disambungkan satu sama lain. Keuntungan menggunakan hub adalah
fleksibilits yang dimiliki sehingga setiap client bias ditambahkan setiap waktu tanpa
mengganggu jaringan yang sedang beroperasi. Tetapi hub tidak mampu membaca data
– data dan tidak mengetahui sumber dan tujuan paket-paket yang dilepas melaluinya.
Kesimpulanya, sebuah hub hanya berperan menerima dan meneruskan paket-paket
yang masuk atau paling tidak memperkuat sinyal elektrik, dan kemudian menyebarkan
paketpaket ke semua device dalam jaringan termasuk device yang mengirimkan paket
tersebut.
b) Bridge
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah.
Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan radio seperti microwave, wireless
mobile dan sebagainya, berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan
yang sama.
Gambar 11.6 contoh perangkat Bridge
Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing
segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber.
Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke
segmen tujuannya.
Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch.
Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan
pada switch, yaitu :
a. cut-through
b. store-and-forward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket
datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke
segmen tujuan. Switch store-andforward, ke-balikannya, menerima dan meng-analisa
seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk
memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk
mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu
jaringan.
Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-andforward ditingkatkan sehingga
mendekati kecepatan switch cutthrough. Di pasaran kita juga bias memilih switch hibrid
yang menggabungkan arsitektur cutthrough dan store-and-forward.
Dengan switch, kita mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan
memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada "shared network." Dengan
demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah
switch yang saling terhubung disebut "collapsed backbone."
Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-
segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini
digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10 Mbps untuk
koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.
Product sejenis ini adalah :
a. 3 comm Superstack,Corebuilder
b. Cisco Catalyst
c. Dlink
c) Router
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 11.7 contoh perangkat Router
d) Kabel
Gambar 11.7 contoh perangkat Router
e) Network Interface Card (NIC) atau yang sering kita sebut dengan LAN Card Sedang
perangkat lunak yang kita butuhkan untuk membuat sebuah jaringan computer
sederhana yaitu sistem operasi jaringan.
Gambar 11.8 LAN Card
f) Media yang Tidak Terpandu (Unguided)
Media unguided mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan
konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan
menggunakan antena.
Untuk tranmisi antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya
udara) dan untuk peneriman , antenna mengambil gelombang elektromagnetik dari
medium di sekitarnya.
Pada dasarnya ada dua tipe konfigurasi untuk transmisi wireless yaitu direction dan
omnidirectional. Untuk konfigurasi directional, antena transmisi mengeluarkan pancaran
electromagnetik secara terfokus, jadi antena pengirim dan antenna penerima harus
terrah dengan benar. Pada kasus omnidirectional, sinyal ditransmisikan ke segala arah
dan dapat diterima oleh beberapa antena.
Tiga range frekuensi umum dalam transmisi wireless adalah :
- Frekuensi microwave dengan range 2 - 40 Ghz, cocok untuk transmisi point-to-
point.Microwave juga digunakan pada komunikasi satelit.
- Frekuensi dalam range 30 Mhz – 1 Ghz, cocok untuk aplikasi omnidirectional.
Range ini ditunjukan untuk range broadcast radio.
- Range frekuensi lain yaitu antara 300 – 200000 Ghz, untuk aplikasi lokal, adalah
spektrum infra merah. Infra merah sangat berguna untuk aplikasi point-to-point
dan multipoint dalam area terbatas, seperti sebuah ruang.
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
ISDN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
12 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Interface ISDN: Channel b, channel D
ADSL
Mahasiswa memahami teknologi ISDN
dan jenis-jenis ISDN
Mahasiswa memahami konsep ADSL
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Interface dasar ISDN
Pada interface di antara peralatan penghentian jaringan dan pelanggan, data digital
diubah dengan menggunakan transmisi full-duplex. Biner satu ditunjukan melalui kondisi
tidak adanya voltase, sedangkan biner nol ditunjukan melalui pulsa negatif atau positif
sebesar 750mV ±10 %. Rate data sebesar 192 kbps.
Struktur akses dasar terdiri dari dua channel B 64-kbps dan satu chnnel d 16-kbps.
Kapasitas yang tersisa digunakan untuk tujuan-tujuan yang berkenaan denga framingdan
sinkronisasi.
Channel B adalah channel user dasar. Dipergunakan untuk membawa data digital
(misalnya, koneksi komputer pribadi), PCM suara digital yang dikonekan (misalnya, koneksi
telepon) , atau apapun lalu lintas lain yang sesuai dengan channel 64 kbps. Channel D bisa
dipergunakan untuk konek transmisi data pada rate yang lebih rendah. Selain ituuntuk
membawa informasi kontrol yang diperlukan untuk menyusun dan menghentikan koneksi
channel B. Sedangkan channel D memuat rangkaian frame LAPD.
Setiap frame 48 bit mencakup 16 bit dari masig-masing channel B dan 14 bit dari
channel D. Awalnya kita amati struktur frame dari TE menuju NT. Kemudian ikuti dengan bit
penyeimbang dc(L) yang disusun untuk pulsa negatif agar voltasenya seimbang. Pola F-L
kemudian mensinkronkan receiver pada permulaan frame.
Delapan bit berikutnya (B1) berasal dari channel b pertama. Diikuti dengan bit
penyeimbang dc lainnya (L). Muncul sebuah bit dari channel D, diikuti bit penyeimbang.
Disitu mengikuti bit penyeimbang lainnya (L),delapan bit (B2) dari channel B kedua,serta bit
penyeimbang lainnya (L). Kemudian diikuti dengan bit-bit dari channel D, channel B
pertama, channel Dlagi,channel B kedua, serta channel D sebelumnya lagi, dimana setiap
kelompok bit channel diikuti oleh sebuah bit penyeimbang.
Struktur frame dalam NT-kearah-TE sama dengan struktur frame untuk transmisi dari
arah TE-ke-NT. Bit gema (echo)channel D (E) merupaka transmisi ulang NT dari bit D yang
baru saja diterima dari TE.
Bit E dalam TE-kearah muncul untuk mendukung fungsi resolusi kompetisi, yang
diperlukan saat terminal multiple membagi seluruh fisik tunggalnya (misalnya, saluran
multipoin).
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 12.1 Struktur Freme untuk ISDN Basic Rate Access
Karakteristik elektrik interface (misalnya, 1-bit = sinyal tidak ada) adalah karakteristik
dimana suatuperalatan user yang sedang mentransmisikan bit 0 akan menolak peralatan
user yang sedang mentransmisikan bit 1 pada saat yang sama.
Algoritma mencakup mekanisme prioritas lama yang didasarkan atas nilai batas Xi
yaitu informasi pensinyalan diberi prioritas melalui informasi paket. Nilai-nilai Xi bisa berupa:
Informasi Pensinyalan
Prioritas normal X1 = 8
Prioritas rendah X1 = 9
Data non pensinyalan
Prioritas normal X2 = 10
Prioritas rendah X2 = 11
Interface ISDN Primer
Dua rate data ditetapkan untuk interface primer, yakni: 1,544 Mbps dan 2,048 Mbps.
Interface ISDN pada 1,544 Mbps didasarkan atas struktur transmisi DS-1 Amerika Utara,
yang dipergunakan pada layanan transmisi T1. Gambar 8.11 menunjukkan ilustrasi format
frame untuk rate data ini. Pada rate data sebesar 1,544 Mbps, frame berulang dengan
tingkat kecepatan 1 setiap 125 S, atau 8000 frame/detik. Pengkodean line untuk interface
1,544 Mbps adalah AMI (alternate mark infersion) dengan menggunakan B8ZS.
SONET / SDH
SONET (Synchronous Optical Network) adalah interface transmisi optik yang pada
awalnya diusulkan oleh BellCore dan distandarisasi oleh ANSI. Versi yang kompatibel
dengan SONET adalah Synchronous Digital Hierarchy (SDH), telah telah diterbitkan oleh
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
ITU-T dalam Recommendation G.707. SONET dimaksudkan untuk menyediakan spesifikasi
untuk memaksimalkan penggunaan kemampuan transmisi digital high-speed dari fiber optik.
Hirarki Sinyal
Spesifikasi SONET merumuskan hirarki tingkat kecepatan data digital standarisasi
(Tabel 8.4). Tingkat terendah, yakni STS-1 (Synchronous Transport Signal tingkat 1 atau
OC-1 (Optical Carrier tingkat 1), adalah 51,84 Mbps, Tingkat kecepatan ini dapat digunakan
sebagai sinyal DS-3 tunggal atau sekelompok sinyal bertingkat rendah, seperti DS1, DS1C,
DS2, plus tingkat kecepatan ITU-T (misalnya, 2048 Mbps).
Format Frame
Kerangka utama SONET dasar adalah frame STS-1, yang terdiri atas 810 octet dan
ditransmisikan sekali setiap 125 ms, untuk keseluruhan tingkat kecepatan data 51,84 Mbps
Tiga kolom pertama frame (3 octet x 9 baris = 27 octet)disediakan untuk octet-octet
overhead.
Bagian selanjutnya dari frame adalah muatan (payload). Meliputi kolom jalur
overhead, yang tidak selalu berada pada kolom pertama yang tersedia: line-overhead berisi
pointer yang menunjukkan dimana jalur overhead dimulai.
Gambar menunjukkan format umum untuk frame-frame yang memiliki rate yang
tinggi, menggunakan penandaan ITU-T.
STATISTICAL TIME-DEVISION MULTIPLEXING
Karakteristik
Sebuah aplikasi khusus TDM synchronous melibatkan penyaluran sejumlah terminal
menuju port computer yang sudah di bagi-bagi. Bahkan bila semua terminal sedang aktif di
gunakan, dapat di pastikan hampir tidak ada transfer data pada terminal tertentu.
Multiplexer statistik memanfaatkan sifat transmisi data yang umum ini dengan cara
mengalokasikan jatah waktu secara dinamis sesuai permintaan. Multiplexer statistik memiliki
sejumlah saluran I/O pada salah satu sisi yang lain. Dalam hal multiplexer statistik, terdapat
saluran n I/O, namun hanya k, dimana k< n, jatah waktu yang tersedia pada frame TDM.
Bagi input, fungsi multiplexer adalah untuk men-scan penyangga input, mengumpulkan data
sampai frame menjadi penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Bagi output, fungsi
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
multiplexer adalah menerima frame dan mendistribusikan jatah data ke penyangga output
yang tepat.
Gambar membandingkan antara TDM synchronous dan TDM statistik. Gambar
tersebut memperlihatkan empat sumber data serta menunjukkan data yang di hasilkan
dalam empat kali jatah waktu (t0,t1,t2,t3). Dalam multiplexer synchranous, multiplexer memiliki
rate output efektif sebesar empat kali dari rate data pada perangkat input. Pada setiap
peluang waktu, data di kumpulkan dari ke empat sumbar dan di kirim keluar.
Sebaliknya, multiplexer statistik tidak akan mengirim peluang waktu yang kosong bila
ada data yang di kirim. Jadi, selama peluang waktu pertama itu, hanya di berikan untuk A
dan B saja yang di kirim.
Struktur frame yang digunakan oleh multiplexer statistik menimbulkan dampak pada
kinerjanya. Jelasnya, diharapkan bisa meminimalkan bit overhead untuk meningkatkan
proses transmisi. Umumnya, sistem TDM statistik menggunakan protocol synchronous
semacam HDLC. Dalam frame HDLC, frame data harus memuat bit-bit kontrol untuk operasi
multiplexing.
.
Gambar dibawah menunjukkan dua format yang memungkinkan. Pada kasus pertama,
hanya satu sumber data yang di masukkan per framenya. Sumber tersebut diidentifikasi
melalui alamatnya. Panjang bidang data berupa variabel, dimana ujungnya di tandai dengan
ujung seluruh frame. Skema ini bisa bekerja baik dengan beban yang ringan, namun akan
benar-benar tidak efisien bila bebannya berat.
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi adalah dengan membiarkan sumber data
multipel di paketkan ke dalam suatu frame tunggal.
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar TDM Synchronous yang berbeda dengan TDM Statistik
Kinerja
Tabel Contoh Kinerja Multiplexer Statistik.
Kapasitas = 5000 bps Kapasitas = 7000 bps
Inputa Output Timbunan Output Timbunan
6 5 1 6 0
9 5 5 7 2
3 5 3 5 0
7 5 5 7 0
2 5 2 2 0
2 4 0 2 0
2 2 0 2 0
3 3 0 3 0
4 4 0 4 0
6 5 1 6 0
1 2 0 1 0
10 5 5 7 3
7 5 7 7 3
5 5 7 7 1
8 5 10 7 2
3 5 8 5 0
6 5 9 6 0
2 5 6 2 0
9 5 10 7 2
5 5 10 7 0
aInput = 10 sumber, 1000 bps/sumber, rata-rata input = 50 persen dari nilai maksimum
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Sekarang kita menentukan parameter-parameter berikut ini untuk TDM statistik :
I = jumlah sumber input
R = rate data setiap sumber, bps
M = kapasitas efektif dari saluran yang di multiplexkan, bps
a = pecahan rata-rata dari waktu, saat setiap sumber melakukan transmisi, 0< a< 1
K = M / IR = rasio kapasitas saluran yang multiplexkan terhadap total input maksimum
Kita sudah menentukan M dengan cara mempertimbangkan bit-bit overhead yang
dihasilkan multiplexer. Maksudnya,menunjukkan rate maksimum dimana bit-bit data dapat di
transmisikan.
Parameter K adalah ukuran pemadatan yang di capai multiplexer. Sebagai contoh,
untuk rate data M tertentu, bila K = 0,25, ada empat kali sama seperti saat beberapa
perangkat di kendalikan oleh TDM synchronous dengan menggunakan kapasitas saluran
yang sama. Nilai K dapat dibatasi menjadi :
< K < 1
Nilai K = 1 berkaitan dengan TDM synchronous, karena sistem memiliki kapasitas
untuk melayani semua perangkat input pasa saat yang sama. Bila K < a, input akan melibihi
kapasitas multiplexer.
Gambar Ukuran Penyangga dan Penundaan untuk Multiplexer Statistik
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar menunjukkan ketergantungan yang kuat dari kemungkinan overflow terhadap
penggunaan.
ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE
Pada penerapan serta penyebaran jaringan digital public wide area berkecepatan
tinggi,bagian yang paling menantang dari jalur diantara pelanggan dan jaringan adalah :
saluran pelanggan digital. Dengan milyaran potential endpoint word wise,prospek
pemasangan kabel baru untuk setiap pelanggan baru nampak menakutkan. Perancangan
jaringan harus mencari cara mengeksploitas basis pemasangan twisted pair yang
menghubungkan secara virtual semua pelanggan bisnis dan perumahan dengan jaringan
telpon. Jalur ini dipasang untuk membawa sinyal-sinyal derajat suara dengan lebar pita nol
sampai 4 kHz. Bagaimanapun juga, kebel mampu mentrasmisikan sinyal melalui spektrun
yang menyebar luas-1MHz atau lebih.
ADSL merupakan kelompok teknologi modem terbaru yang paling banyak
dipublikasikan,dirancang sedemikian rupa untuk untuk menyediakan trasmisi data digital
berkecepatan tinggi melalui kabel telepon biasa. Saat ini,ADSL ditawarkan oleh sejumlah
frekuensi pembawa dan ditetapkan dalam standar ANSI. Dalam bagian ini,pertama-tama
kita melihat pada keseluruhan rancangan ADSL dan kemudian menguji teknologi kunci yang
mendasarinya,yang disebut DMT.
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Rancangan ADSL
Istilah asymmetric menunjuk pada situasi dimana ADSL lebih banyak menyediakan
kapasitas downstream (dari kantor pusat pembawa ketempat konsumen) dari pada
upstream (dari konsumen ke kantor pusat pembawa). ADSL awalnya ditargetkan untuk
memenuhi kebutuhan akan video sesuai permintaan serta layanan-layanan sejenis. Aplikasi
semacam ini belum mampu terwujud. Meskipun,sejak teknologi ADSL prtama kali
diperkenalkan. Permintaan akan kemampuan akses kecepatan tinggi untuk internet semakin
meningkat. Biasanya user memlukan kapasitas yang jauh lebih tinggi untuk downstream
disbanding untuk trasmisi upstream. Sebagiaan besar transmisi user berada dalam bentuk
keyboard stoke (tekanan pada tombol-tombol keyboard) atau transmisi pesan-pesan singkat
e-mail, dimana lalu lintas yang datang,khususnya lalu lintas Web, melibatkan sejumlah
besar data termaksud gambar atau bahkan video. Jadi,ADSL sangat sempurnah sesuai
dengan persyaratan untuk internet.
ADSL menggunakan frequensi-Division Modulation (FDM) dalam bentuk baru untuk
mengeksploitasi kapasitas twisted pair 1 MHz. terdapat tiga elemen strategis ADSL :
Menyediakan 25 kHz terendah untuk suara, disebut juga dengan POTS (Plain Old
Telephone Service). Suara hanya dibawa pada band 0-4 kHz; lebar pita tambahan
dimaksudkan untuk mencegah munculnya crosstalk diantara channel data dan suara.
Baik menggunakan pembatalan 5) gema maupun FDM untuk mengalokasikan dua
band, band upstream yang lebih kecil dan band downstream yang lebih besar.
Menggunakan FDM dalam band upstream dan downstream. Dalam hal ini, deretan bit
tunggal dibelah menjadi aliran bit parallel multiple dan masing-masing pecahannya
dibawa dalam band frekuensi terpisah.
Bila pembatalan gema dilakukan, seluruh band frekuensi untuk channel upstream
menindih bagian channel downstream yang lebih rendah. Ada dua kelebihan dari hal ini
yang bisa dibandingkan dengan penggunaaan band frekuensi yang berlainan untuk
upstream dan downstream.
Semakin tinggi frekuensi,semakin besar tingkat atenuasi. Dengan menggunakan
pembatalan gema, lebih banyak lebar pita downstream yang berada pad bagian
‘terbaik’ dalam spectrum.
Rancangaan pembatalan gema lebih fleksibel untuk merubah kapasitas upstream.
Channel upstream bisa diperluas kedepan tanpa harus memasuki downstream; jadi,
area overlap diperluas.
Kekurangan dalam hal penggunaan pembatalan gema adalah dibutuhkanya logic oleh
pembatalan gema pada kedua ujung saluran.
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Skema ADSL menyediakan range 5,5 km, tergantung pada diameter dan mutu kabel,
yang mampu menjangkau 95 persen dari semua saluran pelanggan AS serta jangkauan
untuk Negara-negara lain.
Discrete Multitone
Discrete multitone (DTM) yang menggunakan sinyal pembawa multiple pada frekuensi-
frekuensi yang berlainan, mengirimkan beberapa bit pada setiap channel. Band trasmisi
yang tersedia (upstream maupun downstream) dibagi menjadi sejumlah sub-channel 4-kHz.
Pada inisialisasi, modem DMT mengirimkan sinyal-sinyal penguji pada setiap subchannel
untuk menentukan rasio sinyal-terhadap-derau. Kemudian modem menetapkan lebih banyak
bit untuk channel dengan mutu transmisi sinyal yang lebih baik serta lebih sedikit bit untuk
channel dengan mutu transmisi sinyal yang lebih buruk. Gambar 8.19 menunjukkan gambar
proses ini. Setiap sub-channel mampu membawa rate data dari 0 sampai 6-kbps. Gambar
tersebut juga menunjukan kondisi khusus dimana terdapat peningkatan atenuasi.
Serta penurunan rasio sinyal-terhadap-derau pada frekuensi yang lebih tinggi. Sebagai
hasilnya, sub-channel pada frekuensi yang lebih tinggi hanya mampu membawa sedikit
muatan.
Gambar menyajikan diagram blok umum untuk trasmisi DTM. Setelah inisialisasi,
aliran bit yang ditrasmisikan dibagi menjadi sejumlah sub-aliran,satu untuk setiap sub-
channel yang akan membawa data. Jumlah rate data sub-aliran setara dengan total rate
data. Masing-masing sub aliran kemudian diubah menjadi sinyal analog dengan
menggunakan Quadrature Amplitude Modulation (QAM), yang dijelaskan di
Gambar Bit DMT Alokasi Channel
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Transmiter DMT
dengan mudah karena kemampuan QAM dalam mementukan jumlah bit yang berbeda
persinyal yang ditrasmisikan. Masing-masing sinyal QAM menempati band frekuensi yang
berlainan, sehingga sinyal bisa dikombinasikan melalui penambahn sederhana agar
menghasilkan sinyal campuran untuk transmisi.
Rancangan ADSL/DMT terbaru memakai 256 sub-channel downstream. Secara teori,
dengan masing-msing sub-channel 4 kHz yang memuat 60 kbps, sangatlah mungkin
mentrasmisikan pada rate 15,36 Mbps. Namun dalam prakteknya, gangguan-gangguan
yang terjadi dalam trasmisi menghalangi tercapainya rata-rata data sebesar itu. Operasi
implementasi terbaru pada kisaran 1,5 sampai 9 Mbps tergantung pada jarak saluran dan
mutunya.
xDSL
ADSL adalah salah satu skema terbaru yang mampu menyediakan trasmisi digital
berkeceptan tinggi dari saluran pelanggan. Table 8.8 meringkas dan membandingkan
beberapa hal penting dari skema baru ini, yang secara kolektif disebut juga dengan xDSL.
High Data Digital Subsciber Line
HDSL dikembangkan di akhir tahun 1980-an oleh BellCore, dimasukkan untuk
menyediakan ruang cara-cara pengiriman rate data T1 (1,544 Mbps) dengan biaya yang
lebih efektif. Saluran T1 standar menggunakan pengkodean Alternative Mark Inversion
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
(AMI), yang menempati lebar pita 1,5 MHz. karena melibatkan frekuensi tinggi semacam ini,
karakteristik atenusi membatasi penggunaan T1 untuk jarak sekitar 1 km diantara repeater.
Jadi,untuk beberapa saluran pelanggan diperlukan satu atau lebih repeater, yang berarti
menambah biaya instalasi dan pemeliharaan.
HDSL menggunakan skema pengkodean 2B1Q untuk menyediakan rate data
sampai 1 Mbps melalui dua saluran twisted pair didalam lebar pita yang terentang sampai
kira-kira 196 kHz. Ini merupakan jangkauan kira-kira sebesar 3,7 bisa dicapai.
Single Line Digital Subsciber Line
Meskipun HDSL lebih menarik dipergunkan untuk menggantikan saluran T1 yang
sudah ada, namun tidak sesuai untuk pelanggan perumahan karena menggunakan dua
twisted pair, dimana biasanya pelanggan perumahan tertentu hanya memiliki twisted pair
tunggal. SDSL dikembangkan untuk menyediakan tipe layanan yang sama seperti HDSL
namun melalui saluran twisted pair tunggal. Sama halnya dengan HDSL,SDSL menggunkan
skema pengkodeaan 2B1Q. pembatalan gema dipergunkan untuk mencapai transmisi full-
duplex melalui pasangan tunggal.
Very Data Rate Digital Subscriber Line
Salah satu skema xDSL terbaru adalah VDSL. Sebagaimana dalam tulisan ini,
beberapa detail spesifikasi pensinyalan ini masih harus di uji coba. Tujuannya adalah untuk
menyediakan skema yang hampir sama dengan ADSL dengan lebih banyak rate data yang
lebih tinggi dengan cara mengorbankan jarak. Teknik pensinyalan seperti ini disebut
DMT/QAM.
VDSL tidak menggunakan pembatalan gema namun menyediakan band yang
terpisah untuk berbagai macam layanan, dengan alokasi bersifat sementara sebagai berikut:
POTS : 0-4 kHz
ISDN : 4-80 kHz
Upstream : 300-700 kHz
Downstream : ≥ 1 MHz
2015 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
PROTOKOL
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
13 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Membahas tentang protokol dan fungsi dari Layer Aplikasi dan fungsinya
Mahasiswa memahami bagaimana protokol pada layer aplikasi beserta fungsinya
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Protokol Aplikasi
Domain Name System (DNS)
Pada data network, perangkat diberi nama dengan IP Address dalam bentuk numeric, agar
dapat berpartisipasi dalam pengiriman dan penerimaan pesan dalam jaringan. Manusia,
sebagian besar memiliki kelemahan dalam hal mengingat angka angka, dan cendeerung
lebih mudah mengingat dalam format huruf. Karena hal ini, maka dibuatlah sebuah domain
names yang berfungsi untuk melakukan konversi dari alamat numeric menjadi sebuah
nama.
Ilustrasi DNS
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Suatu DNS server menyediakan name resolution menggunakan name daemon atau named
(pronounced name-dee).
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DNS server menyimpan berbagai jenis resource records yang digunakan untuk
menyelesaikan names. Record ini berisi name, address, dan jenis record.
Jenis jenis record:
A end device address
NS authoritative name server
CNAME canonical name (Fully Qualified Domain Name) untuk sebuah alias; yang
digunakan pada saat multiple services memiliki network address tunggal tetapi setiap
service memiliki entri ke DNS
MX - mail exchange record; memetakan sebuah domain name ke sebuah list of mail
exchange servers untuk domain tersebut
HIRARKI DNS
Domain Name System menggunakan sebuah system hirarki untuk membuat sebuah name
database yang menyediakan name resolution. Hirarki terlihat seperti pohon terbalik, akarnya
dibagian atas dan cabangnya dibagian bawah.
Top Level
Bagian paling atas dari hirarki adalah root servers yang mengelola records tentang
bagaimana cara mencapai top-level domain servers, yang memiliki records ke secondary
level domain servers dan seterusnya.
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh top-level domains:
au - Australia
co - Colombia
com - a business or industry
jp – Japan
org - a non-profit organization
setelah top-level domains adalah second-level domain names, dan yang lain adalah lower
level domains. Setiap domain name merupakan bagian bawah dari pohon terbalik yang
dimulai dari root.
Contoh :
Root DNS tidak mengetahui persis dimana sebuah email server berada contoh
mail.cisco.com. tetapi Root DNS mengelola sebuah record untuk “com” domain pada
Top Level Domain.
Begitu juga dengan server dalam “com” domain, mungkin tidak memiliki sebuah
record untuk mail.cisco.com, tetapi memiliki sebuah record untuk domain “cisco.com”
Servers dalam domain cisco.com memiliki sebuah record (MX record to be precise)
untuk mail.cisco.com.
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
WWW & HTTP
Ketika sebuah alamat web (URL) diketikkan pada sebuah web browser, web browser
membuat sebuah koneksi ke web service yang berjalan pada server menggunakan HTTP
protocol. URL (Uniform Resource Locator) dan URI (Uniform Resource Identifier) adalah
istilah istilah pada alamat web.
URL http://www.cisco.com/index.html merupakan sebuah contoh URL yang mengacu
kesebuah sumber daya tertentu yaitu halaman web yang bernama index.html pada server
yang diidentifikasi cisco.com.
Ilustrasi prosedur HTTP
1. Web browsers merupakan sebuah aplikasi client pada computer kita yang akan
menghubungkan ke World Wide Web dan mengakses sumber daya yang disimpan
pada web server.
2. Untuk mengakses content, web clients membuat koneksi ke server dan meminta
sumber daya yang diinginkan.
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. server menjawab dengan sumber daya yang dimaksud
4. Ketika menerima sumber daya tersebut maka browser menterjemahkan data dan
menampilkannya ke user.
Browser dapat menterjemahkan dan menampilkan berbagai jenis data seperti plain text atau
Hypertext Markup Language (HTML, bahasa untuk membangun halaman web pages). Jenis
data yang lain, akan memerlukan layanan atau program lain, disebut plug-ins atau add-ons.
Untuk membantu browser menentukan jenis data apa yang diterima receiving, server
menentukan file berisi jenis data apa.
Contoh implementasi
http://www.cisco.com/web-server.htm.
1. Browser menterjemahkan 3 bagian pada URL:
http (protocol or scheme)
www.cisco.com (Nama server)
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
web-server.htm (nama file yang diminta).
2. Browser kemudian memeriksa dengan sebuah nama server untuk konversi
www.cisco.com menjadi alamat numeric, yang nanti digunakan untuk menghubungi
server.
3. Menggunakan HTTP , browser mengirimkan sebuat perintah GET ke server dan
meminta file web-server.htm
4. Server mengirimkan kembali kode HTML untuk halaman web ini ke browser.
5. Browser menterjemahkan kode dan format HTML halaman tersebut untuk browser
window
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan salah satu protocol pada TCP/IP.
Berfungsi untuk menentukan sebuah request/response protocol. Pada saat client contohnya
web browser, mengirimkan sebuah request message ke server, HTTP protocol menentukan
jenis pesan client digunakan untuk request halaman web dan juga jenis pesan server yang
digunakan untuk merespon. Ada 3 jenis pesan yang umum digunakan, yaitu sebagai berikut:
1. GET
Merupakan sebuah client request data. Sebuah web browser mengirimkan pesan
GET untuk meminta halaman halaman dari sebuah web server.
Pada saat server menerima GET request, maka server akan merespon dengan
sebuah baris status, seperti HTTP/1.1 200 OK, dan sebuah pesan error, atau
informasi yang lain.
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. POST & PUT
Digunakan untuk mengirimkan pesan upload data ke web server. Sebagai contoh
pada saat user mamasukkan data ke sebuah form pada web page, POST
menambahkan data dalam pesan yang dikirim ke server.
PUT mengupload sumber daya atau isi dari web server.
Email Server
E-mail merupakan layanan paling popular. E-mail membutuhkan beberapa aplikasi dan
layanan layanan. 2 contoh Application layer protocols adalah Post Office Protocol (POP)
dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP).
Pada saat seseorang membuat sebuah pesan e-mail, maka menggunakan sebuah aplikasi
yaitu Mail User Agent (MUA), atau e-mail client. MUA mengizinkan pesan untuk dikirim dan
menempatkan pesan yang diterima kedalam mailbox client.
Untuk menerima pesan e-mail dari sebuah e-mail server, e-mail client menggunakan POP.
Pengiriman e-mail dari client atau server menggunakan pesan dengan format dan perintah
string ditentukan oleh SMTP protocol.
E-mail Server Processes
Email server menjalanjan 2 buah proses terpisah :
1. Mail Transfer Agent (MTA)
2. Mail Delivery Agent (MDA)
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mail Transfer Agent (MTA) digunakan untuk forward e-mail. MTA menerima sebuah pesan
dari MUA atau dari MTA yang lain pada email server yang lain. Berdasarkan pada header
pesan, dapat ditentukan bagaimana sebuah pesan harus di forward untuk mencapai
tujuannya. Jika mail dialamatkan ke sebuah user dimana mailboxnya pada server local,
maka mail tersebut akan dikirimkan ke Mail Delivery Agent (MDA), jika mail untuk user
diluar server local, maka MTA me route e-mail ke MTA pada server yang ditentukan.
E-mail server -- MTA
E-mail server -- MDA
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mail Delivery Agent (MDA) menerima sebuah potongan e-mail dari sebuah Mail Transfer
Agent (MTA) dan langsung mengirimkannya. MDA menerima semua inbound mail dari MTA
dan menempatkannya ke users' mailboxes yang cocok. MDA dapat juga menyelesaikan
final delivery issues, seperti virus scanning, spam filtering, dan return-receipt handling.
Sebagian besar komunikasi e-mail menggunakan aplikasi MUA, MTA, dan MDA.
E-mail menggunakan protocol POP dan SMTP.
POP dan POP3 (Post Office Protocol, version 3) merupakan inbound mail delivery protocols
dan berjenis client/server protocols. POP dan POP3 mengirim e-mail dari e-mail server ke
client (MUA). MDA mendengarkan pada saat client terhubung ke sebuah server. Pada saat
koneksi tercipta, maka server dapat mengirimkan e-mail ke client.
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), mengatur transfer outbound e-mail dari sending
client ke e-mail server (MDA), begitu juga dengan transport e-mail antara e-mail servers
(MTA). SMTP mengizinkan e-mail untuk dibawa melalui data networks antara jenis server
yang berbeda dan client software dan memungkinkan perubahan e-mail pada internet.
SMTP protocol message format menggunakan serangkaian perintah dan jawaban standar.
Perintah ini mendukung prosedur yang digunakan dalam SMTP, seperti session initiation,
mail transaction, forwarding mail, verifying mailbox names, expanding mailing lists, dan the
opening dan closing exchanges.
2015 12
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa SMTP protocol :
HELO - identifies the SMTP client process to the SMTP server process
EHLO - Is a newer version of HELO, which includes services extensions
MAIL FROM - Identifies the sender
RCPT TO - Identifies the recipient
DATA - Identifies the body of the message
File Transfer Protocol (FTP)
File Transfer Protocol (FTP) dikembangkan untuk mengizinkan file transfers antara client
dan server. FTP client merupakan sebuah aplikasi yang berjalan pada sebuah computer
computer yang menggunakan untuk push dan pull files dari sebuah server yang
menjalankan FTP daemon (FTPd).
Agar transfer files berjalan dengan sukses, FTP membutuhkan 2 koneksi antara client dan
server: satu untuk commands dan replies, yang lain untuk file transfer.
Client menciptakan koneksi pertama ke server pada TCP port 21. Koneksi ini
digunakan untuk control traffic, berisi client commands dan server replies.
Client menciptakan koneksi kedua ke server pada TCP port 20. Koneksi ini untuk file
transfer dan akan dibuat setiap saat jika dengan sebuah file ditransfer.
File transfer bias terjadi 2 arah yaitu client dapat melakukan download (pull) sebuah file dari
server atau client dapat upload (push) file ke server.
2015 13
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.
9. CCNA exploration 4.0 Network Fundamental
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM JARINGAN
Keamanan Jaringan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Teknik Informatika
14 87038 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Tidak ada metode tunggal untuk melindungi jaringan. Setiap sistem keamanan dapat dicrack, jika tidak dari luar maka dipastikan dari dalam. Cara terbaik untuk mengamankan jaringan adalah memiliki berbagai lapisan keamanan.
Mempu memahami konsep
keamanan komputer secara umum
2015 2
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kejahatan Komputer
13.1.Munculnya Kejahatan Komputer
13.1.1 Penyebab Meningkatnya Kejahatan Komputer
Maraknya kejahatan computer hingga saat ini ,yang diindikasikan terus mengalamipeningkattan yang
disebabkan seperti berikut ini
Aplikasi bisnis yang mengunakan teknologi informasi dan jaringan computer semakin
meningkat .sebagai contoh saat ini mulai bermunculan aplikasibisnis seperti perbankan
,online banking,Electronic Data Interchange(EDI).
Server terdesentralisasi dan terdistribusi menyebabkan lebih banyak system yang harus
ditangani .hal ini membutuhkan lebih banyak operator dan administrator andal yang juga
kemungkinan harus disebar keseluruh lokasi. padahal mencari operator dan administrator
andal adalah sangat sulit,apalagi harus disebar keberbagai tempat.
Transisi dari vendor tunggal ke multivendor sehingga lebih banyak system atau perangkat
yang harus dimengerti dan masalah interoperability antar vendor yang lebih sulit ditangani.
13.1.2 Aspek-aspek Keamanan Komputer
Beberapa aspek keamanan computer meliputi hal-halseperti berikut ini:
Aunthentication, yaitu agar penerima informasi dapat memastikan keaslian pesan tersebut
dating dari orang yang dimintai informasi,dengan kata lain informasi tersebut benar-benardari
orang yang dikehendaki.
Integrity,yaitu keaslian pesan yang dikirim melalui sebuah jaringandan dapat dipastikan
bahwa informasi yang dikirimkan tidak dimodifikasi oleh orang yang tidak berhak dalam
perjalanan informasi tersebut.
Privacy,yaitu lebih kearah data-data yang sifat-sifatnya privat(pribadi)
Availability, yaitu aspek ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika
dibutuhkan.
Acces control, aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi.hal ini
biasanya berhubungan dengan masalah autentik dan juga privasi.
13.2 Konsep Keamanan
13.2.1 Tujuan /Syarat Keamanan
System computer bias dikatakan sebagai suatu system yang aman jika telah memenuhi beberapa
syarat tertentu untuk mencapai suatu tujuan keamanan.Secara garis besar, persyaratan keamanan
system computer dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu:
a. Kerahasian (secrecy). secrecy berhubungan dengan hak akses untuk membaca data atau
informasi dari suatu system computer.dalam hal ini suatu system computer dapat dikatakan
aman jika suatu data atau informasi hanya dapat dibaca oleh pihak yang telah diberi hak atau
wewenang.
2015 3
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
b. Integritas (integrity).integrity berhubungan dengan hak akses untuk mengubah data atau
informasi dari suatu system computer.
c. Ketersediaan (availability).availability berhubungan dengan ketersediaan data atau informasi
pada saat yang dibutuhkan .
13.2.2 Lingkup Pengamanan
Lingkup keamanan adalah sisi-sisi jangkauan keamanan computer yang bias dilakukan.pada
prinsipnya pengamanan system computer mencakup empat hal yang sangatmendasar,yaitu:
a. Pengamanan secara fisik
Computer secara fisik adalah wujud computer yang bisa dilihat dan diraba,seperti
monitor,CPU,keyboard dan lain-lain.jika computer memang perlu untuk diamankan karena
fungsi dan data di dalamnya yang penting,maka pengaman secara fisik dapat dilakukan
dengan dengan menempatkan system computer pada tempat atau lokasi yang mudah
diawasi dan dikendalikan,pada ruangan tertentu yang dapat dikunci,dan sulit dijankau orang
lain,sehingga tidak ada komponen yang hilang.
b. Pengamanan Akses
Ini dilakukan untuk PC yang mengunakan system operasi lagging (penguncian) dan system
operasi jaringan.ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang sifatnya disengaja ataupun
tidak disengaja.
c. Pengaman Data
Pengamanan data dilakukan dengan menetapkan system tingkatan atau hierarki akses
dimana seseorang hanya dapat mengakses data tertentu saja yang menjadi haknya
d. Pengamanan Komunikasi jaringan
Jaringan disini berkaitan erat dengan pemanfaatan jaringan republic seperti internet
pengamanan jaringan dapat dilakukan dengan mengunakan kriptografi dimana data yang
sifatnya sensitive dienkripsi atau disandikan terlebih dahulu sebelum ditransmisikan melalui
jaringan tersebut.
13.2.3 Bentuk-bentuk Ancaman
Bentuk-bentuk ancaman yang munkin terjadi pada system computer baik yang berbasis jaringan
maupun tidak pada dasarnya dibedakan menjadi empat kategori,yaitu:
a. Interupsi (Interruption)
merupakan bentuk ancaman terhadap ketesediaan,di mana suatu data dirusak sehingga
tidak dapat digunakan lagi.tindakan perusakan yang dilakukan dapat berupa perusakan fisik
maupun nonfisik.perusakan fisik umumnya berupa perusakan hardisk dan media
penyimpanan lainnya serta pemotongan kabel jaringan,sedangkan perusakan nonfisik berupa
penghapusan suatu file-file tertentu dari system computer
2015 4
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 13.2.Pengiriman Terjadi Interupsi
b. Intersepsi (interception)
merupakan suatu bentuk ancaman terhadap secrecy,dimana pihak yang tidak berhak berhasil
mendapat hak akses untuk membaca suatu data/informasi dari suatu system computer.
Gambar 13.3 Pengiriman Terjadi Intersepsi
c. Modifikasi (Modification),merupakan suatu bentuk ancaman terhadap integritas,dimana
pihak yang tidak berhak berhasil mendapat hak akses untuk mengubah suatu data atau
informasi dari suatu system computer.biasanya data atau informasi yang diubah adalah
record dari suatu tabel pada file database.
Gambar 13.4 Pengiriman Terjadi Modifikasi
d. Pabrifikasi (fabrication), merupakan suatu bentuk ancaman terhadap integritas.tindakan
yang biasa dilakukan dengan meniru dan memasukan suatu objek kedalam system
computer.
2015 5
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 13.5.Pengiriman Terjadi Pabrifikasi
13.2.4 Program Perusak/Pengganggu
Secara garis besar program yang umumnya merusak atau mengganggu system computer dapat
dikelompokan sebagai berikut:
a. Bug
merupakan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada suatu program aplikasi yang terjadi
secara tidak sengaja.hal ini umumnya dikarenakan kecerobohan dari pihak programmerpada
waktu menulis program tersebut.
b. Chameleons
merupakan program yang diseludupkan atau disisipkan kedalam suatu system computer dan
berfungsi untuk mencuri data dari system computer yang bersangkutan.
c. Logic Bomb
Bomb akan ditempatkan atau dikirimkan secara diam-diam pada suatu system komputeryang
menjadi target dan akan meledak biloa pemicunya diaktifkan.
d. Trojan Horse
prinsip kerja dari Trojan horse mirip seperti chameleons ,bedanya Trojan horse akan
melakukan sabotase dan perusakan terhadap system computer yang dijangkitinya.
e. Virus
pada awalnya virus computer merupakan suatu program yang dibuat hanya untuk
menampilkan nama samaran serta beberapa baris kata dari pembuatnya,dan sama sekali
tidak membahayakan computer.
f. Worm
merupakan suatu program penggangu yang dapat memperbanyak diri dan akan selalu
berusaha menyebarkan diri dari satu computer ke computer yang lain dalam suatu jaringan.
13.2.5 Prinsip Desain Pengamanan
a. Least Privilage.
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap proses yang dilakukan pengguna suatu system
computer harus beroperasi pada level terendah yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugasnya.
2015 6
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
b. Economy of Mechanism.
Prinsip ini menyatakan bahwa mekanisme keamanan dari suatu system harus sederhana
sehingga dapat diverifikasi dan diimplementasi dengan benar.
c. Complete Mediation.
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap akses ke system computer harus di cek kedalam
informasi kendali akses untuk otorisasi yang tepat.
d. Open Design.
Prinsip ini menyatakan bahwa mekanisme keamanan dari suatu sistemharus dapat
diinformasikan dengan baik sehingga memungkinkan adanya umpan balik yang dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan system keamanan.
e. Separation of Priviledge.
Prinsip ini menyatakan bahwa untuk mengaksessuatu informasi tertentu seorang pengguna
harus memenuhi persyaratan tertentu.
f. Least Common Mechanism.
Prinsip ini menyatakan bahwa antar pengguna harus terpisah dalam system.
g. Psychological Acceptability.
Prinsip ini menyatakan bahwa mekanisme pengendalian system keamanan harus mudah
digunakan oleh pengguna.
13.3 Ancaman Keaman Komputer
Serangan pada suatu siswtem jaringan computer sendiri pada dasarnya memiliki tiga gelombang tren
utama yaitu:
Gelombang utama pada serangan fisik .serangan ditujukan kepada fasilitas
jaringan,perangkat elektronik,dan computer.
Gelombang kedua adalah serangan sintaktik.serangan ini ditujukan terhadap kerentanan
pada software ,celah yang ada pada algoritma kriptografi atau protocol.
Gelombang ketiga adalah serangan semantic.serangan jenis ini memanfaatkan arti dari isi
pesan yang dikirim.dengan kata lain adalah menyebarkan informasi melalui jaringan,atau
menyebarkan informasi tertentu yang mengakibatkan timbulnya suatu kejadian.
Sedangkan mnurut David Icove,berdasarkan lubang atau celah keamanan,keamanan dapat
diklasifikasikann menjadi empat yaitu:
a. Keamanan yang bersifat fisik:Termasuk akses orang ke gedung,peralatan,dan
media yang digunakan.Beberapa bekas penjahat computer mengatakan bahwa mereka sering
pergi ke tempat sampah untuk mencari berkas-berkas yang mungkin memiliki informasi tentang
keamanan.Misalnya pernah diketemukan coretan Password yang di buang tanpa dihancurkan.
b. Keamanan yang berhubungan dengan orang:Termasuk identifikikasi,dan profil
risiko dari orang yang mempunyai akses
2015 7
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
c. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (communication).yang
termasuk di dalam kelas ini adalah kelemahan dalam software yang digunakan untuk mengelola
data.seorang criminal dapat memasang virus atau Trojan horse sehingga dapat mengumpulkan
informasi yang semestinya tidak berhak di akses.
d. Keamanan dalam operasi:Termasuk prosedur yang digunakan untuk mengatur dan
mengelola system keamanan,dan juga termasuk prosedur setelah serangan.
13.3.1 Serangan Lokal
Screen saver password juga dapat di-crack dengan 95scrk(Screen saver Cracker).keduanya mudah
digunakan dan dapat diperoleh gratis diinternet.Tinggal mengamankan dokumen dengan melindungi
folder dan file itu sendiriyang relative lebih sulit dibongkar oleh hacker amatiran.itu pun belum seratus
persen aman.
Petunjuk menuliskan kata sandi adalah:
Jangan dicatat di kertas sebab sangat riskan .simpanlah di tempat tersembunyi.
Kumpulkan password account untuk email.
Jangan mudah di tebak.
Harus mampu melindungi dari tiga serangan: unauthorized disclosure, unauthorized
modification dan unauthorized removal.
Hindari pemakaian kata-kata:nama sendiri atau tanggal ulang tahun.
Gantilah minimum sebulan sekali.ini sangat berguna bila password berhasil di-crack,maka
hacker akan tertipu sebab password telah berubah.
Apabila pengguna gagal dalam melakukan login jaringan ,bekukan account beberapa saat.
13.3.2 Bahaya Internet
Bahaya sewaktu berinternet sudah dimulai sewaktu kita berselancar dan dapat dibagi atas dua
bagian besar:
Remote Contrlled PC
Infeksi Digital:virus dan Trojan
Remote Controlled PC
Akhir-akhir ini web lebih atraktif dan interaktif karena didesain secara dinamis.komponen-komponen
ini selain membuat Web lebih menarik,juga menyimpan potensi bahaya dari penyalahgunaan.ada
empat komponen aktif yang sedang marak, yaitu:ActiveX,Java applet,java script,dan VBScript.
Ada beberapa aturan yang harus diikuti oleh suatu program java:
Hanya mengakses daerah tertentu pada system computer local
Tidak menjalankan program lian pada computer local
Dijalankan hanya pada PC yang terhubung ke Internet
Hanya mengakses system file local atau melakukan pertukaran data melalui jaringan dan
tidak bisa keduanya.
Tidak dapat mengakses memori dari program.
2015 8
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Infeksi Digital:Virus dan Trojan
Bahaya terbesar terhadap computer kita tetaplah virus dan Trojan horse.
Dalam praktiknya ,terdapat dua opsi untuk menghadapi infeksi virus.
Usaha pencegahan untuk melindungi computer agar tidak terinfeksi virus.
Apabila infeksi telah terjadi,maka jalan terbaik adalah mengisolasi inmfeksi ini dan
membersihkan PC yang bersangkutan sesegera mungkin.
Dalam usaha pencegahan perlu disadari bahwa satu PC dapat terinfeksi virus sewaktu transfer
data.potensi bahaya dating dari:
Pemakaian media penyimpanan :disket,CD ROM,dan zip drive.kita bertanggung jawab
langsung atas pemakaian media penyimpanan.
Apabila PC kita terhubung via jaringan ke PC lain.
Orang lain mengunakan PC kita dapat mengakibatkan bahaya,baik disengaja maupun tidak.
13.3.3 Serangan Hacker
Mengenal Hacker dan Cracker
Cracker adalah seseorang yang masuk ke system orang lain,biasanya di jaringan komnputer.mem-
byspass kata sandi atau lisensi program computer,atau sengaja melawan keamanan computer.
Hacker menurut Eric Raymond didefinisikan sebagai programmer yang pandai.menurut Raymond
ada lima karakteristik yang nenandakan seseorang adalah hacker,yaitu:
Seseorang yang suka belajar detail dari bahasa pemrograman atau system
Seseorang yang melakukan pemrograman ,tidak Cuma berteori saja.
Seseorang yang bisa menghargai,menikmati hasil hacking orang lain.
Seseorang yang dapat secara cepat belajar pemrograman
Seseorang yang ahli dalam bahasa pemrograman tertentu atau system tertentu,seperti ”UNIX
hacker”
Cara Kerja Hacker
Untuk memberi gambarantentang keseluruhan proses hacking,dibawah ini disajikan langkah-
langkah logisnya,yaitu
1. Footprinting. Mencari rincian informasi terhadap system-sistem untuk dijadikan
sasaran,mencangkup pencarian informasi dengan mesin pencari,whois,dan DNS zone
transfer
2. Scanning.terhadap sasaran tertentu dicari pintu masuk yang paling mungkin digunakan
ping sweep dan port scan.
3. Enumeration. Telah intensif terhadap sasaran,yang mencari user account abash,network
resource and share.
4. Gaining Acces. Mendapatkan data lebih banyak lagi untuk mulai mencoba mengakses
sasaran.
2015 9
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
5. Escalating Privilege. Apabila baru mendapatkan user password di tahap sebelumnya,di
tahap ini di usahakan mendapat privile admin jaringan dengan password cracking.
6. Pilfering. Proses pengumpulan informasi dimulai lagi untuk mengidentikfikasimekanisme
untuk mendapatkan akses ke trusted system.
7. Covering Tracks. Begitu control penuh terhadap system diperoleh,maka menutup jejak
menjadi prioritas.
8. Creating Backdoors. Pintu belakang diciptakan pada berbagai bagian dari system untuk
memudahkan masuk kembalike system ini dengan cara membentuk user account palsu.
9. Denial of Service. Apabila semua usaha di atas gagal , penyerang dapat melumpuhkan
sasaran sebagai usaha terakhir.
Etika
Dalam komuniotas hacker ternyata ada etika dan aturan main yang membedakan antara hacker dan
cracker.Ada enam etika yang perlu diresapi seorang hacker:
1. Akses ke computer dan apa pun yang akan mengajarkan kepada kita bagaimana dunia ini
berjalan atau bekerja harus dilakukan tanpa batas dan total.
2. Semua informasi harus bebas,tidak disembunyikan.
3. Tidak pernah percaya otoritas percaya pada desentralisasi.
4. Seorang hacker hanya dinilai dari kemampuan hackingnya,bukan criteria buatan seperti
gelar,umur,posisi atau suku bangsa.
5. Seorang hacker membuat seni dan keindahan di computer.
6. Komputer dapat mengubah hidup kita menuju lebih baik.
Aturan Main Hacker
Gambaran umum aturan main yang perlu diikutiseorang hacker seperti dijelaskan oleh Scorpio,yaitu:
Di atas segalanya,hormati pengetahuan dan kebebasan informasi.
Jangan mengambil keuntungan yang tidak adil dari tindakan hacking.
Tidak mendistribusikan dan mengumpulkan software bajakan.
Tidak pernah meng-hack sebuah system untuk mencuri uang.
Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
Langkah Mengamankan Serangan Hacker
Secara umum ada 6 langkah besar yang mungkin bisa digunakanuntuk mengamankan jaringan dan
system computer dari serangan hacker,yaitu:
1. Membuat komite pengarah keamanan
Komite pengarah sangat penting untuk dibentuk agar kebijakan keamanan jaringan dapat
diterima oleh semua pihak,agar tidak ada orang terpaksa,merasa tersiksa,merasa
aksesnya dibatasi dalam beroperasi di jaringan intranet mereka.
2. Mengumpulkan informasi
2015 10
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Sebelum kebijakan keamanan jaringan diimplementasikan , ada baiknya proses audit
yang lengkap dilakukan.
3. Memperhitungkan risiko
Risiko dalam rumus sederhana dapat digambarkan sebagai sebagai;
Risiko = Nilai Aset * Keretanan * Kemungkinan di eksploit
4. Membuat solusi
Pada saat ini sudah cukup banyak solusi yang sifatnya plug n play yang terdapat
dipasar.akan tetapi ,tidak ada satu program atau solusi yang ampuh untuk semua jenis
masalah.
5. Implementasi dan edukasi/pendidikan
Setelah semua dukungan diperoleh maka proses implementasi dapat dilakukan
6. Terus-menerus menganalisis dan merespons.
Sistem selalu berkembang ,oleh karena itu proses analisis dari prosedur yang
dikembangkan harus selalu dilakukan.
Carder
Istilah carder cendrung kurang popular disbanding hacker dan cracker.Carder merupakan istilah
yang digunakan untuk kejahan kartu kredit yang dilakukan lewat transaksi online.
2015 11
Sistem Jaringan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Stallings, W. [2011] Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2. Dony Ariyus & Rum Andri K.R [2008], Komunikasi Data, Penerbit Andi, Bab 1
3. Forouzan, Behrouz A, 2007, Data Communications and Networking, 4nd Edition,
McGraw-Hill Forouzan Networking Series.
4. http://www.camiresearch.com/Data_Com_Basics/data_com_tutorial.html di akses tgl 01-
03-2014
5. Fitzgerald, Jerry and Dennis, Alan and Durcikova, Alexandra, 2012, Business Data
Communication and Networking, Eleveth Edition, Wiley Publishing, Inc.
6. Lowe, Doug, 2005, Networking All-in-One Desk Reference For Dummies®, 2nd
Edition, by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana.
7. Stalling, William, 2001, Data And Computer Communications, MacMillan Publishing
Company, New York.
8. Sosinsky, Barrie, 2009, Networking Bible, Wiley Publishing, Inc., Indianapolis,
Indiana.