Download - MORFOLOGI TANAH
ACARA XMORFOLOGI TANAH
I. TUJUAN1. Dapat mendiskripsikan perbedaan sifat-sifat tanah dari satuan lahan
yang berbeda.2. Dapat menguji sifat-sifat tanah dan ciri spesifik suatu bentangan tanah.3. Dapat mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap pembentukan
tanah.4. Dapat mengetahui sifat dan tanda-tanda khusus suatu jenis tanah di
lapangan.
II. DASAR TEORIPengkajian tanah selaku bahan yang bebas di alam dengan
memperhatikan dan melakukan pengamatan terhadap sifat-sifat dan hubungan antar tanah yang diamati memungkinkan terhadap penyelesaian lapangan terhadap banyak masalah tentang pedogenesa,klasifikasi, penafsiran dan pemanfaatan terhadap tanah. Data pengamatan lapangan menyajikan informasi langsung tentang sifat-sifat dimensional seperti ketebalan solum, jeluk perakaran, konsistensi, dan sebagainya (Agus.et.al, 2008).
Morfologi tanah adalah deskripsi tubuh tanah mengenai kenampakankenampakan, ciri-ciri dan sifat-sifat tanah umum yang diperlukan suatu profil tanah. Ciri-ciri morfologi profil tanah merupakan petunjuk dari proses-proses yang dialami sesuatu jenis tanah selama pelapukan dan perkembangannya. Oleh pengaruh faktor-faktor pembentuk tanah yang berbeda., akan meninggalkan ciriciri pada profil tanah yang berbeda pula (Suratman, 1993).
Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang diamati dan dipelajari di lapangan. Sebagian dari sifat morfologi tanah merupakan sifat fisik dan sebagian kecil sifat kimia dan biologis. Hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. Batas-batas horisontal
Batas horison dalam profil tanah dapat terlihat jelas atau kabur. Dapat diketahui dengan cara ketukan, tusukan, jenis tekstur yang mendominasi,dan warna.
2. Warna tanahWarna tanah dapat ditentukan dengan buku Munshell Soil Color
Chart, yang disusun dari 3 variabel hue, value, chroma. Hue adalah warna spektrum yang dominan, value adalah gelap tarangnya warna,
chroma adalah kekuatan warna spektrum. Perbedaan warna tanah dipengaruhi oleh BO ( BO tinggi, warna tanah semakin gelap) . Kandungan Fe pada tanah yang tergenang, tanah berwarna abu-abu karena kandungan Fe dalam keadaan tereduksi Fe 2-. Pada tanah yang berdrainase baik, warna tanah semakin merah (Hardjowigeno,1987).
3. Tekstur tanahTekstur tanah terdiri dari pasir, debu, liat, tapi dalam
perbandingannya dapat bercampur menjadi geluh.4. Struktur tanah
Struktur tanah adalah gumpalan kecil dari buttr-butir tanah, dapat berupa butir-butir pasir,debu, dan liat terikat satu sama lain oleh perekat BO dan oksidaoksida besi.
5. Konsistensi tanahKonsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir
tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Hal ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Tanah yang mempunyai konsistensi yang baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah.
6. DrainaseDrainase tanah adalah cepat lambatnya perembesan air ke dalam
tanah. Tanah dibedakan menjadi kelas drainase terhambat sampai sangat cepat. Drainase dipengaruhi oleh pori-pori tanah. Pori-pori tanah besar berarti drainasenya baik. Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan BO, struktur tanah, dan tekstur tanah. (Notohadiprawiro,2000)
III. ALAT DAN BAHAN1. Tes kit tanah lengkap.2. Lembar pengamatan profil.3. Alat tulis.4. Profil tanah sepanjang Yogyakarta-Baron : Regosol di Piyungan, Latosol di Patuk, Rendzina di tepi Sungai Oya, Grumusol di Gading, mediteran di Semanu, Lithosol di Tepus.
IV. CARA KERJA1. Memilih tempat yang tidak tergenang air, datar dan mewakili
tempat sekitarnya.2. Menggali lubang untuk profil tanah dengan dinding di sebelah
selatan, ukuran panjang 1,5 m, lebar 1 m dan kedalaman 1 m. Tempat untuk mengamati dibuatkan lubang bertangga. Profil tanah juga dapat dibuat pada tebing yang dibuat tegak lurus.
3. Mencatat ciri-ciri morfologi di permukaan tanah sesuai dengan formulir pelukisan profil.
4. Menandai perlapisan yang ada dengan garis yang tegas.5. Mencatat ciri-ciri dakhil perlapisan sesuai dengan formulir yang
ada.6. Mengambil contoh tanah tiap lapisan dalam plastik yang beritiket :
Kode tempat, kode tanah, nomor lapisan, dan ciri-ciri istimewa lainnya.
V. DATA DAN PERHITUNGAN
1. PELUKISAN PROFIL TANAH
Acara X : Morfologi Tanah
Desa : Kalitirto
Kecamatan : Berbah
Kabupaten : Sleman
Tanggal : 25 Mei 2014
Jenis Tanah : Inseptisol
Kode Lubang Profil : KP4
Iklim : Tropis
Sifat Bulan Ini : Lembab
Ketinggian Tepat : 139 m dpl
Cuaca Kemarin : Terang
Cuaca Sekarang : Terang
Vegetasi : Duren, Kelengkeng, Kelapa, Sawo Bludro,
Rumput, Biola Cantik
Relief Makro
Datar : 0-3 %
Relief Mikro : Rata
Derajat Kemiringan
Datar : 0-1˚
Drainase
a. Drainase Permukaan : Lambat
b. Drainase Dakhil : cepat
Keadaaan Permukaan Tanah
a. Bahan Besar : Batu
b. Ukuran : Sedang-Besar
c. Jumlah : Sedikit
d. Sebaran : Sana-sini
e. Erosi : Tidak Tampak
Pemakaian Tanah : Penelitian
Pengaruh Manusia : Ada (kecil)
No. Horizon I II III IV
1.Jeluk lapisan 0-25 cm 25-53 cm 53-76 cm 76-100 + cm
2. Batas horison
a. Jelas / tidak
b. Topografi
Jelas
Datar
Jelas
datar
Kurang Jelas
datar
Jelas
datar
3.Warna Munsell
a. Nilai
b. Sebutan
4/1dark grey 5
yr
Pinkish Grey
3/1 dark grey
5 yr
5 YR 3/2
Pinkish Grey
3/2 dark reddish
brown 5 yr
4.Bahan Kasar
a. Jenis
b. Jumlah
c. Sebaran
d. Sifat
pasir
banyak
Tersebar
Pasir
5.Tekstur Pasiran pasiran Pasiran Pasiran
6.Struktur
a. Tipe
b. Derajat
c. Kelas
Granuler
Lemah
Kecil
Granuler
Lemah
Kecil
Granuler
Lemah
Kecil
Granuler
Lemah
Kecil
7.Konsistensi
a. Basah
b. Lembab
c. Kering
-
Tdk teguh
Tdk Teguh
-
Tdk teguh
Tdk Teguh
-
Tdk teguh
Tdk Teguh
8.Perakaran
a. Ukuran
b. Jumlah
Kecil-sedang
Banyak
Kecil
Sedikit
Kecil
Sedikit
9.Ciri Kimiawi
a. Bahan Organik
b.Padas
c. PH
d. Mn
e. Ferro (Fe3+)
f. Ferri (Fe2+)
g. Gleisasi
h. Kapur
i. Si
+
-
5
+
R3
O3
-
+
+
-
-
5
-
R3
O3
-
+
+
-
+
6
-
R3
O3
+
+
-
-
-
5
+
R3
O3
-
+
-
Keterangan :
R3 = Biru nyata.
O3 = Merah nyata.
2. PELUKISAN PROFIL TANAH
Desa : Nglanggeran
Kecamatan : Patuk
Kabupaten : Gunung Kidul
Tanggal : 25 Mei 2014
Jenis tanah : Latosol
Kode lubang profil :
Iklim : Tropis
Sifat bulan ini : Basah
Ketinggian tempat :
Cuaca kemarin : Hujan
Cuaca sekarang : Panas
Vegetasi : Jati, mahoni, melinjo, pete, sono, akasia,
ketela,tembelekan, krinyu, sukun.
Fisiografi : Lereng kaki bukit.
Relief makro : Berbukit = 15-30 %
Relief mikro : Berlipatan
Kemiringan
a. Derajat kemiringan : Miring = 8-11 0
b. Panjang lereng :± 17 m
c. Arah lereng : Timur
Drainase
a. Drainase permukaan : Cepat
b. Drainase dakhil : Cepat
Keadaan permukaan tanah
a. Bahan kasar : Kerikil
b. Ukuran : Kecil
c. Jumlah : Banyak
d. Sebaran : Sana-sini
e. Erosi : Erosi Permukaan
Pemakaian tanah : Kebun
Pengaruh manusia : Ada (Sedang)
No. Horison I II III
1.Jeluk
Lapisan(cm)
0 cm – 11 cm 11 cm - 19 cm 19 cm – 26 cm
2.Batas Horison
a.Jelas/tidak
b.Topografi
Tidak Jelas
Tidak rata
Tidak jelas
Tidak rata
Tidak jelas
Tidak rata
3.Warna Tanah
A.Nilai
b.Sebutan
2,5 YR 5/6
Red
2,5 YR 4/4
Redish Brown
2,5 YR 3/4
Dark Redish
brown
4.Bahan Kasar
a.Jenis
b.Jumlah
c.Sebaran
Batu
Sedikit
Sana-sini
Batu
Sedikit
Tdk Merata
d.Sifat Keras Keras
5.Tekstur Lempungan Lempungan Lempungan
6.Struktur
a.Tipe
b.Derajat
c.Kelas
Gumpal
Agak teguh
Kecil-Sedang
Gumpal
Agak teguh
Kecil-Sedang
Gumpal
teguh
Kecil-Sedang
7.Drainase
a.Basah
b.Lembab
c.Kering
Liat lengket
Agak teguh
Liat lengket
Agak teguh
Liat lengket
teguh
8.Perakaran
a.Ukuran
b.Jumlah
Besar& Kecil
Sedikit-Banyak
Kecil-Sedang
Sedikit
Kecil - sedang
Sedikit
9.Ciri Kimiawi
a.Bahan Organik
b.Padas
c.PH
d.Mn
e.Ferro(Fe2+)
f.Ferri(Fe3+)
g.Gleisasi
h.Kapur
i.Si
+++
-
6
++
R1
O3
-
-
-
-
+
5
+
R3
O3
+
-
-
+
-
7
++
R3
O3
-
-
-
Keterangan :
R1 = merah nyata + Biru.
O3 = merah nyata.
3. PELUKISAN PROFIL TANAH
Desa : Bunder
Kecamatan : Playen
Kabupaten : Gunung Kidul
Tanggal : 25 Mei 2014
Jenis tanah : Rendzina, Mollisol
Kode lubang profil : 3 (kelompok 7)
Iklim : Tropis
Sifat bulan ini : Basah
Ketinggian tempat : dpl
Cuaca kemarin : Hujan
Cuaca sekarang : Panas
Vegetasi : pinus, secang, semak, sono keling, mahoni.
Fisiografi : Lereng kaki bukit
Relief makro : Bergelombang = 8-16 %
Relief mikro : Berlipatan
Kemiringan
a. Derajat kemiringan : Miring = 8 - 11˚
b. Panjang lereng : 50 m
c. Arah lereng : Barat Laut
Drainase
a. Drainase permukaan : Cepat
b. Drainase dakhil : Sedang
Keadaan permukaan tanah
a. Bahan kasar / induk : Batu (gamping)
b. Ukuran : Sedang
c. Jumlah : Banyak
d. Sebaran : Sana-sini
e. Erosi : Erosi permukaan
Pemakaian tanah : Untuk Hutan Pendidikan
Pengaruh manusia : Ada (sedang)
No. Horison I II III
1. Jeluk lapisan
(cm)0 cm – 19 cm 19 cm – 35 cm >35 cm
2. Batas horison
a. Jelas / tidak
b. Topografi
jelas
Bergelombang
jelas
Bergelombang
jelas
Bergelombang
3.Warna
Munshell
a. Nilai
b. Sebutan
5 YR 4/2
dark reddish
brown
5 YR 3/4
Dark reddish
brown
5 YR 4/2
Dark reddish
grey
4. Bahan kasar
a. Jenis
b. Jumlah
c. Sebaran
d. Sifat
Gamping
Banyak
Sana-sini
Keras
Gamping
Banyak
Sana-sini
Keras
Gamping
banyak
sana-sini
Keras
5. Tekstur Lempung Lempung Lempung
6. Struktur
a. Tipe
b. Derajat
c. Klas
Gumpal
Sangat teguh
besar
Gumpal
Sangat teguh
Besar
Gumpal
Sangat teguh
Besar
7. Konsistensi
a. Basah
b. Lembab
c. Kering
Sangat lengket
Sangat teguh
Sangat lengket
Sangat teguh
Sangat lengket
Sangat teguh
8. Perakaran
a. Ukuran
b. Jumlah
Sedang Kecil
Banyak
Sedang Kecil
Banyak
Sedang kecil
Banyak
9. Sifat kimia
a. BO
b. Padas
c. pH
d. Mn
e. Ferro (Fe)
f. Ferri (Fe)
g. Gleisasi
h. Kapur
+
-
5
+++
R3
O3
-
++
+
-
5
+
R3
O3
-
+
+
-
7
+++
R3
O3
-
+++
i. Si - - -
Keterangan :
R2 = .
O3 = merah nyata.
4. PELUKISAN PROFIL TANAH
Desa : Gading
Kecamatan : Playen
Kabupaten : Gunung Kidul
Tanggal : 25 Mei 2014
Jenis tanah : Grumusol, Ordo Vertisol
Kode lubang profil :
Iklim : Tropis
Sifat bulan ini : Basah
Ketinggian tempat :
Cuaca kemarin : Hujan
Cuaca sekarang : Panas
Vegetasi : Palawija, pisang
Fisiografi : Teras
Relief makro : Datar = 0 – 3 %
Relief mikro : Gilgai
Kemiringan
a. Derajat kemiringan : Datar 0– 10
b. Panjang lereng : -
c. Arah lereng : -
Drainase
a. Drainase permukaan : Cepat
b. Drainase dakhil : Lambat
Keadaan permukaan tanah
a. Bahan kasar : Konkresi (Mn).
b. Ukuran : Kecil
c. Jumlah : Banyak
d. Sebaran : Merata
e. Erosi : Tidak tampak
Pemakaian tanah : percobaan Pertanian
Pengaruh manusia : Ada (besar)
No. Horison I II III
1. Jeluk lapisan
(cm)0 – 20 cm 20-40 cm 40-60 cm
2. Batas horison
a. Jelas / tidak
b. Topografi
Tidak Jelas
datar
Tidak Jelas
datar
Tidak Jelas
datar
3.Warna
Munshell
a. Nilai
5yr 3/1 very
dark grey
b. Sebutan
4. Bahan kasar
a. Jenis
b. Jumlah
c. Sebaran
d. Sifat
Mn (konkresi)
Banyak
Merata
Keras
Mn (konkresi)
Banyak
Merata
Keras
Mn (konkresi)
Banyak
Merata
Keras
5. Tekstur Lempung Lempung Lempung
6. Struktur
a. Tipe
b. Derajat
c. Klas
7. Konsistensi
a. Basah
b. Lembab
c. Kering
-
-
-
-
-
-
8. Perakaran
a. Ukuran
b. Jumlah
-
-
-
-
-
-
9. Sifat kimia
a. BO
b. Padas
c. pH
d. Mn
e. Ferro (Fe)
f. Ferri (Fe)
+++
-
8
++ +
R3
O3
+++
-
8
+++
R3
O3
+++
-
8
+++
R3
O3
g. Gleisasi
h. Kapur
i. Si
-
+
+
-
+
+
-
+++
+
Keterangan :
R3 = biru nyata.
O3 = merah nyata.
VI. PEMBAHASANPada praktikum kali ini yaitu mengenai morfologi tanah. Praktikum
dilakukan di 5 tempat yang berbeda masing-masing dengan jenis tanh yang berbeda, tanah-tanah tersebut antara lain : tanag regosol, tanah latosol, tanah rendzina, tanah grumusol dan tanah mediteran. Praktikum ini dilakukan
dengan meneliti dan melakukan pengamatan tanahnya. Hal yang dilakukan yaitu melukiskan profil tanah yang terdiri dari relief makro, relief mikro, kemiringan, drainase dan keadaan permukaan tanahnya, selain itu juga dilihat lapisan horizon-horizon tanahnya.
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh unik yang menyelaputi lapisan batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri dari lapisan–lapisan atau disebut horizon, yang bisa diamati dengan menggunakan profil tanah.
Sifat morfologi tanah adalah sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari dilapangan. Sebagian sifat morfologi tanah merupakan sifat-sifat fisik dari tanah tersebut. Sifat fisik tanah yang berpengaruh pada kegiatan pertanian antra lain tekstur, struktur, konsistensi, kapasitas memegang air, kapasitas infiltrasi, permeabilitas, drainase, kedalaman efektif, dsb. Faktor tanah yang penting adalah kandungan hara yang tersedia makro dan mikro, pH tanah, kandungan bahan organik, kapasitas tukar kation, kadar bahan beracun (misal: Fe, Al-dd) dsb. Sedangkan bahan biologi yang penting adalah jumlah dan aktivitas organisne di dalam tanah. Tindakan-tindakan terhadap tanah umumnya ditunjukkan untuk menambah dan menjamin keseimbangan hara bagi tanaman, mencegah keracunan, kehilangan, dan kerusakan serta memanipulasi kondisi lingkungan hingga sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan taaman dan hewan. Dalam pengelolaan pertanian pemanfaatan maksimal faktor-faktor tersebut harus memperhatikan untuk menjaga produktivitas dan kegunaan tanah secara lestari.
Berdasarkan sifat morfologi tersebut, tanah dapat dibedakan ke dalam profil-profil tanah sesuai sifat morfologinya. Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sbb: O –A – E – B – C – R. Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B. Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A. Lapisan Tanah Bawah: E – B. Keterangan: O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa) A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap. E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi, berwarna terang. B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial). C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi perubahan. R:Bahan Induk tanah. Tanah latosol yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Tanah ini sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah. Warns tanahnya merah hingga kuning, sehingga sering disebut tanah merah. Tanah
latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila tersing kap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.Tanah latosol tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Tanah dengan kadar liat lebih dari 60 %, remah sampai gumpal, gembur, warna tanah seragam dengan dengan batas-batas horison yang kabur, solum dalam (lebih dari 150 cm), kejenuhan basa kurang dari 50 %, umumnya mempunyai epipedon kambrik dan horison kambik. Tumbuhan yang dapat hidup di tanah latosol adalah padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit.
Data hsil pengamatannya yaitu untuk tanah yang pertama tanah regosol. Tanah ini diambil dan diamati di daerah kalitirto, berbah, dengan ketinggian 135 m dpl. Dengan vegetasi yang mendominasi yaitu murbei, bambu, krinyu. Untuk fisiologinya termasuk dalam alluvial fan, dengan reliefnya datar antara 0-3%, drajat kemiringannya 0-1%, drainase permukaan dan dakhilnya yaitu dalam kategori sedang. Kemudian bahan kasar, ukuran, jumlah, sebaran, erosi yang masuk dalam kategori keadaan permukaan tanahnya yaitu pasir, halus, d=sedikit, merata dan tidak tampak. Pemakaian tanahnya digunakan sebabagai kebun penelitian dengan adanya pengaruh manisia yang besar. Kemudian dilakukan penggalian tanah untuk mengetahui lapisan horizon tanahnya. Ada 6 lapisan horizon tanahya dengan kedalaman tanahnya yaitu : 22cm, 11cm, 10cm,8cm,13cm dan 14cm. Untuk batas horizon dan topografinya yaitu tidak jelas dan datar, kemudian dilakukan pengujian warna munsell dengan hasil lapisan 1 = 10 YR 3/2 (very dark greis brown), lapisan 2= 10 YR 3/2(drak brown), lapisan 3 = 2,5 YR 4/4 (olive brown), lapisan 4= 10 Yr 5/3 (brown), lapisan 5= 10 YR 5/3 (brown) dan lapisan 6 = 10 YR 5/3 (brown).termasuk dalm tekstur pasiran, struktur nya granuler dan intuk ciri kimiawi yaitu kandungan bahan organik tettinggi pada lapisan 1 dengan pH 8. Untuk konsistensi tanahnya tidak teguh.
Data selajutnya yaitu pada tanah latosol. Tanah ini diambil didaerah nglanggeran gunung api purba. Dengan ketinggian 135 m dpl, vegetasi penyusunya yaitu mlinjo, gmelina, mahoni, untuk fisiografinya berada pada punggung bukit. Relief makro dan mikrikro nya yaitu 15-30% dengan kondisi agak miring serta derajat kemiringanya yaitu 4-7. Drainase pemukaan dan dakhil nya yaitu lambat dan sangat lambat. Keadaan permukaan tanahnya yaitu berkerikil dengan ukuran kecil jumlahnya sedikit dan persebarannya merata, serta erosi tanhnya tidak tampak. Pemakaina tanahnya biasanya digunakan untuk lahan pertanian dan biasanya ditanami tanaman kayu, dengan pengaruh manusianya ada sedang. Untuk lapiasan horizonnya ada 2 lapisan yaitu dengan kedalaman 7.5cm dan 13,5 cm dengan batasn horizon yang tidak jelas dan tidak rata. Untuk nilai munsellnya yitu dark red dan resdish brown. Teksturnya yaitu lempung dengan struktur gumpal. Dengan konsistensinya
lemah. Untuk ciri kimaiwi yaitu bahan organik penyusunya banyak dari lapisan satu dan dua, denagn kandungan kapur sedikit. Tanah latosol ini memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena daerah tersebut bekas dari gunung berapi.
Pengamatan selanjutnya yaitu dilakukan didaerah bunder jenis tanahnya rendzina yang berada diketinggian 100m dpl, dengan vegetasi akasia , secang, mahoni. Untuk ciri kimai tanahnya yaitu ditemukan 4 lapisan horizon yang masing-masing lapisan menggandung bahan organik tinggi, oleh sebab itu tanaman yang tumbuh juga dapat cocok pertumbuhannya. Untuk batasan horizonnya jelas dan tidak rata. Bahan kasar penyusun tanahnya yaitu batuan kapur dengan sedikit menggumpal dan agak lunak. Teksturnya lempung ,struktur tanahnya gumpal serta konsistensi tanahnya agak kuat, kandungan kapurnya tidak ada, serta gleisasnya sedikit.
Selajutnya tanah grumusol, sampel tanah grumusol diambil didaerah gading palyen gunungkidul. Hasil pengmatannya yaitu tempat penggambila tanahnya berada di ketinggian 190 m dpl. Untuk vegetasi penyusunya yaitu oleh wrga sekitar ditanami kedelai, kacang tanah dan pisang. Drainase permukaan dan dakhilnya lambat sampai sangat lambat serta untuk erosinya tidak tampak. Pada pengamtan ini ditemukan 4 lapisan horizon tanahnya dengan masing-masing penyusun tanahnya yang berbeda. Untuk lapisan horizonya tidak rata, tekstur tanahnya geluh paisran dengan struktur granuler, kemudian konsistensi tanahnya yaitu lemah. Untuk kandungan bahan organiknya pad lapisan atas tidak ada sedangkan pada lapisan 2-4 ditemukan banyak kandungan bahan organik tanahnya. Hal tersebut dapat terjadi karena mungkin tanah lapisan atasnya terjadi pencucian atau hanyutnya kandungan bahan organik tanah akibat dari air hujan yang menghanyutkan. Untuk kandungan mangannya banyak sedangkan kandungan kapurnya sedikit.
Pada pengambilan sampel tanah yang terakhir yaitu tanah mediteran. Pengambilan tanah tersebut di daerah tepus gunungkidul. Untuk vegetasi penyusunya yaitu tanaman jati dan kayu putih. Untuk drainase permukaan dan dakhil nya yaitu lambat, sedangkan di tanah tersebut ditemukan 4 lapisan horizon tanahnya dengan masing-masing penyusun tanahnya yang berbeda-beda. Untuk batasan horizonnya tidak jelas, bahan penyusunnya sedikit dan berbatu. Dengan struktur dan tekstur tanahnya yaitu gumpal dan berlempung. Sedangkan konsistensi tanahnya lengket samapi remah, dan pengamatan selanjutnya yaitu ciri kimiawi tanahnya bahan organik ada pada lapisan 2-4 sedangkan pada lapisan 1 tidak ditemukan bahan organik tanahnya. Untu pH tanah sama pada lapisan 1-4 yaitu 6. Tanah mediteran juga mengandung akapyr yang realtif tidak banyak.
Untuk faktor-faktor yanf mempengaruhi terbentuknya tanah yaitu antara lain :
1. Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan. a. Suhu/Temperatur.a. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk.
Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
b. Curah hujanCurah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
2. OrganismeOrganisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:
Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.
Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.
3. Bahan IndukBahan induk terdiri dari batuan vulkanik batuan beku, batuan sedimen
(endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk
yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
Pembentukan tanah dibagi menjadi 2 macam yaitu (1) perubahan massa padat (batuan) menjadi material yang tidak padat atau halus (2) perubahan material yang halus menjadi tanah seiiring dengan berjalannya waktu (disebut dengan perkembangan tanah/soil development). Pembentukan tanah (soil formation) merupakan pembentukan material yang tidak padat dengan adanya proses pelapukan dan pembentukan profil tanah (termasuk perkembangan horison).
Proses pembentukan tanah : penambahan (additions), kehilangan (losses), perubahan bentuk (transformation), pemindahan lokasi (translocation). Additions : penambahan air (hujan, irigasi), nitrogen dari
bakteri pengikat N, energi dari sinar matahari, dsb. Losses : dihasilkan dari kemikalia yang larut dalam air, adanya erosi, pemanenan atau penggembalaan, denitrifikasi, dll. Transformation : terjadi karena banyak reaksi kimia dan biologi pada proses dekomposisi bahan organik, pembentukan material tidak larut dari material yang larut. Translocation : terjadi karena adanya gerakan air maupun organisme didalam tanah misalnya clay beregrak ke lapisan yang lebih dalam atau gerakan garam terlarut ke permukaan krn evaporasi.
VII. KESIMPULANSetelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Mendeskripsikan sifat-sifat tanah harus melihat tanahnya secara langsung. Hal ini bertujuan agar kita melihat ciri-ciri fisik, kimia, dan biologinya. Selain itu juga terlihat perbedaan yang nyata dari ke-5 tempat yang digunakan untuk praktikum, masing-masing tanah memiliki perbedaan dari tiap-tiap tempat.
2. Untuk ciri spesifiknya terdiri dari pengujian bahan organik, pH, Mn, Ferro, Ferri, Gleisasi, Si dan kandungan kapurnya. Sedangkan sifat fisik dapat diuji langsung dilapangan melalui bahan penyusun tanah, tekstur, struktur dan konsisitensi tanah. Untuk setiap daerah memiliki perbedaan yang dapat dibedakan secara langsung.
3. Faktor lingkungannya yaitu : iklim, organisme, batuan induk, topografi, dan waktu.
4. Sifat dan tanda-tanda khusus di lapangan dapat dilihat dari sifat fisik, kimia, dan biologinya
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Agus, Cahyono, Dewi Wulan Sari, Daryono Prehaten. 2008. Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah. Laboratorium Tanah Hutan. Jurusan Budidaya Hutan. Fakultas Kehutanan. UGM, Jogjakarta.
Hardjowigeno. 1987. Ilmu Tanah. PT. Mediatama Sarana Perkasa,Jakarta.
Notohadiprawiro, tejoyuwono. 2000. Tanah dan Lingkungan. Pusat Studi Sumber Daya Lahan,UGM, Yogyakarta.
Suratman, 1993. Konservasi Air Tanah. Bogor . Institut Pertanian Bogor