-
7/25/2019 Mulla Shadra Adalah Tokoh Yang Dengan Potensi Pribadinya Dan Didukung Oleh Bentukan Tradisi Intelektual Zam
1/6
Mulla Shadra adalah tokoh yang dengan potensi pribadinya dan didukung oleh bentukan tradisi
intelektual zamannya berhasil mengambil akumulasi tradisi-tradisi pengetahuan yang berkembang pada
zamannya dan juga pada masa-masa sebelumnya. Ia sebagaimana disebutkan oleh para pengagumnya
bukan semata-mata hanya mengadopsi dan mensintesakan pemikiran-pemikiran yang telah ada,melainkan ia telah melakukan yang lebih dari itu dengan memberikan nilai dan format baru sebuah
kecenderungan intelektual.[6
Menurut sumber-sumber yang otoritatif, pemikiran Shadra dipengaruhi oleh tiga mazhab besar filsafat
dan teosofi yang pernah berkembang di dalam Islam. Mazhab-mazhab tersebut adalah masysy!"iyah,
isyr!#iyah dan $ihdah al-$ujud. Selain itu Shadra juga sangat mengenal dan menguasai teologi Islambaik yang sunni maupun syi"ah dan juga ajaran syariat secara umum. Semua itu mempengaruhi mazhab
pemikiran dan teosofi Mulla Shadra yang dikenal dengan mazhab %l-&ikmah %l-Mut!"aliyah
'theosophy transcendental(.
)ntuk lebih jelasnya kita akan melihat masing-masing dari mazhab pemikiran tersebut secara sekilas
agas bisa mengetahui bagaimana posisi Mulla Shadra dengan %l-&ikmah %l-Mut!"liyah. Mazhab
masysy!"iyah dengan tokohnya yaitu Ibnu Sina dan juga toko-tokoh lain yang muncul belakanganseperti *!shir %d-+n %h-hs dan %tsr %d-+n %bhar telah dikenal dengan sangat akrab oleh Mulla
Shadra. /ukti dari itu semua adalah bagaimana Mulla Shadra memberikan komentar terhadap kitab
karangan Ibnu Sina yaitu %sy-Syif!" dan juga komentar terhadap %l-&id!yah karya %tsr %d-+n%bhar.[0
Sedangkan %sy-Syuhra$ardi sebagai guru dari mazhab isyra#iyahnya tidak diragukan lagi demikiandominan mempengaruhi Shadra baik secara doktrin ataupun istilah-istilah yang digunakan. /anyak
istilah-istilah kunci yang digunakan oleh Shadra dalam merumuskan pemikirannya yang diadopsi dari
%sy-Syuhra$ardi. Ini diperkuat oleh kenyataan bah$a para murid-murid dan pengagumnya
memberikan gelar kepadanya dengan 1Shadr %l-Muta"lihhin2 yang nota benarnya adalah istilah dankonsep yang dikeluarkan oleh guru mazhab iluminasi ini. %sy-Syuhra$ardi pernah mengatakan bah$a
orang yang pada dirinya telah menyatu pengetahuan rasional dan pengetahuan intuitif-ilahiyah secara
seimbang disebut sebagai %l-&akim %l-Muta"allihin 'filsuf yang dikaruniai sifat-sifat ilahi danmenyerupai uhan(. Ini tentunya bukan secara kebetulan, akan tetapi karena memang kuatnya pengaruh
mazhab iluminasi terhadap pemikiran Mulla Shadra dengan mazhab %l-&akim %l Muta"aliyah.
Selain itu, Mulla Shadra juga terpengaruh oleh tokoh $ihdah al-$ujud yaitu Ibnu %rabi dan bahkan
banyak mengambil pemikiran-pemikirannya yang kemudian dijadikan salah satu dasar untuk
membangun mazhabnya. 3ejak-jejak Ibnu %rabi sangat terlihat jelas dalam karya-karya danpemikirannya terutama sekali dalam teori atau konsepnya mengenai masalah $ihdah al-$ujud dengan
segala pembahasan-pembahasannya. +emikian juga dalam masalah eskatologi, Mulla Shadra banyak
dipengaruhi oleh konsep-konsep Ibnu %rabi dan bahkan dalam kitab %sfar %l-%rba"ah ketika
membahas masalah eskatologi dengan judul %l-Ma"ad ia banyak mengutip dari guru sufi %ndulusiatersebut terutama dari karya besarnya 4utuhat %l-Makiyyah.
Selain mengenal dan memahami secara mendalam mazhab-mazhab pemikiran tersebut, Shadra jugaberhasil melakukan sintesis umum terhadap masalah epitemologis. Menurutnya ada tiga jalan untuk
memperoleh pengetahuan yang sejati yang ketiga-tiganya tidak bisa dipisahkan jika ingin sampai
kepada tujuan yang sebenarnya yaitu $ahyu '$ahy(, demonstrasi 'burh!n, ta"a##ul(, dan pengetahuanirf!n melalui muk!syafah dan musy!hadah. iga hal ini berhasil beliau sintesakan dan kemudian
menciptakan pola dan sistem pengetahuan yang menggabungkan secara indah antara $ahyu 'al-
5ur"an(, burhan dan juga irfan.
-
7/25/2019 Mulla Shadra Adalah Tokoh Yang Dengan Potensi Pribadinya Dan Didukung Oleh Bentukan Tradisi Intelektual Zam
2/6
Secara efistemologi, Mulla Shadra mengikuti Syuhra$ardi dan mazhab iluminasi secara umum yang
membedakan antara pengetahuan konseptual 'ilm al-hushuli( dengan pengetahuan dengan kehadiran
'ilm al-khuduri(. engetahuan konseptual '7ilm al-hushuli( adalah apa yang diperoleh dari konsep-konsep dalam pikiran mengenai 1yang diketahui2 sedangkan pengetahuan dengan kehadiran adalah
pengetahuan yang mengimplikasikan kehadiran realitas yang diketahui dalam akal atau intelek tanpa
melalui konsep-konsep mental.[8 +ua kategori pengetahuan ini secara sederhana bisa dijelaskanbah$a yang pertama adalah pengetahuan yang dimasyaratkan keaktifan rasio dan akal untuk
mengetahui objek yang diketahui, sedangkan yang kedua adalah pengetahuan langsung yang
sebaliknya mensyaratkan kepasifan akal untuk menerima pancaran langsung. engetahuan jenis keduaadalah pengetahuan iliminatif dan melampaui rasio, akan tetapi bukan berarti tidak mempunyai bobot
intelektual. /ahkan bobot intelektualnya melampaui yang pertama karena diantara karakteristiknya
adalah bersifat menyeluruh, totalitas sedangkan yang pertama dicirikan dengan keberadaannya yangbesifat particular dan terfokus. &al lain yang perlu dicatat mengenai pandangan Shadra hubungannya
dengan sumber pengetahuan adalah bah$a ia menerima iluminasi sebagai pengetahuan dengan
menambahkan $ahyu sebagai sumber asasi bagi pengetahuan mengenai masalah filosofis dan teosofi.
a. 1heosophy ransenden2 '%l-&ikmah %l-Muta"aliyah(
Sintesis pemikiran yang dilakukan oleh Shadra yang didasarkan atas tiga cara mengetahui sebagaimanatelah disebutkan di atas yang kemudian memba$anya kepada satu2pandangan dunia2 dan menciptakan
satu sudut pandangan intelektual baru yang dikenal dengan istilah %l-&ikmah %l-Muta"aliyah 'eosofi
ransendental(. Sekalipun istilah ini sebenarnya sudah ada dan disebutkan oleh tokoh-tokoh sebelumShadra, akan tetapi ia dianggap sebagai tokoh yang merumuskan secara sistematis dan menjadikannya
sebagai mazhab teosofi. Ia sangat setia menggunakan istilah tersebut sehingga buku yang membahas
secara sistematis dasar-dasar filsafat mistisnya diberikan judul 1%l-&ikmah %l-Muta"aliyah 4i %l-%sfar
%l-%#liyah %l-%rba"ah2.
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya secara epistemologis %l-&ikmah %l-Muta"aliyah
didasarkan atas tiga prinsip, yaitu9 Intuisi Intelektual 'dzau# atau isyra#(, embuktian :asional '7a#ldan istidlal(, dan Syariat. %l-&ikmah %l-Muta"aliyah tidak mengabaikan salah satu dari dua bentuk
pengetahuan yaitu rasional dan intuitif dan bahkan menggabungkan kedua-duanya dan ditambah
dengan sumber yang ketiga yaitu $ahyu. +engan demikian filsafat Mulla Shadra berupayamemperoleh kebijaksanaan melalui pencerahan rohani dan disajikan secara rasional dengan
menggunakan argumen-argumen rasional. %tau sebaliknya pengetahuan-pengetahuan rasional
ditransendensikan agar bisa mencapai pencerahan spiritual. %dapun dasar ontologis dari %l-&ikmah %l-Muta"aliyah didasarkan pada beberapa hal, yaitu9 engistime$aan ;ujud 'ash!lah al-$ujud(, leh
sebab itulah filsafatnya secara umum bisa dikategorikan sebagai filsafat $ujudiyah karena dasar-dasar
pengetahuan intelektual dan mistisnya menjadikan kajian mengenai $ujud sebagai titik tolaknya.)ntuk lebih memahami bagaimana pemikiran Mulla Shadra kita akan membahas mengenai masalah ini
dan akan memulai dari pembahasan pertama yaitu perbedaan antara 1konsep $ujud2 'mafhum al-
$ujud( dengan 1realitas $ujud2 'ha##ah al-$ujud( dan kemudian mengupas konsepnya mengenai
-
7/25/2019 Mulla Shadra Adalah Tokoh Yang Dengan Potensi Pribadinya Dan Didukung Oleh Bentukan Tradisi Intelektual Zam
3/6
fundamentaslis $ujud 'ash!lah al-$ujud( terkait dengan perdebatan mengenai status 1$ujud2 dan
1mahiyah2. +an setelah itu juga akan dibahas mengenai pandangannya mengenai kesatuan $ujud dan
hirarki atau gradasi $ujud sebagai konsep lain yang melengkapi filsafat $ujudnya.
c. erbedaaan %ntara ;ujud sebagai
-
7/25/2019 Mulla Shadra Adalah Tokoh Yang Dengan Potensi Pribadinya Dan Didukung Oleh Bentukan Tradisi Intelektual Zam
4/6
+engan keberadaannya sebagai kategori yang paling umum dan uniDersal, $ujud pada hakekatnya
adalah satu yaitu $ujud segala sesuatu. ;ujud ini bersifat uniDersal dan tidak terbatas dan dalam
dirinya ada hirarki dan gradasi dari tingkatan yang paling rendah sampai yang paling tinggi,
sebagaimana akan dijelaskan pada point ketiga dan keempat.
*amun demikian Shadra membedakan $ujud sebagaimana dalam konsep 'mafhm al-$ujd( yang
merupakan hasil abtraskis rasional denga $ujud sebagai realitas yang hakiki. /agi Shadra $ujud dalampengertian konseptual seperti di atas tidak sulit dan bisa dilakukan oleh siapapun. /erbeda dengan
$ujud hakiki 'ha##ah al- $ujd( karena itu hanya bisa dicapai oleh pengalaman tingkat tinggi. ;ujud
yang hakiki bukanlah yang dihasilkan melalui penalaran rasional semata. ;ujud sebagai realitas yanghakiki adalah sesuatu yang dialami secara langsung melalui jalan spiritual yang melampaui kategori-
kategori rasional. @ang pertama mensyaratkan adanya keaktifan akal untuk bisa menginternalisasikan
objek yang ada di luar, sedangkan yang kedua mensyaratkan adanya kesiapan mental dan penyucianji$a agar intelek yang ada pada diri manusia tidak terhambat dengan tabir nafsu dan bisa mempersepsi
secara langsung melalui musy!dah dan muk!syafah. Inilah yang tergambar dalam prinsip 1kesatuan
antara yang mengetahui dan yang diketahui2 'ittihad al-a#il $a al-ma"#ul(.
d. %shalah al-;ujud 'engistime$aan ;ujud(
)ntuk memahami ash!lah al-$ujud ini, kita perlu melihat kembali kepada polemik filosofis yangberkembang dalam tradisi-tradisi filsafat sejak @unani dan juga pada filsafat Islam secara khusus.
+alam filsafat Islam ada perbedaan antara $ujud 'eksistensi( dengan mahiyah 'kuiditas(. Segala
sesuatu selalu tersusun dari dua komponen ini yaitu $ujud dan mahiyah. ;ujud sebagaimana telahdisinggung adalah kategori paling umum dan uniDersal yaitu keberadaan sesuatu sebagai yang ada,
sedangkan mahiyah adalah bentuk yang membuat segala sesuatu berbeda dengan sesuatu yang lain.
erdebatan klasik di kalangan para filsuf muslim seputar pertanyaan9 Manakah diantara dua hal ini
yang pokok dan fundamental secara ontologis, $ujud atau mahiyahA
emikiran Islam terpecah menjadi dua kelompok yaitu mereka yang mengatakan bah$a mahiyahlah
yang pokok 'ashalah al-mahiyah(, sedangkan $ujud adalah skunder dan merupakan hasil abstraksipikiran atau konsep. +an kelompok yang lain mengatakan bah$a $ujudlah yang fundamental secara
ontologi 'ashalah al-$ujud(, sedangkan mahiyat adalah skunder dan merupakan hasil konseptualiasi
atau abstraksi pikiran semata.
-
7/25/2019 Mulla Shadra Adalah Tokoh Yang Dengan Potensi Pribadinya Dan Didukung Oleh Bentukan Tradisi Intelektual Zam
5/6
sudah ada sebelum beliau. Mulla Shadra mengambil pandangan ini dan bahkan sangat mungkin ia
menemukan Disi spiritual mengenai $ihdah $ujud ini dari Ibnu %rabi, karena dalam karya-karyanya ia
banyak mengutip pandangan-pandangan Ibnu 7%rabi. Mulla Shadra mengambilnya dan menjadikannya
sebagai dasar metafisik bagi filsafat atau hikmahnya secara keseluruhan dan menambahkannya kepadaprinsip lain yang menjadi basis pemikirannya yaitu gradasi $ujud 'tasykik al-$ujud(.
Shadra melihat kesatuan $ujud dalam pluralitas atau keragamannya. &akikat dari $ujud yang palingdalam adalah adanya satu kesatuan, sedangkan fenomena-fenomena yang nampak sebagai keragaman
adalah penampakkan luar dan sesuai dengan cara manusia memandangnya. %kan tetapi dari
kontemplasi filosofis dan mistik akan didapatkan kenyataan terdalam bah$a pada dasarnya $ujud iniadalah satu yaitu ;ujud @ang )niDersal dan Mutlak. Mulla Shadra dalam menjelaskan ini
menggunakan ilustrasi dengan matahari dan cahaya-cahayanya, dimana cahaya-cahaya matahari
bukanlah matahari akan tetapi pada saat yang sama mereka tidak lain dari matahari.[BF
f. =radasi ;ujud 'asykk %l-;ujd(
engakuan terhadap kesatuan $ujud dalam pandangan Shadra harus dipahami dalam satu gradasi atauhirarki. Ini karena dalam 1kesatuan2 tersebut terdapat 1pluralitas 'katsrah(2 atau 1sebaliknya2 dalam
keragaman terdapat 1kesatuan2. engakuan terhadap adanya kesatuan pada dasarnya mengandalkan
adanya bagian-bagian atau unsur-unsur yang ada di dalamnya saling menyatu sehingga dan terciptalahapa yang disebut sebagai 1kesatuan2 '$ihdah(.
-
7/25/2019 Mulla Shadra Adalah Tokoh Yang Dengan Potensi Pribadinya Dan Didukung Oleh Bentukan Tradisi Intelektual Zam
6/6
+oktrin %shalah %l-;ujud pandangan yang mengatakan bah$a yang fundamental secara ontologis
adalah $ujud dan bukan mahiyah. ;ujudlah yang sebenarnya riil atau nyata, sedangkan kuiditas atau
mahiyah adalah hasil dari abstraksi pikiran. +engan pengakuan terhadap fundamentalitas $ujud, maka
akan terbuka peluang untuk memahami $ujud sebagai sesuatu yang ada secara hakiki. %kan tetapi$ujud menurud Mulla Shadra harus dilihat sebagai satu kesatuan yang di dalamnya terdapat gradasi
atau hirarki. Ini mengandaikan adanya pengakuan terhadap pluralitas atau keragaman $ujud yang
diikat oleh satu kesatuan.