Download - Musc2_askep Fraktur Femur
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN FRAKTUR FEMUR
Musculo 2Wiwit dn
PREVALENSI FRAKTUR FEMUR/PAHA
Insiden fraktur di USA diperkirakan menimpa 1 orang setiap 10.000 populasi per tahun (Armis, 2002)
Di Indonesia data yang dikumpulkan oleh Unit Pelaksana Teknis Makmal Terpadu Imunoendokrinologi FKUI tahun 2006, dari 1690 kasus KLL ternyata yg mengalami fraktur femur 249 kasus (14,7%) (Isbagio, 1997)
ANATOMI OS FEMUR
Merupakan tulang pipa terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian pangkal yg berhubungan dg asetabulum membentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris.
Disebelah atas dan bawah dari kolumna femoris trdapat taju yg disebut trokanter (mayor & minor)
Dibagian ujung membentuk persendian lutut, trdapat 2 buah tonjolan yg disebut kondilus medialis & lateralis.
Diantara kedua kondilus td lekukan tempat letaknya patella yg disebut fosa kondilus.
FRAKTUR FEMUR
Fraktur femur merupakan terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa tjd akibat trauma langsung.
Dapat tjd pada beberapa tempat. Bila bagian kaput, kolum, trokanter yang terkena, tjd lah fraktur pinggul.
Fraktur juga dpt tjd pada batang femur dan daerah lutut (kondiler & suprakondiler)
FRAKTUR BATANG FEMUR
Insiden cukup tinggi diantara jenis fraktur tulang
Umumnya pada batang femur 1/3 distal Biasanya tjd akibat kecelakaan bermotor,
jatuh dari ketinggian. Dislokasi pinggul dan lutut dapat menyertai
fraktur ini. Pada fraktur batang femur perkiraan
penyembuhan tulang 12 – 16 minggu
MANIFESTASI KLINIS
Edema daerah patahan Functio laesa Nyeri tekan Nyeri gerak Deformitas Pemendekan tungkai Bertambahnya diameter paha dpt menunjukan tetap
berlangsungnya perdarahan
PENATALAKSANAAN Pada fraktur femur tertutup, sementara
dilakukan traksi kulit dg metode ekstensi buck. Tungkai ditraksi dalam keadaan ekstensi.
Tujuannya untuk mengurangi rasa sakit dan mncegah kerusakan jaringan lunak lebih lanjut disekitar daerah yang patah.
Setelah dilakukan traksi kulit dapat dipilih pengobatan non operatif atau operaif.
Pada anak umumnya menggunakan terapi non operatif, karena akan menyambung dg baik.
(1)PENGOBATAN NON OPERATIF
Dilakukan traksi skeletal, yg sering metode Perkin dan balance skeletal traction.
Traksi kulit Bryant : anak < 3 th Traksi Russell : anak 3-13 th
METODE PERKIN
Pasien tidur terlentang. Satu jari dibawah tuberositas tibia dibor dg Steinman pin, lalu ditarik dg tali. Tarikan dipertahankan sampai 12 mnggu lebih hingga terbentuk kalus yang cukup kuat. Tungkai bawah dilatih gerakan fleksi ekstensi.
METODE BALANCE SKELETAL TRACTION
Pasien tidur terlentang. Satu jari dibawah tuberositas tibia dibor dg Steinman pin. Tarikan dipertahankan sampai 12 minggu atau lebih sampai terbentuk kalus.
TRAKSI KULIT BRYANT
Anak tidur terlentang. Kedua tungkai dipasang traksi kulit, kemudian ditegakan ke atas, ditarik dg tali yang diberi beban 1-2 kg sampai kedua bokong anak terangkat dari tempat tidur.
TRAKSI RUSSELL
Anak tidur terlentang. Dipasang plester dari batas lutut. Dipasang sling di daerah popliteal, sling dihubungkan dg tali yang dihubungkan dg beban penarik.
(2)OPERATIF
Indikasi operasi Antara lain :1. Penanggulangan non operatif gagal2. Fraktur multiple3. Robeknya arteri femoralis4. Fraktur patologis5. Fraktur pada lansiaOperasi dpt dilakukan dg cara terbuka yaitu menyayat kulit- fasia sampai tulang yang patah. Pen dipasang melalui trokanter mayor. Tulang dapat direposisi dan pen dapat masuk ke fragmen bag. Distal.
METODE PENANGANAN
1. Fiksasi paku intra medular2. Reduksi terbuka dan fiksasi pelat interna3. Fiksasi eksterna
KOMPLIKASI
Syok Emboli lemak Delay union, non union, mal union Kekakuan sendi lutut / keterbatasan gerakan lutut. Infeksi Gangguan saraf perifer
FRAKTUR KOLUM FEMUR Tjd akibat trauma langsung, pasien jatuh dg
posisi miring dan trokanter mayor langsung terbentur benda keras.
Pada trauma tidak langsung >> karena gerakan eksorotasi yang mendadak dari tungkai bawah. Sering pada lansia dg osteoporosis.
Penyembuhan fraktur kolum femur lebih sulit dibandingkan fraktur daerah trokanter, karena system pembuluh darah yg memasok pembuluh darah ke kaput dan kolum femoris mengalami kerusakan.
Perkiraan penyembuhan tulang 12 -16 minggu
CONT…
Kebanyakan lansia yg hospitalisasi karena fraktur ini mengalami konfusi, tidak hanya akibat stress sehubungan dg trauma tp karena factor lain spt respon thd obat dan anestesi, malnutrisi, dehidrasi, proses infeksi, gang.emosi dan kehilangan darah.
MANIFESTASI KLINIS
Pasien tdk dapat berdiri karena nyeri pd panggul. Posisi panggul pada keadaan fleksi dan endorotasi. Tungkai yang cedera dlm posisi abduksi, fleksi, eksorotasi,
kadang tjd pemendekan. Px tidak mampu menggerakan tungkai
PENATALAKSANAAN
Konservatif dg traksi kulit selama 3 minggu. Traksi kulit sementara, ekstensi buck dapat dipasang untuk
mereduksi spasme otot, untuk mengimobilisasi ekstremitas, dan mengurangi nyeri.
Tujuan penanganan bedah pada fraktur ini adl untuk mmperoleh fiksasi yg memuaskan shg px dapat bergerak cepat dan pada gilirannya mencegah komplikasi medis.
CONT…
Penanganan bedah dilakukan dg :1. Reduksi terbuka dg fiksasi interna (ORIF)2. Penggantian kaput femoris dg prosthesisFraktur kolum femoris yg mengalami pergeseran harus ditangani darurat serta reduksi dan fiksasi interna dilakukan dlm 12 sampai 24 jam setelah tjdnya fraktur. Hal ini akan meminimalkan efek gangguan pasokan darah dan tjdnya nekrosis avaskuler.Prostesis biasanya dilakukan karena tidak adanya penyatuan & nekrosis avaskuler.
CONT…
Pasca operasi :Selama 24 sampai 48 jam pertama, perhatian ditujukan pd pemberian peredaan nyeri dan pencegahan komplikasi.Komplikasi potensial yg tjd : syok, TVP (Trombosis Vena Provunda), ulkus, inkontinensia uri akibat kateter indwelling, non union, AVN (nekrosis avaskuler) kaput femoris.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Biodata Keluhan utama : keterbatasan aktiivitas, nyeri, gangguan
sirkulasi, gangguan neurosensory Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan diagnostic Pola ADL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri Perubahan perfusi jaringan Hambatan mobilitas fisik Cemas Kurang pengetahuan Resti infeksi Gangguan citra tubuh Perubahan fungsi peran
CONT…NYERI :Kebanyakan px dg kondisi traumatic tulang mengalami nyeri khas sbg nyeri dalam, tumpul yg bersifat membosankan, dpt dikurangi dg istrahat. Apa yg dilakukan px sebelum timbul nyeri? Apakah tubuh dalam kesejajaran yg wajar? Adakah penekanan akibat traksi, linen, gips/peralatan
lain? Apakah terlokalisasi? Bagaimana px menjelaskan nyerinya? Apa yg bisa memperberat / menguranginya? Dll…
PERUBAHAN PENGINDERAAN : Apakah pasien mengalami perasaan tak normal
/kebas? Apa warna bagian distal yg terkena? Pucat ? Sianotik? Apakah denyut nadinya teraba di distal daerah yg
terkena? Apakah pengisian kapiler cepat? Adakah edema? Apakah komponen motor syaraf masih utuh?
INTERVENSI KEPERAWATAN
Meredakan nyeri Memperbaiki perfusi jaringan Meredakan ansietas Memperbaiki mobilitas
HASIL YANG DIHARAPKAN
Mengalami hilangnya nyeri :a. Mengontrol ketidaknyamananb. Dapat bergerak dg ketidaknyamanan minimalc. Mengubah posisi untuk meningkatkan kenyamanan
Memelihara perfusi jaringan adekuat :d. Mengontrol pembengkakane. Memperlihatkan pengisian kapiler normalf. Melaporkan penginderaan normalg. Memperlihatkan fungsi motorik
Memperlihatkan ansietas minimal :a. Tampak rileksb. Menggunakan strategi koping efektifc. Berpartisipasi dlm rencana tindakan
Memperlihatkan peningkatan mobilitas fisik :d. Berpindah secara mandiri / bantuan minimale. Berpartisipasi dlm aktifitas sehari harif. Menggunakan alat bantu dg aman
LEMBAR KERJA
1.Jelaaskan anatomi tulang femur2. Jelaskan pengertian fraktur femur/fraktur tulang paha3.Jelaskan manifestasi klinis fraktur femur4.Jelaskan tatalaksana fraktur femur:metode Parkin5.Jelaskan tatalaksana fraktur femur:metode balance skeletal
traksi6.Jelaskan tatalaksana fraktur femur:metode Bryan7.Jelaskan tatalaksana fraktur femur:metode Russel8.Jelaskan tentang tatalaksana fraktur secara operatif9. Jelaskan komplikasi fraktur femur10. Jelaskan pengertian dan tatalaksana fraktur colum femur