123
11
Myofascial Trigger Point Pain (MTrPs) pada Otot-otot Kepala-Leher Sebagai Penyebab Nyeri Kepala Kronik
1Dessy R Emril, 1Nasrul Musadir, 2Novita Nurul K
1Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RS dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, 2Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala
Pendahuluan
Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan paling umum yang
dialami dan memiliki dampak yang besar pada kesehatan masyarakat.
Pasien menjadi tidak efektif dalam melakukan aktivitas sehari-hari
adalah salah satu dari dampak sosial akibat nyeri kepala. Dalam sebuah
studi dari United Kingdom, 15% dari populasi masyarakat mengalami
penurunan produktivitas kerja akibat nyeri kepala selama tiga bulan
terakhir dan 0,5-2% dari semua daftar absen pekerjaan disebabkan oleh
nyeri kepala. Hal itu juga menunjukkan besarnya dampak nyeri kepala
terhadap kinerja dan kualitas hidup masyarakat.(1)
Tingkat kejadian di antara populasi orang dewasa berusia 18-65
tahun yang mengalami gangguan nyeri kepala (setidaknya sekali dalam
satu tahun terakhir) secara global adalah 47% dengan 1,7-4% nya
mengalami nyeri kepala selama 15 hari atau lebih setiap
124
bulannya.(2)Bahkan persentase nyeri kepala menempati proporsi tempat
teratas di Indonesia, yaitu 42% dari seluruh gangguan neurologi yang
dialami pasien.(3)
Hingga saat ini pemahaman akan patofisiologi dari setiap etiologi
nyeri kepala, baik primer maupun sekunder semakin berkembang. Pada
beberapa kasus, nyeri kepala sering disertai dengan timbulnya nyeri
dibagian tubuh yang dilakukan pemeriksaan palpasi. Nyeri yang timbul
dapat berupa nyeri lokal yang terletak di sekitar lokasi kompresi maupun
nyeri alih yang dirasakan setidaknya 1 cm di luar area nyeri lokal.(4)
Nyeri tersebut timbul akibat adanya penekanan pada myofascialtrigger
points (MTrPs), yaitu spot kecil yang hiperiritasi dan terletak memusat
yang timbul di dalam taut band otot skeletal yang mengalami cedera atau
beban kerja yang berlebihan dan terus-menerus (statis).(5,6) Penekanan
pada spot ini tidak hanya menimbulkan nyeri setempat yang spesifik
disertai fenomena otonomik dan disfungsi sensorik-motorik tetapi juga
menjalarkan rasa nyeri tersebut ke daerah tubuh yang berbeda.(6).
Nyeri myofascial sangat terkait dengan daerah tubuh yang memiliki
trigger points(TrPs) dan setiap orang memiliki potensi MTrPs, baik
bersifat aktif maupun pasif (laten) sehingga nyeri myofascial sangat
umum terjadi. Daerah yang tidak terlepas dari adanya MTrPs adalah
kepala dan leher. Penekanan pada MTrPs, terutama yang aktif, di daerah
tersebut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap nyeri yang
dialami pasien baik akut maupun kronis yang diduga menyebabkan
berbagai kelainan setempat, seperti nyeri kepala dan nyeri mekanis pada
leher.(7)Hal itu menunjukkan bahwa sensitasi perifer memiliki peran
dalam patofisilogi nyeri kepala. Sejalan dengan penelitian terbaru dari
Karadas et al. yang juga telah menyoroti pentingnya MTrPs dalam
125
menimbulkan nyeri yang diyakini memainkan peran yang relevan dalam
mencetuskan nyeri kepala.(8) Keberadaan MTrPs aktif pun telah
dinyatakan berhubungan dengan tingkat keparahan serta durasi nyeri
kepala. Mekanisme yang mendasari keberadaan MTrPs aktif dalam setiap
jenis nyeri kepala tidak jauh berbeda. Nyeri kronis maupun nyeri akut
yang berulang akan merangsang reseptor nyeri pada otot dan
mengaktivasi MTrPs yang pada akhirnya memberikan kontribusi secara
potensial untuk menimbulkan nyeri kepala. Hal ini juga menjelaskan
alasan ditemukannya MTrPs aktif dalam jumlah yang lebih tinggi pada
pasien dengan nyeri kepala primer dibandingkan dengan subjek sehat
atau pasien yang jarang mengalami serangan nyeri kepala.(9) Hasil
penelitian lainnya yang dilakukan oleh Fernandez et al. menemukan
bahwa terdapat korelasi positif antara parameter klinis nyeri kepala
dengan MTrPs, yaitu lama dideritanya nyeri kepala, tingginya intensitas
nyeri kepala, atau durasi rata-rata nyeri kepala yang lebih lama
berhubungan dengan luasnya area penjalaran nyeri akibat penekanan
MTrPs.(10) Hubungan ini semakin tampak jelas dengan banyaknya
penelitian, salah satunya penelitian yang juga dilakukan oleh Fernandez
et al. yang telah membuktikan bahwa inaktivasi MTrPs aktif pada otot
telah terbukti bermanfaat untuk menghilangkan nyeri kepala.(10)
Myofascial trigger points(MTrPs) pada nyeri kepala
Nyeri myofascial akibat penekanan pada MTrPs dipercaya
memainkan peran relevan dalam patogenesis nyeri kepala primer, seperti
TTH. Pada penelitian yang dilakukan oleh Cristina, et al. nyeri kepala
TTH terbukti berasal dari nyeri alih yang ditimbulkan oleh MTrPs yang
terdapat di otot kepala, leher, dan bahu.(10,11)Myofascial Trigger
126
Points(MTrPs) aktif berperan dalam menentukan durasi nyeri kepala dan
menimbulkan persepsi keparahan nyeri kepala melalui sensitisasi neuron
dari nukleus kaudal trigeminal yang menerima asupan darah dari
pembuluh darah cephalica dan otot perikranium.(8) Pada pasien migren
dengan nyeri yang pada dasarnya terkait dengan aktivasi sistem
trigeminovaskular juga ditemukan MTrPs aktif dan inaktivasi pada
MTrPs tersebut dengan injeksi anastesi secara berulang menunjukkan
penurunan frekuensi serangan dan tingkat keparahan.(12) Oleh karena
itu, ada kemungkinan bahwa mekanisme yang mendasari keberadaan
MTrPS aktif pada tiap nyeri kepala primer adalah sama, yaitu baik nyeri
kronis maupun nyeri akut berulang akan mensensitisasi nosiseptor dan
menimbulkan MTrPs aktif yang pada waktunya akan memberikan
kontribusi signifikan untuk menimbulkan nyeri kepala.(13)
Lokalisasi dari MTrPs bervariasi pada pasien dengan nyeri kepala
primer. Namun, M. trapezius , M. suboccipitalis, dan M.
sternocleidomastoideus adalah kelompok otot dengan keberadaan MTrPs
yang paling umum.(8) Penelitian yang dilakukan oleh Cesar et al.
melaporkan bahwa nyeri alih yang ditimbulkan oleh MTrPs pada M.
trapezius dan M. sternocleidomastoideus menyebar ke sisi lateral leher
dan temporal, pada M. temporalis menyebar ke sisi temporal, pada M.
masseter superficialis menyebar ke bagian dahi, pada M. obliquus
superior dan M. suboccipitalis menyebar ke bagian dahi dan belakang
mata, serta pada M. levator scapulae menyebar ke bagian belakang leher.
Diagnosis melalui palpasi dapat langsung dilakukan pada area muskulus
tersebut berada. Namun, untuk mendiagnosis MTrPs pada M. obliquus
superior palpasi dilakukan pada area troklearis karena letak dari M.
obliquus superior yang berada di dalam bola mata. Timbulnya nyeri alih
127
dengan intensitas yang semakin meningkat ditandai dengan tatapan bola
mata ke bawah-medial dan ke atas-lateral.(10)
Gambar 1. Nyeri alih dari MTrPs aktif pada M. trapezius (a), M. sternocleidomastoideus (b), M. temporalis (c), M. masseter superficialis (d), M. suboccipitalis (e), M. trapezius-M. suboccipitalis (f), M. levator scapulae (g), dan M. obliquus superior (h) (Fernandez-de-las-Penas C, Fernandez-Mayoralas DM, Ortega-Santiago R, Ambite-Quesada S, Palacios-Cena D, A.Pareja J., 2011)
Tabel 1. Area nyeri alih dari Myofascial Trigger Points (MTrPs) pada otot kepala dan leher(Fernandez-de-las-Penas C, Fernandez-Mayoralas DM, Ortega-Santiago R, Ambite-Quesada S, Palacios-Cena D, A.Pareja J., 2011)
Muskulus Nyeri Alih
Trapezius sisi lateral leher dan temporal
Sternocleidomastoideus sisi lateral leher dan temporal
Temporalis sisi temporal Masseter Superficialis bagian dahi
128
Obliquus Superior bagian dahi dan belakang mata
Suboccipitalis bagian dahi dan belakang mata
Levator Scapulae bagian belakang leher
Titik palpasi untuk mendiagnosis MTrPs pada otot-otot tersebut,
ditunjukkan pada gambar berikut:(14)
Gambar 2. Myofascial Trigger Points (MTrPs) pada
M.sternocleidomastoideus
Gambar 3. Myofascial Trigger Points (MTrPs) pada M. suboccipitalis
129
Gambar 4. Myofascial Trigger Points (MTrPs) pada M. masseter superficialis
Gambar 5. Myofascial Trigger Points (MTrPs) pada M. temporalis
130
Gambar 6. Myofascial Trigger Points (MTrPs) pada M. levator scapulae
Gambar 7. Myofascial Trigger Points (MTrPs) pada M. trapezius.
131
Kesimpulan
MTrPs pada otot otot kepala, dan leher sangat sering dijumpai
pada pasein dengan nyeri kepala primer. Penatalaksanaan terhadap
MTrPs pada pasien tesebut sangat membantu memgatasi tingkat
keparahan, rekurensi, dan memperbaiki kualitas hidup penderita nyeri
kepala primer
Daftar Pustaka
1. Dermitzakis EV, Georgiadis G, Rudolf J, Nikiforidou D, Kyriakidis P, Gravas I, et al. Headache patients in the emergency department of a Greek tertiary care hospital. J Headache Pain. 2010; 11: p. 123-28.
2. Steiner TJ, Antonaci F, Jensen R, Lainez MJA, Lanteri-Minet M, Valade D. Recommendations for headache service organisation and delivery in Europe. J Headache Pain. 2011; 12: p. 419-26.
3. Kesehatan BPdP. Riset Kesehatan Dasar (RIKERDAS) 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, Kesehatan; 2013: p. 117.
4. Xu YM, Ge HY, Arendt-Nielsen L. Sustained nociceptive mechanical stimulation of latent myofascial trigger point induces central sensitization in healthy subjects. J pain. 2010; 11: p. 1348-55.
5. Bron C, Dommerhol JD. Etiology of Myofascial Trigger Points. Curr Pain Headache. 2012; 16: p. 439-44.
6. Kiralp MZ, Uzun G, Dincer U, Sen A, Yildiz S, Tekin L, et al. A Novel Treatment Modality for Myofascial Pain Syndrome: Hyperbaric Oxygen Therapy. Journal of The National Medical Association. 2009 January; 101: p. 77-80.
7. Fernandez-de-las-Penas C, Fernandez-Mayoralas DM, Ortega-Santiago R, Ambite-Quesada S, Palacios-Cena D, A.Pareja J. Referred pain from myofascial trigger points in head and neck shoulder muscles reproduces head pain features in children with chronic tension type headache. J Headache Pain. 2011; 12: p. 35-43
8. Karadas O, L Gul H, Inan L E. Lidocaine injection of pericranial myofascial trigger points in the treatment of frequent episodic
132
tension type headache. The Journal of Headache and Pain. 2013; 14: p. 44.
9. Hoyle JA, Marras WS, Sheddy J, Hart DE. Effects of postural and visual stressos on myofascial trigger point development and motor unit rotation during computer work. J Electromyogr Kinesiol. 2011; 21: p. 41-8.
10. Fernandez-de-las-Penas C, Fernandez-Mayoralas DM, Ortega-Santiago R, Ambite-Quesada S, Palacios-Cena D, A.Pareja J. Referred pain from myofascial trigger points in head and neck shoulder muscles reproduces head pain features in children with chronic tension type headache. J Headache Pain. 2011; 12: p. 35-43. 7
11. Blanco CA, Svenson P. Characteristic of Referred Muscle Pain to The Head from Active Trigger Points in Women with Myofascial Temporomandibular Pain and Fibromyalgia Syndrome. The Journal of Headache and Pain. 2012 Agustus;(13): p. 625-37 (11)
12. Turner DH, Timothy T. Psychological Evaluation of Primary Headache Patient. Future Medicine Journal. 2013;(3): p.342-51.
13. Xu YM, Ge HY, Arendt-Nielsen L. Sustained nociceptive mechanical stimulation of latent myofascial trigger point induces central sensitization in healthy subjects. J pain. 2010; 11: p. 1348-55.
14. MyoRehab. The Trigger Point & Referred Pain Guide. [Online].; 2014. Available from: http://www.triggerpoints.net.